IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung. 1. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan.

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus sebagai ibu kota

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI WONOGIRI PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN KANTOR DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN KARO

BUPATI MANDAILING NATAL

TUGAS & FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUMENEP

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 74

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 60 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pungutan, tetapi hanya merupakan pemberian sukarela oleh rakyat kepada raja

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA DUMAI

BAB II DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Medan

BAB IV GANBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru. jalan Dr. Sutomo No. 88 Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-F TAHUN 2011 TENTANG

Bagian Kelima DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Paragraf 1 KEPALA DINAS Pasal 84

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

file/perbub/upt-pasar/2009 2

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

Profil SKPD Profil Kedudukan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 13 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 13

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANO

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

BAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 86 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

mempunyai tugas pokok Memimpin Dinas dalam pelaksanaan kegiatan dibidang

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. adalah kewenangan untuk mengelola potensi daerah dalam rangka menggali

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung merupakan unsur pelaksanaan otonomi daerah yang melaksanakan urusan pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada walikota melalui sekretaris daerah. Dinas perhubungan Kota Bandar Lampung mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang perhubungan darat, perhubungan laut, pos dan telekomunikasi berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas pokok Dinas Perhubungan Kota Bandar lampung mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang perhubungan darat, perhubungan laut, pos dan telekomunikasi b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan layanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya d. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya

51 Pemimpin yang pernah menjabat di Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut : a. Tahun 1981-1994 cabang dinas LLAJ Kota Madya Bandar Lampung di pimpin oleh I Nengah Mandra, S.H b. Tahun 1994-1997 cabang dinas LLAJ Kota Madya Bandar Lampung di pimpin oleh Darwis Ali, S.H c. Tahun 1997-2001 dinas LLAJ II Bandar Lampung dipimpin oleh Ir. Eddy D. Saleh d. Tahun 2001 Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dipimpin oleh Drs. Zainal Fanani Idris e. Tahun 2002-2004 Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dipimpin oleh Drs. Zainal Abidin Hasan f. Tahun 2004-2006 Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dipimpin oleh Ruslan HD, S.E g. Tahun 2006 - September 2010 Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dipimpin oleh Ir. Eddy D. Saleh h. September 2010-12 November 2012 Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dipimpin oleh Drs. Normansyah, M.Si i. 12 November - saat ini Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dipimpin oleh Rifa i, S.E

52 2. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan citacita yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategis merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan Dinas. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan dinas selanjutnya. Kehidupan dinas sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karena itu visi dinas juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Adapun visi Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung adalah Penyelenggara Sistem Transportasi Yang Berkualitas. Arti visi tersebut adalah terwujudnya sistem transportasi perkotaan yang terpadu, aman, nyaman, dalam menunjang pembangunan Kota Bandar Lampung yang maju dan modern. Misi merupakan sesuatu yang harus di emban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sesuai visi yang ditetapkan, agar tujuan dinas dapat terlaksanan dan berhasil dengan baik sesuai visi yang telah ditetapkan dan tugas yang harus diemban dan dilaksanakan oleh dinas perhubungan, telah disusun pula misi dinas yang akan dipergunakan sebagai landasan tujuan utama ke arah mana perencanaan/program dinas ingin dicapai.

53 Misi Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung adalah: a. Mewujudkan sumber daya manusia yang handal dan profesional di bidang transportasi b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana transportasi c. Meningkatkan pelayanan jasa sektor transportasi d. Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait dalam penyelenggaraan transportasi e. Mengoptimalkan dan meningkatkan potensi pendapatan asli daerah sektor transportasi. (sumber: Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung) 3. Tujuan Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Tujuan dinas perhubungan Kota Bandar Lampung sebagai implementasi dari misi dinas adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan perilaku Sumber Daya Manusia (SDM) dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan kota Bandar Lampung melalui pendidikan dan pelatihan teknis sub sektor perhubungan maupun diklat dan pelatihan lainnya. b. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana transportasi yang mampu menunjang keselamatan dan kenyamanan serta kelancaran transportasi c. Terkendalinya pelaksanaan pelayanan, pengaturan dan pengawasan serta pengendalian operasional lalu lintas dan angkutan jalan (orang dan barang)

54 d. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah terkait dengan program perencanaan pusat dan daerah dalam sektor transportasi. e. Menggali dan mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah yang telah ada maupun potensi pendapatan yang belum dapat di maksimalkan dari sektor transportasi. 4. Sasaran Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Sasaran dinas perhubungan sebagai implementasi dari misi dan tujuan dinas adalah sebagai berikut: a. Tersedia pegawai yang memiliki pengetahuan, wawasan dan kemampuan teknis di bidang transportasi. b. Tersedia pegawai yang mampu mengembangkan potensi diri yang dapat menunjang peningkatan pelayanan dan kualitas pekerjaan c. Tersedianya sarana transportasi yang aman, nyaman, terpadu dan terjangkau oleh masyarakat. d. Tersedianya prasarana transportasi yang lengkap serta dapat menunjang keselamatan transportasi. e. Tersedianya pelayanan jasa transportasi yang aman, selamat, nyaman, lancar, tertib dan teratur, ramah lingkungan, efektif dan efisien. f. Terkoordinasikannya peraturan dan rencana mekanisme kerja instansi yang terkait dengan penyelenggraan transportasi g. Meningkatnya PAD sektor transportasi

55 5. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Berdasarkan Peraturan Walikota Bandar lampung Nomor 08 Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, maka Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang perhubungan darat, perhubungan laut, pos dan telekomunikasi berdasarkan asas otonomi. Adapun berdasarkan pasal 5 Peraturan Walikota nomor 08 Tahun 2009 tentang susunan organisasi Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung yaitu terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi ; 1. Sub bagian penyusunan program, monitoring dan evaluasi 2. Sub bagian umum dan kepegawaian 3. Sub bagian keuangan c. Bidang Lalu Lintas Jalan, membawahi ; 1. Seksi manajemen dan rekayasa lalu lintas jalan 2. Seksi keselamatan lalu lintas jalan 3. Seksi pengendalian dan operasional lalu lintas jalan d. Bidang Angkutan Jalan, membawahi ; 1. Seksi angkutan oran 2. Seksi angkutan barang 3. Seksi angkutan khusus

56 e. Bidang Teknik, membawahi ; 1. Seksi teknik sarana 2. Seksi teknik prasarana 3. Seksi karoseri dan perbengkelan f. Bidang Perhubungan Laut, membawahi ; 1. Seksi angkutan laut 2. Seksi pelabuhan laut 3. Seksi keselamatan pelayaran g. Unit Pelaksana Teknis h. Kelompok Jabatan Fungsional B. Tugas Pokok Dan Fungsi Adapun tugas dari kepala dinas, sekretariat, sub-sub bagian atau seksi-seksi tersebut antara lain : 1. Kepala Dinas Kepala dinas perhubungan Kota Bandar Lampung mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan, dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dibidang perhubungan, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan yang diperintahkan oleh Walikota. 2. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang kesekretariatan. Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala dinas. Untuk melaksanakan tugas, sekretariat mempunyai fungsi,yaitu: a. Pengelolaan urusan penyusunan program, monitoring, dan evaluasi mempunyai tugas menghimpun dan menyusun program kegiatan, melaksanakan monitoring kegiatan, menghimpun dan menyusun

57 pelaporan kegiatan, melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. b. Pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan pelaporan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan dinas, melaksanakan urusan rumah tangga, pengelolaan sarana dan prasarana, hubungan masyarakat, urusan hukum, dan menyiapkan rapat dinas. Melakukan pengelolaan dan pelaporan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mutasi, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. c. Pengelolaan urusan keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi urusan penyusunan anggaran dinas, administrasi gaji, administrasi perjalanan dinas. Menyusun pembukuan, pertanggung jawaban keuangan dan pelaporannya, dan melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. d. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan atasan Masing-masing sub-bagian dipimpin oleh seorang kepala subbagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada sekretaris. 3. Sub Bagian Penyusunan Program, monitoring, dan Evaluasi Sub bagian penyusunan program, monitoring, dan evaluasi mempunyai tugas : a. Menghimpun dan menyusun program kegiatan b. Melaksanakan monitoring kegiatan c. Menghimpun dan menyusun pelaporan kegiatan d. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

58 4. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas : a. Melakukan pengelolaan dan pelaporan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan, kearsipan dinas, melaksanakan urusan rumah tangga, pengelolaan sarana dan prasarana, hubungan masyarakat, urusan hukum dan menyiapkan rapat dinas b. Melakukan pengelolaan dan pelaporan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mutasi, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai c. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan Sub bagian keuangan mempunyai tugas : a. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi urusan penyusunan anggaran dinas, administrasi gaji, administrasi perjalanan dinas b. Menyusun pembukuan, pertanggung jawaban keuangan dan pelaporannya c. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan 5. Bidang Lalu Lintas Jalan Bidang lalu lintas jalan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang lalu lintas jalan meliputi manajemen dan rekayasa, keselamatan dan pengendalian operasional lalu lintas jalan. Bidang lalu lintas jalan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala dinas. Untuk melaksanakan tugas, bidang lalu lintas jalan mempunyai tugas : a. Perencanaan dan penyusunan program dibidang lalu lintas jalan b. Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dibidang lalu lintas jalan c. Pengendalian dan pengaturan lalu lintas jalan d. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas dibidang lalu lintas jalan

59 e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan dibidang lalu lintas jalan f. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan 6. Bidang Angkutan Jalan Bidang angkutan jalan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang angkutan jalan meliputi angkutan orang, angkutan barang, dan angkutan khusus. Bidang angkutan jalan dipimpin oleh seorang kepala bidang yaang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala dinas. 7. Bidang Teknik Bidang teknik mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang teknik meliputi sarana, teknik prasarana, karoseri dan perbengkelan. Bidang teknik dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dapat melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala dinas. 8. Bidang Perhubungan Laut Bidang perhubungan laut mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang perhubungan laut yang meliputi angkutan laut, pelabuhan laut, dan keselamatan pelayaran. Bidang perhubungan laut dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala dinas. 9. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok dan fungsi unit pelaksana teknis pada Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung akan ditentukan dan ditetapkan dengan peraturan walikota. 10. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional dilingkungan dinas mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis dinas sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan. Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada di bawah dan

60 bertanggung jawab kepada kepala dinas. Jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan dengan peraturan walikota berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 11. Tata Kerja Setiap pimpinan satuan organisasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi, dan singkronisasi baik dalam lingkungan kerjanya sesuai dengan bidang tugasnya. Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk dalam pelaksanaan tugas. Setiap pimpinan satuan organisasi mengikuti dan mematuhi petunjukpetunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan tepat waktu. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan lebih lanjut. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib melaksanakan pengawasan melekat (Waskat).

61 C. Gambaran Umum Lokasi Parkir di Jalan Pemuda, dan Jalan Pangkal Pinang Kota Bandar Lampung Berdasarkan hasil observasi pada lokasi parkir Jalan Pemuda maka diketahui bahwa lahan parkir utama yang tersedia di lokasi ini berukuran ± 4M x 50 M 2 dan menggunakan lokasi khusus di areal pertokoan. Lokasi parkir telah dilengkapi box. Setiap pengendara roda dua maupun roda empat ketika memasuki lokasi parkir diberikan karcis/tiket masuk. Tetapi ketika memasuki jalan tersebut pengendara sepeda motor maupun mobil di arahkan oleh juru parkir yang tidak berseragam untuk memarkirkan kendaraannya di area parkir di Jalan Pemuda ini. Ketika pengendara telah selesai dan ingin keluar dari area parkir, maka pengguna layanan parkir diminta kembali untuk membayar parkir. Hal ini yang banyak dikeluhkan oleh pengguna layanan parkir di jalan tersebut karena terjadinya pungutan parkir ganda.

62 Berikut penulis sajikan struktur organisasi Dinas perhubungan Kota Bandar Lampung, yaitu sebagai berikut : Walikota Wakil Walikota Kepala Dinas Rifa i, S.H Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat Mawardi S.H Sub Bagian Penyusunan Program monitoring dan evaluasi I Putu Eka Suyasa Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian Andi Saat, S.H Sub Bagian Keuangan Jamhuriyanto Bidang lalu Lintas Jalan Iskandar Z. SH Bidang Angkutan Jalan Mawardi, SH Bidang Teknik Iskandarsyah, SH Bidang Perhubungan Laut Drs. Eddy Susanto Seksi Manajemen dan rekayasa lalu Lintas Drs. M. Hasis Seksi Angkutan Orang Bambang Haryanto Seksi Teknik Sarana Afrully Rahmat, S.sos Seksi Angkatan Laut Sapri, S.sos Seksi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Rozali, SE Seksi Angkutan Barang Drs. Joko Supratikno Seksi Teknik Prasarana Haidir, SE Seksi Pelabuhan Laut Ida Ratna, SH Seksi Pengendalian Ops. Lalu Lintas Jalan Bambang Nasdianto, SE Seksi Angkutan Khusus Maisaroh, SH Seksi Karoseri dan Perbengkelan Badil, S.sos Seksi Keselamatan Pelayaran Yuliana, SE UPT Perparkiran Yurni Thaib UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Ricardo, SH UPT Terminal A. Zulkifly, S.sos Subbag Tata Usaha UPT Perparkiran Barizi, SE Subbag Tata Usaha UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Irman Saputra, S.Si Subbag Tata Usaha UPT Terminal Sarkoni, S.sos Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

63 Selain struktur organisasi dari Dinas Perhubungan, berikut penulis sajikan struktur organisasi dari UPT Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung : Kepala Dinas RIFA I, S.H Kepala UPT YURNI THAIB Bendahara TRISIH RESTU Kasubag TU BARIZI PENGELOLA Jln Suprapto&Sek Jln. Pemuda & Sek Jln. Kemiling&Sek Jln.Raden Intan&Sek Jln. Diponegoro&Sek Jln. Imam Bonjol&Sek Jln. Way Halim&Sek IDHAM YUSUF IBRAHIM HILAL SALEH JUNAIDI SUHAILI MALISIN Jln. Antasari&Sek Jln. Yos Sudarso&Sek Jln. Mangga 2 &Sek Jln. Kartini&Sek Jln. Ikan Bawal&Sek Jln. Sudirman&Sek Jln. Teuku Umar&Sek SULAIMAN RUSLI AMINUDIN ELMANUDIN LAHMI SUPRIADI SYAFRIANSYAH

64 Faktor-Faktor Penyebab Tidak Tercapainya Target Penerimaan Retribusi Parkir Di Kota Bandar Lampung Faktor Pengetahuan Organisasi Faktor Disiplin Kerja Pegawai Faktor Pengawasan Pengetahuan tentang No. Narasumber Pengetahuan tentang Ketepatan Jam tujuan pemungutan Ketepatan setoran Pencapaian Target pembagian tugas Kerja retribusi parkir ganda) 1 Kepala Dinas Tujuannya yaitu Tugasnya yaitu Jika tidak sedang Saya berharap Pencapaian target untuk memasukkan memimpin seluruh ada pekerjaan seluruh UPT dapat harus diperhatikan, uang yang telah pegawai yang ada di diluar, kepala Dinas menyetorkan tepat karena pemerintah terkumpul dari Dinas Perhubungan, selalu masuk tepat waktu kepada sub menargetkan atas retribusi parkir ke lalu mengawasi kinerja waktu, agar dapat bagian keuangan dasar kenyataan yang kas daerah yang pegawai-pegawai dicontoh oleh karena pertanggal 30 ada dilapangan, dalam hal ini masuk Dinas Perhubungan, pegawai-pegawai atau diakhir bulan seperti halnya ke dalam Pendapatan dan melaksanakan yang lainnya harus segera retribusi parkir, Asli Daerah (PAD), urusan pemerintah disetorkan kepada dengan melihat karena retribusi dibidang perhubungan Bank Lampung semakin banyaknya parkir merupakan jumlah kendaraan salah satu yang ada di Kota penyumbang PAD Bandar Lampung diharapkan mampu merealisasikan target penerimaan 2 Kasubag Keuangan Ya, yang saya Seperti yang diketahui Jika sedang tidak Saya selalu Untuk pencapaian ketahui tujuan dari bahwa seorang kepala ada halangan saya menyetorkan uang target berurusan pemungutan retribusi sub bagian keeuangan selalu yang di dapat dari dengan UPT-UPT parkir yaitu untuk atau yang biasa disebut mengusahakan seluruh UPT kepada yang bersangkutan dimasukkan ke kas dengan bendahara untuk datang tepat Bank Lampung per kami disini hanya daerah guna mempunyai tugas waktu tanggal 30 atau akhir menerima apa yang membiayai mengelola keuangan. bulan telah diserahkan dari penyelenggaraan Mengelola keuangan seluruh UPT otonomi daerah di disini meliputi urusan Kota Bandar penyusunan anggaran Pelanggaran (adanya pungutan Tidak ada pungutan ganda, jika ada harus segera di tindak agar masyarakat tidak merasa dirugikan Sepertinya tidak ada pungutan ganda maupun pelanggaranpelanggaran lainnya yang berkaitan dengan retribusi parkir

65 3 Kasubag UPT Perparkiran Lampung dinas, urusan gaji pegawai, urusan perjalanan dinas dan semua yang berhubungan dengan keuangan tersebut urusannya dengan sub bagian keuangan Ya, karena wajib mengetahui tujuannya itu seperti apa yaitu untuk memasukkan uang dari retribusi parkir ini ke kas daerah yang mana nantinya uang digunakan kepentingan masyarakat diantaranya tersebut untuk yaitu memperluas jaringan parkir di tepi jalan umum dengan melihat potensi dari wilayah-wilayah yang ada di Kota Bandar Lampung, lalu untuk meningkatkan PAD yang dalam hal ini yaitu secara garis besar kembali lagi kepada masyarakat Saya mempunyai tugas membimbing, membantu kepala UPT untuk mengawasi dan merencanakan kegiatan urusan yang berkaitan dengan perparkiran dan ketatalaksanaan umum. Berdasarkan observasi penulis selalu datang tepat waktu, jika sedang tidak ada urusan diluar. Lalu ketika hari jumat, beliau jarang ada di kantor, jika ada tidak datang tepat waktu Saya selaku kasubag yang mewakili kepala UPT selalu memantau kinerja pegawai-pegawai di UPT. Setiap harinya untuk setoran pengelola selalu menyetorkan kepada bendahara. Yaitu untuk di Zona I sebesar Rp. 10.000 Rp. 15.000 dan di Zona II sebesar Rp. 5.000 Rp. 10.000 perharinya dan itu diberlakukan kepada setiap juru parkir Target penerimaan retribusi parkir tidak pernah tercapai karena menurut kami target yang dianggarkan cukup tinggi, lalu faktor cuaca seperti hujan, dan adanya juru parkir liar yang tidak menyetorkan pendapatannya, sehingga kami belum bisa memenuhinya. Tapi setiap tahunnya kami selalu berusaha dan bekerja lebih giat lagi agar target penerimaan retribusi Parkir di Kota Bandar Lampung dapat mencapai target setiap tahunnya. Pada dasarnya juru parkir yang ada di jalan Pemuda dan sekitarnya tidak berhak menarik iuran, hanya saja kan ini retribusi. Retribusi berkaitan dengan jasa, jadi mungkin jika dia sudah memberikan jasa kepada pengguna parkir setempat maka terkadang konsumen merasa dilayani dengan baik lalu memberikan imbalan. Jadi sebenarnya penarikan iuran dari juru parkir itu tidak wajib, dan hanya seikhlasnya saja. Jika mereka

66 4 Pengelola di jalan Pemuda 5 Pengelola di Jalan Diponegoro yaitu untuk mensejahterakan masyarakat. Tau, untuk menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Yaitu untuk kontribusinya terhadap PAD Kota Bandar Lampung dimana untuk membangun suatu daerah yang diperoleh dari retribusi dan pajak Selain mengelola wilayah parkir, pengelola juga bertugas untuk memantau wilayah baru, menagih setoran dari juru parkir, mengawasi kinerja juru parkir. selain itu tanggung jawab saya selaku pengelola, setiap hari kami menarik setoran dari juru parkir sesuai zona wilayah parkir. kalau ditempat yang saya kelola yaitu dijalan sekitaran jalan Pemuda Rp. 20.000 per-harinya, tetapi itu yang diluar box, kalau di box Rp. 1.200.000 per-hari Sesuai yang telah ditetapkan, kami sebagai pengelola setiap harinya datang ke lokasi untuk menagih setoran yang telah ditetapkan, lalu kembali lagi kekantor untuk menyerahkannya kepada bendahara Ketepatan waktunya tepat waktu cukup Setiap harinya saya menagih setoran dari juru parkir yaitu pada jam 10-12 siang, lalu jam 13.00 saya kembali lagi kekantor untuk menyetorkan kepada beendahara Cukup tepat waktu Setoran dilakukan pada pukul 13.00 Saya menyetorkan kepada bendahara yaitu setiap hari, yaitu pada pukul 14.00 atau terkadang kurang dari jam itu terkadang bisa lebih. Besaran setorannya yaitu Rp. 20.000 Setiap harinya saya sebagai pengelola selalu menyetorkan sesuai dengan ketetapan kantor yaitu bila wilayah ramai maka akan dikenakan setoran sebesar Rp. 10.000 Rp. 15.000, jika di memaksa untuk meminta maka akan kami tegur Saya tidak tau, kami berharap tidak akan ada pungutan liar seperti itu Tidak ada pelanggaran apapun

67 6 Tenaga Sukarela Tau, untuk Tugas saya yaitu membantu memberikan karcis menaikkan PAD kepada masyarakat Kota Bandar yang akan Lampung memarkirkan kendaraannya di jalan Pemuda 7 Juru parkir Zona I, Jalan Tidak tau Menjaga kendaraan Suprapto disini, memarkirkan motor yang akan parkir lalu memabntu mengeluarkan kendaraan jika sudah selesai parkir dan membantu menyebrangkan 8 Juru Parkir Zona I, Jalan Bengkulu 9 Juru Parkir Zona II, Jalan Sultan Agung 10 Juru Parkir Zona II, Jalan Diponegoro Tidak tau, saya hanya bekerja saja tidak ada yang memberi tau juga Tugasnya merapihkan motor-motor disini dan di jaga agar tidak ada yang kehilangan Tidak tau Tau, yaitu untuk menjaga parkir disini, kalau misalnya ada yang kehilangan pasti Belum tau, dari Dinas Perhubungannya meminta pertanggung jawaban saya selakuy juru parkir, buat apa dibayar kalau tidak dijaga Tugasnya yaitu untuk menjaga kendaraan disini, dan membantu Jam masuk kami disini yaitu pada pukul 07.30 pagi Jam masuk saya mengikuti jam buka toko, yaitu pada pukul 09.00 Jam masuknya yaitu pada pukul 09.00 Jam masuknya sesuai rumah makan buka jam berapa, biasanya rumah makan ini buka pada pukul 10.00 Jam masuknya pada pukul 09.00 pagi Setoran dilakukan ketika pengelola datang, yaitu antara pukul 13.00-14.00 Biasanya pengelola menarik setoran pukul 12.00 siang saya menyetorkan kepada petugas SPT pada pukul 13.00 siang Setorannya pada pukul 12.00 Setorannya pukul 13.00 pada tempat sepi yaitu Rp. 5.000 Rp. 10.000 Sesuai dengan apa yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp. 1.200.000 Sesuai dengan perjanjian awal yaitu sebesar Rp. 40.000 per-hari Besaran setorannya yaitu Rp. 40.000 perhari Setiap harinya saya menyetorkan sebesar Rp, 9.000 Setoran yang harus disetorkan yaitu sebesar Rp. 20.000 Tidak tau Saya tidak tau kalo yang seperti itu Tidak tau Tidak tau Tidak tau

68 INTISARI juga tidak ada yang memberi tau Pegawai-pegawai yang terlibat dalam pemungutan retribusi parkir sudah mengetahui tujuan dari pemungutan retribusi parkir, tetapi juru parkir yang menjadi aktor penting dalam pemungutan retribusi parkir tidak mengetahui tujuannya seperti apa. memarkirkan kendaraan Seluruh pegawai Dinas Perhubungan, maupun TKS dan juru parkir sudah mengetahui pembagian tugasnya seperti apa. Jadi mereka dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan tupoksi masing-masing. Dalam hal disiplin kerja, sudah cukup baik, walaupun berdasarkan hasil observasi masih ada pegawai yang tidak masuk tepat waktu, begitu juga jam pulang kantor. Ketepatan waktu setoran sudah dijalankan dengan baik oleh seluruh pegawai sesuai apa yang telah ditetapkan per-hari Dalam hal besaran setoran, sangat terlihat perbedaan yang jauh antara setoran dari juru parkir kepada pengelola dan dari pengelola ke kantor. Setoran yang diberlakukan pengelola lebih besar dari apa yang pengelola setorkan kepada kantor. Lalu adanya juru parkir liar yang tidak mau menyetorkan pendapatannya Pimpinan dan staff menyatakan tidak mengetahui adanya pungutan liar yang terjadi di jalan Pemuda dan sekitarnya. Adanya penetapan sanksi jika pegawai tidak mentaati peraturan yaitu pencopotan jabatan.