MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN. UMUM Pasal 1

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 88 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.R Tahun 2008

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.E TAHUN 2008

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 30.N Tahuii 2008

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR: 30.Al TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 30 B TAHUN 2008

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 3 0. X TAHUN TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.M Tahun 2008

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.3 Tahun 2008

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 87 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 100 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2008

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 104 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 49 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-S TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 27 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2005

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-B TAHUN 2011

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT PROVINSI

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BANJARBARU NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 50 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-T TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 98 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 61 TAHUN 2013

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA TEGAL

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 44 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-N TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-F TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.L T...hui 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 110 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahuri 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Purworejo; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purworejo. 7. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 14 Tahun 2008Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo.

MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PURWOREJO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Purworejo. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah. 4. Bupati adalah Bupati Purworejo. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo. 6. Dinas adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Purworejo. 7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Purworejo. 8. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. BAB II PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Dinas Pasal 2 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi: a. menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); b. menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

V c. melaksanakan pengelolaan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah; d. melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD); e. melaksanakan pengelolaan kekayaan Daerah; f. menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; g. melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Bupati, Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi pendapatan, anggaran, akuntansi dan perbendaharaan, serta pembiayaan dan pengelolaan aset daerah; b. penyusunan perencanaan teknis dan program kerja bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi pendapatan, anggaran, akuntansi dan perbendaharaan, serta pembiayaan dan pengelolaan aset daerah; c. pembinaan, pengendalian, dan pertanggungjawaban teknis bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi pendapatan, anggaran, akuntansi dan perbendaharaan, serta pembiayaan dan pengelolaan aset daerah; d. pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerjasama teknis dengan pihak lain yang berhubungan dengan bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi pendapatan, anggaran, akuntansi dan perbendaharaan, serta pembiayaan dan pengelolaan aset daerah; e. penyelenggaraan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas-tugas di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi pendapatan, anggaran, akuntansi dan perbendaharaan, serta pembiayaan dan pengelolaan aset daerah; f. pengelolaan sekretariat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; g. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 4 Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3. Pasal 5 (1) Kepala Dinas, membawahkan: a. Sekretariat; b. Bidang Pendapatan Daerah; c. Bidang Anggaran; d. Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan; e. Bidang Pembiayaan dan Pengelolaan Aset Daerah;

a Kel nmnn k. l a h a t a n F i m n c i n n a l

(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (5) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g, dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 6 Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkoordinasian penyiapan perumusan kebijakan teknis dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu, peiayanan dan pengendalian administrasi, yang meliputi perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, serta umum dan kepegawaian. Pasal 7 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. pengkoordinasian penyiapan perumusan kebijakan teknis dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu, peiayanan dan pengendalian administrasi, yang meliputi perencanaan, evaluasi dan pelaporan; b. pengkoordinasian penyiapan perumusan kebijakan teknis dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu, peiayanan dan pengendalian administrasi keuangan; c. pengkoordinasian penyiapan perumusan kebijakan teknis dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu, peiayanan dan pengendalian administrasi, yang meliputi umum dan kepegawaian; d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Pasal 8 (1) Sekretariat, membawahkan: a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Umum dan Kepegawaian. (2) Subbagian-subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 9 Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, peiayanan dan pengendalian administrasi di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, yang meliputi koordinasi, penyusunan rencana dan program, penganggaran, pengelolaan sistem informasi, serta evaluasi dan pelaporan di

Pasal 10 Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, pelayanan dan pengendalian administrasi di bidang keuangan, yang meliputi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan, verifikasi, pembukuan serta akuntansi di lingkungan Dinas. Pasal 11 Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, pelayanan dan pengendalian administrasi di bidang umum dan kepegawaian, yang meliputi pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Dinas. Bagian Keempat Bidang Pendapatan Pasal 12 Bidang Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang pendapatan daerah, yang meliputi pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan pendapatan Iain-Iain, serta pengendalian operasional pendapatan. Pasal 13 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bidang Pendapatan Daerah menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang pendapatan asli daerah; b. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang dana perimbangan dan pendapatan Iain-Iain; c. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang pengendalian operasional pendapatan; d. pelaksanaan koordinasi pengelolaan pendapatan daerah yang meliputi pengembangan, intensifikasi dan ekstensifikasi, serta kerjasama bidang pendapatan daerah; e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsi. Pasal 14 (1) Bidang Pendapatan, membawahkan: a. Seksi Pendapatan Asli Daerah; b. Seksi Dana Perimbangan dan Pendapatan Lain-Lain; c. Seksi Pengendalian Operasional Pendapatan.

V! (2) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendapatan Daerah. Pasal 15 Seksi Pendapatan Asli Daerah mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan di bidang pendapatan asli daerah, yang meliputi koordinasi, penyusunan program, pendataan, penetapan, penagihan, intensiflkasi, ekstensifikasi, pengawasan, evaluasi dan pelaporan. Pasal 16 Seksi Dana Perimbangan dan Pendapatan Lain- mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan di bidang dana perimbangan dan pendapatan Iain-Iain, yang meliputi koordinasi, penyusunan program, pembinaan, intensiflkasi, ekstensifikasi, rekonsiliasi, evaluasi, pelaporan, dan penyediaan data bagi hasil pajak/ bukan pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), serta Iain-Iain pendapatan yang sah. Pasal 17 Seksi Pengendalian Operasional Pendapatan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan di bidang pengendalian operasional, yang meliputi koordinasi, pendataan, penyusunan program, monitoring, rekonsiliasi, evaluasi, penyuluhan dan pelaporan. Bagian Kelima Bidang Anggaran Pasal 18 Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang Anggaran, yang meliputi penyusunan anggaran, dana bantuan daerah, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pasal 19 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Bidang Anggaran menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang penyusunan anggaran; b. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang dana bantuan daerah; c. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang evaluasi administrasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);

d. pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerjasama teknis dengan pihak lain di bidang evaluasi administrasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); a. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Pasal 20 (1) Bidang Anggaran, membawahkan: a. Seksi Penyusunan Anggaran ; b. Seksi Dana Bantuan Daerah ; c. Seksi Evaluasi Administrasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). (2) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Anggaran. Pasal 21 Seksi Penyusunan Anggaran mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan di bidang penyusunan anggaran, yang meliputi koordinasi, perencanaan dan penyiapan bahan rancangan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan, serta penyiapan bahan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD). Pasal 22 Seksi Dana Bantuan Daerah mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan di bidang bantuan daerah, yang meliputi koordinasi, perencanaan teknis, pengelolaan belanja tidak langsung Dinas, monitoring, evaluasi, pengendalian, analisa pelaksanaan dana bantuan daerah dan pembiayaan yang terdiri dari penerimaan dan pengeluaran pembiayaan. Pasal 23 Seksi Evaluasi Administrasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan di bidang evaluasi administrasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang meliputi koordinasi, perencanaan teknis, penyiapan bahan penyusunan Standar Analisis Belanja (SAB) dan pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta evaluasi atas Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Bagian Keenam Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan Pasal 24 Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang akuntansi, yang meliputi pembukuan dan pelaporan, perbendaharaan, serta pengelolaan kas daerah. Pasal 25 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang pembukuan dan pelaporan; b. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang perbendaharaan; c. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang pengelolaan kas daerah; d. pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerjasama teknis dengan pihak lain di bidang akuntansi, yang meliputi pembukuan dan pelaporan, perbendaharaan, serta pengelolaan kas daerah; e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsi. Pasal 26 (1) Bidang Perbendaharaan, membawahkan: a. Seksi Pembukuan dan Pelaporan; b. Seksi Perbendaharaan; c. Seksi Pengelolaan Kas Daerah. (2) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perbendaharaan. Pasal 27 Seksi Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan di bidang pembukuan dan pelaporan, yang meliputi pembukuan dan pelaporan secara sistematis dan kronologis, serta koordinasi dan penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pasal 28 Seksi Perbendaharaan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan di bidang perbendaharaan, yang meliputi koordinasi, perencanaan teknis, pengujian kebenaran data kepegawaian, dan penelitian data gaji pegawai, data belanja rutin non gaji, serta pembinaan ketatalaksanaan keuangan, penyelesaian perbendaharaan khusus gaji pegawai dan belanja non pegawai.

Pasal 29 Seksi Pengelolaan Kas Daerah mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan di bidang pengelolaan kas daerah, yang meliputi koordinasi, perencanaan teknis, pengelolaan dan pencatatan secara tunai dan surat berharga, dan penyimpanan uang daerah di bank yang ditunjuk oleh pemerintah yang ditentukan dalam bentuk rekening giro maupun deposito, serta menyiapkan anggaran kas dan Surat Penyediaan Dana (SPD). Bagian Ketujuh Bidang Pembiayaan dan Pengelolaan Aset Daerah Pasal 30 Bidang Pembiayaan dan Pengelolaan Aset Daerah mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang pembiayaan dan pengelolaan aset daerah yang meliputi utang piutang dan investasi, inventarisasi dan penghapusan aset, serta penilaian dan optimalisasi aset. Pasal 31 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Bidang Pembiayaan dan Pengelolaan Aset Daerah menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang utang piutang dan investasi; b. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang inventarisasi dan penghapusan aset; c. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan pengendalian di bidang penilaian dan optimalisasi aset; d. pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerjasama teknis dengan pihak lain di bidang utang piutang dan investasi, inventarisasi dan penghapusan aset, serta penilaian dan optimalisasi aset. e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsi. Pasal 32 (1) Bidang Pembiayaan dan Pengelolaan Aset Daerah, membawahkan: a. Seksi Utang Piutang dan Investasi; b. Seksi Inventarisasi dan Penghapusan Aset c. Seksi Penilaian dan Optimalisasi Aset. (2) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pembiayaan dan Pengelolaan Aset Daerah. Pasal 33 Seksi Utang Piutang dan Investasi mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan di bidang utang piutang dan investasi, yang meliputi koordinasi, perencanaan teknis, analisa dan penatausahan utang piutang dan investasi daerah, realisasi pembayaran dan penerimaan atas perjanjian dan akibat yang lain kepada pihak ketiga, serta pengendalian investasi.

Pasal 34 Seksi Inventarisasi dan Penghapusan Aset mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan di bidang inventarisasi dan penghapusan aset, yang meliputi koordinasi, perencanaan teknis, penyediaan bahan rencana dan program kerja, evaluasi, pelaporan, serta pemuktahiran data aset secara periodik. Pasal 35 Seksi Penilaian dan Optimalisasi Aset mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan di bidang penilaian dan optimalisasi aset, yang meliputi koordinasi, perencanaan teknis, penyediaan bahan rencana dan program kerja, evaluasi, pelaporan, serta pengelolaan sistem informasi manajemen aset dan penerapan standar harga satuan. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 36 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok sesuai dengan Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 37 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Pembinaan terhadap Pejabat Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III TATA KERJA Pasal 38 Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati.

V! Pasal 39 Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas dalam melaksanakan tugasnya memperhatikan prinsip-prinsip manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Pasal 40 Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Pejabat Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal baik ke dalam maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo serta instansi lain sesuai dengan tugas pokok masing-masing. Pasal 41 (1) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, dan Kepala Seksi pada Dinas bertanggung jawab dalam memimpin, mengkoordinasikan dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan masing-masing. (2) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, dan Kepala Seksi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab pada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan tepat waktu. (3) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan dapat disampaikan kepada satuan organisasi lain di lingkungan Dinas yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (4) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan dijadikan bahan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Pasal 42 Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas dan berdasarkan hal tersebut Sekretaris menyusun laporan berkala Kepala Dinas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. BAB IV KEPEGAWAIAN Pasal 43 Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian diatur sesuai rt e n n a n r w r a t u ra n nemndana-undanaan vana berlaku.

Pasal 44 Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Dinas diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang berwenang sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 45 Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Bagan Organisasi Dinas Pendapatan, Kabupaten Purworejo sebagaimana tercantum dalam Lampiran, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VI PENUTUP Pasal 46 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur oleh Kepala Dinas. Pasal 47 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Purworejo. Ditetapkan di: Purworejo pada tanggal: 3 Nopember 2008 Diundangkan di : Purworejo pada tanggal : 3 Nopember 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PURWOREJO Ttd. AKHMAD FAUZI Lembaran Daerah Kabupaten Purworejo Tahun : 2008 Nomor : 21.L Seri : D Nomor : 12 BUPATI PURWOREJO Ttd. KELIK SUMRAHADI

BUPATI PURWOREJO Ttd. KELIK SUMRAHADI