Kenyo Puspito Rini 1), Ir. Usman Effendi, MS. 2), Dhita Morita Ikasari, STP, MP. 2)

dokumen-dokumen yang mirip
Peramalan Permintaan Susu Pasteurisasi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan dan Time Series (Studi Kasus di Koperasi Susu SAE Pujon, Malang)

Perbandingan Peramalan Permintaan Keripik Nanas Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan dan Time Series di UKM So Kressh Malang

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

Perbandingan Hasil Peramalan dengan Metode Double Exponential Smoothing Holt dan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

BAB III METODE PENELITIAN

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

CHIPS APPLE PRODUCT DEMAND FORECASTING WITH MARKETING MIX APPROACH USING ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) METHOD (CASE STUDY ON UKM SO KRESSH MAIANG)

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

Unnes Journal of Mathematics

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember Jalan Kalimantan No. 37 Jember, *

Penentuan Error Dalam Peramalan Jumlah Korban Demam Berdarah Dengue Menggunakan Metode Neural Network (Kasus : Rumah Sakit Charitas Palembang)

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

KAJIAN TEORITIS HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN DATA RUNTUN WAKTU

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

Chips Apple Product Demand Forecasting with Marketing Mix Approach using Artificial Neural Network (ANN) Method (Case Study on UKM So Kressh MaIang)

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION

PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP)

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

BAB IV METODE PENELITIAN

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

Key words: Artificial Neural Network, Exponential Smoothing, Prediction, Electrical Energy Need.

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN

JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NAIVE BAYES UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT GAGAL GINJAL DI RSUD Dr. ADHYATMA TUGUREJO SEMARANG

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah

METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Algoritma One Step Secant Backpropagation dalam Return Kurs Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

BAB II. Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh

Prediksi Produksi Debit Air Minum Per Bulan Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Studi Kasus : PDAM Tirta Moedal Semarang)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB III METODE EGARCH, JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NEURO-EGARCH

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

2.1. Dasar Teori Bandwidth Regression

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PERAMALAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ABSTRAK PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN METODE HIBRID

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation

Bab V KESIMPULAN DAN MASALAH TERBUKA

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri

Transkripsi:

PERAMALAN PERMINTAAN MINUMAN KESEHATAN INSTAN JAHE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN dan METODE TIME SERIES (Studi Kasus di Agroindustri Minuman Kesehatan Instan DIA Malang) Kenyo Puspito Rini 1), Ir. Usman Effendi, MS. 2), Dhita Morita Ikasari, STP, MP. 2) 1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, 2) Staff Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang kenyopuspito@yahoo.com ABSTRAK Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu, sedangkan peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk-produk yang diharapkan akan terealisir untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang. Tujuan penelitian ini adalah meramalkan permintaan produk minuman kesehatan instan jahe menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dengan mempertimbangkan faktor-faktor bauran pemasaran dan membandingkan hasil peramalan permintaan produk minuman kesehatan instan jahe menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan berdasarkan faktor-faktor bauran pemasaran dengan hasil peramalan permintaan menggunakan metode time series berdasarkan data volume penjualan. Analisa data dilakukan dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan menggunakan software Matlab 7.10 dan metode Time Series menggunakan software SPSS 17.1. Hasil penelitian menunjukkan arsitektur jaringan single hidden layer terbaik yaitu 4-7- 1 (4 neuron input, 7 neuron hidden layer, dan 1 neuron output). Metode terbaik untuk peramalan dengan metode time series adalah metode Winters Additive. Nilai hasil mean square error (MSE) pelatihan pada Jaringan Syaraf Tiruan (JST) sebesar 4827.82 sedangkan nilai MSE pada metode Time Series sebesar 119440.05. Rata-rata persentase kesalahan hasil simulasi peramalan permintaan menggunakan JST pada periode 1

bulan Agustus Oktober 2012 adalah sebesar 8.58 %, sedangkan untuk Time Series adalah sebesar 12.29 %. Kata kunci : Jaringan Syaraf Tiruan, Matlab, Peramalan Permintaan, SPSS, Time Series. ABSTRACT Forecasting is an attempt to predict the future state through state testing in the past, while demand forecasting are level of products demand that are expected to be realized for a certain period in the future. The purpose of this study is product demand forecasting instant health drink ginger using Artificial Neural Networks to consider the marketing mix factors and compare the results of product demand forecasting instant health drink ginger using Artificial Neural Networks based on the factors of the marketing mix with the results of demand forecasting using time series Data based on sales volume. The data analysis was done using Artificial Neural Networks using Matlab software 7.10 and Time Series method using the software SPSS 17.1. The results showed the best architecture of single hidden layer network is 4-7-1 (4 input neurons, 7 hidden layer neurons, and 1 output neuron). The best method for time series forecasting method is Winters' Additive. The resulting value is the mean square error (MSE) on the training of Artificial Neural Network (ANN) at 4827.82 while the MSE on the Time Series method for 119440.0512. The average percentage of fault simulation results using ANN forecasting demand in the period August to October 2012 is at 8.58%, while for Time Series is at 12.29%. Keywords : Artificial Neural Network, Matlab, Demand Forecasting, SPSS, Time Series. 2

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu, sedangkan peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk-produk yang diharapkan akan terealisir untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang. Proses peramalan nantinya akan mendapatkan hasil peramalan yang digunakan oleh manajemen produksi atau operasi dalam pembuatan keputusankeputusan yang menyangkut pemilihan proses, perencanaan kapasitas, dan layout fasilitas, serta untuk keputusan yang bersifat terus menerus berkenaan dengan perencanaan, scheduling, dan persediaan (Nasution, 2008). Menurut Rismawati (2009), peramalan permintaan dibutuhkan untuk mengetahui informasi pokok mengenai kecenderungan dan pola konsumsi produk. Agroindustri Minuman Kesehatan Instan DIA merupakan salah satu unit usaha yang mengolah tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi minuman kesehatan instan berbentuk serbuk. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah minuman kesehatan instan jahe, kunyit, dan temulawak. Minuman kesehatan instan jahe memiliki volume penjualan paling tinggi dibandingkan dengan produk minuman kesehatan instan kunyit dan temulawak. Hal ini juga dijadikan pertimbangan dalam pemilihan produk yang akan diramalkan dalam penelitian ini. Permasalahan yang dihadapi oleh Agroindustri Minuman Kesehatan Instan DIA adalah masih kesulitan dalam meramalkan permintaan konsumen terhadap permintaan produk minuman kesehatan instan karena peramalan yang dilakukan berdasarkan perkiraan dari periode lalu. Hal ini mengakibatkan Agroindustri Minuman Kesehatan Instan DIA belum memiliki perencanaan produksi yang optimal. Metode peramalan yang digunakan adalah Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dan time series. Jaringan syaraf tiruan merupakan sistem pemroses informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologi (Siang, 2005). Jaringan syaraf tiruan mempunyai kemampuan untuk belajar dari data, mempunyai sifat non-linier, mampu mengidentifikasi struktur model serta efektif menghubungkan input-output simulasi, namun memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan model (Rudiyanto, 3

2004). Sedangkan, metode time series merupakan metode statistik yang menggunakan data permintaan historis pada suatu periode waktu untuk proses peramalannya. Volume penjualan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah bauran pemasaran. Dalam penelitian ini peramalan dilakukan dengan mempertimbangkan unsur bauran pemasaran yang digunakan sebagai masukan (input) pada jaringan syaraf tiruan. Unsur bauran pemasaran yang digunakan adalah harga produk, jumlah tempat pemasaran, biaya distribusi, dan biaya promosi. Metode time series digunakan sebagai pembanding dalam penelitian ini. Data volume penjualan digunakan sebagai input dalam peramalan menggunakan metode time series. Hasil peramalan menggunakan jaringan syaraf tiruan berdasarkan unsur bauran pemasaran selanjutnya akan dibandingkan dengan peramalan menggunakan metode time series berdasarkan data volume penjualan untuk mengetahui metode mana yang paling tepat digunakan di Agroindustri Minuman Kesehatan Instan DIA. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana meramalkan permintaan produk minuman kesehatan instan jahe menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dengan mempertimbangkan faktorfaktor yang mempengaruhi volume penjualan? 2. Bagaimana perbandingan hasil peramalan permintaan produk minuman kesehatan instan jahe menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dengan metode time series? 1.3 Tujuan 1. Meramalkan permintaan produk minuman kesehatan instan jahe menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dengan mempertimbangkan faktorfaktor bauran pemasaran. 2. Membandingkan hasil peramalan permintaan produk minuman kesehatan instan jahe menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan berdasarkan faktor-faktor bauran pemasaran dengan hasil peramalan permintaan menggunakan metode time series berdasarkan data volume penjualan. II. METODE PENELITIAN 2.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Agroindustri Minuman Kesehatan Instan DIA yang terletak di Jalan Kembang Kertas no.25, Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 4

2012 sampai Oktober 2012. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Komputasi dan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. 2.2 Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan dengan batasan masalah sebagai berikut: 1. Penelitian dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan ini dilakukan untuk meramalkan permintaan produk minuman kesehatan instan pada Agroindustri Minuman Kesehatan Instan DIA untuk periode Agustus 2012 Juli 2013. 2. Produk yang digunakan dalam penelitian ini hanya satu jenis yaitu minuman kesehatan instan jahe. 3. Data yang digunakan dalam penelitian ini fokus pada lima variabel yaitu data volume penjualan, harga produk, biaya promosi, biaya distribusi, dan jumlah tempat pemasaran pada bulan Januari 2007 Juli 2012. 4. Biaya-biaya yang digunakan seperti biaya promosi, biaya distribusi serta jumlah tempat pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk semua produk minuman kesehatan instan pada Agroindustri Minuman Kesehatan Instan DIA. Namun, dalam penelitian ini hanya digunakan sebagai masukan data (input) untuk produk jahe. 2.3 Analisa Data 2.3.1 Peramalan Permintaan Menggunakan Metode Time Series Moving Average termasuk dalam time series model yang merupakan metode peramalan kuantitatif dengan menggunakan waktu sebagai dasar peramalan. Untuk membuat suatu peramalan diperlukan data historis (masa lampau) permintaan. dimana: ft = ramalan permintaan periode t ft = permintaan aktual periode t m =jumlah periode yang digunakan untuk peramalan. Metode Exponential Smoothing (Makridakis, 2005) merupakan prosedur perbaikan terusmenerus pada peramalan terhadap objek pengamatan terbaru. Metode exponential smoothing dibagi lagi berdasarkan menjadi beberapa metode. 1.Single Exponential Smoothing Ft+1 = α * Xt + (1 α) * Ft dimana: Ft = peramalan untuk periode t. Xt + (1-α) = Nilai aktual time series 5

Ft+1 = peramalan pada waktu t + 1 α = konstanta perataan antara 0 dan 1 2.Double Exponential Smoothing St = α * Yt + (1 α) * (St - 1 + bt - 1) bt = γ * (St St - 1) + (1 γ) * bt 1 Ft + m = St + bt m dimana: St = peramalan untuk periode t. Yt + (1-α) = Nilai aktual time series bt = trend pada periodeke - t α = parameter pertama perataan antara nol dan 1, = untuk pemulusan nilai observasi γ = parameter kedua, untuk pemulusan trend Ft+m = hasil peramalan ke - m m = jumlah periode ke muka yang akan diramalkan 3.Triple Exponential Smoothing Pemulusan trend: Bt =g (St St-1) + (1 - g ) bt-1 Pemulusan Musiman: I = b t X t S + (1-b) t -L +m Ramalan: Ft + m = (St + bt m)it L + m Dimana L adalah panjang musiman (misal, jumlah kuartal dalam suatu tahun), b adalah komponen trend, I adalah factor penyesuaian musiman, dan Ft + m adalah ramalan untuk m periode ke muka. Dekomposisi adalah metode pemecahan data menjadi sub pola yang menunjukkan tiap-tiap komponen deret berkala secara terpisah (Amran, 2003) : Data= trend + musiman + siklus + error) atau Ramalan= trend + musiman + siklus 2.3.2 Peramalan Permintaan Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Arsitektur jaringan yang dipakai adalah jaringan syaraf dengan banyak lapisan (multi layer network). Jaringan dengan banyak lapisan memiliki satu atau lebih lapisan yang terletak diantara input dan lapisan output (memiliki satu atau lebih lapisan tersembunyi). Jaringan syaraf dengan banyak lapisan (multi layer network) terdiri dari lapisan input, lapisan tersembunyi dan lapisan output. Jumlah hidden layer ditentukan dalam pelatihan (Kusumadewi, 2006). Algoritma pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah backpropagation. Backpropagation dipilih karena dikenal sangat efektif untuk menyelesaikan masalah-masalah yang membutuhkan pemetaan pola, yaitu jika diberikan suatu pola input maka akan dikeluarkan pola output yang dikehendaki (Kusumadewi, 2004). Diagram alir algoritma Backpropagation disajikan pada Gambar 1. 6

Mulai Data Training Inisialisasi Bobot Setting Input Propagasi Maju Perhitungan Error Keluaran Propagasi Balik Perubahan Bobot b. Inisialisai bobot secara acak Dalam inisialisai bobot secara acak yaitu pemberian nilai bobot dan bias awal dengan bilangan acak terkecil. Pemilihan nilai bobot ini berpengaruh atas kecepatan suatu jaringan untuk mencapai konvergen (kondisi stabil). c. Propagasi Maju (Fase 1) Sinyal masukan (X i) dipropagasikan ke layar tersembunyi menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan. Kemudian keluaran dari setiap unit layar tersembunyi (Z j ; j = 1,2,3,., p) dihitung : Iterasi (epoch) = iterasi + 1 Tidak Iterasi Maks. Iterasi Tidak MSE error Z j (j = 1,2,3,,p) Ya Ya Simpan Bobot Selesai Gambar 1. Diagram Alir Algoritma Penjelasan mengenai tahap algoritma backpropagation adalah sebagai berikut : a. Data training Data training adalah pasangan data masukan dan keluaran actual (target) yang diberikan pada jaringan untuk dilatih polanya. Sebelum diproses, datadata yang ada dibakukan terlebih dahulu. Selanjutnya keluaran dari unit tersembunyi ini dipropagasikan maju lagi ke layar tersembunyi diatasnya menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan. Tiap unit keluaran (yk, k = 1,, m) jumlahkan bobot sinyal masukannya (W ko perubahan bobot pada unit tersembunyi o, dan W kj perubahan bobot pada unit tersembunyi j). Kemudian, keluaran jaringan (Y k) dibandingkan dengan target 7

yang harus dicapai (t k). Selisih t k Y k adalah kesalahan yang terjadi. d. Propagasi Balik (Fase 2) Berdasarkan kesalahan t k Y k, dihitung faktor δk (k=1,2,3,.,m) yang dipakai untuk mendistribusikan kesalahan di unit y k ke semua unit tersembunyi yang terhubung langsung dengan y k. δk= f (y_netk)= yk(1- yk) δ k juga dipakai untuk mengubah bobot garis yang berhubungan langsung dengan unit keluaran. Nilai perubahan bobot unit keluaran W kj dengan laju percepatan α adalah: ΔW kj = α. δ k. z j k = 1,2,3,,m;j = 1,2,3,,p Dengan cara yang sama, dihitung faktor δ j di setiap unit layar tersembunyi sebagai dasar perubahan bobot semua garis yang berasal dari unit tersembunyi dilayar dibawahnya. Faktor δ unit tersembunyi: δj = δ_net j f (z_net j) = e. Perubahan Bobot (Fase 3) Setelah semua faktor δ dihitung, bobot semua garis dimodifikasi bersamaan. Perubahan bobot suatu garis didasarkan atas faktor δ neuron dilayar atasnya. Ketiga fase diulang hingga kondisi penghentian dipenuhi. Kondisi penghentian tercapai jika MSE (mean square error) telah mencapai harga minimum atau epoch sama dengan batas toleransi yang diberikan. Menurut Siang (2005), algoritma backpropagation (BP) merupakan pengembangan dari algoritma least mean square yang dapat digunakan untuk melatih jaringan dengan beberapa layer. BP menggunakan pendekatan algoritma steepest descent dan untuk menentukan performance index-nya adalah dengan mean square error (MSE). Nilai mean square error (MSE) pada satu siklus pelatihan adalah nilai kesalahan (error = nilai keluaran nilai masukan) ratarata dari seluruh rekord (tupple) yang dipresentasikan ke JST dan dirumuskan sebagai: Semakin kecil MSE, semakin kecil kesalahan JST dalam memprediksi pola dari record yang baru. Maka, pelatihan JST ditujukan untuk memperkecil MSE dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai selisih nilai MSE pada siklus ini dengan siklus sebelumnya lebih kecil atau sama dengan batas minimal yang diberikan. 8

f. Kriteria pemberhentian pembelajaran Kriteria pemberhentian pembelajaran merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi oleh jaringan untuk mendapatkan output peramalan terbaik. Kriteria pembelajaran dalam penelitian ini adalah jumlah epoch yang ditoleransi. Kesalahan dihitung berdasarkan bobot yang diperoleh yang dikenakan pada data pengujian. Jika kesalahan data uji masih turun, pelatihan dilanjutkan. Pembelajaran dihentikan apabila kesalahannya mulai naik (Siang, 2005). III.Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil Peramalan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Peramalan permintaan dilakukan untuk meramalkan jumlah permintaan produk minuman kesehatan instan jahe pada periode perencanaan yang akan datang, yaitu periode satu tahun mendatang (Agustus 2012 Juli 2013). Peramalan permintaan dilakukan berdasarkan data faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan produk minuman kesehatan instan jahe, antara lain harga produk, jumlah tempat pemasaran, biaya promosi, dan biaya distribusi periode Januari 2007 Juli 2012 dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan. Model peramalan yang dibuat terdiri dari 4 variabel independen dan 1 variabel dependen. Dalam jaringan syaraf tiruan, model ini terbaca sebagai 4 unit (neuron) input dan 1 unit (neuron) output, sehingga rancangan arsitektur jaringan yang digunakan dalam penelitian adalah 1 lapis input dengan 4 neuron input dan 1 lapis output dengan 1 neuron output, sedangkan neuron hidden layer dicari jumlah optimalnya melalui pelatihan (training). Metode jaringan syaraf tiruan yang digunakan adalah Backpropagation, dilakukan dengan menggunkan Software Matlab 7.10. Parameter pembelajaran dalam penelitian meliputi max. epoch 2000, dan learning rate antara 0.1 0.9. Maksimum epoch berfungsi sebagai kriteria pemberhentian pelatihan, yaitu pelatihan dihentikan setelah mencapai 2000 iterasi. Nilai goal (MSE) untuk kriteria pemberhentian training jaringan adalah 0.02, nilai ini dipilih berdasarkan dengan trial and error sampai ditemukan performance dan goal yang terkecil. Pada momentum konstan (mc) dipilih nilai 0.85. Jaringan terbaik dihasilkan oleh pelatihan jaringan 4-7-1 (4 neuron input, 7 neuron hidden layer, 1 neuron output) dengan nilai MSE 9

terkecil yaitu 4827.82. Gambar model Jaringan Syaraf Tiruan 4-7- 1 dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Model jaringan Syaraf Tiruan 4-7-1 3.2 Hasil Peramalan Menggunakan Analisa Deret Waktu (Time Series) Peramalan permintaan dilakukan berdasarkan data penjualan produk periode Januari 2007 Juli 2012 dengan menggunakan analisa deret waktu (time series). Peramalan permintaan dilakukan untuk meramalkan jumlah permintaan produk minuman kesehatan instan jahe DIA pada periode perencanaan yang akan datang, yaitu periode satu tahun mendatang pada Agustus 2012 Juli 2013. Metode time series yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode moving averages, exponential smoothing, dan dekomposisi. Penyelesaian peramalan permintaan menggunakan metode time series dilakukan dengan software SPSS 17.1. Hasil peramalan dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Hasil Peramalan Permintaan Menggunakan Metode Wimters Additive Pola data yang ditunjukkan oleh gambar 3 merupakan pola data seasonal (musiman), sehingga metode terbaik yang diperoleh adalah metode Winters Additive. Melihat plot di atas terlihat bahwa hasil peramalan mengikuti bentuk pola datanya, sehingga tingkat akurasi data tersebut sebagai dasar untuk perencanaan cukup baik. Nilai RMSE (Root Mean Square Error) adalah 345.601 sehingga nilai MSE adalah 119440.0512. 3.3 Perbandingan Hasil Peramalan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Time Series Dalam penelitian ini, peramalan permintaan yang digunakan terdiri dari dua metode yaitu metode jaringan syaraf tiruan dan time series. Untuk itu, perlu dibandingkan metode mana yang lebih baik dalam penelitian ini. Pembanding yang digunakan berupa data penjualan aktual minuman kesehatan instan jahe 10

DIA, sehingga bisa dilihat diantara kedua metode tersebut mana yang paling baik dalam meramalkan minuman kesehatan instan jahe DIA. Hasil perbandingan metode jaringan syaraf tiruan, time series, dan data aktual dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Perbandingan Metode Jaringan Syaraf Tiruan, Time Series, dan Data Aktual Periode Agustus Desember 2012 Tahun Periode Simulasi Peramalan JST Time Series 11 Data Aktual Persentase Kesalahan Peramalan Terhadap Permintaan Aktual ( % ) JST Time Series 2012 Agustus 7245 8333 7405 2.16 12.53 September 7227 9827 8498 14.96 15.64 Oktober 7253 8626 7936 8.61 8.7 November 7239 8187 7270 0.43 12.61 Desember 7120 7239 7299 2.45 0.82 Rata-rata Kesalahan 5.72 10.06 Dari tabel 1 terlihat bahwa jaringan syaraf tiruan merupakan metode yang relatif lebih baik dari time series dalam meramalkan permintaan minuman kesehatan instan jahe DIA karena memiliki penyimpangan kesalahan lebih kecil dibandingkan metode time series. Perbandingan nilai Mean Squared Error (MSE) sebelum dan sesudah peramalan untuk metode Time Series dan Jaringan Syaraf Tiruan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai MSE Sebelum dan Sesudah Peramalan Pada Metode Time Series dan JST Metode Nilai MSE Sebelum Sesudah Time Series 119440.05 119440.05 JST 4827.82 6663.39 Pada Tabel 4.5 dapat dilihat nilai menjadi 6663.39 yang error untuk masing-masing menunjukkan nilai MSE sesudah metode sebelum dan sesudah peramalan lebih besar peramalan. Pada metode Time Series nilai MSE sebelum dan sesudah peramalan tetap yaitu dibandingkan nilai MSE sebelum peramalan. Hal ini dikarenakan nilai mean pada saat testing lebih 119440.0512. Sedangkan, pada besar dibandingkan nilai mean metode JST terjadi perubahan saat pemodelan. nilai MSE yang semula 4827.82

IV.PENUTUP 4.1 Kesimpulan Penerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) untuk peramalan permintaan minuman kesehatan instan jahe DIA dengan menggunakan model jaringan Backpropagation, menghasilkan arsitektur jaringan single hidden layer terbaik yaitu 4-7-1 (4 neuron input, 7 neuron hidden layer, dan 1 neuron output), 4 neuron input merupakan faktor bauran pemasaran yang meliputi harga produk, jumlah tempat pemasaran, biaya distribusi dan biaya promosi, sedangkan untuk 1 neuron output merupakan nilai peramalan permintaan. Metode terbaik untuk peramalan dengan metode time series adalah metode Winters Additive. Metode Winters Additive merupakan salah satu dari model Holt- Winters (triple exponential smoothing) yang digunakan untuk menangani musiman. Nilai hasil mean square error (MSE) pelatihan pada Jaringan Syaraf Tiruan (JST) sebesar 4827.82 sedangkan nilai MSE pada metode Time Series sebesar 119440.05. Rata-rata persentase kesalahan hasil simulasi peramalan permintaan menggunakan JST pada periode bulan Agustus Desember 2012 adalah sebesar 5.72 %, sedangkan untuk Time Series adalah sebesar 10.06 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Jaringan Syaraf Tiruan merupakan metode yang relatif lebih baik dari Time Series dalam meramalkan permintaan minuman kesehatan instan jahe DIA karena memiliki penyimpangan kesalahan yang lebih kecil dibandingkan metode time series. 4.2 Saran Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, saran yang dapat dikemukakan yaitu perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk membandingkan peramalan permintaan menggunakan JST dengan metode yang lain seperti metode JST untuk peramalan time series agar dapat menghasilkan peramalan permintaan yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Amran. 2003. Prediksi Distribusi Porositas dengan Metode Dekomposisi Ring. ITB. Bandung. Kusumadewi, S. 2004. Membangun Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Matlab dan Excel Link. Graha Ilmu. Yogyakarta. Kusumadewi, S dan Hartati, S. 2006. Integrasi Sistem Fuzzy dan Jaringan Syaraf. Graha Ilmu. Yogyakarta. 12

Makridakis, S. dan Whellwright, S. C. 2005. Metode dan Aplikasi Peramalan. Binarupa Aksara. Jakarta. Nasution, A. H. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Graha Ilmu. Yogyakarta. Rismawati, L. 2009. Analisis Sensitivitas Dari Persoalan Perbaikan Mesin Dalam Sistem Manufaktur. Tesis Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Medan. Rudiyanto B.I. dan Setiawan. 2004. Backpropagation Artificial Neural Network. Artikel. Departemen Teknik Pertanian. Fateta- IPB. Bogor. Siang, J. J. 2005. Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya Menggunakan Matlab. ANDI. Yogyakarta. 13