IMUNITAS ALAMI MENCIT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mencit terinfeksi E. coli setelah pemberian tiga jenis teripang ditunjukkan pada

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup tinggi karena sebagian besar kawasannya berupa perairan. Nontji (2002)

BAB I PENDAHULUAN. infeksi setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Berdasarkan hasil Survei

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri

AINUN RISKA FATMASARI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jenis teripang yang berasal dari Pantai Timur Surabaya (Paracaudina australis,

ABSTRAK Penggunaan asam glycyrrhizic yang merupakan bahan aktif dari Viusid Pet sudah lazim digunakan untuk meningkatkan respon imun.

Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 (p-issn ; e-issn )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Hewan Coba Departemen Biologi

BAB I PENDAHULUAN. Teripang disebut juga mentimun laut (sea cucumber). Produk perikanan

BAB I PENDAHULUAN. penting salah satunya adalah teripang yang dikenal dengan nama lain teat fish, sea

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TIGA JENIS TERIPANG LOKAL PANTAI TIMUR SURABAYA TERHADAP HEPAR MENCIT (Mus musculus) SETELAH INFEKSI Escherichia coli

Keywords: Phyllophorus sp., Mycobacterium tuberculosis, germinal center, immunostimulant

ABSTRAK. Rhenata Dylan, Pembimbing I : Diana K. Jasaputra, dr., M.Kes Pembimbing II: Dr. Slamet Santosa, dr., M.Kes

ulangan pada tiap perlakuan. Pada penelitian ini dilakuan sebanyak 6 kali ulangan.

ABSTRAK. Shella Hudaya, 2008 Pembimbing I : Khie Khiong, S.Si,M.Si.,M.Pharm.Sc,Ph.D Pembimbing II : Hana Ratnawati, dr., M.Kes

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL CABE JAWA (Piper Retrofractum Vahl.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit akibat tubuh tidak mampu melawan zat asing yang masuk ke dalam

ABSTRAK EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL KUNYIT

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI RANGSANG TERMIK

ABSTRAK. EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO (Andrographis paniculata, (Burm f) Nees) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN

PENGARUH PEMBERIAN FRAKSI METANOL AIR HERBA SAMBILOTO

PENGARUH EKSTRAK ETANOL HERBA PURWOCENG

ABSTRAK. EFEK HERBA SAMBILOTO (Andrographidis Herba) SEBAGAI IMUNOMODULATOR PADA MENCIT DENGAN DERMATITIS ALERGIKA

ABSTRAK. PENGARUH GETAH PISANG (Musa paradisiaca) TERHADAP DURASI PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER

ABSTRAK. Kata Kunci : daun kasturi (Mangifera casturi), fagositosis, makrofag.

ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia Mangostana L.) TERHADAP WAKTU PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP AKTIVITAS MOTORIK MENCIT Swiss Webster JANTAN

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN

Kata kunci : brotowali, daun pepaya, induksi termik, analgesik

ABSTRAK. Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa Liliana W., S. Si., M. Kes Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M. Si

ABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

ABSTRAK. EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK AIR DAN ETANOL HERBA JOMBANG PADA DERMATITIS ALERGIKA MENCIT GALUR Swiss Webster

ABSTRAK. EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL HERBA JOMBANG (Taraxacum officinale Weber et Wiggers) TERHADAP MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster

PERBANDINGAN EFEK FRAKSI

ABSTRAK. EFEK HIPNOTIK EKSTRAK ETANOL KANGKUNG (Ipomoea aquatica FORSK.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN YANG DIINDUKSI FENOBARBITAL

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

BAB VI PEMBAHASAN. Mencit Balb/C yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari. Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah

EFEK EKSTRAK ETANOL ALSTONIA SCHOLARIS (KULIT KAYU PULAI) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora caulis) TERHADAP GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN. Alergi terjadi akibat adanya paparan alergen, salah satunya ovalbumin.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray].

Anthony Wibowo K, 2011 Pembimbing Utama : Djusena, dr, AIF Pembimbing Pendamping : Dr. Sugiarto Puradisastra,dr, M.kes

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA

ABSTRAK. Pembimbing II: Lusiana Darsono, dr., M.Kes

THE IMMUNOMODULATORY EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF RED SPINACH LEAVES (Amaranthus tricolor L.) IN MACROPHAGE PHAGOCYTOSIS ACTIVITY ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teripang (Holothuroidea) adalah golongan yang paling umum dijumpai (Nontji,

EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK TEMPE KEDELAI PADA. MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

ABSTRAK. Dion A. P., 2007, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., MS., AFK Pembimbing II: Sylvia Soeng, dr,. M.Kes

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN STROBERI (Fragaria vesca L.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI LATIHAN FISIK BERAT

BAB I PENDAHULUAN. patogen di lingkungan, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit yang dapat

PENGARUH DIET RENDAH MAGNESIUM TERHADAP JUMLAH NETROFIL DAN KADAR INTERLEUKIN-6 PADA TIKUS PUTIH JANTAN RENIJUFTARI LOBO HUKI

ABSTRAK. PENGARUH SARI BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP PARASITEMIA PADA MENCIT JANTAN STRAIN BALB/c YANG DIINOKULASI Plasmodium berghei

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK KULIT BATANG SAGA TELIK (ABRUS PRECATORIUS LINN.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN ALLOXAN

DAFTAR PUSTAKA. Abbas, A. K., Lichtman, A. H. dan Pober, J. S Cellular and Molecular Immunology. W. B. Saunders Company.

EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU

ABSTRAK. Lius Hariman, Pembimbing I : Kartika Dewi, dr., M.Kes., Sp.Ak. Pembimbing II : Khie Khiong, M.Si., M.Pharm.Sc., Ph.

BAB 3 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup di laut dan bersifat bentos. Seperti Echinodermata yang lain, teripang

EFEK CENDAWAN ULAT CINA

ABSTRAK. Kata kunci : Waktu perdarahan, hemostatik, Panax notoginseng.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGEMBANGAN METODE PENGUKURAN FUNGSI MEMORI MENCIT JANTAN GALUR BALB/C DENGAN PENGARUH PUASA GALIH EKA PRASETYA

ABSTRACT. THE EFFECT OF RED FRUIT OIL (Pandanus conoideus Lam.) TOWARDS CYCLOOXYGENASE-2 (COX-2) GENE EXPRESSION IN ULCERATIVE COLITIS MICE MODEL

ABSTRAK PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D 3 DOSIS TINGGI TERHADAP KALSIFIKASI TULANG FEMUR JANIN MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL SKRIPSI

EFEK DAGING BUAH NAGA

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK AIR TEH HITAM (Camellia sinensis L.) TERHADAP PROSES BELAJAR DAN DAYA INGAT MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH PARE

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO

ABSTRAK. Christina Melissa Siswanto, Pembimbing I : Fen Tih, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

ABSTRAK. Albert Christopher Ryanto, Pembimbing I: Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II: Christine Sugiarto, dr., Sp.PK.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur patogen,

ABSTRAK. EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

ABSTRAK EFEK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan melibatkan lebih banyak mediator

ABSTRAK. Ardelia Emily, Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra, Apt., MS.

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ISOLAT PROPOLIS GUNUNG LAWU TERHADAP HITUNG SPERMATOZOA MENCIT MODEL INFERTILITAS PRIA

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH (Pandanus Conoideus Lam) TERHADAP PROLIFERASI LIMFOSIT

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL BIJI SEMANGKA (Citrullus lanatus Thunb.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN DEWASA

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS INDONESIA MEREK X DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss-Webster

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum Wight) TERHADAP MOTILITAS USUS SEBAGAI ANTIDIARE

ABSTRAK. EFEK LAKSANSIA JAMU EKSTRAK AKAR KELEMBAK (Rheum officinale Baill) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN Swiss Webster DEWASA

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN PAPAYA ( Carica papaya L ) PADA MENCIT SWISS-WEBSTER JANTAN

ABSTRAK. Kata kunci: HDL, ekstrak etanol, ekstrak protein, fraksi etil asetat, kedelai.

ABSTRAK. Verina Logito, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr.,m.kes Pembimbing II : Lusiana Darsono,dr.,M.Kes

PENGARUH PEMBERIAN DIET TINGGI LEMAK TERHADAP JUMLAH MAKROFAG DAN KADAR TNF- α PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kesakitandan angka kematian terutama pada negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyerang banyak orang sehingga menimbulkan wabah. Demam

Transkripsi:

Ringkasan Jurnal Teripang atau biasa disebut mentimun laut adalah salah satu anggota dari filum Echinodermata, kelas Holothuroidea. Teripang menunjukkan bioaktivitas sebagai anti jamur, anti mikroba, sitotoksik dan imunomodulasi (Chen, 2003; Thanh et al., 2006; Dang et al., 2007). Bahan yang menunjukkan aktivitas imunomodulasi disebut imunomodulator, yaitu obat yang dapat mengembalikan dan memperbaiki sistem imun yang fungsinya terganggu atau untuk menekan respon imun yang fungsinya berlebihan (Baratawidjaja, 2006). Bahan yang dapat meningkatkan respon imun disebut imunostimulan. Proses fagositosis merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh alami terhadap benda asing atau antigen, termasuk mikroorganisme. Di dalam respons imun alami terdapat dua kelompok fagosit yangberperan sebagai efektor selular, yaitu fagosit polimorfonuklir (netrofil) dan fagosit mononuklir (monosit dan makrofag). Fagosit memiliki reseptor-reseptor yang dapat mengenali bagian-bagian bakteri, sehingga memudahkan fagosit untuk mengikatdan memfagositosis bakteri tersebut (Baratawidjaya, 2006). Aktivitas fagositosis adalah jumlah fagosit yang aktif memfagositosis sel bakteri dalam 100 fagosit yang dinyatakan dalam persen. Sedangkan kapasitas fagositosis merupakan jumlah sel bakteri yang difagositosis oleh 50 fagosit (Wagner dan Jurcic, 1991 dalam Wulansari et al. 2009). Pemberian ekstrak Paracaudina australis mampu meningkatkan aktivitas dan kapasitas fagositosis pada mencit yang diinfeksi. Escherichia coli.pemberian ekstrak Phyllophorus sp., dan Colochirus quadrangularis hanya mampu meningkatkan kapasitas fagositosis pada mencit yang diinfeksi E. coli. Paracaudina australis merupakan bahan yang paling potensial sebagai imunostimulan berdasarkan aktivitas dan kapasitas fagositosis. Paracaudina australis merupakan bahan yang paling potensial sebagai imunostimulan berdasarkan indikator aktivitas dan kapasitas fagositosis. Sedangkan Phyllophorus sp., dan Colochirus quadrangularis hanya mampu meningkatkan kapasitas fagositosis saja. Belum jelas apakah potensi tersebut terutama disebabkan oleh kandungan glikosida triterpen. Oleh karena itu, disarankan dilakukan penelitian lanjutan dengan mengujicobakan isolat glikosida triterpen yang dikandung oleh teripang tersebut.

IMUNITAS ALAMI MENCIT (Mus musculus) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK TIGA JENIS TERIPANG LOKAL PANTAI TIMUR SURABAYA BERDASARKAN AKTIVITAS DAN KAPASITAS FAGOSITOSIS Radityo Pradipta, Dwi Winarni, Saikhu Akhmad Husein, Moch Affandi, dan Endang Dewi Masithah Prodi S-1 Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya ABSTRACT The aim of this research was to know the potency of local sea cucumbers Paracaudina australis, Phyllophorus sp., and Colochirus quadrangularis as an immunostimulator in mice (Mus musculus) based on phagocytic activity and capacity after Escherichia coli infection. This research used 24 male mice, Swiss Webster strain, with age range 2,5 3 month and weighted 20-35 g. Paracaudina australis, Phyllophorus sp., dan Colochirus quadrangularis were collected from east coast Surabaya. All of the sea cucumber extracts used in this research were ethanol extract. Mice was grouped into four groups, which is one control group without any sea cucumber extract and another three groups consecutively with Paracaudina australis, Phyllophorus sp., and Colochirus quadrangularis extract respectively. The dose of each extract equal to 0,0548 g dry weight/20 g mice weight/day. Sea cucumber extract was given continously for 14 days using gavage method. Phagocytocys test was held in vivo on day 18 by infecting 10 8 Escherichia coli through intraperitoneal (i.p). An hour later, smear preparations of i.p fluid was made and then the phagocytic activity and capacity was observed. The data was analyzed by one way ANOVA, followed by Duncan test at α = 0,05. The result of this research showed that Paracaudina australis equal to 0,0548 g dry weight/20 g mice weight/day had immunostimulation activity, with the highest phagocytic activity and capacity rate, 57,38 ± 3,99 % and 101,16 ± 17,79 cells in 50 phagocytes. Key word : Paracaudina australis, Phyllophorus sp.,colochirus quadrangularis, phagocytic activity and capacity, immunostimulator

PENGANTAR Teripang atau biasa disebut mentimun laut adalah salah satu anggota dari filum Echinodermata, kelas Holothuroidea. Teripang menunjukkan bioaktivitas sebagai anti jamur, anti mikroba, sitotoksik dan imunomodulasi (Chen, 2003; Thanh et al., 2006; Dang et al., 2007). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Winarni et al., (2010), di pantai timur Surabaya terdapat tiga spesies teripang yang dominan menurut kelimpahan dan distribusinya, yaitu berturut-turut adalah Paracaudina australis, Phyllophorus sp., dan Colochirus quadrangularis. Ketiga spesies teripang tersebut diyakini bersifat imunomodulasi dengan asumsi bahwa senyawasenyawa yang dikandung oleh organisme berkerabat dekat pada umumnya sama, habitat berpengaruh pada dominansi senyawa aktif (Gross and Konig, 2006 dalam Winarni et al., 2010). Bahan yang menunjukkan aktivitas imunomodulasi disebut imunomodulator, yaitu obat yang dapat mengembalikan dan memperbaiki sistem imun yang fungsinya terganggu atau untuk menekan respon imun yang fungsinya berlebihan (Baratawidjaja, 2006). Bahan yang dapat meningkatkan respon imun disebut imunostimulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi imunostimulan dan pengaruh ekstrak teripang Paracaudina australis, Phyllophorus sp., dan Colochirus quadrangularis pada mencit (Mus musculus) yang diinfeksi E. coli berdasarkan indikator kemampuan aktivitas dan kapasitas fagositosis. Proses fagositosis merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh alami terhadap benda asing atau antigen, termasuk mikroorganisme. Di dalam respons imun alami terdapat dua kelompok fagosit yang berperan sebagai efektor selular, yaitu fagosit polimorfonuklir (netrofil) dan fagosit mononuklir (monosit dan makrofag). Fagosit memiliki reseptor-reseptor yang dapat mengenali bagianbagian bakteri, sehingga memudahkan fagosit untuk mengikat dan memfagositosis bakteri tersebut (Baratawidjaya, 2006). Aktivitas fagositosis adalah jumlah fagosit yang aktif memfagositosis sel bakteri dalam 100 fagosit yang dinyatakan dalam persen. Sedangkan kapasitas fagositosis merupakan jumlah sel bakteri yang difagositosis oleh 50 fagosit (Wagner dan Jurcic, 1991 dalam Wulansari et al. 2009). BAHAN DAN CARA KERJA Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit (Mus musculus) jantan strain Swiss Webster umur 2,5 3 bulan, berat badan rata-rata 20 35 g. Paracaudina australis, Phyllophorus sp., dan Colochirus quadrangularis diperoleh dari pantai timur Surabaya untuk kemudian diambil ekstraknya. Bakteri E. coli dibiakkan dalam media NB (Nutrient Broth) hingga didapatkan optical density (OD) yang setara dengan jumlah

bakteri 10 9 /ml. Hewan coba dikelompokkan dalam 4 kelompok sebagai berikut : kelompok T0, kontrol, mencit hanya diberi pelarut dan diinfeksi E. coli; kelompok T1, mencit diberi ekstrak Paracaudina australis dan diinfeksi E. coli; kelompok T2, mencit diberi ekstrak Phyllophorus sp. dan diinfeksi E. coli; kelompok T3, mencit diberi ekstrak Colochirus quadrangularis dan diinfeksi E. coli. Pemberian ekstrak teripang dilakukan selama 14 hari berturutturut dengan metode gavage. Infeksi E. coli dilakukan pada hari ke-15 dan ke-18 melalui intraperitoneal dengan volume 0,1 ml yang berisi 10 8 E. coli. Pengamatan dan pengukuran aktivitas dan kapasitas fagositosis dilakukan pada apusan cairan intraperitoneal. Kemudian data dianalisis dengan uji KolmogorovSmirnov dan dilanjutkan dengan ANOVA satu arah, kemudian untuk mengetahui signifikansi antar dua kelompok dilakukan dengan uji Duncan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data rerata aktivitas fagositosis pada kelompok perlakuan T0 sebagai kontrol, yaitu 41,24 ± 12,45 %. Pada kelompok perlakuan T1 (ekstrak Paracaudina australis), rerata aktivitas fagositosis 57,38 ± 3,99 %. Pada kelompok perlakuan T2 (ekstrak Phyllophorus sp.), rerata aktivitas fagositosis 41,60 ± 3,27 %. Pada kelompok perlakuan T3 (ekstrak Colochirus quadrangularis), rerata aktivitas fagositosis yaitu 43,75 ± 3,20 % (Gambar 1). Sedangkan data rerata kapasitas fagositosis pada kelompok perlakuan T0, yaitu 75 ± 12,72 sel bakteri dalam 50 fagosit. Pada kelompok perlakuan T1, rerata kapasitas fagositosis yaitu 101,16 ± 17,79 sel bakteri dalam 50 fagosit. Pada kelompok perlakuan T2, rerata kapasitas fagositosis yaitu 92,66 ± 14,12 sel bakteri dalam 50 fagosit. Pada kelompok perlakuan T3, rerata kapasitas fagositosis yaitu 91,66 ± 8,71 sel bakteri dalam 50 fagosit (Gambar 2).

Gambar 1. Diagram rerata aktivitas fagositosis pada semua kelompok perlakuan. H uruf yang berbeda di atas diagram menunjukkan beda nyata berdasarkan uji Duncan (α < 0,05).

b a Gambar 3. Bakteri E. coli difagositosis oleh fagosit. a. E. coli dala m fagosom. b. Gambar 2. Diagram rerata kapasitas fagositosis pada semua kelompok perlakuan. Huruf yang berbeda di atas diagram menunjukkan beda nyata berdasarkan uji Duncan (α < 0,05). Fagosit. Perbesaran mikroskop 1000x. Pewarnaan kristal violet. Berdasarkan hasil disebabkan ekstrak penelitian, kelompok perlakuan T1 Paracaudina australis mampu (ekstrak Paracaudina australis) menunjukkan efek imunostimulasi meningkatkan efektivitas reseptor fagosit, baik itu signaling PRRs karena menyebabkan peningkatan maupun endocytic PRRs, sehingga terhadap aktivitas dan kapasitas mampu meningkatkan aktivitas dan fagositosis yang secara signifikan kapasitas fagositosis. lebih tinggi dari kelompok perlakuan Peningkatan aktivitas fagositosis T0 (kontrol). Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh signaling PRRs. Karena dengan meningkatnya jumlah

ekspresi signaling PRRs, maka fagosit dapat dengan cepat mendeteksi antigen kemudian memproduksi sitokin dan kemokin. Sitokin akan meningkatkan reaksi inflamasi dan meningkatkan kemampuan fagosit dalam menghancurkan antigen. Sedangkan kemokin akan merangsang fagositfagosit lain untuk datang ke tempat terjadinya infeksi. Sedangkan peningkatan kapasitas fagositosis dipengaruhi oleh endocytic PRRs. Karena dengan meningkatnya jumlah ekspresi endocytic PRRs, maka fagosit dapat menelan antigen dalam jumlah yang lebih banyak. Kemungkinan tersebut di atas berdasarkan pada penelitian yang dilakukan Aminin et al., (2006) menggunakan ekstrak teripang Cucumaria japonica, dimana dikatakan bahwa ekstrak teripang Cucumaria japonica mampu meningkatkan ekspresi reseptor fagosit, sehingga aktivitas fagositosis meningkat. Berdasarkan penelitian Hayashi et al., (2003), stimulasi TLR pada netrofil oleh LPS dapat meningkatkan fagositosis dan produksi beberapa sitokin dan kemokin. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, maka sebenarnya kelompok perlakuan T0 sudah mengalami peningkatan fagositosis. Sehingga apabila kelompok perlakuan T1 berbeda signifikan dengan kelompok T0 maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak teripang Paracaudina australis memiliki sifat imunostimulasi karena mampu meningkatkan aktivitas dan kapasitas fagositosis. Menurut hasil penelitian, kelompok perlakuan T2 (ekstrak Phyllophorus sp.) dan kelompok perlakuan T3 (ekstrak Colochirus quadrangularis) tidak berbeda signifikan dengan kelompok perlakuan T0 (kontrol) dalam aktivitas fagositosis, akan tetapi berbeda signifikan dalam kapasitas fagositosis. Hal ini kemungkinan terjadi karena pemberian ekstrak Phyllophorus sp. dan pemberian ekstrak Colochirus quadrangularis hanya mampu meningkatkan efektivitas endocytic receptor fagosit, sehingga menyebabkan kapasitas fagositosis meningkat. Akan tetapi, tidak menyebabkan peningkatan efektivitas signaling PRRs, sehingga aktivitas fagositosis tidak meningkat. Oleh karena itu, diperlukan dosis ekstrak teripang yang lebih besar untuk dapat meningkatkan aktivitas fagositosis. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Pemberian ekstrak Paracaudina australis mampu meningkatkan aktivitas dan kapasitas fagositosis pada mencit yang diinfeksi Escherichia coli. Pemberian ekstrak Phyllophorus sp., dan Colochirus quadrangularis hanya mampu meningkatkan kapasitas fagositosis pada mencit yang diinfeksi E. coli. 2. Paracaudina australis merupakan bahan yang paling potensial sebagai imunostimulan berdasarkan aktivitas dan kapasitas fagositosis. Paracaudina australis merupakan bahan yang paling potensial sebagai imunostimulan berdasarkan indikator aktivitas dan kapasitas fagositosis.

Sedangkan Phyllophorus sp., dan Colochirus quadrangularis hanya mampu meningkatkan kapasitas fagositosis saja. Belum jelas apakah potensi tersebut terutama disebabkan oleh kandungan glikosida triterpen. Oleh karena itu, disarankan dilakukan penelitian lanjutan dengan mengujicobakan isolat glikosida triterpen yang dikandung oleh teripang tersebut. KEPUSTAKAAN Abbas, A.K., A.H. Lichtman, and J.S. Pober., 2000. Cellular and Molecular Immunology. W.B. Saunders Company. Aminin, D.L., B.V. Pinegin, L.V. Pichugina, T.S. Zaphorozhets, I.G. Agafonova, V.M. Boguslavski, A.S. Silchenko, S.A. Avilov, V.A. Stonik., 2006. Immunomodulatory properties of Cumaside. International Immunopharmacology. Vol. 6, issue 7, July 2006, pages 1070-1082. Baratawidjaja, K.G., 2006. Imunologi Dasar. Balai Penerbit FKUI, Jakarta. Chen, J., 2003. Overview of sea cucumber farming and sea ranching practices in China. SPC Beche-de-mer Information Bulletin #18. May 2003. Dang, N.H., N.V. Thanh, P.V. Kiem, Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa L.M. Huong, C.V. Minh and Vietnamese Sea Cucumber Holothuria scabra. Archives of Pharmacal Research. Vol.30. no.11. p. 1387-1391. Hayashi, F., T.K. Means, A.D. Luster., 2003. Toll-like Receptors Stimulate Human Neutrophil Function. Blood Journal, 1 october 2003. Volume 102, number 7. Thanh, N.V., N.H. Dang, P.V. Kiem, N.X. Cuong, H.T. Huong, and C.V. Minh. 2006. A New Triterpene Glycoside from The Sea Cucumber Holothuria scabra Collected in Vietnam. ASEAN Journal for Science and Technology Development. Vol.23. no. 4. p. 253-259. Wulansari, D., Praptiwi, dan Chairul, 2009. Pengaruh Ekstrak Air dan Etanol Alpinia spp. Terhadap Aktivitas dan Kapasitas Fagositosis Sel Makrofag Yang Diinduksi Bakteri Staphyllococcus epidermidis Secara In vitro. Berita Biologi 9(4). April 2009. Winarni, D., M. Affandi, E.D. Masithoh, dan A.N. Kristanti., 2010. Potensi Teripang Pantai Timur Surabaya Sebagai Modulator Imunitas Alami Terhadap Mycobacterium tuberculosis. Laporan Penelitian Strategis Nasional. Unair. Y.H. Kim., 2007. Two New Triterpene Glycosides from