III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis, maka dalam penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan,

I. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

III. METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena

METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti ini menggunakan metode tindakan

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin

III. METODE PENELITIAN. penelitian suatu subyek akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah

III. METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam. pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suhardjomo (2007: 58) Penelitian

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003 : 93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

III. METODELOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

I. METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan atau mengefektifkan proses belajar mengajar dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Negeri 1 Tri Tunggal Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindak kelas ( PTK )karena

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

III. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. kaji tindak dengan menggunakan pedoman penelitian tindakan kelas (Clas room action

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV A SD Negeri 5

I. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

III. METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. penelitian terhadap subyek yang akan diteliti. guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada

METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan atau mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan

I. METODE PENELITIAN. atau disebut juga dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Februari 2011 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau lazimnya dikenal dengan classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

I. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam mencapai suatu tujuan diperlukan metode atau cara. Metode merupakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Classroom Action Research) CAR. Dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

III. METODE PEMBELAJARAN

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan. hal ini peneliti akan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

III. METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN 1 Wates Kecamatan Gadingrejo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang diinginkan dapat tercapai. Dalam penelitian ini menggunakan

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

III.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman peneliti tindak kelas (Clas

III. METODE PENELITIAN. (classroom action research) yang mampu menawarkan cara baru untuk

III. METODE PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode tindak

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Prambon kabupaten Sidoarjo pada semester genap tahun pelajaran 2014 / 2015

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII B SMP

METODE PENELITIAN. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau biasa disebut dengan class room action research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

Jumlah siswa sebanyak 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki, 12 anak. dilakukan untuk mempermudah dan mengaktifkan mereka dalam bekerja sama

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

I. METODOLOGI PENELITIAN. kelas, (Classroom Action Research). Jenis penelitian ini mampu menawarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti

BAB III MET0DE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis, maka dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) jenis kolaborasi partisipatori, istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action ReaserchColaboration Partisipatoris, karena dalam penelitian ini diperlukan metode kaji tindak yang melibatkan orang lain dalam melakukan kegiatan untuk meningkatkan praktiknya. Menurut Arikunto dkk (2008: 58) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam pembelajaran kelas. Tujuan PTK adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkan budaya akademik, Arikunto dkk (2008:61). Jenis metode penelitian tindakan kelas ini mampu menawarkan cara atau prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme dalam proses belajar mengajar di kelas dengan menggunakan indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi. Guru harus memiliki ideide baru yang dihasilkan dari suatu kreativitas. Karena kreativitas menjadi salah satu ciri profesionalisme (Basrowi 2006:19). Menurut Supardi dalam Arikunto dkk (2008:110), penelitian tindakan kelas memiliki tiga ciri pokok, yaitu inkuiri reflektif, kolaboratif dan reflektif. Maksud dari inkuiri reflektif yaitu permasalahan dalam PTK merupakan permasalahan pembelajaran nyata yang dihadapi oleh

guru atau peneliti. Kolaboratif artinya bahwa upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti di luar kelas, melainkan harus berkolaborasi dengan guru. Reflektif, artinya pelaksanaan sebuah tindakan dalam PTK dapat berkelanjutan untuk dimanfaatkan guna memperbaiki proses tindakan pada siklus kegiatan berikutnya. B. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 35 siswa, terdiri dari 20 putra dan 15 putri. C. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Bandar Lampung yang berdomisili di Jln.Teuku Cik Diktiro, Beringin Raya Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung selama dua bulan sebanyak 6 kali pertemuan (tiga siklus). D. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, penulis memiliki rancangan penelitian yang akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tindakan kelas. Rancangan penelitian tersebut terdiri dari tiga siklus dan masing-masing siklus dilakukan dalam dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, Arikunto dkk (2008: 20). Dalam pelaksanaannya, setiap proses pada penelitian ini merupakan tindak lanjut dari siklus penelitian sebelumnya.

Pelaksanaan tindakan menurut Supardi yang diadaptasi dari Hopkins dalam Arikunto,dkk (2008: 105) secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 6. Spiral Penelitian Tindakan Kelas Hopkins dalam Arikunto (2008:105) Komponen yang terdapat dalam spiral penelitian tersebut terdiri dari empat tahap dalam setiap siklusnya, yaitu diawali dengan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dan seterusnya hingga tercapainya suatu perbaikan atau peningkatan kriteria keberhasilan yang diharapkan. E. Data Penelitian Data dalam penelitian ini berupa data hasil belajar siswa yang diperoleh secara langsung dari sumbernya oleh penulis atau disebut data primer dengan teknik analisis dataa yang bersifat kuantitatif bentuk data diskrit, yaitu data diolah dengan cara menghitung dan membilang. Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes keterampilan gerak dasar lempar lembing secara individu yang dicatat menggunakan lembar observasi penilaian gerak dasar lempar lembing.

F. Proses Pelaksanaan Penelitian Proses dalam penelitian ini terdiri dari tiga siklus dan masing-masing siklus terdiri dari beberapa tahap, yaitu sebagai berikut : Siklus I : 1. Tes awal 2. Tahap perencanaan a. Menyusun rencana pembelajaran. b. Menyiapkan modifikasi alat pembelajaran yang akan digunakan, yaitu lembing yang dimodifikasi berupa bola berekor dengan 6 keset. c. Melakukan pertemuan dengan subyek penelitian, yaitu memberikan pengarahan mengenai cara penggunaan alat pembelajaran yang dimodifikasi dalam pembelajaran keterampilan gerak dasar lempar lembing. d. Membuat lembar observasi penilaian gerak dasar lempar lembing yang digunakan untuk menilai dan mencatat hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa secara individu. 3. Tahap Pelaksanaan Tindakan di Lapangan a. Menyiapkan dan memotivasi siswa untuk belajar. b. Memberikan pengarahan kepada subyek penelitian. 1) Memberikan pengenalan mengenai materi pokok atletik dalam bentuk pengarahan, khususnya keterampilan gerak dasar lempar lembing yang akan dibahas sebagai bahan penelitian.

2) Memberikan petunjuk dan demonstrasi tentang keterampilan gerak dasar lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran yang telah disiapkan. c. Mengorganisasikan siswa untuk menyimak pembelajaran yang disajikan. d. Mengorganisasikan siswa untuk berdiskusi dan bertanya. e. Setiap siswa diberi kesempatan untuk melakukan gerak dasar lempar lembing mulai dari sikap awal, awalan, sikap lempar, tahap pelepasan lembing dan sikap akhiratau gerak lanjut (follow through) seperti yang telah di contohkan oleh penulis sebanyak 5 kali pengulangan dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran lempar lembing bentuk bola berekor dengan 6 keset yang telah disiapkan. 4. Tahap Observasi Tahap observasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dalam pemahaman konsep keterampilan gerak dasar lempar lembing. Pada tahap ini, penulis melakukan tes keterampilan gerak dasar lempar lembing siswa secara individu dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan berupa lembar penilaian gerak dasar lempar lembing. Untuk menjaga objektifitas dalam penilaian maka peneliti menggunakan tiga testor untuk melakukan penilaian dalam tes keterampilan gerak dasar lempar lembing tersebut. 5. Tahap Refleksi

Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian. Refleksi dilakukan dengan mengamati hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa pada siklus I serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi sebagai bahan acuan untuk perbaikan pada siklus II. Siklus II : 1. Tahap perencanaan a. Menyusun rencana pembelajaran. b. Menyiapkan modifikasi alat pembelajaran yang akan digunakan, yaitu lembing yang dimodifikasi berupa tongkat paralon berdiameter ¾ inchi berukuran panjang 1,75 meter dengan 6keset. c. Melakukan pertemuan dengan subyek penelitian, yaitu memberikan pengarahan mengenai cara penggunaan alat pembelajaran yang dimodifikasi dalam pembelajaran keterampilan gerak dasar lempar lembing. d. Menyiapkan lembar observasi penilaian gerak dasar lempar lembing yang digunakan untuk menilai dan mencatat hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa secara individu. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan di Lapangan a. Menyiapkan dan memotivasi siswa untuk belajar. b. Memberikan pengarahan kepada subyek penelitian. 1) Memberikan pengenalan mengenai materi pokok atletik dalam bentuk pengarahan, khususnya keterampilan gerak dasar lempar lembing yang akan dibahas sebagai bahan penelitian.

2) Memberikan petunjuk dan demonstrasi tentang keterampilan gerak dasar lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran yang telah disiapkan. c. Mengorganisasikan siswa untuk menyimak pembelajaran yang disajikan. d. Mengorganisasikan siswa untuk berdiskusi dan bertanya. e. Setiap siswa diberi kesempatan untuk melakukan gerak dasar lempar lembing mulai dari sikap awal, awalan, sikap lempar, tahap pelepasan lembing dan sikap akhiratau gerak lanjut (follow through) seperti yang telah di contohkan oleh penulis sebanyak 5 kali pengulangan dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran lempar lembing bentuk tongkat paralon berdiameter ¾ inchi berukuran panjang 1,75 meter dengan 6keset yang telah disiapkan. 3. Tahap Observasi Tahap observasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dalam pemahaman konsep keterampilan gerak dasar lempar lembing pada siklus II, yaitu dengan cara melakukan tes keterampilan gerak dasar lempar lembing siswa secara individu dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan berupa lembar penilaian gerak dasar lempar lembing. Untuk menjaga objektifitas dalam penilaian maka peneliti menggunakan tiga testor untuk melakukan penilaian dalam tes keterampilan gerak dasar lempar lembing tersebut. 4. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan pada siklus II ini, yaitu mengamati hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi sebagai bahan acuan untuk perbaikan pada siklus III. Siklus III : 1. Tahap perencanaan a. Menyusun rencana pembelajaran. b. Menyiapkan modifikasi alat pembelajaran yang akan digunakan, yaitu lembing yang dimodifikasi berupa lembing bambu berukuran dua meter dengan 6 keset. c. Melakukan pertemuan dengan subyek penelitian, yaitu memberikan pengarahan mengenai cara penggunaan alat pembelajaran yang dimodifikasi dalam pembelajaran keterampilan gerak dasar lempar lembing. d. Menyiapkan lembar observasi penilaian gerak dasar lempar lembing yang digunakan untuk menilai dan mencatat hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa secara individu. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan di Lapangan a. Menyiapkan dan memotivasi siswa untuk belajar. b. Memberikan pengarahan kepada subyek penelitian. 1) Memberikan pengenalan mengenai materi pokok atletik dalam bentuk pengarahan, khususnya keterampilan gerak dasar lempar lembing yang akan dibahas sebagai bahan penelitian.

2) Memberikan petunjuk dan demonstrasi tentang keterampilan gerak dasar lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran yang telah disiapkan. c. Mengorganisasikan siswa untuk menyimak pembelajaran yang disajikan. d. Mengorganisasikan siswa untuk berdiskusi dan bertanya. e. Setiap siswa diberi kesempatan untuk melakukan gerak dasar lempar lembing mulai dari sikap awal, awalan, sikap lempar, tahap pelepasan lembing dan sikap akhiratau gerak lanjut (follow through) seperti yang telah di contohkan oleh penulis sebanyak 5 kali pengulangan dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran lempar lembing bentuk lembing bambu berukuran dua meter dengan 6 keset telah disiapkan. 3. Tahap Observasi Tahap observasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dalam pemahaman konsep keterampilan gerak dasar lempar lembingpada siklus III, yaitu dengan cara melakukan tes keterampilan gerak dasar lempar lembing siswa secara individu dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan berupa lembar penilaian gerak dasar lempar lembing.untuk menjaga objektifitas dalam penilaian maka peneliti menggunakan tiga testor untuk melakukan penilaian dalam tes keterampilan gerak dasar lempar lembing tersebut. 4. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan pada siklus III ini, yaitu mengamati hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi sebagai bahan acuan untuk menyimpulkan hasil penelitian. G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Riduwan, 2005:77). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian keterampilan gerak dasar lempar lembing yang terdiri dari beberapa indikator, yaitu sikap awal, awalan, sikap lempar, pelepasan lembing dan sikap akhir atau gerak lanjut (follow through).menurut Freir and Cuning ham yang diadopsi oleh Aprizal (2004:29) dalam Noeng Muhajir bahwa alat untuk ukur instrument dalam PTK dikatakan valid bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah/ persoalan yang dihadapi. Lembar instrumen penilaian keterampilan gerak dasar lempar lembing bukan kidalterlampir pada lampiran 1 halaman 80. Setelah dilakukan penilaian dengan menggunakan instrumen penelitian yang disediakan, maka untuk mendapatkan nilai hasil belajar keterampilan gerak dasar siswa digunakan rumus : = h h 100%

Penilaian dilakukan pada setiap akhir siklus dan siswa dikatakan tuntas apabila hasil belajar yang diperoleh lebih besar atau sama dengan KKM yang ditentukan untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmanidi SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012, yaitu 70. KKM tersebut ditentukan berdasarkan tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan KKM, yaitu 1) tingkat kompleksitas setiap indikator, kompetensi dasar dan standar kompetensi yang harus dicapai peserta didik, 2) kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah, 3) tingkat kemampuan rata-rata peserta didik di sekolah (Surisman, 2010:73). H. Teknik Analisis Data Hasil belajar siswa diambil dari nilai tes keterampilan gerak dasar lempar lembing siswa yang diberikan setelah tindakan pembelajaran selesai. Setelah data terkumpul, selanjutnya data dianalisis melalui tabulasi, prosentase dan normatif. Untuk mengetahui kualitas hasil tindakan yang dilakukan disetiap siklus digunakan rumus : Keterangan : P : Prosentase keberhasilan = 100% (Subagio dalam Surisman, 1997) f : Jumlah gerakan yang dilakukan benar N : Jumlah siswa yang mengikuti ujian/ tes Efektivitas : = 100% (Goodwin dan Coates dalam Surisman, 1997)

Keterangan : E = Efektivitas tindakan yang dilakukan = Rerata nilai akhir siklus III = Rerata tes awal Apabila hasil perhitungan meningkat 50% ke atas maka tindakan yang dilakukan dinyatakan efektif. I. Indikator Keberhasilan Pembelajaran gerak dasar lempar lembing dalam penelitian ini dikatakan tuntas atau berhasil jika : 1. Prosentase hasil belajar gerak dasar lempar lembingsetiap siswa mencapai 70% atau setiap siswa mendapat nilai 70 di setiap siklusnya. 2. Prosentase hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa dalam satu kelas yang memperoleh nilai 70 mencapai 80% atau lebih.