Implementasi Reduksi Noise Citra Berwarna dengan Metode Filter Median dan Filter Rata-rata

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RESTORASI CITRA. Budi s

By Emy 1 MEREDUKSI NOISE By Emy By Emy

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 6 Restorasi Citra (Image Restoration) Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

PERBANDINGAN KINERJA METODE MEDIAN FILTER DAN MIDPOINT FILTER UNTUK MEREDUKSI NOISE PADA CITRA DIGITAL ABSTRAK

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI TAPIS LOLOS RENDAH CITRA OPTIK MENGGUNAKAN MATLAB

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

3.2.1 Flowchart Secara Umum

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERBANDINGAN METODE VEKTOR MEDIAN FILTERING DAN ADAPTIVE MEDIAN FILTER UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai

BAB II LANDASAN TEORI

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 7 Restorasi Citra (Image Restoration) Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

BAB II TI JAUA PUSTAKA

IMPLEMENTASI PENGOLAHAN CITRA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONVOLUSI UNTUK PELEMBUTAN CITRA (IMAGE SMOOTHING) DALAM OPERASI REDUKSI NOISE

ANALISIS UNJUK KERJA MEDIAN FILTER PADA CITRA DIGITAL UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA

BAB II LANDASAN TEORI

Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2005

DETEKSI TEPI MENGGUNAKAN OPERATOR ISOTROPIK DENGAN PENGOLAHAN AWAL MENGGUNAKAN PENGATURAN INTENSITAS

Muhammad Zidny Naf an, Lc., S.Kom., M.Kom. Genap 2015/2016

BAB II LANDASAN TEORI

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

METODE PERANCANGAN PENGARANGKAT LUNAK MEREDUKSI NOISE CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN CONTRAHARMONIC MEAN FILTTER

JURNAL ANALISIS PERBANDINGAN METODE HISTOGRAM EQUALIZATION DENGAN METODE MEDIAN FILTER UNTUK REDUKSI NOISE

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI PENGURANGAN NOISE PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE FILTER GAUSSIAN

PERBAIKAN CITRA DENGAN METODE POWER LAW TRANSFORMATION

Analisa Perbandingan Adaptif Median Filter Dan Median Filter Dalam Reduksi Noise Salt & Pepper

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Image Restoration. Aditya Wikan Mahastama

PERBAIKAN KUALITAS CITRA BERWARNA DENGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

APLIKASI TRANSFORMASI WATERSHED UNTUK SEGMENTASI CITRA DENGAN SPATIAL FILTER SEBAGAI PEMROSES AWAL

BAB II LANDASAN TEORI. dihadapi dengan standar median filter. Perbedaan mendasar antara dua filter ini

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : akan digunakan untuk melakukan pengolahan citra.

Penerapan Metode Kirsch Dalam Mendeteksi Tepi Objek Citra Digital

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE LOW PASS FILTER (LPF) UNTUK MENGURANGI DERAU PADA CITRA MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL

LAPORAN TUGAS MATA KULIAH PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Aplikasi Filter pada Domain Spasial

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI REDUKSI NOISE SALT & PEPPER DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPROVED MEDIAN FILTER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL

Image Processing. Nana Ramadijanti Laboratorium Computer Vision Politeknik Elekltronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2010

7.7 Pelembutan Citra (Image Smoothing)

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Konvolusi. Esther Wibowo Erick Kurniawan

IMPLEMENTASI METODE MEDIAN FILTER DAN HISTOGRAM EQUALIZATION UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN APLIKASI REDUKSI NOISE PADA CITRA DIGITAL DENGAN METODE MEAN FILTER DAN MIDPOINT

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang. Semakin banyak penemuan-penemuan baru dan juga

ANALISIS PENERAPAN METODE MEDIAN FILTER UNTUK MENGURANGI NOISE PADA CITRA DIGITAL

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB II LANDASAN TEORI

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK FILTERING ADAPTIVE NOISE REMOVAL PADA GAMBAR BERNOISE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DALAM MENENTUKAN KEMATANGAN BUAH KAKAO MENGGUNAKAN METODE EUCLIDEAN DISTANCE SKRIPSI

Arnes Sembiring Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Abstrak

IMAGE ENHANCEMENT MENGGGUNAKAN METODE LINEAR FILTERING DAN STATIONARY WAVELET TRANSFORM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

IMPLEMENTASI ADAPTIVE MEDIAN FILTER SEBAGAI REDUKSI NOISE PADA CITRA DIGITAL

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA PERBAIKAN KUALITAS IMAGE CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HARMONIC MEAN FILTER

MKB Teknik Pengolahan Citra Operasi Ketetanggaan Piksel pada Domain Frekuensi. Genap 2016/2017

8 2.4 Derau dalam citra Pada saat proses capture (pengambilan gambar), beberapa gangguan mungkin terjadi, seperti kamera tidak focus atau munculnya bi

Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1) Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

Perbandingan Metode Robinson 5 Level Dan Prewit Dalam Mendeteksi Tepi Citra Digital

PENGHAPUSAN NOISE PADA CITRA DENGAN FILTER ADAPTIVE- HIERARCHICAL

IMPLEMENTASI ORDER-STATISTIC FILTERS UNTUK MEREDUKSI NOISE PADA CITRA DIGITAL

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan Citra

PENERAPAN METODE GAUSSIAN SMOOTHING UNTUK MEREDUKSI NOISE PADA CITRA DIGITAL

: IMPLEMENTASI ALGORITMA KRIPTOGRAFI ELGAMAL UNTUK FILE CITRA 2 DIMENSI

PERBAIKAN CITRA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIAN FILTER dan METODE HISTOGRAM EQUALIZATION Ricky Aprias Sholihin, Bambang Hari Purwoto

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PENERAPAN METODE KONVOLUSI UNTUK UNTUK REDUKSI DERAU PADA CITRA DIGITAL.

PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL. Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI Closed Circuit Television (CCTV)

Praktikum 9 Reduksi Noise

PEMANFAATAN APLIKASI GOOGLE EARTH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN GOGRAFIS MENGGUNAKAN METODE IMAGE ENHANCEMENT

PENGHAPUSAN NOISE PADA CITRA DENGAN FILTER ADAPTIVE-HIERARCHICAL

Transkripsi:

Implementasi Reduksi Noise Citra Berwarna dengan Metode Filter Median dan Filter Rata-rata Arif Senja Fitrani 1, Hindarto 2, Endang Setyati 3 1,2, Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 3 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Surabaya 1 asf_fit@yahoo.com, 3 endang@stts.edu Abstrak Dalam tulisan ini kami menjelaskan tentang reduksi noise dengan menggunakan metode filter median dan filter rata-rata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa data citra yang terdapat noise dengan menerapkan beberapa item noise pada citra kemudian citra tersebut direduksi dengan metode filter median dan filter rata-rata. Hasil dari reduksi kedua metode dapat dibandingkan dengan menggunakan nilai MSE nya. Dalam penelitian ini inputan citra akan di beri noise yaitu noise Gaussian, noise salt, noise speckle dan noise uniform, masing-masing proses noise akan direduksi dengan kedua metode tersebut, sehingga akan menghasilkan data citra baru. Untuk evaluasi hasil kedua reduksi tersebut dapat di pantau menggunakan media visual pada citra, histogram atau nilai dari MSE setiap citra. Penelitian ini menggunakan metode filter median dan filter rata-rata dengan menerapkan matrik 3x3 sebagai proses konvulasi pada data citra. Setiap metode reduksi noise mempunyai tingkat keberhasilan berbeda-beda, metode filter median lebih baik dalam mereduksi setiap noise yang diberikan pada citra dibandingkan dengan metode filter rata-rata. Dari keempat noise yang diberikan pada citra, maka tingkat keberhasilan filter median mencapai 75 %. Median filter tidak dapat mereduksi noise uniform karena nilai MSE nya lebih besar dari nilai MSE noise. Untuk tingkat keberhasilan filter rata-rata mencapai 25 % dari operasi setiap noise yang diberikan pada citra. Filter rata-rata hanya berhasil mereduksi noise Gaussian. Kata kunci : Noise, Noise Gaussian, Noise Salt, Noise Speckle, Noise Uniform, MSE, Filter Median. Filter Rata-Rata. 1.1 Latar Belakang Reduksi noise yaitu proses membersihkan atau mereduksi gangguangangguan pada citra sehingga informasi data citra tidak hilang dan citra dapat diintepretasikan oleh mata manusia (Human Visual System/HVS). Proses ini merupakan suatu proses perbaikan citra dalam pengolahan citra digital (digital image processing). Untuk mereduksi noise maka di gunakan teknik komputasi berupa operasi tingkat lokal dimana hasil proses suatu titik (piksel) tergantung pada titik-titik tetangganya dan titik itu sendiri, proses ini pada umumnya dilakukan dengan cara konvulasi terhadap nilai citra nya. Salah satu reduksi noise operasi tingkat lokal yaitu proses filtering yang mengacu pada domain frekuensi yaitu meloloskan (menerima) komponen frekuensi tertentu dan menghilangkan (menolak) komponen frekuensi lain. Pada proses reduksi noise salah satu metode yang 10

Arif Senja, dkk : Implementasi Reduksi.. digunakan yaitu filter median dan filter ratarata. Metode filter median merupakan suatu metode perhitungan nilai tengah setelah data citra pada sub image diurutkan menggunakan system matrik. Pada umumnya metode ini mempunyai kemampuan mereduksi noise sangat baik karena pada metode ini akan memberikan efek blurring pada citra. Metode filter rata-rata merupakan suatu metode konvulasi dimana nilai intensitas setiap piksel diganti dengan rata-rata dari nilai intensitas piksel tersebut dengan piksel-piksel tetangganya. Filter ini pada umumnya disebut sebagai filter penghalus (smoothing filters) atau lowpass filter. Jumlah tetangga yang dilibatkan tergantung pada filter yang dirancang dengan menggunakan metode matrik. Noise merupakan suatu gangguan pada citra yang di sebabkan Karena proses capture atau pengolahan citra sendiri. Noise pada citra di bedakan menjadi beberapa macam, yaitu : a. Noise Gaussian b. Noise Speckle c. Noise Salt & Pepper d. Noise Uniform Dari beberpa macam noise diatas masing-masing noise mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. 1.2 Metodologi Penelitian ini menggunakan metode filter median dan filter rata-rata untuk menghilang-kan noise atau derau pada data citra. Jenis noise yang dibangkitkan yaitu noise gaussian, noise salt & pepper, noise uniform dan noise speckle. Beberapa noise dijelaskan sebagai berikut : 2.1. Noise Gaussian Noise Gaussian dapat dibangkitkan dengan cara membangkitkan bilangan acak [0,1] dengan distribusi Gaussian. Kemudian untuk titik-titik yang terkena noise, nilai fungsi citra ditambahkan dengan nilai noise yang ada atau dirumuskan : y i.j i.j j p.a Dimana : a = nilai bilangan acak berdistribusi gaussian p = prosentase noise y(i,j) = nilai citra terkena noise x(i,j) = nilai citra sebelum terkena noise Efek dari noise ini yaitu pada gambar muncul titik berwarna yang jumlahnya sama dengan prosentase noise. Pada umumnya untuk membangkitkan bilangan acak dapat menggunakan system randomize pada setiap program yang di pakai, untuk bilangan acak distribusi Gaussian tidak dapat langsung menggunakan system randomize pada program yang dipakai tetapi menggunakan metode rejection yaitu memfilter bilangan acak system randomize dengan fungsi f, jadi bilangan acak (x,y) dibangkitkan dan ditolak bila y > f(x). 2.2. Noise Salt & Pepper Noise Salt & Pepper merupa-kan derau citra yang megenerate titik terang dan gelap. Titik titik tersebut secara probabil-itas lebih kecil dari probabilitas 11

noise. Berikut ini formulasi dari noise salt and pepper : y > f(x,y)=255 jika p(x,y) < n Dimana : f(x,y) = Nilai grayscale pada titik (x,y) p(x,y) = Probabilitas acak n = Probabilitas noise Noise ini bisa juga disebut dengan noise impulse, tetapi apabila tidak ada probabilitas yang bernilai nol dan apabila nilai keduanya hampir sama maka impulse dari noise akan membentuk butiran-butiran halus seperti garam pada citra. 2.3. Noise uniform Noise Uniform hampir sama dengan noise Gaussian, noise ini di generate dengan cara membangkitkan bilangan acak [0,1] dengan distribusi uniform. Perbedaan noise ini dengan noise Gaussian terletak pada system penyebaran noise nya dimana Gaussian menggunakan metode rejection dengan megenerate dua bilangan acak (x,y) dan ditolak bila y>f(x). Kemudian untuk noise Uniform titik-titik yang terkena noise, nilai fungsi citra ditambahkan dengan nilai noise yang ada, atau dirumuskan dengan : y(i,j) = x(i,j) + p.a Dimana : a = nilai bilangan acak berdistribusi uniform p = prosentase noise y(i,j) = nilai citra terkena noise x(i,j) = nilai citra sebelum terkena noise 2.4. Noise Speckle Noise speckle dapat dibangkitkan dengan cara membengkitkan bilangan 0 (warna hitam) pada titik-titik yang secara probabilitas lebih kecil dari nilai probabilitas noise, dan dirumuskan dengan : f(x,y)=0 jika p(x,y) < n Dimana : f(x,y) = Nilai grayscale pada titik (x,y) p(x,y) = Probabilitas acak n = Probabilitas noise. 2.5. Filter Median Metode Median Filter merupakan filter non linier yang dikembangkan Tukey, yang berfung-si untuk menghaluskan dan mengur-angi noise atau gangguan pada citra. Cara kerja non linier yaitu penapis tidak melakukan konvulasi, tetapi operasi ini mengurutkan nilai intensitas sekelompok piksel, kemudian menggantikan nilai piksel yang diproses dengan nilai tertentu. Pada median filter suatu window atau penapis yang memuat sejumlah pixel ganjil digeser titik per titik pada seluruh daerah citra. Nilai-nilai yang berada pada window diurutkan secara ascending untuk kemudian dihitung nilai mediannya. Nilai tersebut akan menggantikan nilai yang berada pada pusat bidang window. Jika suatu window ditempat-kan pada suatu bidang citra, maka nilai pixel pada pusat bidang window dapat dihitung dengan mencari nilai median dari nilai intensitas sekelompok pixel yang telah diurutkan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: f(x,y)=median{g(s,t)} (s,t) s xy dimana f(x,y) merupakan citra yang dihasilkan dari citra g(s,t) dengan 12

Arif Senja, dkk : Implementasi Reduksi.. S xy sebagai window yang ditempatkan pada bidang citra dan (s,t) elemen dari window tersebut. Filter ini memberikan kemampuan reduksi noise yang sangat baik, dengan Blurring yang lebih sedikit daripada linear smoothing filter untuk ukuran citra sama. Filter median memberikan hasil yang sangat bagus untuk citra yang terkena noise. Contoh perhitungan digital dari filter median. Misalkan S xy adalah subimage dari sebuah citra dan S xy berukuran 3x3 yang mempunyai nilai-nilai intensitas seperti berikut: 5 5 4 7 2 6 1 4 1 Gambar 1. Grafik Intensitas Sub Image 3x3 pengurutan : 1 1 2 4 4 5 5 6 7 5 5 4 7 4 6 1 4 1 Gambar 2. Grafik Intensitas Sub Image 3x3 setelah Perhitungan Filter Median berukuran m x n dilakukan dengan proses filtering pada citra yang rusak g(x,y) pada area yang didefinisikan oleh Sxy. Nilai pada citra f(x,y) yang diperbaiki pada tiap titik (x,y) hanya dihitung dengan menggunakan piksel dalam daerah yang didefinisikan oleh Sxy. Secara matematis proses tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut : Operasi diatas dipandang sebagai konvulasi antara citra f(x,y) dimana prosesnya dilakukan dengan menggeser penapis konvulasi piksel per piksel. Contoh perhitungan digital dari Mean Filter, misalkan S xy adalah subimage dari sebuah citra dan S xy berukuran 3x3 yang mempunyai nilai intensitas seperti berikut: 2 0 4 7 2 6 1 4 1 Gambar 3. Citra koin Citra asli; Citra hasil filter median. 2.6. Filter Rata-Rata Metode mean filter adalah satu teknik filtering yang bekerja dengan cara menggantikan intensitas suatu piksel dengan rata-rata nilai piksel dari pikselpiksel tetangganya. Jika suatu citra f(x,y) 13 Gambar 4. Grafik Intensitas Sub Image 3x3 Maka : 2 0 4 7 3 6 1 4 1 Gambar 5. Grafik Intensitas Sub Image 3x3 setelah Perhitungan Filter Rata-Rata

dengan cara pengamatan visual seperti ini lebih bersifat subjektif karena penerimaan dan penilaian setiap orang berbeda. Gambar 6. Citra Kucing Citra asli; Citra hasil filter rata-rata 3. Analisa Dan Perancangan Sistem 3.1. Flowchart Reduksi Noise Filter Median 2.7. Penilaian Kualitas Citra Penilaian kualitas citra dilakukan dengan cara penilaian secara objektif dengan menggunakan besaran MSE (Mean Squared Error), besaran tersebut membandingkan pixel-pixel pada posisi yang sama dari dua citra yang berlainan. Semakin kecil nilai MSE nya antara citra orisinal dengan citra hasil pemampatan maka semakin baik pemampatan citra tersebut artinya, kualitas citra setelah mengalami perbaikan noise hampir sama dengan kualitas citra asalnya. Berikut ini formulasi dari MSE, yaitu : M dan N = ukuran panjang dan lebar citra fa(i,j) = intensitas citra di titik (i,j) sebleum terkena noise (sesbelum citra berubah. fb(i,j) = intensitas citra di titik (i,j) setelah noise dihilangkan. Selain menggunakan criteria objektif (kuantitatif) yaitu MSE, penilaian kualitas citra dapat dilakukan dengan menggunakan criteria subjektif (kualitatif) yaitu membandingkan hasil citra bernoise dengan citra tereduksi noise. Penilaian Gambar 7. Flowchart Filter Median 14

Arif Senja, dkk : Implementasi Reduksi.. 3.2 Flowchart Reduksi Noise Filter operasi noise. Secara kualitatif dan kuantitatif hasil kedua reduksi noise akan berbeda. Secara kuatitatif hasil dari MSE akan membuktikan bahwa semakin turun nilai MSE nya maka kualitas citra akan lebih baik dari citra yang bernoise dan sebaliknya. 4.3 Reduksi Noise A. Reduksi Noise pada citra bernoise Gaussian. Citra akan diberi noise dengan kepadatan derau 0.1 kemudian akan direduksi dengan filter median dan filter rata-rata dengan satu kali perbaikan. Gambar 8. Flowchart Filter Rata-Rata 4. Hasil Pengujian Sistem 4.1. Cara Kerja Sistem Aplikasi di buat dengan menggunakan pemrograman visual basic 6.0, implementasi dari aplikasi ini yaitu dapat menginputkan file semua jenis format citra. Pada pengujian ini citra yang digunakan yaitu citra kucing dengan format.jpg dengan ukuran 125x193 piksel. Setelah melakukan proses reduksi noise citra dapat disimpan dengan dengan format.bmp, citra yang telah tereduksi tidak akan merubah ukuran dari citra tersebut. Aplikasi bekerja sesuai dengan perancangan system dengan memudahkan user untuk menjalankan aplikasi ini. 4.2. Hasil Pengujian Pengujian dilakukan pada citra kucing dengan memberikan noise berupa noise Gaussian, speckle, salt dan uniform dengan kepadatan derau 0.1 pada setiap (d) Gambar 9. Citra Kucing;. Citra Awal,. Citra dengan Noise Gaussian, Citra Filter Median, (d) Citra Filter Rata- Rata Secara HVS sedikit perbedaan yang Nampak pada kedua citra tetapi secara kuantitatif dapat di bandingkan dengan metode nilai MSE. 15

Secara HVS nampak perbedaan pada kedua citra dimana filter median lebih baik kualitas citranya dengan filter rata-rata dan secara kuantitatif juga dapat di bandingkan dengan metode nilai MSE. Gambar 10. Histogram;. Nilai MSE Noise Gaussian; Nilai MSE Filter Median; Nilai MSE Filter Rata-Rata B. Reduksi Noise pada citra bernoise Salt. Gambar 12. Histogram;. Nilai MSE Noise Salt; Nilai MSE Filter Median; Nilai MSE Filter Rata-Rata. C. Reduksi Noise pada citra bernoise Speckle. (d) Gambar 11. Citra Kucing;. Citra Awal,. Citra dengan Noise Salt, Citra Filter Median, (d) Citra Filter Rata-Rata (d) Gambar 13. Citra Kucing;. Citra Awal,. Citra dengan Noise Speckle, Citra Filter Median, (d) Citra Filter Rata-Rata 16

Arif Senja, dkk : Implementasi Reduksi.. Secara HVS nampak perbedaan pada kedua citra dimana filter median lebih baik kualitas citranya dengan filter rata-rata dan secara kuantitatif juga dapat di bandingkan dengan metode nilai MSE. Secara HVS tidak nampak perbedaan pada kedua citra tetapi secara kuantitatif dapat di bandingkan dengan metode nilai MSE. Gambar 14. Histogram;. Nilai MSE Noise Speckle; Nilai MSE Filter Median; Nilai MSE Filter Rata-Rata. D. Reduksi Noise pada citra bernoise Uniform. Gambar 14. Histogram;. Nilai MSE Noise Uniform; Nilai MSE Filter Median; Nilai MSE Filter Rata-Rata. (d) Gambar 15. Citra Kucing;. Citra Awal,. Citra dengan Noise Uniform, Citra Filter Median, (d) Citra Filter Rata-Rata 4.4 Pembahasan Berdasarkan dari hasil pengujian diatas maka didapatkan bahwa tidak untuk reduksi noise filter median dapat mereduksi noise Gaussian, salt dan speckle, sedangkan noise uniform tidak dapat terduksi karena nilai MSE nya lebih besar dari nilai MSE bernoise. Sedangkan untuk reduksi noise filter rata-rata hanya bias mereduksi noise Gaussian, dan untuk ketiga noise tidak dapat tereduksi. Kelemahan pada kedua reduksi noise filter median dan filter ratarata yaitu pada tepi citra jika terdapat 17

noise tidak dapat direduksi karena pada system matrik hanya dapat mengubah/mereduksi piksel ditengah dari matrik/kolom yang digunakan. 5 KESIMPULAN Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagi berikut : 1. Kedua metode ini mempunyai karakter yang berbeda saat proses reduksi noise, dimana proses reduksi median filter saat mereduksi noise Gaussian dengan MSE 5.37, dapat mereduksi noise dengan memeriksa indicator MSE dan hasil prosesnya lebih baik dari proses reduksi filter rata-rata. Indicator MSE pada median filter yaitu 3.67 dan MSE pada filter rata-rata yaitu 3.72 Db. 2. Saat kedua metode mereduksi noise salt dengan MSE 15.56, reduksi median filter dapat mereduksi hingga nilai MSE nya 2.97, sedangkan reduksi filter rata-rata tidak dapat mereduksi noise karena nilai MSE nya lebih besar dari nilai MSE noise yaitu 16.29 berbanding 15.56 Db. 3. Untuk citra bernoise speckle dengan MSE 10.00, maka saat proses reduksi noise median filter dapat mereduksi hingga nilai MSE nya 2.56, sedangkan reduksi filter rata-rata tidak dapat mereduksi noise karena nilai MSE nya lebih besar dari nilail MSE noise yaitu 11.24 berbanding 10.00 Db. 4. Untuk citra bernoise uniform dengan MSE 12.78, kedua metode median filter dan filter rata-rata tidak dapat mereduksi noise karena nilai MSE nya lebih besar dari nilai MSE noise yaitu 13.37 untuk reduksi median filter dan 13.15 untuk reduksi filter rata-rata berbanding 12.78 Db. 5. Kedua metode reduksi noise ini tidak dapat mereduksi secara maksimum karena jika terdapat noise pada tepi citra maka noise tidak dapat dihilangkan, kedua proses tersebut hanya dapat menghilangkan noise pada sisi tengah matrik yang digunakan. 6. Hasil dari proses reduksi ini tidak akan merubah informasi ukuran dari citra awal serta dapat mengerjakan berbagai format file citra. Daftar Pustaka Riyanto Sigit, ST, Basuki Achmad, Drs., M.Kom., Ramadijanti N, S.Kom.,M.Kom. dan Pramadihanto Dadel, Dr. Ir. M.Eng., (2005), Step by Step Pengolahan Citra Digital, 1 st edition, Andi Offset, Yogyakarta. Sutopo A. H, (2002), Pengantar Grafika Komputer, 1 st edition, Gava Media, Yogyakarta. Sutoyo, T., S.Si., M.Kom., Mulyanto Edy, S.Si., M.Kom., Suhartono Vincent, Dr., Nurhayati O. D, MT. dan Wijanarto, M.Kom., (2009), Teori Pengolahan Citra Digital, 1 st edition, Andi Offset, Yogyakarta. The Math Works Inc, (2000), Image Processing Toolbox TM For Use with MATLAB : User s Guide, 2 nd version, The Math Works Company, Natick, MA. 18

Arif Senja, dkk : Implementasi Reduksi.. Usman Ahmad, (2005), Pengolahan Citra Digital, 1 st edition, Graha Ilmu, Yogyakarta. Usman Ahmad, (2009), 10 Langkah Membuat Program Pengolah Citra; Menggunakan Visual C#, 1 st edition, Graha Ilmu, Yogyakarta 19

20