Riki Rizki Ilahi 1, Eddy Ibrahim 2, Fuad Rusydi Swardi 3

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

Farisyah Melladia Utami, Angga Kurniawan, Muhammad Wahyudi ABSTRAK

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

MINE (ROM) AIR TALANG SEGINIM PT. DANAU MAS HITAM, BENGKULU

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT

EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL

Kajian Biaya Produksi Pemindahan Material Batugamping dari Room of Material ke Crusher di PT Lafarge Cement Indonesia, Lhoknga, Aceh Besar

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT BATUBARA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM. SITE MTBU TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT BACKHOE LIEBHERR R 996 PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT JUPITER PT KALTIM PRIMA COAL

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal. menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan

MODEL TRANSPORTASI PENGANGKUTAN BATUBARA KE LOKASI DUMPING DENGAN METODE SUDUT BARAT LAUT DAN METODE BIAYA TERENDAH PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk

KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI BATUBARA SEBESAR TON/BULAN PT

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi

SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab

BAB III LANDASAN TEORI

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

RUSTAM D Proposal Tugas Akhir

Proposal Kerja Praktek Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo

RENCANA TEKNIS PENATAAN LAHAN PADA BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI QUARRY 1 PT. HOLCIM BETON PASURUAN JAWA TIMUR

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Artikel Pendidikan 23

BAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan

Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang, 30139, Indonesia ABSTRAK

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. JP Vol.1 No.4 Agustus 2017 ISSN

BAB III LANDASAN TEORI

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

Rezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

RANCANGAN POLA DAN ARAH PENGUPASAN LAPISAN TANAH PADA PENAMBANGAN NIKEL LATERITE DI PULAU GE.

ANALISIS SISTEM BACKHEO DUMP TRUCK PADA TAMBANG BATU GRANIT DI PT. TRIMEGAH PERKASA UTAMA TANJUNG BALAI KARIMUN KEPULAUAN RIAU

II. TUJUAN DAN MANFAAT

METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI KINERJA ALAT CRUSHING PLANT DAN ALAT MUAT DALAM RANGKA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATUBARA PADA PT MANDIRI CITRA BERSAMA

DESIGN OF DISPOSAL AREA FOR MINNING PLAN OF INUL EAST PIT DURING JULI 2013 TO DESEMBER 2014 IN HATARI DEPARTEMENT AT PT KALTIM PRIMA COAL

ANALISIS KESERASIAN ALAT MEKANIS (MATCH FACTOR) UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

[TAMBANG TERBUKA ] February 28, Tambang Terbuka

Metode Tambang Batubara

DAFTAR ISI. IV. HASIL PENELITIAN Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) vii

BAB II EARTHMOVING DAN HAULING

BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN START. Identifikasi masalah. Pengolahan data stockpile hingga menjadi model. Analisa pengadaan alat berat

ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR

Optimalisasi Pekerjaan Pemindahan Tanah Pada Proyek Embung Begawan Kota Tarakan Dengan Model Antrian

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Didalamnya terkandung kekayaan migas dan non-migas.

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

OPTIMALISASI JUMLAH ALAT ANGKUT JENIS HD785 PADA PIT A MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI OVERBURDEN DI PT X

ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung

EVALUASI PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA KUALITAS BLENDING BATUBARA DI BANKO BARAT PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK. TANJUNG ENIM SUMATRA SELATAN

SKRIPSI TRI GAMELA SALDY NIM : Oleh

Jurnal Kontruksi Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No.2, Tarogong Kidul, Garut

REKONSILIASI PENAMBANGAN ANTARA RENCANA PENAMBANGAN BULANAN DENGAN REALISASI DI TAMBANG SWAKELOLA B2 PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK

Oleh : Tri Budi Amperadi 1 dan Ahmad 2. Dosen Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Kutai Kartanegara 2.

RANCANGAN BUKAAN TAMBANG BATUBARA PADA PIT JKG PT. BBE SITE KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, MENGGUNAKAN APLIKASI MINESCAPE 4.118

PERENCANAAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG TERBUKA DI PT. BARA ANUGRAH SEJAHTERA LOKASI PULAU PANGGUNG MUARA ENIM SUMATERA SELATAN

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

Transkripsi:

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI-MUAT (EXCAVATOR) DAN ALAT ANGKUT (DUMP TRUCK) PADA PENGUPASAN TANAH PENUTUP BULAN SEPTEMBER 2013 DI PIT 3 BANKO BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE TECHNICAL STUDY OF EXCAVATORS PRODUCTIVITY AND TOOLS CONVEYANCES (DUMP TRUCK) STRIPPING OF OVERBURDEN MONTHS OF SEPTEMBER 2013 AT PIT 3 BANKO BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE Riki Rizki Ilahi 1, Eddy Ibrahim 2, Fuad Rusydi Swardi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Jl. Raya Palembang- Prabumulih, Indralaya Utara, 30662, Sumatera Selatan PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Jl. Parigi No.1 Tanjung Enim, 31716 Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan Email : Rikirizkiilahi@gmail.com ABSTRAK PT Bukit Asam menargetkan peningkatan volume penjualan batubara tahun 2014 sebesar 24,56 juta ton, naik 38% (6,76 juta ton) dibandingkan rencana volume penjualan tahun 2013 sebesar 17,8 juta ton. Salah satu Pit yang dimiliki oleh PT. Bukit Asam (Persero) Tbk adalah Pit 3 Banko Barat. Target produksi pengupasan tanah penutup pada Pit 3 Barat pada bulan September 2013 adalah sebesar 720.000 BCM, dan pada akhir September kombinasi kerja antara bulldozer, excavator dan dump truck yang beroperasi dapat menghasilkan ketercapaian produksi nyata sebesar 747.188 BCM. Namun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tidak optimalnya efektifitas dan efisiensi kerja dari excavator dan dump truck sehingga ketercapaian produksi tidak maksimal. Sehingga diperlukan adanya optimasi terhadap waktu kerja efektif, yaitu dengan cara memperkecil waktu hambatan yang tidak direncanakan agar produksi dapat meningkat. Secara teoritis ketercapaian produksi pada Pit 3 Banko Barat adalah sebesar 780.975,79 BCM/bulan, kemudian dilakukan perbaikan pada waktu kerja efektif. Perbaikan pada waktu kerja efektif dapat meningkatkan ketercapaian produksi menjadi 872.080,59BCM/bulan (121,12%) dari target produksi, dan dengan keserasian kerja alat sebesar 1,02. Kata kunci : Produktivitas, Ketercapaian Produksi, Faktor Keserasian Kerja ABSTRAK PT Bukit Asam is targeting an enhancement of coal sales volume in 2014 amounted to 24.56 million tons, up 38% (6.76 million tons) than the planned volume of sales in 2013 amounted to 17.8 million tons. One of the Pit is owned by PT. Bukit Asam (Persero) Tbk is a Pit 3 BankoBarat. Production target stripping of overburden at Pit 3 Banko Barat in September 2013 amounted to 720.000 BCM, and in late September working combination between bulldozers, excavators and dump trucks that operate can result in the reach of real production amounted to 747 188 BCM. nonetheless, there are several factors that cause the effectiveness and efficiency working of the excavator and dump truck were not optimal. So that, need needs optimization effort to enhancement of effective working time, that is by minimize to unplanned barriers of working hours, in other to production can be increased. Theoretically reached of production at the Pit 3 Banko Barat amounted 780.975,79 BCM / month, then made improvements to the effective working hours. Improvements in working hours can effectively improve the reached of production to 872.080,59 BCM / month (121.12%) of the production target, with match of the working tool is 1.02. Kata kunci : Produktivity, Reached of Production, Match Factor

1. PENDAHULUAN PT. Bukit Asam (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pertambangan batubara, yang berkantor pusat di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Kegiatan penambangan pada PT. Bukit Asam (Persero) Tbk menggunakan sistem tambang terbuka (surface mining) [1]. PT Bukit Asam (Persero) Tbk makin serius melihat potensi pasar ekspor batubara. Selama ini PT. Bukit Asam (Persero) Tbk mengandalkan Cina, Taiwan, dan India sebagai tujuan ekspor batubara. Taiwan membeli 2,24 juta ton atau 36% dari total ekspor di kuartal III-2013 sebanyak 7,02 juta ton. Selain tiga negara tujuan utama ekspor tersebut, PT Bukit Asam (Persero) Tbk tengah merintis pasar ekspor baru. Tahun 2013 misalnya, PT Bukit Asam (Persero) Tbk telah memulai ekspor ke Vietnam meski dalam jumlah kecil. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk juga akan menambah Myanmar, Pakistan, dan beberapa negara di Eropa. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk bahkan telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan partner lokal di Myanmar pada Desember 2013 [2]. PT Bukit Asam menargetkan peningkatan volume penjualan batubara tahun 2014 sebesar 24,56 juta ton, naik 38% (6,76 juta ton) dibandingkan rencana volume penjualan tahun 2013 sebesar 17,8 juta ton. Rencana peningkatan volume penjualan batubara pada tahun 2014 ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ekspor sebesar 55% (13,5 juta ton), atau naik 40% (3,84 juta ton) dibandingkan ekspor pada tahun 2013 sebesar 9,56 juta ton dan kebutuhan untuk rencana penjualan domestik sebesar 45% (11,06 j uta ton). Sehingga untuk dapat mewujudkan rencana ini, PT. Bukit Asam (Persero) Tbk menginstruksikan kepada seluruh Satker yang terlibat dibidang penambangan untuk dapat meningkatkan target produksi pada tahun 2014. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap produksi guna mengetahui apakah peningkatan target produksi dapat dilakukan dengan alat yang tersedia [2]. Pada Pit 3 Tambang Banko Barat. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk melakukan kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup di Pit 3 Barat Tambang Banko Barat menggunakan 6 rangkaian kerja excavator 385 dan dump truck 773E atau disebut juga konvensional mining [3]. Produksi nyata dari rangkaian kerja excavator dan dump truck yang digunakan dalam kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup di Pit 3 Barat pada bulan September 2013 menghasilkan ketercapaian produksi sebesar 747.188,00 BCM, sedangkan dengan menggunakan perhitungan secara teoritis diperoleh ketercapaian produksi sebesar 780.975,79 BCM, yang berarti ketercapaian produksi nyata maupun teoritis sudah memenuhi target produksi yang ditetapkan yaitu sebesar 720.000 BCM. Untuk mengetahui hasil produksi suatu alat gali-muat cara menghitung kemampuan produksi alat angkut tersebut dengan menggunakan rumus sebagai berikut : = = = (1) Keterangan : Q = Produksi per jam (m 3 /jam) Cm = Waktu edar alat gali-muat (detik) q = Produksi per cycle (m 3 ) q 1 = Bucket Capacity (heaped) (m 3 ) K = Bucket Fill Factor (%) Cstd = Cycle time Standard (detik) Cf = Faktor Konversi (%) E = Efisiensi Kerja (%) SF = Swell Factor (%) Kajian terhadap keadaan alat gali-muat dan alat angkut dapat dilakukan dengan cara pengawasan terhadap keadaan di lapangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan produksi dari alat mekanis tersebut [4]. Produksi alat dapat dilihat dari kemampuan alat tersebut dalam penggunaannya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produksi alat adalah : Sifat material, dimana semakin keras jenis material maka semakin kecil produksi alat gali-muat [5], Swell Factor (factor pengembangan) merupakan perbandingan antara volume material dalam keadaan insitu dengan volume material dalam keadaan loose [6], Bucket fill factor (factor prngisian bucket) merupakan prosentase hasil perbandingan volume yang sesungguhnya yang dapat diisikan kedalam bak truck atau bucket dengan kapasitas teoritisnya [7], waktu edar adalah waktu yang dibutuhkan alat mekanis untuk menyelasaikan satu siklus pekerjaan [8], Ketersediaan alat

meliputi ; kesediaan mekanis, kesediaan fisik, penggunaan kesediaan, dan penggunaan efektif 9 [8]. Geometri jalan angkut, meliputi lebar jalan angkut lurus dan belokan, kemiringan jalan pada tikungan, dan kemiringan jalan produksi (grade) [9]. Dan waktu kerja efektif, adalah waktu kerja yang benar-benar dipergunakan oleh operator dan alat mekanis untuk melakukan produksi [10]. 2. METODE PENELITIAN Masalah-masalah yang dibahas dalam skripsi ini diselesaikan dengan metode : 1. Studi literatur Studi literatur dilakukan pada sebelum, saat dan sesudah penelitian dilakukan. Literatur yang digunakan berasal dari buku, jurnal penelitian dan laporan-laporan yang berhubungan dengan penelitian ini. 2. Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan penulis berupa : a. Data Primer Data yang langsung diperoleh dari pengamatan di lapangan, seperti data geometri jalan angkut, jumlah dan spesifikasi alat gali-muat dan alat angkut, jumlah pengisian bucket alat gali-muat terhadap alat angkut, waktu kerja alat dan waktu edar alat. b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari arsip, meliputi peta lokasi, keadaan topografi daerah penelitian, data produksi batubara, data curah hujan dan lain sebagainya. 3. Pengolahan Data Data data yang diperoleh dikelompokkan, diolah dan dianalisa menggunakan rumus matematis, kemudian disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan perhitungan penyelesaian. 4. Analisa Data Data-data yang telah diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah tersebut, ialah sebagai berikut : a. Menghitung cycle time alat angkut dengan menggunakan metode statistika dasar distribusi normal. b. Menghitung waktu kerja alat dengan menggunakan metode perbandingan waktu aktual lapangan dengan estimasi waktu kerja. c. Menghitung waktu kerja kesediaan mekanik alat gali-muat dengan menggunakan metode satistika dasar ditribusi normal dan menggunakan rumus kesedian mekanik. d. Menghitung grade jalan angkut produksi dengan menggunakan rumus pemindahan tanah mekanis dengan rumus grade jalan. e. Menghitung keserasian antara jumlah alat angkut dengan alat gali muat dengan melihat jumlah alat angkut dan alat gali muat di lapangan dengan perbandingan teoritisnya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisa Kerja dan Jumlah Alat Angkut Proses pengupasan tanah penutup pada Pit 3 Banko Barat menggunakan 6 fleet alat gali muat yang dilayani oleh 30 alat angkut, dimana masing alat gali-muat dilayani oleh 5 alat angkut. Alat gali-muat yang digunakan di Pit 3 Banko Barat adalah 385 C dengan kapasitas bucket sebesar 4,6 m 3, sedangkan alat angkut yang digunakan berjenis 773 E dengan kapasitas 36,6 m 3. 3.2. Kondisi Tempat Kerja Pemuatan material hasil pengupasan yang dilakukan oleh excavator menggunakan cara top loading dan posisi pemuatan paralle cut with and back dengan single truck back up, yaitu dilakukan dengan posisi alat angkut membelakangi alat muat dan siap diisi. Sedangkan penimbunan dilakukan dengan dua cara yaitu out pit dan in pit (back filling). Out pit dilakukan dengan cara melakukan penimbunan di luar pit penambangan yang jaraknya dekat dengan area pengupasan, jarak dan daerah ini tergantung dari kebijaksanaan perusahaan, yang mana biasanya cara ini dilakukan untuk pengupasan material tanah humus untuk digunakan kembali sebagai keperluan reklamasi. Metode in pit dilakukan dengan cara back filling atau menimbun kembali area yang telah diambil batubaranya.

3.3. Berat Material Berat material yang diangkut oleh alat-alat angkut dapat mempengaruhi: a. Kecepatan kendaraan dengan HP yang dimilikinya. b. Membatasi kemampuan kendaraan untuk mengatasi tahanan kemiringan dan tahanan gulir dari jalur jalan yang dilalui. c. Membatasi volume material yang diangkut Oleh sebab itu, berat jenis material harus diperhitungkan pengaruhnya terhadap kapasitas alat muat maupun alat angkut. Material tanah penutup yang terdapat di Pit 3 Barat sendiri adalah material lempung, yang mana memiliki density sebesar 2,02 ton/bcm dalam keadaan aslinya dan sekitar 1,45 ton/m 3 dalam keadaan keadaan terbongkar. 3.4. Faktor Pengembangan (Swell Factor) Tanah maupun massa batuan yang ada di alam ini telah dalam kondisi terkonsolidasi dengan baik, yang artinya bagianbagian yang kosong atau ruangan yang terisi udara diantara butirannya sedikit. Namun jika material tersebut digali dari tempat asalnya. maka terjadilah perubahan volume material, perubahan ini berupa penambahan volume dari material setelah digali oleh alat berat. Pada Pit 3 Barat Tambang Banko Barat jenis material tanah penutupnya adalah lempung dan kerikil, yang memiliki nilai persen pengembangan sebesar 0,41 Hal ini berarti tanah asli yang di alam volumenya 1 m 3, jika digali volumenya bisa menjadi 1,41 m 3. Ini terjadi karena tanah yang digali mengalami penambahan dari volume semula sebesar 0,41 m 3 akibat ruang antara butirannya yang membesar. Sehingga didapat nilai factor pengembangan material tanah penutup pada Pit 3 Banko Barat adalah sebesar 0,71 3.5. Factor Pengisian Bucket (Bucket Fill Faktor) Bucket fill factor adalah prosentase volume yang sesuai atau sesungguhnya dapat diisikan ke dalam bak truck atau mangkok dibandingkan dengan kapasitas teoritisnya. Bucket fill factor rata-rata yang dimiliki oleh alat gali-muat yang digunakan pada Pit 3 Barat yaitu 385C adalah 87,36%. 3.6. Waktu Kerja Waktu kerja merupakan waktu yang telah ditentukan atau dijadwalkan oleh perusahaan untuk bekerja penuh. Berikut merupakan jadwal waktu kerja yang telah ditetapkan di PT. Bangun Karya Pratama Lestari (Tabel. 1). 3.7. Waktu Kerja Efektif Waktu kerja efektif merupakan waktu kerja sesungguhnya yang digunakan untuk melakukan operasi penambangan batubara, karena pada nyatanya tidak semua waktu kerja yang telah disediakan oleh perusahaan benar-benar digunakan secara optimal oleh para operator dan alatnya untuk beroperasi. Hal ini disebabkan karena adanya hambatan-hambatan yang berpotensi mengurangi waktu kerja yang tersedia. Sehingga perlu dilakukan optimasi terhadap waktu kerja efektif tersebut. Waktu kerja efektif rata-rata perhari pada Pit 3 Barat adalah sebagai berikut (Tabel. 2). Dari waktu kerja efektif ini akan diketahui efisiensi kerja dari operator dan alatnya. Tabel 1. Jadwal Waktu Kerja PT.BKPL No. Hari Waktu Kerja Shift I Shift II Total Jam Kerja 1 Senin 07.00-17.00 19.00-05.00 20 jam 2 Selasa 07.00-17.00 19.00-05.00 20 jam 3 Rabu 07.00-17.00 19.00-05.00 20 jam 4 Kamis 07.00-17.00 19.00-05.00 20 jam 5 Jumat 07.00-17.00 19.00-05.00 20 jam 6 Sabtu 07.00-17.00 19.00-05.00 20 jam 7 Minggu 07.00-17.00 19.0-05.00 20 jam

Tabel 2. Efiensi Kerja Rata-Rata Perhari pada Pit 3 Barat Distribusi Waktu 385C 385C BK 84 BK 83 Waktu (menit/hari) 385C 385C BK 82 BK 81 385C BK 79 385C BK 78 Total Jam Kerja/hari 1072 1072 1072 1072 1072 1072 Isi Bahan Bakar 18 18 18 18 18 18 Pindah Lokasi 30 30 30 30 30 30 Delays Waktu non produktif 16 6 13 9 16 7 Hours Pemanasan Mesin 10 10 10 10 10 10 Perbaikan 10 109,8 142,8 130,4 81,6 69,6 Terlambat Mulai (setelah istirahat) 10 10 10 10 10 10 Terlalu Cepat Standby Stop (sebelum 10 10 10 10 10 10 Hours istirahat) Safety Talk 8 8 8 8 8 8 Pergantian Shift 15 15 15 15 15 15 Hujan 68.4 88.4 69.4 78.4 86.8 96.2 Waktu Kerja Efektif 876,6 766,8 745,8 753,2 786,6 798,2 Waktu Kerja Efektif (jam) 14,61 12,78 12,43 12,55 13,11 13,30 Jam Kerja Efektif/Bulan 438,3 383,4 372,9 376,6 393,3 399,1 Efisiensi Kerja (%) 81,77% 71,53% 69,57% 70,26% 73,38% 74,46% 3.8. Kondisi Jalan Angkut Proses pengangkutan tanah penutup dari front ke disposal pada Pit 3 Barat menggunakan jalan angkut yang terdiri dari dua jalur. Kondisi jalan angkut mempunyai kemiringan (grade) < 8%, yang artinya kemiringan permukaan jalan menanjak 8 meter secara vertical dengan 100 meter jarak secara horizontal. Sedangkan lebar jalan angkut pada Pit 3 Banko Barat di lintasan lurus adalah 19-21 meter dan 24-25 meter pada lintasan berbelok (tikungan). Profil jalan angkut yang ada di Pit 3 Banko Barat adalah sebagai berikut (Gambar. 1). 3.9. Produksi dan Dump Truck Pada proses pengupasan lapisan tanah penutup di Pit 3 Barat digunakan metode konvensional yang mengoperasikan kombinasi 6 unit alat gali muat excavator 385C. 1. Rencana Produksi Rencana produksi yang ditetapkan pada Pit 3 Barat pada bulan September adalah sebesar 720.000 BCM. 2. Produksi Realisasi Produksi realisasi merupakan hasil nyata yang dicapai oleh alat gali-muat dan dump truck pada produksi dilapangan. Pada Pit 3 Banko Barat produksi realisasi yang didapat pada bulan September adalah sebesar 747.188,00 BCM. 3. Produksi Teoritis Produksi teoritis merupakan hasil yang secara perhitungan dapat dicapai oleh suatu hubungan kerja alat selama waktu operasi yang tersedia dengan mempertimbangkan faktor koreksi seperti koreksi material, koreksi alat. dan koreksi waktu. Hasil produksi teoritis pada Pit 3 Barat adalah sebagai berkut (Tabel 3).

F 438,25 m G A 265,13 m B -5,00 0 D -2,00 0 E 335,5 m 65,5 m 2,00 0 0,00 0 0,00 0 70m 125m 7,00 0 C Gambar 1. Segmen Jalan Angkut pada Pit 3 banko Barat Tabel 3. Produksi dan Dump Truck Bulan September 2013 Secara Teoritis NO 1 2 3 4 5 6 UNIT Produksi September (BCM) EXC CATERPILLAR 385C BK 84 160.636,95 EXC CATERPILLAR 385C BK 83 122.918,04 EXC CATERPILLAR 385C BK 82 116.277,68 EXC CATERPILLAR 385C BK 81 118.595,11 EXC CATERPILLAR 385C BK 79 129.356,37 EXC CATERPILLAR 385C BK 78 133.191,64 TOTAL PRODUKSI 780.975,79 3.10. Upaya Optimasi Kerja Alat Gali-Muat dan Alat Angkut 1. Menerapkan Metode Pemuatan dengan Metode Double Side Pada bulan September di Pit 3 Barat masih menggunakan metode single side dimana excavator harus menunggu truck untuk mundur terlebih dahulu sekitar 20 detik bila telah selesai mengisi satu dump truck. Pola pemuatan double side merupakan metode pemuatan tanah penutup dimana saat excavator melakukan pemuatan pada satu truck, maka truck yang lain memutar mundur ke sisi lain dari excavator untuk menunggu dilakukannya pemuatan. Setelah truck pertama tadi berangkat, excavator dapat langsung mengisi truck ke dua tanpa perlu menunggu truck bermanuver dan antri dulu. Pola pemuatan double side ini membutuhkan loading point yang luas untuk penerapannya, karena dua sisi dari excavator terdapat dump truck yang menunggu untuk dilakukan pemuatan. 2. Penambahan Unit Baru Penambahan unit baru dilakukan sebagai cadangan alat agar apabila terdapat kerusakan pada alat yang beroperasi, masih ada alat cadangan yang dapat menggantikannya, sehingga proses produksi bisa tetap berlanjut. 3. Menggunakan Metode Peledakan pada Material Keras (Interburden B2C) Salah satu yang mengakibatkan waktu kerja efektif alat gali-muat pada Pit 3 Barat kurang optimal adalah adanya halangan yang disebabkan kerusakan ripper pada bulldozer yang patah saat proses ripping material keras, yang mengakibatkan proses produksi terhambat karena unit bulldozer untuk proses ripping material yang akan ditambang. 4. Menerapkan Metode Dumping yang Searah dengan Kemajuan Tambang Bila metode dumping dari dump truck dilakukan searah dengan kemajuan tambang, maka dengan terus berjalannya proses penambangan jarak antara front dengan disposal akan tetap sama atau bahkan lebih kecil, sehingga dapat memperkecil cycle time dump truck, menghemat biaya penggunaan BBM dan sewa dump truck. 5. Peningkatan Waktu Kerja Efektif Pada Tabel. 4 dapat dilihat terjadi peningkatan efesiensi kerja bila dibandingkan dengan efisiensi kerja sebelum dioptimasi (Tabel. 2). Hal ini akan didapat bila dilakukan pengurangan waktu di beberapa aspek pada waktu hambatan seperti waktu yang digunakan pada safety talk dari 30 menit menjadi 15 menit atau rata-rata 4 menit dalam satu hari. Sedangkan pada aspek terlambat mulai (sebelum istirahat), terlalu cepat stop (sebelum istirahat), dan pergantian shift ditiadakan, karena hambatan ini ditimbulkan oleh ketidak disiplinan operator dalam melaksanakan tugasnya.

Tabel 4. Efesiensi Kerja Rata-Rata Perhari Pada Pit 3 Barat (Setelah Optimasi) Waktu (menit/hari) Distribusi Waktu 385C BK 84 385 BK 83 385C BK 82 385C BK 81 385C BK 79 385C BK 78 Delays Hours Standby Hours Total Jam Kerja/hari 1072 1072 1072 1072 1072 1072 Isi Bahan Bakar 18 18 18 18 18 18 Pindah Lokasi 30 30 30 30 30 30 Rawat Jalan 16 6 13 9 16 7 Pemanasan Mesin 10 10 10 10 10 10 Perbaikan 10 109,8 142,8 130,4 81,6 69,6 Safety Talk 4 4 4 4 4 4 Hujan 68,4 88,4 69,4 78,4 86,8 96,2 Waktu Kerja Efektif 915,6 805,8 784,8 792,2 825,6 837,2 Waktu Kerja Efektif (jam) 15,26 13,43 13,08 13,20 13,76 13,95 Jam Kerja Efektif/Bulan 457,8 402,9 392,4 396,1 412,8 418,6 Efisiensi Kerja (%) 85,41% 75,17% 73,21% 73,90% 77,01% 78,10% 3.11. Ketercapaian Produksi Setelah Dilakukan Optimasi Waktu Kerja Efektif Dengan adanya optimasi kerja alat gali-muat dan alat angkut yaitu dengan perbaikan terhadap waktu kerja efektif, secara otomatis besarnya kemampuan produksi masing-masing alat gali-muat meningkat. Hal ini disebabkan karena waktu yang telah disediakan dimanfaatkan lebih besar untuk bekerja atau persen waktu yang dimanfaatkan oleh alat untuk bekerja dari jumlah waktu yang tersedia lebih besar dibandingkan saat belum dilakukan upaya optimasi waktu kerja efektif. Berikut merupakan hasil perhitungan secara teoritis ketercapaian produksi di Pit 3 Banko Barat pada bulan September 2013 (Tabel. 5). Sehingga menerapkan upaya optimasi terhadap waktu kerja efektif ini sangatlah diperlukan untuk dapat meningkatkan produksi, sehingga rencana untuk meningkatkan target produksi pada tahun 2014 mendatang dapat diwujudkan. Disamping itu, upaya ini juga dapat membantu perusahaan untuk mencapai target yang telah direncanakan, jam jalan alat yang dibutuhkan akan lebih kecil, dan dapat menghemat biaya operasi, sehingga keuntungan yang akan didapat juga lebih besar. 3.12. Faktor Keserasian Kerja dan Dump Truck 1. Waktu Edar (Cycle Time dan Dup Truck) Keserasian kerja excavator dan dump truck dalam proses pengupasan lapisan tanah penutup dipengaruhi beberapa faktor yaitu waktu edar excavator dan dump truck dan jumlah alat mekanis yang beroperasi dalam proses pengupasan tanah penutup. Dari hasil pengamatan dari Pit 3 Barat. didapat waktu edar rata-rata dari excavator yang beroperasi pada lapisan tanah penutup sebesar 20,94 detik. Sedangkan waktu edar dump truck yang didapat dari pengamatan di lapangan adalah sebesar 13,29 menit. 2. Faktor Keserasian Kerja dan Dump Truck Keserasian kerja excavator dan dump truck dalam proses pengupasan lapisan tanah penutup pada Pit 3 Barat Tambang Banko Barat antara 1 unit excavator 385C yang dikombinasikan dengan 5 unit dump truck HD 773E diperoleh angka keserasian kerja sebesar 1,02 (MF > 1), yang berarti ada waktu tunggu dari dump truck yaitu sebesar 0,255 menit atau 15,30 detik. 3. Kebutuhan alat gali-muat dan alat angkut Hasil perhitungan secara teoritis didapat kebutuhan alat gali-muat dan alat angkut dapat dilihat pada (Tabel 7).

Tabel 5. Ketercaapaian Produksi Dari Rangkaian Kerja dan Dump Truck Bulan September Perhitungan Teoritis Setelah Dilakukan Optimasi Hasil Unit Jumlah Unit 385C (BK 84) 1 HD 773E 5 385C (BK 83) 1 HD 773E 5 385C (BK 82) 1 HD 773E 5 385C (BK 81) 1 HD 773E 5 385C (BK 79) 1 HD 773E 5 385C (BK 78) 1 HD 773E 5 TOTAL KETERCAPAIAN PRODUKSI TEORITIS TOTAL KETERCAPAIAN PRODUKSI NYATA RENCANA PRODUKSI BULAN SEPTEMBER SELISIH PRODUKSI TEORITIS DENGAN RENCANA PRODUKSI SELISIH PRODUKSI NYATA DENGAN RENCANA PRODUKSI SELISIH PRODUKSI TEORITIS DENGAN PRODUKSI NYATA Total Produksi 175.255,00 135.745,07 128.758,21 131.200,20 142.486,18 146.530,93 859.975,59 BCM 747.188,00 BCM 720.000,00 BCM 139.975,59 BCM 27.188,00 BCM 112.787,59 BCM Tabel 6. Perbandingan Ketercapaian Produksi Nyata, Rencana Produksi, Produksi Teoritis Sebelum Optimasi, Produksi Teoritis Setelah Optimasi Rencana Produksi Ketercapaian Produksi Nyata Ketercapaian Produksi Teoritis Sebelum Optimasi Ketercapaian Produksi Teoritis Setelah Optimasi 720.000,00 747.188,00 780.975,79 859.975,59 Tabel 7. Waktu Edar Rata-Rata dan Kebutuhan Alat Mekanis 4. KESIMPULAN Jenis ALat Cycle time Kebutuhan alat (unit) 385C 0,35 6 Dump truck 385C 13,29 30 Dari hasil pengamatan dan perhitungan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Setelah dilakukannya upaya optimasi dengan cara meningkatkan efisiensi kerja, ketercapaian produksi mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu 872.080,59 BCM (121,12%) atau dengan selisih 152.080,59 BCM dari target produksi bulan September 2013. 2. Tingkat keserasian kerja excavator dan dump truck dalam proses pengupasan tanah penutup pada Pit 3 Barat Tambang Banko Barat dari pengamatan di lapangan antara 6 unit excavator 385 yang dikombinasikan dengan 30 unit dump truck HD 773E diperoleh angka keserasian kerja sebesar 1,02, Dengan angka keserasian kerja yang lebih dari satu (MF > 1) dari semua kombinasi excavator dan dump truck tersebut, akibatnya di lapangan ditemukan waktu tunggu dari dump truck. Waktu tunggu dump truck adalah sebesar 0,255 menit (15,30 detik).

5. DAFTAR PUSTAKA [1] Sukandarrumidi. (2008). Batubara dan Gambut. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. [2] PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. (2013). Laporan Rencana Kerja Eksploitasi Tahunan Endapan Bahan Galian Batubara. Sumatera Selatan : PT. Bukit Asam (Persro) Tbk. [3] Indonesianto, Y. (2005). Pemindahan Tanah Mekanais. Yogjakarta : Jurusan Teknik Pertambangan, UPN Veteran. [4] Tenriajeng, A. T. (2003). Pemindahan Tanah Mekanis. Jakarta : Universitas Gunadarma [5] Hartono, W. (2005). Pemindahan Tanah Mekanik (Alat -alat Berat). Jawa Tengah : Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press). [6] Prodjosumarto, P. (1995). Pemindahan Tanah Mekanis. Bandung : Jurusan Teknik Pertambangan, ITB. [7] Darmansya, N. (1998). Pemindahan Tanah Mekanis Dan Alat Berat. Uumatera Selatatan : Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya. [8 ] Sudjana. (1989). Metoda Statistika. Bandung :Tarsito. [9] tractor Co. (1995). Porfermance Handbook Editon 26nd Peoria. USA : llinois USA. [10] Hartman, H. L. dan Mutmansky, J. M. (1987). Introductory Mining Engineering. New York : A Wiley Interscience Publication.