PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR : 01 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

MURUNG RAYA DALAM ANGKA 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PALU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 27 TAHUN 2004 T E N T A N G

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 15 TAHUN 2005 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 26 TAHUN 2004 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 25 TAHUN 2004 T E N T A N G PERATURAN DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 1 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 1 TAHUN 2005

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN,PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN T E N T A N G RETRIBUSI, IJIN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET DI KABUPATEN MURUNG RAYA

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA Dan BUPATI KAYONG UTARA MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBERIAN NAMA JALAN / GANG DALAM KABUPATEN SERUYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IJIN TRAYEK ANGKUTAN DARAT DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR : 33 TAHUN 2004 T E N T A N G RETRIBUSI IJIN TEMPAT USAHA DI KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR : 9/DPRD-GR/1967 TENTANG NAMA DAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PRODUK PRODUK HUKUM DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPAREN MURUNG RAYA NOMOR : 18 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN JALAN DAN BONGKAR MUAT BARANG DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 05 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT TAMBAT KAPAL DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI ATAS IJIN PERUBAHAN FUNGSI RUMAH TEMPAT TINGGAL DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR : 02/Perda/I/DPRD/ TENTANG PENGGUNAAN LAMBANG DAERAH PROPINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH MURUNG RAYA NOMOR : 22 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA dan BUPATI MURUNG RAYA MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR :

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LAMBANG DAERAH KOTA BALIKPAPAN

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 15 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 03 TAHUN 2013 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR : 23 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 06A TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 56 TAHUN 2012 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI LAMANDAU TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

...PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR : 01 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 sebagai wujud dari pemekaran Kabupaten Induk Kabupaten Barito Utara yang telah ditetapkannya Kabupaten Murung Raya sebagai salah satu dari 8 (delapan) Kabupaten baru di Propinsi Kalimantan Tengah, maka Kabupaten Murung Raya memiliki fisik wilayah administrasi Pemerintah sendiri ; b. bahwa untuk mewujudkan keberadaan Kabupaten Murung Raya sebagai suatu Kabupaten definitif yang telah memiliki sebagaimana huruf a di atas, perlu membuat Lambang Daerah ; c. bahwa Lambang Daerah merupakan wujud dari identitas Daerah Kabupaten Murung Raya dan jati diri yang khas dalam rangkaian upaya memacu semangat untuk maju, mengokohkan kesatuan dan persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah ; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undangundang Darurat No 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Kabupaten Murung Raya No 5 Tahun 2002) menjadi Undang-undang; (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72; tambahan Lembaran Negara Nomor 1820) ; 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (LNRI No. 60 Th 1999, Tambahan LN. No.3839) ; 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (LNRI No.72 Tambahan LN No.3848) ; 1

4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4180) ; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (LNRI Th. 2000 Nomor 54, Tambahan LN No. 3952) ; 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 14) ; 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan dan Bentuk Rancangan Peraturan Pemerintah dan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70) ; Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang di maksud dengan ; 1. Daerah adalah Kabupaten Murung Raya ; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Murung Raya ; 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah Badan Legislatif Daerah Kabupaten Murung Raya ; 4. Bupati adalah Bupati Murung Raya ; 5. Kewenangan Kabupaten Murung Raya sebagai Daerah Otonom adalah hak dan kekuasaan Pemerintah Daerah Kabupaten Murung Raya untuk menentukan atau mengambil kebijaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan dalam Rangka Otonomi Daerah ; 2

6. Daerah Otonom selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu, berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan, aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ; 7. Otonomi Daerah adalah Kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan; 8. Kabupaten adalah Kabupaten Murung Raya ; 10. Lambang adalah sesuatu tanda yang menyatakan sesuatu hal dan mengandung maksud tertentu yang bersifat tetap yang menyatakan sifat sebagai jati diri ; 11. Lambang Daerah mengisyaratkan makna yang sangat mendalam bagi rakyat Murung Raya, yakni berpadunya rasa kebangsaan, persamaan nasib, persatuan, nilai perjuangan dan melambangkan dinamika jiwa kepahlawanan, tekad untuk mencapai cita-cita luhur. BAB II BENTUK DAN UKURAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini ditetapkan Lambang Daerah ; (2) Lambang Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) berbentuk jantung yang hakekatnya adalah menggambarkan keadaan letak Daerah pada pusat pulau Kalimantan, sebagaimana lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 3 Ukuran Lambang Daerah, sebagaimana pada skema ukuran yang tertera pada lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB III ISI, ARTI BENTUK, GAMBAR, WARNA DAN MAKNA LAMBANG DAERAH Bagian Kesatu Lambang Daerah terdiri dari : 1. tulisan MURUNG RAYA ; ISI LAMBANG DAERAH Pasal 4 2. gambar-gambar dalam tata warna yang mempunyai arti dan menjadi kesatuan makna lambang ; 3. slogan menggunakan dalam bahasa Asli Daerah Murung Raya. 3

Bagian Kedua ARTI BENTUK, GAMBAR DAN WARNA SERTA MAKNA LAMBANG DAERAH Pasal 5 Bentuk Lambang Daerah sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (2) mempunyai arti bahwa Pemerintah Daerah yang terletak di jantung pulau Kalimantan, namun detak-detak denyutannya dapat dirasakan oleh semua pihak sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 6 Isi Lambang sebagaimana dimaksud Pasal 4 angka 1, 2 dan 3 mempunyai arti : 1. tulisan MURUNG RAYA menyatakan nama Daerah dan Wilayah sebagai Daerah Otonom; 2. gambar bintang bersudut lima : melambangkan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana sila pertama dari Pancasila, yang dalam membangun Daerah dan masyarakat selalu diikuti Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran dari agama yang dianut masing-masing ; 3. gunung dengan dua puncak : melambangkan cita-cita yang tinggi, setinggi gunung dalam membangun sumber daya yang ada baik sumber daya manusia yang berkualitas dan berbudi luhur maupun sumber daya alam yang ada, yang kedua sumber daya ini saling sinergis dan lestari agar terjaga lingkungan yang bersih dan mampu bersaing di era globalisasi ini ; 4. hutan : melambangkan potensi alam yang harus dipelihara dan dijaga kelestariannya guna menjaga keseimbangan ekosistem alam dan sebagai sumber kehidupan ; 5. sungai : melambangkan aliran kehidupan yang senantiasa mengalir menuju masyarakat yang adil dan makmur dan madani ; 6. padi dan kapas : melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan daerah dan seluruh masyarakat yang selalu bekerjasama dalam mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata yang dilambangkan : - padi dengan jumlah 45 butir melambangkan tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ; - kapas dengan 17 biji merupakan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan Agustus 1945 ; - tangkai padi dan kapas disimpulkan oleh 2 simpul ikatan yang melambangkan tanggal peresmian Kabupaten Murung Raya 2 Juli 2002 ; - daun padi 4 helai dan daun kapas 3 helai menunjukan bulan pembentukan Daerah Kabupaten Murung Raya Juli 2002 ; 7. perisai : melambangkan kekuatan dan keteguhan dimana seluruh komponen masyarakat siap menghadapi berbagai bentuk rintangan dan teguh dalam memperjuangkan kejayaan dan kemakmuran Kabupaten Murung Raya ; 4

8. mandau : adalah salah satu senjata khas etnik Dayak yang melambangkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, masyarakat senantiasa siap dan waspada menghadapi segala kemungkinan dengan penuh keberanian dan keyakinan menghadapi bentuk ancaman dan gangguan yang ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa ; 9. sumpitan : adalah salah satu senjata etnik Dayak yang umum digunakan sebagai alat berburu, dengan menggunakan peluru (damek) dengan jarak capai cukup jauh melalui tiupan yang kuat dan lubang yang lurus dan tidak untuk membunuh sesama umat manusia. Melambangkan kejujuran, ketulusan hati serta perdamaian ; 10. rumah betang : adalah tempat tinggal / rumah suku dayak dimana didalamnya dihuni oleh beberapa keluarga, yang melambangkan budaya betang sebagai perekat Persatuan dan Kesatuan, dengan tidak memandang suku dan agama, dapat hidup rukun satu sama lainnya dengan tidak lupa menghormati Pemilik betang tersebut, selalu menjunjung tinggi nilai adat dan budaya masyarakat setempat dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung ; 11. belanga : adalah salah satu barang pusaka yang nilainya tinggi, yang melambangkan potensi kekayaan alam Kabupaten Murung Raya dan status sosial yang bermartabat ; 12. gong (garantung): melambangkan salah satu alat tradisional yang dikenal masyarakat dayak sebagai alat perlengkapan musik, juga sebagai alat komunikasi untuk berkumpul. Gong disini berguna sebagai isyarat bagi orang Dayak dimana bisa didengar dari irama yang disuarakaan apakah suaranya merupakan isyarat kematian, pesta dan lainnya dapat diketahui dengan pasti dari suara irama yang dibunyikan. Makna yang terkandung dalam gambar secara tersirat dapat diartikan sebagai gema pembangunan ; 13. slogan dalam bahasa Asli Daerah Murung Raya yang tertulis TIRA TANGKA BALANG merupakan kata filosofi bahasa Kandan yang dalam bahasa harfiah diartikan kalau sudah membuat tangga untuk menebang sebatang pohon yang sangat besar maka pohon tersebut harus tuntas sampai tumbang. Sehingga slogan Daerah Murung Raya mengandung makna kalau sudah bekerja jangan setengah hati, harus selesai tuntas mencapai tujuan. Tata Warna Lambang Daerah sebagaimana dimaksud Pasal 4 angka 2 mempunyai arti : 1. merah putih melingkari sisi luar lambang, melambangkan kepahlawanan dan keberanian masyarakat Murung Raya dan bertekat teguh untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. biru melingkari bagian luar, melambangkan teguh dalam pendirian yang selalu menjaga keadaan alam berupa flora dan fauna yang lestari dalam satu kesatuan program langit biru yang harus dijaga sebagai untaian zamrud khatulistiwa dan paru-paru dunia. 3. putih melingkar dibagian dalam melambangkan kesucian dalam pikiran, bijak dalam perkataan dan tulus dalam perbuatan. 4. biru muda pada Langit dan Gunung melambangkan kebersihan alam dan ketinggian citacita, hijau hutan dan warna kecoklatan tanah, melambangkan sangat besarnya potensi yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi yang akan datang 5

Pasal 8 Lambang Daerah sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (2) bermakna memberi motivasi dan semangat kepada Pemerintah Daerah serta seluruh lapisan masyarakat Daerah guna mewujudkan masyarakat madani sesuai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. BAB IV PEMBUATAN DAN PEMAKAIAN Pasal 9 (1) Setiap orang atau badan hukum yang membuat dan memperdagangkan Lambang Daerah wajib mendapatkan ijin tertulis dari Bupati ; (2) Ijin pembuatan atau memperdagangkan Lambang Daerah diberikan setelah pemohon membayar biaya administrasi ; (3) Untuk cetak ulang dengan maksud diperdagangkan dalam jumlah tertentu Pemerintah Daerah berhak menerima atas royalti ; (4) Ketentuan nilai biaya administrasi dan royalti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 10 (1) Setiap perangkat Pemerintah Daerah wajib memakai Lambang Daerah. (2) Lambang Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilekatkan pada dinding : a. ruang kerja Bupati dan Wakil Bupati ; b. ruang kerja Ketua dan Wakil Ketua DPRD ; c. ruang kerja Sekretaris Daerah ; d. ruang kerja Pejabat-pejabat Eksekutif Daerah lainnya ; e. ruang rapat/ruang serba guna pada Lembaga Perangkat Daerah ; dan f. gedung-gedung Kantor Kelurahan dan Kantor Desa. BAB V PERBANDINGAN UKURAN Pasal 11 Lambang Daerah dipakai dan atau dipasang disesuaikan dengan ukuran gedung, ruangan, kertas atau tempat penempatan Lambang. Apabila selain Lambang Daerah, Lambang Negara ikut ditempelkan, ukuran Lambang Daerah dibuat lebih kecil dari ukuran Lambang Negara. Pasal 12 Dengan memperhatikan perbandingan ukuran sebagaimana dimaksud Pasal 11, Lambang Daerah dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat dicetak pada lembaran : 1. kepala surat ; 2. amplop surat ; 3. tanda lulus pendidikan dan latihan atau kursus-kursus, surat keterangan, tanda jasa atau penghargaan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah ; 6

4. buku-buku, majalah dan penerbitan-penerbitan milik Pemerintah Daerah ; dan 5. kepentingan Pemerintah Daerah lainnya. BAB VI LAMBANG DAERAH DALAM BENTUK LENCANA, BADGE, VANDEL DAN PLAKAT Pasal 13 (1) Lambang Daerah dalam bentuk lencana, dibuat dengan memperhatikan ukuran yang proporsional. (2) Lambang Daerah dalam bentuk lencana dapat dipakai secara perorangan oleh : a. Pejabat-pejabat Pemerintah Daerah ; b. Anggota DPRD ; c. Pegawai Negeri Sipil atau yang disamakan dengan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah. Pasal 14 (1) Lambang Daerah dalam bentuk Badge dibuat dengan memperhatikan ukuran yang proporsional. (2) Lambang Daerah dalam bentuk Badge dapat dipakai atau dipasang pada : a. pakaian dinas pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah ; b. pakaian olah raga pegawai maupun kontingen olah raga yang mengatasnamakan Daerah. Pasal 15 (1) Lambang Daerah dapat dibuat dalam bentuk Vandel serta Plakat. (2) Bentuk dan ukuran Lambang Daerah diatas Vandel atau Plakat, disesuaikan secara proporsional. BAB VII LAMBANG DAERAH DALAM BENTUK PANJI-PANJI DAN BENDERA Pasal 16 (1) Lambang Daerah dalam bentuk Panji mempergunakan dasar putih mengkilat, dalam ukuran lebar 2/3 dari panjang, dengan memakai rumbai-rumbai warna kuning emas ; (2) Peletakan Lambang Daerah tepat ditengah serasi dengan ukuran Panji. Pasal 17 Lambang Daerah dalam bentuk Panji-panji sebagaimana dimaksud Pasal 16 dapat dipergunakan: 1. di dalam ruangan kerja Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD ; 2. pada upacara-upacara resmi, disesuaikan dengan tata upacara yang mengharuskan penempatan panji-panji daerah. 7

Pasal 18 (1) Lambang Daerah dalam bentuk bendera mempergunakan dasar putih dengan ukuran lebar 2/3 dari panjang ; (2) Peletakan Lambang Daerah tepat ditengah depan ukuran memperhatikan keserasian ukuran bendera. Pasal 19 Lambang Daerah dalam bentuk bendera sebagaimana dimaksud pada pasal 16 dapat dipakai : 1. oleh rombongan kesenian, kebudayaan, olah raga, dan lain-lainnya yang mewakili Daerah; 2. dalam Upacara atau acara resmi yang diselenggarakan atau melibatkan Pemerintah Daerah; 3. dalam acara atau musyawarah-musyawarah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah; 4. dalam rapat tahunan anggota koperasi masyarakat daerah ; 5. pertemuan yang diselenggarakan oleh organsisasi masyarakat daerah BAB VIII LARANGAN DAN SANKSI Pasal 20 (1) Setiap orang atau Badan Hukum dilarang menaruh huruf, kalimat, angka, gambar-gambar atau tanda-tanda tambahan lainnya pada Lambang Daerah.; (2) Setiap orang dilarang menggunakan Lambang Daerah ; a. sebagai cap dagang ; b. sebagai reklame perdagangan ; c. sebagai propaganda politik ; d. secara tidak patut; dan atau e. secara dapat merendahkan Lambang Daerah ; Pasal 21 (1) Lambang Daerah yang dipasang berdampingan dengan lambang untuk perseorangan, perkumpulan organisasi, atau perusahaan swasta dilarang menyamai ukuran, menyerupai dan atau lebih besar dari ukuran Lambang Daerah. (2) Setiap orang, Badan Hukum dan perkumpulan dilarang menggunakan Lambang Daerah secara bertentangan dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. 8

Pasal 22 (1) Pelanggaran ketentuan tersebut pada Pasal 20 dan 21, diancam sanksi Pidana Kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) ; (2) Perbuatan Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Pidana Pelanggaran ; (3) Penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan tersebut pada Pasal 20 dan 21 selain dilaksanakan oleh Pejabat Penyidik Umum yang bertugas menyidik tindak pidana dapat juga dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuai Peraturan Perundangundangan yang berlaku. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaan pembuatan maupun pemakaiannya diatur dalam Keputusan Bupati. Pasal 24 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatanya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya. Ditetapkan di Puruk Cahu pada tanggal 18 September 2003 BUPATI MURUNG RAYA Diundangkan di Puruk Cahu pada tanggal 18 September 2003 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA WILLY. M. YOSEPH TAGAH PAHOE LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN 2003 NOMOR : 01 SERI : A 9