Penerapan Teori Kombinatorial dalam Kompetisi Sepak Bola di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
MINGGU 26-Apr-15 1 PS. BANGKA PSBL LANGSA 2 PS. BENGKULU PRO DUTA FC 3 PERSIRAJA PS. BINTANG JAYA 4 PSPS PERSIH

MEDIA RELEASE FINALIS LIGA TI PHONE

REGULASI DIVISI UTAMA DIVISI UTAMA 2015 PT LIGA INDONESIA

REGULASI LIGA Daftar Isi

REGULASI INDONESIA SOCCER CHAMPIONSHIP B

PRESS RELEASE. Indonesia Super League 2012/2013

ASOSIASI PSSI PROVINSI JAWA TIMUR

siaran pers KOMISI DISIPLIN PSSI 12 Juni 2014 Putusan KOMISI DISIPLIN BAGUS W, Asisten Manager PERSIBA BANTUL Putusan KOMISI DISIPLIN

PENJADWALAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN INTEGER ACHMAD DICKY FACHRUDDIN

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

Teori Peluang dalam Sistem Turnamen Eliminasi Ganda

DEFINISI 3 LIGA 2 _ 6 PESERTA, JADWAL DAN SISTEM KOMPETISI 11 PERTANDINGAN _20 PROSEDUR PERTANDINGAN _30 PEMAIN DAN OFISIAL 34 LOGISTIK 43 MEDIA 45

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMK KABUPATEN/KOTA

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN LOKASI

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

Aplikasi Kombinatorial dan Peluang Diskrit dalam Permainan Dadu Cee-Lo

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA

PENERAPAN TEORI KOMBINATORIAL, PELUANG DISKRIT, DAN POHON KEPUTUSAN DALAM PERMAINAN YAHTZEE

Penerapan Kombinatorial dan Penggunaan Pohon Keputusan pada Role Jungler dalam Permainan League of Legends

LAMPIRAN 1 DATA KABUPATEN/KOTA PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN PBB-P2 SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN

DAFTAR PENERIMA SURAT KELOMPOK IV

Komisaris Utama : H. Harbiansyah Hanafiah Direktur Utama : H. Syahril HM Taher Chief Executive Officer : Joko Driyono

Menentukan Starting Lineup Futsal Terbaik dengan Algoritma Branch and Bound

PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA KOMITE WASIT PSSI

Menyelesaikan Kakuro Puzzle dengan Kombinatorial

Aplikasi Matematika Diskrit dalam Permainan Nonogram

PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA KOMITE WASIT PSSI

Penerapan Teori Kombinatorial dan Peluang Dalam Permainan Poker

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012

I. PENDAHULUAN. tujuan untuk merebut kemenangan. Pertandingan tersebut bisa berbentuk

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kabupaten yang berada di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembentukan klaster dari

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

KANAL TRANSISI TELEVISI SIARAN DIGITAL TERESTERIAL PADA ZONA LAYANAN IV, ZONA LAYANAN V, ZONA LAYANAN VI, ZONA LAYANAN VII DAN ZONA LAYANAN XV

TEORI KOMBINATORIAL PADA TEBARAN KARTU TAROT

Aplikasi Kombinatorial dan Peluang dalam Permainan Four Card Draw

Aplikasi Kombinatorial dan Peluang Diskrit dalam Permainan Poker

Teori Kombinatorial pada Game Defence of The Ancients

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat

Aplikasi Graf untuk Penentuan Aksi Robot Sepak Bola (Robosoccer)

REGULASI TURNAMEN PIALA PRESIDEN PASAL 1 NAMA TURNAMEN. Nama turnamen adalah PIALA PRESIDEN 2017 (Turnamen). PASAL 2 PENYELENGGARA

UNDANGAN PEMASUKAN PENAWARAN Nomor : 005/PAN-PPBJ/KPAN/III/2011

APLIKASI TEORI KOMBINATORIAL PADA TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR (TNKB) DI INDONESIA KHUSUSNYA KOTA SEMARANG

Algoritma Cross Entropy Untuk Optimalisasi Penjadwalan Pertandingan Kompetisi Liga Super Indonesia. Andhika Eko Prasetyo

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /SEOJK.03/2016 TENTANG BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Lampiran 1 Nomor : 7569 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan

Kode Cabang. Jam Operasional. Nama Kantor. No. Urut. Regional I/ Medan. Regional II/ Palembang

DAFTAR ISI BAB V DELEGASI RESMI TIM (TEAM OFFICIAL DELEGATION) PASAL 34 PERSYARATAN PEMAIN... 26

dengan Algoritma Branch and Bound

Hasil Evaluasi Pelayanan Publik Tahun Jakarta 24 Januari 2018

Berikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

DAFTAR CABANG YANG MELAKUKAN AKTIVITAS WEEKEND BANKING

ANALISIS EFISIENSI KLUB SEPAK BOLA DI KOMPETISI INDONESIA SUPER LEAGUE

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENITIPAN SEMENTARA SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA

stream tv Football

PASAL 1 NAMA TURNAMEN PASAL 2 PENYELENGGARA PASAL 3 KLUB PESERTA REGULASI PIALA PRESIDEN Nama turnamen adalah PIALA PRESIDEN 2018 (Turnamen).

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan PSSI. Galatama juga menjadi pioner berdirinya kompetisi semi-profesional dan

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014

PTI15004 MatematikaKomputasi

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA. No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja

I. PENDAHULUAN II. KOMBINATORIAL

Jumlah No. Provinsi/ Kabupaten Halaman Kabupaten Kecamatan 11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER IMSSO LIGA MEDIKA 2017

Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation :

III. Sasaran Sasaran kegiatan Olimpiade Kimia (OKI) X Nasional 2016 terdiri dari siswa-siswi tingkat SMA sederajat yang berada di seluruh Indonesia.

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.03/2015 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT

DATA PEMBANGUNAN RUSUNAWA Tahun Anggaran Direktorat Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum

Aplikasi Teori Kombinatorial Dalam Penomeran Warna

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA

Penerapan Logika dan Peluang dalam Permainan Minesweeper

Penggunaan Algoritma Greedy untuk Menyelesaikan Permainan UNO Kartu (Klasik)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003

Penerapan Kobinatorial dalam Permainan Poker

WALIKOTA MADIUN, Menimbang

ISL Financial Highlights

2015, No Kepegawaian Negara Untuk Menetapkan Keputusan Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki peranan yang sangat besar dalam

PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR

Penerapan Kombinatorial dan Peluang Diskrit dalam Double Down Pada BlackJack

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA

Kombinatorial untuk Membandingkan Kekuatan Suatu Kombinasi Kartu dalam Permainan Kartu Cap Sa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN TEORI KOMBINATORIAL DAN PELUANG DISKRIT DALAM PERMAINAN POKER

Analisa Kombinatorial Dalam Android Pattern Safety Lock

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 51/Menhut-II/2009 TENTANG

MENTERI KEUANGAN, AGUS D.W. MARTOWARDOJO.

Lampiran Surat No : KL /BIII.1/1022/2017. Kepada Yth :

ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH

BAB I PENDAHULUAN. akan tetapi juga mampu membawa permasalahan di bidang-bidang kehidupan,

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016)

RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. 2018

Menentukan Susunan Pengambil Tendangan Penalti dalam Skema Adu Penalti pada Pertandingan Sepak Bola dengan Algoritma Branch and Bound

Petunjuk Pelaksanaan

WORKSHOP PEMBIMBINGAN OLIMPIADE MATEMATIKA & SAINS BIDANG MATEMATIKA SMP

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. termasuk liga profesional ataupun pertandingan antar kampung (tarkam) hampir selalu

Transkripsi:

Penerapan Teori Kombinatorial dalam Kompetisi Sepak Bola di Indonesia Faisal Prabowo / 13513094 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13513094@std.stei.itb.ac.id Abstract Makalah ini berisi contoh penerapan cabang Matematika Diskrit yaitu kombinatorial. Yang akan dibahas adalah hubungan kombinatorial dengan salah satu cabang olahraga, yaitu sepak bola. Lebih spesifik lagi, makalah ini membahas tentang penerapan teori kombinatorial dalam sebuah sistem kompetisi sepak bola yaitu kompetisi. Dalam makalah ini, akan dijelaskan mengenai teori teori kombinatorial dan aplikasinya dalam sebuah kompetisi sepakbola, khususnya di Indonesia. Kata Kunci Divisi Utama, ISL, Jadwal Pertandingan, Klasemen, Kombinatorial, Kompetisi, Sepak Bola I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan tema dari makalah ini berawal dari ketertarikan penulis akan salah satu cabang dari matematika diskrit, yaitu kombinatorial. Dalam kombinatorial ini, dibahas mengenai bagaimana cara menyusun beberapa elemnt menjadi suatu kombinasi dengan susunan yang berbeda-beda. Penulis kemudian untuk mencoba menghubungkan prinsip kombinatorial ini terhadap suatu hal yang penulis sukai, yaitu sepakbola. Banyak hal yang ada dalam sebuah kompetisi sepak bola yang berhubungan dengan teori kombiatorial. Beberapa hal diantaranya adalah kombinasi pertandingan, kominasi posisi klasemen dan kombinasi pemain yang bermain di lapangan. Dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang penerapan prinsip kombinatorial tersebut dalam kompetisi sepakbola yang ada di Indonesia. B. Tujuan Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut : Menambah kepahaman akan teori kombinatorial Mengetahui contoh aplikasi teori kombinatorial dalam kehidupan Memenuhi tugas mata kuliah Matematika Diskrit II. TEORI DASAR A. Kombinatorial Kombinatorial adalah cabang matematika diskrit yang berguna untuk menghitung jumlah penysunan sekelompok objek tanpa harus mengenumerasi semua susunannya Kaidah dasar menghitung 1. Kaidah perkalian / rule of product Kita misalkan percobaan 1 mempunya p hasil dan percobaan 2 mempunyai q hasil. Menurut kaidah ini, jika percobaan 1 dan 2 dilakukan bersama, maka akan menghasilkan pxq hasil 2. Kaidah penjumlahan / rule of sum Misalkan percobaan 1 punya p hasil dan percobaan 2 punya q hasil. Jika salah satu dari percobaan 1 atau percobaan 2 dilakukan maka menurut kaidah ini akan terdapat p+q hasil. Permutasi Permutasi adalah pengurutan obek-objek dengan memperhitungkan keberurutan objek, misal ABC berbeda dengan BCA. Permutasi merupakan bentuk khusus aplikasi kaidah perkalian. Misalkan jumlah objek adalah n, maka diposisi pertama, ada plihan n buah objek. Posisi kedua ada pilihan (n-1) buah objek, posisi ketiga ada pilihan (n-2) buah objek, dan seterusnya hingga di posisi terakhir tinggal tersisa pilihan 1 objek. Sehingga menurut kaidah, perkalian hasil permutasinya ada n(n-1)(n-2)..(1) Contoh kasus, misal kita punya 5 buah bola dan ingin memasukkannya ke 3 buah keranjang. Di keranjang peertama, kita bisa memilih 5 buah bola yang ada untuk dimasukkan, di keranjang kedua, tersisa 4 pilihan bola untuk dimasukkan karena satu bola telah masuk ke keranjang pertama dan di keranjang ketiga tinggal tersisa 3 buah pilihan bola untuk dimasukkan. 2 bola yang yang belum masuk keranjang diabaikan karena kita hanya menghitung bola yang susunan dilam keranjang. Sehingga banyaknya penyusunan bola

dalam keranjang tanpa pengambilan kemali adalah 5x4x3 = 60. Dari contoh diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa rumus permutasi adalah P ( n, r) n( n 1)( n 2)...( n ( r 1)) n! ( n r)! dimana n adalah banyak elemen dan r adalah banyak elemen yang diambil (dalam beberapa kasu, bisa juga diartikan banyaknya wadah). Kombinasi Kombinasi adalah bentuk khusus dari permutasi, di dalam kombinasi, urutan kemunculan benda tidak diperhitungkan, misal ABC = CAB. Kombinasi dilambangkan dengan C(n,r) dimana r adalah elemen yang diambil dan n adalah jumlah elemen total. Rumus kombinasi adalah n( n 1)( n 2)...( n ( r 1)) C( n, r) r! n! r!( n r)! Kombinsai dapat diinterpretasikan sebagai o C(n,r) = banyaknya himpunan bagian yang terdiri dari r element yang dibentukdari himpunan dengan n elemen o C(n,r) = cara memilih r buah elemen dari n elemen yangada tanpa mempertimbangkan pengurutan. Contoh kombinasi adalah pengambilan 3 buah bola dari kumpulan 6 buah bola berbeda (a,b,c,d,e,f). Kombinasi yang dapat dihasilkan dari kondisi ini ada kompetisi penuh dan sistem kompetisi setengah penuh. Sistem kompetisi penuh dalam sepak bola (disebut juga sistem double round-robin) adalah sistem dimana setiap tim akan bertanding satu sama lain sebanyak 2 kali dalam satu musim, sekali sebagai tim tuan rumah (kandang) dan sekali sebagai tim tamu (tandang). Contoh sistem kompetisi ini antara lain Indonesia Super League, Divisi Utama ISL, dan kompetisi-kompetisi utama di negara lain. Sedangkan sistem setengah penuh (sistem round-robin) adalah sistem dimana setiap tim hanya akan bertemu sekali dengan tim lain dan biasanya pertandingan diadakan di tempat netral dan akan berlanjut ke fase knock-out. Contoh sistem kompetisi ini adalah ASEAN Football Championship. Dalam kedua sistem kompetisi sepak bolai, digunakan sistem poin untuk menentukan peringkat setiap tim. Tim pemenang dari sebuah pertandingan akan mendapatkan poin 3, sedangkan yang kalah akan mendapatkan poin 0. Jika kedua tim bermain imbang, masing-masing tim akan mendapatkan poin 1. Tim yang akan menjadi pemenang adalah tim yang di akhir kompetisi mendapatkan poin paling banyak. Jika ada poin yang sama, penentuan peringkat yang lebih tinggi ditentukan oleh selisih antara gol yang dicetak dan gol kemasukan. 2. Sistem Kompetisi Sepak Bola di Indonesia Gambar 1. Logo ISL [7] dan Divisi Utama [8] 2014 6! 6! 6x5x4x3x2x1 C( 6,4) 20 3!(6 3)! 3!3! 3x2x1x3 x2x1 B. Kompetisi Sepak Bola 1. Penjelasan Singkat Sepak bola adalah sebuah olahraga / permainan yang dimainkan oleh 2 tim dimana masing-masing tim terdiri dari 11 orang. Dalam permainannya, setiap tim berusaha untuk saling memasukkan bola kedalam gawang lawan untuk mendapatkan skor. Tim dengan skor terbanyak akan menjadi pemenang dalam pertandingan itu. Hampir semua negara di dunia mempunyai kompetisi resmi yang digunakan untuk menentukan juara / tim terbaik di negara tersebut. Umumnya, ada 2 tipe utama kompetisi yang diunakan, yaitu sistem Indonesia mempunyai sebuah kompetisi sepakbola utama yang bernama Indonesia Super League ( ISL). Selain ISL ada kompetisi lain yang tingkatannya lebih rendah, yaitu Divisi Utama. Di luar itu masih ada lagi kompetisi yang khusus diperuntukan bagi pemain dengan usia 21 tahun ke bawah yaitu ISL U21. Di ISL 2014, kompetisi dibagi menjadi 2 grup yaitu grup barat dan grup timur. Masing-masing grup berisi 11 tim yang dibagi berdasarkan lokasi masingmasing tim. Di grup barat, ada tim-tim yang kotanya/basisnya berada di Indonesia bagian tengah ke barat. Tim-tim yang berpartisipasi dalam grup barat adalah Arema Kronus Malang, Persegres Gresik, Persija Jakarta, Semen Padang, Sriwijaya FC Palembang, Persita Tangerang, Persik Kediri, Persijap Jepara, Persib Bandung, Pelita Bandung Raya dan BaritoPutera Banjarmasin. Sedangkan di Grup timur, ada tim-tim yang kota / basisnya terletak

di Indonesia bagian tengah ke timur. Tim-tim yang tergabung dalam grup timur adalah Persipura Jayapura, Perseru Serui, Mitra Kutai Kartanegara, Putra Samarinda, Persiram Raja Ampat, Persiba Bantul, Persela Lamongan, Persepam Madura United, Persebaya Surabaya, Persiba Balikpapan dan PSM Makasar. Sedangkan di Divisi Utama kompetisi dibagi menjadi 8 grup yang masing-masing grup terdiri atas 7 8 peserta. Pembagiannya adalah sebagai berikut : Grup 1: Persiraja Banda Aceh, PSAP Sigli, PSBL Langsa, PSMS Medan, PS Kwarta, PS Bintang Jaya, Pro Duta FC, PSPS Pekanbaru Grup 2: Persih Tembilahan, Persitara Jakarta Utara, PS Bengkulu, Villa 2000, PS Bangka, Persikad Depok, Persisko Merangin, Persikabo Bogor Grup 3: Persipasi Bekasi, Persika Karawang, Persikab Bandung, Persipon Pontianak, Persires Kuningan, PSGC Ciamis, PSCS Cilacap, Persibangga Purbalingga Grup 4: Persip Pekalongan, PSIS Semarang, Persiku Kudus, PSIR Rembang, Persipur Purwodadi, Persis Solo, PPSM Sakti Magelang, Persitema Temanggung Grup 5: PSIM Yogyakarta, PSS Sleman, Persinga Ngawi, Persenga Nganjuk, PSBK Kota Blitar, PSBI Blitar, Madiun Putra FC, Perseman Manokwari Grup 6: PS Mojokerto Putra, Perseta Tulungagung, Persepar Palangkaraya, Martapura FC, Deltras Sidoarjo, Persekap Kota Pasuruan, Persida Sidoarjo, Pusamania Borneo FC Grup 7: Persekam Metro FC, Persebo Bondowoso, Persid Jember, Persewangi Banyuwangi, Persigo Gorontalo, Persbul Buol, PS Sumbawa Barat Grup 8: Persiwa Wamena, Persigubin Gunung Bintang, Persifa Fakfak, Perseka Kaimana, Persidafon Dafonsoro, PSBS Biak, Yahukimo FC, Persewon Wondama III. KOMBINATORIAL DALAM KOMPETISI SEPAK BOLA INDONEISA A. Kombinatorial dalam Jadwal Pertandingan Dalam sistem kometisi penuh, setiap tim akan bertanding sebanyak 2 kali dengan tim lain. Untuk kedua grup di ISL dan juga kedelapan grup Divisi Utama, setiap tim akan bertanding n-1 kali anggota grup dikalikan 2, sehingga dalam 1 musmi kompetisi masing-masing tim ISL akan bertanding 20 kali dan masing-masing tim Divisi Utama akan bertanding 12-14 kali. Setengah musim awal, setiap tim akan melawan tim-tim yang berbeda dengan tim ISL 5 kali bermain sebagai tim tuan rumah dan 5 kali sebagai tim tamu. Sedangkan tim Divisi Utama akan menjadi tim tuan rumah sebanyak 3-4 kali dan tim tamu 3-4 kali (tergantung jumlah tim di grup nya). Sedangkan setengah musim sisanya menysuaikan jadwal setengah musim awal dengan ketentuan untuk n pertandingan, lawan ke-1 akan jadi ke n, lawan ke 2 akan jadi lawan ke (n-1), lawan ke-3 akan menjadi lawan ke (n- 2), dst. Sehingga, penerapan kombinatorial hanya bisa setengah musim awal karena sisanya akan menyesuaikan. Gambar 2. Jadwal Pertandinga Salah satu tim ISL 2014, Semen Padang [5] Kombinasi susunan kandang-tandang dalam 1 pertandingan dapat dihitung dengan cara memisalkan ke 10 urutan sebagai angka 10 angka berbeda, kemudian kita ambil 5 angka sebagai pertandingan kandang dan 5 sisanya akan otomatis menjadi pertandingan tandang, sehingga jumlah kombinasi susunannya dapat dihitung dengan 10! C ( 10,5) 5!(10 5)! 10! 5!5! 10x9x8x7x6x5! 30240 5x4x3x2x1x5! 120 252 Kemudian kombinasi urutan lawan yang akan dihadapi setiap tim. Setiap tim akan menghadapi 10 lawan berbeda dalam 10 pertandingan pertama sehingga penyusunannya ada

10! 10! P ( 10,10) = 362880 (10 10)! 0! Sehingga total kombinasi penyusunan jadwal bertanding 1 tim ISL beserta kombinasi lokasi bertanding (kandang / tandang) dalam 1 musim menjadi 252 * 3628800 = 914457600 Sedangkan untuk Divisi Utama ada 2 kondisi penyusunan jadwal. Untuk grup yang anggotanya ada 8 tim, tim tersebut akan bertanding 7 kali dalam setengah musim awal. Kemungkinan pembagian kandangtandangnya menjadi 4 kali bermain sebagai dulu atau 3 kali sebagai tuan rumah dulu dalam 7 pertandingan. sehingga penyusunan kandang-tandangnya ada C( 7,4) 35 4!(7 4)! 4!3! C ( 7,3) 35 3!(7 3)! 3!4! C(7,4) + C (7,3) = 35 + 35 = 70 kemungkian Dan untuk grup beranggotakan 7 tim, setiap tim akan bertanding 6 kali dalam setengah musim sehinnga penyusnan kandang-tandangnya adalah 6! 6! C ( 6,3) 20 3!(6 3)! 3!3! Kemudian untuk susunan lawannya tim dalam grup beranggotakan 8 tim mempunyai kombinasi susunan lawan sebanyak P ( 7,7) 7! 5040 (7 7)! 0! Dan tim di grup beranggotakan 7 tim mempunyai kombinasi susunan lawan sebanyak 6! 6! P ( 6,6) 6! 720 (6 6)! 0! Sehingga jadwal pertandingan 1 musim untuk setiap tim du divisi utama adalah 70 x 5040 = 352800 untuk tim dalam grup dengan 8 anggota dan 20 x 720 = 14400 Untuk tim dalam grup dengan 7 anggota Gambar 3. Jadwal Pertandinga Salah satu tim Divisi Utama 2014, PSIS Semarang [5] B. Kombinatorial dalam susunan klasemen Klasemen adalah susunan/urutan posisi dalam Kelompok. Di dalam sepakbola, klasemen bisa dikatakan sebagai urutan posisi-posisi tim yang berpartisipasi berdasarkan poin yang dimiliki. Di ISL 2014, terdapat 2 klasemen di babak penyisihan, yaitu klasemen grup timur dan klasemen grup barat. Di akhir babak penyisihan, 4 tim teratas dari masing-masing grup, akan berkompetisi lagi di babak 8 besar yanag terbagi menjadi 2 grup, dengan ketentuan, grup 1 berisi Peringkat pertama Grup Barat Peringkat kedua Grup Timur Peringkat ketiga Grup Barat Peringkat keempat Grup Timur Sedangkan grup 2 berisi Peringkat pertama Grup Timur Peringkat kedua Grup Barat Peringkat ketiga Grup Timur Peringkat keempat Grup Barat Kemudian, setelah berlangsung satu kompetisi penuh, dimabil lagi 2 tim teratas masing masing grup untuk masuk ke babak semifinal dengan ketentuan Peringkat 1 Grup 1 melawan Peringkat 2 Grup 2 Peringkat 1 Grup 2 melawan Peringkat 2 Grup 1 Setelah dilakukan 1 kali pertandingan, pemenang masingmasing masing pertandingan semi final akan bertanding lagi di babak final, tim yang menang di babak final inilah yang natinya akan menjadi juara ISL.

7920 x 7920 = 62726400 kemungkian Di babak 8 besar sendiri, kemugnkianan susunan untuk masing-masing grup yang terdiri dari 4 tim bisa dihitung dengan permutasi 4 dari 4 untuk 1 grupnya 4! 4! P( 4,4) 4! 24 (4 4)! 0! Dan jika posisi klasemen ke 2 grup dikombinasikan, hasilnya menjadi Gambar 4. Klasemen Akhir Grup 1 ISL 2014 [6] Dalam hal ini, susunan klasemen dalam 1 grup ISL 2014 dengan 11 anggota tim dapat dihitung dengan 11! 11! P ( 11,11) 11! 39916800 (11 11)! 0! Dan susunan 2 grup tersebut apabila digabung menjadi 39916800 x 39916800 = 1593350922240000 Kemudian, susunan tim yang lolos ke babak 8 besar dalam satu grup adalah 11! 11! C ( 11,4) 330 4!(11 4)! 4!7! Dan kombinasi susunan untuk seluruh tim yang berpartisipasi di babak 8 besar, gabungan 4 perwakilan dari masing-masing grup adalah 330 x 330 = 108900 Untuk pembagian grup di babak 8 besar, kombinatorial yang diterapkan berbeda lagi. Karena peserta grup 1 dan grup 2 ditentukan oleh posisi akhir 4 tim teratas di klasemen grup barat dan grup timur, maka susunannya dapat dihitung dengan permutasi 4 dari 11 tim dari masing masing grup yaitu 11! 11! P( 11,4) 11x10x9x8 7920 (11 4)! 7! Dan jika digabungkan kombinasi susunan dari ke dua grup adalah 24 x 24 = 576 Dengan kombinasi tim yang berpartisipasi di semi final ada sebanyak 4! 4! C ( 4,2) 6 2!(4 2)! 2!2! Dan jika digabungkan kombinasi dari kedeua grup menjadi 6 x 6 = 36. Di babak semifinal dan final, pemenang dari masing masing pertandingan dapat dihitung dengan C(2,1) = 2 Sehingga untuk babak final, ada 2 x 2 = 4 Kombinasi tim yang bertanding dan, ada kemunginan 2 x 1 = 2 Tim yang menjadi juara dengan memenangi babak final. Sehingga apa bila di total keseluruhan kompetis dari babak penyisihan, 8 besar, semifinal, hingga final. Kombinasi total susunan klasemennya adalah 1593350922240000 x 62726400 x 4 x 2 7,99 x 10 23 Berikutnya untuk kompetisi Divisi Utama, di babak penyisihan ada 2 macam grup yaitu, grup dengan 4 grup dengan 7 tim anggota dan 4 grup dengan 8 tim anggota, kemudian diambil lagi 2 tim terbaik dari masing masing grup untuk berkompetisi kembali di babak 16 besar yang terdiri dari 4 grup berisi 4 tim. Ketentuannya adalah Grup 1 berisi Peringkat 1 grup 1 babak penyisihan Peringkat 2 grup 2 babak penyisihan

Peringkat 1 grup 3 babak penyisihan Peringkat 2 grup 4 babak penyisihan Grup 2 berisi Peringkat 2 grup 1 babak penyisihan Peringkat 1 grup 2 babak penyisihan Peringkat 2 grup 3 babak penyisihan Peringkat 1 grup 4 babak penyisihan Grup3 berisi Peringkat 1 grup 5 babak penyisihan Peringkat 2 grup 6 babak penyisihan Peringkat 1 grup 7 babak penyisihan Peringkat 2 grup 8 babak penyisihan Grup 4 berisi Peringkat 2 grup 5 babak penyisihan Peringkat 1 grup 6 babak penyisihan Peringkat 2 grup 7 babak penyisihan Peringkat 1 grup 8 babak penyisihan Setelah babak 8 besar, 2 tim terbaik dari kedua grup ini diambil untuk masuk ke babak semifinal, babak semifinal dilakukan dalam 1 pertandingan dan pemenangnya masuk ke babak final. Untuk babak semifinal, ketentuannya adalah Peringkat 1 Grup 1 babak 8 besar vs Peringkat 2 Grup 2 babak 8 besar Peringkat 2 Grup 1 babak 8 besar vs Peringkat 1 Grup 2 babak 8 besar Selama di babak penyisihan, ada 2 macam kombinasi penyusunan urutan klasemen yaitu 8! 8! P ( 8,8) 8! 40320 (8 8)! 0! Untuk grup dengan 8 tim dan P ( 7,7) 7! 5040 (7 7)! 0! Untuk grup dengan 7 tim. Sehingga total untuk ke 8 grup adalah P(8,8) 4 x P(7,7) 4 1,7 x 10 33 Kemudian untuk babak 16 besar dan 8 besar, masing masing grup terdiri atas 4 tim sehingga kombinasi penyusunannya adalah 4! 4! P ( 4,4) 4! 24 (4 4)! 0! Gambar 5. Klasemen Akhir Grup 1 dan 2 Divisi Utama 2014 [6] Kemudian, 2 tim terbaik dari masing-masing grup di babak 8 besar kemudian berkompetisi lagi di babak 8 besar yang terbagi menjadi 2 grup berisi 4 tim. Pembagiannya adalah Grup 1 berisi Peringkat 1 grup 1 babak 16 besar Peringkat 2 grup 2 babak 16 besar Peringkat 1 grup 3 babak 16 besar Peringkat 2 grup 4 babak 16 besar Grup 2 berisi Peringkat 2 grup 1 babak 16 besar Peringkat 1 grup 2 babak 16 besar Peringkat 2 grup 3 babak 16 besar Peringkat 1 grup 4 babak 16 besar Untuk setiap grupnya. Untuk babak 16 besar, total kombinasi penyusunan dari gabungan 4 grup adalah P(4,4) 4 = 331776 Dan untuk babak 8 besar, penyusunan untuk gabungan 2 grup adalah P(4,4) 2 = 576 Terakhir, sama seperti di ISL, kombinsai untuk babak semifinal adalah 2 x 2 = 4 Dan untuk babak final adalah 2 x1 = 2 Sehingga total kondisi klasemen dari mulai

babak penyisihan, 16 bsar, 8 besar, semifinal dan final untuk Divisi Utama tahun 2014 ada sebanyak ±1,7 x 10 33 x 331776 x 576 x 4 x2 2,59 x 10 42. IV. KESIMPULAN Dapat disimpulkan, implementasi kombinatorial dalam kompetisi sepak bola di Indonesia tahun 2014 ini, baik kompetisi ISL maupun Divisi Utama sangat banyak, antara lain adalah Kemngkinan susunan Jadwal pertandingan untuk 1 klub ISL 2014 dalam 1 musim kompetisi penuh selama babak penyisihan adalah 914457600 Kemungkinan usunan Jadwal pertandingan untuk 1 klub Divisi Utama dalam 1 musim kompetisi penuh selama babak penyisihan adalah 352800 untuk tim di grup dengan 8 anggota dan 14400 untuk tim di grup degan 7 anggota Kemungkinan susunan posisi klasemen dari babak penyisihan hingga final untuk kompetisi ISL 2014 yang diikuti 22 tim adalah sekitar 7,99 x 10 23 Kemungkinan susunan posisi klasemen dari babak penyishan hingga final untuk kompetisi Divisi Utama 2014 yang diikuti 60 tim adalah sekitar 2,59 x 10 42. Kombinasi 8 tim yang lolos ke babak 8 besar dari 2 grup babak penyisihan ISL 2014 adalah 62726400 kemungkian Kombinasi 4 tim yang lolos ke semifinal dari 2 grup babak 8 besar ISL 2014 adalah 576 REFERENSI [1] Munir, Rinaldi, Diktat Kuliah IF2091 Struktur Diskrit, Edisi Keempat, Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung, 2008 [2] http://ovieciinduts.blogspot.com/2012/01/teorikombinatorial.html Diakses pada 10 Desember 2014, Pukul 19.00 [3] http://id.wikipedia.org/wiki/sistem_kompetisi Diakses pada 10 Desember 2014, Pukul 19.00 http://www.goal.com/id- ID/news/1387/nasional/2014/03/18/4692696/inipembagian-grup-kompetisi-divisi-utama-2014 Diakses pada 10 Desember 2014, Pukul 21.00 [4] http://www.goal.com/id- ID/news/1387/nasional/2014/01/03/4518044/ptliga-indonesia-tetapkan-pembagian-grupindonesia-super-league- Diakses pada 10 Desember 2014, Pukul 21.00 [5] http://ligaindonesia.co.id/index.php/jadwal/38/41 /all Diakses pada 10 Desember 2014, Pukul 21.00 [6] http://ligaindonesia.co.id/index.php/klasemen/di VISI-UTAMA-2014-40/0 Diakses pada 11 Desember 2014, Pukul 21.30 [7] http://wartakota.tribunnews.com/foto/bank/imag es/20140824-logo-isl.jpg Diakses pada 12 Desember 2014, Pukul 21.00 [8] http://www.bolaindo.com/wpcontent/uploads/2014/04/logo-divisi-utama.jpg Diakses pada 12 Desember 2014, Pukul 21.00 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 11 Desember 2014 V. UCAPAN TERIMA KASIH Pertamadan paling utama, penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah S.W.T yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua penulis yang mendukung semua kebutuhan penulis selama di kulish di ITB. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ir. Rinaldi Munir, M.T. selaku dosen matematika diskrit penulis dan pemberi tugas makalah ini. Terakhir penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu penyelesaian pembuatan makalah ini baik secara langsung maupuntidak langsung. Faisal Prabowo / 13513094