RANCANG BANGUN PERANGKAP TIKUS ELEKTRONIK BERBASIS SENSOR INFRA MERAH

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG-BANGUN PERANGKAP TIKUS ELEKTRONIK BERBASIS SENSOR INFRA MERAH. Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. dengan mudah dan cepat. Salah satunya adalah perkembangan sistem alat pengindera, atau sering

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

IMPLEMENTASI KARTU BER-PASSWORD BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 UNTUK SISTEM KONTROL KEHADIRAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

AUDIO/VIDEO SELECTOR 5 CHANNEL DENGAN MIKROKONTROLER AT89C2051

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

RANCANG BANGUN PENGENDALI MOTOR STEPPER UNTUK DETEKSI JUMLAH OBYEK PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN KOMPUTER

ini merupakan nilai asli yang didapat oleh mikrokontroler tanpa perkalian

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

PERANGKAP TIKUS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN FASILITAS SHORT MESSAGE SERVICE ( SMS )

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB III. Perencanaan Alat

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

RANCANG BANGUN LAMPU SINYAL DAN PEMINDAH JALUR OTOMATIS PADA PERJALANAN KERETA API SATU SEPUR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

PENGHITUNG JUMLAH KENDARAAN PADA AREA PARKIR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN.. 1

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini.

OTOMATISASI KERAN DISPENSER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR FOTODIODA DAN SENSOR ULTRASONIK PING

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PEMBAHASAN PERANCANGAN ALAT

DESAIN DAN REALISASI SISTEM PENGENDALI KONVEYOR MENGGUNAKAN SENSOR OPTIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB IV PENGUJIAN ALAT. Logika LOW = 0 Volt, sehingga keluaran dari sistem sensor cahaya yang akan. keluaran yang relatif stabil terhadap pembebanan.

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL BOX UV SEBAGAI MEDIA STERILISASI MENGGUNAKAN SENSOR FOTODIODA

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC UNTUK STARTING DAN BREAKING PADA PINTU GESER MENGGUNAKAN PID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG ORANG DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR INFRA-MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR

BEL CERDAS CERMAT MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN MODEL SISTEM PENGENDALI DAN PENGAMANAN PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU IDENTIFIKASI DAN HANDPHONE

BAB III PERANCANGAN ALAT

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN ROBOT PENGANTAR SURAT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

Input ADC Output ADC IN

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

PENGISIAN TANGKI PENAMPUNGAN AIR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN TIMER DIGITAL DAN LCD M1632

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN BRANKAS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB III METODE PENELITIAN

PENGENDALIAN ALAT-ALAT LISTRIK DENGAN SINYAL AUDIO MEMANFAATKAN JALA-JALA LISTRIK

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

Transkripsi:

RANCANG BANGUN PERANGKAP TIKUS ELEKTRONIK BERBASIS SENSOR INFRA MERAH Afris Amin Mufti 1, Widayanti 2 1,2 Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Jl Marsda Adisucipto 1 Yogyakarta 55281 Abstrak RANCANG BANGUN PERANGKAP TIKUS ELEKTRONIK BERBASIS SENSOR INFRA MERAH. Telah dibuat sebuah perangkap tikus elektronik yang dilengkapi dengan komponen elektronik sebagai pengendali utamanya. Perancangan sistem ini melalui tahap pembuatan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari kotak perangkap tikus, sensor infra merah, komparator, mikrokontroler AT89S51, rangkaian driver serta motor DC sebagai penggerak pintu. Sedangkan perangkat lunak adalah program perintah dalam bahasa assembler yang di-compile ke dalam mikrokontroler. Pintu perangkap akan tertutup apabila diantara penerima dan pemancar sinyal sensor infra merah terdapat suatu benda dalam hal ini adalah tikus yang menghalangi pancaran sinar dari pemancar sinyal ke penerima. Pengujian alat ini menunjukkan dari sepuluh kali percobaan, sebanyak tujuh kali berhasil menangkap tikus. Katakunci: Sensor Infra Merah,, Mikrokontroler AT89S51, Rangkaian Driver dan Motor DC Abstract DESIGN OF ELECTRONIC MOUSE TRAP BASED ON INFRA RED SENSOR. An electronic mouse trap has been made with an electronic component as its main controller. The design of this system throughout the hardware and software step design. The hardware design consists of a box mouse trap, infrared sensor, comparator, microcontroller AT89S51, driver circuit and DC motor. Meanwhile, the software design was command program in assembler language that compiled into the microcontroller. Trap s door will be closed if there is an object (mouse) between the receiver and transmitter in infrared sensor.the object blocks rays from transmitter to receive. The result from this device shows from ten experiments, seven experiments have been succeed trapping mouse. Keywords: Infra Red Sensor, Microcontroller AT89S51 Driver and DC Motor PENDAHULUAN Sensor adalah peralatan yang menerima rangsangan dan memberikan respon berupa besaran listrik [1]. Yang banyak memberikan kemudahan terhadap aktifitas yang dilakukan manusia. Selain teknologi sensor, saat ini perkembangan sistem pengendali atau disebut mikrokontroler sangat ramai dibicarakan. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosessor dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar dan teknologi baru [2]. Salah satu permasalahan yang ada dalam 405 masyarakat adalah masalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh banyaknya tikus yang menyebabkan penyakit. Hewan ini cukup menjadi masalah bagi penghuni karena disamping dapat menyebabkan penyakit (tempat penampung bakteri patogen yang dapat menular ke manusia) sering pula mencuri makanan, merusak bagian-bagian rumah atau peralatan lainnya. Perlunya kontrol untuk membasmi hewan ini diperlukan bagi penghuni dalam menanggulanginya [3]. Berbagai cara untuk menanggulangi keberadaan tikus diantaranya dengan membuat suatu perangkap tradisional, menembak dengan senapan angin,

memberi umpan yang telah diberi racun dan lain sebagainya. Usaha-usaha tersebut tidak sepenuhnya gagal tapi memiliki efek samping. Seringkali penggunaan perangkap tradisional tidak mampu membuat tikus tertangkap walaupun umpan telah dimakan oleh tikus-tikus tersebut karena sistem mekaniknya kurang tepat. Penggunaan senapan angin memang bisa membuat tikus mati, tapi tikus tersebut tidak mati di tempat kejadian melainkan di tempat lain di sekitar rumah yang sulit untuk di jangkau. Bila tidak segera dicari maka terjadi bau busuk yang sangat menyengat dari bangkai tikus yang tertembak tadi. Begitu juga dengan penggunaan racun, efek sampingnya sama dengan penggunaan senapan tadi. Melihat hal-hal di atas, penulis mencoba memecahkan masalah tersebut serta mengaplikasikan teknologi dari sensor infra merah. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana merancang dan membuat suatu alat perangkap tikus yang dapat bekerja secara elektronis dengan menggunakan sensor infra merah. Adapun tujuannya adalah merancang dan membuat perangkap tikus elektronik berbasis sensor infra merah. TEORI Teori yang mendasari penelitian ini meliputi sensor cahaya, LED infra merah,f otodioda, komparator,mikrokontroler AT89S51, relay, dan motor DC. Sensor optik atau sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk merubah besaran cahaya menjadi besaran listrik [4]. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. LED infra merah mempunyai panjang gelombang 7.800 Ả atau frekuensi 4.105 Hz. LED infra merah merupakan dioda dengan sambungan pn yang mengeluarkan cahaya infra merah dan mempunyai sifat tak dapat dilihat oleh mata, seperti sifat LED pada umumnya maka untuk mengaktifkan LED infra merah diperlukan catuan listrik agar mudah dihasilkan pancaran infra merah sesuai dengan yang dikehendaki [5]. Fotodioda merupakan sambungan pn yang dirancang untuk beroperasi bila dibiaskan dalam arah terbalik. [6]. Ketika energi cahaya jatuh pada sambungan fotodioda, arus mengalir dalam sirkit eksternal. Alat ini kemudian bekerja sebagai generator arus, yang arusnya sebanding dengan intensitas cahaya itu. Silikon merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk fotodioda dan memberikan waktu reaksi sebesar 1 ns. Komparator dapat digunakan untuk mengubah isyarat AC menjadi gelombang kotak dengan operasi pemotongan (clipper). Mikrokontroler AT89S51 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 Kbyte Flash Programable and Erasable Read Only Memory (PEROM) berteknologi memori non volatile (isi memori tidak akan hilang saat tegangan catu daya dimatikan) [5]. Rangkaian driver sederhana memanfaatkan dua buah transistor komplementer jenis NPN dan PNP. Transisor ini dioperasikan dalam mode switching sehingga hanya akan menghasilkan kondisi jenuh (saturasi) atau sumbat (cut off) saja. Transistor ini dikendalikan oleh tegangan inputnya yang merupakan keluaran dari mikrokontroler [6]. Motor listrik adalah sebuah mesin yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Motor listrik dapat kita pakai untuk memberikan putaran pada input energi mekanik [7]. METODE Metode penelitian ini mencakup tiga tahapan. Pertama perancangan dan pembuatan perangkat keras, kemudian kedua adalah perancangan dan pembuatan perangkat lunak. Ketiga pengambilan data serta terakhir pengujian sistem. Perancangan dan pembuatan perangkat keras ditunjukkan dalam blok diagram pada gambar 1 SENSOR INFRA MERAH MOTOR DC KOMPAR ATOR DRIVER BEBAN PINTU PERANGK AP Gambar 1. Blok Diagram Perangkat Keras MIKROKONT ROLER AT89S51 Sedangkan perancangan perangkat lunak sistem ini ditunjukkan pada diagram alir gambar 2. 406

Gambar 2. Perancangan Perangkat Lunak pada Mikrokontroler 407

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil rancang bangun sistem secara lengkap ditunjukkan pada gambar 3. Gambar 3. Rangkaian Sistem Perangkap Tikus Elektronik Pengujian alat meliputi pengujian rangkaian catu daya,rangkaian sensor, komparator, mikrokontroler, driver, motor DC serta uji keseluruhan sistem. Hasil pengujian tersaji pada tabel berikut: 408

Tabel 1. Hasil Pengukuran Tegangan Keluaran IC regulator NO Jenis IC Tegangan keluaran regulator (V) 1 7805 5 2 7812 12 NO. Tabel 2. Hasil Pengukuran Tegangan keluaran fotodioda terhadap jarak Jarak LED IR dengan fotodio da (cm) Tegangan keluaran Fotodioda (volt) Keterangan 1. 5 4,0 Tak 2. 10 3,5 Tak 3. 15 3,25 Tak 4. 20 3,0 Tak 5. 25 2,5 Tak 6. 30 1,5 Tak 7. 30 0,5 Tak Tabel 3. Hasil Pengukuran tegangan keluaran Komparator NO. Jarak LED IR dengan fotodio da (cm) Tegangan keluaran Fotodioda (Volt) Tegangan keluaran komparator (volt) 1. 5 4,0 5 (high) 2. 10 3,5 5 (high) 3. 15 3,25 5 (high) 4. 20 3,0 5 (high) 5. 25 2,5 0 (low) 6. 30 1,5 0 (low) Gambar 4. Grafik Tegangan Fotodioda terhadap Jarak LED dengan Fotodioda pada Pengujian Komparator Tabel 4. Hasil Pengamatan posisi switch Relay NO Keadaan sensor Posisi switch relay 1 Aktif NO 2 Tidak Aktif NO Tabel 5. Hasil Pengamatan Keadaan Motor DC Gambar 3. Grafik Tegangan Fotodioda terhadap Jarak LED dengan Fotodioda Pada Pengujian Rangkaian sensor NO Keadaan Sensor 1 Aktif (tak ) 2 Tidak aktif () Posisi Switch Relay NO NC Keadaan Motor Mati Hidup Hasil pengujian LM 7812 sesuai dengan fungsinya bahwa LM 7812 untuk menstabilkan 409

tegangan dengan keluaran 12 volt dan LM 7805 untuk menstabilkan tegangan dengan keluaran 5 volt. Komparator membandingkan nilai masukan dari sensor dengan tegangan referensinya. Tegangan referensi yang dipakai adalah sebesar 3 volt. Tegangan keluaran dari komparator bernilai +5 volt (logika high) untuk keluaran sensor sebesar 4 volt, bernilai high juga pada saat keluaran sensor sebesar 3,5 volt, sedangkan pada saat tegangan keluaran sensor sebesar 2,5 volt ternyata tegangan keluaran komparator bernilai 0 volt. Pengujian mikrokontroler dilakukan dengan memasukkan program program sederhana berupa simulasi penyalaan LED yang terdiri dari delapan LED yang disusun berbaris yang anoda-nya dihubungkan bersama ke tegangan +5 volt DC dan pada bagian katoda-nya dihubungkan ke pin pin dari port 0 mikrokontroler. Uji motor DC memperlihatkan ketika sensor aktif maka posisi switch relay dalam keadaan terbuka sedemikian sehingga tegangan tidak mengalir ke motor DC tersebut dan motor DC dalam keadaan mati. Ketika sensor tidak aktif posisi switch dalam keadaan tertutup dan tegangan 12 volt mengalir melalui kaki CO relay menuju motor DC sedemikian sehingga motor DC akan bergerak. Pengujian terakhir adalah pengujian secara keseluruhan alat untuk menangkap tikus yang dilakukan selama 10 hari. Pada hari pertama sampai hari ke enam alat tersebut dapat menangkap tikus, sedangkan pada hari ke tujuh sampai ke sepuluh delapan, alat tidak dapat menangkap tikus kecuali pada hari ke sembilan. Hal ini dikarenakan di lingkungan perangkap tersebut tikus yang berkeliaran sudah banyak berkurang karena telah tertangkap selama enam hari sebelumnya. 3. SOFWAH, R., Membasmi Tikus di Peternakan, CP- Buletin Service No 92 (2007). 4. CHRISTIAN. E., Cryogenic Particel Detection, Springer, Berlin, (2005) 5. MALVINO, Prinsip-prinsip Elektronika, Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta (1996), hal. 54. 6. BARRY. W, Elektronika Praktis, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, (2006), hal 145. 7. OWEN.B., Dasar-dasar Elektronika, Erlangga, Jakarta (2004) hal. 47. KESIMPULAN. Perancangan dan pembuatan perangkap tikus elektronik terdiri dari perancangan hardware yang meliputi rangkaian sensor, mikrokontroler, relay driver motor DC dan kotak perangkap tikus serta perancangan software dengan bahasa assembler. Prinsip kerja alat ini adalah jika ada tikus yang menghalangi pancaran sinar infra merah menuju fotodioda, mak pintu perangkap akan menutup secara otomatis. DAFTAR PUSTAKA 1. FRADEN, J., Handbool of Modern Sensor: Physics Design, and Applications, New York Springer (2003). 2. AGFIANTO,E.P.,Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55, Gava Media, Yogyakarta (2006) 410

LAMPIRAN Rangkaian pengendali Motor DC Pengait Pintu geser Fotodioda LED infra merah Gambar 4. Sketsa alat tampak dari samping Gambar 5. Alat tampak dari atas Tabel 6. Pengujian Menngkap tikus NO Hari ke- Jumlah Keterangan tikus tertangkap 1 1 1 Berhasil 2 2 1 Berhasil 3 3 1 Berhasil 4 4 1 Berhasil 5 5 1 Berhasil 6 6 1 Berhasil 7 7 - Tidak Berhasil 8 8 - Tidak Berhasil 9 9 1 Berhasil 10 10 - Gangguan tikus mulai berkurang 411

412