PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan III-2013 Naik 2,91 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

PERKEMBANGAN PDRB Triw I-2009 KALSEL

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2012

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007

ESI TENGAH. sedangkan PDRB triliun. konstruksi minus. dan. relatif kecil yaitu. konsumsi rumah modal tetap. minus 5,62 persen.

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2014

BADAN PUSAT STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2009

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

BADAN PUSAT SATISTIK PROPINSI KEPRI

PERKEMBANGAN PDRB TRIWULAN II-2009 KALIMANTAN SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI JAMBI TAHUN 2009

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III 2014

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2012

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2014 SEBESAR 3,41 PERSEN

No. 64/11/13/Th.XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III-2009

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III/2012

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga.

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2010

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 %

EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I 2014 TUMBUH 6,5 PERSEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2011

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III/2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2012

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2009

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2011

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013 SEBESAR -3,30 PERSEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Transkripsi:

No. 027/05/63/Th XVII, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013 Perekonomian Kalimantan Selatan triwulan 1-2013 dibandingkan triwulan 1- (yoy) tumbuh sebesar 5,56 persen, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 10,23 persen dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 2,40 persen. Besaran PDRB Kalimantan Selatan pada triwulan 1-2013 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 18,35 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp. 8,08 triliun. Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan I-2013 ini jika dibandingkan dengan triwulan IV- (q-to-q) adalah minus 7,79 persen, penurunan pertumbuhan ini sangat dipengaruhi musiman siklus tanaman padi sehingga pada triwulan ini turun 22,25 persen. Dari sisi penggunaan, yang menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi triwulan I 2013 bernilai negatif adalah komponen konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto. Masing masing kedua komponen ini tumbuh -17,57% dan -10,13%. Dibandingkan triwulan yang sama tahun (y o y), hampir semua komponen penggunaan mengalami pertumbuhan yang positif kecuali impor luar negeri. I. Nilai PDRB Menurut Pada triwulan I-2013 PDRB atas dasar harga berlaku mencapai 18,35 triliun rupiah atau turun jika dibandingkan dengan PDRB pada triwulan IV-. Demikian pula untuk PDRB atas dasar harga konstan (2000) pada triwulan I-2013 mencapai 8,08 triliun rupiah mengalami penurunan dari triwulan IV-. Kondisi demikian merupakan fenomena yang wajar dan siklus rutin triwulanan kegiatan ekonomi di Kalimantan Selatan. Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang terbesar pada triwulan I-2013 adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 4,56 triliun rupiah, kemudian sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 3,12 triliun rupiah, disusul oleh sektor pertanian sebesar 2,65 triliun rupiah. Sedangkan sektor yang paling rendah adalah sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 113,10 milyar rupiah. Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, tiga sektor yang memberikan nilai tambah bruto terbesar adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,88 triliun rupiah, kemudian sektor pertanian 1,39 triliun rupiah, disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 1,38 triliun rupiah. Berita Resmi Statistik No. 027/05/63/Th XVII, 6 Mei 2013 1

Tabel 1. PDRB Menurut Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah) Harga Berlaku Harga Konstan Triw I- Triw IV- Triw I- 2013 Triw I- Triw IV- Triw I- 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2,483.32 3,373.34 2,653.73 1,323.44 1,783.30 1,386.57 2 Pertambangan dan Penggalian 4,435.72 4,545.48 4,563.25 1,833.60 1,878.49 1,877.63 3 Industri Pengolahan 1,635.63 1,785.24 1,780.18 848.52 894.04 887.66 4 Listrik Gas dan Air Bersih 103.33 113.60 113.10 42.81 45.77 45.52 5 Konstruksi 1,043.53 1,273.63 1,155.38 469.57 558.98 504.46 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,718.11 3,397.51 3,121.16 1,294.88 1,512.19 1,383.28 7 Pengangkutan dan Komunikasi 1,543.27 1,815.29 1,718.78 721.28 821.86 776.10 8 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 913.11 1,064.38 1,055.08 347.37 386.18 382.91 9 Jasa-Jasa 1,905.64 2,294.42 2,191.11 768.70 886.45 831.56 PDRB 16,781.66 19,662.90 18,351.76 7,650.18 8,767.26 8,075.68 PDRB Tanpa Migas 16,610.81 19,482.37 18,177.85 7,543.32 8,658.11 7,973.02 II. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2013 Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan I-2013 mengalami penurunan sebesar -7,89 persen bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Penurunan tersebut terjadi pada beberapa sektor ekonomi dari yang paling tinggi adalah sektor pertanian (-22,25 persen), sektor bangunan (-9,75 persen), sektor perdagangan, hotel dan restoran (-8,52 persen). Pertumbuhan sektor pertanian yang menurun tajam sebagai refleksi dari siklus musim panen tanaman padi. Selain itu juga disebabkan belum masuknya masa panen walaupun petani di beberapa kabupaten/kota sudah ada yang panen dalam jumlah sedikit. Penurunan sektor pertanian ini utamanya disebabkan oleh subsektor tanaman bahan makanan yang turun sebesar -50,71 persen, dan beberapa subsektor lainnya yang menurun secara bervariasi. Sektor bangunan, pada triwulan I-2013 juga mengalami penurunan minus 9,75 persen terhadap triwulan IV-. Penurunan tersebut disebabkan oleh masih kecilnya belanja modal pada dana APBD maupun APBN pemerintah untuk pembangunan jalan, jembatan dan gedung, hal ini terkait dengan proses pengadaan barang dan jasa yang memerlukan waktu dan perlu kecermatan. Berkaitan dengan pembangunan perumahan, kredit perumahan melalui perbankan juga mengalami penurunan yaitu minus 1,44 persen. Bisa jadi konsumen perumahan juga bersikap wait and see dalam melihat prospek pemukiman yang sedang berkembang di wilayah Kalimantan Selatan. Berita Resmi Statistik No. 027/05/63/Th XVII, 6 Mei 2013 2

Tabel 2. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut 1 thd Triw IV- (q to q) thd Triw I- (y on y) Sumber Pertumbuhan (y on y) (1) (2) (3) (4) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan -22,25 4,77 0,83 2 Pertambangan dan Penggalian -0,05 2,40 0,58 3 Industri Pengolahan -0,71 4,61 0,51 4 Listrik Gas dan Air Bersih -0,56 6,32 0,04 5 Konstruksi -9,75 7,43 0,46 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran -8,52 6,83 1,16 7 Pengangkutan dan Komunikasi -5,57 7,60 0,72 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -0,85 10,23 0,46 9 Jasa-Jasa -6,19 8,18 0,82 PDRB -7,89 5,56 5,56 PDRB Tanpa Migas -7,91 5,70 Bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, PDRB triwulan ini dapat mencerminkan pertumbuhan PDRB selama satu tahun pada triwulan I (y-o-y). PDRB triwulan I-2013 meningkat sebesar 5,56 persen dibandingkan dengan triwulan I-. Peringkat sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 10,23 persen, sektor jasa-jasa 8,18 persen dan sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 7,60 persen. Peran pemerintah provinsi Kalsel dalam meningkatkan kemampuan UMKM dan Koperasi melalui dana APBD sebesar Rp. 2,5 miliar memberikan peralatan, pembinaan dan pelatihan, sementara dari APBN sebanyak 5 miliar untuk membangun sarana dan prasarana pasar tradisional ikut mendorong sektor keuangan. Dari sisi finansial, pertumbuhan kredit perbankan untuk investasi tumbuh 6,32 persen dan untuk keperluan konsumsi sebesar 5,43 persen, sedangkan simpanan deposito juga mengalami pertumbuhan 5,93 persen. Seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat permintaan kredit perumahan triw 1-2013 terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibanding triw 1-. berdasarkan data Bank Indonesia kredit konstruksi menyerap sebesar 36,64%. Selain itu, pembangunan ruko2, hotel dan lain-lain yang dibiayai swasta juga meningkat. Kondisi tersebut menyebabkan sektor konstruksi meningkat lumayan besar dibanding periode yang sama tahun lalu. Sektor angkutan dan komunikasi masih tumbuh positif sebesar 7,60 persen karena didukung oleh subsektor angkutan udara yang memberikan kontribusi cukup besar, dimana pertumbuhan jumlah penumpang yang cukup signikan dibandingkan dengan jumlah penumpang triwulan yang sama tahun sebelumnya. Meningkatnya kemajuan teknologi informasi juga mendorong Sektor Informasi komunikasi tumbuh positif sebesar 10,57 persen, karena kebutuhan untuk berkomunikasi bagi masyarakat umumnya cenderung stabil dari waktu kewaktu. Berita Resmi Statistik No. 027/05/63/Th XVII, 6 Mei 2013 3

III. Struktur PDRB Menurut Triwulan I-2013 Pada triwulan I-2013, sektor ekonomi yang memiliki pangsa terbesar adalah sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 24,87 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,01 persen, sektor pertanian sebesar 14,46 persen dan sektor jasa-jasa sebesar 11,94 persen. Jika digabung maka keempat sektor tersebut mempunyai andil peranan sebesar 68,28 persen dalam PDRB. Terdapat enam sektor yang mengalami peningkatan peranan yaitu sektor pertambangan dan penggalian; sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa. Sedangkan tiga sektor lainnya yaitu sektor pertanian; sektor bangunan; dan sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami penurunan pada triwulan I-2013 dibanding triwulan IV-. Tabel 3 Struktur PDRB Menurut Triwulan I-, Triwulan IV-, dan Triwulan I- 2013 Triw I Triw IV (1) (2) (3) (4) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 14.80 17.16 14.46 2 Pertambangan dan Penggalian 26.43 23.12 24.87 3 Industri Pengolahan 9.75 9.08 9.70 4 Listrik Gas dan Air Bersi 0.62 0.58 0.62 5 Konstruksi 6.22 6.48 6.30 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 16.20 17.28 17.01 7 Pengangkutan dan Komunikasi 9.20 9.23 9.37 8 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 5.44 5.41 5.75 9 Jasa-Jasa 11.36 11.67 11.94 PDRB 100,00 100,00 100,00 IV. PDRB Menurut Penggunaan Triwulan I-2013 Ditinjau dari sisi demand, PDRB dipengaruhi oleh berbagai komponen permintaan, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nonprofit (LNP), pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok dan net ekspor (ekspor-impor). Secara nominal, PDRB Kalimantan Selatan pada triwulan I 2013 mengalami penurunan dibanding triwulan IV (Tabel 4). Penurunan nilai nominal ini terjadi tidak pada semua komponen penggunaan. Komponen yang mengalami penurunan antara lain konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, ekspor antar daerah dan impor luar negeri. Namun apabila dibandingkan terhadap triwulan yang sama di tahun, nominalnya mengalami kenaikan. Berita Resmi Statistik No. 027/05/63/Th XVII, 6 Mei 2013 4

Tabel 4. PDRB Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah) Komponen Triw I- Harga Berlaku Triw IV- Harga Konstan Triw I 2013 Triw I- Triw IV- Triw I 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 8.468,78 9.460,02 9.733,52 3.753,54 4.027,85 4.048,07 2 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit 84,42 92,13 95,73 36,70 38,53 39,10 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2.517,36 3.287,16 2.773,83 981,71 1.245,36 1.026,51 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 3.569,15 4.522,53 4.160,73 1.460,90 1.787,56 1.606,42 5 Perubahan Stok 434,67-818,83-963,19 55,17-305,86-440,57 6 Ekspor Barang dan Jasa 11.594,44 13.690,55 13.909,92 5.082,48 5.867,71 5.909,38 7 (Dikurangi) Impor Barang dan jasa 9.887,17 10.570,67 11.358,77 3.720,33 3.893,90 4.113,23 PDRB 16.781,66 19.662,90 18.351,76 7.650,18 8.767,26 8.075,68 Pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku mencapai 9,46 triliun rupiah pada triwulan IV-, naik menjadi 9,73 triliun rupiah pada triwulan I-2013. Sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga secara riil (atas dasar harga konstan 2000) meningkat sebesar 0,50 persen pada triwulan I-2013 (4,05 triliun rupiah) dibandingkan dengan triwulan IV- (4,03 triliun rupiah). Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun (y-o-y), nilai konsumsi rumah tangga dan LNP pada triwulan I- meningkat sebesar 7,85 persen. Fenomena tahun baru masehi dan tahun baru imlek meningkatkan konsumsi rumah tangga di triwulan I ini. Selain itu, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW meningkatkan konsumsi lembaga nonprofit di triwulan ini yang meningkat sebesar 1,49%. Pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku yang terdiri dari upah/gaji, belanja barang, penyusutan, dan penerimaan dari penjualan barang dan jasa sebagai pengurang turun dari 3,29 triliun rupiah pada triwulan IV- menjadi 2,77 triliun rupiah pada triwulan I-2013. Pada triwulan 1, biasanya realisasi anggaran baik APBN maupun APBD masih belum besar terutama pada belanja barang dan belanja modal, realisasi pada triwulan I masih rendah. Jika dibandingkan dengan triwulan IV-, laju pertumbuhan pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga konstan 2000 turun sebesar 17,57 persen. Namun apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun, nilai pengeluaran konsumsi pemerintah pada triwulan I-2013 meningkat sebesar 4,56 persen. Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku mengalami penurunan dari 4,52 triliun rupiah pada triwulan IV- menjadi 4,16 triliun rupiah pada triwulan I-2013. PMTB atas dasar harga konstan (2000) pada triwulan I-2013 (1,61 triliun rupiah) turun sebesar -10,13 persen bila dibandingkan dengan triwulan IV- (1,79 triliun rupiah). Seiring dengan belum besarnya realisasi dari belanja modal yang bersumber dari APBN maupun APBD, berimbas kepada pembentukan modal tetap bruto yang belum begitu besar di triwulan I ini. Selain itu, realisasi penanaman modal asing pada triwulan ini menurun sebesar 30 persen lebih (sumber : BKPM). Impor terhadap mesin-mesin/pesawat mekanik dan kendaraan serta bagiannya pada triwulan ini mengalami penurunan. Berita Resmi Statistik No. 027/05/63/Th XVII, 6 Mei 2013 5

Sedangkan nilai pembentukan modal tetap bruto pada triwulan I-2013 dibandingkan triwulan yang sama pada tahun (y o y) naik sebesar 9,96 persen. Nilai ekspor atas dasar harga berlaku naik dari 13,69 triliun rupiah pada triwulan IV- menjadi 13,91 triliun rupiah pada triwulan I-2013. Nilai ekspor pada triwulan I-2013 berdasarkan harga konstan (2000) naik sebesar 0,71 persen dibanding triwulan IV-, yaitu dari 5,87 triliun rupiah menjadi 5,91 triliun rupiah pada triwulan I-2013. Ekspor Kalimantan Selatan masih tumbuh positif pada triwulan ini karena ekspor komoditas batubara dan karet sedikit meningkat. Nilai impor Kalimantan Selatan atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari 10,57 triliun rupiah pada triwulan IV- menjadi 11,36 triliun rupiah pada triwulan I-2013. Sementara itu nilai impor Kalimantan Selatan atas dasar harga konstan (2000) mengalami peningkatan sebesar 5,63 persen, dari 3,89 triliun rupiah pada triwulan IV- menjadi 4,11 triliun rupiah pada triwulan I-2013. Tabel 5. Laju Pertumbuhan Komponen-Komponen PDRB Penggunaan terhadap Triw IV- (q to q) terhadap Triw I- (y on y) Sumber Pertumbuhan (q to q) (1) (2) (3) (4) 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 0,50 7,85 0,23 2 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit 1,49 6,54 0,01 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -17,57 4,56-2,50 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) -10,13 9,96-2,07 5 Ekspor Barang dan Jasa 0,71 16,27 0,48 6 (Dikurangi) Impor Barang dan jasa 5,63 10,56 2,50 PDRB -7,89 5,56-7,89 Dilihat dari pola distribusi PDRB penggunaan (Tabel 6), pada triwulan I 2013 tidak terlalu berbeda jauh dengan pola di triwulan sebelumnya. Ekspor barang dan jasa memang merupakan penyumbang terbesar dalam penggunaan PDRB Kalimantan Selatan yakni 75,85 persen (triwulan I-2013). Namun apabila diperhitungkan sebagai net ekspor (ekspor dikurangi impor), kontribusinya hanya sekitar 13,91 persen. Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga dan Lembaga Non Profit memberikan kontribusi hampir separo terhadap total PDRB Kalimantan Selatan. Jumlah penduduk yang cukup besar berpotensi cukup besar juga terhadap konsumsi barang-barang makanan dan nonmakanan. Komponen kedua yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan PDRB Kalimantan Selatan adalah pembentukan modal tetap bruto, sedangkan komponen yang terkecil kontribusinya terhadap pembentukan PDRB adalah konsumsi lembaga nonprofit. Berita Resmi Statistik No. 027/05/63/Th XVII, 6 Mei 2013 6

Tabel 6 Struktur PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2011-, Triwulan I-, Triwulan IV- dan Triwulan I-2013 2011 Triw I Triw IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 46,60 46,88 50,46 48,11 53,04 2 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit 0,46 0,47 0,50 0,47 0,52 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 15,03 15,57 15,00 16,72 15,11 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 20,52 21,09 21,27 23,00 22,67 5 Perubahan Stok -4,12 1,98 2,59-4,16-5,25 6 Ekspor Barang dan Jasa 72,22 68,17 69,09 69,63 75,80 7 (Dikurangi) Impor Barang dan jasa 50,71 54,15 58,92 53,76 61,89 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Berita Resmi Statistik No. 027/05/63/Th XVII, 6 Mei 2013 7