MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKn MELALAUI PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DI SDN INTI BAINA A

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X TKJ A SMK NEGERI 1 BIROMARU

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajar IPA di kelas IV SD Terpencil Bainaa Barat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS 1 PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 15 SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Hartati Dj. Butudoka. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR DI KELAS IV SDN 9 PALU

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Media Gambar Di Kelas III SDN Santigi Pada Meteri Makhluk Hidup

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Globalisasi. Tarini

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Oleh: ENUNG KARNENGSIH NIP

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

Imam Hanafi, Muh. Hasbi, dan Akina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran adalah dengan mengganti cara atau model pembelajaran yang selama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama Pada Setiap Paragraf Dengan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD GKST Hanggira

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif STAD di Kelas IV SDN 2 Siney

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKn MELALAUI PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DI SDN INTI BAINA A Hijriani, Muh Ali Jennah, dan Imran Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran PKn. Kurangnya pemahaman siswa dalam memahami globalisasi. Penelitan Tindakan Kelas dengan menggunakan Metode kerja kelompok dalam pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi globalisasi di kls 1V SDN Inti Baina a dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang, terdiri dari 13 orang perempuan dan 20 orang laki-laki. Penentuan subjek ini diperoleh berdasarkan hasil observasi terhadap kelas yang akan diteliti dan saran dari kepala sekolah. Pelaksanan PTK ini dilakukan selama 2 siklus, yang terdiri dari 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dari hasil penelitian bahwa sebelum dilakukan perbaikan didapat nilai rata-rata siswa sebelumnya adalah 58,5, dari 33 siswa yang ada dikelas IV SDN Inti Baina a. Siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa dengan persentase 24,2% dan yang tidak tuntas 25 siswa dengan persentase 75,8%. Pada siklus I diperoleh nilai ratarata 76,07. Siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa dengan persentase 66,67%. Sedangkan pada siklus II perolehan nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 82,73. Siswa yang tuntas sebanyak 33 siswa dengan persentase 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, penerapan metode kerja kelompok pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Inti Baina a. Kata Kunci : Hasil belajar siswa, PKn, dan Metode Kerja Kelompok.

I. Pendahuluan Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu dengan giat melakukan pembangunan disegala bidang. Dalam bidang pendidikan pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan berbagai cara seperti mengganti kurikulum, meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi, memberi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan sebagainya. Sesuai dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan ini peranan guru sangat menentukan. Peranan guru adalah sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing dan evaluator. Sebagai monivator, guru harus mampu membangkitkan motivasi siswa agar aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berhasil dengan baik. Salah satu cara untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan mengganti metode pembelajaran yang selama ini tidak diminati lagi oleh siswa, seperti pembelajaran yang dilakukan dengan ceramah dan tanya jawab, model pembelajaran ini membuat siswa jenuh dan tidak kreatif. Suasana belajar mengajar yang diharapkan adalah menjadikan siswa

sebagai subjek yang berupaya menggali sendiri, memecahkan sendiri masalahmasalah dari suatu konsep yang dipelajari, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Situasi belajar yang diharapkan disini adalah siswa yang lebih banyak berperan (kreatif). Di dalam metode pengajaran kebanyakan guru menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan siswa bosan dan mengurangi semangat belajar. Karena didalam metode pembelajaran ini siswa butuh perhatian penuh dari gurunya. Maka metode pembelajaran yang digunakan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Jika metode yang digunakan tidak kita sesuaikan dengan kondisi siswa dan ruangan maka proses pembelajaaran tidak akan berjalan dengan lancar. Sehingga maka guru harus bisa bersikap professional dalam pemilihan metode pembelajaran. Metode kerja kelompok merupakan strategi pembelajaran yang dirancang secara khusus untuk memberikan terapi atas kemalasan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Tehnik ini diberikan dengan jalan memberikan tugas-tugas tambahan yang harus dilakukan oleh siswa apabila dalam proses belajar mengajar ada siswa yang malas atau kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran. Tugas-tugas ini diharapkan dapat memberikan kejutan kepada siswa yang malas, sehingga berusaha dengan cepat untuk dapat menyesuaikan diri dengan teman-temannya yang lain. II. Metode Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, mengacu pada tahapan PTK model Kemmis dan Mc, Tanggart yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus. Penelitian dilaksanakan di SDN Inti Baina a Kecamatan Tinombo pada tahun pelajaran 2013/2014 dengan subjek penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 33 Siswa. Teknik yang digunakan dalam menganalisis dan menentukan presentase ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan rumus (Depdikbud, 2001) sebagai berikut: Daya Serap Individual Siswa

Skor Yang Diperoleh Siswa % Daya Serap Individual = ------------------------------------------ X 100 % Skor Maksimal Soal Suatu individu dikatakan tuntas belajar jika persentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65%. Ketuntasan Belajar Klasikal Banyaknya Siswa Yang Tuntas % Tuntas Belajar = ------------------------------------------- X 100 % Banyaknya Siswa Seluruhnya Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasik jika persentase yang dicapai sekurang-kurangnya 80 %. Daya Serap Klasikal Skor Total Peserta Tes % Daya Serap Klasikal = --------------------------------- X 100 % Skor Maksimal Peserta Tes Suatu kelas dikatakan tuntas daya serap klasikal jika persentase yang dicapai sekurang-kurangnya 65 %. III. Analisa Data Kualitatif Analisis data observasi menggunakan analisis persentase skor yang diperoleh dari masing-masing indicator dijumlah dan hasilnya disebut jumlah skor. Selanjutnya dihitung presentase nilai rata-rata dengan cara membagi jumlah skor dengan skor maksimal dikalikan 100% dengan rumus : Jumlah skor Presentase nilai rata-rata (NR) = ------------------------ X 100 % Skor Maksimal 80 % NR 100 % : Baik Sekali 70 % NR < 80 % : Baik

60 % NR < 70 % : Cukup 50 % NR < 60 % : Kurang 50 % : Sangat Kurang Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 Indikator keberhasilan penelitian dengan metode kerja kelompok ini ketuntasan minimal yang telah ditetapkan sekolah yaitu dengan nilai ketuntasan 65 dan ketuntasan individu mencapai 65% dan ketuntasan klasikal mencapai 80%. IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I No Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Indikator yang diamati Skala 1 2 3 4 1 Siswa menyiapkan alat tulis 2 Siswa duduk tenang ditempatnya 3 Termotivasi dalam mengkuti pembelajaran 4 Mendengarkan penjelasan guru 5 Mendengarkan dengan cermat pembagian kelompok 6 Mengkomunikasikan sesama teman kelompok 7 Menyelesaikan tugas tepat waktu 8 Menjawab pertanyaan yang diberikan guru 9 Nilai yang diperoleh siswa berdasrkan kerja kelompok 10 Mendiskusikan kesimpulan pelajaran Jumlah 6 15 8 Jumlah total Skor 29 Skor Maksimal 40 Persentase 72,5% Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok sudah baik dengan perolehan persentase 72,5% dalam kriteria baik. Namun masih perlu diadakan perbaikan terutama pada indikator yang berada pada skala 2.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I No Indikator Skala 1 2 3 4 1 Guru memberikan motivasi kepada siswa 2 Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai 3 Guru menyajikan informasi kepada siswa melalui bahan bacaan 4 Guru menjelaskan kepada siswa cara membentuk kelompok belajar 5 Guru membantu setiap kelompok melakukan tansisi secara efesien 6 Guru membimbing kelompok saat mengerjakan tugas 7 Guru melakukan evaluasi belajar tentang materi yang sudah dipelajari 8 Guru memberikan penghargaan terhadap upaya-upaya hasil belajar kelompok Jumlah 2 18 4 Skor perolehan 24 Skor maksimal 32 Persentase Perolehan 75% Tabel 4.3 menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran sudah dalam kriteria baik dengan persentase 75%. Namun masih perlu dilakukan perbaikan pula karena masih ada indikator yang berada pada skala 2. 1. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan data hasil penelitian siklus I mengenai hasil belajar siswa pada materi pengertian globalisasi melalui metode kerja kelompok diperoleh data untuk nilai tertinggi yang diperoleh responden adalah 100 dan nilai terendah adalah 50, serta rata-rata hasil belajar sebesar 76,07. Berdasarkan tabel 4.5, perolehan hasil belajar siswa melalui metode kerja kelompok, 54,54 % berada pada kategori baik sekali, 3,03% kaegori baik, 9,09 % kategori cukup, 27,27% kategori kurang dan 6,07% sangat kurang. Adapun rata-rata hasil belajar siswa siklus I melalui metode kerja kelompok adalah 76,07 dan ketuntasan kalsikal baru mencapai 66,67%. Hal ini

memberikan indikator bahwa proses pembelajaran belum mencapai tujuan yang diharapkan guru yang tertuang dalam indikator kinerja yakni 80%, sehingga perlu dilaksanakan perbaikan pada siklus II. Hasil nilai belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4.3 Hasil Nilai Belajar Siswa Pada Siklus I No Nama Nilai Keterangan 1 Fadli T 70 Tuntas 2 Fadli O 85 Tuntas 3 Firman 60 Tidak Tuntas 4 Farhan 75 Tuntas 5 Jufri 90 Tuntas 6 Laisandi 85 Tuntas 7 Moh. Aril 60 Tidak Tuntas 8 Sahril 85 Tuntas 9 Fiqri 55 Tidak Tuntas 10 Moh. Rianto 85 Tuntas 11 Moh. Rendi 100 Tuntas 12 Moh. Anzar 60 Tidak Tuntas 13 Nofrizal 85 Tuntas 14 Ramadhan 90 Tuntas 15 Riflan 85 Tuntas 16 Santo 95 Tuntas 17 Sandi 70 Tuntas 18 Taufik 85 Tuntas 19 Ibrahim 95 Tuntas 20 Dwisafitri 100 Tuntas 21 Dwi Sakia 55 Tidak Tuntas 22 Fazra 60 Tidak Tuntas 23 Fitriasaharani 55 Tidak Tuntas 24 Fatima sahra 90 Tuntas 25 Hardianti 50 Tidak Tuntas 26 Inaya Hairulnisa 85 Tuntas 27 Lisnawati 70 Tuntas 28 Lusiana 85 Tuntas

29 Lutfiana 85 Tuntas 30 Safna Fatima 55 Tidak Tuntas 31 Safitra 100 Tuntas 32 Moh. Mufti 55 Tidak Tuntas 33 Hilda 50 Tidak Tuntas Jumlah 2510 22 Tuntas Rata-rata 76,07 11 tidak tuntas Persentase Ketuntasan 66,67% Tuntas 33,33% Tidak Tuntas Tabel. 4.4 Deskripsi Hasil Belajar Pada Siklus I Interval Nilai Frekuensi Persentase Kategori 81-100 18 54,54% Baik sekali 71-80 1 3,03% Baik 61-70 3 9,09% Cukup 51-60 9 27,27% Kurang 50 2 6,07% Sangat kurang Jumlah 33 100% Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data pada siklus I, peneliti dapat merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan belum berhasil, karena dari 33 siswa baru 22 siswa yang tuntas dengan persentase 66,67%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 11 orang siswa dengan persentase 33,33%. Hasil Penelitian Siklus II No Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Indikator yang diamati Skala 1 2 3 4 1 Siswa menyiapkan alat tulis 2 Siswa duduk tenang ditempatnya

3 Termotivasi dalam mengkuti pembelajaran 4 Mendengarkan penjelasan guru 5 Mendengarkan dengan cermat pembagian kelompok 6 Mengkomunikasikan sesama teman kelompok 7 Menyelesaikan tugas tepat waktu 8 Menjawab pertanyaan yang diberikan guru 9 Nilai yang diperoleh siswa berdasrkan kerja kelompok 10 Mendiskusikan kesimpulan pelajaran Jumlah 15 20 Jumlah total Skor 35 Skor Maksimal 40 Persentase 87,5% Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok sudah sangat baik dengan perolehan persentase 87,5% dalam kriteria baik. Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I No Indikator Skala 1 2 3 4 1 Guru memberikan motivasi kepada siswa 2 Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai 3 Guru menyajikan informasi kepada siswa melalui bahan bacaan 4 Guru menjelaskan kepada siswa cara membentuk kelompok belajar 5 Guru membantu setiap kelompok melakukan tansisi secara efesien 6 Guru membimbing kelompok saat mengerjakan tugas 7 Guru melakukan evaluasi belajar tentang materi yang sudah dipelajari 8 Guru memberikan penghargaan terhadap upaya-upaya hasil belajar kelompok Jumlah 6 24 Skor perolehan 30 Skor maksimal 32 Persentase Perolehan 93,75%

Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam proses pembelajaran sudah dalam kriteria sangat baik dengan perolehan skor 30 dari skor maksimal 32 dan diperoleh persentase 93,75%. 1. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan data hasil penelitian siklus II mengenai hasil belajar siswa pada materi pengertian globalisasi melalui metode kerja kelompok diperoleh data untuk nilai tertinggi yang diperoleh responden adalah 100 dan nilai terendah adalah 70, serta rata-rata hasil belajar sebesar 82,73 Berdasarkan tabel 4.7, perolehan hasil belajar siswa melalui metode kerja kelompok, 54,55% berada pada kategori baik sekali, 24,24% kaegori baik, 21,21 % kategori cukup, dan kategori kurang 0%. Adapun ketuntasan kalasikal sebesar 100%. Hal ini memberikan indikator bahwa proses pembelajaran sudah mencapai tujuan yang diharapkan guru yang tertuang dalam indikator kinerja yakni 80%, sehingga peneliti menganggap tidak perlu lagi dilaksanakan perbaikan. Hasil nilai belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Hasil Nilai Belajar Siswa Pada Siklus II No Nama Nilai Keterangan 1 Fadli T 75 Tuntas 2 Fadli O 85 Tuntas 3 Firman 75 Tuntas 4 Farhan 75 Tuntas 5 Jufri 100 Tuntas 6 Laisandi 85 Tuntas 7 Moh. Aril 70 Tuntas 8 Sahril 85 Tuntas 9 Fiqri 70 Tuntas 10 Moh. Rianto 90 Tuntas

11 Moh. Rendi 100 Tuntas 12 Moh. Anzar 70 Tuntas 13 Nofrizal 85 Tuntas 14 Ramadhan 90 Tuntas 15 Riflan 85 Tuntas 16 Santo 95 Tuntas 17 Sandi 70 Tuntas 18 Taufik 85 Tuntas 19 Ibrahim 100 Tuntas 20 Dwisafitri 100 Tuntas 21 Dwi Sakia 75 Tuntas 22 Fazra 75 Tuntas 23 Fitriasaharani 75 Tuntas 24 Fatima sahra 90 Tuntas 25 Hardianti 75 Tuntas 26 Inaya Hairulnisa 90 Tuntas 27 Lisnawati 70 Tuntas 28 Lusiana 85 Tuntas 29 Lutfiana 85 Tuntas 30 Safna Fatima 80 Tuntas 31 Safitra 100 Tuntas 32 Moh. Mufti 70 Tuntas 33 Hilda 70 Tuntas Jumlah 2730 33 Tuntas Rata-rata 82,73 0 Tidak tuntas Persentase Ketuntasan 100% Tuntas 0 Tidak Tuntas Tabel. 4.8. Deskripsi Hasil Belajar Pada Siklus I Interval Nilai Frekuensi Persentase Kategori 81-100 18 54,55% Baik sekali 71-80 8 24,24% Baik 61-70 7 21,21% Cukup 51-60 0 - Kurang 50 0 - Sangat kurang Jumlah 33 100% Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data pada siklus II, peneliti dapat merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan sudah berhasil, karena dari 33 siswa sudah 33 siswa yang tuntas dengan persentase ketuntasan 100%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas tidak ada. 1.1 Pembahasan Pada siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 22 dari 33 siswa dengan persentase ketuntasan 66,67%, sehingga siklus pada siklus I masih terdapat 11 siswa yang tidak tuntas. Sedangkan Pada siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 33 dari 33 siswa dengan persentase 100%, artinya siswa secara keseluruhan sudah tuntas. Dari hasil pengamatan observer dan analisis yang dilakukan pada saat proses pembelajaran siklus I dan II dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat meningkatkan daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus 76,07 dengan kemudian meningkat pada siklus II menjadi 82,73. Melihat hasil yang didapat dari penelitian ini, maka peneliti menganggap bahwa menggunakan metode kerja kelompok dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa. V KESIMPULAN Pada tindakan siklus I dengan penerapan metode kerja kelompok diperoleh nilai rata-rata kelas 76,07 dan jumlah siswa yang tuntas telah mencapai 66,67%. Pada tindakan siklus II dengan penerapan metode kerja kelompok diperoleh nilai rata-rata kelas semakin meningkat yaitu 82,73 dengan jumlah siswa yang tuntas

sudah maksimal yaitu mencapai 100% Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa sudah sangat baik 5.1 SARAN 5.1.1 Hasil belajar dalam pembelajaran akan lebih baik apabila sebelum melakukan proses belajar mempersiapkan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dengan matang dan terencana terlebih dahulu agar mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. 5.1.2 Dalam melakukan proses pembelajaran yang dilakukan, sesederhana apapun hendaknya guru dalam mengajar mengupayakan menggunakan media pembelajaran, guna menarik perhatian siswa dalam belajar. 5.1.3 Berikan dukungan seluas- luasnya untuk pengembangan profesi dan peningkatan kompetensi guru yang ada di sekolah. 5.1.4 Memberi dukungan sepenuhnya kepada sekolah untuk mengembangkan kegiatan belajar dan pembelajaran. Memberi masukan, saran dan kritik serta umpan balik kepada sekolah.

Daftar Pustaka Depdiknas, 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas. Sanjaya, Wina, 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Standar Pendidikan, Jakarta : Kencana Prima Anton M. Mulyono, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta Balai Pustaka Depdiknas, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Kurikulum dan Silabus Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta : Depdiknas Hamalik, Oemar, 2001, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : PT, Bumi Aksara. Milles dan Huberman, 1992, Analisis Data kualitatif. Terjemahan Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Sardiman, A.M, 2003, Interaksi dan Motivasi Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.