PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENSIUN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH I. UMUM Industri jasa keuangan syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan yang baik. Hal ini ditunjukan dengan pertumbuhan aset dan kelembagaan perbankan syariah, asuransi syariah, pembiayaan syariah dan lembaga jasa keuangan syariah lainnya. Namun hal ini belum didukung oleh perkembangan industri dana pensiun syariah, dikarenakan belum ada regulasi yang dapat dijadikan dasar hukum peyelenggaraan program pensiun syariah. Di sisi lain Kebutuhan masyarakat dan industri dana pensiun akan program pensiun syariah semakin meningkat dengan adanya embrio dana pensiun yang menyelenggarakan kegiatannya sesuai prinsip syariah. Selain itu program pensiun syariah dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat sebagai upaya menjamin kesinambungan penghasilan sampai hari tua secara syariah. Oleh karena itu, pensiun syariah harus diberi ruang tumbuh yang memadai agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat, Untuk meningkatkan perkembangan industri jasa keuangan syariah khususnya dana pensiun dan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat dan industri dana pensiun akan program pensiun syariah diperlukan pengaturan penyelenggaraan program pensiun syariah yang komprehensif guna memberikan kepastian hukum baik bagi dana pensiun maupun pihak yang berkepentingan tehadap penyelenggaraan program pensiun syariah terkait kelembagaan, kepengurusan, akad, iuran dan pengelolaan kekayaan. Di samping itu dalam rangka kepastian hukum perlu dicantumkan sanksi yang tegas kepada dana pensiun yang menyelenggarakan program pensiun syariah yang melanggar ketentutan ini. Selain itu dengan dibelakukannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011
- 2 - tentang Otoritas Jasa Keuangan, terdapat beberapa penyempurnaan pengturan terkait dengan pelaksanaan sistem pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan terhadap Dana Pensiun yang menyelenggarakan program pensiun syariah. Dalam hubungan dengan hal-hal tersebut diatas, perlu diperhatikan pula peraturan perundang-undangan yang mempunyai relevansi dengan ketentuan ini, adalah peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Dana Pensiun. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Yang dimaksud dengan pendirian Dana Pensiun Syariah adalah pendirian baru dana pensiun. Yang dimaksud dengan konversi adalah perubahan dasar penyelenggaraan program pensiun dari konvensional menjadi syariah. Pasal 3 Pasal 4 Yang dimaksud peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Dana Pensiun adalah peraturan yang mengatur mengenai
- 3 - pengesahan Dana Pensiun. Huruf e Huruf f Yang dimaksud dengan bukti keahlian adalah ijazah/sertifikat pendidikan, workshop, pelatihan, atau kursus di bidang dana pensiun dan/atau keuangan syariah. Bukti keahlian di bidang dana pensiun harus dimiliki oleh paling sedikit 1 orang pengurus untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja, dan paling sedikit 1 orang pelaksana tugas pengurus untuk DPLK.
- 4 - Yang dimaksud dengan arahan investasi adalah arahan investasi yang telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga instrumen investasi yang diperkenankan sesuai dengan prinsip syariah. Yang dimaksud dengan bukti pemberitahuan adalah bukti tertulis berupa surat atau media elektronik. Huruf e Yang dimaksud dengan laporan penilaian tingkat risiko adalah laporan penilaian tingkat risiko yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pasal 5 Cukup jelas Dana Pensiun yang bermaksud melakukan konversi menjadi Dana Pensiun Syariah mungkin saja memiliki investasi yang tidak sesuai dengan prinsip syariah seperti investasi pada obligasi. Pada saat Dana Pensiun akan melakukan konversi, jenis investasi Dana Pensiun yang tidak sesuai dengan prinsip syariah harus disesuaikan terlebih dahulu sehingga seluruh investasi Dana Pensiun pada saat menjadi Dana Pensiun Syariah telah sesuai dengan prinsip syariah. Pasal 6
- 5 - Perubahan PDP dalam rangka konversi termasuk perubahan yang menyangkut pendanaan, sehingga permohonan pengesahan perubahan PDP mengacu pada peraturan mengenai pengesahan perubahan PDP yang menyangkut pendanaan. Huruf e Huruf f Yang dimaksud dengan arahan investasi dalam ketentuan ini adalah arahan investasi yang telah disesuaikan sehingga pengelolaan investasi sesuai dengan prinsip syariah.
- 6 - Huruf e Yang dimaksud dengan bukti pemberitahuan adalah bukti tertulis berupa surat atau media elektronik. Huruf f Yang dimaksud dengan laporan penilaian tingkat risiko adalah laporan penilaian tingkat risiko yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Huruf g Ayat (5) Ayat (6) Ayat (7) Pasal 7 Peserta Unit Syariah dapat berasal dari pemindahan sebagian peserta DPPK atau calon peserta.. Kekayaan Unit Syariah adalah kekayaan yang merupakan porsi dari peserta Unit Syariah, baik dari peserta lama maupun peserta baru. Pasal 8
- 7 - Yang dimaksud dengan perubahan PDP adalah konversi isi PDP sehingga memenuhi prinsip syariah. Perubahan PDP untuk konversi ini mengacu kententuan perubahan PDP yang menyangkut pendanaan. Huruf e Huruf f Huruf g Arahan investasi adalah arahan investasi yang telah disesuaikan sehingga memuat larangan untuk
- 8 - menempatkan kekayaan Unit Syariah pada instrumen investasi yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. Huruf e Huruf f Huruf g Huruf h Huruf i Yang dimaksud dengan pemisahan aset adalah memisahkan aset peserta yang pindah ke unit syariah dari aset peserta Dana Pensiun induk. Yang dimaksud dengan Dana Pensiun induk adalah DPPK yang memiliki Unit Syariah. Huruf j Huruf k Huruf l Ayat (5) Ayat (6)
- 9 - Ayat (7) Pasal 9 Yang dimaksud dengan pemisahan aset adalah memisahkan aset peserta yang pindah ke unit syariah. Yang dimaksud dengan pemisahan aset adalah memisahkan aset peserta yang pindah ke unit syariah. Ketentuan ini menegaskan bahwa dalam hal pendiri DPPK memperkenankan pengalihan kepesertaan DPPK ke Unit Syariah setelah Unit Syariah terbentuk, mekanisme pengalihan kepesertaan tersebut harus terlebih dahulu diatur dalam PDP. Pasal 10 Pasal 11
- 10 - Huruf e Yang dimaksud dengan bukti keahlian adalah ijazah/sertifikat pendidikan, workshop, pelatihan, atau kursus di bidang dana pensiun dan/atau keuangan syariah. Ayat (5) Ayat (6) Ayat (7) Pasal 12 Pasal 13
- 11 - Huruf e Huruf f Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Ayat (5) Ayat (6) Contoh Tunggakan iuran DPPK adalah sebesar Rp1.000.000,00. Apabila tunggakan iuran tersebut mencapai 3 (tiga) bulan, besar dana Ta zir yang dikenakan adalah 1% dari total tunggakan iuran tersebut, yaitu 1% X Rp1.000.000=Rp10.000.
Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21-12 - Apabila tunggakan iuran tersebut mencapai 6 (enam) bulan, besar dana Ta zir yang dikenakan adalah 1% dari total tunggakan iuran tersebut, yaitu 2 x 1% X Rp1.000.000=Rp20.000. Apabila tunggakan iuran tersebut mencapai 8 (delapan) bulan, besar dana Ta zir yang dikenakan adalah 1% dari total tunggakan iuran tersebut, yaitu 2 x 1% X Rp1.000.000=Rp20.000. Yang dimaksud dengan dana sosial adalah dana yang digunakan untuk kepentingan sosial, di luar kepentingan dana pensiun.
- 13 - Pasal 22 Pasal 23 Yang dimaksud laporan dalam ketentuan ini antara lain laporan bulanan, laporan keuangan, laporan teknis, dan laporan aktuaris. Ketentuan ini menegaskan bahwa peraturan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun yang mengatur mengenai laporan berkala berlaku juga bagi Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun berdasarkan Prinsip Syariah..
- 14 - Ayat (5) Pasal 24 Penerapan Prinsip Syariah dalam penyelesaian hak peserta Dana Pensiun Syariah yang bubar antara lain pengalihan hak pensiun ditunda kepada Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun berdasarkan Prinsip Syariah lain. Pasal 25 Yang dimaksud dengan peserta aktif dalam ketentuan ini adalah peserta yang belum berhak atas pembayaran manfaat pensiun, sedangkan pensiun, sedangkan pensiun ditunda adalah hak atas manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun normal, yang ditunda pembayarannya sampai pada saat peserta pensiun sesuai dengan PDP.
- 15 - Pasal 26 Cukup jelas Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29
- 16 - Pasal 30 Pasal 31 Pasal 32 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR