BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005

I. Kesetiaan. Karena kurang pengetahuan pernah. mengeluarkan ucapan

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN BAGI TENAGA KONTRAK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL. Presiden Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN... NOMOR 01 TAHUN 2013

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG TENAGA HARIAN LEPAS PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DESA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 92 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN PEGAWAI HONORER DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 42 TAHUN : 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 123 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

Penilaian Kinerja PNS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

B U P A T I B I M A DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA,

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 19 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2012

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2015

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 14 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 2 SERI E

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 21 A TAHUN 2013 TENTANG PEGAWAI HONOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Badan Meteorologi

-2- Geofisika Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.604, 2010 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Pengangkatan. Pemberhentian. Asisten Ombudsman. Prosedur.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH KABUPATEN TANGERANG UNTUK TENAGA MEDIS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN BAGI TENAGA KONTRAK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 120 TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

MATRIKS PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN DAN PENGANGKATAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SELAYAR. dan BUPATI SELAYAR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEGAWAI TIDAK TETAP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERHENTIAN, SANKSI, PEMBAYARAN HONOR DAN PENILAIAN PEKERJAAN TENAGA HONORER DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan motivasi terhadap kinerja Tenaga Honorer dan menjamin terpeliharanya tata tertib serta kelancaran pelaksanaan tugas, maka dipandang perlu dilakukan pengaturan Pemberhentian, Sanksi, Pembayaran Honor dan Penilaian Pekerjaan Tenaga Honorer di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang berdasarkan sistem prestasi kerja; b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu ditetapkan Pemberhentian, Sanksi, Pembayaran Honor dan Penilaian Pekerjaan Tenaga Honorer di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang dengan Peraturan Bupati Sampang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 3. Undang-Undang...

- 2-3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4561) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4743); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5135); 8. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Bentuk Hukum Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; 14. Keputusan...

- 3-14. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/403/KPTS/013/2008 tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota Jawa timur Tahun 2009; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PEMBERHENTIAN, SANKSI, PEMBAYARAN HONOR DAN PENILAIAN PEKERJAAN TENAGA HONORER DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan : 1. Tenaga Honorer Kabupaten Sampang yang selanjutnya disebut Tenaga Honorer adalah seseorang yang bekerja pada Instansi Pemerintah dan/atau diperbantukan pada lembaga swasta yang bertugas untuk pelayanan dan pengabdian terhadap masyarakat yang diangkat dengan Keputusan Bupati Sampang dengan beban pembayaran pada APBD/ APBN. 2. Pemberhentian Tenaga Honorer adalah pemberhentian yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai Tenaga Honorer karena sesuatu hal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Pembayaran Honor adalah gaji dalam jumlah tertentu yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Sampang kepada Tenaga Honorer sebagai penghargaan (reward) atas pekerjaan yang telah dilakukan dan dilaksanakannya terhadap pelayanan dan pengabdiannya pada masyarakat. 4. Penilaian Pekerjaan Tenaga Honorer yang selanjutnya disebut Daftar Penilaian Pekerjaan Tenaga Honorer adalah suatu daftar yang memuat hasil penilaian pekerjaan seorang Tenaga Honorer dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. Bagian Kedua...

- 4 - Bagian Kedua Klasifikasi Pasal 2 Tenaga Honorer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Tenaga Kontrak Guru Bantu Daerah; b. Tenaga Kontrak Guru Tidak Tetap (GTT); c. Tenaga Kontrak Pegawai Tidak Tetap (PTT); d. Tenaga Kontrak Daerah. BAB II SANKSI DAN PEMBERHENTIAN TENAGA HONORER Pasal 3 (1) Tenaga Honorer diberhentikan dengan hormat apabila : a. mencapai batas usia 60 (enam puluh) tahun dan kepadanya diberikan penghargaan atas pengabdianya kepada Pemerintah Kabupaten Sampang sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sampang. b. mengajukan permohonan berhenti dengan ketentuan sebagai berikut : 1) tugas yang dibebankan kepadanya telah selesai dilaksanakan dan apabila masih dalam proses penyelesaian, permintaan berhentinya ditunda paling lama 1 (satu) tahun sampai tugas yang dibebankan selesai atau ada pengganti yang sanggup menyelesaikannya; 2) permintaan berhenti dapat ditolak apabila Tenaga Honorer tersebut masih ada keterkaitan dalam keharusan bekerja pada Pemerintah Kabupaten Sampang karena adanya beban yang memerlukan penyelesaian lebih lanjut. c. ikut serta dan berperan aktif dalam kegiatan partai politik baik langsung maupun tidak langsung. d. diangkat sebagai Kepala Desa. e. tidak cakap jasmani maupun rohani yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak dapat mempertanggungjawabkan tindakan, perbuatan dan pelaksanaan perkerjaan yang telah dilakukannya pada Pemerintah Kabupaten Sampang. f. meninggal dunia, dan kepadanya diberikan penghargaan atas pengabdianya kepada Pemerintah Kabupaten Sampang sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sampang.

- 5 - (2) Tenaga Honorer dapat diberhentikan dengan tidak hormat apabila : a. melakukan suatu tindak pidana kejahatan berat yang diancam dengan hukuman penjara; b. terbukti mengkonsumsi/menggunakan narkotika, psikotropika, precursor dan zat aditif; c. melakukan tindakan indisipliner selama 6 (enam) bulan tanpa keterangan secara terus menerus; d. melakukan perbuatan asusila; dan kepadanya tidak diberikan penghargaan dalam bentuk apapun. (3) Tenaga Honorer dapat diberikan sanksi, baik ringan maupun berat apabila melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Pasal 4 Pakaian Dinas beserta atribut yang digunakan Tenaga Honorer ditetapkan oleh Bupati Sampang. BAB III PEMBAYARAN HONORARIUM Pasal 5 (1) Besarnya honorarium Tenaga Honorer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ditentukan berdasarkan klasifikasi sebagai berikut : a. Tenaga Honorer dengan masa kerja 1 (satu) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun sebesar Rp.725.000,- (tujuh ratus dua puluh lima ribu rupiah); b. Tenaga Honorer dengan masa kerja 10 (sepuluh) tahun keatas sebesar Rp.750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). (2) Besarnya honorarium sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibayarkan setiap bulan terhitung mulai bulan Januari 2011. Pasal 6 Besarnya honorarium bagi Tenaga Honorer dapat diberikan melebihi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, apabila Tenaga Honorer tersebut memiliki pendidikan dan kemampuan khusus dan sangat dibutuhkan oleh Satuan Kerja sesuai dengan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sampang yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sampang.

- 6 - BAB IV DAFTAR PENILAIAN PEKERJAAN Pasal 7 (1) Hasil Penilaian pekerjaan Tenaga Honorer dituangkan dalam Daftar Penilaian Pekerjaan Tenaga Honorer. (2) Dalam daftar Penilaian Pekerjaan unsur-unsur yang dinilai : a. kesetiaan; b. prestasi kerja; c. tanggung jawab; d. ketaatan; e. kejujuran; f. kerjasama; g. prakarsa; h. kreativitas. Pasal 8 (1) Nilai Pelaksanaan Pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut : a. Amat baik = 4 b. Baik = 3 c. Cukup = 2 d. Sedang = 1 e. Kurang = 0 (2) Pedoman dalam memberikan nilai pelaksanaan pekerjaan Tenaga Honorer adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran. Pasal 9 Setiap Tenaga Honorer yang mendapatkan jumlah nilai rata-rata : a. antara 2 s/d 3,5 maka Tenaga Honorer dapat diperpanjang Keputusan Tenaga Honorernya; b. dibawah 2 maka Tenaga Honorer tersebut hanya diperpanjang selama 6 (enam) bulan lamanya kemudian dapat ditinjau kembali setelah berakhirnya masa perpanjangan Tenaga Honorer dimaksud.

- 7 - Pasal 10 Jumlah nilai rata-rata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b tetap diberikan dalam 2 (dua) kali pembuatan Daftar Penilaian Pekerjaan Tenaga Honorer secara terus-menerus, maka akan diberikan sanksi dan apabila tetap diberikan sebanyak 3 (tiga) kali secara terusmenerus maka Kepala Satuan Kerja wajib untuk memberhentikannya. Pasal 11 Masa kerja Tenaga Honorer di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang kembali sesuai ketentuan. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 12 Pada saat berlakunya Peraturan ini, segala ketentuan yang berkaitan dengan peraturan pelaksanaan Tenaga Honorer dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan ini. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Bupati Sampang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Honorarium Bagi Tenaga Honorer Daerah dan Tenaga Harian Lepas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 14 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini, sepanjang teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sampang. Pasal 15...

- 8 - Pasal 15 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sampang. Ditetapkan di : Sampang pada tanggal : 2 M a r e t 2011 BUPATI SAMPANG, ttd NOER TJAHJA Diundangkan di : Sampang pada tanggal : 6 M e i 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAMPANG ttd drh. HERMANTO SUBAIDI, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19620323 198903 1 014 Berita Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2011 Nomor : 6

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 6 TAHUN 2011 TANGGAL : 2 M A R E T 2011 DAFTAR PENILAIAN PEKERJAAN TENAGA HONORER KABUPATEN SAMPANG Bulan.. s/d.. 2011 1 YANG DINILAI Nama Jabatan Unit Kerja Satuan Kerja 2 ATASAN PEJABAT LANGSUNG PENILAI Nama NIP Jabatan Unit Kerja Satuan Kerja 3 KEPALA SATUAN KERJA PENILAI Nama NIP Jabatan Unit Kerja Satuan Kerja

- 2 - HASIL PENILAIAN : No 1. Unsur yang dinilai Kesetiaan Angka Nilai Sebutan Keterangan 2. Prestasi Kerja 3. Tanggung Jawab 4. Ketaatan 5. Kejujuran 6. Kerja sama 7. Prakarsa 8. Kreativitas 9. JUMLAH 10. NILAI RATA-RATA Atasan Pejabat Langsung Penilai Sampang,.. Yang Dinilai (.) NIP. ( ) Mengetahui Kepala Satuan Kerja Penilai (.) NIP.

- 3 - KETERANGAN NILAI NO URAIAN ANGKA SEBUTAN I KESETIAN Patuh dan taat dalam ucapan, prilaku, sikap dan perbuatan yang 4 Amat Baik sesuai dengan pancasila dan UUD 45 serta mendahulukan kepentingan Negara daripada kepentingan pribadi Sadar dan berusaha merubah atau memperbaiki ucapan, sikap, 3 Baik dan perilaku yang salah dan disesuaikan dengan pancasila dan UUD 45 Menyadari kekeliruan tetapi kurang berusaha untuk mempelajari, 2 Cukup memperdalam pengetahuannya tentang pancasila, UUD 45, haluan Negara dan perintah. Jarang mempelajari pancasila, UUD 45, haluan Negara, serta 1 Sedang mudah terpengaruh oleh orang lain atau lingkungan sehingga kurang menjunjung tinggi kehormatan Negara. Tidak menghiraukan atau mengabaikan peringatan dan tidak berusaha untuk mempelajari pancasila dan UUD 45 II PRESTASI KERJA Cakap dan kreatif dalam melaksanaan tugasnya yang ditunjang 4 Amat Baik dengan kesehatan jasmani dan rohani yang baik. Mampu melaksanakan tugas dengan baik dan sungguh-sungguh 3 Baik dan pada umumnya mempunyai kesegaran jasmani dan rohani yang baik. Adakalanya dalam melaksanakan tugasnya tidak mencapai hasil 2 Cukup yang maksimal dan adakalanya kesehatan jasmani terganggu. Dalam menjalanan tugasnya seringkali tidak dapat diselesaikan 1 Sedang dengan baik dan sering terganggu dalam kesehatan jasmani. Kurang mempunyai kecakapan dalam melaksanakan tugasnya dan adanya kesehatan yang sering terganggu. III TANGGUNG JAWAB Selalu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya secara tepat 4 Amat Baik waktu serta mementingkan kepentingan dinas daripada kepentingan pribadi dan berani menanggung resiko atas keputusan yang telah diambil. Pada umumnya melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya 3 Baik secara tepat waktu serta mementingkan kepentingan dinas daripada kepentingan pribadi dan pada umumnya berani menanggung resiko atas keputusan yang telah diambil. Pada umumnya terlambat melaksanakan tugasnya dan kurang 2 Cukup maksimal serta adakalanya kurang mengutamakan kepentingan dinas dan melibatkan orang lain untuk turut bertanggung jawab dalam memikul resiko. Adakalanya tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik 1 Sedang dan tidak tepat waktu serta kurangnya mengutamakan kepentingan dinas dan adakalanya melimpahkan kesalahannya kepada orang lain dan tidak berani mengambil resiko atas keputusan dan tindakan yang diambil. Seringnya tidak dapat menyelesaikan tugasnya dan seringnya mengabaikan kepentingan dinas serta melemparkan kesalahan yang dibuatnya kepada orang lain dan tidak berani memikul resiko atas keputusan dan tindakan yang dilakukannya. IV KETAATAN Selalu mentaati aturan yang berlaku baik perundang-undangan, 4 Amat Baik peraturan kedinasan, perintah kedinasan, dan ketentuanketentuan jam kerja serta selalu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya. Pada umumnya...

V VI VII - 4 - Pada umumnya mentaati aturan yang berlaku baik perundangundangan, peraturan kedinasan, perintah kedinasan, serta pada umumnya memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan baik. Adakalanya mengabaikan aturan dan ketentuan yang berlaku baik dalam mentaati aturan kedinasan, dan memberikan pelayanan yang kurang baik. Adakalanya mangabaikan peraturan perundang-undangan, perintah kedinasan, dan kurangnya disiplin dalam bekerja, serta kurang baik dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat dan berkali-kali kurang menunjukkan sikap sopan dan santun. Seringkali mengabaikan peraturan yang berlaku, seringnya tidak disiplin dalam bekerja, sering menunjukkan sikap yang sopan santun. KEJUJURAN Selalu melaksanakan tugasnya dengan ikhlas dan melaporkan hasil kerjanya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta tidak menyalahgunakan wewenangnya. Pada umumnya melaksanakan tugasnya dengan ikhlas dan melaporkan hasil kerjanya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Adakalanya kurang ikhlas dalam melaksanakan tugasnya, mudah terpengaruh oleh lingkungan, dan adakalanya dalam melaporkan hasil kerjanya tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Adakalanya tidak ikhlas dalam melaksanakan tugasnya, menyimpang dari wewenangnya tetapi tidak menimbulkan kerugian terhadap Negara dan kadang-kadang hasil kerja yang dilaporkan lebih baik dari pada keadaan yang sebenarnya. Seringnya tidak ikhlas dalam melaksanakan tugasnya, dan seringnya menyimpang dari wewenangnya, seringnya hasil kerja yang dilaporkan menyimpang dari keadaan yang sebenarnya. KERJA SAMA Menguasai bidang orang lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya serta bersedia mempertimbangkan usul yang baik dari orang lain dan menghargai pendapat orang lain dan aktif serta mampu bekerja sama dengan orang lain. Pada umumnya mengetahui bidang orang lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya. Mau mempertimbangkan usul dari orang lain serta menghargai pendapat orang lain dan mampu bekerja sama dengan orang lain. Mengetahui secara garis besar bidang tugas orang lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya. Adakalanya kurang menghargai pendapat orang lain, dapat menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat orang lain, adakalanya lambat mampertimbangkan dan menerima usul dari orang lain dan kurang mampu bekerjasama dengan orang lain. Kurangnya mengetahui bidang tugas orang lain yang ada hubungannya dengan bidangnya, kurang menghargai pendapat orang lain, adakalanya sulit menyesuaikan pendapatnya serta sulit mempertimbangkan dan menerima usul dari orang lain dan adakalanya tidak mampu bekerja sama dengan orang lain. Tidak mengetahui bidang tugas orang lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya, tidak dapat menerima pendapat orang lain, emosional dalam bertindak dan tidak mau bekerja sama dengan orang lain juga tidak mau berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain. PRAKARSA Selalu memiliki solusi dalam melaksanakan tugasnya serta selalu berkoordinasi dengan pimpinan maupun dengan rekan dilingkungan kerjanya dalam menyelesaikan tugasnya. 3 Baik 2 Cukup 1 Sedang 4 Amat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Sedang 4 Amat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Sedang 4 Amat Baik

VIII - 5 - Respek terhadap permasalahan tugas yang diberikan pimpinan seta melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan perintah dan petunjuk pimpinan. Adakalanya kurang mengerti terhadap solusi permasalahan tugas serta tidak cukup paham dalam menerima perintah dan petunjuk pimpinan. Adakalanya tidak memiliki ide untuk menyelesaikan permasalahan dalam melaksanakan tugas dan terkadang paham serta masih menunggu petunjuk dan perintah pimpinan. Sering tidak memiliki ide dan solusi dalam melaksanakan tugas serta selalu mengindahkan perintah dan petunjuk dari pimpinan. KREATIVITAS Selalu memiliki inovasi, terampil dan professional dalam menyelesaikan tugas serta dapat mewujudkan prestasi kerja. Pada umumnya berinovasi, terampil dan profesional dalam menyelesaikan tugas serta dapat mewujudkan prestasi kerja. Adakalanya memiliki inovasi, terampil dan dan profesional dalam menyelesaikan tugas serta dapat mewujudkan prestasi kerja. Adakalanya tidak memiliki inovasi, tidak mempunyai keterampilan dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas serta belum bisa mewujudkan prestasi kerja. Selalu tidak berinovasi dan tidak memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas serta tidak bisa mewujudkan prestasi kerja. 3 Baik 2 Cukup 1 Sedang 4 Amat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Sedang BUPATI SAMPANG, ttd NOER TJAHJA