KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1) Telepon Faximili Telex (2)... (3) NOTA DINAS RAHASIA Nomor NDR- (4)

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

CONTOH FORMAT PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN. Yth. Direktur Jenderal Pajak... (1) u.b. Kepala KPP... (2)

A. CONTOH FORMAT PANGGILAN DALAM RANGKA PERTEMUAN SEHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN LAPANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-49/PJ/2012 TENTANG

SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN PAJAK NOMOR : PRIN (2) No Nama/NIP Pangkat/Golongan Jabatan (1) (2) (3)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1)

BENTUK, JENIS DAN KODE KARTU, FORMULIR, SURAT, DAN DAFTAR YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN

A. CONTOH FORMAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENETAPAN STATUS SUSPEND

RISALAH REVIU KONSEP LHP. Audit Program Yang Dilakukan (8) (9) (10) (11) (12) (13) KESIMPULAN... (14)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1)

Lampiran 2 Instruksi Direktur Jenderal Pajak Nomor : INS-04/PJ/2015 Tanggal : 3 November 2015

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-70/PJ/2010 TENTANG : TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Nomor :... 1)... 2) Lampiran :... 3) Hal : Permohonan Penetapan Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah. Wakil Kuasa dari Wajib Pajak :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-17/PJ/2016 TENTANG

PROSEDUR PENYELESAIAN PERMOHONAN SKB PPN BKP STRATEGIS. 1. Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan SKB PPN BKP strategis di KPP.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 27/PJ/2010 TENTANG

SE - 17/PJ/2012 TATA CARA PENGAWASAN PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR KELEBIHAN PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-53/PJ/2012 TENTANG

Yth. Kepala Kantor Wilayah DJP... Dengan ini kami selaku pengurus/kuasa *) dari: Nama Wajib Pajak :... NPWP :... Alamat :...

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-336/PJ/2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 30/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN NOMOR SE-39/PJ/2014 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 47/PJ/2009 TENTANG

1. CONTOH FORMAT PENETAPAN KEADAAN LUAR BIASA DAN PROSEDUR PENERIMAAN SURAT PERNYATAAN YANG TERJADI PADA AKHIR PERIODE PENYAMPAIAN SURAT PERNYATAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-24/PJ/2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2013 Tanggal 25 September 2013

2. Kepala Kantor Wilayah mendisposisikan surat permohonan tersebut kepada Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat.

Page : 1

MONITORING PENERBITAN SPMKP BULAN... TAHUN... SKPKPP KONSEP SPMKP SPMKP SP2D No

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN NOMOR SE-18/PJ/2017 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN PETUGAS PENILAI PAJAK

CONTOH FORMAT SURAT PANGGILAN DALAM RANGKA VERIFIKASI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

REKAPITULASI PENYAMPAIAN SURAT PERNYATAAN BAGI WAJIB PAJAK DENGAN PEREDARAN USAHA TERTENTU

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 53/PJ/2015 TENTANG

PETUNJUK PENGISIAN USUL PEMERIKSAAN KHUSUS. (Lampiran 1)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 44/PJ/2008 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 04 /PJ/2014 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 05/PJ/2012 TENTANG

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI YANG BERSTATUS SEBAGAI KARYAWAN MELALUI KANTOR PELAYANAN PAJAK LOKASI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-17/PJ/2014 TENTANG

BENTUK KEPUTUSAN PEMINDAHAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

(4) K e p a d a Yth...(5)... di- (6)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN

TATA CARA PERMOHONAN PIN, USER ID & PASSWORD

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 16/PJ/2017

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PMK.03/2013 TENTANG TATA C ARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

Tata Cara Pelaksanaan Tindak Lanjut Surat Pemberitahuan Piutang Pajak dalam Rangka Impor

TATA CARA PENERIMAAN LAPORAN GATEWAY DI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Pajak Penghasilan. Jasa Kontruksi. Penyetoran. Tata Cara.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-58/PJ/2015 TENTANG

CONTOH FORMAT PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN ... (5) ... (6) memiliki penghasilan di bawah batasan penghasilan tertentu

PETUNJUK TEKNIS PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

TAHAPAN PERSIAPAN KONFIRMASI STATUS WAJIB PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015 TENTANG

CONTOH FORMAT SURAT PANGGILAN DALAM RANGKA VERIFIKASI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1)

Nomor :... (3) : Permohonan untuk Penetapan Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan

PEMBERITAHUAN DALAM RANGKA PEMBUATAN, TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN, DAN TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK

Nomor : S-.../PP/WPJ.../KP.../...(2)... (3) Sifat : Sangat Segera Hal : Permintaan Kelengkapan Dokumen dan/atau Penjelasan

2017, No tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan; Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 253/PMK.03

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Sehubungan dengan Luapan Lumpur Sidoarjo. yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :... Alamat :... Kecamatan :... Provinsi :... Nomor Telepon :...

TATA CARA PENERIMAAN DAN PENATAUSAHAAN LAPORAN WAJIB PAJAK DALAM RANGKA PENGAMPUNAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2013 TENTANG

Tata Cara Pelaksanaan Tindak Lanjut Surat Pemberitahuan Piutang Pajak dalam Rangka Impor

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-20/PJ/2014 TENTANG

Nomor :... (1)... (2) Lampiran :... (3) Hal : Permohonan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi

Mengajukan permohonan pengurangan BPHTB sebesar 100% (seratus persen) dari BPHTB yang terutang ***) : berdasarkan Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP);

PER - 47/PJ/2009 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TERHADAP WAJIB PAJAK YANG DIDUGA

REKAPITULASI DATA SSP NTPN

Nomor : Perihal : Usul pemeriksaan khusus Yth. Kepala Kantor... (2) Di -...


bersama ini mengajukan penghapusan sanksi administrasi yang tercantum dalam Surat Tagihan Pajak (STP) :

dengan ini mengajukan keberatan atas SPPT/SKP PBB*) Tahun Pajak... (19) dengan alasan : dst. (20)


FORMAT SURAT KONFIRMASI PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN UANG TEBUSAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK...

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-22/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2017 TENTANG

A. CONTOH FORMULIR PERMOHONAN NOTARIS UNTUK DITUNJUK DALAM PENDAFTARAN WAJIB PAJAK BADAN SECARA ELEKTRONIK

Lampiran: (25) No. Jenis Dokumen set/lembar

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 50/PJ./2009

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 24/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN NOMOR SE-08/PJ/2013 TENTANG

sebagai akibat dari (15): keterlambatan penyampaian SPT atas: SPT :... (16) Tahun Pajak/Masa Pajak*) :... (17) Tanggal :... (18)

SE - 74/PJ/2010 PENGAMANAN DATA, INFORMASI, DAN/ATAU DOKUMEN NON ELEKTRONIK MILIK DIREKTORAT JENDERA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 27/PJ/2008 TENTANG

Kuasa dari Wajib Pajak. bersama ini mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak (SKP)/pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga *):

PELAKSANAAN VERIFIKASI DALAM RANGKA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK SECARA JABATAN ATAS PENGUSAHA KECIL PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

Alasan permohonan pengurangan/penghapusan sanksi administrasi:... (16)

TATA CARA PELAKSANAAN PERSIAPAN PENGALIHAN PBB-P2 SEBAGAI PAJAK DAERAH PADA KPDJP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Nomor :... (1)...(2) Lampiran :... (3) Hal : Permohonan Pembetulan

TATA CARA PENETAPAN WAJIB PAJAK ATAS OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN YANG BELUM DIKETAHUI WAJIB PAJAKNYA

TATA CARA PEMBENAHAN DATA MASTER FILE WAJIB PAJAK

Sehubungan dengan diterbitkannya surat tagihan (STCK-1) nomor :...(6)... tanggal...(7)... (terlampir), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Transkripsi:

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-3/PJ/2011 Tentang : Tata Cara Pelaksanaan Pengembangan dan Analisis Informasi, Data Laporan dan Pengaduan Melalui Pengamatan atau Kegiatan Intelijen Perpajakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1) Telepon Faximili Telex (2)... (3) NOTA DINAS RAHASIA Nomor NDR- (4) Kepada : Yth....... (5)... (6) Dari :... (7) Lampiran :... (8) Hal : Usul Pengamatan Wajib Pajak a.n... (9) Sehubungan dengan pengembangan dan analisis Data, Informasi Laporan. dan Pengaduan terkait dengan dugaan telah terjadi penyimpangan pemenuhan kewajiban perpajakan terhadap Wajib Pajak : Nama :... (9) NPWP :... (10) Alamat :... (11) bersama ini kami mengusulkan untuk melakukan pengamatan sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER- /PJ/2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan pengembangan dan Analisis Informasi, Data, Laporan, Dan Pengaduan Melalui Pengamatan atau Kegiatan Intelijen. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.... (7)... (12) NIP... Tembusan 1.... 2.... (13)

PETUNJUK PENGISIAN USUL PENGAMATAN WAJIB PAJAK Usul pengamatan ini dibuat oleh Kepala Subdirektorat Intelijen Perpajakan kepada Direktur Intelijen dan Penyidikan atau Kepala Bidang Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pajak kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak untuk mengusulkan Pengamatan atas dugaan telah terjadi penyimpangan pemenuhan kewajiban perpajakan. Angka 1 : Diisi dengan "Direktorat Intelijen dan Penyidikan" atau nama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang menerbitkan Usul Pengamatan. Angka 2 : Diisi dengan alamat Direktorat Intelijen dan Penyidikan atau Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang menerbitkan Usul Pengamatan. Angka 3 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimili Direktorat Intelijen dan Penyidikan atau Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang menerbitkan Usul Pengamatan. Angka 4 : Diisi dengan nomor Nota Dinas Rahasia Usul Pengamatan. Angka 5 : Diisi dengan "Direktur Intelijen dan Peryidikan" atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atasan pejabat yang mengajukan Usul Pengamatan diterbitkan. Angka 6 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun Usul Pengamatan diterbitkan. Angka 7 : Diisi dengan "Kepala Sub Direktorat Intelijen Perpajakan" atau "Kepala Bidang Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pajak" yang menandatangani Usul Pengamatan. Angka 8 : Diisi dengan jumlah lampiran Usul Pengamatan. Angka 9 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diusulkan untuk dilakukan Pengamatan. Angka 10 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak yang diusulkan untuk dilakukan Pengamatan. Angka 11 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diusulkan untuk dilakukan Pengamatan. Angka 12 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Sub Direktorat Intelijen Perpajakan atau Kepala Bidang Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan pajak yang menandatangani Usul Pengamatan Wajib Pajak. Angka 13 : Diisi dengan nama pejabat yang diberi tembusan Usul Pengamatan.

Lampiran II Peraturan Direjtur Jenderal Pajak Nomor : PER-3/PJ/2011 Tentang : Tata Cara Pelaksanaan Pengembangan dan Analisis Informasi, Data Laporan dan Pengaduan Melalui Pengamatan atau Kegiatan Intelijen Perpajakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1) Telepon Faximili Telex (2)... (3) Nomor : INS-... (4)...,... (5) Sifat : RAHASIA Lampiran :... (6) Hal : Instruksi Pengamatan Wajib Pajak a.n.... (7) Kepada Yth............. (8) Sehubungan dengan adanya Data, Informasi, Laporan, dan/atau Pengaduan terkait dengan dugaan telah terjadi penyimpangan pemenuhan kewajiban perpajakan terhadap Wajib Pajak. Nama :... (7) NPWP :... (9) Alamat :... (10) bersama ini kami menginstruksikan Saudara untuk menerbitkan Surat Perintah Pengamatan terhadap Wajib Pajak tersebut di atas dan kemudian melaksanakan pengamatan sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER- /PJ/2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengembangan dan Analisis Informasi, Data, Laporan, Dan Pengaduan Melalui Pengamatan atau Kegiatan Intelijen Perpajakan. Demikian untuk dilaksanakan.... (11)... (12) NIP... Tembusan 1.... 2.... (13)

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUKSI PENGAMATAN WAJIB PAJAK Instruksi ini dibuat oleh Direktur Intelijen dan Penyidikan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak kepada unit kerja terkait yang ditunjuk untuk menerbitkan Surat Perintah Pengamatan dan kemudian melaksanakan Pengamatan atas dugaan telah terjadi penyimpangan pemenuhan kewajiban perpajakan. Angka 1 : Diisi dengan "Direktorat Intelijen dan Penyidikan" atau nama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang menerbitkan instruksi Pengamatan. Angka 2 : Diisi dengan alamat Direktorat Intelijen dan Penyidikan atau Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang menerbitkan instruksi Pengamatan. Angka 3 : diisi dengan nomor telepon, faksimili unit kerja yang menerbitkan instruksi Pengamatan. Angka 4 : Diisi dengan nomor instruksi Pengamatan. Angka 5 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun instruksi Pengamatan diterbitkan. Angka 6 : Diisi dengan jumlah lampiran instruksi Pengamatan. Angka 7 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diinstruksikan untuk dilakukan Pengamatan. Angka 8 : Diisi dengan nama dan alamat unit kerja yang diinstruksikan untuk melakukan pengamatan. Angka 9 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak yang diinstruksikan untuk dilakukan Pengamatan. Angka 10 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diinstruksikan untuk dilakukan Pengamatan. Angka 11 : Diisi dengan "Direktur" atau "Kepala Kantor" yang memberikan instruksi Pengamatan. Angka 12 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Direktur Intelijen dan Penyidikan atau Kepala Kantor Wilayah DJP yang memberikan instruksi Pengamatan. Angka 13 : Diisi dengan nama pejabat yang diberi tembusan instruksi Pengamatan.

Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-3/PJ/2011 Tentang : Tata Cara Pelaksanaan Pengembangan dan Analisis Informasi, Data, Laporan Dan Pengaduan Melalui Pengamatan atau Kegiatan Intelijen Perpajakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1) Telepon Faximili Telex (2)... (3) SURAT PERINTAH PENGAMATAN Nomor : PRIN-... (4) Tanggal :... (5) Diperintahkan kepada : No Nama / NIP Pangkat / Golongan Jabatan (6) (7) (8) (9) Untuk melakukan pengamatan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 202/PMK.03/2007 tentang Tata Cara Pemeriksaan Bukti Permulaan Tindak Pindana Di Bidang Perpajakan terhadap Wajib Pajak : Nama :... (10) NPWP :... (11) Alamat :... (12)... Tujuan : Melakukan Pengamatan terhadap Wajib pajak a.n. Direktur Jenderal Pajak... (13)... (14) NIP...

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERINTAH PENGAMATAN Formulir ini digunakan sebagai sarana untuk menugaskan Pengamat untuk melakukan Pengamatan. Setiap Pengamat yang ditugaskan untuk melakukan Pengamatan harus disertai dengan Surat Perintah Pengamatan, tanpa kecuali. Formulir Surat Perintah Pengamatan ini dibuat dalam rangkap 4 (empat) dengan distribusi sebagai berikut : - Lembar pertama (asli) untuk Pengamat atau Tim Pengamat Setelah Pengamatan selesai dilaksanakan, lembar pertama ini digabungkan dalam Laporan Pengamatan atas nama Wajib Pajak yang bersangkutan; - Lembar kedua untuk dimasukkan ke dalam berkas Wajib Pajak yang bersangkutan; - Lembar ketiga ditembuskan kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atasannya dalam hal bila Surat Perintah Pengamatan diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak; dan - Lembar keempat ditembuskan kepada Direktur Intelijen dan Penyidikan. Angka 1 : Diisi dengan "Direktorat Intelijen dan Penyidikan'' atau nama kantor yang menerbitkan Surat Perintah Pengamatan. Angka 2 : Diisi dengan alamat kantor Direktorat Intelijen dan Penyidikan atau nama kantor yang menerbitkan Surat Perintah Pengamatan. Angka 3 : Diisi dengan nomor telepon Direktorat Intelijen dan Penyidikan atau nama kantor yang menerbitkan Surat Perintah Pengamatan. Angka 4 : Diisi dengan nomor Surat Perintah Pengamatan. Angka 5 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun Surat Perintah Pengamatan diterbitkan. Angka 6 : Diisi dengan nomor urut. Angka 7 : Diisi dengan nama dan NIP Pengamat yang diperintahkan untuk melakukan Pengamatan. Angka 8 : Diisi dengan pangkat dan golongan Pengamat yang diperintahkan untuk melakukan Pengamatan. Angka 9 : Diisi dengan jabatan Pengamat yang diperintahkan untuk melakukan Pengamatan ("Supervisor", "Ketua Tim", atau "Anggota Tim"). Angka 10 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang akan dilakukan Pengamatan. Angka 11 : Diisi dengan NPWP wajib Pajak yang akan dilakukan Pengamatan. Angka 12 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang akan dilakukan Pengamatan. Angka 13 : Diisi dengan "Direktur" atau "Kepala Kantor" yang menandatangani Surat Perintah pengamatan. Angka 14 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Direktur Intelijen dan Penyidikan atau Kepala Kantor yang menandatangani Surat Perintah Pengamatan.

Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-3/PJ/2011 Tentang : Tata Cara Pelaksanaan Pengembangan dan Analisis Informasi, Data, Laporan Dan Pengaduan Melalui Pengamatan atau Kegiatan Intelijen Perpajakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1) Telepon Faximili Telex (2)... (3) BUKU SURAT PERINTAH PENGAMATAN No Nomor Map Berkas Nama, Alamat, dan NPWP Wajib Pajak Nomor dan Tanggal Surat Perintah Pengamatan Identitas Petugas Pengamat Nomor dan Tanggal Laporan Pengamatan Hasil pengamatan Tindak Lanjut Keterangan (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

PETUNJUK PENGISIAN BUKU SURAT PERINTAH PENGAMATAN Buku Surat Perintah Pengamatan ini digunakan sebagai sarana penatausahaan Surat Perintah Pengamatan Angka 1 : Diisi dengan "Direktorat Intelijen dan Penyidikan" atau nama kantor yang menatausahakan Surat perintah Pengamatan. Angka 2 : Diisi dengan alamat kantor Direktorat Intelijen dan Penyidikan atau nama kantor yang menatausahakan Surat Perintah Pengamatan. Angka 3 : Diisi dengan nomor telepon Direktorat Intelijen dan penyidikan atau nama kantor yang menatausahkan Surat Perintah Pengamatan. Angka 4 : Diisi dengan nomor urut untuk setiap pencatatan Pengamatan. Nomor urut dimulai dengan nomor 01 untuk setiap tahun kalender. Angka 5 : Diisi dengan nomor kode map berkas, sesuai dengan nomor kode map berkas yang telah digunkan untuk Pengamatan yang bersangkutan. Angka 6 : Diisi dengan nama, alamat, dan NPWP dari Wajib Pajak yang dilakukan Pengamatan. Angka 7 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pengamatan. Angka 8 : Diisi dengan nama, NIP, Pangkat/Golongan, dan Jabatan Pengamat. Angka 9 : Diisi dengan nomor dan tanggal Laporan Pengamatan. Angka 10 : Diisi dengan uraian singkat dari Laporan Pengamatan. Angka 11 : Diisi dengan langkah tindak lanjut yang dilakukan. Angka 12 : Diisi dengan keterangan yang dianggap penting dan belum tercantum dalam kolom-kolom sebelumnya.

Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-3/PJ/2011 Tentang : Tata Cara Pelaksanaan Pengembangan dan Analisis Informasi, Data, Laporan Dan Pengaduan Melalui Pengamatan atau Kegiatan Intelijen Perpajakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1) Telepon Faximili Telex (2)... (3) Nomor : SR-... (4)...,... (5) Sifat : RAHASIA Lampiran :... (6) Hal : Pencarian dan Pengumpulan Informasi dan Data Perpajakan... (7) Kepada Yth............. (8) Sehubungan dengan sedang dilakukan kegiatan pencarian dan pengumpulan Informasi dan data perpajakan terhadap : Nama :... (9) NPWP :... (10) Alamat :... (11) bersama ini kami mengirimkan pertugas, yaitu : Nama :... (12) NIP :... (13) Jabatan :... (14) untuk melakukan tugas-tugas : 1. mempelajari berkas Wajib Pajak; 2. meminta keterangan dari Saudara mengenai Wajib Pajak yang bersangkutan; 3. menggandakan (fotokopi) data yang diperlukan. Sejak diterimanya surat ini, harap Saudar menyimpan berkas Wajib Pajak yang bersangkutan secara khusus sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari kami.... (15)... (16) NIP... Tembusan 1.... 2.... (17)

PETUNJUK PENGISIAN SURAT RAHASIA PENGUMPULAN INFORMASI DAN DATA PERPAJAKAN Formulir pengumpulan Informasi dan Data ini dibuat sebagai sarana pemberitahuan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak sehubungan adanya Informasi, Data, Laporan, dan Pengaduan, bahwa Wajib Pajak yang dimaksud dalam surat rahasia ini diduga telah melakukan atau setidak-tidaknya diduga ada hubungannya dengan tindak pidana di bidang perpajakan. Angka 1 : Diisi dengan "Direktorat Intelijen dan Penyidikan" atau nama kantor yang menerbitkan Surat Rahasia Pengumpulan Informasi dan data. Angka 2 : Diisi dengan alamat kantor "Direktorat Intelijen dan Penyidikan atau nama kantor yang menerbitkan Surat Rahasia Pengumpulan Informasi dan Data. Angka 3 : Diisi dengan nomor telepon "Direktorat Intelijen dan Penyidikan atau nama kantor yang menerbitkan Surat Rahasia Pengumpulan Informasi dan Data. Angka 4 : Diisi dengan nomor Surat Rahasia Pengumpulan Informasi dan Data. Angka 5 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun Surat Rahasia Pengumpulan Informasi dan Data. Angka 6 : Diisi dengan jumlah lampiran Surat Rahasia Pengumpulan Informasi dan Data. Angka 7 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang akan dilakukan pengumpulan Informasi dan Data. Angka 8 : Diisi dengan nama dan alamat Kantor Pelayanan Pajak yang akan diminta Surat Rahasia Pengumpulan Informasi dan Data. Angka 9 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang akan dilakukan pengumpulan Informasi dan Data. Angka 10 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak yang akan dilakukan pengumpulan Informasi dan Data. Angka 11 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang akan dilakukan pengumpulan Informasi dan Data. Angka 12 : Diisi dengan nama Petugas yang melakukan Pengumpulan Informasi dan Data. dan bisa lebih dari 1 (satu) orang Petugas. Angka 13 : Diisi dengan NIP Petugas yang melakukan Pengumpulan Informasi dan Data. Angka 14 : Diisi dengan jabatan Petugas yang melakukan Pengumpulan Informasi dan Data. Angka 15 : Diisi dengan "Direktur" atau "Kepala Kantor" yang menandatangani Surat Rahasia Pengumpulan Informasi dan Data. Angka 16 : Diisi dengan nama, NIP, tanda tangan Direktur Intelijen dan Penyidikan atau kepala kantor yang menandatangani Surat Rahasia Pengumpulan Informasi dan Data. Angka 17 : Diisi dengan nama pejabat yang diberi tembusan Surat Rahasia Pengumpulan Informasi dan Data.

Lampiran VI Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-3/PJ/2011 Tentang : Tata Cara Pelaksanaan Pengembangan dan Analisis Informasi, Data, Laporan Dan Pengaduan Melalui Pengamatan atau Kegiatan Intelijen Perpajakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (2) Telepon Faximili Telex (1)... (3) LAPORAN PENGAMATAN Nomor :... (4) Tanggal :... (5) I. PERIHAL 1. Nama Wajib Pajak :... (6) 2. NPWP :... (7) 3. Merk Usaha :... (8) 4. Jenis Usaha :... (9) 5. Alamat : - Kantor :... Telp... (10) - Rumah :... Telp... (11) II. DASAR PENGAMATAN 1. Informasi / Data / Laporan / Pengaduan 1.1 Sumber a. - Nama :... (12) - Alamat :... (13) b. Laporan Pemeriksaan Pajak - Nomor :... (14) - Tanggal :... (15) 1.2 Resume / Ringkasan...... (16) 2. Surat perintah Pengamatan - Nomor :... (17) - Tanggal :... (18) III. IV. SASARAN PENGAMATAN... (19) LAMPIRAN... (20) V. HASIL PENGAMATAN... (21) VI. SIMPULAN... (22)... (23) Mengetahui dan Menyetujui, Petugas,... (24)... (26)... (25)... (27) NIP... NIP...

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PENGAMATAN Laporan Pengamatan ini digunakan untuk melaporkan hasil kegiatan pengamatan yang telah dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Pengamatanan kepada pemberi instruksi. Angka 1 : Diisi dengan "Direktorat Intelijen dan penyidikan" atau nama kantor yang menerbitkan Surat Perintah Pengamatan. Angka 2 : Diisi dengan alamat kantor Direktorat Intelijen dan Penyidikan atau nama kantor yang menerbitkan Surat Perintah Pengamatan. Angka 3 : Diisi dengan nomor telepon Direktorat intelijen dan penyidikan atau nama kantor yang menerbitkan Surat Perintah Pengamatan. Angka 4 : Diisi dengan nomor Laporan Pengamatan. Angka 5 : Diisi dengan tanggal Laporan Pengamatan. Angka 6 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan Pengamatan. Angka 7 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak yang dilakukan Pengamatan. Angka 8 : Diisi dengan merek usaha Wajib Pajak yang dilakukan Pengamatan. Angka 9 : Diisi dengan jenis usaha Wajib Pajak yang dilakukan Pengamatan. Angka 10 : Diisi dengan alamat kantor Wajib Pajak yang dilakukan Pengamatan. Angka 11 : Diisi dengan alamat rumah Wajib pajak yang dilakukan Pengamatan. Angka 12 : Diisi dengan nama sumber IDLP. Angka 13 : Diisi dengan alamat sumber IDLP. Angka 14 : Diisi dengan nomor Laporan Pemeriksaan Pajak. Angka 15 : Diisi dengan tanggal Laporan pemeriksaan Pajak. Angka 16 : Diisi dengan resume/ringkasan IDLP. Angka 17 : Diisi dengan nomor Surat Perintah Pengamatan. Angka 18 : Diisi dengan tanggal Surat Perintah Pengamatan. Angka 19 : Diisi dengan penjelasan tentang sasaran Pengamatan. Angka 20 : Diisi dengan penjelasan tentang lampiran dalam Laporan Pengamatan. Angka 21 : Diisi dengan penjelasan tentang hasil Pengamatan. Angka 22 : Diisi dengan simpulan Pengamatan. Angka 23 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun Laporan Pengamatan. Angka 24 : Diisi dengan jabatan pihak yang mengetahui dan menyetujui Laporan Pengamatan. Angka 25 : Diisi nama, NIP, dan tanda tangan pihak yang mengetahui dan menyetujui Laporan Pengamatan. Angka 26 : Diisi dengan jabatan Pengamat. Angka 27 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Pengamat.

Lampiran VII Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-3/PJ/2011 Tentang : Tata Cara Pelaksanaan Pengembangan dan Analisis Informasi, Data, Laporan Dan Pengaduan Melalui Pengamatan atau Kegiatan Intelijen Perpajakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1) Telepon Faximili Telex (2)... (3) BUKU PENERIMAAN/PENGIRIMAN LAPORAN PENGAMATAN No Nomor dan Tanggal Laporan Tangga Diterima Tanggal Dikirim Nomor dan Tanggal Surat Perintah Pengamatan Hasil Pengamatan Keterangan (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

PETUNJUK PENGISIAN BUKU PENERIMAAN/PENGIRIMAN LAPORAN PENGAMATAN Buku Penerimaan/Pengiriman laporan Pengamatan ini digunakan sebagai sarana penatausahaan penerimaan atau pengiriman Laporan Pengamatan. Angka 1 : Diisi dengan "Direktorat Intelijen dan Penyidikan" atau nama kantor yang menatausahakan Laporan Pengamatan. Angka 2 : Diisi dengan alamat kantor Direktorat Intelijen dan Penyidikan atau kantor yang menatausahakan Laporan Pengamatan. Angka 3 : Diisi dengan nomor telepon Direktorat Intelijen dan Penyidikan atau kantor yang menatausahakan Laporan pengamatan. Angka 4 : Diisi dengan nomor urut Penerimaan/Pengiriman Laporan Pengamatan selama tahun kalender. Angka 5 : Diisi dengan nomor dan tanggal Laporan Pengamatan. Angka 6 : Diisi dengan Tanggal penerimaan Laporan Pengamatan. Angka 7 : Diisi dengan Tanggal pengiriman Laporan Pengamatan. Angka 8 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pengamatan. Angka 9 : Diisi dengan uraian ringkas hasil Pengamatan beserta Simpulan dan Usul tindak lanjutnya. Angka 10 : Diisi dengan penjelasan atau keterangan yang dianggap perlu.

Lampiran VIII Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-3/PJ/2011 Tentang : Tata Cara Pelaksanaan Pengembangan dan Analisis Informasi, Data, Laporan Dan Pengaduan Melalui Pengamatan atau Kegiatan Intelijen Perpajakan KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1) MAP BERKAS Nama Wajib Pajak :... (2) NPWP :... (3) Alamat :... (4) Keterangan Lain :... (5)

PETUNJUK PENGISIAN MAP BERKAS Map Berkas ini dimaksudkan untuk tempat penyimpanan surat-surat/arsip korespondensi, informasi, surat pengaduan, laporan, data-data yang berkenaan dengan Wajib pajak yang dilakukan Pengamatan. Bahan map dapat terbuat dari karton tebal, plastik tebal dan sejenisnya. Bentuknya dapat berupa map bertali atau map dengan penjepit untuk dokumen yang diperforasi/diberi lubang dengan perforator. Untuk setiap masalah atau kasus dibuatkan 1 (satu) map. Pada bagian muka diisi dengan nama unit kerja, identitas Wajib pajak yang meliputi nama, NPWP, alamat, dan jenis usahanya. Bila perlu dapat ditambahkan dengan keterangan lain yang dianggap penting. Angka 1 : Diisi dengan nama "Direktorat Intelijen dan Penyidikan" atau nama kantor yang melakukan Pengamatan. Angka 2 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan Pengamatan. Angka 3 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak yang dilakukan Pengamatan. Angka 4 : Diisi dengan alamat Wajib pajak yang dilakukan Pengamatan. Angka 5 : Diisi dengan keterangan lain terkait Wajib Pajak yang dilakukan Pengamatan.