PEMBINAAN PNS DOSEN YANG DIPERBANTUKAN DI LUAR INSTANSI INDUK. KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL Biro Kepegawaian - Sekretariat Jenderal 2011

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN: DAN GEOFISIKA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 22 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

ASPEK KEPEGAWAIAN TUGAS BELAJAR PASCASARJANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

KENAIKAN PANGKAT ASN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

-1- REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: KEP. 1106/Ka/08/2001 NOMOR: 34 A Tahun 2001

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2012 TENTANG

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013

2017, No dan Geofisika; b. bahwa guna mempermudah pimpinan unit kerja dalam memberikan rekomendasi pemberian tugas belajar dan izin belajar kep

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KENAIKAN PANGKAT ASN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BEBERAPA PERATURAN YANG HARUS DIPERHATIKAN DOSEN DAN TINDIK (SUMBER:

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

2011, No.82 2 Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nom

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

KENAIKAN PANGKAT DOSEN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Kenaikan Pangkat. PNS. Administrasi. Pedoman.

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL (terdiri atas 17 bab,

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN

Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara

2014, No

XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN

PENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2008 TANGGAL 3 April 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

III. PENGAWAS BENIH IKAN

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemba

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT/JABATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

PEMBINAAN PNS DOSEN YANG DIPERBANTUKAN DI LUAR INSTANSI INDUK KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL Biro Kepegawaian - Sekretariat Jenderal 2011

DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 jo. Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 6. Keputusan Kepala BKN Nomor 13 Tahun 2002 7. Peraturan Kepala BKN Nomor 2 Tahun 2011 8. Surat Edaran Kepala BAKN Nomor 09/SE/1975 9. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Nomor 5072/A4.5/KP/2009 tanggal 5 Februari 2009

PENGERTIAN PNS yang diperbantukan adalah PNS yang melaksanakan tugas di luar instansi induknya, yang gajinya dibebankan secara penuh pada instansi yang menerima perbantuan

Persyaratan perbantuan PNS dosen ke luar Kemdiknas a. Adanya permintaan resmi dari pimpinan instansi yang berkepentingan kepada Menteri Pendidikan Nasional melalui pimpinan unit kerja di mana PNS dosen tersebut ditugaskan; b. Adanya Surat Pernyataan dari pimpinan instansi yang berkepentingan bahwa gaji dan penghasilan lainnya yang berhubungan dengan perbantuan tersebut ditanggung sepenuhnya oleh instansi yang berkepentingan; c. Adanya Surat Pernyataan Tidak Berkeberatan dari pimpinan unit kerja PNS dosen bersangkutan terhadap perbantuan tersebut; d. Adanya Surat Pernyataan dari pimpinan unit kerja PNS Dosen yang bersangkutan bahwa terhadap perbantuan tersebut tidak akan menimbulkan/mengganggu proses belajar mengajar di perguruan tinggi yang bersangkutan. Surat Pernyataan ini nantinya oleh pimpinan Kemdiknas akan dijadikan bahan pertimbangan dalam memberikan formasi baru PNS dosen pada unit kerja yang bersangkutan apabila mengajukan formasi PNS untuk bidang ilmu/keahlian yang sama dengan tenaga dosen yang diperbantukan tersebut.

Kelengkapan Usul Perbantuan 1. Asli surat usul dari pimpinan unit kerja PNS dosen yang bersangkutan 2. Asli surat Pernyataan dari pimpinan instansi yang berkepentingan bahwa gaji dan penghasilan lainnya yang berhubungan dengan perbantuan tersebut ditanggung sepenuhnya oleh instansi yang berkepentingan; 3. Asli surat Pernyataan Tidak Berkeberatan dari pimpinan unit kerja PNS dosen bersangkutan terhadap perbantuan tersebut; 4. Asli surat Pernyataan dari pimpinan unit kerja PNS Dosen yang bersangkutan bahwa terhadap perbantuan tersebut tidak akan menimbulkan/mengganggu proses belajar mengajar di perguruan tinggi yang bersangkutan. 5. Fotocopy sah SK kenaikan pangkat terakhir. 6. Fotocopy sah SK jabatan fungsional dan penetapan angka kredit terakhir. 7. Fotocopy sah DP3 2 tahun terakhir. 8. Fotocopy sah NIP baru.

PEMBEBASAN SEMENTARA PNS yang diperbantukan di luar instansi induknya dibebaskan sementara dari tugas-tugas jabatannya terhitung mulai tanggal SK Perbantuan tersebut diterbitkan.

KONSEKUENSI PEMBEBASAN SEMENTARA PNS dosen yang dibebaskan sementara dari tugastugas jabatannya dihentikan untuk sementara : tunjangan fungsional, tunjangan profesi, tunjangan kehormatan, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan.

PENGANGKATAN DALAM JABATAN STRUKTURAL PNS yang diperbantukan di luar instansi induknya dapat diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan penyetaraan/persamaan eselonnya apabila memiliki pangkat paling rendah 1 (satu) tingkat di bawah jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan(perka BKN No.2 Th 2011).

KENAIKAN PANGKAT PNS yang diperbantukan di luar instansi induknya dan diangkat dalam jabatan pimpinan yang ditetapkan persamaan eselonnya dapat diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi apabila : sekurang-kurangnya telah 4 tahun dalam pangkat terakhir setiap unsur penilaian prestasi kerja/dp3 sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir Kenaikan pangkat tersebut hanya dapat diberikan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali.

BUP PNS Dosen yang diperbantukan PNS yang diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya yang menduduki jabatan pimpinan yang telah ditetapkan penyetaraan/persamaan eselonnya (eselon I dan II), BUP nya dapat diperpanjang sampai 60 Tahun. Perpanjangan BUP bagi PNS dosen yang diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya ditetapkan oleh PPK Instansi Induknya.

Tata Cara Perpanjangan BUP Bagi PNS Dosen Yang Diperbantukan 1. Pimpinan instansi tempat PNS dosen diperbantukan menyampaikan permohonan perpanjangan BUP kepada pimpinan instansi induknya, disertai dengan alasanalasannya. 2. Berdasarkan permohonan tersebut Baperjakat instansi induk PNS dosen diperbantukan memberikan pertimbangan dapat / tidaknya perbantuan PNS dosen tersebut diperpanjang. 3. Pimpinan instansi induk PNS dosen diperbantukan meneruskan permohonan tersebut kepada PPK instansi induk dengan melampirkan pertimbangan Baperjakat.

(lanjutan) 4. PPK instansi induknya menetapkan keputusan memperpanjang atau tidak memperpanjang BUP PNS yang bersangkutan berdasarkan pertimbangan dari Baperjakat instansi induknya. 5. PPK instansi induk menetapkan keputusan memperpanjang atau tidak memperpanjang BUP PNS dosen diperbantukan dan menyampaikan keputusan tersebut kepada pimpinan instansi tempat PNS dosen diperbantukan.

Pengaktifan Kembali ke Dalam Jabatan Fungsional Dosen PNS dosen yang telah selesai diperbantukan di luar instansi induk dikembalikan secara resmi oleh pimpinan instansi yang menerima perbantuan PNS dosen yang telah dikembalikan tersebut harus diaktifkan kembali ke dalam jabatan fungsional semula Terhitung mulai tanggal SK pengaktifan kembali, PNS dosen yang bersangkutan dapat dinilai kembali angka kreditnya

Persyaratan pengaktifan kembali setelah selesai diperbantukan a. Adanya surat pengembalian resmi dari pimpinan instansi yang berkepentingan kepada Menteri Pendidikan Nasional melalui pimpinan unit kerja PNS dosen yang bersangkutan, yang dilampiri dengan : 1) Fotokopi sah SK Pemberhentian dengan hormat dari jabatan struktural; 2) Fotokopi sah Naskah Pelantikan/Serah Terima Jabatan; 3) Fotokopi sah DP3 terakhir yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang pada instansi PNS dosen tersebut diperbantukan; 4) Surat Pernyataan dari atasan langsung pada instansi penerima perbantuan, bahwa selama diperbantukan PNS dosen tersebut tidak pernah dikenakan/sedang dikenakan hukuman disiplin PNS sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Adanya surat pernyataan dari Rektor/Ketua Sekolah Tinggi/Direktur Politeknik/Koordinator Kopertis bahwa unit kerja yang bersangkutan masih bersedia menerima kembali PNS dosen yang akan ditarik kembali dari perbantuan tersebut. Surat pernyataan ini merupakan konsekuensi logis dari surat pernyataan terdahulu pada saat PNS dosen tersebut diizinkan untuk diperbantukan.

Kelengkapan Usul Pengaktifan Kembali Setelah Selesai Diperbantukan 1. Asli surat usul pengaktifan kembali dari pimpinan instansi induknya 2. Fotocopy sah SK perbantuan 3. Fotocopy sah SK pembebasan sementara dari tugas-tugas jabatan fungsional 4. Fotocopy sah SK pengangkatan dalam jabatan struktural pada instansi yang menerima perbantuan 5. Fotocopy sah naskah pelantikan/serah terima jabatan 6. Fotocopy sah SK pemberhentian dari jabatan struktural pada instansi yang menerima perbantuan 7. Fotocopy sah surat Pernyataan dari atasan langsung pada instansi penerima perbantuan, bahwa selama diperbantukan PNS dosen tersebut tidak pernah dikenakan/sedang dikenakan hukuman disiplin PNS sesuai dengan ketentuan yang berlaku 8. Fotocopy sah SK pangkat terakhir 9. Fotocopy sah SK Jabatan fungsional dosen/pak terakhir 10. Fotocopy sah DP3 dalam 2 (dua) tahun terakhir 11. Fotocopy sah NIP baru

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL Biro Kepegawaian - Sekretariat Jenderal 2011

DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 5. Keputusan Kepala BKN Nomor 13 Tahun 2002 6. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor 32376/A4. VI/KP/2007 Tanggal 26 Juli 2007 7. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor 4841/A4.5/KP/2009 Tanggal 30 Januari 2009

MACAM PERPINDAHAN PNS DOSEN 1. Pindah antar unit kerja (dosen dosen) 2. Pindah antar instansi a. PNS non dosen Kemdiknas menjadi dosen b. PNS non dosen di luar Kemdiknas menjadi dosen c. PNS dosen menjadi PNS non dosen

PINDAH ANTAR UNIT KERJA (DOSEN KE DOSEN) Persyaratan : 1. Memperoleh persetujuan (izin menerima) secara tertulis dari pimpinan unit kerja yang dituju atau pejabat yang berwenang di lingkungan unit kerja yang dituju; 2. Tidak sedang dalam proses perkara pidana karena diduga atau didakwa melakukan tindak pidana kejahatan; 3. Tidak sedang dalam proses upaya hukum keberatan atau banding administratif atas hukuman disiplin yang dikenakan pejabat yang berwenang menghukum; 4. Tidak sedang dalam proses penjatuhan hukuman disiplin di unit kerja asal; 5. Tidak sedang dalam masa wajib kerja (ikatan dinas) dengan unit kerja asal; 6. Tidak sedang melaksanakan atau dalam status tugas belajar; 7. Telah berstatus PNS (tidak berstatus sebagai CPNS) 8. Memiliki masa kerja secara terus menerus (tidak terputus-putus) di instansi asal sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

KELENGKAPAN USUL PINDAH ANTAR UNIT KERJA 1. Asli surat usul dari pimpinan unit kerja yang dituju 2. Asli surat permohonan pindah PNS dosen yang bersangkutan 3. Asli surat pernyataan persetujuan melepas dari pimpinan unit kerja asal 4. Asli surat pernyataan dari pimpinan unit kerja asal bahwa kepindahan PNS dosen yang bersangkutan tidak akan mengganggu PBM 5. Asli surat pernyataan persetujuan menerima dari pimpinan unit kerja yang dituju 6. Asli rasio dosen dan mahasiswa pada program studi yang dituju 7. Fotocopy sah SK CPNS, SK PNS, SK Pangkat terakhir 8. Fotocopy sah SK jabatan fungsional dan PAK terakhir 9. Fotocopy sah ijazah yang dimiliki 10. Fotocopy sah NIP baru 11. Fotocopy sah DP3 (2 tahun) terakhir

PINDAH ANTAR INSTANSI (PNS DOSEN MENJADI NON DOSEN) A. Persyaratan : 1. Memperoleh persetujuan (izin menerima) secara tertulis dari pimpinan instansi yang dituju; 2. Tidak pernah dikenakan hukuman pidana karena melakukan tindak pidana kejahatan selama bekerja sebagai dosen; 3. Tidak sedang dalam proses perkara pidana karena disangka atau didakwa melakukan tindak pidana kejahatan; 4. Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin sedang atau berat selama bekerja di sebagai dosen; 5. Tidak sedang dalam proses upaya hukum keberatan atau banding administratif atas keputusan hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan Kemdiknas; 6. Tidak sedang dalam proses penjatuhan hukuman disiplin oleh pejabat yang berwenang di lingkungan Kemdiknas; 7. Tidak sedang menjalani wajib kerja atau ikatan dinas dengan Kemdiknas; 8. Tidak sedang melaksanakan tugas belajar; 9. Telah berstatus PNS (tidak berstatus sebagai CPNS) 10. Memiliki masa kerja di lingkungan Kemdiknas secara terus menerus (tidak terputus-putus) sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

B. Kelengkapan Usul 1. Asli surat usul dari pimpinan unit kerja yang dituju 2. Asli surat permohonan pindah PNS dosen yang bersangkutan 3. Asli surat pernyataan persetujuan melepas dari pimpinan unit kerja asal 4. Asli surat pernyataan dari pimpinan unit kerja asal bahwa kepindahan PNS dosen yang bersangkutan tidak akan mengganggu PBM 5. Asli surat pernyataan persetujuan menerima dari pimpinan unit kerja yang dituju 6. Asli Format Model D.IV 7. Fotocopy sah SK CPNS, SK PNS, SK Pangkat terakhir 8. Fotocopy sah SK jabatan fungsional dan PAK terakhir 9. Fotocopy sah ijazah yang dimiliki 10. Fotocopy sah NIP baru 11. Fotocopy sah DP3 (2 tahun) terakhir

PINDAH ANTAR INSTANSI (PNS NON DOSEN MENJADI DOSEN) I. Persyaratan : 1. Memperoleh persetujuan (izin menerima) secara tertulis dari Menteri atau pejabat yang berwenang di lingkungan Kemdiknas; 2. Tidak pernah dikenakan hukuman pidana karena melakukan tindak pidana kejahatan selama bekerja di instansi asal; 3. Tidak sedang dalam proses perkara pidana karena diduga atau didakwa melakukan tindak pidana kejahatan; 4. Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin tingkat sedang atau berat selama bekerja di instansi asal; 5. Tidak sedang dalam proses upaya hukum keberatan atau banding administratif atas keputusan hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum; 6. Tidak sedang dalam proses penjatuhan hukuman disiplin di instansi asal; 7. Tidak sedang dalam masa wajib kerja (ikatan dinas) dengan instansi asal atau instansi lain; 8. Tidak sedang melaksanakan atau dalam status tugas belajar; 9. Telah berstatus PNS (tidak berstatus sebagai CPNS) 10. Memiliki masa kerja secara terus menerus (tidak terputus-putus) di instansi asal sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

II. Batas usia maksimal a. Setinggi-tingginya adalah 45 tahun, bagi PNS bukan dosen yang belum bertugas sama sekali sebagai dosen luar biasa dan/atau belum memiliki jabatan akademik dosen. b. Setinggi-tingginya adalah 55 tahun, bagi PNS bukan dosen yang telah bertugas sebagai dosen luar biasa sekurang-kurangnya 10 tahun dan telah memiliki jabatan akademik sebagai Lektor (luar biasa) berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang.

(Lanjutan) 2. Bidang ilmu yang dimiliki a. Dibuktikan dengan kajian kebutuhan akan bidang ilmu tersebut dari perguruan tinggi yang bersangkutan, agar tidak merugikan pengembangan karier dosen yang telah ada dan memiliki bidang ilmu yang sama b. Bidang ilmu/keahlian yang dimiliki tersebut harus linear antara sarjana (S1) dengan magister (S2), dan doktor (S3) c. Bidang ilmu/keahlian yang dimiliki tersebut berasal dari perguruan tinggi terakreditasi sekurang-kurangnya B d. Indeks prestasi kumulatif (IPK) untuk transkrip ijazah sarjana (S1) sekurang-kurangnya adalah 2,70 (dua koma tujuh puluh), dan IPK untuk transkrip ijazah magister (S2) dan doktor (s3) sekurang-kurangnya adalah 3,20 (tiga koma dua puluh)

III. Kelengkapan Usul 1. Asli surat usul dari pimpinan unit kerja yang dituju 2. Asli surat permohonan pindah PNS dosen yang bersangkutan 3. Asli surat pernyataan persetujuan melepas dari pimpinan unit kerja asal 4. Asli surat pernyataan persetujuan menerima dari pimpinan unit kerja yang dituju 5. Asli rasio dosen dan mahasiswa pada program studi yang dituju 6. Fotocopy sah SK CPNS, SK PNS, SK Pangkat terakhir 7. Fotocopy sah SK jabatan fungsional dan PAK terakhir 8. Fotocopy sah ijazah yang dimiliki 9. Fotocopy sah NIP baru 10. Fotocopy sah DP3 (2 tahun) terakhir

Prosedur Perpindahan Antar Instansi 1. Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi yang membutuhkan menghubungi secara tertulis Pejabat Pembina Kepegawaian dimana Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan bekerja untuk meminta persetujuan. 2. Apabila Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan bekerja menyetujui, maka Pejabat Pembina Kepegawaian tersebut membuat surat pernyataan persetujuan. 3. Surat pernyataan persetujuan tersebut dibuat rangkap 2 (dua) dan disampaikan kepada : a) Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi yang membutuhkan; dan b) Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan. 4. Berdasarkan pernyataan persetujuan tersebut, maka pejabat Pembina Kepegawaian yang membutuhkan, menyampaikan usul pemindahan antar instansi kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk mendapat penetapan pemindahan. 5. Dalam pengajuan usul sebagaimana dimaksud dalam angka 4, dilampirkan: a) Surat permintaan persetujuan; b) Surat pernyataan persetujuan pindah; c) Salinan/fotocopy sah keputusan dalam pangka terakhir.

(lanjutan) 6. Berdasarkan usul tersebut, Kepala Badan Kepegawaian Negara menetapkan surat keputusan pemindahannya. 7. Surat keputusan pemindahan tersebut dibuat sekurang-kurangnya dalam rangkap 5 (lima) disampaikan kepada : a) Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi yang membutuhkan; b) Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi asal; c) Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan; d) Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara; dan e) Kepala Badan Kepegawaian Negara. 8. Berdasarkan surat keputusan pemindahan tersebut, maka : a) Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi yang membutuhkan menetapkan surat keputusan penempatan/pengangkatan dalam jabatan. b) Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi asal menetapkan surat keputusan pemberhentian dari jabatan/pekerjaan (bukan surat keputusan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil)

(lanjutan) 9. Keputusan penempatan/pengangkatan dalam jabatan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang menerima dan keputusan pemberhentian dari jabatan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi asal sebagaimana tersebut dalam angka 8, hendaknya jangan terlampau lama perbedaan waktunya. 10. Untuk tidak menimbulkan kekosongan atau keterlambatan dalam pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan, maka harus segera diselesaikan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP), apabila pemindahan antar intansi tersebut mengakibatkan perpindahan wilayah pembayaran. Apabila perpindahan instansi tersebut tidak mengakibatkan perpindahan wilayah pembayaran, maka harus dilakukan koordinasi dengan Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara yang bersangkutan.

SEKIAN & TERIMA KASIH