BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan dan perekonomian suatu negara, Sirait dan D. Siagian

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba. Laba tersebut merupakan salah satu sumber daya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan seiring dengan berkembangnya ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

DWI NURDIYANTO B

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan melakukan kegiatan usahanya dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dewasa ini telah berkembang dengan sangat pesat. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini perekonomian dunia sedang mengalami krisis finansial dimana

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang diukur oleh pertambahan Produk Domestik Bruto (PDB). Tahun 1998

PENGARUH KURS VALUTA ASING, INFLASI, UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pembiayaan dari sebuah perusahaan diperoleh dari dua sumber yaitu sumber dari dalam perusahaan (internal) berupa laba dan dari luar perusahaan (eksternal) berupa hutang dan penerbitan sekuritas oleh perusahaan. Jika hutang melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity ratio (perbandingan antara hutang dan modal sendiri), maka biaya modal perusahaan tidak lagi minimum. Akibatnya hutang menjadi tidak efektif lagi sebagai sumber pembiayaan perusahaan. Alternatif lain yang dapat dilakukan perusahaan untuk mendapatkan sumber pembiayaan adalah menerbitkan sekuritas yang berupa surat tanda hutang (obligasi) dan surat tanda kepemilikan (saham) melalui pasar modal. Sumber pendanaan melalui saham dianggap paling murah sebagai sumber dana karena mempunyai risiko paling kecil dibandingkan sumber lainnya. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang (Halim, 2005:4). Sedangkan pasar modal adalah salah satu alternatif dari sumber permodalan dewasa ini yang cukup potensial. Karena sumber permodalan ini menjanjikan para investor dengan keuntungan yang sanggat menarik, sehingga perusahaan dapat menghimpun sejumlah dana dari investor, yang kemudian 1

2 digunakan sebagai permodalan dalam menjalankan usahanya. Investasi melalui pasar modal, selain memberikan keuntungan, juga mengandung risiko. Besar kecilnya risiko dipasar modal sangat dipengaruhi oleh keadaan negara khususnya dibidang ekonomi dan keadaan perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti tingkat bunga domestik, tingkat inflasi, GNP, kurs valuta asing dan lain-lain (Samsul, 2006:200). Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik perekonomian suatu negara, maka akan semakin baik pula tingkat kemakmuran penduduknya. Tingkat kemakmuran pada umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan adanya peningkatan pendapatan masyarakat, maka semakin banyak orang yang memiliki kelebihan dana, kelebihan dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk disimpan dalam bentuk tabungan atau diinvestasikan dalam bentuk surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal seperti saham. Namun krisis moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1998 sampai sekarang telah memporakporandakan perekonomian Indonesia. Dan dampak paska krisis moneter yang terjadi pada beberapa tahun 2003, 30 saham properti yang listed di bursa, tidak lebih dari setengahnya saja yang memiliki kinerja keuangan yang baik, maksudnya banyak perusahaan masih tersandung hutang akibat meroketnya suku bunga pinjaman. Beberapa emiten pada saat itu

3 melakukan ekspansi bisnis dengan menggunakan dana pinjaman pihak ketiga dan penerbitan obligasi. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Pengaruh-pengaruh eksternal seperti pergerakan tingkat suku bunga begitu juga dengan pergerakan indeks saham luar negeri dipercaya telah menjadi faktor dominan yang mempengaruhi IHSG, salah satu indeks saham luar negeri yang mempunyai pengaruh paling kuat adalah indeks saham amerika serikat. Sedangkan faktor internal lebih dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa dalam negeri seperti ekspektasi rasional investor serta pengaruh dari pergerakan variabelvariabel ekonomi makro lainnya seperti Produk domestik bruto, GNP, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, kurs valuta asing, tingkat inflasi, suku bunga (Deposite Rate), suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan jumlah uang beredar (money suply). GNP (Gross Nasional Produk) atau produk nasional bruto adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu (triwulan) yang diukur dengan satuan uang. Sedangkan produk domestik bruto (gross domestic product) adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi suatu Negara dalam suatu periode tertentu yang menjumlahkan semua hasil dari warga Negara yang bersangkutan ditambah warga Negara asing yang bekerja di Negara yang bersangkutan (Putong, 2003:162). Adapun suku bunga SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai rupiah. Suku bunga

4 SBI mempunyai pengaruh negatif terhadap IHSG BEI, yang berarti bahwa semakin tinggi suku bunga SBI yang pastinya akan diikuti dengan naiknya tingkat suku bunga lainnya maka akan menyebabkan tingkat bunga investasi akan menurun yang akan menyebabkan turunnya indekh harga saham gabungan BEI. Seperti yang kita lihat tingkat suku bunga SBI pada bulan Januari 2009 8,75% dan IHSG berada di harga Rp 1.332,67, Januari 2010 suku bunga SBI turun menjadi 6,50% dan IHSG naik menjadi Rp 2.610,80, dan Desember 2011 suku bunga SBI kembali turun mejadi 6,00% dan IHSG kembali meningkat diharga Rp 3.821,99 (www.bi.go.id, 2010). Inflasi dan suku bunga mempunyai hubungan yang disebut sebagai efek Fisher (Fisher Effect), yaitu jika terjadi perubahan pada inflasi maka akan menyebabkan perubahan pada suku bunga. Pengendalian laju inflasi sebagai prioritas kebijakan moneter (inflation targeting) cenderung menerapkan strategi kebijakan moneter berbasis pengendalian suku bunga. Bila laju inflasi terlalu cepat atau laju tingkat pertumbuhan inflasi tinggi akna merusak struktur ekonomi dan melemahkan kinerja perekonomian yang ada pada suatu negara. Untuk menangani keadaan seperti ini maka Bank Indonesia sebagai Bank Sentral atau otoritas moneter akan melakukan kebijakan dengan cara mengurangi jumlah pasokan uang yang berdampak pada meningkatnya suku bunga (www.kompas.com, 2011). Ada kelebihan yang dimiliki suku bunga apabila digunakan sebagai sasaran operasional kebijakan moneter. Pada dasarnya, suku bunga merupakan

5 variabel yang lebih dekat dengan kehidupan masyarakat dibandingkan dengan indikator ekonomi lainnya. Kedekatan hubungan ini antara lain tercermin dari lebih mudah dan cepat sinyal suku bunga dimengerti dan kemudian digunakan dalam membuat keputusan ekonomi oleh masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, implementasi operasi pengendalian moneter yang berbasis suku bunga untuk mencapai sasaran inflasi merupakan suatu alternatif penting untuk dipertimbangkan (Syawier,2004:3 dalam skripsi Irawan, Ade, 2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG tidak hanya dari dalam negeri saja, melainkan juga terdapat faktor yang berasal dari luar negeri yaitu indeks saham luar negeri. Dari beberapa indeks saham luar negeri yang ada diperkirakan indeks saham amerika yang memiliki pengaruh paling kuat. Indeks Dow Jones merupakan rata-rata indeks saham terbesar di dunia oleh karena itu pergerakan indeks Dow Jones dapat mempengaruhi hampir seluruh indeks saham dunia termasuk IHSG. Pengaruh indeks Dow Jones terhadap IHSG diperkirakan positif dalam arti kenaikan indeks Dow Jones akan mengakibatkan naiknya IHSG di Bursa Efek Indonesia hal ini disebabkan oleh adanya sentimen positif dari para investor terhadap kondisi ekonomi dunia (Pratiko,2009 :55). Hal ini terlihat dari pertambahan perusahaan yang mencatatkan saham (emiten) dan pertumbuhan ekonomi sangat mendukung aktivitas di bursa saham, sejalan dengan kejatuhan Dow Jones harga saham-saham di BEI juga berguguran sebagaimana terlihat dari penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG pada awal tahun 2008 memasuki masa keemasan pada level 2.830, akibat

6 kepanikan investor indeks juga turun kelevel 1.174 pada 30 oktober 2008. Reaksi turunnya indeks Dow Jones Amerika akan menurunkan IHSG dari 2.745 poin pada Desember 2007 juga menurun menjadi 1.1332 poin pada Januari 2009. Membaiknya kondisi perekonomian Eropa menyebabkan membaiknya indeks Dow Jones pada 13 September 2011 meski hanya 0,63 persen atau 11 poin lebih, membaiknya kondisi indeks Dow Jones secara otomatis menyebabkan menguatnya IHSG yakni mendekati angka 4.000 poin, indeks BEI naik 14,804 poin atau 0,31persen menjadi 3.910,923 poin (www.antaranews.com). Pengendalian IHSG juga dipengaruhi oleh kurs valas, dimana kurs valas merupakan salah satu variabel makro yang memperngaruhi pergerakan indeks harga saham gabungan, seperti didalam penelitian Rosialita Esti 2006, dengan judul Pengaruh tingkat suku bunga SBI, nilai kurs Dollar AS, dan tingkat inflasi terhadap IHSG periode 2003-2005 dari hasil penelitiannya diperoleh bahwa perubahan tingkat suku bunga SBI, kurs Dollar AS, dan tingkat inflasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap IHSG dengan F hitung 46,255 > F tabel 2,90 sedangkan secara parsial variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap perubahan IHSG. Selain itu ada pula Gross nasional produk yang merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun) yang diukur dengan satuan uang, GNP berpengaruh terhadap pergerakan harga saham karena termasuk dari salah satu variabel makro, hal ini dibuktikan oleh penelitian Jamila Rejeb 2009, dengan judul Analisis pengaruh variabel makro terhadap harga saham sektor properti periode 2004-2008 (studi pada PT.Bursa Efek Indonesia) dari hasil penelitiannya diperoleh bahwa variabel

7 makro (kurs,inflasi,gnp dan suku bunga SBI mampu menjelaskan perubahan harga saham properti sebesar 11,2% sedangkan sisanya sebesar 88,8% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Sedangkan variabel independen yang lebih dominan berpengaruh terhadap harga saham properti periode 2004-2008 adalah inflasi yaitu sebesar -2,124 dengan nilai signifikan 0,036. Dari pemaparan latar belakang diatas maka penulis mengambil judul ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO DAN INDEKS DOW JONES TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2011. 1.2 Rumusan Masalah. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan peneliti di atas, maka dapat dirumuskan hal-hal pokok yang menjadi permasalahan yang akan dilakukan pembahasan pada penelitian ini, yaitu: 1. Apakah variabel makro yang terdiri dari GNP, inflasi, suku bunga SBI, dan kurs valas serta indeks dow jones berpengaruh simultan terhadap pergerakan IHSG di BEI periode 2005-2011? 2. Variabel makro mana dalam hal ini GNP, inflasi, suku bunga SBI, dan kurs valas serta indeks dow jones yang berpengaruh dominan terhadap pergerakan IHSG di BEI periode 2005-2011?

8 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian. 1. Untuk mengetahui pengaruh simultan variabel makro yaitu GNP, inflasi, suku bunga SBI, dan kurs valas serta indeks dow jones terhadap pergerakan IHSG di BEI periode 2005-2011. 2. Untuk mengetahui diantara variabel makro yaitu GNP, inflasi, suku bunga SBI, dan kurs valas serta indeks dow jones manakah yang pengaruhnya dominan terhadap pergerakan IHSG di BEI periode 2005-2011. 1.4 Batasan Penelitian. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan indeks harga saham baik yang merupakan faktor internal maupun faktor eksternal. diantaranya adalah kondisi perusahaan itu sendiri, kondisi industri, kondisi ekonomi makro (variabel makro ekonomi), dan indeks saham luar negeri. Penelitian ini mempunyai batasan bahwa ada berbagai macam variabel makro ekonomi mempengaruhi IHSG tetapi yang diteliti adalah GNP, inflasi, suku bunga SBI, dan kus valas yang dianggap sudah mewakili indikator makro ekonomi Bank Indonesia. Seperti halnya teori yang dikemukakan oleh Siegel (1991) dalam bukunya Tandelilin (2007,211) bahwa kinerja pasar modal akan bereaksi terhadap perubahan-perubahan ekonomi makro. Sedangkan dari indeks saham luar negeri peneliti hanya meneliti indeks saham amerika serikat yakni indeks dow jones. 1.5 Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Penulis menjadikan penelitian ini sebagai apresiasi terhadap teori-teori yang pernah penulis dapatkan selama menempuh pendidikan dengan

9 realita yang penulis temukan pada penelitian lapangan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis. 2. Hasil akhir penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, rujukan serta saran-saran bagi investor dalam menentukan kebijakan dalam bertransaksi di masa ini dan yang akan datang. 3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber referensi dan saran bagi kalangan akademisi dan praktisi di dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan berguna sebagai bahan perbandingan bagi peneliti yang lain.