BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut (APB Statement No. 4). Menurut Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis di pasar modal, perusahaan go public diwajibkan

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksesuaian penafsiran informasi yang disajikan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk

BAB I PE DAHULUA. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya (going concern). Untuk itu tak sedikit dari perusahaan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (go public) Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan masyarakat umum.

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang go public. Semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di. pengambilan keputusan bisinisnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go publik

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BABl PENDAHULUAN. Sejalan dengan meningkatnya kompjeksitas kegiatan operasi bisnisdan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan (Daniswara dan Kiswara, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan khususnya yang telah go publik diwajibkan. menyampaikan laporan keuangan untuk memprediksikan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek Indonesia berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) yaitu rentang waktu atau lamanya hari yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan

PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Melalui Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-06/BL/2006 tanggal 31

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

Faktor faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang go public,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. secara ekonomis serta pengelolaan sumberdaya secara kualitatif melalui kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Nilai bisnis mungkin dapat dimaksimalkan melalui beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dan posisi keuangan suatu perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha. Disatu sisi, Indonesia merupakan negara yang memiliki daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan go public di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini, kondisi perekonomian di indonesia dapat dilihat dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit. yang go public selanjutnya ternyata tidak mudah, hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaaat dari

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berperan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dewasa ini menunjukkan perkembanganyang semakin pesat sekaligus menyebabkan meningkatnya persaingan usaha. Kondisi demikian menuntut pihak perusahaan agar dapat meningkatkan pengelolaan usahanya. Karena untuk menarik minat investor dalam dan luar negeri perusahaan harus mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya.dalam hal ini, kinerja perusahaan bisa dilihat dari laporan keuangannya. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public diharuskan untuk menyusun laporan keuangan setiap periodenya.menurut PSAK no.1 Tahun 2012 laporan keuangan mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam PSAK No. 1 Tahun 2012laporan keuangan memiliki karakteristik kualitatif yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan (termasuk di dalamnya adalah konsisten). Informasi keuangan dianggap relevan jika memiliki nilai prediksi (predictive value), nilai umpan balik (feedback value), dan tepat waktu (timeliness) (Wolk, et al, 2004). Menurut PSAK no.1 Tahun 2012 jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan manfaat relatif antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal.untuk menyediakan

2 informasi tepat waktu, sering kali perlu melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi atau peristiwa lainnya diketahui, sehingga mengurangi keandalan informasi.sebaliknya, jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil keputusan.dalam usaha mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Pada tahun 1996, Bapepam juga mengeluarkan Lampiran keputusan Ketua Bapepam Nomor: 80/PM/1996 tentang kewajiban bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan audit independennya kepada Bapepam selambatlambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Kemudian diperketat dengan dikeluarkannya Kep- 17/PM/2002 dan telah diperbaharui dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-346/BL/2011 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Penyempurnaan peraturan ini dimaksudkan agar investor dapat lebih cepat memperoleh informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi serta menyesuaikan dengan perkembangan pasar modal. Kemudian BEI menerbitkan Peraturan Nommor 1-H Tentang Sanksi. Bagi perusahaan yang tidak patuh terhadap peraturan tersebut, disebutkan ada empat bentuk sanksi yang dikenakan terdiri atas: (1) Peringatan tertulis I, atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan; (2) Peringatan tertulis II dan denda sebesar Rp 50.000.000,- apabila mulai hari kalender ke 31 hingga kalender ke 60

3 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan; (3) Peringatan tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp 150.000.000,- apabila mulai kalender ke 61 hingga kalender ke 90 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan atau perusahaan tercatat telah menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebgaimana dimaksud dalam ketentuan nomor (2) di atas; (4) Suspensi, apabila mulai hari kalender ke- 91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan dan atau perusahaan telah menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebgaimana dimaksud dalam ketentuan nomor (2) dan (3) di atas.namun semenjak tahun 2013 Bapepam telah melebur dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga untuk penyampaian laporan keuangan sudah bukan kepada bapepam lagi melainkan kepada OJK. Ini sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011, yaitu lembaga-lembaga yang akan berada di bawah pengawasan OJK adalah perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan atau multifinance, dan lembaga jasa keuangan lainnya. Namun walaupun terjadi perubahan Bapepam pastikan aturan tak berubah pasca OJK, Pejabat Sementara Ketua Bapepam-LK Ngalim Sawega usai pertemuan dengan DK OJK mengatakan bahwa, Peraturan secara substansi tetap sama. Perubahan hanya di nama lembaga yang mengeluarkan aturannya saja. Kalau sebelumnya Bapepam-LK nanti OJK, (Astri 2012). Keluarnya peraturan-peraturan tersebut membutikan bahwa pihak pembuat peraturan sangat menanggapi serius masalah ketidakpatuhan dalam penyampaian pelaporan laporan keuangan.meskipun peraturan-peraturan ini sudah dibuat ternyata masih terdapat perusahaan yang melakukan keterlambatan dalam penyampaian laporan keuangannya. Tabel 1.1

4 Keterlambatan Emiten Dalam Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan Tahun Laporan Keuangan Keputusan Emiten Yang Terlambat 2011 Peng-LK-00037/BEI.PPR/04-53 2012 2012 Peng-LK-00043/BEI.PPR/04-52 2013 2013 Peng-LK-00005/BEI.PNG/04-2014 49 Sumber: Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) Dari tabel diatas terlihat bahwa setiap tahunnya masih terdapat perusahaan-perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangannya.berdasarkan tabel diatas tercatat 53 perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan per 31 Desember 2011.Sedangkan periode 31 Desember 2012 tercatat 52 perusahaan yang terlambat.selanjutnya periode 31 Desember 2013 tercatat 49 perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan tahunannya. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah banyak dijadikan sebagai objek penelitian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya juga telah banyak diuji oleh banyak peneliti. Faktor-faktor tersebut antara lain profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, tingkat kepemilikan publik, opini audit, ukuran kantor akuntan publik, likuiditas, umur perusahaan, dan kompleksitas operasi perusahaan.adapun faktor-faktor yang akan dianalisis lebih lanjut oleh penulis, yaitu profitabilitas, kompleksitas operasi perusahaan, tingkat kepemilikan publik, dan reputasi kantor akuntan publik (KAP). Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan, profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama pereode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu.berdasarkan penelitian yang dilakukan Dyer dan Mc Hugh (dalam Hilmi dan Ali, 2008) diperoleh bahwa perusahaan

5 yang memperoleh laba cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dan sebaliknya jika mengalami kerugian. Wahyu (2010),Rini Dwiyanti (2010) dan Hilman Rahmawan (2013) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan. Ini tidak selaras dengan penelitian Luluk (2009) yang menunjukkan dalam penelitiannya bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan. Kompleksitas merupakan kajian atau studi terhadap system kompleks. Kata kompleksitas berasal dari bahasa latin complexice yang artinya totalitas atau keseluruhan, sebuah ilmu yang mengkaji totalitas system dinamik secara keseluruhan, (Dimitrov 2003 dalam Pohan 2011). Secara sederhana, dapat dikatakan sebuah system dikatakan kompleks jika system itu terdiri dari banyak komponen atau sub-unit yang saling berinteraksi dan mempunyai perilaku yang menarik, namun secara bersamaan tidak kelihatan terlalu jelas jika dilihat sebagai hasil dari interaksi antar sub-unit yang diketahui (Parwani 2002 dalam Pohan 2011).Dalam penelitian Wahyu (2010) kompleksitas operasi berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.sedangkan dalam penelitian Adriani Rumahorbo (2014)dan Margaretta dan Soepriyanto (2012) kompleksitas operasi tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Tingkat Kepemilikan publik atas sebuah perusahaan dapat menunjukkan besar kecilnya kepemilikan yang dimiliki oleh pihak manajer dengan besar kecilnya kepemilikan perusahaan oleh pihak luar. Apabila perusahaan memiliki kepemilikan publik yang tinggi maka masyarakat umum dapat mempengaruhi perusahaan melalui media masa dalam hal kebijakan yang akan diambil perusahaan. Hal ini dapat mengakibatkan berubahnya sistem pengelolaan perusahaan yang awalnya berjalan sesuai keinginannya menjadi terbatas (Hilmi dan Ali,2008). Selain itu kepemilikan publik yang lebih tinggi juga berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan

6 keuangan, karena publik akan cenderung mendesak pihak perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Dengan demikian perusahaan akan lebih tepat waktu dan teliti dalam menyampaikan laporan keuangannya. Oleh karena itu, perusahaan yang mempunyai tingkat kepemilikan publik yang tinggi akan cenderung tepat waktu dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai tingkat kepemilikan publik yang rendah. Wahyu (2010) dalam penelitiannya menemukan bukti bahwa tingkat kepemilikan publik berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.ini sesuai dengan penelitian Rini Dwiyanti (2010) yang menemukan bukti bahwa struktur kepemilikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.sedangkan Luluk (2009) dan Hilman Rahmawan (2013) dalam penelitiannya tingkat kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Reputasi kantor KAP yang digunakan oleh perusahaan dalam memeriksa laporan keuangan perusahaan akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat akan kredibilitas laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan. Selain itu Kantor Akuntan Publik yang besar tentunya mempunyai akuntanakuntan yang lebihberkualitas dan berpengalaman dibandingkan dengan Kantor Akuntan Publik yang kecil sehingga dapat bekerja lebih cepat dan tepat waktu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Loeb (dalam Hilmi dan Ali, 2008) disebutkan bahwa kantor akuntan besar akan memiliki perilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan kecil. Wahyu (2010) dalam penelitiannya menemukan bukti bahwa reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.ini bertentangan dengan hasil penelitian Rini Dwiyanti (2010) yang menyatakan reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Bukti-bukti empiris ini menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, namun demikian juga dapat diketahui bahwa terdapat ketidakkonsistenan

7 dalam hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini akan mengidentifikasi faktor-faktor tersebut dengan menggunakan subjek penelitian yang lebih luas dari penelitian-penelitian sebelumnya yaitu dengan menggunakan seluruh sektor perusahaan di bursa efek indonesia (BEI) agar mendapatkan temuan empiris yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Adapun faktor-faktor yang akan diuji dalam penelitian ini adalah profitabilitas, kompleksitas operasi perusahaan, tingkat kepemilikan publik, dan reputasi kantor akuntan publik (KAP). Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut diatas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahannya sebagai berikut : 1. Apakah profitabilitas mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 2. Apakah kompleksitas operasi mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 3. Apakah tingkat kepemilikan publik mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 4. Apakah reputasi KAP mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui dan mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

8 1. Mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 2. Mengetahui pengaruh kompleksitas operasi terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 3. Mengetahui pengaruh tingkat kepemilikan publik terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 4. Mengetahui pengaruh reputasi KAP terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis a. Diharapkan penelitian ini mampu memberikan kontribusi dalam hal menambah literatur dan memberikan pemahaman mengenai pentingnya penyampaian informasi secara tepat waktu. b. Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis a. Untuk manajemen perusahaan, analis laporan keuangan, investor, dan kreditur, hasil penelitian ini akan memberikan gambaran serta temuan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. b. Bagi pemerintah selaku regulator terhadap pasar modal di Indonesia, diharapkan melalui penelitian ini pemerintah dapat menilai keefektifan regulasi yang telah dikeluarkan, khususnya regulasi mengenai ketepatan waktu penyajian laporan keuangan.