KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. Nomor : Kep-00405/BEI/ Perihal : Pelaporan Transaksi Efek Melalui Centralized Trading

dokumen-dokumen yang mirip
TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /POJK.04/2017 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANG

No fungsi pengawasan Transaksi Efek bersifat utang dan Sukuk, para Pihak tersebut diwajibkan untuk menyampaikan laporan atas Transaksi Efek ya

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. : Kep-00010/BEI/ : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN DAN SHORT SELLING

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK

Kepada Yth. Jakarta, 30 Desember 2015 Direksi/Pimpinan Pemegang Rekening KSEI Di Tempat SURAT EDARAN NO. SE-0005/DIR-EKS/KSEI/1215

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-007/DIR/KPEI/0505 Tanggal :

Status : TERKENDALI. 4. Jenis-jenis penawaran yang dapat disampaikan oleh Anggota Bursa melalui FITS adalah :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEPUTUSAN DIREKSI PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

I. KETENTUAN UMUM. 1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 2) Kustodian...

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016)

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-49/PM/1997 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN NOMOR III-D: TENTANG PELAPORAN ANGGOTA BURSA EFEK DAN DEALER PARTISIPAN

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/2/PBI/2008 TENTANG BANK INDONESIA - SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/13/PBI/2008 TENTANG LELANG DAN PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN NOMOR III-H: TENTANG PELELANGAN DAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM BURSA

PERATURAN NOMOR III-G: TENTANG SUSPENSI DAN PENCABUTAN PERSETUJUAN KEANGGOTAAN BURSA

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 18 /PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSAKSI, PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA, DAN SETELMEN DANA SEKETIKA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Peraturan KSEI No. I-D Tentang Rekening Dana (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0020/I/DIR/KSEI/0615 tanggal 3 Juni 2015)

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 42/PM/1997 TENTANG TRANSAKSI EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, MEMUTUSKAN :

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL

PERATURAN NOMOR III-A TENTANG KEANGGOTAAN BURSA

Kepada Yth. Jakarta, 23 Januari 2014 Direksi/Pimpinan Pemegang Rekening KSEI Di Tempat

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 48/PM/1997 TENTANG REKENING EFEK PADA KUSTODIAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

PERATURAN NOMOR II-A: TENTANG PERDAGANGAN EFEK BERSIFAT EKUITAS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

(dibuat diatas kertas kop perusahaan) Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 47 /PM/2004 TENTANG DANA JAMINAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 47 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PENGUMUMAN HARIAN NILAI AKTIVA BERSIH REKSA DANA TERBUKA

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

ANGGOTA KLIRING YANG MENDAPATKAN JASA LAYANAN KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 20/7/PADG/2018 TENTANG KEPESERTAAN OPERASI MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

PERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 72 /POJK.04/2017 TENTANG POKOK KETENTUAN PERJANJIAN PINJAMAN SUBORDINASI PERUSAHAAN EFEK

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

PERJANJIAN PEMBUKAAN REKENING EFEK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR: Kep-311/BEJ/ TENTANG PERATURAN NOMOR III-D TENTANG KEANGGOTAAN OPSI SAHAM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

IDX Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-26/PM/1999 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2015 TENTANG PENAWARAN TENDER SUKARELA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-310/BEJ/ TENTANG PERATURAN NOMOR II-D TENTANG PERDAGANGAN OPSI SAHAM

Rencana Perubahan KIK dan Prospektus Reksa Dana Aberdeen Dana Pendapatan Riil Oktober 2016

PERATURAN NOMOR IX.H.1 : PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

PERATURAN NOMOR II-A: TENTANG PERDAGANGAN EFEK BERSIFAT EKUITAS

2. Saham Bursa adalah saham PT Bursa Efek Indonesia.

-2-1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-28/PM/2000 TENTANG

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

No.3/ 24 /DPM Jakarta, 16 November 2001 SURAT EDARAN. Perihal: Tata Cara Penatausahaan Obligasi Pemerintah

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-318/BEJ/ TENTANG PERUBAHAN/PENAMBAHAN PERATURAN NOMOR II-A TENTANG PERDAGANGAN EFEK

FORMULIR PENDAFTARAN PELANGGAN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

Transkripsi:

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor : Kep-00405/BEI/10-2009 Perihal : Pelaporan Transaksi Efek Melalui Centralized Trading Platform Penerima Laporan Transaksi Efek (CTP-PLTE) Tanggal Dikeluarkan : 1 Oktober 2009 Tanggal Diberlakukan : 1 Oktober 2009 Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan penggabungan antara PT Bursa Efek Jakarta dan PT Bursa Efek Surabaya menjadi PT Bursa Efek Indonesia dilakukan harmonisasi seluruh peraturan Bursa termasuk Keputusan Direksi; b. bahwa Bapepam dan LK telah melakukan perubahan atas Peraturan Nomor X.M.3 tentang Pelaporan Transaksi Efek; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b di atas, maka dipandang perlu untuk menyempurnakan ketentuan tentang Pelaporan Transaksi Efek Melalui Centralized Trading Platform Penerima Laporan Transaksi Efek (CTP-PLTE) dalam Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia. Mengingat : 1. Pasal 9 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608); 2. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.M.3 tentang Pelaporan Transaksi Efek (Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-123/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009); 3. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep- 339/BL/2009 Tentang Penunjukan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Selaku Penerima Laporan Transaksi Efek; 4. Surat Ketua Bapepam dan LK Nomor: S-8712/BL/2009 tanggal 30 September 2009, perihal Persetujuan Perubahan Keputusan Direksi Terkait Dengan Pelaporan Transaksi Efek. MEMUTUSKAN: Menetapkan : 1. Pelaporan Transaksi Efek melalui Centralized Trading Platform Penerima Laporan Transaksi Efek (CTP-PLTE), sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. 2. Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Direksi PT Bursa Efek Surabaya (yang telah berubah menjadi PT 1

Bursa Efek Indonesia) No. SK-012/DIR/BES/VIII/2006 Tentang Pelaporan Transaksi Obligasi Melalui Centralized Trading Platform, dinyatakan tidak berlaku. 3. Keputusan ini efektif sejak tanggal diberlakukan. PT Bursa Efek Indonesia Ito Warsito Direktur Utama Wan Wei Yiong Direktur Tembusan Yth: Dewan Komisaris PT Bursa Efek Indonesia 2

Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00405/BEI/10-2009 Tanggal dikeluarkan : 1 Oktober 2009 Tanggal diberlakukan: 1 Oktober 2009 PELAPORAN TRANSAKSI EFEK MELALUI CENTRALIZED TRADING PLATFORM PENERIMA LAPORAN TRANSAKSI EFEK (CTP-PLTE) I. DEFINISI Dalam lampiran Keputusan ini, yang dimaksud dengan: I.1. I.2. I.3. I.4. I.5. I.6. I.7. Bursa adalah PT Bursa Efek Indonesia. Centralized Trading Platform PLTE (CTP-PLTE) adalah sistem elektronik yang disediakan oleh PLTE yang dapat digunakan sebagai sarana pelaporan, informasi Transaksi Efek dan pendukung perdagangan Efek. Force Majeure adalah peristiwa dan atau keadaan yang terjadi di luar kehendak dan atau kemampuan PLTE yang mengakibatkan sistem pelaporan di PLTE tidak berfungsi sebagaimana mestinya, peristiwa dan atau keadaan mana termasuk tetapi tidak terbatas pada perang baik yang dinyatakan secara resmi maupun tidak resmi, pemberontakan, kebakaran, banjir, gempa bumi, huruhara, sabotase, pemogokan, larangan atau pembatasan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, dan peristiwa atau keadaan lainnya yang sejenis. Partisipan adalah Perantara Pedagang Efek, Bank, atau Pihak lain yang disetujui Bapepam dan LK, yang menggunakan sistem dan atau sarana pelaporan Transaksi Efek dan terdaftar pada PLTE. Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE) adalah PT Bursa Efek Indonesia yang ditunjuk oleh Bapepam dan LK untuk menyediakan sistem dan atau sarana untuk menerima pelaporan Transaksi Efek. Panduan CTP-PLTE adalah buku petunjuk yang memuat tata cara pengoperasian CTP-PLTE. Transaksi Efek adalah setiap aktivitas atau kontrak dalam rangka memperoleh, melepaskan, atau menggunakan Efek yang mengakibatkan terjadinya pengalihan kepemilikan atau tidak mengakibatkan terjadinya pengalihan kepemilikan. II. KETENTUAN UMUM PELAPORAN MELALUI CTP-PLTE II.1. PLTE menyediakan CTP-PLTE sebagai sarana pelaporan Transaksi Efek yang dilakukan oleh: 3

II.1.1. II.1.2. Anggota Bursa Efek atas Transaksi Bursa; Partisipan termasuk Anggota Bursa Efek atas Transaksi Efek di Luar Bursa. II.2. Efek yang wajib dilaporkan oleh Partisipan adalah sebagai berikut: II.2.1. II.2.2. II.2.3. Efek Bersifat Utang dan Sukuk yang telah dijual melalui Penawaran Umum; Surat Berharga Negara; Efek lain yang ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK, yang diperdagangkan di Pasar Sekunder. II.3. Transaksi Efek yang wajib dilaporkan meliputi antara lain jenis transaksi sebagai berikut: II.3.1. II.3.2. II.3.3. II.3.4. II.3.5. II.3.6. II.3.7. II.3.8. II.3.9. II.3.10. II.3.11. II.3.12. jual beli putus (outright); hibah; warisan; tukar menukar; pengalihan karena penetapan pengadilan; pengalihan karena penggabungan, peleburan atau pengambilalihan; pinjam meminjam; transaksi jual dengan janji beli kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan (Repurchase Agreement/REPO); pemindahbukuan Efek yang dilakukan oleh Pihak dengan identitas yang sama; pembelian kembali (buy back); peralihan Efek dalam rangka penciptaan dan pembelian kembali (pelunasan) Unit Penyertaan Reksa Dana yang diperdagangkan di Bursa Efek; konversi menjadi Efek lain; 4

II.3.13. II.3.14. penjaminan Efek selain dalam rangka penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa yang ditempatkan pada Lembaga Kliring dan Penjaminan; jenis transaksi lain yang ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK. II.4. II.5. Selain sebagai sarana pelaporan Transaksi Efek secara elektronik, maka Partisipan dapat menggunakan CTP-PLTE sebagai sarana mendapatkan layanan tambahan yang ditetapkan lebih lanjut dalam Keputusan PLTE. PLTE menetapkan tata cara pengoperasian CTP-PLTE dalam Panduan CTP- PLTE. III. TATA CARA PELAPORAN III.1. Pelaporan Transaksi Efek melalui CTP-PLTE dapat dilakukan oleh Bursa atau Partisipan dengan ketentuan sebagai berikut: III.1.1. III.1.2. Dalam hal Transaksi Efek dilakukan di Bursa, maka pelaporan atas Transaksi Efek tersebut otomatis telah dilakukan oleh Bursa kepada PLTE yaitu seketika setelah transaksi terjadi (real time). Dalam hal Transaksi Efek dilakukan di Luar Bursa maka berlaku ketentuan sebagai berikut: III.1.2.1. III.1.2.2. III.1.2.3. III.1.2.4. untuk Transaksi Efek yang dilakukan oleh atau melalui Partisipan, maka pelaporan atas Transaksi Efek tersebut otomatis dilakukan oleh Partisipan; untuk Transaksi Efek yang dilakukan tidak melalui Partisipan namun penyelesaiannya dilakukan melalui Partisipan, maka pelaporannya otomatis dilakukan oleh Partisipan yang menyelesaikan Transaksi Efek dimaksud; dalam hal Transaksi Efek dan penyelesaiannya dilakukan tidak melalui Partisipan maka pelaporan atas Transaksi Efek tersebut wajib dilakukan melalui Partisipan yang ditunjuk oleh pihak yang melakukan Transaksi Efek dimaksud; dalam hal Transaksi Efek dilakukan dengan Pemerintah atau Bank Indonesia maka pelaporan atas Transaksi Efek tersebut wajib dilakukan oleh lawan transaksi melalui Partisipan, sesuai dengan mekanisme sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.1.2.1., III.1.2.2. dan III.1.2.3; 5

III.1.2.5. dalam hal Transaksi Efek berupa konversi menjadi Efek lain maka pelaporan atas Transaksi Efek tersebut wajib dilakukan oleh pihak yang mengkonversi menjadi Efek lain tersebut melalui Partisipan, sesuai dengan mekanisme sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.1.2.1., III.1.2.2. dan III.1.2.3. III.2. Pelaporan Transaksi Efek sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.1. wajib dilakukan melalui CTP-PLTE sesegera mungkin paling lambat 30 (tiga puluh) menit dengan ketentuan: III.2.1. III.2.2. III.2.3. setelah Transaksi Efek terjadi jika Transaksi Efek dilakukan oleh atau melalui Partisipan; atau setelah instruksi penyelesaian diterima oleh Partisipan, apabila Transaksi Efek tidak dilakukan melalui Partisipan tetapi penyelesaian Transaksi Efek tersebut dilakukan melalui Partisipan dimaksud; setelah Partisipan menerima laporan Transaksi Efek, apabila Transaksi Efek dan penyelesaian Transaksi Efek tersebut tidak dilakukan melalui Partisipan dimaksud. III.3. Partisipan dapat memilih jenis fasilitas layanan pelaporan Transaksi Efek melalui CTP-PLTE, yaitu untuk: III.3.1. III.3.2. pelaporan Transaksi Efek; atau pelaporan Transaksi Efek dan fasilitas layanan tambahan. III.4. Pelaporan atas Transaksi Efek melalui CTP-PLTE dilakukan oleh Partisipan dengan ketentuan sebagai berikut: III.4.1. dalam hal transaksi dilakukan antar atau melalui Partisipan, maka: III.4.1.1. III.4.1.2. Partisipan jual memasukkan pelaporan Transaksi Efek dan selanjutnya dikonfirmasi oleh Partisipan beli; dalam hal Partisipan beli tidak melakukan konfirmasi atas pelaporan Transaksi Efek sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.4.1.1. sampai dengan akhir hari kerja, maka pelaporan tersebut akan tercatat pada hari kerja berikutnya dengan status belum terkonfirmasi. III.4.2. III.4.3. dalam hal Transaksi Efek dilakukan antara Partisipan dengan Pihak yang bukan Partisipan, maka pelaporan Transaksi Efek tersebut dimasukkan ke CTP-PLTE oleh Partisipan; dalam hal Transaksi Efek dilakukan antar Pihak yang bukan Partisipan, maka pelaporan Transaksi Efek dilakukan oleh Partisipan 6

yang berfungsi sebagai Kustodian dari pihak yang melakukan Transaksi Efek tersebut atau Partisipan yang ditunjuk, dengan ketentuan sebagai berikut: III.4.3.1. III.4.3.2. apabila Partisipan yang berfungsi sebagai Kustodian atau Partisipan yang ditunjuk oleh masing-masing Pihak tersebut sama, maka pelaporan dimasukkan ke CTP- PLTE oleh Partisipan yang berfungsi sebagai Kustodian atau Partisipan yang ditunjuk tersebut; apabila Partisipan yang berfungsi sebagai Kustodian atau Partisipan yang ditunjuk oleh masing-masing Pihak tersebut berbeda, maka: III.4.3.2.1. pelaporan dilakukan oleh Partisipan yang berfungsi sebagai Kustodian jual atau Partisipan yang ditunjuk oleh Pihak jual, dan selanjutnya dikonfirmasi oleh Kustodian beli atau Partisipan yang ditunjuk oleh Pihak beli; III.4.3.2.2. apabila Kustodian beli atau Partisipan yang ditunjuk oleh Pihak beli tidak melakukan konfirmasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.4.3.2.1. sampai dengan akhir hari kerja, maka pelaporan Transaksi Efek tersebut akan tercatat pada hari kerja berikutnya dengan status belum terkonfirmasi. III.5. Partisipan yang menyampaikan pelaporan melalui CTP-PLTE wajib memasukkan data-data sebagai berikut: III.5.1. III.5.2. III.5.3. III.5.4. III.5.5. III.5.6. III.5.7. III.5.8. nama dan seri Efek; nama pihak penjual atau pemilik awal atau pemilik rekening serah; nama pihak pembeli atau pemilik akhir atau pemilik rekening terima; jenis rekening (trading account) atas nama nasabah (client) atau atas nama portofolio (house); harga Transaksi Efek; Yield to Maturity (YTM); volume Transaksi Efek; nilai Transaksi Efek; 7

III.5.9. waktu Transaksi Efek; III.5.10. waktu pelaporan atau waktu instruksi kepada partisipan; III.5.11. jenis Transaksi Efek; III.5.12. tanggal penyelesaian Transaksi Efek; III.5.13. status kepemilikan (lokal atau asing); III.5.14. nama Kustodian jual dan Kustodian beli; III.5.15. identitas Partisipan; III.5.16. NPWP (jika ada); dan III.5.17. tingkat harga dan jangka waktu Transaksi Efek (khusus untuk transaksi jual dengan janji beli kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan (REPO) atau transaksi pinjam meminjam). III.6. Khusus untuk laporan terkait informasi nama Kustodian sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.5.14. wajib disampaikan paling lambat sebagai berikut: III.6.1. III.6.2. pada akhir hari Transaksi Efek jika Transaksi Efek dilakukan melalui Partisipan; atau pada akhir hari diterimanya pelaporan Transaksi Efek atau instruksi penyelesaian Transaksi Efek oleh Partisipan jika Transaksi Efek tidak dilakukan melalui Partisipan. III.7. Partisipan dapat melakukan pencabutan atau koreksi atas pelaporan yang telah dikonfirmasi melalui CTP-PLTE, dengan ketentuan sebagai berikut: III.7.1. III.7.2. III.7.3. dalam hal pelaporan dilakukan melalui dua Partisipan, maka pencabutan atau koreksi atas pelaporan harus disepakati oleh Partisipan yang melakukan pelaporan dengan Partisipan counterparty dan selanjutnya masing-masing Partisipan yang telah sepakat tersebut melaporkan ke PLTE secara tertulis dengan menggunakan faksimili atau sarana lain yang disediakan PLTE dengan menggunakan formulir 1 lampiran Keputusan ini; dalam hal pelaporan dilakukan hanya oleh 1 (satu) Partisipan maka Partisipan yang bersangkutan melaporkan ke PLTE secara tertulis dengan menggunakan faksimili atau sarana lain yang disediakan PLTE dengan menggunakan formulir 1 lampiran Keputusan ini; penyampaian laporan ke PLTE sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.7.1. dan III.7.2. dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 8

III.7.3.1. III.7.3.2. III.7.3.3. untuk keperluan koreksi pelaporan, dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) menit sejak dilakukannya pelaporan dan atau konfirmasi atas pelaporan dimaksud; untuk keperluan pencabutan pelaporan, dapat dilakukan sampai dengan sebelum pelaksanaan settlement dilakukan; tata cara pencabutan atau koreksi atas pelaporan Transaksi Efek ditetapkan lebih lanjut dalam panduan CTP-PLTE; III.7.3.4. PLTE mengumumkan ke publik setiap adanya pencabutan atau koreksi atas pelaporan Transaksi Efek. III.8. III.9. Jam pelaporan atas Transaksi Efek ke PLTE dilakukan pada setiap hari kerja pukul 09.30-17.00 waktu CTP- PLTE. Jam pelaporan Transaksi Efek ditetapkan dengan ketentuan: III.9.1. III.9.2. dalam hal Transaksi Efek terjadi, dilaporkan, atau diinstruksikan penyelesaiannya kepada Partisipan sebelum jam pelaporan, maka batas waktu pelaporan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.2. dihitung sejak jam pelaporan dibuka pada hari kerja yang sama dengan terjadinya Transaksi Efek atau dilaporkannya Transaksi Efek kepada Partisipan; dalam hal Transaksi Efek terjadi, dilaporkan atau diinstruksikan penyelesaiannya kepada Partisipan setelah jam pelaporan, maka batas waktu pelaporan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.2. dihitung sejak jam pelaporan dibuka pada hari kerja berikutnya sejak Transaksi Efek terjadi atau Transaksi Efek dilaporkan kepada Partisipan. III.10. PLTE menerbitkan bukti atas Pelaporan Transaksi Efek dan Daftar Pelaporan Transaksi Efek atas setiap pelaporan Transaksi Efek yang dilakukan oleh Partisipan. III.11. Partisipan dapat mengunduh bukti atas pelaporan Transaksi Efek dan Daftar Pelaporan Transaksi Efek melalui CTP-PLTE. 9

IV. PENYELENGGARAAN KEGIATAN PELAPORAN DALAM HAL CTP-PLTE TIDAK BERFUNGSI IV.1. Untuk menjaga kelangsungan pelaporan Transaksi Efek melalui CTP-PLTE, maka PLTE dapat menerapkan sistem dan tata cara pelaporan lainnya sesuai dengan rencana kelangsungan usaha (bussiness continuity plan) yang telah memperoleh persetujuan Bapepam dan LK. IV.2. Apabila CTP-PLTE tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga mengganggu pelaksanaan kegiatan pelaporan Transaksi Efek, maka berlaku ketentuan sebagai berikut: IV.2.1. IV.2.2. dalam hal terjadi permasalahan sistem dan atau jaringan komunikasi CTP-PLTE di kantor Partisipan, maka Partisipan dapat menyampaikan pelaporan Transaksi Efek dengan menggunakan sarana pelaporan Transaksi Efek yang tersedia di kantor PLTE; dalam hal CTP-PLTE yang terdapat di kantor PLTE tidak berfungsi karena hal-hal termasuk namun tidak terbatas pada karena terjadinya Force Majeure, maka Partisipan dapat menyampaikan pelaporan Transaksi Efek melalui tata cara dan sistem lain yang ditetapkan oleh PLTE sebagaimana dimaksud dalam ketentuan IV.1. IV.3. Dalam hal terjadinya kondisi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan IV.2. sehingga mengakibatkan terjadinya inkonsistensi data, kesalahan data dan atau hilangnya data Pelaporan Transaksi Efek, maka data pelaporan Transaksi Efek mengacu kepada data pelaporan yang tercatat di CTP-PLTE. Ditetapkan di Pada tanggal : : Jakarta 1 Oktober 2009 PT Bursa Efek Indonesia Ito Warsito Direktur Utama Wan Wei Yiong Direktur 10