BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 17 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENERTIBAN BANGUNAN GEDUNG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN TARIF SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA KOTA BEKASI

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BELANJA HIBAH

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 1 SERI C PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 34 Tahun 2014 Seri C Nomor 1 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 11 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 7 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Walikota;

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RUMAH SUSUN

TAHUN 2006 NOMOR 2 SERI C PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 17 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2010

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 16 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2006

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMAKAIAN RUMAH MILIK ATAU DIKUASAI PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 4 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

TENTANG IZIN PEMAKAIAN RUMAH MILIK ATAU DIKUASAI PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 3 SERI B PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 4 SERI B PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUDUS TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BUPATI KUDUS,

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA SEWA TANAH SAWAH MILIK PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 75 TAHUN 2011

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 T E N T A N G RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PINJAM PAKAI BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 46 TAHUN : 2004 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 9 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTAYOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG TARIF SEWA SATUAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA COKRODIRJAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 13 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 32.1 TAHUN 2015 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 24 Tahun : 2008 Seri : E

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 3 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI DAERAH

RANCANGANRANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG PELEPASAN TANAH ASET PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

TENTANG PELEPASAN TANAH ASET PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PADA KAWASAN PERUMAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RUMAH SUSUN BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BONE LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 26 TAHUN 2009 DISUSUN OLEH

TENTANG PELAYANAN DI BIDANG PEMAKAIAN RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 11 Tahun 2015 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 34 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR... TAHUN... TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN FASILITAS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MALANG

PERMENDAGRI NO. 9 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH, BELANJA BANTUAN SOSIAL DAN BELANJA TIDAK TERDUGA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

NOMOR 11 TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SALATIGA,

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK DAERAH BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2005 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 29 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 427 TAHUN 2010 TENTANG

TAHUN 2006 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2006

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.40/Menhut-II/2014

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemba

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 17 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 63 ayat (2) dan Pasal 64 Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 15 Tahun 2006 tentang Rumah Susun, mengenai pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) milik Pemerintah Kota Bogor dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan laik fungsi berdasarkan hasil pemeriksaan; b. bahwa dalam rangka terwujudnya penghunian rusunawa yang tertib administratif, aman, nyaman tenteram, dan bersih lingkungan, perlu adanya pengaturan pengelolaan rusunawa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu mengatur Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) milik Pemerintah Kota Bogor yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota; 1

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan dalam Daerah Istimewa Jogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3318); 4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3469); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699); 6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2

7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1247); 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 9. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 10. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 3

12. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 4444); 13. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3372); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1994 tentang Penghunian Rumah Oleh Bukan Pemilik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3576); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3866); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 4

18. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609); 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan Kepada Pemerintah Daerah; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 22. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2004 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2004 Nomor 4 Seri D); 23. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 15 Tahun 2006 tentang Rumah Susun (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2006 Nomor 6 Seri E); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA). 5

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Bogor. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Walikota adalah Walikota Bogor. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah SKPD Teknis yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang penyelenggaraan, pengawasan dan pengendalian Rumah Susun Sederhana Sewa. 5. Unit Kerja adalah unit kerja terkait pada SKPD yang selanjutnya disebut pengelola untuk menangani pengelolaan rumah susun sederhana sewa. 6. Rumah Susun Sederhana Sewa yang selanjutnya disebut Rusunawa adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam bagian-bagian distrukturkan secara fungsional dalam arah horisontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat disewa dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama, selanjutnya disingkat Rusunawa. 7. Penghuni adalah perseorangan yang bertempat tinggal dalam satuan Rusunawa yang ditetapkan oleh unit kerja. 8. Satuan rusunawa adalah rusunawa yang tujuan peruntukan utamanya digunakan secara terpisah sebagai tempat hunian yang mempunyai sarana penghubung ke jalan umum. 6

9. Pengelolaan Rusunawa adalah kegiatan operasional yang diselenggarakan oleh unit kerja meliputi layanan administrasi, pemeliharaan, perbaikan, pengamanan, pembinaan dan pembangunan prasarana lingkungan rusunawa. 10. Unit Hunian adalah bagian dari satuan rumah susun yang satuan-satuannya berfungsi dan digunakan sebagai tempat hunian. 11. Unit Usaha adalah bagian dari satuan rumah susun pada lantai dasar yang satuan-satuannya berfungsi dan digunakan sebagai aktivitas usaha. 12. Biaya operasional adalah biaya yang digunakan untuk kegiatan layanan administrasi, pemeliharaan, dan pengamanan lingkungan rusunawa. 13. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada Pemerintah Daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. 14. Izin penghunian adalah izin yang diterbitkan oleh pengelola kepada penghuni setelah penandatanganan perjanjian sewa. 15. Izin Penggunaan Ruang Usaha adalah izin yang diterbitkan oleh pengelola kepada penyewa ruang usaha. BAB II TUJUAN Pasal 2 Pengelolaan rusunawa bertujuan untuk : a. Mewujudkan kepastian hukum bagi penghuni rusunawa; b. Mewujudkan tertib penghunian rusunawa; c. Pengamanan aset rusunawa; 7

d. Mencegah terjadinya kondisi kumuh di lingkungan rusunawa; e. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui penerimaan dana dari pelayanan hunian. BAB III PENGELOLA Pasal 3 (1) Pengelolaan rusunawa dilaksanakan oleh pengelola yang ditetapkan oleh Walikota. (2) Pengelola rusunawa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas : a. Melaksanakan kegiatan administrasi pengelolaan rusunawa; b. Melaksanakan pemeriksaan, pemeliharaan, kebersihan dan perbaikan rusunawa dan lingkungannya pada bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama; c. Mengawasi dan menjaga ketertiban dan keamanan penghuni serta penggunaan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama sesuai dengan peruntukannya; d. Menyampaikan laporan setiap bulan mengenai seluruh kegiatan, termasuk laporan pengelolaan keuangan dan permasalahan serta upaya penyelesaian. BAB IV PENGELOLAAN RUSUNAWA Bagian Pertama Pengelolaan Rusunawa Pasal 4 Pengelolaan rusunawa mengatur : a. Unit Hunian; b. Ruangan untuk pelayanan kebutuhan sehari-hari (unit usaha); 8

Bagian Kedua Tata Cara Dan Persyaratan Penghunian Paragraf 1 Penghuni Pasal 5 (1) Setiap penghuni yang menempati satuan rusunawa milik Pemerintah Kota Bogor diwajibkan memiliki izin penghunian atau izin penggunaan ruang usaha yang diterbitkan oleh pengelola. (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan per unit satuan rumah susun. (3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang. Paragraf 2 Kriteria Pemohon Rusunawa Pasal 6 Untuk menjadi pemohon satuan rusunawa harus memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Unit Hunian : 1) Warga Negara Indonesia, diutamakan yang berdomisili dan berkedudukan di Kota Bogor; 2) Belum memiliki rumah/tempat tinggal sendiri yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Lurah setempat; 3) Pekerja yang mempunyai penghasilan tetap maksimum sebesar Upah Minimum Kota (UMK); 4) Untuk yang berkeluarga jumlah jiwa maksimal 4 (empat) orang terdiri dari suami, istri dan maksimal 2 (dua) orang anak (usia anak maksimal 12 tahun pada saat pertama menghuni); 5) Untuk yang belum berkeluarga jumlah jiwa maksimal 3 (tiga) orang dewasa yang sejenis; 6) Jangka waktu penghunian, minimal 6 (enam) bulan maksimal 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang. 9

b. Unit Usaha 1) Warga Negara Indonesia, diutamakan yang berdomisili dan berkedudukan di Kota Bogor atau badan yang mempunyai modal usaha maksimal Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan, (pemohon unit usaha bukan sebagai penghuni unit hunian); 2) Jangka waktu usaha, minimal 6 (enam) bulan maksimal 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang; Bagian Ketiga Mekanisme Pendaftaran Unit Hunian dan Unit Usaha Pasal 7 (1) Calon Penghuni unit hunian dan calon pengguna ruang usaha mengajukan permohonan tertulis kepada pengelola dengan mengisi formulir yang telah disediakan dan melampirkan persyaratan sebagai berikut : a. Untuk Unit Hunian 1) Fotokopi KTP suami/istri; 2) Fotokopi surat nikah; 3) Fotokopi kartu keluarga; 4) Surat keterangan penghasilan dari Instansi/perusahaan tempat bekerja (asli); 5) Surat keterangan belum memiliki rumah/tempat tinggal sendiri dari Kelurahan (asli); 6) Surat pernyataan bersedia memenuhi ketentuan yang berlaku bermaterai cukup; 7) Surat permohonan menghuni; 8) Pas photo kepala keluarga ukuran 4 x 6 cm (terbaru). 10

b. Untuk Unit Ruang Usaha 1) Fotokopi KTP Pemohon; 2) Fotokopi Kartu Keluarga (untuk yang berkeluarga); 3) Surat pernyataan bersedia memenuhi ketentuan yang berlaku bermaterai cukup; 4) Surat Permohonan sewa unit ruang usaha; 5) Pas photo pemohon ukuran 4 x 6 cm (terbaru). (2) Setelah permohonan diterima dengan lengkap dilakukan penelitian dan seleksi serta pengundian satuan rusunawa dengan calon penghuni unit hunian atau calon pengguna ruang usaha. (3) Setelah diperoleh hasil pengundian, maka dilakukan penetapan penghuni satuan rusunawa dan pengguna ruang usaha dengan menerbitkan Surat Persetujuan dari pengelola. (4) Berdasarkan surat persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan perjanjian sewa antara pengelola dengan penyewa, dan ditindaklanjuti dengan serah terima unit hunian atau unit usaha yang dituangkan dalam Berita Acara. (5) Untuk menempati unit hunian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diterbitkan surat izin penghunian rusunawa oleh pengelola. (6) Untuk menggunakan unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diterbitkan surat izin penggunaan ruang usaha oleh pengelola. Pasal 8 Bentuk formulir permohonan (Form A1 dan Form A2), surat persetujuan (Form B1 dan Form B2), perjanjian sewa (Form C1 dan Form C2), berita acara serah terima (Form D1 dan Form D2), surat izin penghunian satuan rusunawa (Form E), surat izin penggunaan ruang usaha (Form F) dan surat pernyataan pemohon (Form G) sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. 11

Bagian Keempat Status Penghunian Pasal 9 (1) Status penghuni satuan rusunawa dan status pengguna ruang usaha adalah penyewa sesuai dengan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4). (2) Para penghuni satuan rusunawa harus membentuk kelompok hunian (RT, RW) sebagai wadah komunikasi/sosialisasi tentang kepentingan bersama. BAB V PENGELOLAAN KEUANGAN RUSUNAWA Bagian Pertama Pembayaran Sewa Pasal 10 (1) Pemakaian rusunawa dikenakan sewa yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan. (2) Pembayaran sewa bulan berjalan dilaksanakan setiap bulan paling lambat tanggal 5 (lima) bulan berikutnya dan disetorkan ke Bendahara Penerimaan Pembantu Unit Kerja. (3) Tanda bukti pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada penyewa dalam bentuk kuitansi atau tanda bukti pembayaran lain sesuai peraturan perundang-undangan. (4) Bendahara Penerimaan Pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib menyetor hasil penerimaan kepada bendahara penerima SKPD paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2). 12

(5) Bendahara Penerimaan menerbitkan surat tanda setoran dan menyetorkan uang yang diterimanya ke Kas Daerah paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4). Pasal 11 Tanda bukti pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) harus diporporasi oleh SKPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang pendapatan daerah. Bagian Kedua Biaya Operasional Pengelolaan Rusunawa Pasal 12 (1) Biaya operasional pengelolaan rusunawa diajukan oleh SKPD untuk dianggarkan dalam APBD. (2) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk kegiatan layanan administrasi, pemeliharaan, dan pengamanan lingkungan rusunawa. (3) Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan rusunawa dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan. BAB VI SANKSI ADMINISTRASI Bagian Pertama Denda Administratif Pasal 13 (1) Setiap penyewa yang terlambat membayar sewa dalam waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) dikenakan denda administratif sebesar 2% (dua perseratus) dari kewajiban yang telah dilaksanakan, setiap satu kali jatuh tempo keterlambatan. 13

(2) Jangka waktu keterlambatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 3 (tiga) bulan. Bagian Kedua Pemutusan Perjanjian dan Pencabutan Ijin Pasal 14 (1) Apabila dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) tidak dilakukan pembayaran, maka dilakukan pemutusan perjanjian sesuai peraturan perundang-undangan. (2) Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut unit hunian tidak ditempati maka dilakukan pemutusan perjanjian sesuai peraturan perundang-undangan. (3) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan unit usaha tidak ditempati maka dilakukan pemutusan perjanjian sesuai peraturan perundang-undangan. (4) Berdasarkan pemutusan perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dilakukan pencabutan izin. (5) Berdasarkan pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (4) unit hunian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus dikosongkan. BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Pembinaan pengelolaan rusunawa dilaksanakan oleh SKPD. (2) Pengawasan terhadap pengelolaan rusunawa dilaksanakan oleh SKPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang pengawasan daerah. 14

BAB VIII PENUTUP Pasal 16 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Walikota ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur oleh Kepala SKPD. Pasal 17 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bogor. Diundangkan di Bogor pada tanggal 19 Nopember 2007 SEKRETARIS DAERAH KOTA BOGOR, t.t.d DODY ROSADI BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 17 SERI E Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT DAERAH KOTA BOGOR Kepala Bagian Hukum, Ditetapkan di Bogor pada tanggal 19 Nopember 2007 WALIKOTA BOGOR, t.t.d DIANI BUDIARTO Ida Priatni

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 23 TAHUN 2007 TANGGAL : 19 NOPEMBER 2007 TENTANG : PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BENTUK FORMULIR 1. Formulir Permohonan a. Permohonan Penghuni (Form A1) b. Permohonan Ruang Usaha (Form A2) 2. Surat Persetujuan a. Persetujuan Penghuni (Form B1) b. Persetujuan Ruang Usaha (Form B2) 3. Perjanjian Sewa a. Penghuni (Form C1) b. Ruang Usaha (Form C2) 4. Berita Acara Serah Terima a. Berita Acara Serah Terima Penghuni (Form D1) b. Berita Acara Serah Terima Ruang Usaha (Form D2) 5. Surat Izin Penghunian Satuan Unit Hunian Rusunawa (Form E) 6. Surat Izin Penggunaan Satuan Unit Usaha (Form F) 7. Surat Pernyataan Pemohon (Form G) WALIKOTA BOGOR, t.t.d DIANI BUDIARTO 16