GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Perancangan Jalan Kode Mata Kuliah : MKT 1218 SKS : 3 (3-0) Semester : IV 1
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Perancangan Jalan Kode Mata Kuliah : MKT 1218 Semester/SKS : IV/2(3-0) Penanggung Jawab Mata Kuliah : Herianto, ST., MT. Deskripsi Singkat : Mata kuliah Perancangan Jalan membahas sejarah perkembangan jenis-jenis perkerasan, bahan-bahan pembentuk perkerasan, metoda-metoda campuran, analisa perencanaan tebal perkerasan, dan metoda pelaksanaan dan pemeliharaan serta perbaikan struktur perkerasan yang mengalami kerusakan. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah menyelesaikan mata kuliah Perancangan Jalan mahasiswa akan dapat menganalisa dan merencanakan berbagai jenis struktur Perancangan Jalan. No. SUB METODE MEDIA WAKTU 1 Setelah mengikuti kuliah dengan Sejarah dan Jenis 1.1.Pendahuluan pokok bahasan Sejarah dan Jenis Konstruksi 1.2.Sejarah Jalan Konstruksi Jalan, Jalan 1.3.Jenis Konstruksi mahasiswa akan dapat 1.4.Kriteria Konstruksi menunjukkan dan membedakan jenis konstruksi perkerasan jalan secara benar (C1) 2 Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Jenis dan Fungsi Lapis mahasiswa akan dapat mengetahui dan memahami fungsi masing-masing lapisan perkerasan secara benar.(c2) Jenis dan Fungsi Lapis 2.1.Pendahuluan 2.2.Lapisan Permukaan (Surface Course) 2.3.Lapisan Pondasi Atas (Base Course) 2.4. Lapisan Pondasi Bawah (SubBase Course) 2.5. Lapisan Tanah Dasar (Subgrade) 2
No. SUB METODE MEDIA WAKTU 3 Setelah mengikuti kuliah dengan Bahan-Bahan 3.1.Pendahuluan pokok bahasan Bahan-Bahan Pembentuk Struktur 3.2.Tanah Dasar Pembentuk Struktur Jalan 3.3.Agregat Jalan, mahasiswa akan dapat 3.4.Aspal memahami dan menunjukan kegunaan dari masing-masing bahan pembentuk struktur bahan perkerasan jalan secara benar.(c2) 4 Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Parameter Perencanaan Tebal Lapisan Konstruksi, mahasiswa akan dapat memahami dan menganalisa dari masing-masing parameter Lapisan Konstruksi secara benar.(c4) 5. Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Perencanaan Metoda Campuran, mahasiswa akan dapat memahami, menganalisa dan merencanakan campuran aspal beton/aspal campuran panas (hot mix)dari masing-masing metodacampuran secara benar.(c6) Parameter Perencanaan Tebal Lapisan Konstruksi Perencanaan Metoda Campuran 4.1.Fungsi Jalan 4.2.Kinerja Jalan 4.3.Umur Rencana 4.4.Lalu Lintas 4.5.Sifat Tanah Dasar 4.6.Kondisi Lingkungan 4.7.Sifat Material Lapisan 4.8.Bentuk Geometrik lapisan 5.1.Perencanaan Campuran Aspal Panas (Hot Mix) 5.2. Campuran Metoda Bina Marga (BM) 5.3.Campuran Metoda Asphal Institute(AI) 5.4. Campuran Metoda British Standard (BS) 5.5. Campuran Metoda Stone Mastic Asphalt (SMA) soal 3
No. SUB METODE MEDIA WAKTU 6 Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Perancangan Tebal, mahasiswa akan dapat Perancangan Tebal 6.1.Pendahuluan 6.2.Metode Analisa Komponen 6.3.Metode AASHTO 1986 soal 10 300 merancang, menganalisa dan 6.4.Perencanaan Tebal Lapisan menghitung tebal masing-masing lapis perkerasan secara benar.(c6) Tambahan 7 Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Metoda Pelaksanaan di lapangan, mahasiswa akan dapat memahami dan menerapkan metoda pelaksanaan secara benar. (C3) Metoda Pelaksanaan di lapangan 7.1.Pabrik Pembuat Aspal Beton 7.2.Permasalahan yang Mempengaruhi Kwalitas Aspal Beton Panas 7.3.Pemadatan Aspal Beton 7.4.Pemeriksaan Hasil Pemadatan 7.5.Pemeriksaan Sifat Campuran 8 Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Kerusakan dan Pemeliharaan Jalan, mahasiswa akan dapat mengevaluasi kerusakan dan menganalisa cara pengangan kerusakan-kerusakan struktur perkerasan secara benar. (C4) Kerusakan dan Pemeliharaan Jalan 8.1.Jenis Kerusakan Pada Lentur 8.2.Retak dan Penanganannya 8.3.Distorsi 8.4.Cacat Permukaan 8.5.Pengausan 8.6.Kegemukan 8.7.Penurunan pada bekas penanaman utilitas 9 Setelah mengikuti kuliah dengan pokok bahasan Perancangan Tebal kaku, mahasiswa akan dapat merancang, menganalisa dan menghitung tebal lapis perkerasan kaku serta mengetahui dan mengerti cara pelaksanaan perkerasan kaku dilapangan secara benar. (C6) Perancangan Tebal Kaku dan Pelaksanaannya dilapangan 9.1.Perancangan Tebal Kaku 9.2.Pelaksanaan Kaku 4
1. AASHO, Interim Guide for Design of Pavement Structures, AASHO, 1972 2. AASHTO, Guide for Design of Pavement Structures, AASHTO, 1986 3. ASPHALT INSTITUTE, Construction Spesifications for Asphalt Concrete, Series 1 4. Departemen Kimpraswil, Perencanaan Jalan Beton Semen, Pd.T-14-2003 5. Direktorat Jenderal Bina Marga, SNI-1732-1989-F, Petunjuk Perencanaan Tebal Lentur dengan Metode Analisa Komponen, 1987 6. Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Penentuan Tebal Interblock, 1988 7. Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Pemeriksaan Bahan Jalan, 01/MN/BM/1976 8. Direktorat Jenderal Bina Marga, Standard Spesification for Highway Conctruction No. 01/ST/BM/1972 9. E.J.Joder- M.W. Witczak, Principles of Pavement Design, John Wiley&Sons, 1975 10. Hamirhan A.A Odang, Konstruksi Jalan Raya Buku 2, Perancangan Jalan Raya, Nova, 2005 11. TRRL-UK, Road Note 29, Her Majesty s Stationery Office, 1970 12. TRRL-UK, Road Note 31, Her Majesty s Stationery Office, 1977 13. TRRL-UK, Overseas Road Note 31, Overseas Development Administration, 1993. 5