PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN PENJUALAN, TUKAR MENUKAR SERTA HIBAH PADA KEMENTERIAN KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PELAKSANAAN TUKAR-MENUKAR BARANG MILIK NEGARA

Abstract. 1. Pentingnya Penghapusan BMN

MATERI PEMINDAHTANGANAN DAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169/PMK.06/2010 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA PADA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

TATA CARA PELAKSANAAN PENJUALAN BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009

PEMINDAHTANGANAN BMN POLRI. Modul JP (450 menit) PENGANTAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No ); 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 Tahun 2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara; 5. Peraturan Menteri

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.06/2011 TENTANG

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. Nomor 03/SM/Kp/II/2010 T E N T A N G

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERJKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 3. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman

2016, No Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 5533); 3. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembanguna

20ll tentang Penggunaan, Pemanfaatan dan Pemindahtanganan Barang Milik Daerah;

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemba

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang T

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/PMK.06/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/PMK.06/2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA YANG BERASAL DARI ASET LAIN-LAIN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/PMK.06/2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA YANG BERASAL DARI ASET LAIN-LAIN

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 02 /SM/Kp/I/2014 TENTANG

PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA (URGENSI DAN TATA CARANYA)

2. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017,No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negar

TATA CARA PELAKSANAAN HIBAH BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN-KP/2013 TENTANG

SALINAN TENTANG. Nomor. Dan Pelabuhan Bebas. Batam; Mengingat. Pemerintah

1 of 5 18/12/ :47

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/PMK.06/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Barang Milik Negara. Dana Dekonsetrasi. Tugas Pembantuan. Pemindahtanganan.

Indonesia Tahun 2005 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4515); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 138/PMK.06/2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA RUMAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TATA CARA PELAKSANAAN KERJASAMA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 240/PMK.06/2012 TENTANG

No.1406, 2014 KEMENHAN. Barang Milik Negara. Tanah. Bangunan. Sewa. Tata cara. Pencabutan.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 246/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 240/PMK.06/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 246/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Milik Negara Selain Tanah dan/atau Bangunan di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2013 TENTANG

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republi

NSPK PENGHAPUSAN BMN. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

TATA CARA PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA. Dr. Ahmad Yusuf Sobri, S.Sos., M.Pd Imam Gunawan, S.Pd., M.Pd

SALINAN NO : 14 / LD/2009

KEBIJAKAN UMUM PERMENDAGRI 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

2 Utara telah diserahkan kepada unit-unit terkait di lingkungan Kementerian Keuangan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tenta

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63/PMK.06/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.06/2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Domain Menteri Keuangan Dalam Konteks Pengelolaan Barang Milik Negara/ Kekayaan Negara dan Beberapa Permasalahannya

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONES!A SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah MENUJU TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB FISIK DAN TERTIB HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA


TATA CARA PELAKSANAAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PUSAT YANG BERASAL DARI BARANG MILIK NEGARA

HIBAH BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 of 5 21/12/ :57

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI

Domain Menteri Keuangan Dalam Kont eks Pengelolaan Barang Milik Negara/ Kekayaan Negara d an Beberapa Permasalahannya

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

SURAT EDARAN. NOMOR: SEK-08.PL Tahun 2014

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 3 TAHUN 2007

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/MENHUT-II/2012 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.06/2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

KEGIATAN PENILAIAN DALAM PENGELOLAAN BMN Oleh : Listiyarko Wijito Widyaiswara Muda, Pusdiklat KNPK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1343, 2012 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Persediaan. Penatausahaan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Tukar Menukar. Tanah. Bangunan. Prosedur.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEFINISI. Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

Transkripsi:

PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN PENJUALAN, TUKAR MENUKAR SERTA HIBAH PADA KEMENTERIAN KEUANGAN Oleh Margono WIDYAISWARA PADA PUSDIKLAT KEKAYAAN NEGARA DAN PERIMBANGAN KEUANGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN Abstract Tulisan berikut menguraikan hasil kajian penulis terkait dengan pemindahtanganan Barang Milik Negara (BMN). Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik negara sebagai tindak lanjut dari penghapusan. Pemindahtanganan BMN dapat dilakukan dengan cara penjualan, tukar- menukar, hibah atau penyertaan modal pemerintah. Berdasarkan peraturan yang ada, pemindahtangan BMN harus mendapatkan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, Presiden atau Pengelola. Uraian mengenai penghapusan BMN dengan tindak lanjut penjualan dalam tulisan ini difokuskan pada penghapusan BMN selain tanah dan bangunan. Dari uraian berikut dapat disarikan bahwa setelah mendapat persetujuan dari pengelola, Pengguna Barang menerbitkan Surat Keputusan Penghapusan, dan selanjutnya BMN yang dihapuskan tersebut dijual secara lelang dan untuk beberapa BMN dapat juga dijual tanpa melalui lelang. Terkait dengan tukar menukar BMN, tukar menukar BMN tanah dan/atau bangunan memerlukan ijin prinsip dari pengelola sedangkan tukar menukar BMN selain tanah dan bangunan tidak memerlukan ijin prinsip dari pengelola. Dalam hal tukar menukar, setelah terjadi serah terima barang yang dipertukarkan antara Kuasa Pengguna Barang/Pengguna Barang dengan mitra tukar menukar, selanjutnya diterbitkan SK Penghapusan oleh Pengguna Barang. Demikian juga dengan prosedur hibah, setelah mendapat persetujuan hibah dari pengelola barang, pengguna barang akan memproses naskah hibah dengan calon penerima hibah. Setelah naskah hibah selesai diproses, Kuasa Pengguna Barang (Satuan Kerja)/Pengguna Barang melakukan serah terima BMN dengan penerima hibah. Selanjutnya Pengguna Barang menerbitkan SK Penghapusan BMN yang dihibahkan. 1. Persetujuan Pemindahtangan BMN 1

Pada hakekatnya pemindahtangan BMN berupa tanah dan/atau bangunan harus mendapatkan persetujuan DPR kecuali : (1) sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota; (2) harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen anggaran; (3) diperuntukkan untuk pegawai negeri;(4) diperuntukan bagi kepentingan umum; (5) dikuasai Negara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memilki kekuatan hukum tetap dan / atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang jika status kepemilikannya dipertahankan tidak layak secara ekonomi. Pemindahtanganan BMN tanah dan/atau bangunan yang dikecualikan tersebut di atas jika nilainya di atas Rp10.000.000.000 harus mendapat persetujuan Presiden. Untuk BMN yang nilainya sampai dengan Rp10.000.000.000,00 tidak memerlukan persetujuan Presiden. Nilai tanah dan atau bangunan tersebut menurut PMK 96/PMK.06/2007 adalah nilai hasil penilaian (bukan nilai perolehan) BMN selain tanah dan atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp100.000.000.000,00 ( PP 6 tahun 2006 pasal 46 ayat 3 ) harus mendapat persetujuan DPR. Untuk BMN selain tanah dan bangunan yang nilainya di atas Rp10.000.000.000,00 sampai dengan Rp100.000.000,00 harus mendapat persetujuan Presiden. Selanjutnya menurut PMK 96/PMK.06/2007 pengertian nilai BMN selain tanah dan bangunan adalah nilai perolehan. Sesuai dengan UU 1 tahun 2004 pasal 48 ayat 1, Penjualan BMN/BMD dilakukan dengan cara lelang, kecuali dalam hal-hal tertentu. Ketentuan sebagaimana dimaksud di atas diatur dengan peraturan pemerintah (Lihat PP nomor 6 tahun 2006 dan PP 38 tahun 2008). 2. Prosedur penghapusan dengan tindak lanjut penjualan atas BMN selain tanah dan Bangunan Barang Milik Negara setelah memenuhi persyaratan tertentu dapat dilakukan penjualan. Tulisan berikut mendeskripsikan prosedur penjualan BMN selain tanah dan bangunan yang telah memenuhi persyaratan teknis dan ekonomis untuk dihapuskan. Untuk lingkup kementerian keuangan diatur dengan Surat Edaran Nomor SE-2/MK.1/2012 tentang Pedoman Penghapusan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Keuangan. Kuasa Pengguna Barang membentuk Tim Internal penghapusan Barang Milik Negara. Dalam hal diperlukan, Tim Internal dapat melibatkan Penilai atau instansi teknis yang berkompeten untuk melakukan penilaian Barang Milik Negara. 2

Tim Internal penghapusan Barang Milik Negara melakukan penelitian Barang Milik Negara yang akan dihapuskan, meliputi antara lain penelitian data administratif, kondisi fisik, dan aspek yuridis. Tim juga melakukan persiapan hal-hal yang bersifat teknis. Hasil penelitian tim internal dituangkan dalam Berita Acara Penelitian dan Pemeriksaan. Selanjutnya tim menyampaikan laporan kepada Kuasa Pengguna Barang dilampiri dengan Berita Acara Penelitian dan Pemeriksaan. Berdasarkan laporan dari Tim internal yang dilampiri Berita Acara Penelitian dan Pemeriksaan tersebut, Kuasa Pengguna Barang mengusulkan penghapusan BMN kepada Pengguna Barang secara berjenjang melalui Pembantu Pengguna Barang Eselon I disertai dengan ('1). penjelasan dan pertimbangan penjualan; (2). data administratif, antara lain mengenai tahun perolehan, spesifikasi/identitas teknis, keputusan penetapan status penggunaan, bukti kepemilikan, nilai perolehan, dan nilai limit terendah penjualan; (3). kondisi fisik Barang Milik Negara; (4). kajian yuridis; dan (5). dokumen pendukung. Dokumen pendukung tersebut adalah : a. Daftar Lampiran Barang Milik Negara yang diusulkan untuk dihapus; b., Fotokopi salinan keputusan pembentukan Tim Internal Penghapusan; c. Berita Acara Penelitian dan Pemeriksaan Barang Milik Negara; d.. Surat Keterangan Penghentian Penggunaan Barang Milik Negara dari Kuasa Pengguna Barang; e. Foto berwarna Barang Milik Negara yang akan dihapuskan; f. Fotokopi dokumen kepemilikan.- g. KartuIndentitas Barang (KIB) untuk BMN berupa kendaraan bermotor, alat besar darat, alat persenjataan. h. Laporan Kondisi Barang; i. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Nilai Limit; j. Keterangan Penelitian/Pemeriksaan Teknis dari Dinas terkait (Dinas Perhubungan untuk kendaraan bermotor, dan Dinas Pekerjaan Umum untuk tanah dan/atau bangunan). k. Laporan Barang Kuasa Pengguna Intrakomptabel dan Ekstrakomptabe1; l. Fotokopi salinan keputusan penetapan status penggunaan. Pengguna Barang melakukan kajian lebih Ianjut atas usulan yang disampaikan oleh Pembantu Pengguna Barang Eseion 1. 3

Dalam hal usulan dimaksud dapat disetujui, Pengguna Barang menyampaikan usul penghapusan Barang Milik Negara dengan tindak lanjut penjualan kepada Pengelola Barang dengan disertai: penjelasan dan pertimbangan penjualan, data administratif antara lain mengenai tahun perolehan, spesifikasi/identitas teknis, keputusan penetapan status penggunaan, bukti kepemilikan, nilai perolehan, dan nilai limit terendah penjualan, dan dokumen pendukung yang diterima dari Kuasa Pengguna Barang sebagaimana telah dijelaskan pada bagian di atas. Apabila sudah diterima persetujuan penghapusan dari Pengelola Barang, selanjutnya Pengguna Barang menerbitkan keputusan penghapusan Barang Milik Negara untuk menghapus Barang Milik Negara dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna paling Iambat 1 (satu) bulan sejak tanggal persetujuan penghapusan dari Pengelola Barang. Setelah itu Kuasa Pengguna Barang menghapus Barang Milik Negara dari Daftar Barang Kuasa Pengguna dan melaksanakan penjualan Barang Milik Negara secara lelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang setempat. Penjualan dan pelaksanaan lelang ini dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Barang. Kuasa Pengguna Barang menyampaikan laporan pelaksanaan penghapusan Barang Milik Negara tersebut kepada Pengguna Barang dan Pengelola Barang dengan melampirkan Berita Acara Serah Terima Barang dan Risalah Lelang. Dalam praktek kadangkala rentang waktu antara terbitnya SK Penghapusan dengan terjualnya BMN yang dihapuskan bervariasi. Dalam satu situasi penjualan dapat dilakukan segera setelah terbitnya Surat Keputusan Penghapusan. Pada situasi lain rentang waktu terbitnya SK Penghapusan dengan realisasi penjualan BMN tersebut panjang, sehingga timbul persoalan kapan BMN tersebut harus dikeluarkan dari daftar barang/pembukuan. Jika BMN sudah dikeluarkan dari daftar barang segera setelah menerima SK Penghapusan tapi BMN tersebut belum terjual, maka BMN tersebut sudah tidak tercatat dalam daftar tetapi fisik barangnya masih ada. Dengan sudah tidak tercatat dalam pembukuan maka BMN tersebut sudah tidak akan tersaji di laporan keuangan padahal fisik BMN tersebut masih ada. Penulis berpendapat bahwa penghapusan dari daftar barang lebih tepat jika dilakukan setelah BMN tersebut berhasil dijual 3. Tukar menukar Pada bagian ini hanya akan diuraikan tukar menukar BMN tanah dan bangunan yang masih digunakan oleh Pengguna barang yang tidak sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan penataan kota dan tukar menukar BMN selain tanah dan/atau bangunan. 4

Tukar menukar BMN sering memakan waktu yang panjang. Sebagai contoh tukar menukar aset Pemda DKI (semula adalah BMN) memakan waktu puluhan tahun bahkan berujung pada peradilan tatausaha Negara. Berikut ini diuraikan prosedur tukar menukar BMN berupa tanah danatau bangunan dan prosedur tukar menukar BMN selain tanah dan/atau bangunan. Jika dibandingkan antara prosedur tukar menukar BMN berupa tanah dan bangunan dengan prosedur tukar menukar BMN selain tanah dan bangunan, hasilnya hanya ada perbedaan sedikit. Perbedaan utamanya terletak pada diperlukannya ijin prinsip dari pengelola untuk tukar menukar BMN berupa tanah dan/atau bangunan, sementara itu untuk tukar menukar BMN selain tanah dan/atau bangunan tidak memerlukan ijin prinsip dari pengelola. (a). Tukar menukar tanah dan atau bangunan yang tidak sesuai dengan RUTR dan penataan kota Untuk tukar menukar BMN berupa tanah dan/atau bangunan apabila berdasarkan penelitian, usulan tersebut sesuai dengan ketentuan, Pengguna Barang mengajukan permohonan persetujuan tukar menukar Barang Milik Negara kepada Pengelola Barang untuk mendapatkan izin prinsip dengan disertai: (1). Penjelasan / pertimbangan tukar-menukar; (2). Peraturan Daerah tentang Tata Ruang Wilayah dan Penataan Kota; (3). data administratif Barang Milik Negara yang akan dilepas; (4). rincian rencana kebutuhan barang pengganti; dan (5). dokumen pendukung yang diperlukan. Dalam hal usulan/permohonan tersebut disetujui maka Pengelola Barang menerbitkan Ijin Prinsip tukar menukar yang diserahkan ke Pengguna Barang. Berdasarkan izin prinsip tukarmenukar dari Pengelola Barang, Pengguna Barang membentuk Tim Internal (Tim antar Departemen), yang anggotanya terdiri dari unsur Pengelola Barang, Pengguna Barang, unit kerja terkait di lingkungan Kementerian Keuangan dan instansi teknis setempat yang kompeten, antara lain Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Pertanahan Nasional. Tim antar departemen melakukan tender pemilihan mitra (minimal 5 peserta tender) dan membahas rincian barang pengganti dengan mitra terpilih. Kegiatan tim secara rinci adalah melakukan pemilihan mitra tukar-menukar dengan tender yang diikuti minimal 5 peserta tender, melakukan pembahasan dengan mitra mengenai rincian kebutuhan barang pengganti yang dituangkan dalam lembar pembahasan, melakukan penelitian data administrasi dan fisik, menyiapkan hal-hal yang bersifat teknis. Selanjutnya tim menyampaikan laporan kepada Pengguna Barang. 5

Pengguna Barang mengajukan permohonan izin pelaksanaan kepada Pengelola Barang dengan melampirkan Berita Acara Hasil Penelitian Tim. (b). Tukar menukar selain tanah dan atau bangunan Setelah menerima usulan tukar menukar BMN selain tanah dan atau bangunan dari Kuasa Pengguna Barang secara berjenjang, Pengguna Barang melakukan penelitian mengenai kemungkinan pelaksanaan tukar menukar. Jika menurut penelitian Pengguna Barang, usulan tersebut memenuhi ketentuan, Pengguna Barang membentuk Tim internal. Kegiatan tim internal secara rinci adalah melakukan pemilihan mitra tukar-menukar dengan tender yang diikuti minimal 5 peserta tender, melakukan pembahasan dengan mitra mengenai rincian kebutuhan barang pengganti yang dituangkan dalam lembar pembahasan, melakukan penelitian data administrasi dan fisik, menyiapkan hal-hal yang bersifat teknis. Selanjutnya tim menyampaikan laporan kepada Pengguna Barang. Selanjutnya Pengguna barang mengajukan permohonan izin pelaksanaan kepada Pengelola Barang dengan melampirkan Berita Acara Hasil Penelitian Tim. Izin pelaksanaan yang diterbitkan oleh pengelola akan dijadikan dasar bagi pengguna barang untuk membuat naskah dengan mitra tukar menukar. Isi naskah tersebut minimal meliputi : para pihak, jenis dan nilai barang yang dipertukarkan, spesifikasi barang pengganti, klausul bahwa dokumen kepemilikan barang pengganti diatasnamakan Pemerintah RepubIik Indonesia, jangka waktu penyerahan objek tukar menukar, sanksi serta ketentuan dalam hal terjadi keadaan kahar (force majeure). Kuasa Pengguna Barang memantau pelaksanaan pengadaan pembangunan barang pengganti berdasarkan laporan konsultan pengawas dan penelitian lapangan serta menyampaikan laporan kepada Pengguna Barang secara berkala. Setelah pelaksanaan pengadaan/pembangunan barang pengganti selesai,.kuasa Pengguna Barang atas nama Pengguna Barang melaporkan kepada Pengelola Barang. Kuasa Pengguna Barang atas nama Pengguna Barang bersama mitra tukar menukar menandatangani berita acara serah terima barang yang telah disiapkan oleh Tim. Berita acara tersebut hanya dapat ditandatangani setelah mitra tukar menukar menyelesaikan segala kewajibannya. Berdasarkan berita acara serah terima tersebut, Pengguna Barang menerbitkan keputusan penghapusan Barang Milik Negara dan melaporkan pelaksanaan serah terima barang dan 6

penghapusan kepada Pengelola Barang. Kuasa Pengguna Barang/Pengguna Barang mencatat barang pengganti sebagai Barang Milik Negara dalam Daftar Barang Kuasa Pengguna Barang/Pengguna Barang 4. Hibah atas sebagian tanah dan hibah atas BMN selain tanah dan/atau bangunan Tatacara penghapusan BMN sebagian tanah dan bangunan untuk dihibahkan adalah sama dengan tatacara penghapusan BMN selain tanah dan atau bangunan, kecuali tugas tim internal terkait dengan penelitian administrasi. Administrasi BMN tanah dan bangunan tentunya berbeda dengan adminsitrasi untuk BMN selain tanah dan bangunan. Inti prosedur penghapusan tersebut adalah setelah Pengguna Barang menerima permohonan hibah dari Pemda atau fihak lain, Pengguna Barang memerintahkan Kuasa Pengguna Barang yang menatausahakan BMN tersebut untuk membentuk tim internal. Tim ini bertugas untuk melakukan penelitian data administratif, melakukan penelitian fisik atas sebagian tanah dan juga BMN selain tanah dan/atau bangunan yang akan dihibahkan untuk mencocokkan dengan data administratif yang ada, melakukan penelitian dari aspek yuridis, menyampaikan Berita Acara Hasil Penelitian data administratif, fisik, dan aspek yuridis kepada Kuasa Pengguna Barang/Pengguna Barang. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian tim internal, Kuasa Pengguna Barang mengusulkan hibah Barang Milik Negara kepada Pengguna Barang (secara berjenjang) disertai dokumen pendukung. Jika dipandang perlu, Pengguna barang dapat melakukan penelitian lapangan. Selanjutnya Pengguna Barang mengajukan permohonan persetujuan hibah ke pengelola Barang. Dalam usulan tersebut harus terdapat data terkait yang akan menerima hibah, rincian peruntukan, jenis/spesifikasi, status dan bukti kepemilikan dan lokasi serta hal-hal yang yang dianggap perlu. Berdasarkan persetujuan hibah dari Pengelola Barang (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara), Pengguna Barang menindaklanjuti proses hibah dengan memproses naskah hibah dengan penerima hibah. Berdasarkan naskah hibah tersebut Pengguna Barang memerintahkan Kuasa Pengguna Barang untuk melakukan serah terima barang kepada penerima hibah yang dituangkan dalam berita acara serah terima paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal naskah hibah. Berita acara serah terima dimaksud selanjutnya disampaikan oleh Kuasa Pengguna Barang kepada Pengguna Barang paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak tanggal berita acara serah terima. Berdasarkan berita acara serah terima tersebut, Pengguna Barang menerbitkan keputusan penghapusan Barang Milik Negara. Dan Pengguna Barang menyampaikan keputusan 7

penghapusan beserta berita acara serah terima Barang Milik Negara tersebut kepada Pengelola Barang paling lama 1(satu) bulan sejak diterbitkannya keputusan penghapusan. Pengguna Barang juga menyampaikan Surat Keputusan Penghapusan ke Kuasa Pengguna Barang. Jika kita perhatikan uraian di atas, prosedur hibah dimulai dengan diterimanya permohonan hibah dari Pemerintah Daerah atau fihak lain. Walaupun kadangkala dalam praktek ada kendala, penulis sangat setuju dengan diperlukannya permohonan hibah oleh calon penerima hibah karena langkah ini sangat diperlukan antara lain untuk pengelolaan keuangan Negara yang lebih dapat dipertanggungjawabkan. DARTAR PUSTAKA Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 merupakan perubahan dari Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan BMN Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtangan Barang Milik Negara. Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.06/2010 Tentang Tata cara Penghapusan BMN pada Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri. Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan nomor : PMK 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat 8

Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250/PMK.06/2011 tentang tatacara Pengelolaan BMN yang tidak digunakan untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi kementerian/lembaga Kementerian Keuangan, Surat Edaran nomor SE-2/MK.1/2012 tentang Pedoman Penghapusan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Keuangan 9