Komp LIPI Gd 20, Jl Sangkuriang 21/54D, Bandung 40135, Indonesia b Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Telkom,

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

SIMULASI PERBANDINGAN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULARPATCH DAN CIRCULARPATCH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

SIMULASI PERBANDINGAN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR PATCH DAN CIRCULAR PATCH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

Perancangan Antena Mikrostrip Planar Monopole dengan Pencatuan Coplanar Waveguide untuk Antena ESM

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SALURAN PENCATU FEED LINE DAN PROXIMITY COUPLED UNTUK ANTENA MIKROSTRIP PACTH SEGIEMPAT

SIMULASI MODEL ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED UNTUK APLIKASI WIMAX 2,35 GHz

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DENGAN PERIPHERAL SLITS UNTUK APLIKASI TV DIGITAL

RANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP PADA FREKUENSI K- BAND UNTUK RADAR OTOMOTIF

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA CO-PLANAR DENGAN METODE BAND GAP UNTUK PENINGKATAN BANDWIDTH PADA FREKUENSI S-BAND

DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MICROSTRIP PATCH SEGITIGA MIMO 2x2 pada FREKUENSI 2,3 GHz UNTUK APLIKASI LTE

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIMO 2X2 MIKROSTRIP PATCH PERSEGI PANJANG 5,2 GHZ UNTUK WIFI N DENGAN CATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

ANTENA MIKROSTRIP MONOPOLE PITA LEBAR SEGI EMPAT UNTUK APLIKASI DVB-T

RANCANG BANGUN ANTENA PLANAR MONOPOLE MIKROSTRIP UNTUK APLIKASI ULTRA WIDEBAND (UWB)

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PERSEGI PANJANG 2,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIRELESS FIDELITY (WI-FI)

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP DOUBEL BIQUAD PADA FREKUENSI

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH COPLANAR DIPOLE DUAL BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

Antena Array Mikrostrip Slot Dengan Tuning-Stubs Untuk Ku-Band Electronic Support Measure (ESM)

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI MHz dan MHz

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

Kata Kunci: Antena, CCTV, Crown Patch, Slot Lingkaran II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN. 2.1 Antena Mikrostrip

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP BENTUK E MODIFIKASI DENGAN ELEMEN PARASIT UNTUK RADIO ALTIMETER PADA FREKUENSI

ANALISA PENENTUAN UKURAN SLOT PADA KARATERISTIK ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN PENCATU APERTURE COUPLED

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP SUSUN 2 ELEMEN PATCH SEGIEMPAT DENGAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK SEGIEMPAT

PERANCANGAN DAN REALISASI RECTENNA MIKROSTRIP FRACTAL SUSUNAN LINIER PADA FREKUENSI DUAL BAND UNTUK APLIKASI ENERGY HARVESTING

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP 4 LARIK DIPOLE PADA FREKUENSI 3,3-3,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIMAX

Komp LIPI Gd 20, Jl Sangkuriang 21/54D, Bandung 40135, Indonesia b Program Studi Teknik Telekomunikasi, Universitas Telkom.

STUDI PERANCANGAN SALURAN PENCATU UNTUK ANTENA MIKROSTRIP ARRAY ELEMEN 2X2 DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY UNTUK APLIKASI WIRELESS-LAN

BAB II DASAR TEORI. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

Perancangan Antena Mikrostrip Bentuk Segiempat Dual Frequency untuk Aplikasi WLAN 2400 Mhz dan 5000 Mhz

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM142

Pengembangan Antena Mikrostrip Susun untuk Radar Pengawas Pantai Microstrip Antenna Array for Coastal Surveillance Radar

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI 2300 MHz dan 3300 MHz

ANALISIS PENGARUH UKURAN GROUND PLANE TERHADAP KINERJA ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2.45 GHz

STUDI PERBANDINGAN PARAMETER-PARAMETER PRIMER ANTENA MIKROSTRIP

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP WIDEBAND H-SHAPED PADA FREKUENSI GHz

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

BAB II DASAR TEORI. (transmitting antenna) adalah sebuah transduser (pengubah) elektromagnetis,

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL- BAND ( 2,4 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN STUB PADA SALURAN PENCATU

PERANCANGAN ANTENA ARRAY 1 2 RECTANGULAR PATCH DENGAN U-SLOT UNTUK APLIKASI 5G

PERANCANGAN RECTIFIER ANTENNA MIKROSTRIP ARRAY TIGA ELEMEN UNTUK PEMANEN ENERGI ELEKTROMAGNETIK PADA FREKUENSI GSM 900 MHz

DAFTAR PUSTAKA. 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons Analysis And Design Antena Theory Third Edition.

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP DUAL-BAND MENGGUNAKAN SLOT BERBENTUK U UNTUK APLIKASI WIFI

ANALISIS ANTENA BOWTIE PADA FREKUENSI MHZ UNTUK TV DIGITAL DI INDONESIA ANTENNA AT RANGE FREQUENCY FOR DIGITAL TV INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN FABRIKASI ANTENA LTE MIKROSTRIP DENGAN FREKUENSI FIXED 2,6 GHZ DAN MOBILE 2,3 GHZ

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KARAKTERISASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA SAMASISI DENGAN FREKUENSI KERJA 2,4 GHz UNTUK KOMUNIKASI WIRELESS

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

Perancangan Antena Mikrostrip Dual-Band Patch Persegi Panjang Plannar Array 6 Elemen dengan Defected Ground Structure

Antena Slot Waveguide Segi Empat Segala Arah pada Frekuensi 2.4 GHz Omnidirectional Slot Rectangular Waveguide Antenna at 2.

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Antena Mikrostrip Slot Double Bowtie Satu Larik Dengan Pandu Gelombang Coplanar Untuk Komunikasi Wireless Pada Frekuensi 2.4 GHz

BAB 4 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN MULTIBAND

PPET-LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)

ANTENA PHASED ARRAY UNTUK RADAR 3D S-BAND 4 4 PHASED ARRAY ANTENNA FOR S-BAND 3D RADAR

PERANCANGAN ANTENA WAVEGUIDE 6 SLOT PADA FREKUENSI 2,3 GHZ UNTUK APLIKASI LTE-TDD

Analisis Perubahan Fasa Terhadap Pola Radiasi untuk Pengarahan Berkas Antena Stasiun Bumi

BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT

Perancangan dan Realisasi Antena Mikrostrip 700 MHz Model Patch Circular Dengan Metode Linear Array Sebagai Penerima TV Digital

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2,4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN INSET

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

ANTENA LOG PERIODIC MIKROSTRIP ULTRA WIDE BAND UNTUK ELECTRONIC SUPPORT MEASURE 2-18 GHZ

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

PERANCANGAN PEMBANGKITAN FREKUENSI GANDA ANTENA MIKROSTRIP SEGITIGA SAMA SISI MENGGUNAKAN TEKNIK SAMBATAN ELEKTROMAGNETIK

PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT KOPLING APERTURE DENGAN FREKUENSI 2,45 GHz MENGGUNAKAN ANSOFT HFSS 11

: Widi Pramudito NPM :

SETRUM. Perancangan Antena Mikrostrip Patch Circular (2,45 GHz) Array dengan Teknik Pencatu Proximity Sebagai Penguat Sinyal Wi-Fi

Simulasi Antena Mikrostrip Patch Persegi Panjang Planar Array 6 Elemen dengan Pencatuan Aperture Coupled

DAFTAR PUSTAKA. [1] Surjati, Indra Antena Mikrostrip : Konsep dan Aplikasinya. Jakarta : Tesis Teknik Elektro Universitas Indonesia,2008.

e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2959

BAB III PERANCANGAN ANTENA ARRAY FRACTAL MIKROSTRIP

JURNAL INFOTEL Informatika - Telekomunikasi - Elektronika

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

Rancang Bangun Antena Unidirectional Ultra- Wideband dengan Desain Fork-Shaped Tuning Stub menggunakan Bahan Dielektrik Fr-4

JURNAL INFOTEL Informatika - Telekomunikasi - Elektronika

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP SEGIEMPAT ARRAY TRIPLE BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

MERANCANG DAN MENGIMPLEMENTASIKAN ANTENA MIKROSTRIP PADA RENTANG FREKUENSI 4 5 GHZ UNTUK MENDAPATKAN BEAMWIDTH ANTENA MAKSIMUM 10 0 ABSTRAK

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP YAGI-ARRAY TIGA ELEMEN DENGAN FREKUENSI 642 MHz UNTUK PENERIMA SIARAN TELEVISI

Perancangan Antena Mikrostrip Bow-Tie pada Aplikasi Ultra Wideband

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Antena Fraktal Koch dengan Catuan EMC pada UHF untuk Aplikasi Televisi Digital Terestrial Koch Fractal Antenna at UHF Band Using EMC Feeding for Digital Terrestrial Television Applications Yuyu Wahyu a, *, Ukhty Syakirotunnikmah b, Heroe Wijanto b, Yana Taryana a, Arie Setiawan a a Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Komp LIPI Gd 20, Jl Sangkuriang 21/54D, Bandung 40135, Indonesia b Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung 40257, Indonesia Abstrak Televisi merupakan teknologi yang sudah ada sejak beberapa dekade yang lalu. Televisi kini mengalami perkembangan yang awalnya menggunakan modulasi analog, dewasa ini berkembang menggunakan modulasi digital yang harus diimbangi dengan perangkat antena yang handal. Dilatarbelakangi oleh penelitian sebelumnya, maka pada paper ini akan dirancang antena dengan bandwidth yang lebih lebar agar sesuai dengan rekomendasi dari KOMINFO. Pada paper ini, diajukan rancangan antena mikrostrip fraktal Koch iterasi kedua dengan teknik slot pada bagian groundplane-nya dengan pencatuan proximity melalui teknik EMC (electromagnetically coupled) menggunakan bahan material substrat FR4-epoxy dengan konstanta dielektrik bernilai 4,2 pada frekuensi 586 MHz. Perancangan dan simulasi dilakukan dengan menggunakan simulator perancangan antena berbasis Finite Integration Technique (FIT). Berdasarkan simulasi dan analisis yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa dengan menggabungkan antara teknik pencatuan EMC dan fraktal Koch yang dimodifikasi menjadi slot pada bagian groundplane mampu meningkatkan bandwidth antenna dan didapatkan bandwidth pada VSWR 1,8 sebesar 228,6 MHz, gain pengukuran 2,09 db, pola radiasi bidireksional dan polarisasi elips horizontal. Kata kunci: mikrostrip, fraktal Koch, proximity, EMC, televisi digital terrestrial. Abstract Television is a technology that has been existed since several decades ago. It has advanced from using analogue modulation into using digital modulation that must be balanced with a reliable antenna device. Hence, initiated from the last studies, this research focussed on a large bandwidth antenna for satisfying digital television bandwidth specified by KOMINFO. In this paper, a design of second iteration Koch fractal microstrip antenna is proposed with slotted technique on its groundplane by the proximity feeding applied EMC (electromagnetically coupled) technique by using FR4-epoxy as its substrate material with 4.2 of the dielectric constant and 586 Mhz of the frequency. The modelling and simulation process has been done through antenna design simulator based on Finite Integration Technique (FIT). The results have presented that by combining EMC feeding and modified Koch fractal as slotted on the groundplane, the technique led to bandwidth improvement. The results have also shown that antenna obtained a bandwidth of 228.6 MHz with VSWR 1.8, a measured gain of 2.09 db, and bidirectional radiation pattern and horizontal ellips polarization. Keywords: microstrip, Koch fractal, proximity, EMC, digital terrestrial television. I. PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan teknologi siaran di bidang televisi berkembang dengan pesat. Selama ini sistem siaran yang dipakai adalah sistem siaran analog yang bekerja pada frekuensi 470-806 MHz. Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem siaran televisi mulai digunkan sistem siaran digital. Perubahan sistem ini berdampak terhadap perubahan alokasi frekuensi penyiaran televisi karena menurut rekomendasi dari KOMINFO, disebutkan bahwa alokasi frekuensi untuk * Corresponding Author. Email: yuyuwahyusr@gmail.com Received: April 13, 2015; Revised: April 24, 2015 Accepted: May 7, 2015 Published: June 30, 2015 2015 PPET - LIPI All rights reserved doi : 10.14203/jet.v15.1-5 teknologi televisi digital terrestrial ada pada frekuensi 478-694 MHz. Berdasarkan rekomendasi tersebut maka bandwidth yang dibutuhkan untuk televisi digital terrestrial sebesar 216 MHz. Untuk memenuhi kebutuhan salah satu perangkat sistem siaran televisi digital, maka telah dilakukan penelitian pada bagian antena. Pada penelitian ini telah dilakukan rancangan antena mikrostrip log periodik dengan patch meander yang berukuran 81,6 50,94 mm [1]. Antena ini dirancang pada frekuensi kerja 700 MHz dan menghasilkan bandwidth sebesar 41 MHz. Bandwidth yang dihasilkan masih belum memenuhi kebutuhan standar sistem siaran televisi digital. Oleh karena itu untuk mengembangkan penelitian tersebut, perlu digunakan teknik tertentu yang mampu menghasilkan bandwidth yang lebih lebar dan sesuai dengan rekomendasi dari KOMINFO.

2 Yuyu Wahyu dkk. Perbaikan bandwidth dapat dilakukan melalui pemilihan antena jenis fraktal Koch. Pada proses perancangannya dilakukan beberapa iterasi untuk menghasilkan performansi yang dapat memenuhi standar kebutuhan. Berdasarkan hasil iterasi [2], maka iterasi fraktal Koch yang menghasilkan performansi cukup baik terjadi pada iterasi-2. Karena pada peningkatan iterasi-0 hingga iterasi-2 menunjukkan bahwa frekuensi kerja yang dihasilkan semakin turun sedangkan pada iterasi-2 menuju iterasi-3 menunjukkan frekuensi kerja yang semakin meningkat. Karena antena yang dibutuhkan untuk aplikasi televisi digital terrestrial ada pada frekuensi rendah maka digunakan fraktal Koch iterasi-2. Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, dalam paper ini diusulkan antena fraktal koch dengan catuan EMC pada UHF untuk aplikasi televisi digital terestrial. II. STRUKTUR DASAR A. Fraktal Koch Bentuk fraktal adalah bentuk geometri yang dapat difragmentasi atau dibagi-bagi menjadi bagian yang lebih kecil karena apabila hasil pembagian diperbesar maka akan terbentuk dimensi yang mirip dengan bentuk aslinya. PERANCANGAN DAN REALISASI Proses perancangan dilakukan dengan menggunkanan perangkat lunak simulator perancangan antena CST berbasis Finite Integration Technique (FIT). Perangkat lunak ini dapat memberikan nilai dimensi optimal pada setiap iterasi. Hasil simulasi yang paling optimal kemudian direalisasikan dengan menggunakan bahan material substrat FR4 epoxy yang memiliki konstanta dielektrik 4,2 pada frekuensi 586 MHz dan pada bagian konduktornya digunakan bahan tembaga dengan ketebalan 0,035 mm. A. Perancangan dan Simulasi Langkah-langkah perancangan antena ditunjukkan pada Gambar 3 sebagai berikut: Mulai Menentukan Spesifikasi Perancangan Antena Menentukan Material Bahan dan Menghitung Dimensi Antena Uji Simulasi Hasil Simulasi Sesuai dengan Spesifikasi N Optimasi Dimensi Antena Gambar 1. Proses Iterasi Fraktal Koch [3]. Gambar 1 menunjukkan proses iterasi geometri fraktal Koch mulai dari iterasi-0 sampai iterasi yang lebih kecil. Iterasi-0 merupakan inisiator dengan bentuk segitiga sama sisi. Antena mikrostrip fraktal dapat digunakan untuk tujuan mereduksi antena, menjadikan antena bersifat multiband hanya dengan menggunakan sebuah antena dan memiliki impedansi input yang baik. Antena fraktal ini memiliki bentuk fisik yang kompleks sesuai dengan hasil iterasinya sehingga dalam merancang model antena ini membutuhkan perhitungan matematis yang teliti [3]. B. EMC (Electromagetically Coupled) EMC (electromagetically coupled) merupakan teknik pencatuan tidak langsung yaitu dengan menggunakan dua lapisan substrat, feed line akan diletakkan di antara kedua substrat. Sehingga letak patch berada di atas dua buah substrat [4]. Gambar 2 merupakan konfigurasi bentuk mikrostrip catuan proximity. Gambar 2. Electromagtically Coupled [5]. Y Realisasi Pengukuran Analisis & Kesimpulan Selesai Gambar 3. Diagram Perancangan Antena. B. Model Perancangan Proses perancangan diawali dengan menentukan spesifikasi bentuk antena dan parameter-parameter yang diinginkan, seperti frekuensi kerja, bandwidth, polarisasi, pola radiasi dan gain berikut [6], [7], TABEL 1 SPESIFIKASI ANTENA TELEVISI DIGITAL TERESTRIAL Spesifikasi Keterangan Frekuensi televisi digital terrestrial (478-694) MHz Frekuensi kerja Bandwidht Pola radiasi Polarisasi 586 MHz VSWR 1,8 Gain 216 MHz Unidireksional Linier Horizontal 6 db Setelah ditentukan spesifikasi antena yang tertera pada Tabel 1, kemudian dilakukan perhitungan dimensi mikrostrip, mulai dari substrat, groundplane dan patch. Dimensi tersebut dihasilkan dari perhitungan secara matematis pada frekuensi kerja 586 MHz. ISSN 1411-8289

Antena Fraktal Koch dengan Catuan EMC pada UHF untuk Aplikasi Televisi Digital Terestrial 3 Untuk mendapatkan dimensi fraktal Koch, digunakan persamaan-persamaan berikut [8]: λ = c f h = λ 4 (1) (2) l = h ( 4 3 )n (3) di mana h = sisi segitiga sama sisi (m), λ = panjang gelombang (m), c = cepat rambat cahaya = 3 10 8 m/s, f = frekuensi kerja (Hz), l = panjang sisi saat iterasi, n. Dengan memasukkan nilai c = 3 10 8 m/s dan frekuensi tengah yang dibutuhkan sebesar f = 5,86 10 8 Hz serta nilai n = 0 sebagai inisiator maka dihasilkan panjang sisi segitiga sama sisi (inisiator fraktal Koch) sebesar 128 mm. Gambar 4 menunjukkan bentuk geometri fraktal Koch iterasi-2, dari gambar tersebut terlihat bahwa panjang sisi segitiga sama sisi sebagai inisiator dinyatakan dengn l (mm). Sehingga berdasarkan rumus segitiga sama sisi, radius dari inisiator tersebut sebesar r 74 mm. λ g = λ 0 ε reff = c f ε reff = 3.10 8 (8) 586.10 6 3,26 = 0,28 (m) l = λ g 4 = 0,28 4 = 70 (mm) (9) Dari persamaan di atas dihasilkan panjang pencatu sebesar l 70 (mm) dan lebar pencatu sebesar w 3,1 (mm). Setelah dilakukan simulasi, maka menghasilkan dimensi yang paling optimal dan parameter parameter yang ditunjukkan oleh Gambar 5 dan Tabel 2. Gambar 4. Geometri Fraktal Koch Iterasi-2. Proses selanjutnya yaitu menghitung dimensi pencatu dengan menggunakan persamaan microstripline. Impedansi saluran transmisi sebesar 50 Ω sehingga panjang (l) dan lebar (w) line pencatu sebagai berikut [9]: w = 2h {B 1 ln(2b 1) π + ε r 1 [ln(b 1) + 0,39 2ε r 0,61 ]} ε r (4) B = 60π2 Z 0 ε r = 5,77 (5) w = 2 1,6 {5,77 1 ln(2 5,77 1) π + 4,2 1 [ln(5,77 1) 2 4,2 + 0,39 0,61 ]} 3,1 (mm) 4,2 ε reff = ( ε r + 1 2 ) + (ε r 1 2 ) 1 1 + 12 h ( w) = 3,26 (6) (7) Gambar 5. Rancangan Antena Setelah Optimasi, Tampak Depan, Tampak Belakang. TABEL 2 PARAMETER DIMENSI ANTENA Parameter Nilai (mm) Keterangan h 1,6 Tebal substrat bawah ha 1,6 Tebal substrat atas l 90 Panjang patch lp 85 panjang pencatu lsa 175 Panjang substrat atas lsb 175 Panjang substrat bawah r 88 Radius t 0,035 Tebal patch u 20 Pergeseran patch menuju tepi bawah w 10 Lebar patch wp 10 Lebar feed line wsa 180 Lebar substrat atas wsb 180 Lebar substrat bawah JURNAL ELEKTRONIKA DAN TELEKOMUNIKASI, Vol. 15, No. 1, Juni 2015

4 Yuyu Wahyu dkk. Gambar 6 menunjukkan grafik VSWR hasil simulasi dimana frekuensi yang terlingkupi pada VSWR 1,8 yaitu pada 465,63-694,48 MHz sehingga memiliki bandwidth sebesar 228,85 MHz. Pola radiasi hasil simulasi ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar 7 menunjukkan pola radiasi yang dihasillkan pada bidang azimuth dan elevasi berbentuk bidireksional dengan pusatnya pada 0 dan 180. Gain yang dihasilkan saat simulasi terlihat pada Gambar 8 sebesar 3,38 db. Polarisasi bersifat elips dan nilai mainlobe magnitude yang dihasilkan ada di antara 40 db sampai tak hingga. Pengukuran dilakukan pada medan dekat dan medan jauh. Pengukuran medan dekat dimaksudkan untuk melihat lebar bandwidth dan impedan antena. Dari Gambar 10 terlihat bahwa bandwith yang terlingkupi pada VSWR 1,8 yaitu 175,125 MHz pada rentang frekuensi 508,9375-684,0625 Mhz dan impedansi antena yang terukur sebesar (57,280-j16,796) Ω, sedangkan pengukuran medan jauh dilakukan untuk mengukur pola radiasi, polarisasi dan gain. Gambar 6. Grafik VSWR Hasil Simulasi Gambar 7. Pola Radiasi Hasil Simulasi, Azimuth, Elevasi. Gambar 8. Gain Hasil Simulasi PENGUKURAN DAN ANALISIS Dari hasil simulasi yang paling optimal, kemudian dilakukan proses pabrikasi untuk menghasilkan protipe antena yang ditunjukkan pada Gambar 9. Selanjutnya dilakukan proses pengukuran terhadap prototipe tersebut untuk mendapatkan karakteristik antena yang sebenarnya. Gambar 9. Prototipe Antena. Perangkat yang digunakan saat medan jauh yaitu signal generator, spectrum analyzer, dan antena referensi. Antena referensi yang digunakan yaitu dipole dengan gain 2,14 db dan frekuensi kerja pada 586 MHz. Pada Gambar 10 menunjukkan hasil pengukuran pola radiasi. Pola radiasi secara azimuth (Gambar 11 ) terukur bidireksional dengan pancaran utama pada 160, pola radiasi elevasi (Gambar 11 (1b)) terukur bidireksional dengan pancaran utama 230 dan polarisasi (Gambar 11 (c)) terhitung secara axial ratio bersifat ellips. Pengukuran gain dilakukan dengan metode dua antena di mana salah satu antena yang digunakan untuk referensi telah diketahui nilai gainnya. Tabel 3 menunjukkan hasil pengukuran gain dengan mengambil sample sebanyak 10 kali. Untuk mendapatkan nilai gain dilakukan perhitungan dengan Persamaan 10. Dari persamaan tersebut gain yang tercapai setelah pengukuran sebesar 2,09 db. G t + G r = 20 log ( 4πR λ ) + 10 log (P r ) (10) P t 2,14 + G r = 20 log ( 4π 2 1,357 10 3 ) + 10 log ( ) 3 10 8 1 586 10 6 2,14 + G r = 33,8 28,67 G r = 2,09 db TABEL 3 DAYA TERIMA PENGUKURAN GAIN Antena Under Test No. (dbm) 1-28.82 2-28.98 3-28.73 4-28.77 5-28.73 6-28.88 7-28.72 8-28.29 9-28.69 10-28.13 Daya terima rata -28.66672217 ISSN 1411-8289

Antena Fraktal Koch dengan Catuan EMC pada UHF untuk Aplikasi Televisi Digital Terestrial 5 Penggunaan slot fraktal Koch pada ground plane mengakibatkan pola radiasi yang dihasilkan bersifat bidireksional, ke depannya hal ini bisa ditanggulangi dengan penggunaan metal reflector pada sisi slot sehingga radiasi bidireksional menjadi unidireksional [10]. Gambar 10. Hasil Pengukuran Bandwidth VSWR 1,8. KESIMPULAN Perancangan antena fraktal Koch dengan menggunakan teknik catuan EMC telah dilakukan. Dari hasil simulasi dan pengukuran didapatkan bandwidth sebesar 228,6 MHz dengan VSWR 1,8, gain pengukuran 2,09 db, dan pola radiasi bidireksional dan polarisasi elips horizontal. Dengan menggabungkan antara teknik pencatuan EMC dan fraktal Koch yang dimodifikasi menjadi slot pada bagian groundplane menghasilkan bandwidth yang meningkat sebesar 4,27 kali dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Pada bandwidth 228,6 MHz dengan polarisasi linier horizontal merupakan parameter yang sesuai dengan spesifikasi. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada PPET LIPI yang telah memfasilitasi pelaksanaan penelitian ini melalui pendanaan DIPA Tematik. DAFTAR PUSTAKA [1] H. C. Wicaksono, Perancangan dan realisasi antena mikrostrip log periodik pada frekuensi 700 MHz untuk aplikasi DVB-T, Skripsi, Universitas Telkom, Bandung, Indonesia, 2013. [2] Rian Aditia, Y. Christyono, I. Santoso, Perancangan dan analisis kinerja antena dipole fraktal koch tipe planar pada pita frekuensi UHF televise, Makalah Seminar Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, 2011. [3] N. Poprzen and M. Gaćanović. (2015). Fractal antenas: design, characteristics and application. [Online]. Available: http://www.phd.etfbl.net/files/works_pdf/poprzen%20nemanj a%20.pdf. [4] R. Garg, P. Bhartia, I. Bahl, and A. Ittipiboon, Microstrip Antena Design Handbook, Norwood, MA-USA: Artech House, Inc., 2001. [5] G. Kumar and K. P. Ray, Broadband Microstrip Antenas, Norwood, MA-USA: Artech House, Inc., 2003. [6] D. Setiawan, Alokasi Frekuensi Kebijakan dan Perencanaan Spektrum Indonesia, Jakarta, Indonesia: Departemen Komunikasi dan Informatika, Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi, 2010. [7] Y. Wahyu, Pemancar televisi digital standart DVB-T, PPET- LIPI, Bandung, Indonesia, Laporan Penelitian, 2009. [8] A. Ismahayati, P. J Soh, R. Hadibah, G. A. E Vandenbosch, Design and analysis of a multiband kotch fractal monopole antenna. In Proceedings of 2011 IEEE International RF and Microwave Conference (RFM 2011, December 2011. [9] C. A. Balanis, Antena Theory Analysis and Design, 3rd ed., Hoboken, NJ-USA: John Wiley & Sons, Inc., 2005. [10] R. N. Simons, Coplanar Waveguide Circuits, Components and System, New York, NY-USA: John Willey and Sons, 2001. (c) Gambar 11. Hasil Pengukuran Pola Radiasi, Azimuth, Elevasi, (c) Polarisasi. JURNAL ELEKTRONIKA DAN TELEKOMUNIKASI, Vol. 15, No. 1, Juni 2015