Hasil Praktikum dan Kesimpulan. Tabel 1a: Urea - Data untuk kaliberasi Doubling Dilution. Konsentrasi Stok Urea = 100 mg/dl

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM 4. Metabolisme Glukosa, Urea dan Triglisireda (Teknik Spektrofotometri)

LAPORAN PRAKTIKUM 4 METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETER) Hari/Tanggal : Kamis/11 Oktober 2012 :

Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)

Praktikum metabolisme glukosa, urea dan trigliserida (Tehnik Spektrofotometri)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME I (GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA) DAN SPEKTROFOTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM 04 METABOLISME & SPEKTROFOTOMETRI

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETRI)

Tourniquet Swab alkohol Tempat pembuangan yang tajam Jarum EDTA Tempat pembuangan yang kena darah

Laporan Praktikum METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM 4 BM 506 METABOLISME GLUKOSA,UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEHNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Urea - data untuk kalibrasi doubling dilution

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI

PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, TRIGLISERIDA, DAN UREA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Hasil Doubling Delution Glukosa

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK IV

LAPORAN PRAKTIKUM IV METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Nilai Absorbance Larutan Urea (Doubling Dilution)

METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETRI)

BM 506 KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM 04 METABOLISME GLUKOSA, TRIGELISERIDA DAN UREA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK IV. : Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)

LAPORAN PRAKTIKUM Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) BINAYANTI NAINGGOLAN ( )

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, TRIGLISERIDA, DAN UREA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( )

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Soal Latihan UTS Mata Kuliah Ketrampilan Dasar Laboratorium Biomedik 2011

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Laporan praktikum biomedik 3 BM 506 METABOLISMEGLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETER) Kelompok : Melya susanti Sunarti Hari/tanggal

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

LAPORAN PRATIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, dan TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yunita Wannur Azah

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

METABOLISMEGLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETER)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometer)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Meutia Atika Faradilla ( )

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

MEDAN, 15 DESEMBER Oleh : ERNAWATI SEMBIRING DORRA RIBTA ALAM MARA IMAM TAUFIQ SIREGAR

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL

Laporan Praktikum Biomedik 3 BM 506 Metabolisme Glukosa, Urea Dan Trigliserida (Teknik Spektofotometri)

HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Jumlah point = 75 (10 poin per soal 5 min, 5 poin per soal 2 min dan 20 poin per soal 10min )

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PENGENCERAN GLUKOSA

Laporan Praktikum 3. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK ELISA PEMERIKSAAN KUANTITATIF MANNAN BINDING LECTIN (MBL) PADA PLASMA DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM 03 METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA DENGAN TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR KULTUR JARINGAN

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH

Praktik Biomedik 506 Ketrampilan Dasar Laboratorium. Laporan Praktikum ph Meter, Buffer dan Pengenceran

Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga

Grafik Serapan Standar McFarland Scale pada Panjang Gelombang 500nm

PRAKTIKUM 3 : PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA. Oleh : Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Jekson Martiar Siahaan

PRAKTIKUM ELISA (Enzyme- linked Immunosorbent Assay) Melviana Maya Anjelir Antika. Kamis 9 Januari 2014, pukul

Laporan Praktikum 3. Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa. Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy

Laporan Praktikum ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. oleh : Lucia Aktalina dan Selly Oktaria. Kamis, 26 September 2012

LAPORAN PRAKTIKUM 03 METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA DENGAN TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

ph = pk a + log ([A - ]/[HA])

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Analitik yang berdasarkan

PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PH METER

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK ELISA PEMERIKSAAN KUANTITATIF MANNAN BINDING LECTIN PADA PLASMA DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR SEL

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

SOAL LATIHAN UAS MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOMEDIK. Bentuk UAS tahun ini: Ada 3 bagian:

LAPORAN PRAKTIKUM 2 ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 31 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM TEHNIK DASAR : PENGGUNAAN PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

KESEIMBANGAN ASAM BASA

Cara Pemeriksaan Kolesterol Total, kolesterol-hdl, Kolesterol-LDL dan. mutu dengan menggunakan serum kontrol yang nilainya normal dan abnormal.

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

: Kirana patrolina sihombing

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

BM-506 KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Salah satu cara orang untuk bertahan hidup adalah dengan makan.

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM 4 METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Oleh: Lucia Aktalina dan Liza Mutia Kamis, 11 Oktober 212 Jam 8. 11. WIB Tujuan praktikum: Mengerti dan memahami tehnik pengenceran dan pembuatan larutan, karena merupakan persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan praktikum ini Mengerti mengenai dasar-dasar tehnik spektrofotometri meliputi: prinsip dasar spektrofotometer, Kuvet, larutan standar, larutan blanko serta Hukum Beer-Lambert Memperoleh nilai serapan Glukosa, Trigliserida, dan Urea melalui spektrofotometer sehingga kadarnya dapat dihitung Melatih dalam hal pembuatan grafik serta interpretasinya Melatih untuk Praktikum Metabolisme II Hasil Praktikum dan Kesimpulan Tabel 1a: Urea - Data untuk kaliberasi Doubling Dilution Konsentrasi Stok Urea = 1 mg/dl Faktor Konsentrasi (mg/dl) Serapan Sampel Grup 5 Serapan SampelcGrup 3 1 1 1,66643 3,644 2 5 1,8744 3,8539 4 25 > 4, 2,8591 8 12,5 > 4, 2,5624 16 6,25 1,8184,7944 32 3,125 1,2818,7829 64 1,5625,596,39 128,78125,4914,1797 Blanko

Serapan 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1,5 Perbandingan Serapan dengan Konsentrasi Urea pada Doubling Dilution y =,7x + 1,287 R² =,162 2 4 6 8 1 12 Konsentrasi Urea (mg/dl) y =,35x +,994 R² =,644 Grup 5 Grup 3 Linear (Grup 5) Linear (Grup 3) Gambar 1a. Grafik Perbandingan Serapan dengan Konsentrasi Urea pada Doubling Dilution Jika dibandingkan antara R 2 Grup 5 dan Grup 3, maka Grup 3 lebih baik dalam hal ketepatan melakukan doubling dilution larutan urea. Hal ini terlihat dari nilai R 2 pada Grup 3 lebih besar daripada Grup 5. Dari grafik 1a, didapat nilai R 2 pada Grup 5 adalah 16,2%, hal ini menunjukkan bahwa pengenceran yang dilakukan sangat tidak sesuai dan tepat dengan prosedur, karena nilai R 2 sangat jauh dari 1. Hal ini terjadi mungkin ada kesalahan dalam membuat larutan baik dalam mengukur larutan, alat yang digunakan sewaktu mengukur, ketepatan mengukur volume yang digunakan dan reagensia yang digunakan. Pada Grup 5 mengukur larutan yang akan diencerkan menggunakan pipet Mohr dan tidak dilakukan inkubasi pada waterbath, tetapi dilakukan inkubasi pada suhu ruangan Nilai R 2 pada grup 5 sebesar 16, 2 % bisa juga disebabkan oleh pemberian reagensia terlebih dahulu dari urea yang diencerkan, hal ini tentunya akan membuat reaksi enzimatis sehingga hasil yang didapat menjadi bias. Berdasarkan Hukum Beer-Lambert : A = ϵdc, maka pada percobaan pengenceran pada Grup 3 dan Grup 5 tidak sesuai. Terlihat dari grafik garis linear yang dihasilkan.

Grafik yang dihasilkan sangat jauh menyimpang dari garis lurus dan juga terlihat dari nilai R 2 masing-masing grafik. Tabel 1b: Urea- Data Kaliberasi untuk Decimal Dilution Konsentrasi Stok Urea = 1 mg/dl Faktor Konsentrasi (mg/dl) Serapan Sampel Grup 5 Serapan Sampel Grup 3 1 1 1,564 1,8732 3 3,35 1,3327 3,1922 1 1,3883,8422 3,335,1275,5763 1 1,185,51 3,335,183,199 Blanko Perbandingan Serapan dengan Konsentrasi Urea pada Decimal Dilution 4 Serapan 3,5 3 2,5 2 y =,3x +,34 R² =,925 Grup 5 Grup 3 1,5 1,5 y =,15x +,183 R² =,792 2 4 6 8 1 12 Konsentrasi Urea (mg/dl) Gambar 1b. Grafik Perbandingan Serapan dengan Konsentrasi Urea pada Decimal Dilution

Dari grafik diatas diperoleh bahwa grup Grup 3 lebih akurat dalam melakukan pengenceran Decimal Dilution dibandingkan grup Grup 5. Hal ini jelas terlihat dari nilai R 2 grup Grup 3 adalah 92,5% sedangkan grup Grup 5 R 2 adalah 79,2% Hal tersebut diatas disebabkan oleh karena sewaktu melakukan pengenceran grup Grup 3 menggunakan pipet otomatis dalam mengukur jumlah larutan sehingga hasil lebih akurat, sedangkan grup Grup 5 menggunakan pipet Mohr. Pada grup Grup 5 inkubasi hanya dilakukan pada suhu ruangan saja tidak diinkubasi di waterbath. Oleh karena sudah sampel yang sudah tercampur reagensia sudah terlalu lama dibiarkan dalam suhu ruangan Berdasarkan Hukum Beer-Lambert : A = ϵdc, pengenceran yang dilakukan kedua grup tidak sesuai. Tabel 2a: Glukosa - Data untuk Kaliberasi Doubling Dilution Konsentrasi Glukosa 1 mg/dl Faktor Konsentrasi (mg/dl) Serapan Sampel grup 2 Serapan Sampel grup 4 1 1 3,2527 3,7527 2 5 2,7859 2,242 4 25 2,3442 2,393 8 12,5 2,753 1,2728 16 6,25 1,79,4635 32 3,125 1,275,167 64 1,5625,661,613 128,78125,3823,386

Serapan 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1,5 Perbandingan Serapan dengan Konsentrasi Glukosa pada Doubling Dilution y =,24x + 1,189 R² =,71 y =,36x +,327 R² =,9 5 1 15 Konsentrasi Glukosa (mg/dl) Meja 2 Meja 4 Linear (Meja 2) Linear (Meja 4) Gambar 2a. Grafik Perbandingan Serapan dengan Konsentrasi Glukosa pada Doubling Dilution R 2 yang dihasilkan kedua grup menunjukkan hasil yang sangat berbeda. Grup 4 menghasilkan R 2 9%, hal ini bearti grup Grup 4 lebih akurat melakukan Doubling Dilution dibandingkan Grup Grup 2 dengan nilai R 2 7% Dari grafik garis linear yang dihasilkan, pada grup Grup 4 hanya dua pengenceran saja yang sesuai dengan rumus yang dihasilkan. Sedangkan pada Grup 2 hanya satu pengenceran saja yang sesuai dengan rumus yang dihasilkan Hukum Beer-Lambert tidak sesuai dengan hasil yang terlihat pada grafik. Tabel 2b: Glukosa - Data untuk Kaliberasi Decimal Dilution Konsentrasi Glukosa 1 mg/dl faktor Konsentrasi (mg/dl) Serapan Sampel Grup 2 Serapan Sampel Grup 4 1 1 2,3471 3,5128 3 33,5,6853,2425 1 1,1974,544 3 3,35,582,176 1 1,169,174 3,335,56,9

3,5 Perbandingan Serapan dengan konsentrasi Glukosa pada Decimal Dilution 3 2,5 y =,35x -,223 R² =,933 Meja 2 Serapan 2 1,5 1,5 y =,23x -,28 R² =,998 Meja 4 Linear (Meja 2) Linear (Meja 4) 2 4 6 8 1 12 Konsentrasi (mg/dl) Gambar 2b. Grafik Perbandingan Serapan dengan konsentrasi Glukosa pada Decimal Dilution Pada Decimal Dilution R 2 yanng dihasilkan kedua grup lebih besar dibandingkan dengan Double Dilution. Hal ini terlihat jelas pada nilai R 2 Grup 2 adalah 93,3% dan Grup 4 adalah 99,8 %. Tetapi Grup 4 jelas lebih akurat dibanding Grup 2 Hal ini mungkin saja praktikan melakukan pengenceran dengan lebih teliti lagi dalam mengukur volume larutan yang dibutuhkan atau menggunakan alat yang lebih akurat dibandingkan sewaktu membuat Doubling Dilution Dari keenam pengenceran yang dilakukan oleh grup 4 ada 3 pengenceran yang sesuai dengan rumus yang dihasilkan oleh grafik. Sedangkan grup 2 hanya satu pengenceran saja. Hukum Beer-Lambert tidak sesuai untuk pengenceran yang dilakukan oleh grup 2 dan grup 4 terlihat dari grafik yang dihasilkan.

Tabel 3. Konsentrasi Glukosa dan Urea dalam Plasma yang dibaca pada Grafik 1a s/d 2b serta yang dihitung melalui rumus Kit Glukosa Urea mhs: Franky mhs: Yulia mhs: Franky mhs: Yulia serapan sampel,1368,67,893,1252 dari grafik 1a/2a ( mg/dl) -5,2833 7,777-171,1-165,9714 dari grafik 1b/2b (mg/dl) 1,28 23,7143-6,2466-3,8533 dari rumus kit (mg/dl) 98,77 438,27 1,98 2,674 Dari perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus dari grafik untuk menghitung konsentrasi urea hasilnya sangat jauh berbeda dari rumus kit. Hal ini terjadi oleh karena rumus pada grafik 1a tidak sesuai lagi, apalagi dengan nilai R 2 yang sangat jauh dari nilai 1. Hal tersebut diatas disebabkan karena tidak tepat melakukan prosedur pengenceran. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi adalah mengukur volume dalam pengenceran. Inkubasi yang hanya dilakukan pada suhu ruangan ataupun reagensia yang sudah lama dibiarkan dalam suhu ruangan Hasil konsentrasi yang diperoleh rata-rata dibawah konsentrasi blanko, yang seharusnya semakin tinggi serapan dari blanko maka konsentrasi akan semakin besar pula. Dengan demikian rumus yang dihasilkan grafik tidak sesuai dengan rumus kit Tidak sesuainya hasil yang diperoleh dengan Hukum Beer-Lambert, sehingga hasil konsentrasi yang dihasilkan rumus grafik jauh dibawah konsentrasi blanko (minus)

Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Glukosa, Trigliserida dan Urea plasma mahasiswa Detil-detil Mahasiswa Frengky nasi campur, Telur, Bakwan Teh manis Yulia Segelas susu herbal, pisang coklat Jekson Molen Sari Pagi: Nasi gurih komplit Siang,: nasi putih, ayam goreng Henny mie goreng, air putih Rebecca Nasi komplit, sayur tempe, 1/2 ptg ayam goreng, gorengan A Glukosa Trigliserida Urea Kadar Kadar Kadar (mg/dl) A (mg/dl) A (mg/dl),1368 98,7726,3626 42,6652,893 1,949,67 438,2671,2486 276,689,1252 2,676,332 239,7112 1,5322 171,499,7163 15,2794,882 63,6823 1,4772 164,422,2559 5,4586,1393 1,5776 1,294 1143,143,1314 2,829,1663 12,722,638 7,8495,2654 5,6612,7,6 Perbandingan Konsentrasi dengan Serapan Glukosa antar Plasma Mahasiswa Yulia Serapan,5,4,3 Jekson,2,1 Rebecca Henny Frengky Sari 5 1 15 2 25 3 35 4 45 5 Konsentrasi Glukosa (mg/dl) Gambar 4a. Grafik Perbandingan Konsentrasi dengan Serapan Glukosa antar Plasma Mahasiswa

Dari grafik diatas terlihat Mahasiswa Yulia memiliki kadar Glukosa yang paling tinggi, dan yang paling rendah Mahasiswa Sari. Dari makanan yang dikonsumsi oleh kedua mahasiswa tersebut tidak sesuai dengan hasil konsentrasi glukosa yang dihasilkan serta keadaan umum kedua mahasiswa tersebut. Hal tersebut mungkin terjadi dari waktu pengambilan sampel yang berbeda, jarak antara konsumsi Karbohidrat terakhir dengan pengambilan sampel,jenis makanan yang dikonsumsi atau larutan standar yang dibuat. Larutan sampel yang dibuat mungkin tidak sesuai dengan prosedur. Larutan standard yang dipakai untuk menilai absorban setiap mahasiswa juga berbeda-beda, sehingga juga bisa menyebabkan perbedaan hasil dengan kelompok lain Perbandingan Konsentrasi dengan Serapan Trigliserida antar Plasma Mahasiswa 1,8 Serapan 1,6 1,4 1,2 1,8 Henny Sari Jekson,6,4,2 Frengky Yulia Rebecca 5 1 15 2 Konsentrasi Trigliserida (mg/dl) Gambar 4b. Grafik Perbandingan Konsentrasi dengan Serapan Trigliserida antar Plasma Mahasiswa Dari grafik diatas dapat dinilai Mahasiswa yang mempunyai nilai trigliserida paling tinggi adalah Jekson, dan yang terendah adalah Rebecca Hasil konsentrasi Trigliserida yang dihasilkan juga sangat tinggi tidak sesuai dengan keadaan mahasiswa yang sebenarnya. Hal ini mungkin terjadi karena

larutan sampel yang terlalu pekat, atau larutan standar yang dibuat tidak sesuai prosedur Hal ini sangat bergantung pada jenis makanan sebelum dilakukan pemeriksaan, tetapi tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh. Selain itu jarak antara waktu makan dengan waktu pengambilan sampel dan metabolisme lemak perindividu Larutan standar yang digunakan pada masing-masing pemeriksaan mahasiswa juga berbeda, sehingga absorban yang dihasilkan juga berbeda tergantung dari larutan standarnya. Kesalahan dalam membuat larutan sampel dapat juga mempengaruhi hasil, terutama dalam mengambil volume yang dibutukan dalam membuat larutan sampel,8,7 Perbandingan Konsentrasi dengan Serapan Urea antar Plasma Mahasiswa Jekson Serapan,6,5,4,3,2,1 rebecca Henny sari yulia Frengky 5 1 15 2 Konsentrasi Urea (mg/dl) Gambar 4c. Grafik Perbandingan Konsentrasi dengan Serapan Urea antar Plasma Mahasiswa Dari grafik diatas didapatkan konsentrasi tertinggi pada mahasiswa Jekson dan terendah adalah Frengky dan tidak sesuai dengan makanan yang dikonsumsi Hal ini sangat bergantung dari sumber makanan yang mengandung protein yang dikonsumsi oleh mahasiswa.

Larutan standar yang dipakai juga berbeda setiap mahasiswa dan cara pembuatan larutan sampel yang juga mempengaruhi. Kesimpulan Praktikum: Dari seluruh grup yang melakukan percobaan rata-rata menghasilkan R 2 < 95%, yang bearti banyaknya kesalahan dalam melakukan prosedur pengenceran, serta prosedur persiapan pemeriksaan spektrofotometri Hasil konsentrasi Glukosa, Trigliserida dan Urea yang diperoleh dari plasma dengan menggunakan rumus kit dibandingkan dengan menggunakan rumus grafik yang diperoleh sangat jauh berbeda. Untuk menghindari kesalahan yang tersebut hendaknya diperlukan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan setiap prosedur Selisih waktu antara pengambilan sampel dengan konsumsi makanan setiap mahasiswa yang diperiksa tidak sama sehingga juga mempengaruhi hasil. Larutan standar dan larutan yang buat masing-masing grup berbeda-beda serapannya sehingga hasil yang diperoleh juga sangat jauh berbeda dan tidak relevan dengan keadaan mahasiswa sebenarnya Larutan reagensia dengan sampel terlalu lama dibiarkan dalam suhu kamar, sehingg tidak semua grup yang melakukan inkubasi dengan waterbath Saran: Setiap mahasiswa hendaknya melakukan setiap prosedur dengan teliti terutama dalam hal pengukuran. Hal ini juga bisa didukung dengan ketersediaan alat yang cukup Jarak antara waktu pengambilan sampel dengan mengkonsumsi makanan sebaiknya dicatat terlebih dahulu, sehingga hasil yang diperoleh bisa dianalisa dengan baik Larutan standar yang digunakan sebaiknya hanya satu, dan benar-benar dibuat dengan prosedur yang ada. Sehingga hasil yang diperoleh tidak jauh menyimpang