RANCANG BANGUN INDIKATOR JAM SHOLAT ABADI MENGGUNAKAN ATMEL 89S52

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN AWAL WAKTU SHALAT DATA EPHEMERIS HISAB RUKYAT Sriyatin Shadiq Al Falaky

PERANCANGAN PENGINGAT WAKTU SHOLAT MENGGUNAKAN DOT MATRIKS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

KALENDER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN ALAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III DESKRIPSI MASALAH

DESAIN SISTEM PEWAKTU SETELAN BANYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA32

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04

BAB V PENUTUP. beberapa kesimpulan yang akan penulis uraikan. 1. Perhitungan Awal Waktu Salat dalam Aplikasi Digital Falak

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah

PENJADWALAN RAMBU LALU-LINTAS DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER SECARA TERPUSAT. (2)

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN TEODOLIT

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN SISTEM KENDALI EXHAUST FAN MENGGUNAKAN BLUETOOTH

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM KONTROL PENERANGAN, PENDINGIN RUANGAN, DAN TELEPON OTOMATIS TERJADWAL BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV ANALISIS PEDOMAN WAKTU SHALAT SEPANJANG MASA KARYA SAĀDOE DDIN DJAMBEK. A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Saādoe ddin Djambek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM KEAMANAN KAMAR KOS DENGAN PERINGATAN ALARM DAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega32 ABSTRAKSI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

MANUAL OPERASIONAL JWS-Endi

TOMBOL BEL dan LAMPU OTOMATIS CROP ACK

BAB IV ANALISIS. A. Landasan Penyusunan Konversi Kalender Waktu Shalat Antar Wilayah. Dalam Kalender Nahdlatul Ulama Tahun 2016

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

SISTEM PENGENDALI PERALATAN ELEKTRONIK SERTA PEMANTAUAN SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN MEDIA KOMUNIKASI JALA-JALA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. sholat fardlu seperti yang disabdakan oleh Rosullullah Muhammad SAW

AUDIO/VIDEO SELECTOR 5 CHANNEL DENGAN MIKROKONTROLER AT89C2051

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

R ANCANG BANGUN JAM DIGITAL DE NGAN KE LUAR AN S UAR A S E BAGAI ALAT BANTU TUNA NE TR A MENGGUNAKAN MIKR OKONTR OLLE R

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

Monitoring Catu Cadangan 110V DC PMT dengan Menggunakan Media Modem GSM. Surya Mulia Rahman

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

USER MANUAL JAM DIGITAL DENGAN IC AT89S51 MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MANUAL OPERASIONAL AAS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

DESAIN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 PENGATURAN UNTUK waktu sholat DIGITAL

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Pesan Telepon Otomatis

BAB II LANDASAN TEORI. telur,temperature yang diperlukan berkisar antara C. Untuk hasil yang optimal dalam

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB III PERANCANGAN ALAT

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. PRINSIP KERJA. Mikrokontroller AVR ATmega16

)فتح الباري البن حجر - ج / 2 ص 311(

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB IV UJI AKURASI AWAL WAKTU SHALAT SHUBUH DENGAN SKY QUALITY METER. 4.1 Hisab Awal Waktu Shalat Shubuh dengan Sky Quality Meter : Analisis

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUKURAN. 4.1 Analisa dan Pengukuran Perangkat Keras (Hardware)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU OTOMATIS PADA SISTEM PEMANAS DAY OLD CHICKEN (DOC)BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN BATTERY CHARGE CONTROLLER DUAL SUMBER SUPLAI BEBAN DENGAN PLTS DAN PLN BERBASIS MIKROKONTROLER

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PRAKTEK TV & DISPLAY

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

RANCANG BANGUN INDIKATOR JAM SHOLAT ABADI MENGGUNAKAN ATMEL 89S52 Ery Safrianti, Feranita, Romi Ardiles Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau e-mail : erysafrianti@yahoo.co.id ABSTRAK Sholat bagi seorang muslim adalah tiang agama, sehingga wajib dilaksanakan sebanyak lima waktu. Shalat wajib dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu sesuai petunjuk Allah SWT dalam Al-Qur an dan Hadits. Rancang bangun indikator jam sholat dengan menggunakan mikrokontroler ini bertujuan untuk mempermudah mengetahui masuknya waktu shalat di sejumlah tempat di Indonesia sesuai data yang dikeluarkan Departemen Agama, yaitu dengan memasukkan data lintang dan bujur tempat tersebut dan koreksi waktunya. Jam shalat ini dilengkapi dengan IC Real Time Clock (RTC) yang berfungsi untuk menjalankan detik, menit, jam, tanggal, bulan dan tahun. Rangkaian utama alat terdiri dari power supply, mikrokontroler ATMEL 89S52, RTC IC DS1302, display seven segmen, rangkaian speaker dan LED sebagai indikator serta rangkaian tombol pengatur. Pada kotak luar tersedia tombol untuk megeset jam, menit, tanggal, bulan dan tahun, juga bisa untuk megeset sudut lintang dan koreksi wilayah dalam menentukan masuknya waktu shalat. Penggunaan alat sangatlah mudah dengan memasukkan sekali saja lintang suatu daerah beserta nilai koreksinya. Hasil pengujian alat memperlihatkan keakuratan jam dan ketetapatan waktu masuknya sholat sesuai tempat-tempat yang di uji coba dan ketepatan untuk tahun-tahun mendatang sehingga alat ini berlaku abadi. Kata Kunci : indikator, waktu sholat, mikrokontroler 1. PENDAHULUAN Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (Q.S. Al-Isra : 78) Saat ini banyak sekali diterbitkan jadwal waktu shalat dari berbagai instansi maupun organisasi. Namun kesemuanya tidak dapat dilepaskan dari kaidah yang sebenarnya digunakan untuk menentukan waktu shalat yaitu "Pergerakan Matahari " dilihat dari bumi. Sebelum manusia menemukan hisab/perhitungan falak/astronomi, pada zaman Rasulullah waktu shalat ditentukan berdasarkan observasi terhadap gejala alam dengan melihat langsung matahari. Dizaman sekarang dengan perkembangan teknologi, para ahli astronomi telah banyak memberikan andil dalam menentukan waktu shalat disuatu daerah dengan melihat titik koordinat daerah tersebut, perhitungan sudut tergantung letak daerah sehingga waktu sholat dapat diketahui dengan mudah dari dalam ruangan tanpa harus keluar melihat matahari. Perangkat elektronika seperti indikator jam shalat dengan menggunakan mikrokontroler ini dapat mempermudah aktifitas umat muslim dalam melakukan ibadah. Namun peredaran matahari yang merupakan hukum asal yang telah ditetapkan oleh Allah SWT merupakan standar waktu dalam melakukan ibadah, tetap sebagai acuan yang tidak bisa ditinggalkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat alat pewaktu digital dengan menggunakan mikrokontroler sebagai indikator masuknya waktu shalat. 1

2. LANDASAN TEORI Gambar 1. Diagram Waktu Shalat berdasarkan posisi matahari (Anonim, 2007) Data dan Rumus yang Digunakan Dalam melakukan hisab awal waktu shalat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : a. Data yang harus diketahui (1). Lintang tempat () (2). Bujur tempat () (3). Deklinasi matahari ( 0 ) (4). Equation of time/perata waktu (e o ) (5). Tinggi matahari (h o ) (6). Koreksi waktu daerah (Kwd) (7). Ikhtiyat b.rumus yang dipergunakan (Mutoha, 2007) Rumus sudut waktu matahari Cos t = -tan Ν tan + (sin h cos /cos Ν) (1) Rumus awal waktu W = 12 e t ± Kwd i (2) dimana: W = Rumus awal waktu 12 = kulminasi yaitu 12 j 00 m 00 dtk e = perata waktu t = sudut waktu matahari Kwd = koreksi waktu daerah i = ikhtiyat Rumus tinggi matahari (h o ) dengan zm = [ 0 ] Ashar : Cotan h 0 = tan zm + 1 (3) Maghrib : - 1 o ; Isya : - 18 o ; Subuh : - 20 o ; Terbit : 1 o ; Dhuha : 4.5 o Rumus koreksi waktu daerah dimana : dh = bujur meridian tp = bujur tempat kwd = ( λdh λtp) /15 (4) c. Keterangan rumus : Untuk menghitung awal waktu Dzuhur, rumus (2) dipergunakan tanpa t, sehingga menjadi : W = 12 e + Kwd + i 2

Untuk menghitung awal waktu Ashar, rumus (2) dapat dipergunakan sepenuhnya, sedangkan dalam menggunakan rumus (1), h o hendaknya dihitung tersendiri dengan rumus Cotan h o = tan zm + 1 dengan zm = [ 0 ] W = 12 e + t + Kwd + i Untuk menghitung awal waktu Maghrib, Isya, Subuh, Terbit dan Dhuha rumus (2) dapat dipergunakan sepenuhnya, rumus (1) h o disesuaikan dengan waktunya. Dengan catatan khusus untuk t waktu Subuh, Terbit dan Dhuha (dikurangkan), sehingga rumusnya menjadi: W = 12 e t + Kwd + i. Sedang untuk Terbit i dikurangkan, rumusnya menjadi : W = 12 e t + Kwd i Prosedur dalam Perhitungan Dalam melakukan perhitungan awal waktu shalat, prosedurnya sebagai berikut a. Kota/tempat dan waktu/tanggal yang akan dihitung awal waktunya b. Diketahui data lintang dan bujur tempat (tp, tp) c. Diketahui data matahari (o, eo) d. Diketahui data tinggi matahari (h o ) e. Diketahui data koreksi waktu daerah (Kwd) f. Rumus yang digunakan Kedudukan matahari berubah dari tahun ke tahun, walaupun hanya sedikit sekali maka agar indikator jam shalat digital ini dapat dipergunakan berpuluh-puluh tahun, maka para ahli hisab menganjurkan untuk melakukan penambahan waktu (ikhtiyat) selama 2 menit. Penambahan waktu 2 menit tersebut untuk menyakinkan waktu shalat telah masuk, karena shalat tidak sah bila dilaksanakan belum pada waktunya, 3. PEMBUATAN ALAT Diagram blok rangkaian dapat dilihat pada gambar 2 berikut Gambar 2. Diagram blok rangkaian Proses kerja jam shalat digital sesuai Gambar 2, yaitu: Mikrokontroler berfungsi untuk mengatur kerja tiap-tiap bagian pada jam shalat digital, bekerja mengambil data dari RTC dalam bentuk waktu kemudian memeriksa tombol pengatur, selanjutnya akan ditampilkan ke display dan indikator. Real Time Clock (RTC), bagian ini berkerja untuk membangkitkan sinyal detak yang menghasilkan kumpulan waktu berupa detik, menit, jam, tanggal, hari, bulan dan tahun. Waktu 3

tersebut akan dikirim ke mikrokontroler untuk diproses sesuai yang diinginkan oleh pengguna melalui tombol pengatur. Tombol pengatur, terdiri dari beberapa tombol yang berfungsi untuk memasukkan nilai-nilai yang berhubungan dengan pengaturan waktu, dan pengaturan waktu shalat sesuai dengan keinginan pengguna. Pengaturan hanya dilakukan sekali pada awalnya saja. Display, terdiri dari empat buah seven segmen yang membentuk tampilan waktu jam dan menit. Bagian ini akan menampilkan waktu yang diterimanya dari mikrokontroler. Indikator, sebagai penanda telah masuk waktu shalat pada daerah setempat, terdiri dari beberapa LED untuk indikasi masuknya dari masing-masing waktu shalat dan sebuah alarm. Rangkaian Elektronika Rangkaian Power Supply, berfungsi untuk memberikan supply tegangan ke masing-masing bagian pada sistem jam shalat digital. Rangakaian Power Supply untuk jam shalat digital dapat dilihat pada gambar 3.. Rangkaian ini terdiri dari sebuah transformator step down untuk menurunkan tegangan jala-jala dari 220VAC menjadi 6VAC. Kemudian untuk menyearahkan tegangan dari AC menjadi DC dibutuhkan rangkaian dioda seperti yang terlihat pada gambar 3. Untuk menghaluskan tegangan DC, maka diperlukan filter untuk memperbaiki gelompang (ripple). Filter ini ini dapat dibuat dari kapasitor yang dihubungkan diantara terminal-terminal muatan. Untuk menghasilkan tegangan 5VDC pada keluaran power supply, maka dibutuhkan sebuah IC khusus sebagai regulator tegangan yaitu 7805 sebagai regulator tegangan +5 Volt. IC ini mampu mengeluarkan tegangan yang sangat stabil. 6V 7805 1 GND 0 5V 220VAC CT 2200uF 100uF 220uF 0 V Gambar 3. Rangkaian Power Supply Rangkaian Mikrokontroler, sebagai pengontrol dari keseluruhan sistem pada jam shalat digital. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMEL 89S52 Hubungan mikrokontroler pada sistem jam shalat digital dapat dilihat dari gambar 4 berikut ini: Gambar 4. Rangkaian Mikrokontroler89S52 (Atmel, 2001) 4

Rangkaian Real Time Clock Rangkaian RTC menggunakan tipe DS1302 yang melakukan proses transmisi alamat dan data secara serial yaitu menggunakan jalur data dua arah (Maxim, 2005) Untuk tambahan memori digunakan IC serial EEPROM, kedua rangkaian ini seperti pada Gambar 5 berikut : Gambar 5. Rangkaian RTC dan EEPROM Rangkaian Display Untuk menampilkan data, maka digunakan display, pada jam shalat digital ini dipakai seven segmen dalam menampilkan waktu yaitu jam dan menit. Pada penampilan jam shalat digital ini bukan hanya jam dan menit saja yang dapat ditampilkan, tetapi juga tahun, bulan, tanggal, lintang dan koreksi juga dapat ditampilkan sebagai tampilan yang sangat diperlukan dalam menggunakan jam shalat digital ini. Rangkaian seven segmen seperti terlihat pada gambar 5 Gambar 6. Rangkaian Display Rangkaian Indikator Jam shalat digital bekerja sebagai penanda telah masuknya waktu shalat suatu daerah sesuai dengan waktu daerah masing-masing. Apabila waktu shalat telah masuk, maka jam shalat akan memberikan tanda atau indikator, baik berupa suara maupun lampu. Untuk indikator lampu, jam shalat digital ini menggunakan lima buah LED, sebagai penanda waktu shalat Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Selain itu alarm akan berbunyi disaat masing-masing waktu shalat telah masuk. Gambar 6 menunjukkan rangkaian speaker yang digunakan dan Gambar 7 adalah rangkaian LED sebagai indikator lampu. 5

Gambar 7. Rangkaian Speaker Gamabar 8. Rangkaian LED Rangkaian Tombol Pengatur Tombol pengatur ini terdiri dari 7 buah saklar yang digunakan untuk memasukkan nilai-nilai yang diinginkan sesuai dengan fungsinya. Fungsi dari masing-masing tombol ada pada Tabel 1: Tabel 1. Pengaturan Fungsi Tombol Tombol Fungsi 1 Mode 2 Set 3 Up 4 Lintang Utara 5 Lintang Selatan 6 Koreksi Positif (+) 7 Koreksi Negatif (-) Rangkaian pengaturan tombol adalah seperti pada Gambar 8. Gambar 9. Rangkaian Tombol Pengatur 6

Pemrogram RTC DS1302 Untuk program dari RTC dapat dilihat gambarannya pada gambar diagram alir dibawah ini. Gambar 10. Diagram Alir akses RTC 4. Pengujian Alat Pengujian keakuratan jam Pengujian keakuratan jam ini dilakukan untuk mengetahui apakah jam waktu shalat ini bekerja sesuai dengan pewaktu lain yang dibuat oleh pabrik. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. pengujian keakuratan jam Pengujian waktu shalat satu hari Hasil pengujian terlihat pada Tabel 3 Tabel 3. pengujian pada kota Pekanbaru Dilakukan penambahan 2 menit untuk ikhtiyat. Penambahan waktu 2 menit ini dikarenakan kedudukan matahari yang selalu berubah dari tahun ke tahun, walaupun hanya sedikit. Penambahan waktu 2 menit ini artinya diyakinkan bahwa pada waktu itu waktu shalat telah masuk. Pengujian waktu shalat secara acak pada beberapa kota 7

Hasil pengujian tersaji pada Tabel 4 dan Tabel 5. Tabel 4. pengujian pada kota Medan Tabel 5. pengujian pada kota Palembang Pengujian waktu shalat dengan tahun berbeda Hasil pengujian terlihat pada Tabel 6 dan Tabel 7 Tabel 6. pengujian pada tahun 2008 Tabel 7. pengujian pada tahun 2012 Pengujian dari beberapa tahun diatas menunjukkan hasil yang sama pada setiap waktu shalat. Ini sebagai bukti bahwa perhitungan sudut lintang, koreksi dan konstanta lainnya yang dilakukan ahli ilmu falak adalah bersifat tetap tidak ada perubahan disetiap tahun, sedangkan pergesearan bumi terhadap matahari terjadi setiap tahunnya walaupun hanya sedikit. Oleh sebab itu pemakaian ikhtiyat sangat tepat dengan melakukan penambahan waktu sebanyak dua menit diyakini bahwa waktu shalat telah masuk. Karena shalat yang dilakukan sebelum waktunya adalah tidak sah. 5. Kesimpulan Indikator jam shalat dengan menggunakan mikrokontroler ini dapat bekerja abadi, terlepas dari ketahanan setiap komponen pada rangkaiannya dengan melakukan penambahan ikhtiyat sebanyak 2 menit. Detak waktu yang dihasilkan IC RTC ini sama dengan jam yang dibuat oleh pabrik, sehingga dapat berfungsi sebagai pewaktu/jam. Perbedaannya adalah pada awal setelah pen-set-an detiknya menghitung tidak selalu dari nol, melainkan ia terus berdetak walaupun sedang di set. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim,2007. Rukyatul Hilal Indonesia. available:url://www.mmc.jogja.20m.com/rukyatulhilal/jadwalshalat.html 2. Atmel Corporation, 2001. 8-bit Mickrokontroller with 8K byte AT89S52, available: URL://www.atmel.com 3. Microchip, 1997. 24C256-256K IC CMOS serial EEPROM, available: URL://www.microchip.com 4. Maxim, 2005, DS1302 Trickle-charger Time Keeping Chip, Maxim Integrated Products, Dallas Semiconductor, available: URL://www.maxim-ic.com 5. Mutoha, 2007, Perhitungan Awal waktu Shalat Data Ephemeris Hisab Rukyat, available: URL://www.mutoha.blogspot.com. 8