MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKn MELALAUI PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DI SDN INTI BAINA A Hijriani, Muh Ali Jennah, dan Imran Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran PKn. Kurangnya pemahaman siswa dalam memahami globalisasi. Penelitan Tindakan Kelas dengan menggunakan Metode kerja kelompok dalam pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi globalisasi di kls 1V SDN Inti Baina a dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang, terdiri dari 13 orang perempuan dan 20 orang laki-laki. Penentuan subjek ini diperoleh berdasarkan hasil observasi terhadap kelas yang akan diteliti dan saran dari kepala sekolah. Pelaksanan PTK ini dilakukan selama 2 siklus, yang terdiri dari 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dari hasil penelitian bahwa sebelum dilakukan perbaikan didapat nilai rata-rata siswa sebelumnya adalah 58,5, dari 33 siswa yang ada dikelas IV SDN Inti Baina a. Siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa dengan persentase 24,2% dan yang tidak tuntas 25 siswa dengan persentase 75,8%. Pada siklus I diperoleh nilai ratarata 76,07. Siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa dengan persentase 66,67%. Sedangkan pada siklus II perolehan nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 82,73. Siswa yang tuntas sebanyak 33 siswa dengan persentase 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, penerapan metode kerja kelompok pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Inti Baina a. Kata Kunci : Hasil belajar siswa, PKn, dan Metode Kerja Kelompok.
I. Pendahuluan Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu dengan giat melakukan pembangunan disegala bidang. Dalam bidang pendidikan pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan berbagai cara seperti mengganti kurikulum, meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi, memberi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan sebagainya. Sesuai dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan ini peranan guru sangat menentukan. Peranan guru adalah sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing dan evaluator. Sebagai monivator, guru harus mampu membangkitkan motivasi siswa agar aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berhasil dengan baik. Salah satu cara untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan mengganti metode pembelajaran yang selama ini tidak diminati lagi oleh siswa, seperti pembelajaran yang dilakukan dengan ceramah dan tanya jawab, model pembelajaran ini membuat siswa jenuh dan tidak kreatif. Suasana belajar mengajar yang diharapkan adalah menjadikan siswa
sebagai subjek yang berupaya menggali sendiri, memecahkan sendiri masalahmasalah dari suatu konsep yang dipelajari, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Situasi belajar yang diharapkan disini adalah siswa yang lebih banyak berperan (kreatif). Di dalam metode pengajaran kebanyakan guru menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan siswa bosan dan mengurangi semangat belajar. Karena didalam metode pembelajaran ini siswa butuh perhatian penuh dari gurunya. Maka metode pembelajaran yang digunakan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Jika metode yang digunakan tidak kita sesuaikan dengan kondisi siswa dan ruangan maka proses pembelajaaran tidak akan berjalan dengan lancar. Sehingga maka guru harus bisa bersikap professional dalam pemilihan metode pembelajaran. Metode kerja kelompok merupakan strategi pembelajaran yang dirancang secara khusus untuk memberikan terapi atas kemalasan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Tehnik ini diberikan dengan jalan memberikan tugas-tugas tambahan yang harus dilakukan oleh siswa apabila dalam proses belajar mengajar ada siswa yang malas atau kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran. Tugas-tugas ini diharapkan dapat memberikan kejutan kepada siswa yang malas, sehingga berusaha dengan cepat untuk dapat menyesuaikan diri dengan teman-temannya yang lain. II. Metode Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, mengacu pada tahapan PTK model Kemmis dan Mc, Tanggart yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus. Penelitian dilaksanakan di SDN Inti Baina a Kecamatan Tinombo pada tahun pelajaran 2013/2014 dengan subjek penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 33 Siswa. Teknik yang digunakan dalam menganalisis dan menentukan presentase ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan rumus (Depdikbud, 2001) sebagai berikut: Daya Serap Individual Siswa
Skor Yang Diperoleh Siswa % Daya Serap Individual = ------------------------------------------ X 100 % Skor Maksimal Soal Suatu individu dikatakan tuntas belajar jika persentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65%. Ketuntasan Belajar Klasikal Banyaknya Siswa Yang Tuntas % Tuntas Belajar = ------------------------------------------- X 100 % Banyaknya Siswa Seluruhnya Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasik jika persentase yang dicapai sekurang-kurangnya 80 %. Daya Serap Klasikal Skor Total Peserta Tes % Daya Serap Klasikal = --------------------------------- X 100 % Skor Maksimal Peserta Tes Suatu kelas dikatakan tuntas daya serap klasikal jika persentase yang dicapai sekurang-kurangnya 65 %. III. Analisa Data Kualitatif Analisis data observasi menggunakan analisis persentase skor yang diperoleh dari masing-masing indicator dijumlah dan hasilnya disebut jumlah skor. Selanjutnya dihitung presentase nilai rata-rata dengan cara membagi jumlah skor dengan skor maksimal dikalikan 100% dengan rumus : Jumlah skor Presentase nilai rata-rata (NR) = ------------------------ X 100 % Skor Maksimal 80 % NR 100 % : Baik Sekali 70 % NR < 80 % : Baik
60 % NR < 70 % : Cukup 50 % NR < 60 % : Kurang 50 % : Sangat Kurang Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 Indikator keberhasilan penelitian dengan metode kerja kelompok ini ketuntasan minimal yang telah ditetapkan sekolah yaitu dengan nilai ketuntasan 65 dan ketuntasan individu mencapai 65% dan ketuntasan klasikal mencapai 80%. IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I No Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Indikator yang diamati Skala 1 2 3 4 1 Siswa menyiapkan alat tulis 2 Siswa duduk tenang ditempatnya 3 Termotivasi dalam mengkuti pembelajaran 4 Mendengarkan penjelasan guru 5 Mendengarkan dengan cermat pembagian kelompok 6 Mengkomunikasikan sesama teman kelompok 7 Menyelesaikan tugas tepat waktu 8 Menjawab pertanyaan yang diberikan guru 9 Nilai yang diperoleh siswa berdasrkan kerja kelompok 10 Mendiskusikan kesimpulan pelajaran Jumlah 6 15 8 Jumlah total Skor 29 Skor Maksimal 40 Persentase 72,5% Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok sudah baik dengan perolehan persentase 72,5% dalam kriteria baik. Namun masih perlu diadakan perbaikan terutama pada indikator yang berada pada skala 2.
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I No Indikator Skala 1 2 3 4 1 Guru memberikan motivasi kepada siswa 2 Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai 3 Guru menyajikan informasi kepada siswa melalui bahan bacaan 4 Guru menjelaskan kepada siswa cara membentuk kelompok belajar 5 Guru membantu setiap kelompok melakukan tansisi secara efesien 6 Guru membimbing kelompok saat mengerjakan tugas 7 Guru melakukan evaluasi belajar tentang materi yang sudah dipelajari 8 Guru memberikan penghargaan terhadap upaya-upaya hasil belajar kelompok Jumlah 2 18 4 Skor perolehan 24 Skor maksimal 32 Persentase Perolehan 75% Tabel 4.3 menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran sudah dalam kriteria baik dengan persentase 75%. Namun masih perlu dilakukan perbaikan pula karena masih ada indikator yang berada pada skala 2. 1. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan data hasil penelitian siklus I mengenai hasil belajar siswa pada materi pengertian globalisasi melalui metode kerja kelompok diperoleh data untuk nilai tertinggi yang diperoleh responden adalah 100 dan nilai terendah adalah 50, serta rata-rata hasil belajar sebesar 76,07. Berdasarkan tabel 4.5, perolehan hasil belajar siswa melalui metode kerja kelompok, 54,54 % berada pada kategori baik sekali, 3,03% kaegori baik, 9,09 % kategori cukup, 27,27% kategori kurang dan 6,07% sangat kurang. Adapun rata-rata hasil belajar siswa siklus I melalui metode kerja kelompok adalah 76,07 dan ketuntasan kalsikal baru mencapai 66,67%. Hal ini
memberikan indikator bahwa proses pembelajaran belum mencapai tujuan yang diharapkan guru yang tertuang dalam indikator kinerja yakni 80%, sehingga perlu dilaksanakan perbaikan pada siklus II. Hasil nilai belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4.3 Hasil Nilai Belajar Siswa Pada Siklus I No Nama Nilai Keterangan 1 Fadli T 70 Tuntas 2 Fadli O 85 Tuntas 3 Firman 60 Tidak Tuntas 4 Farhan 75 Tuntas 5 Jufri 90 Tuntas 6 Laisandi 85 Tuntas 7 Moh. Aril 60 Tidak Tuntas 8 Sahril 85 Tuntas 9 Fiqri 55 Tidak Tuntas 10 Moh. Rianto 85 Tuntas 11 Moh. Rendi 100 Tuntas 12 Moh. Anzar 60 Tidak Tuntas 13 Nofrizal 85 Tuntas 14 Ramadhan 90 Tuntas 15 Riflan 85 Tuntas 16 Santo 95 Tuntas 17 Sandi 70 Tuntas 18 Taufik 85 Tuntas 19 Ibrahim 95 Tuntas 20 Dwisafitri 100 Tuntas 21 Dwi Sakia 55 Tidak Tuntas 22 Fazra 60 Tidak Tuntas 23 Fitriasaharani 55 Tidak Tuntas 24 Fatima sahra 90 Tuntas 25 Hardianti 50 Tidak Tuntas 26 Inaya Hairulnisa 85 Tuntas 27 Lisnawati 70 Tuntas 28 Lusiana 85 Tuntas
29 Lutfiana 85 Tuntas 30 Safna Fatima 55 Tidak Tuntas 31 Safitra 100 Tuntas 32 Moh. Mufti 55 Tidak Tuntas 33 Hilda 50 Tidak Tuntas Jumlah 2510 22 Tuntas Rata-rata 76,07 11 tidak tuntas Persentase Ketuntasan 66,67% Tuntas 33,33% Tidak Tuntas Tabel. 4.4 Deskripsi Hasil Belajar Pada Siklus I Interval Nilai Frekuensi Persentase Kategori 81-100 18 54,54% Baik sekali 71-80 1 3,03% Baik 61-70 3 9,09% Cukup 51-60 9 27,27% Kurang 50 2 6,07% Sangat kurang Jumlah 33 100% Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data pada siklus I, peneliti dapat merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan belum berhasil, karena dari 33 siswa baru 22 siswa yang tuntas dengan persentase 66,67%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 11 orang siswa dengan persentase 33,33%. Hasil Penelitian Siklus II No Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Indikator yang diamati Skala 1 2 3 4 1 Siswa menyiapkan alat tulis 2 Siswa duduk tenang ditempatnya
3 Termotivasi dalam mengkuti pembelajaran 4 Mendengarkan penjelasan guru 5 Mendengarkan dengan cermat pembagian kelompok 6 Mengkomunikasikan sesama teman kelompok 7 Menyelesaikan tugas tepat waktu 8 Menjawab pertanyaan yang diberikan guru 9 Nilai yang diperoleh siswa berdasrkan kerja kelompok 10 Mendiskusikan kesimpulan pelajaran Jumlah 15 20 Jumlah total Skor 35 Skor Maksimal 40 Persentase 87,5% Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok sudah sangat baik dengan perolehan persentase 87,5% dalam kriteria baik. Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I No Indikator Skala 1 2 3 4 1 Guru memberikan motivasi kepada siswa 2 Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai 3 Guru menyajikan informasi kepada siswa melalui bahan bacaan 4 Guru menjelaskan kepada siswa cara membentuk kelompok belajar 5 Guru membantu setiap kelompok melakukan tansisi secara efesien 6 Guru membimbing kelompok saat mengerjakan tugas 7 Guru melakukan evaluasi belajar tentang materi yang sudah dipelajari 8 Guru memberikan penghargaan terhadap upaya-upaya hasil belajar kelompok Jumlah 6 24 Skor perolehan 30 Skor maksimal 32 Persentase Perolehan 93,75%
Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran sudah dalam kriteria sangat baik dengan perolehan skor 30 dari skor maksimal 32 dan diperoleh persentase 93,75%. 1. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan data hasil penelitian siklus II mengenai hasil belajar siswa pada materi pengertian globalisasi melalui metode kerja kelompok diperoleh data untuk nilai tertinggi yang diperoleh responden adalah 100 dan nilai terendah adalah 70, serta rata-rata hasil belajar sebesar 82,73 Berdasarkan tabel 4.7, perolehan hasil belajar siswa melalui metode kerja kelompok, 54,55% berada pada kategori baik sekali, 24,24% kaegori baik, 21,21 % kategori cukup, dan kategori kurang 0%. Adapun ketuntasan kalasikal sebesar 100%. Hal ini memberikan indikator bahwa proses pembelajaran sudah mencapai tujuan yang diharapkan guru yang tertuang dalam indikator kinerja yakni 80%, sehingga peneliti menganggap tidak perlu lagi dilaksanakan perbaikan. Hasil nilai belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Hasil Nilai Belajar Siswa Pada Siklus II No Nama Nilai Keterangan 1 Fadli T 75 Tuntas 2 Fadli O 85 Tuntas 3 Firman 75 Tuntas 4 Farhan 75 Tuntas 5 Jufri 100 Tuntas 6 Laisandi 85 Tuntas 7 Moh. Aril 70 Tuntas 8 Sahril 85 Tuntas 9 Fiqri 70 Tuntas 10 Moh. Rianto 90 Tuntas
11 Moh. Rendi 100 Tuntas 12 Moh. Anzar 70 Tuntas 13 Nofrizal 85 Tuntas 14 Ramadhan 90 Tuntas 15 Riflan 85 Tuntas 16 Santo 95 Tuntas 17 Sandi 70 Tuntas 18 Taufik 85 Tuntas 19 Ibrahim 100 Tuntas 20 Dwisafitri 100 Tuntas 21 Dwi Sakia 75 Tuntas 22 Fazra 75 Tuntas 23 Fitriasaharani 75 Tuntas 24 Fatima sahra 90 Tuntas 25 Hardianti 75 Tuntas 26 Inaya Hairulnisa 90 Tuntas 27 Lisnawati 70 Tuntas 28 Lusiana 85 Tuntas 29 Lutfiana 85 Tuntas 30 Safna Fatima 80 Tuntas 31 Safitra 100 Tuntas 32 Moh. Mufti 70 Tuntas 33 Hilda 70 Tuntas Jumlah 2730 33 Tuntas Rata-rata 82,73 0 Tidak tuntas Persentase Ketuntasan 100% Tuntas 0 Tidak Tuntas Tabel. 4.8. Deskripsi Hasil Belajar Pada Siklus I Interval Nilai Frekuensi Persentase Kategori 81-100 18 54,55% Baik sekali 71-80 8 24,24% Baik 61-70 7 21,21% Cukup 51-60 0 - Kurang 50 0 - Sangat kurang Jumlah 33 100% Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data pada siklus II, peneliti dapat merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan sudah berhasil, karena dari 33 siswa sudah 33 siswa yang tuntas dengan persentase ketuntasan 100%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas tidak ada. 1.1 Pembahasan Pada siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 22 dari 33 siswa dengan persentase ketuntasan 66,67%, sehingga siklus pada siklus I masih terdapat 11 siswa yang tidak tuntas. Sedangkan Pada siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 33 dari 33 siswa dengan persentase 100%, artinya siswa secara keseluruhan sudah tuntas. Dari hasil pengamatan observer dan analisis yang dilakukan pada saat proses pembelajaran siklus I dan II dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat meningkatkan daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus 76,07 dengan kemudian meningkat pada siklus II menjadi 82,73. Melihat hasil yang didapat dari penelitian ini, maka peneliti menganggap bahwa menggunakan metode kerja kelompok dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa. V KESIMPULAN Pada tindakan siklus I dengan penerapan metode kerja kelompok diperoleh nilai rata-rata kelas 76,07 dan jumlah siswa yang tuntas telah mencapai 66,67%. Pada tindakan siklus II dengan penerapan metode kerja kelompok diperoleh nilai rata-rata kelas semakin meningkat yaitu 82,73 dengan jumlah siswa yang tuntas
sudah maksimal yaitu mencapai 100% Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa sudah sangat baik 5.1 SARAN 5.1.1 Hasil belajar dalam pembelajaran akan lebih baik apabila sebelum melakukan proses belajar mempersiapkan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dengan matang dan terencana terlebih dahulu agar mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. 5.1.2 Dalam melakukan proses pembelajaran yang dilakukan, sesederhana apapun hendaknya guru dalam mengajar mengupayakan menggunakan media pembelajaran, guna menarik perhatian siswa dalam belajar. 5.1.3 Berikan dukungan seluas- luasnya untuk pengembangan profesi dan peningkatan kompetensi guru yang ada di sekolah. 5.1.4 Memberi dukungan sepenuhnya kepada sekolah untuk mengembangkan kegiatan belajar dan pembelajaran. Memberi masukan, saran dan kritik serta umpan balik kepada sekolah.
Daftar Pustaka Depdiknas, 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas. Sanjaya, Wina, 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Standar Pendidikan, Jakarta : Kencana Prima Anton M. Mulyono, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta Balai Pustaka Depdiknas, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Kurikulum dan Silabus Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : Depdiknas Hamalik, Oemar, 2001, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : PT, Bumi Aksara. Milles dan Huberman, 1992, Analisis Data kualitatif. Terjemahan Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sardiman, A.M, 2003, Interaksi dan Motivasi Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.