ANAK INDONESIA. Adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015

PENANGANAN KEKERASAN TERHADAP ANAK MELALUI UU TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DAN UU TENTANG PERLINDUNGAN ANAK Oleh : Nita Ariyulinda *

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Salah satu dari keempat NSPK yang diterbitkan dalam bentuk pedoman ini adalah Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Anak.

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235), sebagaimana telah beberapa kali diubah, tera

Latar Belakang KLA. Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah suatu pembangunan kabupaten/kota yang mengintegrasikan komitmen dan

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPUTI PERLINDUNGAN PEREMPUAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK RI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG PENANGANAN ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM

-2- Selanjutnya, peran Pemerintah Daerah dalam memberikan pelindungan kepada Pekerja Migran Indonesia dilakukan mulai dari desa, kabupaten/kota, dan p

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KESETARAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UU NO. 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA

Pencatatan Nama Orang Tua Bagi Anak Yang Tidak Diketahui Asal-usulnya

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN PENGASUHAN ANAK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemeri

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

Bidang Perlindungan Anak tertuang dalam Bab 2 Pembangunan Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PELAYANAN TERHADAP HAK-HAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pember

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGASUHAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT

-2- Anak secara terintegrasi, terpadu, dan holistik, perlu dilakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan yang dilakukan oleh Menteri dan Komisi. Oleh

Nomor : 18 / MPP-PA / D.II / 05 /2011 Nomor : M.HH.04-HM Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI BIDANG POLITIK MENYONGSONG PEMILU 2009

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

Institute for Criminal Justice Reform

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR

2008, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Porno

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 154 TAHUN 2014 TENTANG KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015

PENERAPAN PUG DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Soppeng Tahun

2017, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Le

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PP&PA. Strategi Nasional. Sosial Budaya.

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2009 NOMOR 3

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

I. UMUM. menjadi...

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 1 TAHUN 2014

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN KABUPATEN LAYAK ANAK

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 122 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK,

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

ANGGOTA GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2015

KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Transkripsi:

ANAK INDONESIA ANAK Adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan Pasal 1 (1) UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak Jumlah anak = 1/3 jumlah penduduk Harus berkualitas Agar tidak menjadi beban pembangunan 17/02/2014 2

ARTI SEORANG ANAK Anak adalah amanat sekaligus krunia Tuhan Yang maha Esa, yang senantiasa harus kita jagi karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang termuat dalam Undang- Undang Dasar 1945 dan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-Hak Anak, yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah RI dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Ratifikasi Konvensi Hak Anak Anak adalah generasi penerus keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara yang harus dibina, dibimbing agar dapat tumbuh berkembang secara wajar sesuai dengan potensi yang dimiliki. Anak juga pemilik masa depan yang akan melanjutkan pembangunan yang sedang diupayakan oleh bangsa Negara Indonesia, oleh karena itu diperlukan anak yang cerdas, dan dapat dikembangkan sikap, bakat, kemampuan kepribadian anak, kemampuan mental dan fisik sampai mencapai potensi mereka yang optimal. 3

Lanjutan ARTI SEORANG ANAK Anak juga mempunyai peran dalam kehidupan bangsa, karena anak merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan kejayaan sebuah bangsa, semakin baik dan optimal tumbuh dan berkembangnya anak dalam lingkungan yang melindungi mereka hingga menjadi dewasa, maka akan menentukan tingkat produktivitas dan daya saing SDM Indonesia diantara bangsa-bangsa di dunia dan menetukan eksistensi bangsa dan kejayaan bangsa. Keberhasilan dan kegagalan seorang anak dalam melewati masa tumbuh kembang bersifat permanen. Oleh karena itu tumbuh kembang anak merupakan isu pembangunan yang sangat penting dan ditegaskan dalam UUD tahun 1945 Pasal 28B ayat (2) berbunyi: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh kembang, serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 4

PERLINDUNGAN ANAK Berdasarkan Pasal 1 angka (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pengertian perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Perlindungan anak juga merupakan upaya agar setiap anak tidak dirugikan, bersifat melengkapi hak-hak lain, dan menjamin bahwa anak akan menerima apa yang mereka butuhkan agar mereka dapat hidup berkembangan dan tumbuh dengan wajar. Pembangunan dan perlindungan anak sangat diperlukan guna mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan, Kementerian PP dan PA sebagai lembaga Negara ditugaskan untuk mewujudkan pembangunan dan perlindungan anak guna melaksanakan komitmen pemerintah di tingkat Internasional dalam pemenuhan hak anak sebagaimana yang telah diratifikasi dengan Keputusan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1990 tentang Ratifikasi Konvensi Hak Anak. 5

TUGAS DAN FUNGSI KPP&PA Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian PP&PA bertugas menyelenggarakan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Selanjutnya dalam menyelenggarakan tugas tersebut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak menyelenggarakan fungsi diantaranya : perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi KPP&PA, maka Deputi Bidang Perlindungan Anak yang merupakan unsur pelaksana KPP&PA mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi kebijakan di bidang perlindungan anak serta mempunyai tujuan untuk meningkatkan perlindungan anak yang menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. 6

Mengintegrasikan isu hak anak ke dalam peraturan perundangundangan, kebijakan, program dan kegiatan sampai dengan penganggaran sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi sehingga menjadi responsif terhadap hak anak. Memantapkan koordinasi dan kemitraan pada seluruh Kementerian/ Lembaga dan Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan perlindungan anak Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam melaksanakan kebijakan, program, kegiatan pembangunan perlindungan anak Memperkuat kelembagaan pengarusutamaan hak anak dan membangun jejaring Meningkatkan partisipasi dan kemampuan lembaga masyarakat untuk melindungi anak.

Pasal 10 Undang-Undang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai kesusilaan dan kepatutan. Pasal 17 Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Konvensi Hak Anak juga menyebutkan Negara peserta mengakui pentingnya fungsi media massa untuk menjamin anak memperoleh informasi dari beraneka ragam sumber informasi nasional dan internasional untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, jiwa moral dan kesehatan fisik dan mental anak

KEWAJIBAN PEMERINTAH Berdasarkan hak anak untuk memperoleh informasi tersebut maka pemerintah memfasilitasi agar hak anak untuk memperoleh informasi dapat terpenuhi, sebagaimana termuat dalam Pasal 56 ayat (1) UU Perlindungan Anak yang mewajibkan pemerintah untuk mengupayakan dan membantu anak agar dapat bebas menerima informasi baik lisan atau tertulis sesuai dengan tahapan usia dan berkembangan anak dan tidak mengganggu perkembangan anak. Kewajiban pemerintah dalam memfasilitasi hak anak di bidang informasi juga termuat dalam Pasal 47 Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang menjelaskan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah wajib melakukan pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang salah salah satunya dengan peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga. 9

1.Bersama Kominfo, Kementerian Agama dan Kementerian Hukum dan HAM telah menyusun Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dimana tujuan dari Undang-Undang ini dibentuk diantaranya adalah memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi warga negara dari pornografi, terutama bagi anak dan perempuan; dan mencegah berkembangnya pornografi yang tidak layak dikonsumsi oleh anak. 2.Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pembinaan, Pendampingan, dan Pemulihan Terhadap Anak Yang Menjadi Korban Atau Pelaku Pornografi 10

3. Mendorong K/L dan Pemda untuk: penyediaan informasi yang layak bagi anak,yaitu dengan meningkatkan jumlah buku, terbitan media massa,situs internet khusus untuk anak penyediaan akses informasi bagi anak, yaitu dengan meningkatkan layanan perpustakaan atau layanan internet yang layak untuk anak pengawasan terhadap media informasi yang beredar, yaitu dengan meningkatkan pengawasan terhadap bahan informasi yang tidak layak dibaca dilihat dan didengar oleh anak. Menyediakan fasilitas, kelembagaan yang mengatur dan mengawasi informasi layak anak di daerah, yang merupakan indikator untuk mewujudkan Kabupaten/Kota layak anak sebagaimana dimuat dalam Permen PP &PA Nomor 12 Tahun 2011 ttg Indikator Kab/Kota Layak Anak.

a. Mengembangkan komitmen pemerintah, dan pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten/kota dalam penyusunan regulasi dan penguatan kelembagaan yang terkait dengan informasi yang layak untuk anak. b. Mendorong pemerintah, para insan media dan para pemangku kepentingan lain menyediakan akses anak memperoleh informasi yang bermanfaat bagi anak. c. Membangun dan meningkatkan kerjasama serta koordinasi antara pemerintah dengan para insan penyedia informasi dalam penyediaan, peredaran, dan penggunaan bahan informasi yang layak untuk anak. d. Mencegah dan menangani penyediaan, peredaran dan penggunaan informasi yang tidak layak untuk anak.

Informasi yang bebas pelanggaran hak anak dan tidak mengandung unsur kekerasan, ancaman, pornografi, dan perjudian yang mudah ditiru anak; Informasi yang tidak mengandung unsur antisosial, provokatif dan mistik yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak; Informasi yang dapat meningkatkan kemampuan anak untuk membedakan mana yang baik dan yang tidak baik; Informasi yang dapat mengembangkan kreatifitas dan potensi sesuai dengan tingkat usia dan kematangan anak; Informasi yang mengandung nilai-nilai budaya, budi pekerti dan kearifan lokal; Informasi yang mudah di akses dan dipahami oleh anak sesuai dengan tingkat usia dan kematangan; Informasi yang akurat berdasarkan fakta dan dapat dipertanggungjawabkan; Informasi yang disampaikan dengan bahasa yang sederhana, sopan, santun, dan beretika.

5.Mendorong keluarga untuk mewujudkan ketahanan keluarga dengan melakukan pendampingan kepada putra putrinya dalam mengakses informasi 6.Akan menyusun kebijakan tentang peran keluarga dalam pencegahan pornografi

Kewajiban untuk melindungi anak termasuk dalam hal ini pembangunan kesejahteraan dan perlindungan terkait dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tapi juga masyarakat. Hal ini tertuang dalam Pasal 25 UU Nomor 23 Tahun 2002 ttg Perlindungan Anak yang berbunyi Kewajiban dan tanggung jawab masyarakat terhadap perlindungan anak dilaksanakan melalui kegiatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan perlindungan anak.. Pemerintah dan pemerintah daerah perlu melakukan kerjasama, dukungan, sinergitas, keterlibatan dan komitmen seluruh unsur masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memelihara anak dan mendidik anak agar anak memperoleh informasi yang tepat, bermanfaat bagi anak secara secara terus menerus, berkelanjutan, terarah termasuk menyedikan sarana informasi yang dibutuhkan oleh anak. Keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan bagi upaya perlindungan anak dari penggunaan media digital di Indonesia, karena masyarakat memilik hak untuk mengetahui kebenaran informasi, melaksanakan pengawasan pelaksanaan pelayanan pengunaan media digital, mendapat advokasi, perlindungan dan pemenuhan pelayanan informasi melalui media digital yg berkualitas bagi anak. Masyarakat juga perlu mencegah informasi yang tidak layak dibaca dan dilihat oleh anak dan perlu secara proaktif melakukan pengawasan bentuk informasi yang tidak layak untuk anak