Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara

dokumen-dokumen yang mirip
Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga.

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012

PERKEMBANGAN PDRB Triw I-2009 KALSEL

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2014 SEBESAR 4,24 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan III-2013 Naik 2,91 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II -2016

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2011 SEBESAR 7,96 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAMBI TAHUN 2009

BADAN PUSAT STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN III-2014

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 %

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 5,21 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2015

PERKEMBANGAN PDRB TRIWULAN II-2009 KALIMANTAN SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN III TAHUN 2010

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

BADAN PUSAT SATISTIK PROPINSI KEPRI

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007 SEBESAR -0,03 PERSEN

KINERJA PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN II 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2014 SEBESAR 3,41 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III-2013

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013 SEBESAR -3,30 PERSEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN II/2016

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III/2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2013 SEBESAR 2,93 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

No. 64/11/13/Th.XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2012

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013

PDRB/PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2009

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III/2016

EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I 2014 TUMBUH 6,5 PERSEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008 SEBESAR -3,94 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2008 SEBESAR 5,02 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III/2012

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

Transkripsi:

No. 063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2013 Secara umum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan III-2013 terjadi perlambatan. Kontribusi terbesar dari melambatnya pertumbuhan adalah pengaruh dari menurunnya pertumbuhan sektor pertambangan. Faktor lain yang juga mempengaruhi perekonomian adalah kenaikan harga BBM yang berimbas pada sektor angkutan, sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel & restoran. Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan III-2013 tumbuh sebesar 6,17% (qtoq) dibandingkan triwulan sebelumnya dan apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu tumbuh 5,04% (y-on-y). Besaran PDRB atas Dasar Harga Berlaku pada triwulan III-2013 mencapai Rp 22,49 triliun atau setara Rp. 9,75 triliun jika dihitung atas dasar harga konstan 2000. Secara kumulatif, sampai dengan triwulan III-2013, perekonomian Kalimantan Selatan tumbuh sebesar 5,27 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu (c to c). Tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi (qtoq) adalah sektor pertanian 15,74%, sektor perdagangan, hotel dan restoran 6,00% dan sektor pengangkutan dan komunikasi 5,95%. Sementara untuk pertumbuhan (y-on-y) adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 10,92%, sektor jasa-jasa 9,53% dan sektor bangunan 8,73%. Struktur perekonomian pada triwulan ini didominasi oleh sektor pertanian, sektor pertambangan dan sektor perdagangan, hotel & restoran, masing-masing memberikan kontribusi sebesar 22,64%, 20,86%, dan 16,34%. Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan masih tumbuh positif karena dorongan permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga. Pola penyerapan anggaran agak berbeda pada triwulan III 2013 ini dibanding triwulan III 2012, dimana pembayaran gaji ke-13 pada tahun 2013 ini direalisasikan pada triwulan III sehingga secara y on y pertumbuhan konsumsi pemerintah relatif tinggi. Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara 1. Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Pada triwulan III-2013 PDRB atas dasar harga berlaku mencapai 22,49 triliun rupiah atau naik 8,02% jika dibandingkan dengan PDRB pada triwulan II-2013, atau jika dihitung dengan harga konstan (2000) pada triwulan III- 2013 mencapai 9,75 triliun rupiah mengalami kenaikan 6,17% dari triwulan II-2013. Kondisi perekonomian dunia yang sedang lesu turut berpengaruh perekonomian regional Kalimantan Selatan. Sementara kondisi pertumbuhan nasional yang melambat juga terlihat dari pertumbuhan ekonomi y-o-y di Kalimantan Selatan. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013 1

Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang terbesar pada triwulan III-2013 adalah sektor pertanian sebesar 5,09 triliun rupiah, kemudian sektor pertambangan dan penggalian sebesar 4,69 triliun rupiah, disusul sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 3,68 triliun rupiah. Sedangkan nilai tambah bruto paling rendah adalah sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 122,44 milyar rupiah. Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, tiga sektor yang memberikan nilai tambah bruto terbesar adalah sektor pertanian 2,60 triliun, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,88 triliun rupiah, disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 1,57 triliun rupiah. Tabel 1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Juta Rupiah) Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan Triw I-2013 Triw II-2013 Triw I-2013 Triw II-2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan 2,644,494.62 4,309,570.01 5,092,722.57 1,382,076.28 2,249,316.93 2,603,310.05 Perikanan 2 Pertambangan dan Penggalian 4,563,247.22 4,642,901.56 4,691,162.49 1,877,625.58 1,901,159.49 1,883,864.20 3 Industri Pengolahan 1,780,181.32 1,831,303.47 1,889,718.24 887,660.66 902,216.26 913,570.84 4 Listrik Gas dan Air Bersih 113,101.55 118,082.93 122,442.75 45,516.17 46,830.58 47,731.62 5 Konstruksi 1,155,378.37 1,226,075.24 1,308,781.18 504,460.65 528,345.44 550,329.80 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,123,809.70 3,395,463.60 3,676,622.47 1,384,837.48 1,484,659.66 1,573,693.16 7 Pengangkutan dan Komunikasi 1,718,777.06 1,785,428.08 1,935,590.64 776,098.84 795,917.40 843,282.28 8 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 1,069,255.45 1,114,081.32 1,177,621.13 385,292.17 395,093.58 404,469.02 9 Jasa-Jasa 2,191,114.19 2,400,310.05 2,599,467.73 831,558.26 877,090.22 926,901.87 PDRB Dengan Migas 18,359,359.47 20,823,216.27 22,494,129.20 8,075,126.09 9,180,629.56 9,747,152.84 PDRB Tanpa Migas 18,185,443.11 20,650,832.85 22,315,550.96 7,972,464.85 9,077,670.00 9,643,352.94 2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2013 Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan III-2012 tumbuh 6,17%, tapi mengalami perlambatan bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Kenaikan tertinggi pada triwulan ini terjadi pada sektor pertanian (15,74%), sektor perdagangan, hotel & restoran (6,00%), dan sektor angkutan & komunikasi (5,95%). Panen padi dan palawija masih terjadi pada beberapa tempat di wilayah Kalimantan Selatan kendati besarannya terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya. Produksi padi di Kalsel pada triwulan III-2013 mencapai 796.357 ton atau meningkat 17,51% dari triwulan II-2013 dengan total produksi 677.714 ton. Begitu pula dengan produksi jagung, kedelai, kacang hijau dan ubi kayu mengalami kenaikan dibanding triwulan sebelumnya. Namun demikian, terjadinya musim kemarau yang cukup panjang membuat luas panen banyak berkurang karena terjadi puso atau gagal panen. Pertumbuhan subsektor tanaman bahan makanan kendati masih meningkat dari triwulan sebelumnya ternyata tumbuhnya tidak setinggi triwulan yang sama tahun lalu. Sektor perdagangan, hotel dan restoran masih tumbuh 6,00%, juga mengalami perlambatan dibanding triwulan II-2013 yang tumbuh 7,21%. Sektor ini dipengaruhi oleh kondisi sektor primer dan sekunder serta lalu lintas impor bahan makanan dan barang non makanan dari luar Kalsel yang banyak diperjual belikan di pasaran. Peningkatan produksi pertanian tanaman bahan makanan (beras) turut menunjang kenaikan ekspor antar daerah. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013

Imbas dari kenaikan BBM mulai terasa pada triwulan III-2013 ini, harga-harga mengalami lonjakan yang tinggi yang membuat daya beli masyarakat menjadi turun. Tabel 2 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor (persen) Sektor Triw I s/d Triw III 2013 Triw I s/d Triw III 2012 Triw III-2012 Triw II-2013 c-to-c y-o-y q-to-q (1) (2) (3) (4) 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 3.53 3.15 15.74 2. Pertambangan dan Penggalian 1.67 1.09-0.91 3. Industri Pengolahan 4.31 3.27 1.26 4. Listrik dan Air Bersih 6.04 5.40 1.92 5. Konstruksi 8.38 8.73 4.16 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7.87 8.01 6.00 7. Angkutan dan Komunikasi 7.18 6.99 5.95 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 11.07 10.92 2.37 9. Jasa-jasa 8.18 9.53 5.68 PDRB dengan Migas 5.27 5.04 6.17 Pada triwulan ini bersamaan dengan bulan puasa, tingkat hunian hotel mengalami penurunan yang cukup besar. Kendati demikian, acara-acara rapat dan meeting yang menggunakan fasilitas aula hotel masih ada sehingga sedikit mendukung pertumbuhan hotel agar penurunannya tidak bertambah dalam. Berkaitan dengan bulan puasa tersebut, jumlah pedagang musiman terjadi peningkatan yang mendorong melonjaknya omset perdagangan. Omset pasar ramadhan meningkat pesat karena harga produk yang dijual mengalami kenaikan. Liburan sekolah juga turut meningkatkan sektor perdagangan khusus hasil industri yaitu seragam dan peralatan untuk sekolah. Kenaikan harga BBM turut mempengaruhi kenaikan tarif angkutan. Kendati demikian, sektor ini masih tumbuh lebih baik dari periode sebelumnya karena faktor liburan sekolah dan menjelang hari raya Idul Fitri membuat banyak masyarakat yang memerlukan angkutan untuk bepergian ke luar kota maupun ke luar daerah. Pertumbuhan sektor angkutan & komunikasi pada triwulan III-2013 sebesar 5,95% lebih tinggi dari triwulan 2-2013 yang tumbuh 2,55%. Penggunaan alat komunikasi juga membuat pertumbuhan komunikasi tumbuh dengan stabil seperti pada periode sebelumnya. Sektor lain yang juga tumbuh di atas lima persen adalah sektor jasa-jasa 5,68%. Pertumbuhan sektor sektor jasa-jasa karena adanya peningkatan belanja pemerintah (pegawai, barang dan jasa dan transfer sosial) dan beberapa honor yang berkaitan dengan kegiatan mendorong meningkatnya NTB pemerintahan. Kinerja sektor hiburan dan rekreasi juga meningkat berkaitan dengan adanya cuti bersama pada hari besar keagamaan dimana obyek wisata banyak dikunjungi oleh wisatawan. Dalam kondisi tekanan perekonomian global yang kurang menggembirakan, pertumbuhan sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan pada triwulan III-2013 ini masih menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013 3

sebelumnya. Kenaikan subsektor ini dipengaruhi adanya peningkatan pendapatan perbankan berupa penyaluran kredit. Kredit yang disalurkan perbankan pada triwulan III-2013 ini sudah mencapai 28,81 triliun rupiah didominasi oleh kredit konsumsi sebesar 39,96%, modal kerja 32,96% dan sisanya untuk investasi sebesar 27,08%. Kredit yang disalurkan untuk usaha UMKM juga cukup besar yaitu sebesar 9,63 triliun rupiah atau 31,65%, menurun dibanding triwulan sebelumnya yaitu 33,31%. Kemudian jika dilihat menurut sektornya, maka porsi kredit terbesar adalah pada sektor perdagangan 22,27%, sektor pertanian sebesar 11,41% dan untuk dunia usaha sebesar 6,24%. Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang mencerminkan pertumbuhan PDRB selama satu tahun pada triwulan III (yoy), perekonomian triwulan III-2013 meningkat sebesar 5,04%. Sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan 10,92%, sektor jasa-jasa 9,53% dan sektor konstruksi 8,73%. 3. Struktur PDRB Triwulan III-2013 Sektor yang masih menjadi primadona dan penyumbang terbesar bagi perekonomian di Kalimantan Selatan selama triwulan III-2013 adalah sektor primer seperti sektor pertanian (22,64%) serta sektor pertambangan dan penggalian (20,86%). Gabungan dari peranan kedua sektor tersebut sekitar 43,50% dari total nilai tambah yang dihasilkan seluruh faktor produksi di wilayah ini. Sektor perdagangan, restoran dan perhotelan seperti pada waktu sebelumnya tetap berada pada urutan ke tiga (16,34%). Tabel 3 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen) Sektor Tahun 2013 Triwulan I Triwulan I Triwulan III (1) (2) (3) (4) 1.Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 14.40 20.70 22.64 2. Pertambangan dan Penggalian 24.86 22.30 20.86 3.Industri Pengolahan 9.70 8.79 8.40 4.Listrik dan Air Bersih 0.62 0.57 0.54 5.Konstruksi 6.29 5.89 5.82 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 17.01 16.31 16.34 7. Angkutan dan Komunikasi 9.36 8.57 8.60 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 5.82 5.35 5.24 9. Jasa-jasa 11.93 11.53 11.56 PDRB dg Migas 100.00 100.00 100.00 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013

Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sektor yang mengalami peningkatan kontribusi adalah sektor pertanian dari 20,70% menjadi 22,64% atau naik 1,94 poin. Pada bulan Agustus-September masa panen tanaman bahan makanan mencapai puncaknya, begitu pula halnya dengan komoditas perkebunan yang terjadi peningkatan yaitu produksi kelapa sawit dengan hasil olahan berupa CPO. Sedangkan produksi batubara selama triwulan III-2013 sebanyak 5,45 juta ton, turun 54,29% dari produksi batubara selama triwulan II-2013 yaitu 11,92 juta ton. Hal ini disebabkan masih lemahnya demand negara tujuan ekspor seperti China, India dan Jepang. Imbasnya kinerja ekspor juga semakin terasa dimana pertumbuhan ekspor Kalsel menjadi negatif. Subsektor penggalian terjadi perlambatan seiring dengan melambatnya kondisi sektor konstruksi. Faktor lain yang turut mempengaruhi melambatnya kinerjanya adalah bulan puasa, dimana pada bulan ini para pelaku usaha penggalian banyak yang vakum atau beristirahat dari pekerjaannya. 4. PDRB Menurut Penggunaan Triwulan III- 2013 Triwulan III 2013 yang diwarnai dengan momen Ramadhan, Idul Fitri dan tahun ajaran baru memberikan dorongan komponen konsumsi domestik sehingga mengalami kenaikan dibanding triwulan sebelumnya. Namun dari komponen eksternal, ternyata perdagangan luar negeri Kalimantan Selatan mengalami penurunan nominal. Nilai-nilai nominal tiap komponen PDRB Penggunaan disajikan pada tabel 4 di bawah ini. Tabel 4 PDRB Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Juta Rupiah) Komponen Penggunaan Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Triw II-2013 Triw II-2013 (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 10.007.610,93 10.635.939,55 4.071.108,70 4.230.324,10 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 100.513,16 106.543,95 40.474,89 41.648,66 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3.273.121,98 3.570.976,08 1.215.904,92 1.315.609,12 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4.410.374,83 4.745.563,31 1.688.349,11 1.804.845,20 5. Perubahan Inventori 994.614,11 1.826.050,81 559.386,84 948.993,37 6. Ekspor 13.041.077,20 12.784.687,29 5.573.362,41 5.412.325,60 7. Dikurangi Impor 11.004.095,93 11.175.631,79 3.967.957,31 4.006.593,20 PDRB dg Migas 20.823.216,27 22.494.129,20 9.180.629,56 9.747.152,84 Dari sisi demand, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan III-2013 didorong oleh permintaan domestik yaitu konsumsi rumah tangga dan lembaga nonprofit, konsumsi pemerintah dan PMTB (seperti disajikan pada Tabel 5). Konsumsi rumah tangga (q to q) naik 3,91% dan konsumsi lembaga nonprofit meningkat 2,90%. Kenaikan konsumsi rumah tangga akibat dari momen puasa yang meningkatkan konsumsi makanan serta momen lebaran dan tahun ajaran baru yang meningkatkan konsumsi pakaian jadi, alat tulis/peralatan sekolah, Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013 5

barang tahan lama (konsumsi nonmakanan). Selain itu, pembayaran realisasi gaji ke-13 pada triwulan III ini juga meningkatkan konsumsi rumah tangga. Komponen konsumsi pemerintah juga mengalami kenaikan akibat penyerapan anggaran yang terus meningkat. Selain itu terdapat pola yang berbeda pada triwulan III 2013 tahun ini dibanding triwulan III 2012 yaitu pembayaran gaji ke-13 terealisasi di triwulan ketiga. Hal ini menyebabkan pertumbuhan konsumsi pemerintah secara y on y triwulan III 2013 mencapai 2 (dua) digit yaitu 11,43 persen. Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan positif seiring dengan meningkatnya output dari sektor konstruksi. Selain itu, berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi penanaman modal asing (PMA) pada triwulan ketiga ini mengalami peningkatan sekitar 30,24 persen. Alokasi PMTB akan memberikan pengaruh penting untuk meningkatkan kinerja perekonomian regional. Apabila dilihat dari faktor eksternal, ekspor luar negeri menunjukkan penurunan sekitar 4,00% terutama komoditas batubara yang menjadi produk ekspor unggulan Kalimantan Selatan. Meskipun ekspor luar negeri Kalimantan Selatan mengalami penurunan, namun dilihat dari pasar domestik Indonesia, ekspor Kalimantan Selatan ke luar propinsi mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,01% karena di beberapa kabupaten sentra produksi padi mengalami puncak panen, dimana pada triwulan ini peningkatan produksi padi mencapai 17,51% dibanding triwulan sebelumnya. Namun secara total, nilai ekspor Kalimantan Selatan (baik luar negeri maupun luar propinsi) tumbuh negatif yaitu -2,89% dibanding triwulan sebelumnya. Pada triwulan ini, impor luar negeri mengalami kenaikan terutama pada komoditas BBM. Kenaikan ini seiring dengan kenaikan produksi industri besar sedang pada triwulan III 2013 dibanding triwulan II 2013 yaitu pada industri makanan, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, serta industri karet dan barang dari karet/plastik. Impor domestik juga mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga sebagai imbas dari momentum bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Pada triwulan III 2013 ini, nilai impor Kalimantan Selatan mengalami pertumbuhan sebesar 0,97 persen. Tabel 5 Laju Pertumbuhan Komponen PDRB Penggunaan (Persen) Triw II-2013 Triw I-2013 Triw II-2013 Triw III-2012 Triw I s/d Triw III 2013 Triw I s/d Triw III 2012 Sumber pertumbuhan Komponen Penggunaan q-to-q q-to-q y-o-y c-to-c c to c (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 0,57 3,91 7,53 7,51 3,36 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 3,51 2,90 9,74 8,39 0,04 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 16,81 8,20 11,43 8,25 1,06 4. Pembentukan Modal tetap Bruto (PMTB) 5,10 6,90 9,98 10,07 1,82 5. Ekspor -3,23-2,89-4,43 0,88 0,57 6. Dikurangi Impor -3,53 0,97 3,74 5,96 2,65 PDRB dengan Migas 13,69 6,17 5,04 5,27 5,27 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013

Peranan komponen pendorong perekonomian regional dari sisi demand dapat dilihat dari struktur PDRB menurut penggunaan. Sampai pada triwulan ini komponen konsumsi rumah tangga mendominasi struktur PDRB penggunaan lebih dari 47 persen. Apabila dilihat per komponen, komponen ekspor dan impor masing-masing mengambil porsi 56,84% dan 49,68% dari total nilai tambah. Namun komponen impor disini adalah sebagai pengurang sehingga apabila dilihat secara netto (selisih ekspor dan impor), net ekspor berperan hanya 7,15%. Selanjutnya komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 21,10% dan konsumsi pemerintah sebesar 15,88%. Sektor Tabel 6 Struktur PDRB Menurut Penggunaan (persen) Triwulan II Tahun 2013 Triwulan III (1) (2) (3) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 48,06 47,28 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba 0,48 0,47 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 15,72 15,88 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 21,18 21,10 5. Perubahan Inventori 4,78 8,12 6. Ekspor 62,63 56,84 7. Dikurangi Impor 52,85 49,68 PDRB dg Migas 100,00 100,00 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013 7