BAB I PENDAHULUAN. dapat dibedakan menjadi dua yaitu pihak eksternal dan pihak internal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan tersebut. Tujuan dari berdirinya suatu perusahaan adalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. Peran dari laporan keuangan adalah sebagai salah satu sumber informasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. batas lagi, segala aspek kehidupan dapat saling terkait dan mempengaruhi.

BAB I PENDAHULUAN. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui. informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena perusahaan lebih terstruktur dan adanya pengawasan serta monitoring

BAB I PENDAHULUAN. pengguna dalam pembuatan keputusan ekonomi (IAI, 2012). mengambil keputusan secara tepat adalah andal dan relevan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah ringkasan dari pencatatan transaksi - transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. utama yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut PSAK No. 1 (revisi 2012), laporan keuangan adalah suatu

ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) PADA KONDISI LABA DAN RUGI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA

SKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu alternative yang digunakan untuk. mengukur kinerja perusahaan. Laba yang dihitung menggunakan laba akrual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Penawaran saham perdana yang dilakukan perusahaan kepada publik (Initial

BAB I PENDAHULUAN. of Directors. Menurut Neumann dan Voetmann (1999) dalam Setiawan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelemahan. Wild et al. (2003) mengkritik bahwa akuntansi akrual

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan pengolahan atau manufaktur adalah perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan laporan yang sesuai fakta ini sedikit dapat digerakkan (tuned) sehingga dapat mengubah angka laba yang dihasilkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja seseoarang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. eksternal seperti : investor, kreditor, pelanggan, karyawan, dan. laporan keuangan merupakan catatan ringkas yang berisi informasi

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan yang dikeluarkan secara periodik oleh perusahaan, akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan (agen dan pemilik). Dalam teori keagenan (agency theory) menyatakan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manajer dalam memilih kebijakan akuntansi yang mempengaruhi laba untuk

BAB I PENDAHULUAN. seperti sole proprietorship biasanya peran ini dilakukan oleh pemilik. Tetapi pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat saat ini. Hal ini

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat utama para manajer untuk. menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan dengan perusahaan lain sehingga dapat menilai apakah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat tersebut, suatu perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah informasi laba dalam laporan laba rugi (Ningsaptiti,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan kinerja perusahaan. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia merupakan salah satu wadah berinvestasi yang baru

PERBEDAAN DISCRETIONARY ACCRUALS ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR LABA DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUGI

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (Schipper dan Vincent, 2003). Menurut Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu pencatatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bersaing guna mempertahankan efisiensi dan kelangsungan usahanya.

kepada pihak-pihak di luar korporasi. Sehubungan dengan itu Zahara dan Siregar laporan agar dapat membantu menterjemahkan aktivitas ekonomi dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan antara. kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomis di masa depan dan lain-lain (Suhardito et al, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan komponen penting dalam perusahaan yang

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan alat komunikasi antara pihak internal

BAB I PENDAHULUAN. Namun, selain itu manajer juga bertanggung jawab menyajikan laporan

BAB I PENDAHULUAN. (manajemen) dengan pihak eksternal seperti kreditor, investor, dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bersangkutan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang tinggi. Semakin tinggi nilai dari sebuah perusahaan, semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif dalam penghimpunan dana selain sistem perbankan. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1 (2012) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemegang saham dan calon investor untuk mengambil keputusan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. (Pearce and Robinson,2013 : 38). Teori keagenan mengansumsikan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Manajemen pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhinya. Oleh sebab itu dibutuhkan pihak-pihak yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang secara formal wajib dipublikasikan sebagai sarana pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap pengelolaan perusahaan kepada pemilik. Dari laporan keuangan tersebut salah satu parameter yang digunakan untuk menilai kinerja manajemen adalah laba. Para pemakai laporan keuangan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pihak eksternal dan pihak internal. Antara pihak internal dan pihak exsternal dalam suatu perusahaan mempunyai berbagai kepentingan sehingga mendorong timbulnya pertentangan yang dapat merugikan pihak-pihak yang memiliki kepentingan tersebut. Perusahaan pada umumnya banyak membutuhkan modal untuk keperluan operasional rutin, hal ini dapat dipenuhi dengan menerbitkan saham dan menjual kepada publik. Pada saat perusahaan akan menjual sahamnya kepada publik, manajer perlu memberikan informasi kondisi keuangan perusahaannya kepada publik. Agar kinerja perusahaan terlihat bagus, manajemen berusaha untuk mengatur laba, yaitu dengan melakukan manajemen laba. Ada berbagai cara dalam manajemen laba diantaranya memilih metode akuntansi atau kebijakan akrual. Metode ini mengendalikan transaksi akrual sehingga laba akan terlihat tinggi, tetapi transaksi tersebut tidak mempengaruhi aliran kas. Manajemen laba adalah 1

2 suatu tindakan intervensi dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Para manajer memiliki fleksibilitas untuk memilih beberapa alternatif dalam mencatat transaksi, sekaligus memilih opsi-opsi yang ada dalam perlakuan akuntansi. Fleksibilitas ini digunakan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengelola laba. Perilaku manajemen yang mendasari lahirnya manajemen laba adalah perilaku opportunistic manager dan efficient contracting. Perilaku manajemen oportunistic dikenal dengan istilah earnings management. Manipulasi dilakukan agar laba nampak sebagaimana yang diharapkan. Manipulasi juga bertujuan agar investor tetap tertarik dengan perusahaan tersebut. Sedangkan sebagai efficient contracting yaitu meningkatkan keinformatifan laba dalam mengkomunikasikan informasi privat. Menurut Scott (2006) manajemen laba adalah tindakan manajer untuk melaporkan laba yang dapat memaksimalkan kepentingan pribadi atau perusahaan dengan menggunakan kebijakan metode akuntansi. Laba atau earnings telah dijadikan sebagai suatu target dalam proses penilaian prestasi usaha suatu organisasi secara khusus adalah manajer, mengingat akan pentingnya keuntungan atau perolehan secara akuntansi (accounting income) untuk pembuatan keputusan oleh banyak pihak. Praktek manajemen laba dapat dipandang dari dua perspektif yang berbeda, yaitu sebagai tindakan yang salah (negatif) dan tindakan yang seharusnya dilakukan manajemen

3 (positif). Ada beberapa teori yang berhubungan dengan praktik manajemen laba yaitu teori agensi dan teori stewardship. Teori agensi (agency theory) menyatakan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih principal mempekerjakan orang lain sebagai agen untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agen tersebut (Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Teori Stewardship juga memberikan gambaran situasi dimana para manajer tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran hasil utama mereka untuk kepentingan organisasi. Sehingga teori ini mempunyai dasar psikologi dan sosiologi yang telah dirancang dimana para eksekutif sebagai steward termotivasi untuk bertindak sesuai keinginan prinsipal, selain itu perilaku steward tidak akan meninggalkan organisasinya sebab steward berusaha mencapai sasaran organisasinya. Sebelumnya para penganut teori stewardship menitikberatkan pada suatu struktur yang memungkinkan untuk manajer-manajer pada tingkat yang lebih tinggi (Donalson dan Davis, 1989, 1991, 1994; Fox dan Hamilton,1994). Sebagai contoh Donalson dan Davis (1991) berpendapat, bahwa CEO yang bertindak sebagai steward akan mempunyai sikap proorganisasional pada saat struktur manajemen perusahaan memberikan otoritas dan keleluasaan yang tinggi. Struktur tersebut memperlihatkan adanya disfungsional model of man dari teori agensi. Tetapi model of man

4 pada Stewardship Theory akan memaksimalisasi utilitas steward untuk mencapai tujuan organisasional dibandingkan dengan tujuan untuk diri sendiri. Earnings management oleh sebagian kalangan akademis dianggap sebagai profesional judgement atas laporan keuangan. Tindakan ini dapat menyesatkan pemakai laporan keuangan dengan menyajikan informasi yang tidak akurat. Bahkan kadang merupakan penyebab terjadinya tindakan ilegal, misalnya penyajian laporan keuangan yang terdistorsi atau tidak sesuai dengan sebenarnya. Ditinjau dari sudut pandang etika, tindakan ini berarti pelanggaran terhadap kepercayaan masyarakat. Ketika perusahaan melakukan praktik manajemen laba, gambaran laba tidak lagi dapat mewakili kinerja perusahaan secara fair, sehingga akan mengurangi realibilitas dari laba itu sendiri. Dengan demikian informasi laba menjadi kurang relevan, sehingga bisa disimpulkan bahwa pihak manajemen telah dengan sengaja melakukan tindakan manipulasi atau tindakan lainnya yang dapat mempengaruhi laporan keuangan. Masalah praktek manajemen laba terjadi ketika pihak manajemen mempunyai keyakinan kuat bahwa pihak investor tidak mempunyai akses informasi ke dalam perusahaan, sehingga investor akan melihat laporan keuangan tersebut sebagai laporan yang true report. Praktik manajemen laba bisa terjadi di berbagai perusahaan, baik di sektor perdagangan, manufaktur maupun sektor industri, jasa. Perusahaan sering kali menerbitkan saham dan

5 menjual kepada publik melalui penjualan saham kepada masyarakat (public offerings) dengan initial public offerings (SEO). Agar kinerja perusahaan terlihat bagus, manajemen berusaha untuk mengatur laba, yaitu dengan melakukan manajemen laba. Ada berbagai cara dalam manajemen laba, diantaranya pemilihan metode akuntansi atau kebijakan akrual, cara ini sering dilakukan dengan kebijakan akrual atau discretionary accruals, yaitu dengan mengendalikan transaksi akrual sehingga laba terlihat tinggi, akan tetapi transaksi tersebut tidak mempengaruhi aliran kas. Diungkapkan oleh Roshan bahwa transaksi akrual terdiri atas transaksi non discretionary accruals dan discretionary accruals. Beberapa bukti empiris menunjukkan bahwa perusahaan secara aktif mempraktikkan earnings management. Bila manajemen tidak mempengaruhi atau memanipulasi laporan keuangan, maka dapat disimpulkan bahwa earnings quality telah bernilai positif. Data-data yang dilaporkan berarti dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Tanpa campur tangan earnings management berarti laporan keuangan telah benar-benar merefleksikan kondisi sebenarnya suatu perusahaan dan akan membantu pihak stakeholder dalam memprediksi performa ekonomi perusahaan tersebut dimasa datang. Ketika relevansi laba dan nilai buku sebagai alat pengukur kinerja perusahaan dihadapkan dengan Praktik earings management yang dilakukan manajer. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pihak manajemen telah

6 dengan sengaja melakukan tindakan manipulasi atau tindakan lainnya yang dapat mempengaruhi laporan keuangan. Konsekuensinya akan lebih luas bila earnings management dilakukan oleh manajemen perusahaan go publik, pihak insvestor akan terlihat bodoh bila mempercayai laporan keuangan tersebut. Manajemen laba juga merupakan suatu fenomena yang sukar untuk dihindari karena fenomena ini merupakan dampak dari penggunaan dasar akrual dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam praktek diindikasikan bahwa para manajer melakukan tindakan tersebut untuk memaksimalkan utility dan nilai pasar perusahaan. Dengan diterbitkan indek syari ah di pasar modal Indonesia, dimaksudkan sebagai tempat untuk melakukan investasi keuangan yang sesuai dengan syari ah islam. Investasi tersebut dapat dilakukan pada berbagai kegiatan usaha yang berkaitan aktivitas menghasilkan suatu produk, asset, maupun jasa. Efek Syari ah tersebut mencakup saham syari ah, obligasi syari ah, reksadana syari ah, kontrak investasi Kolektif Efek Beraun Asset (KIK EBA) syari ah, dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip syari ah. Investasi dengan pemilikan Efek Syari ah dapat dilakukan di Pasar Modal baik secara langsung pada saat penawaran perdana, maupun melalui transaksi perdagangan sekunder di bursa. Pasar Modal menjadi alternatif investasi bagi para investor selain alternatif investasi lainnya seperti : menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara investor

7 dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrument keuangan jangka panjang. Sampai saat ini belum ditemukan penelitian yang mencoba untuk meneliti praktik manajemen laba pada indek syari ah (pasar modal syari ah). Hal ini harus menjadi perhatian serius bagi para Steakholders bank syari ah, baik pemilik/pemegang saham, komisaris, direksi, karyawan, dan dewan pengawas syari ah, nasabah, juga para akademisi ekonomi syari ah lainnya. Di masa depan kemungkinan terjadinya penyimpangan di Bank syari ah merupakan hal yang tidak mustahil, meskipun di situ ada Dewan Pengawas Syari ah. Harus dimaklumi bahwa simbol agama tidak menjamin sebuah lembaga menjadi bersih dari praktek penyimpangan manajemen laba. Sebelum terjadinya kasus yang bisa mencoreng lembaga syari ah khususnya yang masuk dalam Jakarta Islamic Index, maka sejak dini perlu diingatkan kepada pihak-pihak terkait agar komitmen menjahui penyimpangan tersebut. Berbicara masalah manajemen laba sangat menarik apabila dilakukan kajian mengenai praktik manajemen laba pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index. Hal ini didasari alasan karena sampai saat ini menurut pengamatan sementara yang penulis ketahui bahwa manajemen laba merupakan area yang controversial. Untuk permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada pengukuran manajemen laba menggunakan Modified Jones Model. Penelitian ini mengexsplor tentang pengukuran manajemen laba (earnings management) dengan kasus yang terjadi di pasar modal Indonesia

8 yang tergabung dalam indek syari ah sehingga memberikan gambaran yang menyeluruh (integrated) mengenai tindakan manajemen laba oleh manajer. Salah satu kelebihan pendekatan aggregate accruals (modified Jones) adalah pendekatan tersebut berpotensi untuk dapat mengungkap cara-cara untuk menaikkan atau menurunkan laba, karena cara-cara tersebut kurang mendapat perhatian untuk diketahui oleh pihak luar (Gumanti 2000). B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah perusahaan go public yang terdaftar di Jakarta Islamic Index melakukan praktik manajemen laba? 2. Apakah praktik manajemen laba (earnings management) yang terjadi di perusahaan go public yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index cenderung menaikkan atau menurunkan laba? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Mengidentifikasi praktik manajemen laba di perusahaan go public yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index ( Indek syari ah ). 2. Praktik tersebut diidentifikasi apakah manajemen cenderung melakukan tindakan menaikkan atau menurunkan angka laba dengan pendekatan model Jones yang dimodifikasi. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

9 a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penelitian selanjutnya terutama di Indonesia, dan dapat memperkaya literatur tentang pengaruh mekanisme dan motifasi manajemen terhadap praktik manajemen laba. b. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan pijakan bagi penelitian mendatang terkait dengan permodelan manajemen laba sehingga dapat di implementasikan sesuai dengan kondisi perusahaan di Indonesia. 2. Manfaat Praktis a. Hasil ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi profesi akuntan, investor untuk menambah wawasan mengenai praktik manajemen laba. b. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat merumuskan modelmodel tindakan manajemen laba.

10