BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sekarang ini. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ada habisnya dan semakin berkembang. Apabila orientasi perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat. Akibatnya banyak usaha-usaha baru yang muncul dan menjadi kompetitorkompetitor

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dalam persaingan pasar yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. adanya kepuasan pelanggan maka profit dapat meningkat meskipun secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi lain yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap produsen memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan bisnis antar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. pasir, kerupuk pelangi (rainbow), dll. Kerupuk ini tidak hanya berfungsi menjadi

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah

BAB 1 PENDAHULUAN. bersaing dengan industri lain, berkompetisi dan meraih profit yang sebesar-besarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemampuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya perusahaan baru. Menjadikan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi dan perdagangan bebas yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembentuk perekonomian nasional. Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dengan persaingan yang begitu ketat dan kompeten, hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhatihati

BAB I PENDAHULUAN. Penganggaran (Budgeting) menunjukkan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Negara (BUMN) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya. umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.

BAB I PENDAHULUAN. keputusan dan memaksimalkan operasi perusahaan. Salah satu cara untuk menciptakan manajemen yang baik yaitu dengan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha merupakan faktor ekstern yang tidak. Namun demi mempertahankan keberadaannya, suatu perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah

PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA EnBe PRODUCTION DI SUKOHARJO TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada didalam perusahaan. Karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu mempertahankan eksistensinya. Untuk mengatasi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dan mereka semakin sadar biaya dan sadar nilai, menurut produk dan jasa

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PADA PT MITRA SEJATI MULIA INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat seiring dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka dari satu tempat ke tempat yang lain sesuai dengan tujuan masing-masing

Penerapan Biaya Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada Catering ABC

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan yang tinggi dalam bidang perekonomian menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi globalisasi yang semakin cepat kemajuannya memicu persaingan yang

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut Garrison.et.al (2008 : 477), Aktivitas adalah suatu kejadian yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGGUNAAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM MENYUSUN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN JOLOTIGO, PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lain : Haryono Jusuf (1997:24), biaya adalah harga pokok barang yang

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA KUALITAS SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA DIVISI TEMPA & COR PT. X (PERSERO) BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Tingkat kompetisi diantara perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan dimulainya era pasar bebas, dimana perusahaan dituntut untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. internasional dengan adanya jual-beli barang atau jasa dengan perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi menyebabkan adanya perubahan dari era revolusi

BAB I PENDAHULUAN. daya saing yang kuat agar tetap mampu bertahan di tengah persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pakaian, dan lainnya. Setiap jenis usaha yang ada memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat. Dengan biaya yang di bebankan pada produk tidak over costed (dibebani biaya

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Salah satu cara dalam menghadapi

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I. Persaingan dunia usaha dewasa ini semakin kompetitif. Penyebab utama dari makin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing baik dalam hal berbisnis, penguasaan pasar, yang tentu saja bertujuan untuk meningkatkan laba. Persaingan bisnis itu tidak akan ada habisnya dan semakin berkembang, karena dibarengi juga dengan keadaan yang semakin maju dan berkembang. Untuk dapat bertahan dalam persaingan ini perusahaan tentu saja harus memiliki keunggulan tertentu yang bisa dijadikan sebagai suatu nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan. Perusahaan juga dituntut agar bisa melakukan aktivitasnya secara efektif dan efisien, sehingga perusahaan dapat menghadapi segala situasi dan permasalahan yang dapat terjadi pada era globalisasi ini. Pada umumnya, setiap perusahaan memiliki tujuan yang ingin dicapai, tujuan dasar dari perusahaan misalnya pencapaian kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, efisiensi biaya, kesejahteraan karyawan dan pemilik perusahaan, dan lain-lain. Pada umumnya setiap perusahaan memiliki tujuan utama yang sama, yaitu mendapatkan laba yang maksimum yang terjadi karena aktivitas perusahaan. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan laba yang maksimum tersebut adalah dengan mengelola kegiatan usahanya lebih baik lagi. Pengelolaan kegiatan usaha dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas, karena kualitas merupakan faktor penting yang dapat menunjang kegiatan perusahaan agar dapat bersaing dipasar. 1

2 Adanya usaha peningkatan kualitas yang dilakukan oleh perusahaan dapat menimbulkan kebutuhan akan pemantauan dan pelaporan kemajuan programprogram tersebut, terutama pada aspek biaya yang dikeluarkan. Sehingga perusahaan dapat mengelola pengeluaran terhadap biaya, agar dapat tercipta efisiensi biaya. Fungsi akuntansi harus mengetahui berapa besar biaya kualitas (cost of quality) yang dikeluarkan perusahaan untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan oleh konsumen. Pengukuran kualitas melalui biaya kualitas dapat dilakukan karena kualitas tidak hanya dapat ditentukan oleh gambaran visual dari bentuk fisik produk saja, tetapi bisa juga dilihat dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh produk berkualitas tersebut. Dan tentu pengukuran melalui biaya (beberapa ukuran finansial) akan lebih efektif dan efisien dalam melakukan pengendalian, perencanaan, dan pengambilan keputusan. (Budi Susanto, 2005:1). Pengertian dari efektif adalah pencapaian atau pemilihan yang tepat dari beberapa alternatif lainnya. Efektif dapat diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapain yang telah ditentukan. Efisiensi yang dimaksud adalah penggunaan biaya yang sesungguhnya yang dapat ditekan sedemikian rupa, sehingga biaya yang sesungguhnya dapat lebih rendah daripada biaya yang dianggarkan. Dengan terwujudnya efisiensi biaya, perusahaan diharapkan dapat memperoleh laba (profit) yang optimal. Bidang kualitas dan desain dipilih setelah perusahaan mengetahui kelemahan dan keunggulannya, yang diperoleh melalui informasi, baik formal maupun informal serta adanya standar ISO yang memberikan jaminan kualitas suatu produk. Kualitas merupakan faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk barang dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Pencapaian dan

3 pemeiharaan tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk dan jasa saat ini merupakan faktor yang menentukan pertumbuhan, dan kelangsungan bisnis di suatu perusahaan. Dengan demikian kualitas menjadi pedoman utama dalam pengambangan dan pencapaian keberhasilan sehingga tujuan utama perusahaan tercapai. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut tentu saja semua itu tidak gratis. Dalam upaya peningkatan kualitas suatu produk diperlukan suatu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, yaitu biaya kualitas. Biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau yang telah terdapat produk yang buruk kualitasnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat didefinisikan bahwa biaya kualitas adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan kualitas produk atau mencapai standar yang telah ditetapkan. Biaya kualitas perlu dikelola sedemikian rupa untuk mencapai suatu tingkat kualitas agar produk yang dibuat atau jasa yang diserahkan sesuai dengan spesifikasi rancangan dan bebas dari cacat atau masalah yang akan mempengaruhi penampilan atau kinerja yang diukur dengan kesesuaiannya terhadap keinginan pelanggan. (Hansen dan Mowen, 2005:27) Dengan tercapainya efisiensi biaya produksi, maka pemborosan biaya dapat dikendalikan, sehingga laba perusahaan dapat dicapai secara optimal. Dalam penelitian ini penulis memilih PT PINDAD sebagai objek penelitian. PT PINDAD (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan industri manufaktur Indonesia, yang bergerak dalam pembuatan produk-produk militer dan produk komersial. PT PINDAD (Persero) merupakan salah satu pelaku ekonomi di Indonesia yang memiliki karakteristik tersendiri, tidak hanya menyangkut

4 kepemilikan oleh negara, tetapi peran yang dimilikinya sebagai business entity yang melaksanakan fungsi komersial sekaligus juga sebagai agent of development. Sebagai suatu perusahaan tujuan utama PT PINDAD (persero) ini adalah memaksimalkan laba. Namun, dalam usaha mencapai tujuan tersebut terdapat halangan baik internal maupun eksternal. Dalam proses memaksimalkan laba tersebut perusahaan PT PINDAD (Persero) harus memperhatikan benar kualitas barang yang diproduksinya agar konsumen puas dengan barang yang telah didapatkan diperusahaan. Selain itu perusahaan juga harus memperhatikan penggunaan biaya seefisien mungkin dalam proses produksi. Dengan adanya kos kualitas yang dikeluarkan suatu perusahaan maka perusahaan akan menghasilkan barang yang berkualitas dengan penggunaan biaya seefektif mungkin dan dengan itu perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan mempertahankan konsumen untuk tetap menjadi pelanggan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. Ciri yang melekat pada PT PINDAD (Persero) akan berpengaruh pada bentuk penyesuaian yang harus dilakukannya sebagai akibat dari gejolak perubahan lingkungan. Upaya mempertahankan kelangsungan usaha bagi PT PINDAD (Persero) tentu memiliki ciri tersendiri mengingat peran dan posisi PT PINDAD (Persero). Peran dan posisi PT PINDAD (Persero) harus dirumuskan kembali, dimana harus ditekankan usaha-usaha peningkatan kemandirian dan profesionalisme PT PINDAD (Persero). Usaha tersebut juga akan mencakup peningkatan produktivitas dan efisiensi operasi perusahaan. Usaha peningkatan efisiensi untuk segala aspek proses produksi perlu ditangani dan dikembangkan secara mantap dan terkendali, sehingga dapat membantu posisi yang kompetitif produk Indonesia dipasaran internasional.

5 Adapun penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan cost of quality ini. Yang pertama penelitian yang dilakukan oleh Budi Santoso 2005 yang meneliti Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Profitabilitas pada PT. X dan pada hasilnya terdapat pengaruh biaya kualitas terhadap profitabilitas perusahaan PT. X, penelitian tersebut menggambarkan bahwa dengan biaya kualitas yang dikeluarkan berakibat pada profitabilitas perusahaan. Dengan dikeluarkannya biaya kualitas, kualitas produk yang dihasilkan juga tentu saja akan meningkat. Dengan meningkatnya kualitas pada suatu produk yang dihasilkan dapat menurunkan biaya produksi melalui reduksi biaya kegagalan internal yang memiliki porsi yang paling besar jiga dibandingkan dengan biaya pencegahan dan biaya penilaian. Produk yang berkualitas, akan menyebabkan rendahnya persediaan di gudang, baik persediaan bahan baku, suku cadang, dan produk jadi. Karena perusahaan dapat mengerjakan proses produksi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya sehingga perputaran persediaan menjadi lebih lancar dan tentunya pendapatan laba akan terealisasi dengan cepat dan meningkat. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Dedi Kurniawan (2008) mengenai Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Tingkat profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Berdasarkan analisis dan pengujian data maka didapatkan kesimpulan biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan eksternal, dan biaya kegagalan internal berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas, sama dengan penelitian sebelumnya penelitian ini juga menunjukkan besarnya biaya kualitas yang dikeluarkan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Selain terhadap profitabilitas, adapun penelitian terdahulu mengenai Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Efisiensi Biaya Produksi yang dilakukan oleh Henri (2011) pada PTP Nusantara VIII kebun

6 ciater yang menyimpulkan bahwa dengan adanya hasil analisis biaya kualitas dapat diketahui berapa besarnya biaya sebenarnya yang dikeluarkan perusahaan dalam pengendalian perusahannya, sehingga perusahaan dapat mengefisienkan biaya yang terjadi tanpa harus menurunkan kualitas produk yang dihasilkan. Dari segi biaya, adanya peningkatan kualitas produk atau jasa tersebut harus mampu menurunkan biaya secara total, baik biaya operasional maupun biaya produksi. Hal ini terjadi karena adanya pengurangan aktivitas-aktivitas yang tidak menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan dan memerlukan biaya yang tinggi, seperti adanya kehilangan pelanggan, biaya atas penurunan produktivitas karyawan, biaya pengerjaan ulang (rework), atau biaya garansi yang harus dibayarkan oleh perusahaan sebagai akibat dari kualitas produk yang buruk. Adanya penggunaan biaya pencegahan dan biaya penilaian, disebut juga sebagai biaya pengendalian, dimana suatu perusahaan diharapkan akan meningkatkan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan. Sehingga, akan terjadi penurunan pada pengeluaran biaya kegagalan, baik internal maupun eksternal, yang akan membawa pada peningkatan efisiensi biaya karena adanya reduksi biaya. Dengan terciptanya efisiensi biaya maka tujuan perusahaan untuk menciptakan laba yang maksimal dapat tercapai. Menurut Hansen dan Mowen (2005:270) biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang buruk kualitasnya. Menurut Blocher, Chen, Lin (2000:220) menyatakan bahwa biaya kualitas dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan kegagalan eksternal. Kualitas juga merupakan faktor penting dan mendasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa. Program pengendalian kualitas selalu dibarengi

7 dengan pengeluaran atas biaya kualitas. Seperti penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya yang telah dijelaskan menggambarkan bahwa biaya kualitas mempengaruhi perusahaan baik dalam pencapaian laba maupun menciptakan efisiensi biaya produksi. Maka penulis berpendapat bahwa biaya kualitas dapat dipakai oleh perusahaan sebagai pengukur keberhasilan program perbaikan kualitas. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan perusahaan yang harus selalu memantau dan melaporkan kemajuan dari program perbaikan tersebut. Mengingat arti pentingnya biaya kualitas dalam rangka pengendalian produk rusak, maka pengelolaan unsurunsur yang dapat mempengaruhi kualitas produk bagi suatu perusahaan sangat diperlukan, tidak terkecuali pula bagi PT PINDAD (Persero). Dari hal ini penulis mengajukan judul penelitian Peranan Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Efisiensi Biaya Produksi Dan Profitabilitas Pada PT PINDAD (Persero) Divisi Tempa dan Cor. 1.2 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini: 1. Bagaimana biaya kualitas, tingkat efisiensi biaya produksi dan profitabilitas pada PT PINDAD? 2. Bagaimana peranan biaya kualitas terhadap tingkat efisiensi biaya produksi pada PT PINDAD? 3. Bagaimana peranan biaya kualitas terhadap profitabilitas pada PT PINDAD?

8 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan memahami biaya kualitas, tingkat efisiensi biaya produksi dan profitabilitas pada PT PINDAD. Karena dengan mengetahui dan memahami biaya kualitas dapat dijadikan informasi bagi para manajer untuk melihat apakah biaya kualitas didistribusikan secara baik atau tidak. Informasi biaya kualitas juga membantu para manajer mengidentifikasikan pentingnya masalah-masalah kualitas yang dihadapi perusahaan. Begitupun dengan tingkat efisiensi biaya produksi perusahaan dapat melihat apakah efisiensi sudah tercapai atau belum berdasarkan laporan anggaran dan realisasi biaya produksi. Dengan mengetahui profitabilitas juga dapat dijadikan PT PINDAD sebagai acuan untuk kedepannya agar bisa lebih memaksimalkan laba. 2. Mengetahui dan memahami peranan biaya kualitas terhadap tingkat efisiensi biaya produksi pada PT PINDAD. Setelah mengetahui ada atau tidaknya peranan biaya kualitas terhadap efisiensi. Perusahaan dapat mempertimbangkan dan mendistribusikan secara baik elemenelemen mana saja dalam biaya kualitas yang dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi. 3. Untuk mengetahui dan memahami peranan biaya kualitas terhadap profitabilitas pada PT PINDAD. Setelah mengetahui dan memahami

9 penelitian ini dapat dijadikan informasi atau sumber dimana biaya kualitas akan berpengaruh pada perusahaan PT PINDAD (Persero). Karena dengan adanya biaya kualitas dapat mengurangi kemungkinan produk cacat dan persediaan digudang sehingga laba (profit) akan terealisasi dengan cepat. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan (Bagian produksi) Memberikan masukan-masukan informasi bagi PT PINDAD (Persero) serta para praktisi bisnis mengenai penerapan biaya kualitas (cost of quality) dan pentingnya melakukan analisis biaya kualitas sehingga dapat membantu perusahaan dalam menentukan strategi dan kebijaksanaan untuk di masa yang akan datang dalam usaha perbaikan, khususnya mengenai kualitas produk perusahaan. Dimana usaha perbaikan kualitas tersebut dapat memberikan masukan untuk menekan biaya produksi, sehingga terciptanya keefektifan biaya produksi agar mendapatkan profitabilitas yang optimal. 2. Bagi Pihak Lainnya (mahasiswa, masyarakat lainnya) Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat berguna bagi pihakpihak lain, khususnya rekan-rekan mahasiswa. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah wawasan yang dapat

1 0 berguna sebagai tambahan informasi dan pengetahuan yang mungkin akan diperlukan dan juga bagi mereka yang akan melakukan penelitian serupa mengenai kos kualitas. Penulis juga berharap agar penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk penelitian berikutnya dan bahan perbandingan bagi pihak lain yang melakukan penelitian mengenai peranan kos kualitas terhadap efisiensi biaya produksi dan profitabilitas.