Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah 18 Maret 1999 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. SURAT EDARAN Nomor : SE-10/BC/1998 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI. SURAT EDARAN Nomor : SE-12 /BC/1998

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KAWASAN BERIKAT

TATACARA MEMPEROLEH PERSETUJUAN SEBAGAI PKB ATAU PKB MERANGKAP PDKB SETELAH FISIK BANGUNAN BERDIRI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 06/BC/2006

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 292 / KMK.01/1998 TENTANG

SURAT EDARAN Nomor SE-17/BC/2005 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 1 /BC/2012 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KOP PERUSAHAAN. Nomor & tanggal surat Hal : Permohonan sebagai MITA. Kepada : Yth. Kepala KPU... Di...

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 584/KMK.04/2003

MENTERI KEUANGAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :.../KM.5/... TENTANG

TATAKERJA REGISTRASI PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 65/PMK.04/2007 TENTANG PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN

MENTERI KEUANGAN. Lampiran I Keputusan Menteri Keuangan III Nomor : 855/KMK.01/1993 Tanggal : 23 Oktober 1993 FORMULIR EPTE 1

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-43/BC/1999 T E N T A N G

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P- 05 /BC/2006

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-14/BC/2001 TANGGAL 7 FEBRUARI 2001 TENTANG PEMBLOKIRAN PERUSAHAN DI BIDANG KEPABEANAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER -17 /BC/2012 TENTANG

Nomor : Tanggal...

Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Nomor KEP-03/BC/2001 TANGGAL 12 Januari 2001 TENTANG TATALAKSANA PEMBERIAN PENANGGUHAN DAN ATAU

NOMOR : KEP-03/BC/2003 NOMOR : 01/DAGLU/KP/I/2003 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI IMPORTIR

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG NOMOR : KEP-14/BC/1999

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70 / PMK.04 / 2009 TENTANG

Sehubungan dengan diterbitkannya surat tagihan (STCK-1) nomor :...(6)... tanggal...(7)... (terlampir), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

SURAT PERMOHONAN NIPER PEMBEBASAN DAN/ATAU NIPER PENGEMBALIAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN

-1- PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2 /BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER - 1/BC/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.04/2009 TENTANG

KOP PERUSAHAAN. Nomor : Tanggal. Lampiran : Hal : Permohonan Fasilitas Pembebasan Barang dan atau Bahan

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 585 /KMK.05/1996

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/KMK.05/2000 TENTANG ENTREPOT UNTUK TUJUAN PAMERAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR: 208/KMK.01/1999

-1- KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 10/BC/2011 TENTANG

MENTERI KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 347/KMK.01/1999

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Kop Kantor Pelayanan KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI. NOMOR KEP-.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-35/BC/1997 TENTANG

SURAT PERMOHONAN NIPER PEMBEBASAN DAN/ATAU NIPER PENGEMBALIAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BIAYA : tidak dipungut biaya

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-19/BC/2007

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-36/BC/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 114/PMK.04/2008 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG CUKAI MENTERI KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-24/PJ/2017 TENTANG

JAMINAN TERTULIS Nomor :...

TATAKERJA PENERBITAN NIPER

: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP - 02 / BC / 1997 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P - 16/BC/2006 TENTANG

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : Tanggal : Yang bertanda tangan dibawah ini, kami pimpinan dari :

2. Penetapan Tempat Sebagai Kawasan Berikat dan Pemberian Izin Penyelenggara Kawasan Berikat Sekaligus Izin Pengusaha Kawasan Berikat

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 441 /KMK.05/1999 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Presiden Republik Indonesia,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-205/ BC / 2003

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami pimpinan dari : Nama Perusahaan : NPWP : Alamat Kantor : Telepon : Facsimile : Alamat Pabrik :

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 101/PMK.04/2005 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN MENTERI

KOP PERUSAHAAN. Nomor : Lampiran :.. Hal : Permohonan Penetapan Sebagai Kawasan Pabean

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1996 TENTANG TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT EDARAN Nomor SE-22 /BC/2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSAAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN PIUTANG PAJAK DALAM RANGKA IMPOR (SP3DRI)

P - 03/BC/2009 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 03/BC/2009 TENTANG TATA CARA

Lembar ke 1 : untuk Pembeli BKP/Penerima JKP sebagai bukti Pajak Masukan FAKTUR PAJAK

PER - 10/BC/2011 PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-63/BC/1997

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1996 TENTANG TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR - 57 /BC/2011 TENTANG

Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE-12/BC/2001 tanggal 20 April 2001 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 53/BC/2011 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: KEP- 64/BC/1997 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI Nomor : KEP- 75 /BC/1996

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 52/BC/2011 TENTANG

Universitas Sumatera Utara

Pasal 9. Ketentuan teknis yang diperlukan bagi pelaksanaan ketentuan dalam keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER - 1/BC/2011 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR 01 /BC/2005 TENTANG

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

TATACARA PENGELUARAN DAN PEMASUKAN KEMBALI BARANG DAN/ATAU BAHAN KE DAN DARI PELAKSANA PEKERJAAN SUB KONTRAK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-29/BC/2008 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. DIREKTUR JENDERAL ttd. DR.RB PERMANA AGUNG D. MSc. NIP

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : KEP- Tanggal : (kop surat dari yang bersangkutan) Tanggal :...

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami pimpinan dari : Nama Perusahaan : N P W P : Alamat Kantor : Telepon : Facsimile : Alamat Pabrik :

Pejabat Bea dan Cukai melakukan kegiatan sebagai berikut:

Transkripsi:

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI Jalan Jenderal A. Yani Telepon 4890308 Jakarta 13230 Faksimili 4750805 Kotak Pos 108 Jakarta 10002 Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah 18 Maret 1999 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Di seluruh Indonesia SURAT EDARAN Nomor : SE-10/BC/1998 TENTANG TATACARA PENETAPAN SEBAGAI PDKB YANG TERGOLONG DALAM DAFTAR PUTIH Sehubungan dengan Keputusan Menteri Keuangan No.291/KMK.05/1997 tanggal 26 Juni 1997 yang berkaitan dengan PDKB yang dapat dimasukkan dalam Daftar Putih, dipandang perlu diberikan poetunjuk pelaksanaan tentang Tatacara Penetapan Sebagai PDKB Yang Tergolong Dalam Daftar Putih sebagai berikut : I. Ketentuan Umum 1. Daftar Putih adalah daftar tentang nama Perusahaan Di Kawasan Berikat (PDKB) yang telah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai perusahaan yang tergolong dalam daftar putih berdasarkan persetujuan dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan; 2. PDKB yang telah beroperasi dapat dimasukkan dalam Daftar Putih apabila telah memenuhi persyaratan : a. selama 12 (dua belas ) bulan berturut-turut tidak pernah melakukan pelanggaran; b. selalu memenuhi kewajiban pabean dan perpajakan dengan baik dan tepat waktu; c. hasil post audit menunjukan profil perusahaan baik. 3. Daftar Putih dapat diberikan kepada PDKB yang baru berdiri dan/atau beroperasi berdasarkan permohonan dari PDKB yang bersangkutan dan mendapat persetujuan dari Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan. 4. PDKB yang tergolong dalam Daftar Putih dapat mempertaruhkan jaminan berupa Surat Sanggup Bayar (SSB) kepada Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang mengawasi Kawasan Berikat yang bersangkutan untuk pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari PDKB yang dipersyaratkan untuk mempertaruhkan jaminan.

I. Tatacara Permohonan Persetujuan Daftar Putih 1. PDKB mengajukan permohonan untuk dapat dimasukkan dalam Daftar Putih kepada Menteri Keuangan u.p. Bea dan Cukai dengan menggunakan formulir sebagaimana contoh Lampiran I Surat Edaran ini, dengan melampirkan : a. Untuk PDKB yang telah beroperasi : (1) Fotokopi Surat Menteri Keuangan tentang Persetujuan PDKB atau Keputusan Menteri Keuangan tentang Persetujuan PKB merangkap PDKB; (2) Rekomendasi dari Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai berkaitan dengan performance perusahaan selama menggunakan fasilitas KB dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan berturut-turut; (3) Rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pajak berkaitan dengan performance perusahaan tentang kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan dan memasukkan SPT tahunan; (4) Rekomendasi dari Direktorat Verifikasi dan Audit berkaitan dengan hasil post audit perusahaan yang bersangkutan; (5) Data perolehan devisa ekspor dan impor berkaitan dengan kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang selama 12 bulan terakhir; (6) Susunan para pemegang saham perusahaan dan jumlah modal yang dimiliki perusahaan. b. Untuk PDKB yang baru berdiri dan belum beroperasi : (1) Fotokopi Surat Menteri Keuangan tentang Persetujuan PDKB atau Keputusan Menteri Keuangan tentang persetujuan PKB merangkap PDKB; (2) Surat pernyataan tentang kesediaan perusahaan untuk memenuhi kewajibqn kepabeanan selama menggunakan fasilitas Kawasan Berikat; (3) Surat pernyataan tentang kesediaan perusahaan untuk memenuhi kewajiban perpajakan dan memasukkan SPT tahunan tepat waktu; (4) Surat pernyataan tentang kesediaan perusahaan untuk memberikan data-data yang sebenarnya apabila dilakukan audit oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; (5) Profile Perusahaan; (6) Susunan para pemegang saham perusahaan dan jumlah modal yang dimiliki perusahaan; (7) Perkiraan perolehan devisa ekspor dan impor berkaitan dengan kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang untuk jangka waktu satu tahun. 2. Bea dan Cukai atau Pejabat yang ditunjuk melakukan penelitian kelengkapan dan kebenaran dokumen permohonan sebagaimana contoh Lampiran II Surat Edaran ini. 3. Apabila ternyata persyaratan yang diajukan tidak lengkap/tidak benar, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atau Pejabat yang ditunjuk memberitahukan kepada pemohon dengan menggunakan formulir sebagaimana contoh Lampiran II Surat Edaran ini. 4. Persetujuan sebagai perusahaan yang tergolong dalam Daftar Putih diberikan oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Persetujuan Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan berdasarkan Surat Perstujuan Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan sebagaimana contoh Lampiran III Surat Edaran ini. III. Pencabutan Persetujuan Daftar Putih 1. Persetujuan Daftar Putih dicabut apabila : a. PDKB terbukti melakukan pelanggaran di bidang kepabeanan dan perpajakan; b. PDKB tidak memenuhi kewajiban kepabeanan selama menggunakan fasilitas Kawasan Beikat;

c. PDKB terbukti tidak mematuhi kewajiban perpajakn dan memasukkan SPT tahunan dengan baik dan tepat waktu; d. Berdasarkan laporan temuan hasil post audit terbukti bahwa PDKB melakukan pelanggaran terhadap fasilitas Kawasan Berikat; e. PDKB tidak mampu lagi mengusahakan KB atau dinyatakan pailit oleh pengadilan; f. Persetujuan PDKB dicabut. 2. Pencabutan Persetujuan Daftar Putih dilakukan oleh Menteri Keuangan dengan Surat Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan sebagaimana contoh Lampiran IV Surat Edaran ini; 3. Terhadap PDKB yang persetujuan Daftar Putihnya telah dicabut, SSB yang dipertaruhkan dinyatakan tidak berlaku lagi dan yang bersangkutan diwajibkan untuk mempertaruhkan kembali jaminan bank, jaminan tunai atau customs bond. IV. Ketentuan Lain-lain 1. PDKB yang persetujuan Daftar Putihnya dicabut, tidak dapat mengajukan kembali permohonan persetujuan Daftar Putih kecuali pencabutan persetujuan Daftar Putih tersebut disebabkan PDKB tidak mampu mengusahakan KB atau pailit; 2. Terhadap PDKB yang telah mampu kembali mengusahakan KB dapat mengajukan kembali permohonan persetujuan daftar putih kepada Menteri Keuangan u.p. Direktur Jenderal Bea dan Cukai dengan menggunakan formulir sebagaimanan contoh Lampiran I Surat Edaran ini; 3. Pengajuan kembali permohonan persetujuan Daftar Putih sebagaimana dimaksud pada butir 1 diatas, hanya dapat diberikan berdasarkan persetujuabn Bea dan Cukai. V. Ketentuan Penutup Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal 26 Juni 1997. Demikian untuk dimaklumi dan dilaksanakan serta disebarluaskan dalam wilayah kerja Saudara. S o e h a r d j o NIP. 060013988 Tembusan Yth. : 1. Bapak Menteri Keuangan RI; 2. Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan RI; 3. Pajak; 4. Direktur Teknis Kepabeanan; 5. Direktur Fasilitas Kepabeanan; 6. Direktur Pencegahan dan Penyidikan Penyelundupan; 7. Direkyur Verifikasi dan Audit.

Lampiran 1 Surat Edaran Direktur jenderal Bea dan Cukai Nomor : SE- /BC/1998 Tanggal : 1998 K O P P E R U S A H A A N Nomor : Tanggal.. Lampiran : Hal : Permohonan Persetujuan Daftar Putih Yth. Bapak Menteri Keuangan RI u.p. Bapak Bea dan Cukai Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jl. Ahmad Yani (By Pass) Jakarta Kami adalah perusahaan yang telah memperoleh persetujuan PDKB berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor..tanggal /PKB merangkap PDKB berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor tanggal..*) yang berlokasi di.. Memperhatikan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 291/KMK.05/2997 tanggal 26 Juni 1997 yang berkaitan dengan Daftar Putih, dengan hormat kami mengajukan permohonan persetujuan Daftar Putih. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini terlampir satu berkas dokumen untuk melengkapi permohonan terdiri dari: a. Fotokopi Surat Menteri Keuangan tentang persetujuan PDKB / Keputusan Menteri Keuangan tentang Persetujuan PKB merangkap PDKB;*) b. Rekomendasi dari Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai / Surat Pernyataan tentang kesediaan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kepabeanan selama menggunakan fasilitas kawasan Berikat;*) c. Rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pajak / Surat Pernyataan tentang kesediaan perusahaan untuk memenuhi kewajiban perpajakan dan memasukkan SPT tahunan tepat waktu;*) d. Rekomendasi dari Direktorat Verifikasi dan Audit berkaitan dengan hasi l post audit / Surat Pernyataan tentang kesediaan perusahaan untuk untuk memberikan data-data yang sebenarnya apabila dilakukan audit oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;*) e. Profile Perusahaan; f. Data perolehan devisa ekspor dan impor yang telah dilakukan selama 12 bulan berturut-turut / Perkiraan devisa ekspor dan impor selama satu tahun;*) g. Susunan para pemegang saham perusahaan dan jumlah modal yang dimiliki perusahaan.

Demikian permohonan kami ajukan, dengan harapan kiranya dapat diperoleh keputusan setentangnya. meterai P e m o h o n a n.. *Coret yang tidak perlu S o e h a r d j o NIP. 060013988

Lampiran II Surat Edaran Direktur jenderal Bea dan Cukai Nomor : SE- /BC/1998 Tanggal : 1998 Nomor : Tanggal.. Lampiran : Hal : Pemberitahuan Kekuranglengkapan Permohonan Persetujuan Daftar Putih Yth. Pimpinan PT... di. Sehubungan dengan surat Saudara No.tanggal hal Permohonan persetujuan Daftar Putih, dan setelah diadakan penelitian terhadap permohonan Saudara ternyata masih terdapat kekurangan sebagai berikut: 1.. 2.. 3.. Untuk itu agar saudara segera melengkapi kekurangan sebagaimana tersebut di atas. Demikian untuk dimaklumi. Bea dan Cukai. NIP.. S o e h a r d j o NIP. 060013988

Lampiran III Surat Edaran Direktur jenderal Bea dan Cukai Nomor : SE- /BC/1998 Tanggal : 1998 Nomor : Tanggal.. Lampiran : Hal : Persetujuan Daftar Putih Yth. Pimpinan PT... di. Sehubungan dengan surat Saudara No.tanggal hal permohonan persetujuan Daftar Putih, dengan ini diberitahukan hal-hal sebagai berikut: 1. Pada prinsipnya dapat disetujui permohonan Saudara untuk mendapatkan persetujuan Daftar Putih atas nama PDKB / PKB merangkap PDKB PT...dengan NPWP yang berlokasi. 2. Persetujuan sebagaimana dimaksud butir n! diberikan dengan ketentuan PDKB / PKB merangkap PDKB wajib: a. Mematuhi seluruh ketentuan pabean dan perpajakan berkaitan dengan fasilitas Kawasan Berikat; b. Memenuhi ketentuan pabean dan perpajakan berkairtan dengan baik dan tepat waktu; c. Bertanggung jawab ats kebenaran data-data yang diberikan pada saat dilakukan audit oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai 3. Persetujuan sebagaimana dimaksud butir dicabut apabila PDKB / PKB merangkap PDKB melakukan pelanngaran sesuai angka romawi III butir 1 Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai No. SE- /BC/1998 tanggal.1998 4. Persetujuan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan akan diadakan pembetulan seperlunya apabila kemudian hari terdapat kesalahan /kekeliruan dalam surat persetujuan ini. Demikian untuk dimaklumi. a.n. Menteri Keuangan RI.. NIP...

Tembusan Yth. : 1. Menteri Keuangan RI 2. Pajak 3. Direktur Teknis Kepabeanan 4. Direktur Fasilitas Kepabeanan 5. Direktur Verifikasi dan Audit 6. Kepala Kantor Wilayah. 7. Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai... 8. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. S o e h a r d j o NIP. 060013988

Lampiran IV Surat Edaran Direktur jenderal Bea dan Cukai Nomor : SE- /BC/1998 Tanggal : 1998 Nomor : S-./BC/.. Tanggal.. Lampiran : Hal : Pencabutan Persetujuan Daftar Putih Yth. Pimpinan PT... di. Mengingat perusahaan telah terbukti: *) melakukan pelanggaran di bidang kepabeanan dan perpajakan tidak memenuhi kewajiban kepabeanan selama menggunakan fasilitas Kawasan Berikat tidak mematuhi kewajiban perpajakan dan memasukkan SPT tahunan dengan baik dan tidak tepat waktu berdasarkan laporan temuan hasil post audit terbukti melakukan pelanggaran terhadap fasilitas Kawasan Berikat tidak mampu lagi mengusahakan KB atau dinyatakan pailit oleh pengadilan persetujuan PDKB dicabut, dengan ini diberitahukan hal-hal sebagai berikut: 1. Persetujuan Daftar Putih atas nama PDKB / PKB merangkap PDKB PT.... dengan NPWP yang berlokasi di.... sebagaimana dimaksud Surat Menteri Keuangan Nomor.tanggal..dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. 2. Sehubungan pencabutan persetujuan sebagaimana dimaksud butir 1, Surat Sanggup Bayar (SSB) Saudara dinyatakan tidak berlaku lagi dan Saudara wajib mempertaruhkan kembali jaminan tunai atau jaminan bank atau customs bond. 3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Demikian untuk dimaklumi. a.n. Menteri Keuangan RI.. NIP...

Tembusan Yth. : 1. Menteri Keuangan RI 2. Pajak 3. Direktur Teknis Kepabeanan 4. Direktur Fasilitas Kepabeanan 5. Direktur Verifikasi dan Audit 6. Kepala Kantor Wilayah. 7. Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai... 8. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. *). Coret yang tidak perlu S o e h a r d j o NIP. 060013988