BAB I PENDAHULUAN. global dan domestik cenderung bias ke bawah yang disebabkan oleh. pertumbuhan ekonomi dunia berjalan tidak seimbang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. itu mencapai rata-rata tumbuh sekitar 7 persen per tahun. Namun pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi (subprime mortgage) yang melanda industri perbankan Amerika Serikat.

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB I PENDAHULUAN. Perlambatan ekonomi dunia, saat ini telah dirasakan di beberapa negara

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

1. Tinjauan Umum

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi keuangan. Menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

BAB I PENDAHULUAN. kredit bermasalah yang terjadi dalam suatu bank. Semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. lain yang ditopang oleh bank tersebut. Fungsi bank sebagai perantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh 19,7% tahun 2015, jauh lebih tinggi dari tahun triliun menjadi Rp triliun hingga akhir tahun.

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terbukanya perekonomian negara emerging marketseperti Indonesia dan

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi membutuhkan modal dasar sebagai alat untuk

PERAN KEBIJAKAN MONETER DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

I. PENDAHULUAN. menghimpun dana dari pihak yang berkelebihan dana dan menyalurkannya

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor keuangan di Indonesia masih didominasi oleh industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik, prospek usaha yang selalu berkembang, dan dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari sektor perbankan.

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan dana. Oleh karena itu, keberadaan lembaga keuangan dalam

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

BAB I PENDAHULUAN. negara. Ketika sektor perbankan terpuruk maka akan berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi sebagai intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat. masyarakat yang kekurangan dana (Ismail,2010:13).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kembali dalam bentuk kredit. Artinya, bank memiliki fungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. dengan sektor yang membutuhkan dana. Dalam penghimpun dana dan sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

Juni 2017 RESEARCH TEAM

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal akhir-akhir ini membawa peranan yang sangat

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

I. PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam menopang perekonomian nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. seperti dilanggarnya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential-banking

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi dunia perbankan di Indonesia mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selalu disebabkan dari perkembangan di luar industri perbankan itu sendiri seperti sektor rill, politik, sosial, hukum, pertahanan, dan keamanan. Pada semester 1 2015, pertumbuhan ekonomi global dan domestik cenderung bias ke bawah yang disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi AS yang tidak sekuat dari proyeksi sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi dunia berjalan tidak seimbang. Tekanan terhadap perekonomian AS dipengaruhi oleh penguatan dollar AS yang berdampak pada menurunnya kinerja sektor eksternal serta melemahnya investasi. Dari sisi kebijakan, The Feed berencana akan mulai melakukan normalisasi kebijakan dan menaikkan Feed Fund Rate (FFR) apabila ekonomi Amerika dapat memberikan indikasi perbaikan USD yang dapat menarik kembali para investor. Tren pemulihan ekonomi AS, memperkuat ekspetasi terhadap normalisasi kebijakan yang akan dilakukan oleh The Feed dengan cara menaikkan suku bunga. Hal tersebut dikhawatirkan akan memicu pembalikkan arus dana investasi ke pasar AS dari kawasan emerging market

2 yang menawarkan return cukup tinggi, ditambah dengan berlarutnya penanganan krisis Yunani serta memburuknya kinerja ekonomi Tiongkok yang dapat mendorong terjadinya peningkatkan persepsi risiko di kawasan emerging market termasuk Asia i. lnilah tugas utama manajemen bank, yaitu bagaimana menjaga goncangan yang terjadi sehingga tetap terjaga keberadaannya karena dengan keberadaan itulah maka bank di satu pihak ikut berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan di pihak lain juga mendorong lalu lintas keuangan Internasional. Oleh karena itu, pemerintah selalu berusaha untuk memperbaiki sekaligus meningkatkan kualitas dunia perbankan melalui berbagai paket kebijaksanaan yang berupa paket deregulasi, khususnya yang berkenaan dengan sektor perbankan. Sejak dahulu sampai sekarang, produk funding seperti giro, deposito dan tabungan masih tetap ada dan masih berjalan, mengingat produk konvensional tersebut masih dibutuhkan sampai dengan saat ini. Sumber Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank merupakan sumber dana yang terbesar yang sangat diandalkan oleh bank. Apabila bank dapat menyalurkan seluruh dana yang dihimpun maka akan menguntungkan bank. Namun risikonya apabila sewaktu-waktu pemilik dana menarik dananya atau pemakai dana tidak dapat mengembalikan dana yang dipinjam dari bank maka akan menggangu likuiditas bank. Sebaliknya, apabila bank tidak

3 menyalurkan dananya maka bank juga akan terkena risiko karena hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Pada semester I 2015, suku bunga PUAB rupiah cenderung mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari rata-rata tertimbang harian suku bunga PUAB overnight (O/N) yang lebih rendah dibandingkan semester sebelumnya. Rata-rata tertimbang harian suku bunga PUAB O/N mengalami penurunan dari 5,84%menjadi 5,66%. Suku bunga PUAB O/N turun mendekati DF Rate dipengaruhi oleh tekanan kebutuhan likuiditas yang menurun. Rata-rata posisi DF Rate saat itu turun dari Rp138,68 triliun menjadi Rp116,21 triliun. Adapun rata-rata spread suku bunga max-min di PUAB naik dibandingkan triwulan sebelumnya dari 88 bps menjadi 101 bps. Secara nominal, volume rata-rata PUAB total tercatat naik dari Rp11,67 triliun menjadi Rp13,03 triliun. Kenaikan volume PUAB total lebih dikontribusi oleh kenaikan volume PUAB O/N yang naik dari Rp 6,78 triliun menjadi Rp 7,08 triliun.

4 Grafik 1.1 Koridor Suku Bunga Operasional Moneter Sumber : Quarterly Outlook on Monetary, Banking, and Payment System In Indonesia: Quarter II, 2015 Grafik 1.2 BI Rate, DF Rate, dan Suku Bunga PUAB ON Sumber : Quarterly Outlook on Monetary, Banking, and Payment System In Indonesia: Quarter II, 2015

5 Grafik 1.3 Pertumbuhan DPK Sumber : Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Volume 17, Nomor 3, Januari 2015 Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada semester 1 2015 mengalami penurunan sebesar 12,7% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 16,0% (yoy). Penurunan DPK tersebut bersumber dari pertumbuhan giro dan deposito yang turun, masing-masing dari 17,7% dan 23,7% (yoy) menjadi 15,9% (yoy) dan 16,4% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan tabungan naik dari 4,0% (yoy) pada triwulan I 2015 menjadi 4,5% (yoy) ii. Kondisi tersebut menyatakan bahwa terdapat pengaruh tingkat suku bunga dana pihak ketiga terhadap pertumbuhan DPK. Yang mana pada saat suku bunga menurun, pada saat itu juga pertumbuhan dana pihak ketiga khususnya pertumbuhan giro dan deposito ikut menurun. Namun sebaliknya,

6 informasi tersebut berbanding terbalik. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nur Anisah, dkk (2013) iii, hasil penelitiannya mengatakan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan deposito. Disamping itu juga, pada triwulan I 2015 kinerja perbankan mengalami sedikit penurunan. Fungsi intermediasi perbankan sedikit melemah seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik. Perlambatan pertumbuhan ekonomi disatu sisi menyebabkan melambatnya pertumbuhan kredit sedangkan disisi lain menyebabkan meningkatnya pertumbuhan DPK. Penurunan kinerja perbankan diikuti dengan meningkatnya risiko. Risiko perbankan dipicu oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah yang terdepresiasi, kenaikan yield SBN, serta kenaikan harga komoditas internasional. Sumber-sumber risiko ini terutama berdampak terhadap meningkatnya risiko kredit dan risiko pasar, sementara kenaikan risiko likuiditas lebih disebabkan oleh faktor musiman dari hari raya keagamaan iv. Apabila kinerja bank menurun itu artinya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank pun akan berkurang. Dari fenomena latar belakang diatas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian yang membahas tentang Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dana Pihak Ketiga dan Kinerja Bank Terhadap Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga pada

7 Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Di Indonesia Periode 2009-2015. 1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah kondisi dunia perbankan di Indonesia yang mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu baik dalam sektor rill, politik, sosial, hukum, pertahanan, dan keamanan yang mengakibatkan antara lain : 1. Menurunnya tingkat suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) pada semester 1 2015 yang berdampak juga terhadap menurunnya pertumbuhan dana pihak ketiga khususnya pertumbuhan pada giro dan deposito. 2. Menurunnya kinerja bank yang mengakibatkan fungsi intermediasi perbankan sedikit melemah seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik. 1.2.2 Pembatasan Masalah Atas dasar masalah masalah diatas, maka penulis dalam penelitian ini melakukan pembatasan masalah untuk membatasi luasnya penjabaran dan pembahasan dalam penulisan karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, penulis hanya memfokuskan pada laporan keuangan tahun 2009 2015 perusahaan BUSN Non Devisa yang

8 terdaftar di Bank Indonesia. Dengan pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan pada BUSN Non Devisa di Indonesia. 2. Observasi yang dilakukan dimulai dari periode 2009 sampai dengan 2015 per triwulan. 3. Penelitian ini ditinjau dari beberapa rasio antara lain : Suku Bunga, ROA, LAR, LDR, TETA, AU, OCREV, dan FBIREV. 4. Untuk mengukur pengaruh tingkat suku bunga dana pihak ketiga dan kinerja bank terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga menggunakan alat analisa Metode Panel Data. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah disampaikan sebelumnya serta identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pertumbuhan dana pihak ketiga dan kinerja bank pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia periode 2009-2015? 2. Apakah suku bunga dana pihak ketiga secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga pada BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015?

9 3. Apakah Return on Asset (ROA) secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga pada BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 4. Apakah LAR secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga pada BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 5. Apakah LDR secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga pada BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 6. Apakah TETA secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga pada BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 7. Apakah AU secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga pada BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 8. Apakah OCREV secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga pada BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 9. Apakah FBIREV secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga pada BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 10. Apakah Suku Bunga, ROA, LAR, LDR, TETA, AU, OCREV, dan FBIREV secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga?

10 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dana pihak ketiga dan kinerja bank pada BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 2. Untuk mengetahui apakah Suku Bunga dana pihak ketiga secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga pada BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 3. Untuk mengetahui apakah Return on Asset (ROA) secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 4. Untuk mengetahui apakah LAR secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 5. Untuk mengetahui apakah LDR secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 6. Untuk mengetahui apakah TETA secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015?

11 7. Untuk mengetahui apakah AU secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 8. Untuk mengetahui apakah OCREV secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 9. Untuk mengetahui apakah FBIREV secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga BUSN Non Devisa di Indonesia periode 2009 2015? 10. Untuk mengetahui apakah Suku Bunga, ROA, LAR, LDR, TETA, AU, OCREV, dan FBIREV secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memberikan tambahan pengetahuan yang telah didapatkan ketika kuliah untuk dapat diaplikasikan dalam menyusun penelitian dan mengolah data yang ada untuk mencapai hasil yang diharapkan tentang kinerja industri perbankan di Indonesia khususnya pada BUSN Non Devisa.

12 2. Bagi Kalangan Akademik dan Praktisi Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menambah refrensi, informasi, dan wawasan untuk penelitian lebih lanjut atau sebagai bahan kepustakaan serta sumber pengetahuan lebih lanjut bagi seluruh pembaca maupun bagi peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama. 3. Bagi Pihak Perbankan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak manajemen perbankan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai seberapa besar hubungan tiap tiap variabel yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga.