PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN KETAHANAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA Disampaikan Dalam Rangka FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) Kebijakan dan Implementasi Pembentukan Lembaga Lain Di Daerah KEMENTERIAN PERTANIAN Bangka Belitung, 15 Maret 2012 1 I. LATAR BELAKANG 2 1
LANDASAN HUKUM 1. UU No 7/1996 tentang Pangan Kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. 2. UU No 11 Tahun 2005 Hak setiap orang atas standar kehidupan yang layak baginya & keluarganya atas pangan Setiap orang harus bebas dari kelaparan 3. PP 68 Tahun 2002 tentang Katahanan Pangan Bab IV Pemerintah bersama masyarakat mewujudkan ketahanan pangan bagi seluruh rakyat. 3 Lanjutan 4. PP 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang mengganggu, merugikan, dan membahayakan manusia. 5. PERPRES 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan Lembagan non struktural ketahanan pangan yang bersifat koordinasi antara pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kab/kota 4 2
Lanjutan 6. PERPRES 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal Merupakan upaya memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beranekaragam dan seimbang serta aman 7. PERMENTAN 43/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal Merupakan upaya yang dilakukan oleh pemangku kepentingan dalam melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pengendalian 5 II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KETAHANAN 6 3
a. Peningkatan ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan diarahkan untuk: Penyediaan pangan diutamakan dari produksi dalam negeri. Pengelolaan cadangan pangan pemerintah, pemda dan masyarakat secara sinergi dan partisipatif. Pencegahan dan penanggulangan rawan pangan secara dinamis. A. ARAH KEBIJAKAN Kebijakan pemantapan ketahanan pangan yang dijalankan adalah : Lanjutan b. Peningkatan distribusi pangan diarahkan pada : Terwujudnya sistem distribusi pangan yang efektif dan efisien untuk menjamin stabilitas pasokan dan harga pangan pada tingkat yang terjangkau oleh masyarakat. Koordinasi dan sinergi dengan instansi terkait yang mendukung kegiatan distribusi, harga dan akses pangan. Peran serta kelembagaan masyarakat dalam meningkatkan kelancaran distribusi, kestabilan harga dan akses pangan. c. Peningkatan konsumsi dan keamanan pangan diarahkan untuk: Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (beragam, bergizi seimbang) berbasis pangan lokal. Pengembangan teknologi pengolahan pangan, terutama pangan lokal non beras, guna meningkatkan nilai tambah dan nilai sosial. Pengembangan keamanan pangan segar di daerah sentra produksi pangan. 4
B. STRATEGI 1. Melaksanakan koordinasi dan sinergi kebijakan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan serta keamanan pangan segar. 2. Mendorong pengembangan cadangan pangan, sistem distribusi pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan segar. 3. Mendorong peranserta swasta, masyarakat sipil, dan kelembagaan masyarakat dalam ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan, dan keamanan pangan segar. 4. Menyelenggarakan program aksi pemberdayaan masyarakat dalam memecahkan permasalahan ketahanan pangan masyarakat. 5. Medorong sinkronisasi pembiayaan program aksi antara APBN, APBD dan dana masyarakat. 6. Memecahkan permasalahan strategis melalui mekanisme Dewan Ketahanan Pangan. Lanjutan.. Langkah operasional untuk mendukung strategi Badan Ketahanan Pangan a. Pemantapan ketersediaan pangan dan kerawanan pangan; b. Pemantapan sistem distribusi pangan yang efisien dan efektif; c. Pembinaan konsumsi pangan beragam, bergizi dan seimbang pada masyarakat; d. Pembinaan keamanan pangan segar; e. Penguatan kelembagaan ketahanan pangan secara efisien dan efektif; 5
III. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KETAHANAN 11 BADAN KETAHANAN PUSAT 1. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara 12 6
Tugas Badan Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pengembangan dan koordinasi di bidang pemantapan ketahanan pangan Fungsi pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan ketersediaan pangan, serta pencegahan dan penanggulangan kerawanan pangan; pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan distribusi pangan dan cadangan pangan; 13 Fungsi (lanjutan) pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan pola konsumsi dan penganekaragaman pangan; pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pengawasan keamanan pangan segar; dan pelaksanaan administrasi Badan Ketahanan Pangan. 14 7
2. Peraturan Menteri Pertanian No.61/Permentan/OT.140/10/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian 15 STRUKTUR ORGANISASI BADAN KETAHANAN SEKRETARIAT BADAN PUSAT KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PUSAT PENGANEKA RAGAMAN KONSUMSI DAN KEAMANAN 16 8
Peranan Lembaga Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Ketahanan Pangan (PP 68 Tahun 2002) Pasal 13 Melaksanakan kebijakan dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan ketahanan pangan di wilayah masingmasing. Mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan Ketahanan Pangan. Dilakukan dengan (a) memberikan informasi dan pendidikan ketahanan pangan (b) meningkatkan motivasi masyarakat (c) membantu kelancaran penyelenggaraan ketahanan pangan (d) meningkatkan kemandirian ketahanan pangan. 17 Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007 tentang PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA Bab II Pasal 7 ayat 2 (m) Ketahanan Pangan Merupakan Urusan Wajib Pemerintah Daerah 18 9
Peraturan Pemerintah No.3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah daerah Kepada Masyarakat. Bagian Kedua Pasal 3 ayat 2 (m) Ketahanan Pangan Merupakan Urusan Wajib Pemerintah Daerah Kepala Daerah Wajib Melaporkan situasi Ketahanan Pangan Daerah sebagai bagian dari LPPD 19 Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah PASAL 22 AYAT 5 Ketahanan Pangan TERMASUK DALAM PERUMPUNAN URUSAN YANG DIWADAHI DALAM BENTUK BADAN, KANTOR Menegaskan akan pentingnya PERAN DEWAN KETAHANAN DALAM MENGGERAKKAN STAKEHOLDER DAN MASYARAKAT untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. 20 10
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah SUSUNAN ORGANISASI Dalam rangka standardisasi minimal susunan organisasi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) sebagai acuan menetapkan jumlah dan jenis perangkat daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Lembaga Teknis Daerah yang harus dibentuk sekurang- kurangnya(ada 12 Lemtek): Salah satunya Badan Ketahanan Pangan 21 KELEMBAGAAN DEWAN KETAHANAN Badan Pengendali Bimas (Keppres No. 40 Tahun 1997) Ditransformasi dan diperluas menjadi Dewan Bimas Ketahanan Pangan dibentuk dgn Keppres No. 41/2001 (Maret). Dewan Ketahanan Pangan (DKP) dibentuk melalui Keppres No. 132/2001 (Desember) 22 11
TUGAS DKP (Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2006) Dewan Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam: Merumuskan kebijakan Ketahanan Pangan Nasional, yang meliputi kegiatan di bidang penyediaan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan, pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi Melaksanakan evaluasi dan pengendalian pamantapan ketahanan pangan nasional 23 23 (SESUAI DENGAN PERPRES NO.83 TAHUN 2006) KETUA : PRESIDEN RI ANGGOTA : 16 MENTERI DAN 2 KEPALA LPND KETUA HARIAN: Menteri Pertanian SEKRETARIS : Kepala Badan Ketahanan Pangan SEKRETARIAT DKP: EX-OFFICIO DI BADAN KETAHANAN DEPARTEMEN PERTANIAN POKJA AHLI : Tenaga Ahli /Pakar (PT, Swasta, LSM,Pemerintah) POKJA TEKNIS : Pejabat Instansi Teknis 24 12
TUGAS DKP PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA (Peraturan Presiden No. 83/2006) Dewan Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu Gubernur dan Bupati/Walikota dalam: Merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan provinsi dan kabupaten/kota dengan memperhatikan kebijakan yang ditetapkan Dewan Provinsi dan Dewan Kabupaten/Kota Merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwujudan ketahanan pangan provinsi dan kabupaten/kota 25 REKOMENDASI KELEMBAGAAN PROVINSI BADAN KETAHANAN (Eselon II a) SEKRETARIAT BADAN (Es. III a ) SUBBAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN SUBBAGIAN KEUANGAN SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN ( Es. III a) BIDANG DISTRIBUSI DAN CADANGAN BIDANG PENGENAKARAGAMAN KONSUMSI DAN KEAMANAN BIDANG PENYULUHAN KETERSEDIAAN DISTRIBUSI PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PROGRAM DAN INFORMASI KERAWANAN CADANGAN KEAMANAN KELEMBAGAAN DAN KETENAGAAN PENYULUHAN JAFUNG UPT 13
REKOMENDASI KABUPATEN/KOTA BADAN KETAHANAN (Eselon II b) SEKRETARIAT BADAN (Es. III a) SUBBAGIAN PROGRAN DAN PELAPORAN SUBBAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM BIDANG KETERS. DAN KERAWANAN (Es. III b) BIDANG DISTRIBUSI DAN CADANGAN BIDANG PENGENAKARAGAMAN KONSUMSI DAN KEAMANAN BIDANG PENYULUHAN KETERSEDIAAN DISTRIBUSI PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PROGRAM DAN INFORMASI KERAWANAN CADANGAN KEAMANAN KELEMBAGAAN DAN KETENAGAAN PENYULUHAN JAFUNG STRUKTUR DEWAN KETAHANAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA (DITETAPKAN DENGAN SK GUBERNUR ATAU BUPATI/WALIKOTA) KETUA : GUBERNUR/ BUPATI/WALIKOTA KETUA HARIAN : WAKIL GUBERNUR/ SEKRETARIS DAERAH SEKRETARIS : Kepala Badan/Dinas/Unit Yang Menangani Ketahanan Pangan ANGGOTA : DINAS/INSTANSI TEKNIS TERKAIT SEKRETARIAT DKP: EX-OFFICIO DI BADAN/DINAS/UNIT YG MENANGANI KETAHANAN POKJA AHLI : Tenaga Ahli /Pakar (PT, Swasta, LSM,Pemerintah) POKJA TEKNIS : Pejabat Instansi Teknis 28 14
REKAPITULASI UNIT KERJA KETAHANAN PROVINSI DAN KEBUPATEN/KOTA No Unit Kerja Provinsi Kab/Kota 1 Badan Ketahanan Pangan 21 39 2 Badan Ketahanan Pangan dan (Unit Kerja Lain) 7 79 3 Badan (Unit Kerja Lain) dan Ketahanan Pangan 2 70 4 Dinas (Unit Kerja Lain) dan Ketahanan Pangan 2 12 5 Sub Dinas Ketahanan Pangan 7 6 Bagian/Bidang 1 59 7 Kantor Ketahanan Pangan 96 8 Kantor Ketahanan Pangan dan (Unit Kerja Lain) 17 9 Kantor (Unit Kerja Lain) Dan Ketahanan Pangan 15 10 Seksi/Sub Bagian/UPTD Ketahanan Pangan 12 Jumlah 33 407 V. STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN 30 15
DASAR PENYUSUNAN SPM KETAHANAN PP No. 41 Tahun 2007 Organisasi Perangkat Daerah PASAL 22 AYAT 5 TERMASUK DALAM PERUMPUNAN URUSAN YANG DIWADAHI DALAM BENTUK BADAN (LEMBAGA TEKNIS) 31 PP No. 38 Tahun 2007 Pembagian urusan pemerintahan yang terdapat dalam lampiran PP Nomor 38 thn 2007 Ada 31 pembagian urusan pemerintahan, termasuk didalamnya bidang ketahanan pangan yang telah dan akan dilaksanakan oleh kabupaten/kota 32 16
33 INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PROVINSI DAN KAB/KOTA 1. Penguatan cadangan pangan 2. Ketersediaan informasi pasokan harga dan akses pangan di daerah 3. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 4. Penanganan daerah kerawanan pangan 1. Ketersediaan energi dan protein per kapita 2. Penguatan cadangan pangan 3. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah 4. Stabilitas harga dan pasokan pangan. 5. Peningkatan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 6. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 7. Penanganan daerah rawan pangan 34 34 17
No Jenis Pelayanan Dasar Bid. Ketahanan Pangan SPM Indikator NILAI (%) Capaian Ket A Ketersediaan dan cadangan pangan 1. Penguatan Cadangan Pangan 60 2015 BKPD B C D Distribusi dan Akses Pangan Penganekaragam -man dan Keamanan pangan Penanganan Kerawanan Pangan 2. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah 3. Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan 2. Penanganan Daerah Rawan Pangan 100 2015 BKPD 80 2015 BKPD 60 2015 BKPD 35 No Jenis Pelayanan Dasar Bid. Ketahanan Pangan SPM Indikator Nilai (%) Capaian Ket A B C D Ketersediaan dan cadangan pangan Distribusi dan Akses Pangan Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Penanganan Kerawanan Pangan 1. Ketersediaan energi dan protein per kapita 90 2015 BKPD 2. Penguatan Cadangan Pangan 60 2015 BKPD 3. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah 4. Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan 5. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 6. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 7. Penanganan Daerah Rawan Pangan 90 2015 BKPD 90 2015 BKPD 90 2015 BKPD 80 2015 BKPD 60 2015 BKPD 36 18
CONTOH KELEMBAGAAN KETAHANAN DI DAERAH 37 PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 88 TAHUN 2008 tentang PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PROVINSI JAWA TENGAH 38 19
TUGAS DAN FUNGSI melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan dan keamanan pangan Fungsi : perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan dan keamanan pangan; penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang ketahanan dan keamanan pangan; pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan, konsumsi dan penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan lingkup provinsi dan kabupaten / kota; pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang ketahanan pangan; pelaksanaan kesekretariatan badan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. 39 STRUKTUR ORGANISASI KEPALA Ir. GAYATRI INDAH CAHYANI, M.Si SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBAG PROGRAM Ir. SADI, M.Si Ir. H. SOENARNO, MS SUBAG KEUANGAN SRI REJEKI, SE, MM SUBAG UMUM&KEPEG Ir. SURANTO,M.Si BIDANG KETERSEDIAAN Ir. BOWO SURYOKO, MM BIDANG DISTRIBUSI Ir. SRI SULARSIH. MM BIDANG KONSUMSI & PENGANEKARAGAMAN Ir. ENDANG YUNI HASTUTI,M.Si BIDANG KEAMANAN Ir. EMMY HIDAYATI SUBID KETERSEDIAAN dan CADANGAN Ir.AGUS SUDJATONO SUBID KEMANDIRIAN Ir. WAWAN RIYANTO S. MP SUBID DISTRIBUSI dan PEMASARAN Ir. SUHARTONO SUBID ANALISA AKSES dan HARGA Ir. PUTU MUDASASTRA SUBID KONSUMSI SRI BROTO RINI, SP, MP SUBID PENGOLAHAN & PENGANEKA RAGAMAN Ir. RINI BUDININGSIH,M.Si SUBID PEMBINAAN MUTU HASIL Ir. SAMLAWI SUBID SERTIFIKASI & PELABELAN PRODUK PNGN Ir. SUHARSONO MENGETAHUI KEPALA BKP PROV. JATENG Ir. GAYATRI INDAH CAHYANI, MS.i 40 20
BALAI PENGEMBANGAN CADANGAN BADAN KETAHANAN PROVINSI JAWA TENGAH KEPALA BALAI PENGEMBANGAN CADANGAN Ir. PRAWOTO ADI RIYANTO, MM SUB BAGIAN TATA USAHA Ir. LILIS DWI KARTIKAWATI KA SEKSI PENGADAAN CADANGAN Ir. H SURIANTO,MSi KA SEKSI DISTRIBUSI CADANGAN Ir. SRI SULISTYORINI DM MENGETAHUI KEPALA BKP PROV. JATENG IR. GAYATRI INDAH CAHYANI, MS.i 41 Tugas pokok dan fungsi Unit Kerja Eselon III dan IV Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan : PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 88 TAHUN 2008 tentang PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PROVINSI JAWA TENGAH 42 21
1. Sekretariat melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan kepegawaian Fungsi : penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian dan penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian dan penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian dan penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 43 a. Sub bagian Program penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, meliputi: koordinasi perencaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan Badan. b. Sub bagian Keuangan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi: pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Badan c. Sub bagian Umum dan Kepegawaian melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi: pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Badan. 44 22
2. Bidang Ketersediaan Pangan melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang ketersediaan dan cadangan pangan, dan kemandirian pangan Fungsi : penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang ketersediaan dan cadangan pangan; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kemandirian pangan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 45 a. Sub Bidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang ketersediaan dan cadangan pangan b. Sub Bidang Kemandirian Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kemandirian pangan 46 23
3. Bidang Distribusi Pangan melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang distribusi dan pemasaran pangan, dan analisis akses dan harga pangan Fungsi: penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan distribusi dan pemasaran pangan; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan analisis akses dan harga pangan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 47 a. Sub bidang Distribusi dan Pemasaran Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang distribusi dan pemasaran pangan b. Sub bidang Analisis Akses dan Harga Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang analisis akses dan harga pangan 48 24
4. Bidang Konsumsi Dan Penganekaragaman Pangan melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang konsumsi pangan, dan pengolahan dan penganekaragaman pangan Fungsi: penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan konsumsi pangan; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan pengolahan dan penganekaragaman pangan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 49 a. Sub Bidang Konsumsi Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang konsumsi pangan b.sub Bidang Pengolahan dan Penganekaragaman Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengolahan dan penganekaragaman pangan. 50 25
5. Bidang Keamanan Pangan melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan mutu hasil pangan, dan sertifikasi dan pelabelan produk pangan. Fungsi : penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan pembinaan mutu hasil pangan; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan sertifikasi dan pelabelan produk pangan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 51 a. Sub Bidang Pembinaan Mutu Hasil Pangan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan mutu hasil pangan. b. Sub Bidang Sertifikasi dan Pelabelan Produk Pangan tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang sertifikasi dan pelabelan produk pangan 52 26
6. Balai Pengembangan Cadangan Pangan melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang Badan Bidang Cadangan Pangan. Balai Pengembangan Cadangan Pangan Fungsi: penyusunan rencana teknis operasional pengadaan dan distribusi cadangan pangan. pelaksanaan kebijakan teknis operasional pengadaan dan distribusi cadangan pangan. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pengadaan dan distribusi cadangan pangan. pengelolaan ketatausahaan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 53 7. Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 54 27
55 28