PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 65/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

I. Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 34 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 859 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 100 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUKAMARA

Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL GUBERNUR JAWA BARAT,

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : MEWUJUDKAN JAWA TIMUR LEBIH SEJAHTERA, BERDAYA SAING MELALUI KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2011 T E N T A N G PEMBENTUKAN BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KONAWE UTARA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BONDOWOSO

Oleh : Drs. H. Apris, MM Wakil Ketua Komisi II/ Bidang Ekonomi DPRD Prov Sumbar Padang, 29 September 2015

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG

DATA PROFIL SKPD. 3. ALAMAT Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam

GUBERNUR SULAWESI BARAT

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Undang-Undang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-C TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN WALIKOTA SURAKARTA,

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 s/d 2019

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PANGAN (UU No. 23 Tahun 2014)

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 04 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB II BADAN KETAHANAN PANGAN MEDAN. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara yang awal mulanya

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN KETAHANAN PANGAN TA.2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTA NG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

GUBERNUR JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Samarinda, April 2016 Kepala, Ir. Fuad Asaddin, M.Si. Nip

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Tugas Pokok dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. Muara Beliti, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAWA TIMUR

Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 27 SERI D

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 69 TAHUN 2016

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

16 Desember 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN CILACAP

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 58

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN KETAHANAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA Disampaikan Dalam Rangka FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) Kebijakan dan Implementasi Pembentukan Lembaga Lain Di Daerah KEMENTERIAN PERTANIAN Bangka Belitung, 15 Maret 2012 1 I. LATAR BELAKANG 2 1

LANDASAN HUKUM 1. UU No 7/1996 tentang Pangan Kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. 2. UU No 11 Tahun 2005 Hak setiap orang atas standar kehidupan yang layak baginya & keluarganya atas pangan Setiap orang harus bebas dari kelaparan 3. PP 68 Tahun 2002 tentang Katahanan Pangan Bab IV Pemerintah bersama masyarakat mewujudkan ketahanan pangan bagi seluruh rakyat. 3 Lanjutan 4. PP 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang mengganggu, merugikan, dan membahayakan manusia. 5. PERPRES 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan Lembagan non struktural ketahanan pangan yang bersifat koordinasi antara pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kab/kota 4 2

Lanjutan 6. PERPRES 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal Merupakan upaya memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beranekaragam dan seimbang serta aman 7. PERMENTAN 43/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal Merupakan upaya yang dilakukan oleh pemangku kepentingan dalam melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pengendalian 5 II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KETAHANAN 6 3

a. Peningkatan ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan diarahkan untuk: Penyediaan pangan diutamakan dari produksi dalam negeri. Pengelolaan cadangan pangan pemerintah, pemda dan masyarakat secara sinergi dan partisipatif. Pencegahan dan penanggulangan rawan pangan secara dinamis. A. ARAH KEBIJAKAN Kebijakan pemantapan ketahanan pangan yang dijalankan adalah : Lanjutan b. Peningkatan distribusi pangan diarahkan pada : Terwujudnya sistem distribusi pangan yang efektif dan efisien untuk menjamin stabilitas pasokan dan harga pangan pada tingkat yang terjangkau oleh masyarakat. Koordinasi dan sinergi dengan instansi terkait yang mendukung kegiatan distribusi, harga dan akses pangan. Peran serta kelembagaan masyarakat dalam meningkatkan kelancaran distribusi, kestabilan harga dan akses pangan. c. Peningkatan konsumsi dan keamanan pangan diarahkan untuk: Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (beragam, bergizi seimbang) berbasis pangan lokal. Pengembangan teknologi pengolahan pangan, terutama pangan lokal non beras, guna meningkatkan nilai tambah dan nilai sosial. Pengembangan keamanan pangan segar di daerah sentra produksi pangan. 4

B. STRATEGI 1. Melaksanakan koordinasi dan sinergi kebijakan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan serta keamanan pangan segar. 2. Mendorong pengembangan cadangan pangan, sistem distribusi pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan segar. 3. Mendorong peranserta swasta, masyarakat sipil, dan kelembagaan masyarakat dalam ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan, dan keamanan pangan segar. 4. Menyelenggarakan program aksi pemberdayaan masyarakat dalam memecahkan permasalahan ketahanan pangan masyarakat. 5. Medorong sinkronisasi pembiayaan program aksi antara APBN, APBD dan dana masyarakat. 6. Memecahkan permasalahan strategis melalui mekanisme Dewan Ketahanan Pangan. Lanjutan.. Langkah operasional untuk mendukung strategi Badan Ketahanan Pangan a. Pemantapan ketersediaan pangan dan kerawanan pangan; b. Pemantapan sistem distribusi pangan yang efisien dan efektif; c. Pembinaan konsumsi pangan beragam, bergizi dan seimbang pada masyarakat; d. Pembinaan keamanan pangan segar; e. Penguatan kelembagaan ketahanan pangan secara efisien dan efektif; 5

III. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KETAHANAN 11 BADAN KETAHANAN PUSAT 1. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara 12 6

Tugas Badan Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pengembangan dan koordinasi di bidang pemantapan ketahanan pangan Fungsi pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan ketersediaan pangan, serta pencegahan dan penanggulangan kerawanan pangan; pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan distribusi pangan dan cadangan pangan; 13 Fungsi (lanjutan) pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan pola konsumsi dan penganekaragaman pangan; pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pengawasan keamanan pangan segar; dan pelaksanaan administrasi Badan Ketahanan Pangan. 14 7

2. Peraturan Menteri Pertanian No.61/Permentan/OT.140/10/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian 15 STRUKTUR ORGANISASI BADAN KETAHANAN SEKRETARIAT BADAN PUSAT KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PUSAT PENGANEKA RAGAMAN KONSUMSI DAN KEAMANAN 16 8

Peranan Lembaga Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Ketahanan Pangan (PP 68 Tahun 2002) Pasal 13 Melaksanakan kebijakan dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan ketahanan pangan di wilayah masingmasing. Mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan Ketahanan Pangan. Dilakukan dengan (a) memberikan informasi dan pendidikan ketahanan pangan (b) meningkatkan motivasi masyarakat (c) membantu kelancaran penyelenggaraan ketahanan pangan (d) meningkatkan kemandirian ketahanan pangan. 17 Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007 tentang PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA Bab II Pasal 7 ayat 2 (m) Ketahanan Pangan Merupakan Urusan Wajib Pemerintah Daerah 18 9

Peraturan Pemerintah No.3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah daerah Kepada Masyarakat. Bagian Kedua Pasal 3 ayat 2 (m) Ketahanan Pangan Merupakan Urusan Wajib Pemerintah Daerah Kepala Daerah Wajib Melaporkan situasi Ketahanan Pangan Daerah sebagai bagian dari LPPD 19 Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah PASAL 22 AYAT 5 Ketahanan Pangan TERMASUK DALAM PERUMPUNAN URUSAN YANG DIWADAHI DALAM BENTUK BADAN, KANTOR Menegaskan akan pentingnya PERAN DEWAN KETAHANAN DALAM MENGGERAKKAN STAKEHOLDER DAN MASYARAKAT untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. 20 10

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah SUSUNAN ORGANISASI Dalam rangka standardisasi minimal susunan organisasi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) sebagai acuan menetapkan jumlah dan jenis perangkat daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Lembaga Teknis Daerah yang harus dibentuk sekurang- kurangnya(ada 12 Lemtek): Salah satunya Badan Ketahanan Pangan 21 KELEMBAGAAN DEWAN KETAHANAN Badan Pengendali Bimas (Keppres No. 40 Tahun 1997) Ditransformasi dan diperluas menjadi Dewan Bimas Ketahanan Pangan dibentuk dgn Keppres No. 41/2001 (Maret). Dewan Ketahanan Pangan (DKP) dibentuk melalui Keppres No. 132/2001 (Desember) 22 11

TUGAS DKP (Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2006) Dewan Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam: Merumuskan kebijakan Ketahanan Pangan Nasional, yang meliputi kegiatan di bidang penyediaan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan, pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi Melaksanakan evaluasi dan pengendalian pamantapan ketahanan pangan nasional 23 23 (SESUAI DENGAN PERPRES NO.83 TAHUN 2006) KETUA : PRESIDEN RI ANGGOTA : 16 MENTERI DAN 2 KEPALA LPND KETUA HARIAN: Menteri Pertanian SEKRETARIS : Kepala Badan Ketahanan Pangan SEKRETARIAT DKP: EX-OFFICIO DI BADAN KETAHANAN DEPARTEMEN PERTANIAN POKJA AHLI : Tenaga Ahli /Pakar (PT, Swasta, LSM,Pemerintah) POKJA TEKNIS : Pejabat Instansi Teknis 24 12

TUGAS DKP PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA (Peraturan Presiden No. 83/2006) Dewan Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu Gubernur dan Bupati/Walikota dalam: Merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan provinsi dan kabupaten/kota dengan memperhatikan kebijakan yang ditetapkan Dewan Provinsi dan Dewan Kabupaten/Kota Merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwujudan ketahanan pangan provinsi dan kabupaten/kota 25 REKOMENDASI KELEMBAGAAN PROVINSI BADAN KETAHANAN (Eselon II a) SEKRETARIAT BADAN (Es. III a ) SUBBAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN SUBBAGIAN KEUANGAN SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN ( Es. III a) BIDANG DISTRIBUSI DAN CADANGAN BIDANG PENGENAKARAGAMAN KONSUMSI DAN KEAMANAN BIDANG PENYULUHAN KETERSEDIAAN DISTRIBUSI PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PROGRAM DAN INFORMASI KERAWANAN CADANGAN KEAMANAN KELEMBAGAAN DAN KETENAGAAN PENYULUHAN JAFUNG UPT 13

REKOMENDASI KABUPATEN/KOTA BADAN KETAHANAN (Eselon II b) SEKRETARIAT BADAN (Es. III a) SUBBAGIAN PROGRAN DAN PELAPORAN SUBBAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM BIDANG KETERS. DAN KERAWANAN (Es. III b) BIDANG DISTRIBUSI DAN CADANGAN BIDANG PENGENAKARAGAMAN KONSUMSI DAN KEAMANAN BIDANG PENYULUHAN KETERSEDIAAN DISTRIBUSI PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PROGRAM DAN INFORMASI KERAWANAN CADANGAN KEAMANAN KELEMBAGAAN DAN KETENAGAAN PENYULUHAN JAFUNG STRUKTUR DEWAN KETAHANAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA (DITETAPKAN DENGAN SK GUBERNUR ATAU BUPATI/WALIKOTA) KETUA : GUBERNUR/ BUPATI/WALIKOTA KETUA HARIAN : WAKIL GUBERNUR/ SEKRETARIS DAERAH SEKRETARIS : Kepala Badan/Dinas/Unit Yang Menangani Ketahanan Pangan ANGGOTA : DINAS/INSTANSI TEKNIS TERKAIT SEKRETARIAT DKP: EX-OFFICIO DI BADAN/DINAS/UNIT YG MENANGANI KETAHANAN POKJA AHLI : Tenaga Ahli /Pakar (PT, Swasta, LSM,Pemerintah) POKJA TEKNIS : Pejabat Instansi Teknis 28 14

REKAPITULASI UNIT KERJA KETAHANAN PROVINSI DAN KEBUPATEN/KOTA No Unit Kerja Provinsi Kab/Kota 1 Badan Ketahanan Pangan 21 39 2 Badan Ketahanan Pangan dan (Unit Kerja Lain) 7 79 3 Badan (Unit Kerja Lain) dan Ketahanan Pangan 2 70 4 Dinas (Unit Kerja Lain) dan Ketahanan Pangan 2 12 5 Sub Dinas Ketahanan Pangan 7 6 Bagian/Bidang 1 59 7 Kantor Ketahanan Pangan 96 8 Kantor Ketahanan Pangan dan (Unit Kerja Lain) 17 9 Kantor (Unit Kerja Lain) Dan Ketahanan Pangan 15 10 Seksi/Sub Bagian/UPTD Ketahanan Pangan 12 Jumlah 33 407 V. STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN 30 15

DASAR PENYUSUNAN SPM KETAHANAN PP No. 41 Tahun 2007 Organisasi Perangkat Daerah PASAL 22 AYAT 5 TERMASUK DALAM PERUMPUNAN URUSAN YANG DIWADAHI DALAM BENTUK BADAN (LEMBAGA TEKNIS) 31 PP No. 38 Tahun 2007 Pembagian urusan pemerintahan yang terdapat dalam lampiran PP Nomor 38 thn 2007 Ada 31 pembagian urusan pemerintahan, termasuk didalamnya bidang ketahanan pangan yang telah dan akan dilaksanakan oleh kabupaten/kota 32 16

33 INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PROVINSI DAN KAB/KOTA 1. Penguatan cadangan pangan 2. Ketersediaan informasi pasokan harga dan akses pangan di daerah 3. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 4. Penanganan daerah kerawanan pangan 1. Ketersediaan energi dan protein per kapita 2. Penguatan cadangan pangan 3. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah 4. Stabilitas harga dan pasokan pangan. 5. Peningkatan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 6. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 7. Penanganan daerah rawan pangan 34 34 17

No Jenis Pelayanan Dasar Bid. Ketahanan Pangan SPM Indikator NILAI (%) Capaian Ket A Ketersediaan dan cadangan pangan 1. Penguatan Cadangan Pangan 60 2015 BKPD B C D Distribusi dan Akses Pangan Penganekaragam -man dan Keamanan pangan Penanganan Kerawanan Pangan 2. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah 3. Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan 2. Penanganan Daerah Rawan Pangan 100 2015 BKPD 80 2015 BKPD 60 2015 BKPD 35 No Jenis Pelayanan Dasar Bid. Ketahanan Pangan SPM Indikator Nilai (%) Capaian Ket A B C D Ketersediaan dan cadangan pangan Distribusi dan Akses Pangan Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Penanganan Kerawanan Pangan 1. Ketersediaan energi dan protein per kapita 90 2015 BKPD 2. Penguatan Cadangan Pangan 60 2015 BKPD 3. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah 4. Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan 5. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 6. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 7. Penanganan Daerah Rawan Pangan 90 2015 BKPD 90 2015 BKPD 90 2015 BKPD 80 2015 BKPD 60 2015 BKPD 36 18

CONTOH KELEMBAGAAN KETAHANAN DI DAERAH 37 PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 88 TAHUN 2008 tentang PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PROVINSI JAWA TENGAH 38 19

TUGAS DAN FUNGSI melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan dan keamanan pangan Fungsi : perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan dan keamanan pangan; penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang ketahanan dan keamanan pangan; pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan, konsumsi dan penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan lingkup provinsi dan kabupaten / kota; pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang ketahanan pangan; pelaksanaan kesekretariatan badan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. 39 STRUKTUR ORGANISASI KEPALA Ir. GAYATRI INDAH CAHYANI, M.Si SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBAG PROGRAM Ir. SADI, M.Si Ir. H. SOENARNO, MS SUBAG KEUANGAN SRI REJEKI, SE, MM SUBAG UMUM&KEPEG Ir. SURANTO,M.Si BIDANG KETERSEDIAAN Ir. BOWO SURYOKO, MM BIDANG DISTRIBUSI Ir. SRI SULARSIH. MM BIDANG KONSUMSI & PENGANEKARAGAMAN Ir. ENDANG YUNI HASTUTI,M.Si BIDANG KEAMANAN Ir. EMMY HIDAYATI SUBID KETERSEDIAAN dan CADANGAN Ir.AGUS SUDJATONO SUBID KEMANDIRIAN Ir. WAWAN RIYANTO S. MP SUBID DISTRIBUSI dan PEMASARAN Ir. SUHARTONO SUBID ANALISA AKSES dan HARGA Ir. PUTU MUDASASTRA SUBID KONSUMSI SRI BROTO RINI, SP, MP SUBID PENGOLAHAN & PENGANEKA RAGAMAN Ir. RINI BUDININGSIH,M.Si SUBID PEMBINAAN MUTU HASIL Ir. SAMLAWI SUBID SERTIFIKASI & PELABELAN PRODUK PNGN Ir. SUHARSONO MENGETAHUI KEPALA BKP PROV. JATENG Ir. GAYATRI INDAH CAHYANI, MS.i 40 20

BALAI PENGEMBANGAN CADANGAN BADAN KETAHANAN PROVINSI JAWA TENGAH KEPALA BALAI PENGEMBANGAN CADANGAN Ir. PRAWOTO ADI RIYANTO, MM SUB BAGIAN TATA USAHA Ir. LILIS DWI KARTIKAWATI KA SEKSI PENGADAAN CADANGAN Ir. H SURIANTO,MSi KA SEKSI DISTRIBUSI CADANGAN Ir. SRI SULISTYORINI DM MENGETAHUI KEPALA BKP PROV. JATENG IR. GAYATRI INDAH CAHYANI, MS.i 41 Tugas pokok dan fungsi Unit Kerja Eselon III dan IV Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan : PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 88 TAHUN 2008 tentang PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PROVINSI JAWA TENGAH 42 21

1. Sekretariat melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan kepegawaian Fungsi : penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian dan penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian dan penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian dan penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 43 a. Sub bagian Program penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, meliputi: koordinasi perencaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan Badan. b. Sub bagian Keuangan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi: pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Badan c. Sub bagian Umum dan Kepegawaian melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi: pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Badan. 44 22

2. Bidang Ketersediaan Pangan melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang ketersediaan dan cadangan pangan, dan kemandirian pangan Fungsi : penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang ketersediaan dan cadangan pangan; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kemandirian pangan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 45 a. Sub Bidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang ketersediaan dan cadangan pangan b. Sub Bidang Kemandirian Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kemandirian pangan 46 23

3. Bidang Distribusi Pangan melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang distribusi dan pemasaran pangan, dan analisis akses dan harga pangan Fungsi: penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan distribusi dan pemasaran pangan; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan analisis akses dan harga pangan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 47 a. Sub bidang Distribusi dan Pemasaran Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang distribusi dan pemasaran pangan b. Sub bidang Analisis Akses dan Harga Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang analisis akses dan harga pangan 48 24

4. Bidang Konsumsi Dan Penganekaragaman Pangan melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang konsumsi pangan, dan pengolahan dan penganekaragaman pangan Fungsi: penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan konsumsi pangan; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan pengolahan dan penganekaragaman pangan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 49 a. Sub Bidang Konsumsi Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang konsumsi pangan b.sub Bidang Pengolahan dan Penganekaragaman Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengolahan dan penganekaragaman pangan. 50 25

5. Bidang Keamanan Pangan melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan mutu hasil pangan, dan sertifikasi dan pelabelan produk pangan. Fungsi : penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan pembinaan mutu hasil pangan; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan sertifikasi dan pelabelan produk pangan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 51 a. Sub Bidang Pembinaan Mutu Hasil Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan mutu hasil pangan. b. Sub Bidang Sertifikasi dan Pelabelan Produk Pangan tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang sertifikasi dan pelabelan produk pangan 52 26

6. Balai Pengembangan Cadangan Pangan melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang Badan Bidang Cadangan Pangan. Balai Pengembangan Cadangan Pangan Fungsi: penyusunan rencana teknis operasional pengadaan dan distribusi cadangan pangan. pelaksanaan kebijakan teknis operasional pengadaan dan distribusi cadangan pangan. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pengadaan dan distribusi cadangan pangan. pengelolaan ketatausahaan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 53 7. Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 54 27

55 28