PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

dokumen-dokumen yang mirip
meliputi 1. Bidang Pengembangan Pembiasaan 2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar

Pengembangan Program Pembelajaran Di PAUD

KERANGKA DASAR KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Tim Pengembang: Pusat Kurikulum. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini

KERANGKA DASAR KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

Pengertian. Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN. telah menempatkannya sebagai pasal tersendiri dalam UU Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. segala potensinya. Oleh sebab itu pendidikan harus diterima olah setiap warga negara,

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Periode emas atau yang lebih dikenal dengan golden age adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

Pemberlakuan UU No. 20 Tahun 2003 berpengaruh terhadap sistem. pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Karena anak adalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

Pengertian. Prinsip Pendekatan Sentra. Tujuan pengembangan sentra 2/13/2012. Model Pembelajaran Sentra. Pengembangan pusat kegiatan bermain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ane Fitriani, 2015 Upaya pengelola dalam meningkatkan manajemen mutu PAUD

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KURIKULUM Pengertian Fungsi Dan Tujuan Ruang Lingkup

Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara-negara maju,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak- Kanak termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia

kreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa :

Transkripsi:

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) A. PENGERTIAN PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. B. TUJUAN PAUD bertujuan mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

LANDASAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI A. LANDASAN YURIDIS UUD 1945 pasal 28B ayat 2, Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi UU No 23 tahun 2002 pasal 9 ayat 1, tentang Perlindungan Anak, Setiap anak berhak memperoleh pendidikan & pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1, Pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa: 1. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang Pendidikan Dasar 2. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal dan/atau informal 3. PAUD jalur pendidikan formal: TK, RA atau bentuk lain yang sederajat 4. PAUD jalur pend non formal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat 5. PAUD jalur pend informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan

B. LANDASAN FILOSOFIS Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Pembentukan manusia Pancasilais menjadi orientasi tujuan pendidikan (manusia Indonesia seutuhnya) C. LANDASAN KEILMUAN Wittrock, perkembangan anak berkaitan dengan perkembangan struktur otak yang sangat penting untuk pengembangan kapasitas berpikir manusia Jean Piaget mengemukakan anak belajar melalui interaksi dengan lingkungannya dan guru berperan sebagai fasilitator Lev Vigostsky meyakini pengalaman interaksi sosial sangat penting bagi perkembangan proses berpikir anak Howard Gardner menyatakan tentang kecerdasan jamak dalam perkembangan manusia

RASIONAL DIADAKANNYA PAUD Hakikat pendidikan dalam konteks pembangunan nasional mempunyai fungsi pemersatu bangsa, penyamaan kesempatan, dan pengembangan potensi diri. Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi system pendidikan nasional, serta memuat visi, misi, fungsi, tujuan dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Masa usia dini (0-6 tahun) merupakan masa keemasan (golden age) dimana peran stimulasi lingkungan yang kondusif dan dilakukan dengan cara bermain akan dapat mengembangkan pertumbuhan otak dan seluruh potensi anak. Karena:

merupakan masa peka bagi anak. Masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. merupakan masa perkembangan kecerdasan yang pesat. Kecerdasan pada masa ini dapat meningkat dari 50% menjadi 80%. Banyak manfaat bagi anak yang bersekolah di TK, a.l: hampir seluruh aspek perkembangan anak tumbuh dan berkembang lebih baik dibandingkan anak yang tidak masuk TK memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak masuk TK tidak akan mengalami pengulangan kelas saat di kelas I dibandingkan anak yang tidak masuk TK lebih siap bersekolah dibandingkan anak yang tidak masuk

meliputi 1.Pengembangan Pembiasaan 2.Pengembangan Kemampuan Dasar

1.Pembiasaan Merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik meliputi aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama, serta pengembangan sosial, emosional, dan kemandirian dilakukan dengan cara: a.kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan setiap hari b.kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan c.kegiatan teladan adalah kegiatan yang dilakukan dengan memberi contoh yang baik kepada anak d.kegiatan terprogram adalah kegiatan yang direncanakan dalam kegiatan pembelajaran

2.Pengembangan Kemampuan Dasar Merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya pelaksanaannya dengan diprogramkan dalam perencanaan semester, mingguan dan harian (SKM & SKH) meliputi aspek perkembangan: a. Berbahasa b. Kognitif c. Fisik/Motorik d. Seni

2.Pengembangan Kemampuan Dasar Merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya pelaksanaannya dengan diprogramkan dalam perencanaan semester, mingguan dan harian (SKM & SKH) meliputi aspek perkembangan: a. Berbahasa b. Kognitif c. Fisik/Motorik d. Seni

ASAS-ASAS PEMBELAJARAN PAUD 1. Asas Apersepsi Pembelajaran dengan memperhatikan pengetahuan dan pengalaman awal/sebelumnya yang dimiliki anak agar hasil belajar optimal 2. Asas Kekongkritan Pembelajaran dg menggunakan berbagai media dan sumber belajar nyata agar pembelajaran menjadi bermakna 3. Asas Motivasi Pembelajaran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan, minat dan kemauan anak agar anak memiliki dorongan untuk belajar. 4. Asas Kemandirian Pembelajaran yg dirancang untuk mengembangkan kemandirian anak dan memecahkan masalah yg dihadapinya

5. Asas Kerjasama (Kooperatif) Pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan sosial anak melalui bekerja sama 6. Asas Individualisasi Pembelajaran yang dirancang dg memperhatikan perbedaan individu 7. Asas Korelasi Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan antara aspek pengembangan satu dengan lainnya saling berkaitan/terpadu 8. Asas Belajar Sepanjang Hayat Pembelajaran yang dirancang untuk membekali anak agar bisa belajar sepanjang hayat dan mendorong anak selalu ingin dan berusaha belajar kapanpun dan dimana pun

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PAUD 1. Pengaturan Ruangan Kelas Beberapa hal yg perlu diperhatikan: susunan meja kursi bersifat fleksibel & dpt berubah-ubah Pada waktu kegiatan tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet Penyediaan alat bermain/sumber belajar harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan Pengelompokkan meja disesuaikan dengan kebutuhan sehingga cukup ruang gerak bagi anak didik. Dinding dpt digunakan utk menempelkan hasil karya anak Peletakan dan penyimpanan alat bermain/sumber belajar diatur sesuai dengan fungsinya

2. Pengorganisasian Anak Didik Dapat dilaksanakan dalam bentuk: a. Kegiatan klasikal Kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu satuan waktu dengan kegiatan yang sama. Misalnya: kegiatan awal dan akhir dengan menggunakan metode menyanyi, bercakapcakap, bercerita, dll b. Kegiatan kelompok Dalam satu satuan waktu tertentu terdapat beberapa kelompok anak melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Misalnya: biasanya dilaksanakan pada kegiatan inti, dimana terdapat beberapa kegiatan dan antar kelompok melakukan kegiatan yang berbeda c. Kegiatan individual Setiap anak dimungkinkan memilih kegiatan sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing. Misalnya: anak yang senang membaca, memilih area membaca dan menulis.

3. Pengaturan Alat/Sumber Belajar Dibedakan menjadi 2 kelompok: Alat/sumber belajar di dalam ruangan/kelas 1. Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman 2. Pembelajaran Kelompok dengan Sudut-sudut Kegiatan 3. Pembelajaran berdasarkan minat Alat/sumber belajar di luar ruangan/kelas Alat permainan untuk memupuk perkembangan motorik, intelektual, sosial dan emosional. Misalnya jungkitan, ayunan, papan peluncur, papan titian, bak pasir/air dg perlengkapannya, bola besar/kecil, alat pertukangan, kebun/tanaman, binatang peliharaan, taman lalu lintas & kendaraannya, jala panjatan, dll

Alat/sumber Belajar di Dalam Ruangan/Kelas 1. Pembelajaran Kelompok dg Kegiatan Pengaman Kegiatan yang dimaksudkan agar anak yang telah menyelesaikan tugas terlebih dahulu diperbolehkan bermain dengan kegiatan pengaman agar tidak mengganggu teman yang belum selesai dengan tugasnya. Alat bermain pada kegiatan pengaman a.l.: balok-balok bangunan, mainan konstruksi, mcam-macam kendaraan, kotak menara, alat pertukangan, leg puzzle, permainan pola dll.

2. Pembelajaran Kelompok dg Sudut-sudut Kegiatan Sudut Keluarga Alat permainan kerumah-tanggaan, misalnya meja kursi tamu/makan, peralatan makan, peralatan memasak, perabotan kamar tidur, peralatan setrika, dll Sudut Alam Sekitar dan Pengetahuan Alat permainan pengenalan lingkungan dan pengetahuan alam, misalnya aquarium & kelengkapannya, timbangan, biji-bijian, batu-batuan, gambar proses pertumbuhan binatang/tanaman, benda-benda laut, magnit, kaca pembesar, dll Sudut Pembangunan Alat permainan konstruksi, misalnya balok-balok bangunan, alat pertukangan, alat transportasi, permainan lego, menara gelang, permainan pola, kotak menara, dll

Sudut Kebudayaan Alat permainan bersifat kebudayaan Indonesia, misalnya alat musik angklung, perkusi, buku bergambar binatang/tanaman nusantara, buku pengetahuan, peralatan untuk kreativitas, dll Sudut Ketuhanan Alat-alat permainan bersifat keagamaan/kepercayaan, misalnya alat beribadah, maket rumah ibadah, gambar tentang tata cara beribadah, dll

3. Pembelajaran berdasarkan Minat Area Agama Area Balok Area Berhitung/Matematika Area IPA Area Musik Area Bahasa Area Membaca dan Menulis Area Drama Area Pasir/Air Area Seni dan Motorik

METODE PEMBELAJARAN DI TK 1. Metode Bercerita 2. Metode Bercakap-cakap 3. Metode Tanya Jawab 4. Metode Karyawisata 5. Metode Demonstrasi 6. Metode Sosiodrama/Bermain 7. Metode Eksperimen 8. Metode Proyek 9. Metode Pemberian Tugas

CONTOH PENGORGANISASIAN RUANG KELAS MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DENGAN KEGIATAN PENGAMAN PAPAN TULIS PINTU MASUK K E L O M P O K K E L O M P O K I KELOMPOK II III L O K E R KEGIATAN PENGAMANAN

CONTOH PENGORGANISASIAN RUANG KELAS MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MINAT PINTU MASUK AREA TEMPAT AREA AREA MEMBACA PASIR & AIR ORANG TUA DRAMA DAN MENULIS AREA BAHASA AREA IPA PERTEMUAN AWAL & AKHIR AREA MUSIK AREA AGAMA AREA BALOK AREA BERHITUNG/ MATEMATIKA AREA SENI, MOTORIK

CONTOH PENGORGANISASIAN RUANG KELAS MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BAHAN ALAM PINTU MANIPULATIF KOMPUTER PERPUSTAKAAN SENI MUSIK & GERAK PERMAINAN MEMASAK BALOK MAIN PERAN

MASALAH-MASALAH ABK USIA DINI

Tunanetra 1. Keterbatasan dalam konsep dan pengalaman baru. 2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan lingkungan 3. Keterbatasan dalam mobilitas. Kebutuhan Layanan Kebutuhan akan pengalaman kongkrit. Kebutuhan akan pengalaman memadukan Kebutuhan akan berbuat dan bekerja dalam belajar.

B. Tunarungu Artikulasi bicaranya jelek. Pertanyaan yang mudah kurang tepat jawabannya. Sering mengeluh tentang sakit telinganya Pada situasi bicara biasa anak sering salah dalam merespon dan perhatiannya. Mendengar lebih jelas bila menghadapkan mukanya kepada yang diajak bicara. Sering meminta diulangi apayang diucapkan pembicara. Bila mendengarkan radio ia sering memutar keras-keras dan untuk orang normal sudah melebihi batas. Kebutuhan : latihan bicara dan mendengar

TUNAGRAHITA Kecerdasan Adaptasi sosial ADL Kebutuhan Layanan : Stimulasi kognitif Belajar bergaul Latihan ADL

TUNADAKSA Keterbatasan gerak sendi Keterbatasan mobilitas ADL Kebutuhan Layanan : Bina Diri dan Bina Gerak

TUNALARAS Adaptasi sosial Emosional Anti sosial Kebutuhan Layanan : Modifikasi perilaku