WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 34 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 10 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LOMBOK BARAT

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 51 Tahun : 2016

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 119 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 64 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2016

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 24 TAHUN

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI POSO PERATURAN BUPATI POSO NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

GUBERNUR BALI, Mengingat

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 50 Tahun : 2016

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

WALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA PADANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 50

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA BANJARBARU

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

Transkripsi:

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram, maka kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja perangkat daerah dan unit kerja di bawahnya perlu diatur dengan Peraturan Walikota; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Kota Mataram. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3531); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Rapublik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 1

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 7. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2016 Nomor 1 Seri D); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA MATARAM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Mataram. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 4. Walikota adalah Walikota Mataram. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Mataram. 6. Inspektorat adalah Inspektorat Kota Mataram. 7. Inspektur adalah Kepala Inspektorat Kota Mataram. 2

8. Jabatan Fungsional Auditor disingkat JFA yang selanjutnya disebut Auditor adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab dan wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah, lembaga dan/atau pihak lain yang didalamnya terdapat kepentingan Negara sesuai ketentuan peraturan perundangundangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. 9. Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaran Urusan Pemerintah di Daerah disingkat JFP2UPD yang selanjutnya disebut Pengawas Pemerintahan adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah, di luar pengawasan keuangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. 10. Pengawas Penyelenggaran Urusan Pemerintah di Daerah yang selanjutnya disebut P2UPD adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian tertentu. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT Pasal 2 (1) Inspektorat merupakan unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. (2) Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Inspektur. (3) Inspektur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (4) Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Walikota membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah. 3

(5) Inspektorat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan; b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Walikota; d. penyusunan laporan hasil pengawasan; e. pelaksanaan administrasi inspektorat; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya. BAB III SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Inspektorat Kota, terdiri dari : a. Unsur Pimpinan adalah Inspektur. b. Unsur Pembantu pimpinan adalah Sekretaris, terdiri dari: 1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan. 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. c. Unsur Pelaksana adalah Inspektur Pembantu, terdiri dari: 1. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahi Auditor dan Pengawas Pemerintahan; 2. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahi Auditor dan Pengawas Pemerintahan; dan 3. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahi Auditor dan Pengawas Pemerintahan. d. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Penempatan pejabat auditor dan pejabat P2UPD yang berada di bawah masing-masing Inspektur Pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c ditetapkan dengan Keputusan Inspektur. (3) Bagan Struktur Organisasi Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran Peraturan Walikota ini. 4

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Paragraf 1 Inspektur Pasal 4 (1) Inspektur mempunyai tugas pokok memimpin Inspektorat dan membantu Walikota dalam merencanakan, mengawasi, mengendalikan, membina, mensupervisi dan mengkoordinasikan penyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah di bidang Pengawasan serta tugas lain sesuai kebijakan Walikota berdasarkan keentuan peraturan perundang-undangan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur mempunyai fungsi : a. pengkoordinasian penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan implementasi pengawasan; b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, pengendalian dan pengawasan lainnya; c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu/ khusus; d. pelaksanaan penegakan Integritas dan pencegahan korupsi di lingkup Pemerintah Daerah; e. penyusunan laporan dan evaluasi hasil kinerja pengawasan; f. pelaksanaan pembinaan urusan umum, keuangan, kepegawaian dan perencanaan di lingkup Inspektorat; g. pelaksanaan pengembangan, koordinasi dan kerjasama dengan APIP lainnya maupun aparat pemeriksa eksternal serta instansi terkait; h. pengkoordinasian, pelaksanaan, pengawasan, penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidang pemerintahan, aparatur, hukum, politik, perekonomian, pembangunan, sosial dan kesejahteraan rakyat; i. pengkoordinasian pembinaan atas pelaksanaan pengawasan Inspektorat; j. pengkoordinasian pelaksanaan penilaian dan pengembangan reformasi birokrasi di lingkup Pemerintah Daerah; k. pengkoordinasian pembinaan dan pengembangan kapabilitas APIP dan Sumber Daya Manusia di Lingkup Inspektorat; l. pengkoordinasian pelaksanaan penilaian maturitas Pemerintah Daerah; 5

m. pengkoordinasian pelaksanaan reviu dokumen perencanaan angggaran, laporan keuangan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; n. pengkoordinasian pelaksanaan reviu dokumen perencanaan kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; o. pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi dan penilaian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Perangkat Daerah; p. perumusan visi, misi dan rencana strategis serta program kerja Inspektorat; q. pengkoordinasian Penyusunan Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Perjanjian Kinerja, Pakta Integritas, Sakip Inspektorat; r. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelporan serta pembinaan di bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; s. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah; dan t. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota. Paragraf 2 Sekretariat Pasal 5 (1) Sekretariat Inspektorat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu inspektur dalam pembinaan dan pelayanan umum, meliputi urusan perencanaan, keuangan, evaluasi dan pelaporan serta urusan umum dan kepegawaian di lingkungan Inspektorat serta tugas lain sesuai kebijakan inspektur. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi : a. pengkoordinasian Penyusunan rencana kerja dan anggaran pengawasan; b. fasilitasi dan pengkoordiansian perumusan Penyusunan program kerja pengawasan tahunan; c. fasilitasi dan pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi inspektorat; d. perumusan perencanaan pembinaan, pengembangan pendidikan dan pelatihan SDM di lingkup Inspektorat; 6

e. pengkoordinasian Penyelenggaraan urusan keuangan dan Perencanaan serta urusan umum dan kepegawaian; f. pengkoordinasian penatausahaan dan penyusunan evaluasi dan pelaporan hasil pengawasan; g. fasilitasi dan pengkoordinasian penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja, Pakta Integritas dan Sakip lingkup Inspektorat; h. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) Lingkup Inspektorat; i. pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan Administratif kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga serta keprotokolan di lingkup Inspektorat; j. pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Prosedur Tetap (SOP) Pelaksanaan kegiatan lingkup Inspektorat; k. pengkoordinasian perencanaan pengembangan sistem informasi manajemen Hasil Pengawasan lingkup Inspektorat; l. pengkoordinasian, konsultasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas kesekretariatan dengan Perangkat Daerah dan/atau Instansi terkait; m. pelaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas lingkup inspektorat; dan n. melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan inspektur. Pasal 6 (1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok mengendalikan dan melakukan koordinasi penyusunan perencanaan program/kegiatan dan anggaran, pengelolaan dan penatausahaan Administrasi keuangan dan pelaporan hasil pengawasan di lingkungan Inspektorat. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi : a. fasilitasi dan pengkoordinasian Penyusunan perencanaan program, Kegiatan dan anggaran pengawasan; b. fasilitasi dan pengkoordinasian Penyusunan RKA/DPA, DPPA, Rentra, Renja, RKT, Perjanjian Kinerja, Pakta Integritas, SAKIP; c. pelaksanaan Pengelolaan Keuangan; d. pelaksanaan Penatausahaan Administrasi pengelolaan Keuangan; e. penyusunan Laporan Keuangan (LRA, Calk, Neraca); 7

f. penyusunan Laporan Capaian Kinerja Realisasi Keuangan dan Fisik; g. fasilitasi dan pengkoordiansian Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan; h. fasilitasi dan pengkoordinasian penyusunan Rincian Data Obyek Tahunan dan Belanja menurut Data Obyek Potensial Tahunan; i. penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas dan fungsi inspektorat; j. pelaksanaan penyusunan Pokok-pokok Hasil Pemeriksaan (PHP) dan hasil pemutahiran data; k. pelaksanaan penyusunan pelaporan hasil pelaksanaan pengawasan (triwulan dan semesteran); l. pelaksanaan penatausahaan hasil pengawasan; m. penyiapan bahan Koordinasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Prosedur Tetap pelaksanaan kegiatan sesuai peraturan perundangundangan; n. penyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi bidang perencanaan, Keuangan dan pelaporan hasil pengawasan; o. fasilitasi penyiapan pelaksanaan penerapan dan pengembangan sistem informasi manajemen hasil pengawasan; p. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bagian; dan q. melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 7 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas pokok mengendalikan dan melakukan pelayanan umum meliputi urusan surat menyurat, urusan tata usaha, kearsipan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, rumah tangga, dan penataan barang milik daerah di lingkungan Inspektorat. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian; b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan; c. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi penyelenggaraan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan; 8

d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data kepegawaian dan kebutuhan perlengkapan; e. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian perlengkapan inventaris kantor sesuai peraturan perundang-undangan; f. penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata usaha kepegawaian; g. pelaksanaan urusan kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, protokol, surat menyurat kearsipan, dan perpustkaan; h. perumusan perencanaan dan pelaksanaan pembinaan, pengembangan pendidikan dan pelatihan SDM di lingkup Inspektorat; i. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Penyimpan dan pemegang barang inspektorat; j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Paragraf 3 Inspektur Pembantu Wilayah I Pasal 8 (1) Inspektur Pembantu Wilayah I dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu yang mempunyai tugas pokok membantu Inspektur dalam melaksanakan pembinaan, pengendalian, merencanakan, mengatur, supervisi dan mengkoordinasikan atas penyelenggaran urusan pemerintahan di bidang pengawasan serta melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan inspektur. (2) Inspektur Pembantu Wilayah I, melakukan pengawasan pada obyek sebagai berikut; a. Sekretariat Daerah; b. Sekretariat DPRD; c. Dinas Perhubungan; d. Dinas Komunikasi dan Informatika; e. Dinas Ketahanan Pangan; f. Dinas Pertanian; g. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; h. Dinas Perikanan; i. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; j. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia; 9

k. Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram; l. Kecamatan Ampenan dan Kecamatan Sekarbela, termasuk Kelurahan yang berada dibawahnya; m. SD/MI, SMP, di wilayah Kota Mataram; n. Pasar di wilayah Kota Mataram; dan o. Obyek lain yang ditugaskan oleh Inspektur. (3) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai fungsi: a. perumusan dan penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan Irban sesuai wilayah kerja; b. penyiapan penyusunan bahan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengawasan intern pemerintah daerah, pembinaan, penjaminan mutu dan konsultasi penyelenggaraan urusan pemerintahan; c. fasilitasi dan pengkoordinasian pembinaan atas pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat dan APIP lainnya; d. fasilitasi dan pengkoordinasian Pelaksanaan kerja sama pengawasan dengan APIP lainnya jika diperlukan; e. pelaksanaan Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan; f. pelaksanaan Supervisi atas Kegiatan Pengawasan; g. penyusunan laporan hasil pengawasan; h. pelaksanaan pemantauan dan pemutakhiran data tindak lanjut hasil pengawasan; i. pelaksanaaan dan koordinasi pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidang pemerintahan, aparatur, hukum dan politik; j. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan penilaian maturitas Pemerintah Daerah; k. penyiapan pelaksanaan veer reviu kegiatan pengawasan; l. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan penilaian pengembangan reformasi birokrasi di lingkup Pemerintah daerah; m. pemantauan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 serta Peraturan Perundang-Undangan tindak lanjutnya; n. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan; o. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan Reviu RKA perangkat daerah dan RKA PPKD; p. perumusan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi di bidang pengawasan dengan APIP lainnya; q. memberikan pertimbangan teknis terhadap hasil pengawasan sesuai wilayah kerjanya kepada atasan; 10

r. melakukan Pengawasan lainnya yang meliputi : 1. Sosialisasi dan Asistensi; 2. Bimbingan Teknis; dan 3. Konsultansi. s. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di wilayahnya; dan t. pelaksanaan tugas lain sesuai kebijakan inspektur. Paragraf 4 Inspektur Pembantu Wilayah II Pasal 9 (1) Inspektur Pembantu Wilayah II dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu yang mempunyai tugas pokok membantu Inspektur dalam melaksanakan pembinaan, pengendalian, merencanakan, mengatur, supervisi dan mengkoordinasikan atas penyelenggaran urusan pemerintahan di bidang pengawasan serta melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan Inspektur. (2) Inspektur Pembantu Wilayah II, melakukan pengawasan pada obyek sebagai berikut; a. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; b. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; c. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; d. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman; e. Dinas Sosial; f. Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah; g. Dinas Perdagangan; h. Dinas Tenaga Kerja; i. Dinas Lingkungan Hidup; j. Satuan Polisi Pamong Praja; k. Badan Keuangan Daerah; l. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; m. Kecamatan Mataram dan Kecamatan Selaparang termasuk Kelurahan yang berada dibawahnya; n. SD/MI, SMP, di wilayah Kota Mataram; o. Pasar di wilayah Kota Mataram; dan p. Obyek lain yang ditugaskan oleh Inspektur. (3) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai fungsi: a. perumusan dan penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan Irban sesuai wilayah kerja; 11

b. penyiapkan penyusunan bahan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengawasan intern pemerintah daerah, pembinaan, penjaminan mutu dan konsultasi penyelenggaraan urusan pemerintahan; c. fasilitasi dan pengkoordinasian pembinaan atas pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat dan APIP lainnya; d. fasilitasi dan pengkoordinasian pelaksanaan kerja sama pengawasan dengan APIP lainnya jika diperlukan; e. pelaksanaan Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan; f. pelaksanaan Supervisi atas Kegiatan Pengawasan; g. penyusunan laporan hasil pengawasan; h. pelaksanaan pemantauan dan pemutakhiran data tindak lanjut hasil pengawasan; i. pelaksanaan dan penkoordinasian pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidang perekonomian dan pembangunan; j. fasilitasi dan penkoordinasian pelaksanaan peningkatan kapabilitas APIP dan Telaah Sejawat; k. penyiapan pelaksanaan veer reviu kegiatan pengawasan; l. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan reviu laporan keuangan Pemerintahan Daerah dan perangkat daerah; m. pelaksanaan penanganan kasus yang terindikasi korupsi dan/atau menjadi perhatian publik; n. pelaksanaan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian kebenaran laporan pengaduan; o. penyiapan perumusan kebijakan teknis, atas penanganan kasus dan pengaduan; p. pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat, perorangan dan badan hukum; q. perumusan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dibidang pengawasan dengan APIP lainnya; r. memberikan pertimbangan teknis terhadap hasil pengawasan sesuai wilayah kerjanya kepada atasan. s. melakukan Pengawasan lainnya yang meliputi : 1. Sosialisasi dan Asistensi; 2. Bimbingan Teknis; dan 3. Konsultansi. t. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di wilayahnya; dan u. pelaksanaan tugas lain sesuai kebijakan inspektur. 12

Paragraf 5 Inspektur Pembantu Wilayah III Pasal 10 (1) Inspektur Pembantu Wilayah III dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu yang mempunyai tugas pokok membantu Inspektur dalam melaksanakan pembinaan, pengendalian, merencanakan, mengatur, supervisi dan mengkoordinasikan atas penyelenggaran urusan pemerintahan dibidang pengawasan serta melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan Inspektur. (2) Inspektur Pembantu Wilayah III, melakukan pengawasan pada obyek sebagai berikut; a. Dinas Kesehatan; b. Dinas Pendidikan; c. Dinas Kepemudaan dan Olahraga; d. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; e. Dinas Pariwisata; f. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan; g. Dinas Pemadam Kebakaran; h. Badan Penelitian dan Pengembangan i. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram; j. Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU); k. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM); l. Kecamatan Cakranegara dan Kecamatan Sandubaya termasuk Kelurahan yang berada dibawahnya; m. SD/MI, SMP, SMA/SMK di wilayah Kota Mataram; n. Pasar di Wilayah Kota Mataram; dan o. Obyek lain yang ditugaskan oleh Inspektur. (3) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai fungsi: a. perumusan dan penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan Irban sesuai wilayah kerja; b. penyiapkan penyusunan bahan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengawasan intern pemerintah daerah, pembinaan, penjaminan mutu dan konsultasi penyelenggaraan urusan pemerintahaan. c. fasilitasi dan pengkoordinasian pembinaan atas pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat dan APIP lainnya; d. fasilitasi dan pengkoordinasian pelaksanaan kerja sama pengawasan dengan APIP lainnya jika diperlukan; e. pelaksanaan Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan; 13

f. pelaksanaan Supervisi atas Kegiatan Pengawasan; g. penyusunan laporan hasil pengawasan; h. pelaksanaan pemantauan dan pemutakhiran data tindak lanjut hasil pengawasan; i. fasilitasi dan pengkoordinasian pengawasan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidang sosial dan kesejahteraan rakyat; j. fasilitasi dan pengkoordinasianatas pelaksanaan reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP); k. penyiapan pelaksanaan veer reviu kegiatan pengawasan; l. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan evaluasi penilaian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Perangkat Daerah; m. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan peningkatan kapabilitas APIP/peningkatan level Inspektorat; n. pelaksanaan pemeriksaan dengan tujuan tertentu; o. perumusan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi di bidang pengawasan dengan APIP lainnya; p. pelaksanaan penegakan integritas dan pencegahan korupsi di lingkungan pemerintah daerah; q. memberikan pertimbangan teknis terhadap hasil pengawasan sesuai wilayah kerjanya kepada atasan; r. melakukan Pengawasan lainnya yang meliputi : 1. Sosialisasi dan Asistensi; 2. Bimbingan Teknis; dan 3. Konsultansi. s. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di wilayahnya; dan t. pelaksanaan tugas lain sesuai kebijakan Inspektur. Paragraf 6 Tugas Pokok Auditor dan P2UPD Pasal 11 (1) Tugas Pokok Auditor adalah melaksanakan pengawasan teknis di luar pengawasan urusan pemerintahan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur. (2) Tugas Pokok P2UPD adalah melaksanakan pengawasan urusan Pemerintahan di luar pengawasan keuangan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur. 14

Paragraf 7 Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 12 Kelompok Jabatan Fungsional di luar jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Inspektorat sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 13 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 terdiri dari jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota dan bertanggung jawab kepada Inspektur. (3) Jumlah jabatan fungsional dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. BAB IV TATA KERJA Pasal 14 Dalam melaksanakan tugasnya Inspektur, Sekretaris, Inspektur Pembantu Wilayah I, Inspektur Pembantu Wilayah II, Inspektur Pembantu Wilayah III, Kepala Sub Bagian serta Jabatan Fungsional wajib melakukan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horisontal dalam lingkungan Inspektorat dengan instansi terkait sesuai bidang tugas masing-masing. Pasal 15 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 16 Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. 15

BAB V PENUTUP Pasal 17 Dengan ditetapkannya Peraturan Walikota ini, Peraturan Walikota Mataram Nomor : 35 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kota Mataram (Berita Daerah Kota Mataram Tahun 2011 Nomor 35) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 18 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Walikota ini, diatur lebih lanjut dengan Keputusan Walikota. Pasal 19 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Mataram. Ditetapkan di Mataram pada tanggal 21 November 2016 WALIKOTA MATARAM, Ttd. H. AHYAR ABDUH Diundangkan di Mataram pada tanggal 21 November 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM, Ttd. H. EFFENDI EKO SASWITO BERITA DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2016 NOMOR 34 16

34 17