Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam Ekonomi Hiperinflasi

Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

Standar Akuntansi Keuangan

Exposure Draft. ED PSAK No. 8 (revisi 2010) 1 Juni Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK 24 - BATAS ASET IMBALAN PASTI, PERSYARATAN PENDANAAN MINIMUM

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 30 Oktober 2010 oleh

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Interpretasi. Sewa Operasi Insentif. ED ISAK No Februari Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Pencabutan. Pernyataan Pencabutan. ED PPSAK No Februari Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan

Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 4. exposure draft

Exposure Draft. ED PSAK No. 53 (revisi 2010) 22 Mei Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan

Standar Akuntansi Keuangan

Pernyataan Pencabutan

PSAK 56 LABA PER LEMBAR SAHAM IAS 33 Earning Per Share.

Pertambangan Umum. Pernyataan. Exposure draft. (revisi 2011) Akuntansi. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan

Perjanjian Konstruksi Real Estat

ED PSAK 46. exposure draft

Pe n c a b u ta n. Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 28 Februari 2011 oleh

Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat

Bantuan Pemerintah Tidak

Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Koperasi

AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

Pernyataan Pencabutan

Exposure Draft. Instrumen Keuangan: Penyajian. ED PSAK No. 50 (revisi 2010) 22 Mei Exposure draft ini dikeluarkan oleh

DISTRIBUSI ASET NONKAS KEPADA PEMILIK

PENCABUTAN PSAK 41 : AKUNTANTSI WARAN

Eksplorasi dan Evaluasi. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS: KONTRIBUSI NONMONETER OLEH VENTURER

PPSAK No. 5 8 Oktober Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

P ENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANTSI R ESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH

KONSOLIDASI ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

PENCABUTAN PSAK 41 : AKUNTANTSI WARAN

Standar Akuntansi Keuangan

PENCABUTAN PSAK 31: AKUNTANSI PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK, DAN PSAK 49: AKUNTANSI REKSA DANA

ED ISAK 26. exposure draft interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan. Pencabutan PSAK 21: Akuntansi

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

As e t Ti d a k Be rw u j u d -

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

KOMBINASI BISNIS EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 22 (revisi 2010) 12 Januari 2010

PERUBAHAN ATAS KEWAJIBAN AKTIVITAS PURNA OPERASI, RESTORASI DAN KEWAJIBAN SERUPA

Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 30 November 2010 oleh

BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA

Standar Akuntansi Keuangan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PROGRAM LOYALITAS PELANGGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN KESALAHAN

Exposure Draft. Instrumen Keuangan: Pengungkapan. ED PSAK No Mei Exposure draft ini dikeluarkan oleh

AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN

Standar Akuntansi Keuangan

PERJANJIAN KONSESI JASA

ED PSAK 70 AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK EXPOSURE DRAFT

Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 1. penyajian laporan keuangan. exposure draft

PPSAK. Pencabutan PSAK 27: Akuntansi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 15. investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama. exposure draft

LAPORAN ARUS KAS PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 2 (revisi 2009) 22 Desember 2009

I NSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PPSAK 11. Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

LINDUNG NILAI INVESTASI NETO DALAM KEGIATAN USAHA LUAR NEGERI

PPSAK 10. Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

PPSAK 3 PENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH

PPSAK 9 PPSAK 9. Hak Cipta 2014 Ikatan Akuntan Indonesia Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

ED PSAK 67. exposure draft

Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat

PSAK No Desember Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PPSAK. Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

PPSAK 2 PENCABUTAN PSAK 41: AKUNTANSI WARAN DAN PSAK 43: AKUNTANSI ANJAK PIUTANG

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 26

ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN

ED ISAK 15 PSAK 24 - BATAS ASET IMBALAN PASTI, PERSYARATAN PENDANAAN MINIMUM, DAN INTERAKSINYA EXPOSURE DRAFT INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

KOMBINASI BISNIS PSAK

Standar Akuntansi Keuangan

PSAK No November 2009 (Revisi 2009) Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

PSAK 56 LABA PERLEMBAR SAHAM (LPS)

PPSAK 4 PENCABUTAN PSAK 31: AKUNTANSI PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK, DAN PSAK 49: AKUNTANSI REKSA DANA

ED PSAK 110. Akuntansi Sukuk. exposure draft pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

AKUNTANSI ASURANSI JIWA

DAFTAR ISI. Paragraf. PERNYATAAN STANDAR PSAK No. AKUNTANSI KEUANGAN 56 PENDAHULUAN Tujuan IKATAN AKUNTANSI INDONESIA

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi

INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA

PSAK No Februari 2010 (revisi 2010) EXPOSURE DRAFT. Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

ED Amandemen PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) EXPOSURE DRAFT

PPSAK 5 PENCABUTAN ISAK 6: INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 12 DAN 16 PSAK 55 (1999) TENTANG INSTRUMEN DERIVATIF MELEKAT PADA KONTRAK DALAM MATA UANG ASING

PENGATURAN BERSAMA PSAK AMANDEMEN. Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 14

PPSAK 1. Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi. dan PSAK 37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol

Amendemen PSAK 71 InStrumen KeuAngAn: FItur PercePAtAn PelunASAn dengan

Transkripsi:

exposure draft ED PSAK No. (Revisi 0) Exposure Draft Desember 0 Per n y a t a a n Sta n d a r Ak u n t a n s i Ke u a n g a n La b a Pe r Sa h a m Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal Februari oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IKATAN AKUNTAN INDONESIA

ED PSAK No. (revisi 0) Pernyataan STANDAR AKUNTANSI keuangan LABA PER SAHAM Hak cipta 0, Ikatan Akuntan Indonesia Dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jalan Sindanglaya No. Menteng Jakarta 00 Telp: (0) - Fax : (0) -0 Email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Desember 0

Exposure draft (ED) ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran dan masukan untuk menyempurnakan ED ini dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada Februari. Tanggapan dikirimkan ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No., Menteng, Jakarta 00 Fax: 0-0 E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id ED ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini oleh individu/organisasi/ lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan. iii

PENGANTAR Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Exposure Draft PSAK (revisi 0): Laba Per Saham dalam rapatnya tanggal Desember 0 untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh perusahaan, regulator, perguruan tinggi, pengurus dan anggota IAI, dan pihak lainnya. Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan secara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan. Exposure Draft PSAK (revisi 0): Laba Per Saham merevisi PSAK (): Laba Per Saham. Exposure Draft PSAK (revisi 0): Laba Per Saham merupakan adopsi dari IAS Earning Per Share. Exposure Draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan dokumen dalam majalah Akuntan Indonesia, dan situs web IAI:www.iaiglobal.or.id Jakarta, Desember 0 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Rosita Uli Sinaga Roy Iman Wirahardja Etty Retno Wulandari Merliyana Syamsul Meidyah Indreswari Setiyono Miharjo Saptoto Agustomo Jumadi Ferdinand D. Purba Irsan Gunawan Budi Susanto Ludovicus Sensi Wondabio Eddy R. Rasyid Liauw She Jin Sylvia Veronica Siregar Fadilah Kartikasasi G.A. Indira Teguh Supangkat Ketua Wakil Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota iv

PERMINTAAN TANGGAPAN Penerbitan ED PSAK (revisi 0) bertujuan untuk meminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragraf dalam ED PSAK tersebut. Sebagai panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini hal yang diharapkan masukannya.. Transaksi entitas sepengendali Ketika terjadi restrukturisasi entitas sepengendali, misalnya kombinasi bisnis sebagaimana diatur dalam PSAK : Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali, maka dapat menimbulkan masalah terkait perhitungan laba per saham. Dalam PSAK paragraf menyatakan bahwa penerapan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dilakukan secara retrospektif seolah-olah entitas telah bergabung sejak permulaan periode laporan keuangan yang disajikan. Jika kombinasi bisnis entitas sepengendali dilakukan dengan menerbitkan saham baru, maka jumlah sahambaru setelah kombinasi bisnis dianggap sudah terjadi pada permulaan periode laporan keuangan disajikan. Jenis kombinasi bisnis entitas sepengendali tersebut tidak menimbulkan masalah terkait perhitungan laba per saham. Jika kombinasi bisnis entitas sepengendali dilakukan dengan pembayaran kas, maka akan menimbulkan masalah terkait dengan perhitungan laba per saham. Hal ini disebabkan laba entitas sepengendali yang bertransaksi telah digabungkan (pembilang atau nominator), sementara jumlah saham (penyebut atau denominator) tidak meningkat. Kasus tersebut dapat menyebabkan terjadinya kenaikan laba per saham yang sangat signifikan, sehingga informasi yang diberikan dari laba per saham menjadi kurang relevan yang bertentangan dengan salah satu karakteristik kualitatif laporan keuangan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan v

Penyajian Laporan Keuangan. Pengaturan laba per saham untuk transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak diatur dalam IAS Earnings Per Share karena IFRSs saat ini tidak mengatur transaksi entitas sepengendali. Satu pihak berpendapat bahwa hal tersebut harus diatur dalam PSAK (revisi 0). Sementara pihak lain berpendapatan hal tersebut seharusnya diatur dalam revisi PSAK. Apakah Anda setuju pengaturan mengenai laba per saham dari transaksi entitas sepengendali harus ditambahkan dalam PSAK (revisi 0)?. Kesesuaian dengan perundang-undangan Pada laporan laba rugi komprehensif, laba per saham dasar dan dilusian disajikan untuk setiap kelas saham biasa yang mempunyai hak berbeda dalam pembagian laba (lihat paragraf ), serta penghitungan laba per saham terkait dengan saham yang ditempatkan namun tidak disetor penuh (lihat paragraf PA). Dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini, UU 0/0, tidak diatur kemungkinan perbedaan kelas saham biasa dan saham yang ditempatkan tetapi belum disetor penuh. Satu pihak berpendapat bahwa jika perundang-undangan tidak mengatur perbedaan kelas saham biasa dan saham ditempatkan tetapi tidak disetor penuh maka hal tersebut harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan hukum di Indonesia. Di pihak lain berpendapat bahwa SAK sebaiknya menyediakan pengaturan untuk transaksi dan peristiwa yang mungkin terjadi walaupun saat ini belum diatur dalam perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. vi

Jika di kemudian hari hal tersebut diatur, maka SAK sudah menyediakan pengaturannya. Namun, jika hal tersebut tidak diatur dalam SAK dan perundang-undangan mengalami perubahan, maka SAK harus disesuaikan, yang mana hal ini dianggap bukan alternatif yang sesuai. Apakah Anda setuju pengaturan dalam SAK harus disesuaikan dengan perundang-undangan yang berlaku? vii

Ikhtisar Ringkas Secara umum perbedaan antara ED PSAK (revisi 0): Laba Per Saham dengan PSAK (): Laba Per Saham adalah sebagai berikut: Perbedaan ED PSAK (revisi 0) Ruang lingkup Laba per saham dasar dan dilusian Kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa atau kas Opsi jual yang diterbitkan (written put option) Penyajian laba per saham hanya boleh disajikan pada laporan laba rugi tersendiri, jika entitas menyajikan komponen laba rugi pada laporan laba rugi tersendiri. laba per saham dasar dan dilusian dihitung atas: - laba atau rugi yang dapat dia tribusikan dan, - jika disajikan, laba atau rugi operasi normal berkelanjutan yang dapat diatribusikan ke pemegang saham biasa entitas induk. Mengatur kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa atau kas pilihan entitas (at the entity s option) dan pilihan pemegang kontrak (at the holder s option). Mengatur perlakuan kontrak yang mewajibkan entitas membeli kembali sahamnya (misalnya written put option, forward purchase contract) PSAK () Tidak diatur Laba per saham dasar dan dilusian dihitung atas laba atau rugi yang dapat diatribusikan. Tidak diatur Tidak diatur viii

PERBEDAAN DENGAN IFRSs ED PSAK (revisi 0): Laba Per Saham mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS Earning Per Share per Januari 0, kecuali:. IAS paragraf (a) tentang ruang lingkup mengenai "laporan keuangan tersendiri (separate financial statement)" tidak diadopsi karena pengaturannya disesuaikan dengan PSAK (revisi 0): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.. IAS paragraf dan A tentang tanggal efektif tidak diadopsi karena tidak relevan. ix

DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN... 0 0 Tujuan... 0 Ruang lingkup... 0 0 Definisi... 0 0 PENGUKURAN... 0 Laba per saham dasar... 0 Laba... Saham... Laba per saham dilusian... Laba... Saham... 0 Efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif... Opsi, waran, dan instrumen keuangan sejenis... instrumen yang dapat dikonversikan... 0 Saham yang dapat ditempatkan secara kontijen... Kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa atau kas... Opsi yang dibeli... Opsi jual yang diterbitkan (written put option)... PENYESUAIAN RETROSPEKTIF... PENYAJIAN... PENGUNGKAPAN... TANGGAL EFEKTIF... PENARIKAN... x

PEDOMAN APLIKASI Paragraf Laba atau rugi yang dapat diatribusi kepada entitas induk... PA0 Penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu.. PA0 Angka kendali... PA0 Harga pasar rata-rata saham biasa... PA0-PA0 Opsi, waran, dan instrumen keuangan sejenis... PA0-PA0 Opsi jual yang diterbitkan... PA0 Instrumen entitas anak, ventura bersama, atau entitas asosiasi... PA-PA Instrumen ekuitas partisipasi dan saham biasa dua kelas... PA-PA Saham yang dibayar sebagian... PA-PA CONTOH ILUSTRASI xi

0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. (revisi 0) LABA PER SAHAM Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (revisi 0) terdiri dari paragraf -. PSAK (revisi 0) dilengkapi dengan Contoh Ilustrasi yang bukan merupakan bagian dari PSAK (revisi 0). Seluruh paragraf dalam PSAK ini memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK (revisi 0) harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. PSAK (revisi 0): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan memberikan dasar untuk memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material. PENDAHULUAN Tujuan 0. Tujuan Pernyataan ini adalah untuk menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas sama. Meskipun data laba per saham mempunyai keterbatasan karena adanya kebijakan akuntansi berbeda yang mungkin digunakan untuk menentukan laba, penentuan penyebut secara konsisten akan meningkatkan kualitas pelaporan keuangan. Fokus Pernyataan ini adalah pada penyebut yang digunakan dalam penghitungan laba per saham..

0. Ruang Lingkup 0. Pernyataan ini harus diterapkan pada: (a) laporan keuangan individual entitas yang: (i) memiliki saham biasa atau efek berpotensi saham biasa yang diperdagangkan kepada publik (bursa saham dalam negeri atau luar negeri, atau pasar over-the counter, termasuk pasar lokal dan regional) atau (ii) menyampaikan, atau dalam proses penyampaian, laporan keuangannya kepada regulator pasar modal atau regulator lainnya dalam rangka penerbitan saham kepada publik; dan (b) laporan keuangan konsolidasian suatu grup dengan entitas induk yang: (i) memiliki saham biasa atau efek berpotensi saham biasa yang diperdagangkan kepada publik (bursa saham dalam negeri atau luar negeri, atau pasar over-the counter, termasuk pasar lokal dan regional) atau (ii) menyampaikan, atau dalam proses penyampaian, laporan keuangannya kepada regulator pasar modal atau regulator lainnya dalam rangka penerbitan saham kepada publik. 0. Setiap entitas yang melakukan pengungkapan laba per saham menghitung dan mengungkapkan laba per saham sesuai dengan Pernyataan ini. 0. Ketika entitas menyajikan laporan keuangan konsolidasian sekaligus laporan keuangan tersendiri yang disusun berdasarkan PSAK (revisi 0): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, pengungkapan yang disyaratkan oleh Pernyataan ini disajikan hanya berdasarkan informasi konsolidasi. Entitas yang memilih untuk mengungkapkan laba per saham berdasarkan laporan keuangan tersendiri menyajikan infomasi laba per saham tersebut hanya dalam laporan

0 laba rugi komprehensifnya. Entitas tidak diperkenankan menyajikan informasi laba per saham tersebut dalam laporan keuangan konsolidasian. 0. Jika entitas menyajikan komponen laba atau rugi pada laporan laba rugi tersendiri, sebagaimana dijelaskan pada PSAK (revisi 0): Penyajian Laporan Keuangan paragraf, maka entitas menyajikan laba per saham hanya dalam laporan laba rugi tersendiri. Definisi 0. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Antidilusi adalah kenaikan laba per saham atau penurunan rugi per saham sebagai akibat dari adanya asumsi bahwa instrumen yang dapat dikonversikan (convertible instrument) telah dikonversi, opsi atau waran telah dilaksanakan, atau saham biasa telah ditempatkan berdasarkan pemenuhan syarat tertentu. Dilusi adalah penurunan laba per saham atau peningkatan rugi per saham sebagai akibat dari adanya asumsi bahwa instrumen yang dapat dikonversikan telah dikonversi, opsi atau waran telah dilaksanakan, atau saham biasa ditempatkan berdasarkan pemenuhan syarat tertentu. Efek berpotensi saham biasa adalah instrumen keuangan atau kontrak lain yang memungkinkan pemegangnya memperoleh saham biasa. Opsi jual atas saham biasa adalah kontrak yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual saham biasa pada harga tertentu dan jangka waktu tertentu. Opsi, waran, dan instrumen keuangan sejenis adalah instrumen keuangan yang memberikan hak kepada.

0. pemegangnya untuk membeli saham biasa. Perjanjian saham kontinjen adalah perjanjian untuk menerbitkan saham yang bergantung pada pemenuhan syarat tertentu. Saham biasa adalah instrumen ekuitas yang merupakan subordinat dari semua kelompok instrumen ekuitas lain. Saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen adalah saham biasa yang dapat ditempatkan berdasarkan pemenuhan syarat tertentu dalam suatu perjanjian saham kontinjen tanpa atau dengan sedikit pembayaran baik dalam bentuk kas maupun alat pembayaran lain. 0. Saham biasa berhak mendapat bagian laba untuk suatu periode hanya jika saham jenis lain, misalnya saham preferen, telah mendapat bagian laba. Entitas mungkin memiliki lebih dari satu kelas saham biasa. Saham biasa yang mempunyai kelas yang sama memiliki hak yang sama untuk menerima dividen. 0. Contoh efek berpotensi saham biasa adalah: (a) liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas, termasuk saham preferen, yang dapat dikonversikan menjadi saham biasa; (b) opsi dan waran; (c) saham yang akan ditempatkan berdasarkan pemenuhan syarat akibat adanya kesepakatan kontraktual, misalnya pembelian suatu bisnis atau aset lain. 0. Istilah yang didefinisikan dalam PSAK 0 (revisi 0): Instrumen Keuangan: Penyajian digunakan dalam Pernyataan ini dengan pengertian sebagaimana dinyatakan dalam PSAK 0 (revisi 0) paragraf 0, kecuali dinyatakan lain. PSAK 0 (revisi 0) mendefinisikan instrumen keuangan, aset keuangan, liabilitas keuangan, instrumen ekuitas, dan nilai wajar, dan menyediakan pedoman dalam menerapkan definisi

0 tersebut. PENGUKURAN Laba Per Saham Dasar 0. Entitas menghitung jumlah laba per saham dasar atas laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan, jika disajikan, laba atau rugi dari operasi normal berkelanjutan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa tersebut.. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk (pembilang) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar (penyebut) dalam suatu periode.. Tujuan informasi laba per saham dasar adalah menyediakan ukuran mengenai hak setiap saham biasa entitas induk atas kinerja entitas selama periode pelaporan. Laba. Untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar, jumlah laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk terkait dengan: (a) laba atau rugi dari operasi normal berkelanjutan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk; dan (b) laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas induk merupakan jumlah pada huruf (a) dan (b) yang disesuaikan dengan jumlah dividen preferen setelah pajak, selisih yang berasal dari penyelesaian saham preferen, dan akibat lain yang sejenis dari saham preferen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas..

0.. Semua pos penghasilan dan beban yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk diakui dalam satu periode, termasuk beban pajak dan dividen saham preferen yang diklasifikasikan sebagai liabilitas diperhitungkan dalam penentuan laba atau rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk (lihat PSAK (revisi 0): Penyajian Laporan Keuangan).. Jumlah dividen saham preferen setelah pajak yang dikurangkan dari laba atau rugi adalah: (a) jumlah dividen saham preferen setelah pajak atas saham preferen nonkumulatif yang diumumkan dalam suatu periode; dan (b) jumlah dividen saham preferen setelah pajak atas saham preferen kumulatif yang dipersyaratkan pada periode tersebut, baik dividen tersebut sudah atau belum diumumkan. Jumlah dividen saham preferen pada suatu periode tidak termasuk jumlah dividen saham preferen untuk saham preferen kumulatif yang dibayar atau diumumkan selama periode saat ini yang berasal dari periode sebelumnya.. Saham preferen yang memberikan dividen awal yang rendah sebagai kompensasi entitas yang menjual saham preferen pada harga diskon, atau dividen di atas pasar pada periode selanjutnya sebagai kompensasi bagi investor yang membeli saham preferen pada harga premium, sering disebut sebagai saham preferen dengan tarif meningkat. Diskon atau premium saat penerbitan saham preferen dengan tarif meningkat diamortisasi ke saldo laba dengan menggunakan metode suku bunga efektif dan diperlakukan sebagai dividen saham preferen untuk tujuan penghitungan laba per saham.. Saham preferen mungkin dapat dibeli kembali melalui penawaran tender oleh entitas kepada pemegang saham. Selisih nilai wajar atas imbalan yang dibayarkan kepada pemegang saham preferen dengan nilai tercatat saham preferen

0 mencerminkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan pengurang saldo laba bagi entitas. Jumlah tersebut dikurangkan dalam penghitungan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk.. Konversi awal saham preferen yang dapat dikonversikan mungkin dipengaruhi oleh entitas melalui perubahan yang lebih menguntungkan atas syarat konversi sebelumnya atau melalui pembayaran imbalan tambahan. Selisih lebih nilai wajar saham biasa atau imbalan lain yang dibayarkan atas nilai wajar saham biasa yang dapat ditempatkan berdasarkan syarat konversi sebelumnya merupakan keuntungan bagi pemegang saham preferen, dan dikurangkan dalam penghitungan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk.. Selisih lebih jumlah tercatat saham preferen atas nilai wajar dari imbalan yang dibayarkan dalam penyelesaian saham preferen ditambahkan dalam penghitungan laba atau rugi yang dapat diatribusikan bagi pemegang saham biasa entitas induk. Saham. Untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar, jumlah saham biasa merupakan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama suatu periode.. Penggunaan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama suatu periode mencerminkan suatu kemungkinan bahwa jumlah modal pemegang saham bervariasi selama suatu periode akibat dari naik dan turunnya jumlah saham yang beredar pada setiap waktu. Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode berjalan adalah jumlah saham biasa yang beredar pada awal periode, disesuaikan dengan jumlah saham biasa yang dibeli kembali atau ditempatkan selama periode dimaksud dikalikan dengan faktor pembobot waktu. Faktor pembobot waktu adalah jumlah.

Kombinasi Bisnis PSAK No. (revisi 0) 0. hari beredarnya sekelompok saham dibandingkan dengan jumlah hari dalam suatu periode; secara umum, perkiraan wajar dari rata-rata tertimbang dapat diterima dalam banyak keadaan.. Pada umumnya saham dimasukkan dalam penghitungan jumlah rata-rata tertimbang saham sejak tanggal dapat ditagihnya (yang pada umumnya adalah tanggal penerbitan saham), misalnya: (a) saham biasa yang ditempatkan melalui penjualan dengan kas diperhitungkan sejak kas sudah bisa diterima; (b) saham biasa yang ditempatkan atas reinvestasi sukarela dari dividen saham biasa atau saham preferen diperhitungkan ketika dividen direinvestasikan; (c) saham biasa yang ditempatkan sebagai hasil dari konversi instrumen utang menjadi saham biasa diperhitungkan sejak tanggal utang tidak lagi berbunga; (d) saham biasa yang ditempatkan sebagai pengganti bunga atau pokok dari instrumen keuangan lain diperhitungkan sejak tanggal utang tidak lagi berbunga; (e) saham biasa yang ditempatkan dalam rangka penyelesaian liabilitas dari entitas diperhitungkan sejak tanggal penyelesaian tersebut; (f) saham biasa yang ditempatkan sebagai imbalan atas perolehan aset bukan kas diperhitungkan pada saat tanggal perolehan tersebut diakui; dan (g) saham biasa yang ditempatkan sebagai pembayaran atas jasa kepada entitas diperhitungkan sejak jasa diterima entitas. Waktu diperhitungkannya saham biasa ditentukan oleh syarat dan ketentuan melekat saat penerbitan saham. Perlu dipertimbangkan secara matang substansi setiap kontrak yang berkaitan dengan penerbitan.. Saham biasa yang ditempatkan sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam kombinasi bisnis diperhitungkan dalam jumlah rata-rata tertimbang saham sejak tanggal akuisisi. Hal ini dikarenakan sejak tanggal tersebut pihak pengakuisisi

0 memperhitungkan laba dan rugi pihak yang diakuisisi ke dalam laporan laba rugi komprehensifnya.. Saham biasa yang akan ditempatkan sehubungan dengan konversi dari instrumen yang wajib dikonversikan diperhitungkan dalam perhitungan laba per saham dasar sejak tanggal kontrak berlaku.. Saham biasa yang ditempatkan secara kontinjen dianggap sebagai saham beredar dan dimasukkan dalam perhitungan laba per saham dasar hanya sejak tanggal dipenuhinya semua kondisi yang diperlukan (yaitu peristiwa tersebut telah terjadi). Saham yang dapat ditempatkan hanya semata-mata karena berlalunya waktu bukan merupakan saham yang dapat ditempatkan secara kontinjen, sebab berlalunya waktu adalah hal yang pasti. Saham biasa beredar yang dapat ditarik secara kontinjen tidak diperhitungkan sebagai saham beredar dan dikeluarkan dari perhitungan laba per saham dasar sampai dengan tanggal saham tersebut tidak akan ditarik kembali.. Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode tersebut dan untuk semua periode penyajian harus disesuaikan untuk peristiwa, selain konversi efek berpotensi saham biasa, yang telah mengubah jumlah saham biasa yang beredar tanpa disertai perubahan sumber daya.. Saham biasa dapat ditempatkan, atau jumlah saham biasa yang beredar dapat berkurang, tanpa disertai perubahan sumber daya. Contoh meliputi: (a) kapitalisasi laba atau penerbitan saham bonus (dikenal sebagai dividen saham); (b) unsur bonus dalam penerbitan saham lainnya, sebagai contoh bagian bonus dalam penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (right issue) kepada pemegang saham yang ada; (c) pemecahan saham (share split); dan (d) penggabungan saham (reverse share split)..

0. Dalam kapitalisasi laba, penerbitan saham bonus atau pemecahan saham, saham biasa ditempatkan kepada pemegang saham yang ada tanpa imbalan tambahan. Dengan demikian, jumlah saham biasa yang beredar meningkat tanpa disertai peningkatan sumber daya. Jumlah saham biasa yang beredar sebelum peristiwa tersebut disesuaikan dengan perubahan proporsional atas jumlah saham beredar seolah-olah peristiwa tersebut terjadi pada permulaan dari periode terawal. Misalnya, pada penerbitan dua saham bonus untuk tiap satu saham beredar, jumlah saham biasa yang beredar sebelum penerbitan dikalikan tiga untuk memperoleh jumlah baru total saham biasa, atau dikalikan dua untuk memperoleh jumlah tambahan saham biasa.. Penggabungan saham biasa umumnya mengurangi jumlah saham biasa yang beredar tanpa disertai pengurangan sumber daya. Akan tetapi, jika dampak keseluruhan adalah pembelian kembali saham pada nilai wajar, maka pengurangan jumlah saham biasa yang beredar adalah hasil dari terjadinya pengurangan sumber daya. Sebagai contoh adalah penggabungan saham biasa dikombinasikan dengan dividen khusus. Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar untuk periode dimana transaksi pengkombinasian tersebut terjadi disesuaikan untuk pengurangan jumlah saham biasa sejak tanggal dividen khusus tersebut diakui. Laba Per Saham Dilusian. Entitas menghitung laba per saham dilusian untuk jumlah laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan, jika disajikan, laba atau rugi dari operasi normal berkelanjutan yang diatribusikan kepada pemegang saham tersebut.. Untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian, entitas melakukan penyesuaian terhadap laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar,.0

0 atas dampak dari semua efek yang mempunyai potensi saham biasa yang bersifat dilutif.. Tujuan dari laba per saham dilusian sejalan dengan laba per saham dasar, yaitu untuk menyediakan ukuran mengenai hak setiap saham biasa atas kinerja entitas, dengan memperhitungkan dampak dari semua efek yang mempunyai potensi saham biasa yang bersifat dilutif yang beredar selama periode tersebut. Oleh karena itu: (a) laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk ditambah dengan dividen dan bunga setelah pajak yang diakui pada periode terkait dengan efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif, dan disesuaikan dengan perubahan lain dalam penghasilan atau beban yang berasal dari konversi efek yang mempunyai potensi saham biasa yang bersifat dilutif; dan (b) jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar ditambah dengan jumlah rata-rata tertimbang tambahan saham biasa yang seolah-olah telah beredar dengan asumsi adanya konversi semua efek yang mempunyai potensi saham biasa yang bersifat dilutif. Laba. Untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian, entitas menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk, dihitung sesuai dengan ketentuan paragraf, dengan dampak setelah pajak dari: (a) dividen atau hal lain yang terkait dengan efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif yang dikurangkan untuk menghasilkan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk sebagaimana dihitung sesuai dengan paragraf ; (b) bunga yang diakui dalam periode tersebut terkait dengan efek yang mempunyai potensi saham biasa yang bersifat.

0 dilutif; dan (c) setiap perubahan lain dalam penghasilan atau beban yang berasal dari konversi efek yang mempunyai potensi saham biasa yang bersifat dilutif.. Setelah efek berpotensi saham biasa dikonversi menjadi saham biasa, hal yang dimaksud dalam paragraf (a) - (c) tidak timbul lagi. Namun, saham biasa baru mempunyai hak atas laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk. Oleh karena itu, laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk yang dihitung sesuai dengan paragraf disesuaikan dengan item yang dimaksud dalam paragraf (a) - (c) dan pajak terkait. Beban yang terkait dengan efek berpotensi saham biasa meliputi biaya transaksi dan diskonto yang dihitung sesuai dengan metode suku bunga efektif (lihat PSAK (revisi 0): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 0).. Konversi efek berpotensi saham biasa dapat menyebabkan perubahan dalam penghasilan atau beban. Misalnya, pengurangan beban bunga yang terkait dengan efek berpotensi saham biasa dan peningkatan laba atau penurunan rugi dapat menyebabkan kenaikan beban yang berkaitan dengan program bagi laba untuk karyawan nondiskresi (non-discretionary employee profit-sharing plan). Untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian, laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk disesuaikan untuk setiap perubahan penghasilan atau beban. Saham. Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, jumlah saham biasa adalah jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang dihitung sesuai dengan paragraf dan paragraf, ditambah dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan ditempatkan pada saat pengkonversian semua efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.

0 menjadi saham biasa. Efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif dianggap telah dikonversi menjadi saham biasa pada awal periode atau pada tanggal penerbitan efek berpotensi saham biasa tersebut, jika penerbitannya lebih akhir.. Efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif harus ditentukan secara terpisah untuk setiap periode penyajian. Jumlah efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif yang tercakup dalam periode sejak awal tahun buku sampai dengan periode pelaporan bukan merupakan rata-rata tertimbang dari efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif yang tercakup dalam setiap penghitungan interim.. Efek berpotensi saham biasa dihitung secara tertimbang selama periode beredarnya. Efek berpotensi saham biasa yang dibatalkan atau kedaluarsa selama periode tersebut dimasukkan dalam penghitungan laba per saham dilusian hanya sebesar porsi periode beredarnya. Efek berpotensi saham biasa yang telah dikonversikan menjadi saham biasa selama periode tersebut dimasukkan dalam penghitungan laba per saham dilusian terhitung sejak awal periode sampai dengan tanggal konversi. Selanjutnya, sejak tanggal konversi, saham biasa hasil konversi dimasukkan dalam penghitungan laba per saham dasar dan laba per saham dilusian.. Jumlah saham biasa yang akan ditempatkan saat konversi efek berpotensi saham biasa yang yang bersifat dilutif ditentukan sesuai persyaratan efek berpotensi saham biasa tersebut. Jika tersedia lebih dari satu basis pengkonversian, maka penghitungan menggunakan asumsi nilai konversi atau harga pelaksanaan yang paling menguntungkan dari sudut pandang pemegang efek berpotensi saham biasa. 0. Entitas anak, ventura bersama, atau entitas asosiasi mungkin menerbitkan efek berpotensi saham biasa yang dapat dikonversikan menjadi saham biasa entitas anak, ventura bersama atau entitas asosiasi, atau saham biasa entitas induk,.

0 venturer, atau investor (entitas pelapor) kepada pihak selain entitas induk, venturer atau investor. Jika efek berpotensi saham biasa entitas anak, ventura bersama, atau entitas asosiasi tersebut memiliki dampak dilutif terhadap laba per saham dasar entitas pelapor, maka efek tersebut disertakan dalam perhitungan laba per saham dilusian. Efek Berpotensi Saham Biasa yang Bersifat Dilutif. Efek berpotensi saham biasa diperlakukan dilutif jika, dan hanya jika, konversinya menjadi saham biasa akan menurunkan laba per saham atau meningkatkan rugi per saham dari operasi normal berkelanjutan.. Entitas menggunakan laba atau rugi dari operasi normal berkelanjutan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebagai angka kendali untuk menentukan apakah efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif atau antidilutif. Laba atau rugi dari operasi normal berkelanjuttan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk disesuaikan sebagaimana diatur di paragraf dan tidak memperhitungkan hal yang terkait dengan operasi yang dihentikan.. Efek berpotensi saham biasa bersifat antidilutif jika konversinya menjadi saham biasa akan meningkatkan laba per saham atau menurunkan rugi per saham dari operasi normal berkelanjutan. Perhitungan laba per saham dilusian mengabaikan konversi, pelaksanaan, atau penerbitan lain dari efek berpotensi saham biasa yang mempunyai dampak antidilutif pada laba per saham.. Dalam menentukan apakah efek berpotensi saham biasa bersifat dilutif atau antidilutif, setiap penerbitan atau serangkaian penerbitan efek berpotensi saham biasa dipertimbangkan secara terpisah, bukan secara agregat. Urutan dalam memperhitungkan efek berpotensi saham biasa dapat mempengaruhi apakah efek tersebut bersifat dilutif. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan dilusi dari laba per saham.

0 dasar, setiap penerbitan atau seri penerbitan saham harus dipertimbangkan secara urut mulai dari yang paling besar sifat dilutifnya sampai yang paling kecil sifat dilutifnya, yaitu efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif dengan laba per inkremental saham terendah diperhitungkan dalam perhitungan laba per saham dilusian sebelum efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif dengan laba per inkremental saham yang lebih tinggi. Opsi dan waran biasanya diperhitungkan pertama kali karena efek tersebut tidak mempengaruhi pembilang dalam perhitungan. Opsi, Waran, dan Instrumen Keuangan Sejenis. Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, entitas mengasumsikan pelaksanaan semua opsi dan waran yang bersifat dilutif. Penerimaan dana yang diasumsikan timbul dari penerbitan tersebut dianggap telah diterima dari penerbitan saham biasa pada rata-rata harga pasar saham biasa selama periode tersebut. Perbedaan antara jumlah saham biasa yang ditempatkan dan jumlah saham biasa yang akan ditempatkan pada rata-rata harga pasar saham biasa selama periode tersebut dianggap sebagai penerbitan saham biasa tanpa imbalan.. Opsi dan waran adalah dilutif jika instrumen tersebut berakibat pada ditempatkannya saham biasa pada tingkat harga yang lebih rendah daripada rata-rata harga pasar saham biasa selama periode. Jumlah dilusi adalah selisih antara rata-rata harga pasar saham biasa selama periode tersebut dan harga penerbitan. Oleh karena itu, dalam menghitung laba per saham dilusian, instrumen keuangan berpotensi saham biasa diperlakukan sebagai berikut: (a) kontrak penerbitan sejumlah saham biasa pada rata-rata harga pasarnya selama periode tersebut. Saham biasa diasumsikan telah dinilai secara wajar dan tidak bersifat dilutif maupun antidilutif. Instrumen tersebut diabaikan dalam perhitungan laba per saham dilusian; (b) kontrak penerbitan sisa saham biasa yang tidak.

0 menghasilkan imbalan. Saham tersebut tidak menghasilkan penerimaan dana dan tidak memiliki dampak terhadap laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada saham biasa beredar. Oleh karena itu, saham tersebut bersifat dilutif dan ditambahkan ke dalam jumlah saham biasa beredar untuk menentukan laba per saham dilusian.. Opsi dan waran memiliki dampak dilutif hanya jika rata-rata harga pasar saham biasa selama periode tersebut melebihi nilai pelaksanaan opsi atau waran tersebut (in the money). Laba per saham yang dilaporkan sebelumnya tidak disesuaikan secara retroaktif untuk mencerminkan perubahan harga saham biasa.. Untuk kesepakatan opsi saham dan pembayaran berbasis saham lainnya yang diatur dalam PSAK (revisi 0): Pembayaran Berbasis Saham, harga penerbitan yang merujuk pada paragraf dan harga pelaksanaan yang merujuk pada paragraf mencakup nilai wajar barang atau jasa yang tersedia bagi entitas di masa depan berdasarkan kesepakatan opsi saham atau pembayaran berbasis saham lainnya.. Opsi saham karyawan dengan jangka waktu tetap atau yang dapat ditentukan dan saham biasa non-vested diperlakukan sebagai opsi dalam penghitungan laba per saham dilusian, walaupun mungkin bersifat kontinjen terhadap terpenuhinya vesting. Opsi tersebut dianggap beredar pada tanggal pemberian (grant date). Opsi saham karyawan berbasis kinerja diperlakukan sebagai saham yang dapat ditempatkan secara kontinjen karena penerbitannya kontinjen terhadap pemenuhan kondisi-kondisi tertentu di samping terpenuhinya jangka waktu tertentu. Instrumen yang Dapat Dikonversikan 0. Dampak dilutif dari instrumen yang dapat dikonversikan harus tercermin dalam laba per saham dilusian sesuai dengan paragraf dan..

0. Saham preferen yang dapat dikonversikan bersifat antidilutif ketika jumlah dividen untuk saham preferen tersebut, yang diumumkan atau diakumulasi pada periode berjalan per saham biasa yang dapat diperoleh pada saat konversi, melebihi laba per saham dasar. Demikian pula utang yang dapat dikonversikan bersifat antidilutif jika bunga (setelah dikurangi pajak dan perubahan lain dalam penghasilan atau beban) per saham biasa yang dapat diperoleh pada saat konversi melebihi laba per saham dasar.. Pelunasan atau konversi atas saham preferen yang dapat dikonversikan mungkin hanya mempengaruhi sebagian jumlah saham preferen terkonversi yang beredar sebelumnya. Dalam hal ini, setiap kelebihan imbalan sebagaimana dimaksud di paragraf diatribusikan kepada saham yang dilunasi atau dikonversi untuk tujuan menentukan apakah sisa saham preferen beredar bersifat dilutif. Saham yang dilunasi atau dikonversi diperhitungkan secara terpisah dari saham yang tidak dilunasi atau dikonversi. Saham yang Dapat Ditempatkan Secara Kontinjen. Sebagaimana perhitungan laba per saham dasar, saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen dianggap sebagai saham yang beredar dan diperhitungkan dalam perhitungan laba per saham dilusian jika kondisinya terpenuhi (yaitu peristiwanya telah terjadi). Saham yang dapat ditempatkan secara kontinjen diperhitungkan sejak awal periode (atau sejak tanggal perjanjian saham kontinjen, jika tanggal perjanjiannya lebih akhir). Jika kondisinya tidak terpenuhi, maka jumlah saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen yang diperhitungkan dalam perhitungan laba per saham dilusian didasarkan pada jumlah saham yang seolaholah akan ditempatkan jika saat akhir periode merupakan akhir periode kontinjensi. Penyajian kembali tidak diperkenankan jika kondisinya tidak terpenuhi ketika periode kontinjensi berakhir..

0. Jika pencapaian atau pemeliharaan jumlah laba tertentu pada suatu periode merupakan kondisi untuk penerbitan kontinjen dan jika jumlah tersebut telah tercapai pada akhir periode pelaporan tetapi harus dipelihara hingga melewati akhir periode pelaporan untuk suatu periode tambahan, maka saham biasa tambahan dianggap sebagai saham beredar, jika dampaknya dilutif ketika memperhitungkan laba per saham dilusian. Dalam hal tersebut, perhitungan laba per saham dilusian didasarkan pada jumlah saham biasa yang akan ditempatkan jika jumlah laba pada akhir periode pelaporan merupakan jumlah laba pada akhir periode kontinjensi. Disebabkan laba dapat berubah pada periode mendatang, perhitungan laba per saham dasar tidak memperhitungkan saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen tersebut sampai akhir periode kontinjensi karena tidak semua kondisi yang diperlukan terpenuhi.. Jumlah saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen dapat bergantung pada harga pasar saham biasa mendatang. Dalam hal tersebut, jika dampaknya dilutif, perhitungan laba per saham dilusian didasarkan pada jumlah saham biasa yang akan ditempatkan jika harga pasar pada akhir periode pelaporan merupakan harga pasar pada akhir periode kontinjensi. Jika kondisi tersebut didasarkan pada ratarata harga pasar selama suatu periode waktu yang melampaui akhir periode pelaporan, maka digunakan rata-rata harga pasar periode waktu yang telah berlalu tersebut. Disebabkan harga pasar dapat berubah pada periode mendatang, perhitungan laba per saham dasar tidak memperhitungkan saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen tersebut sampai akhir periode kontinjensi karena tidak semua kondisi yang diperlukan terpenuhi.. Jumlah saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen dapat bergantung pada laba masa depan dan harga saham biasa masa depan. Dalam hal tersebut, jumlah saham biasa yang diperhitungkan pada laba per saham dilusian didasarkan pada kedua kondisi tersebut (yaitu laba sampai.

0 pada tanggal pelaporan dan harga pasar kini pada akhir periode pelaporan). Saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen tidak dimasukkan pada perhitungan laba per saham dilusian kecuali kedua kondisi tersebut terpenuhi.. Dalam kasus lain, jumlah saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen bergantung pada suatu kondisi selain laba atau harga pasar (misalnya, pembukaan toko pengecer pada jumlah tertentu). Dalam kasus tersebut, dengan mengasumsikan bahwa kondisi saat ini tetap tidak berubah sampai akhir periode kontinjensi, saham biasa yang dapat ditempatkan secara kontinjen dimasukkan dalam perhitungan laba per saham dilusian sesuai dengan kondisi pada akhir periode pelaporan.. Efek berpotensi saham biasa yang dapat diterbitkan secara kontinjen (selain dari yang telah ditentukan pada suatu perjanjian saham kontinjen, seperti instrumen yang dapat dikonversikan yang dapat diterbitkan secara kontinjen) dimasukkan dalam perhitungan laba per saham dilusian sebagai berikut: (a) entitas menentukan apakah efek berpotensi saham biasa dapat diasumsikan untuk diterbitkan berdasarkan kondisi tertentu sesuai dengan ketentuan pada paragraf -; dan (b) jika efek berpotensi saham biasa tersebut harus tercermin pada laba per saham dlusian, entitas menentukan dampaknya terhadap perhitungan laba per saham dilusian dengan mengikuti ketentuan untuk opsi dan waran di paragraf -, ketentuan untuk efek yang dapat dikonversikan di paragraf 0-, ketentuan untuk kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa atau kas di paragraf -, atau ketentuan lain yang sesuai. Namun demikian, pelaksanaan atau konversi tidak diasumsikan untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian kecuali diasumsikan bahwa pelaksanaan atau konversi efek berpotensi saham biasa beredar yang sejenis tidak dapat diterbitkan secara kontinjen..

0 Kontrak yang Dapat Diselesaikan dengan Saham Biasa atau Kas. Ketika entitas telah menerbitkan sebuah kontrak yang dapat diselesaikan dalam bentuk saham biasa atau kas berdasarkan pilihan entitas, maka entitas menganggap kontrak tersebut akan diselesaikan dalam bentuk saham biasa dan efek berpotensi saham biasa yang dihasilkan tersebut dimasukkan dalam laba per saham dilusian apabila pengaruhnya bersifat dilutif. 0. Ketika kontrak tersebut disajikan untuk tujuan akuntansi sebagai aset atau liabilitas, atau memiliki komponen ekuitas dan liabilitas, maka entitas menyesuaikan pembilang untuk setiap perubahan dalam laba atau rugi yang akan dihasilkan selama periode tersebut apabila kontrak telah diklasifikasikan seluruhnya sebagai instrumen ekuitas. Penyesuaian dimaksud sama dengan penyesuaian di paragraf.. Untuk kontrak yang dapat diselesaikan dalam bentuk saham biasa ataupun kas berdasarkan pilihan pemegang kontrak, penyelesaian dengan kas dan saham yang lebih bersifat dilutif digunakan dalam perhitungan laba per saham dilusian.. Contoh kontrak yang dapat diselesaikan dalam bentuk saham biasa atau kas adalah instrumen utang yang, pada saat jatuh tempo, memberikan entitas hak tak terbatas untuk menyelesaikan pokok utang dalam bentuk kas atau saham biasa sendiri. Contoh lain adalah opsi jual yang diterbitkan yang memberikan pilihan kepada pemegangnya untuk menyelesaikannya dalam bentuk saham biasa atau kas. Opsi yang Dibeli. Kontrak seperti opsi jual dan opsi beli yang dibeli entitas (seperti opsi yang dimiliki entitas atas saham entitas itu sendiri) tidak dimasukkan dalam perhitungan laba per saham dilusian.

0 karena memasukkan opsi tersebut dapat bersifat antidilutif. Opsi jual hanya akan dilaksanakan jika harga pelaksanaan lebih tinggi daripada harga pasar dan opsi beli akan dilaksanakan hanya jika harga pelaksanaan lebih rendah daripada harga pasar. Opsi jual yang diterbitkan (Written put options). Kontrak yang mengharuskan entitas untuk membeli kembali sahamnya sendiri, seperti opsi jual yang diterbitkan (written put option) dan forward purchase contract, tercermin dalam perhitungan laba per saham dilusian jika berdampak dilutif. Jika kontrak-kontrak ini dalam kondisi in the money selama periode tersebut (yaitu ketika harga pelaksanaan atau harga penyelesaian di atas rata-rata harga pasar selama periode tersebut), maka dampak dilutif potensial terhadap laba per saham dihitung sebagai berikut: (a) harus diasumsikan bahwa pada awal periode pelaporan sejumlah saham biasa akan ditempatkan (pada rata-rata harga pasar selama periode tersebut) untuk mendapatkan dana untuk memenuhi kontrak ; (b) harus diasumsikan bahwa dana hasil penerbitan saham tersebut digunakan untuk memenuhi kontrak (yaitu pembelian kembali saham); dan (c) tambahan saham biasa (selisih antara jumlah saham yang diasumsikan ditempatkan dan jumlah saham biasa yang diterima dari pemenuhan kontrak) harus dimasukkan dalam perhitungan laba per saham dilusian. PENYESUAIAN RETROSPEKTIF. Jika jumlah saham biasa atau instrumen keuangan berpotensi saham biasa yang beredar meningkat sebagai akibat dari kapitalisasi, penerbitan saham bonus atau pemecahan saham, atau menurun sebagai akibat dari penggabungan saham, perhitungan laba per saham dasar dan dilusian untuk seluruh periode yang disajikan harus disesuaikan secara.

0 retrospektif. Jika perubahan-perubahan tersebut terjadi setelah periode pelaporan tetapi sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, maka perhitungan per saham untuk periode berjalan dan periode sajian awal laporan keuangan disajikan berdasarkan jumlah saham yang baru. Fakta bahwa perhitungan per saham mencerminkan adanya perubahan jumlah saham tersebut harus diungkapkan. Selain itu, laba per saham dasar dan dilusian untuk seluruh periode yang disajikan harus disesuaikan terhadap dampak kesalahan serta penyesuaian yang berasal dari perubahan kebijakan akuntansi yang diperhitungkan secara retrospektif.. Entitas tidak menyajikan kembali laba per saham dilusian dari periode sebelumnya yang disajikan karena adanya perubahan asumsi yang digunakan dalam perhitungan laba per saham atau adanya konversi efek berpotensi saham biasa menjadi saham biasa. PENYAJIAN. Pada laporan laba rugi komprehensif, entitas menyajikan laba per saham dasar dan dilusian untuk laba atau rugi dari operasi normal berkelanjutan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan untuk laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk selama periode tersebut untuk setiap kelas saham biasa yang mempunyai hak berbeda dalam pembagian laba pada periode tersebut (jika ada). Entitas menyajikan laba per saham dasar dan dilusian dengan derajat ketersajian yang setara untuk seluruh periode yang disajikan.. Laba per saham disajikan untuk setiap periode laporan laba rugi komprehensif disajikan. Jika laba per saham dilusian dilaporkan untuk paling sedikit satu periode, maka laba per saham dilusian dilaporkan untuk seluruh periode yang disajikan, meskipun nilainya sama dengan laba per saham dasar. Jika laba per saham dasar dan dilusian sama, maka.

0 keduanya dapat disajikan dalam satu baris pada laporan laba rugi komprehensif.. Jika entitas menyajikan komponen laba atau rugi pada laporan laba rugi terpisah sebagaimana dijelaskan pada PSAK (revisi 0): Penyajian Laporan Keuangan paragraf, maka entitas menyajikan laba per saham dasar dan dilusian, sebagaimana diatur di paragraf dan, pada laporan laba rugi terpisah tersebut. 0. Entitas yang melaporkan operasi yang dihentikan mengungkapkan laba per saham dasar dan dilusian untuk operasi yang dihentikan tersebut dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan.. Jika entitas menyajikan komponen laba atau rugi pada laporan laba rugi terpisah sebagaimana dijelaskan pada PSAK (revisi 0): Penyajian Laporan Keuangan paragraf, maka entitas menyajikan laba per saham dasar dan dilusian untuk operasi yang dihentikan, sebagaimana diatur pada paragraf 0, pada laporan laba rugi terpisah atau catatan atas laporan keuangan.. Entitas menyajikan laba per saham dasar dan dilusian walaupun nilainya negatif (rugi per saham). PENGUNGKAPAN. Entitas mengungkapkan hal berikut: (a) jumlah yang digunakan sebagai pembilang dalam penghitungan laba per saham dasar dan dilusian, dan rekonsiliasi jumlah tersebut terhadap laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas induk untuk periode dimaksud. Rekonsiliasi tersebut mencakup dampak individual dari setiap jenis instrumen yang mempengaruhi laba per saham. (b) jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang digunakan sebagai penyebut dalam perhitungan laba per saham.

0 dasar dan dilusian, dan rekonsiliasi penyebut tersebut. Rekonsiliasi tersebut mencakup dampak individual dari setiap jenis instrumen yang mempengaruhi laba per saham. (c) instrumen (termasuk saham yang dapat ditempatkan secara kontinjen) yang berpotensi mendilusi laba per saham dasar di masa depan, namun tidak dimasukkan dalam penghitungan laba per saham dilusian karena instrumen tersebut bersifat antidilutif selama periode penyajian. (d) penjelasan transaksi saham biasa atau transaksi instrumen keuangan berpotensi saham biasa, selain yang dihitung sesuai dengan paragraf, yang terjadi setelah periode pelaporan dan akan secara signifikan mengubah jumlah saham biasa atau instrumen keuangan berpotensi saham biasa yang beredar pada akhir periode tersebut seandainya transaksi dimaksud terjadi sebelum akhir periode pelaporan.. Contoh transaksi di paragraf (d) mencakup: (a) penerbitan saham untuk mendapatkan kas: (b) penerbitan saham yang hasilnya digunakan untuk membayar pinjaman atau membeli kembali saham preferen yang masih beredar pada akhir periode pelaporan; (c) pembelian kembali saham biasa yang beredar; (d) konversi atau pelaksanaan instrumen keuangan berpotensi saham biasa yang masih beredar pada akhir periode pelaporan menjadi saham biasa; (e) penerbitan opsi, waran, atau instrumen yang dapat dikonversikan; dan (f) pemenuhan kondisi yang akan mengakibatkan ditempatkannya saham yang dapat ditempatkan secara kontinjen. Jumlah laba per saham tidak disesuaikan untuk transaksi tersebut yang terjadi setelah periode pelaporan karena transaksi tersebut tidak mempengaruhi jumlah modal yang digunakan untuk menghasilkan laba atau rugi pada periode tersebut..

0. Instrumen keuangan dan kontrak lain yang menghasilkan instrumen keuangan berpotensi saham biasa mungkin menggunakan persyaratan dan ketentuan yang mempengaruhi pengukuran laba per saham dasar dan dilusian. Persyaratan dan ketentuan ini mungkin menentukan apakah ada instrumen keuangan berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif dan, jika demikian, dampaknya terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham beredar dan penyesuaiannya terhadap laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa. Pengungkapan persyaratan dan ketentuan dari instrumen keuangan tersebut dan kontrak lainnya dianjurkan, kecuali diharuskan (lihat PSAK 0: Instrumen Keuangan: Pengungkapan). Jika entitas mengungkapkan, sebagai tambahan pengungkapan atas laba per saham dasar dan dilusian, jumlah per saham dengan menggunakan komponen laporan laba rugi komprehensif yang dilaporkan selain yang diatur dalam Pernyataan ini, maka jumlah tersebut dihitung menggunakan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang ditentukan berdasarkan Pernyataan ini. Jumlah per saham dasar atau dilusian yang terkait dengan komponen tersebut diungkapkan dengan derajat ketersajian yang setara dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas menyatakan dasar penentuan pembilang, termasuk apakah jumlah per saham tersebut merupakan jumlah sebelum atau setelah pajak. Jika suatu komponen dari laporan laba rugi komprehensif digunakan yang tidak dilaporkan sebagai pos tertentu pada laporan laba rugi komprehensif, maka rekonsiliasi dilakukan antara komponen yang digunakan dan pos tertentu yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif.. Paragraf berlaku juga bagi entitas yang mengungkapkan, sebagai tambahan pengungkapan atas laba per saham dasar dan dilusian, jumlah per saham dengan menggunakan komponen yang dilaporkan dalam laporan laba rugi terpisah (sebagaimana yang dijelaskan pada PSAK.