EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

dokumen-dokumen yang mirip
Pra Rancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Campuran Asam Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK NITROGLISERIN DARI GLISEROL DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES BIAZZI KAPASITAS TON/TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

PRARANCANGAN PABRIK NITROGLISERIN DARI ASAM NITRAT DAN GLISERIN KAPASITAS TON PER TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS TON / TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh :

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY. PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI MOLASE DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS PRODUKSI kiloliter/tahun JUDUL TUGAS

NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK NITROGLISERIN DARI ASAM NITRAT DAN GLISERIN DENGAN PROSES BIAZZI KAPASITAS 20.

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15%

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK NITROBENZENA DARI BENZENA DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES BIAZZI KAPASITAS TON PER TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA SODIUM LAURYL SULFAT DARI LAURYL ALKOHOL, ASAM SULFAT DAN NATRIUM HIDROKSIDA KAPASITAS TON/TAHUN EXECUTIVE SUMMARY

TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK GLISEROL DARI CPO (Crude Palm Oil) DAN AIR DENGAN PROSES CONTINUOUS FAT SPLITTING KAPASITAS 44.

TUGAS PERANCANGAN PABRIK PHTHALIC ANHYDRIDE DENGAN PROSES VON HEYDEN KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun

SKRIPSI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai

BAB III SPESIFIKASI ALAT

PROSES DEHIDROGENASI ISOPROPANOL

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA-RANCANGAN PABRIK KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM DIFOSFAT HEPTAHIDRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM FOSFAT KAPASITAS TON / TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK WONOCAF DENGAN BAHAN BAKU UBI KAYU

TUGAS PERACANGAN PABRIK KIMIA

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA. Oleh :

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

Dosen Pembimbing 1. Dr. Ahmad M. Fuadi. 2. M. Mujiburohman Ph.D

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DENGAN REACTIVE DISTILLATION KAPASITAS TON PER TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN UDARA KAPASITAS TON/TAHUN

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

BAB III PERANCANGAN PROSES

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

TUGAS PRARANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DENGAN PROSES FERMENTASI PATI KAPASITAS KL/TAHUN.

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK BUTADIENASULFON DARI 1,3 BUTADIENA DAN SULFUR DIOKSIDA KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB III PERANCANGAN PROSES

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL MENGGUNAKAN DISTILASI REAKTIF KAPASITAS 60.

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PERACANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATAA KULIAH PERANCANGAN PABRIK KIMIA

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN

BAB III PERANCANGAN PROSES

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ASETANILIDA DARI ASAM ASETAT DAN ANILIN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh : 1. Yulian Amin Rais I

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

BAB III PERANCANGAN PROSES

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Daftar Gambar...

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN KATALIS ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA ETOKSI ETANA DARI ETANOL KAPASITAS TON/TAHUN

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ISOPROPANOL KAPASITAS TON/TAHUN

Transkripsi:

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK NITROGLISERIN DARI ASAM NITRAT DAN GLISERIN DENGAN KAPASITAS 50.000 Ton/Tahun Oleh : DEVI SILVIANITA 21030110151092 IIS AFRIYANI 21030110151126 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

EXECUTIVE SUMMARY JUDUL TUGAS TUGAS PERANCANGAN PABRIK NITROGLISERIN DARI ASAM NITRAT DAN GLISERIN. KAPASITAS PRODUKSI 50.000 TON / TAHUN I. STRATEGI PERANCANGAN Latar Belakang Industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan intermediate maupun bahan jadi adalah salah satu jenis industri yang berkembang pesat. Salah satu bagian dalam industri ini adalah industri kimia, baik yang memproduksi bahan baku kimia hulu maupun hasil olahannya. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan bahan-bahan kimia semakin besar sehingga pembangunan industri kimia perlu untuk ditumbuhkembangkan. Nitrogliserin merupakan salah satu bahan kimia yang bisa digunakan sebagai obat-obatan dan sebagai bahan peledak. Sebagai bahan obat misalnya, nitrogliserin digunakan sebagai obat untuk meredakan rasa sakit dan mengurangi frekuensi serangan angina pektoris. Sedangkan jika digunakan sebagai bahan peledak, nitrogliserin termasuk bahan peledak tingkat tinggi (high explosive) yang biasa dipakai sebagai bahan peledak di dalam dinamit dan propelan jenis double base dan triple base. Nitrogliserin sangat penting dalam usaha pertahanan negara, artinya bisa digunakan dalam keadaan darurat maupun sebagai bahan yang bisa dipakai untuk latihan perang. Selain sebagai bahan obat dan bahan peledak, nitrogliserin juga dapat dipakai dalam bidang-bidang lain semisal bidang pertambangan maupun usaha-usaha lain, baik sebagai bahan pembantu maupun bahan baku. Nitrogliserin dapat dihasilkan melalui proses nitrasi pada kondisi tertentu dengan menggunakan campuran asam nitrat dan asam sulfat. Asam-asam tersebut pada saat ini telah dapat diproduksi di dalam negeri begitu pula gliserinnya. Sampai saat ini, di Indonesia belum ada pabrik yang memproduksi nitrogliserin, sedangkan kebutuhan akan nitrogliserin diperkirakan terus meningkat sesuai dengan banyaknya industri maupun pihak-pihak yang

Dasar Penetapan Kapasitas Produksi memerlukannya. Kebutuhan nitrogliserin diperdagangan dunia pun terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk memenuhi kebutuhan nitrogliserin dalam negeri, negara Indonesia masih harus mengimpor. Sehingga sangat diperlukan studi perancangan pabrik pembuatan Nitrogliserin. Kapasitas pabrik merupakan faktor yang sangat penting dalam pendirian pabrik karena akan mempengaruhi perhitungan teknis dan ekonomis. Meskipun secara teori semakin besar kapasitas pabrik kemungkinan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar, tetapi dalam penentuan kapasitas perlu juga dipertimbangkan faktor lain yaitu: 1.Proyeksi Kebutuhan Nitrogliserin Konsumsi nitrogliserin diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Kebutuhan nitrogliserin di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 2000 ton/tahun, maka rancangan pabrik dengan kapasitas 50.000 ton/tahun tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan nitrogliserin di Indonesia pada tahun 2014. 2. Ketersediaan Bahan Baku Dasar penetapan lokasi pabrik Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gliserin diperoleh dari PT. Priscolin di Bekasi, asam nitrat diperoleh dari PT. Multi Nitrotama Kimia di Cikampek, asam sulfat diperoleh dari PT. Indonesian Acid Industry di Bekasi, natrium karbonat diperoleh dari PT. Samarth Chemicals Indonesia di Jakarta, dan etanol diperoleh dari PT. JR. Malabar Korea Indonesia di Jakarta. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka dalam perancangan pabrik nitrogliserin dipilih kapasitas perancangan sebesar 50.000 ton/tahun. Pemilihan lokasi adalah hal yang sangat penting dalam pendirian suatu pabrik, karena hal ini berhubungan langsung dengan segi operasional dan nilai, ekonomis pabrik yang akan didirikan. Berdasarkan beberapa pertimbangan maka lokasi pabrik nitrogliserin dari gliserin dan asam nitrat ini direncanakan akan didirikan di daerah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pemilihan lokasi pabrik berdasarkan pertimbanganpertimbangan sebagai berikut :

1.Faktor Utama Faktor ini mempengaruhi secara langsung tujuan utama pabrik yang meliputi produksi dan distribusi produk. Faktor utama ini meliputi : 1.1 Penyediaan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan nitrogliserin adalah gliserin dan asam nitrat. Untuk bahan baku gliserin dapat diperoleh dari PT. Priscolin yang berada di Bekasi, sedangkan asam nitrat diperoleh dari PT. Multi Nitrotama Kimia di Cikampek. 1.2 Pemasaran Produk Bekasi dilewati jalur utama transportasi, sehingga pemasaran nitrogliserin tidak menjadi masalah. Didukung oleh sarana transportasi yang memadai, distribusi atau pemasaran produk di pulau Jawa dan di luar pulau Jawa cukup baik, karena ada sarana pelabuhan laut untuk pemasaran luar pulau Jawa. 1.3 Transportasi Bekasi merupakan daerah yang mudah dijangkau karena telah ada sarana transportasi darat dan laut yang cukup memadai, sehingga untuk transportasi pemenuhan bahan baku maupun pemasaran produk dapat mudah dilaksanakan. 1.4 Tenaga Kerja Daerah Bekasi juga merupakan daerah yang padat penduduk sehingga juga mampu menyediakan tenaga kerja yang cukup. 1.5 Utilitas Utilitas meliputi kebutuhan akan listrik yang memadai, jumlah air yang digunakan untuk proses maupun untuk karyawan. Kebutuhan listrik dapat dipenuhi dari PLN dan generator sebagai cadangan jika PLN mengalami gangguan, sedangkan air diperoleh dari sungai Kalimalang, Bekasi yang mempunyai debit air cukup besar dengan fluktuasi antara musim hujan dan musim kemarau relatif kecil. 2. Faktor Penunjang Kebijakan Pemerintah Sesuai dengan kebijakan pemerintah tentang kebijakan pengembangan industri, daerah Bekasi telah dijadikan sebagai daerah kawasan industri.

Sehingga faktor-faktor lain seperti iklim, karakteristik lingkungan, dampak sosial serta hukum tentu sudah diperhitungkan. Dari pertimbangan faktor-faktor utama dan penunjang di atas maka lokasi pabrik nitrogliserin ini akan ditetapkan di daerah Bekasi, Jawa Barat. Proses Dasar pembuatan nitrogliserin adalah proses nitrasi dengan bahan baku gliserin dan asam nitrat dengan katalisator asam sulfat. Untuk menyempurnakan reaksi, salah satu reaktan diberikan berlebih. Ada beberapa macam proses pembuatan nitrogliserin, diantaranya: 1. Schmid-Meissner Continous Process Prosesnya meliputi nitrasi, pemisahan, dan pemurnian nitrogen secara netralisasi dan pencucian. Nitratornya berbentuk tangki berpengaduk, dilengkapi pipa-pipa pendingin vertikal. Sebagai medium pendingin dipakai brine yang masuk pada suhu 5 o C. Asam campuran masuk dari bagian bawah nitrator dan gliserin masuk dari bagian atas sedangkan hasilnya keluar secara overflow ke separator. Suhu nitrator dijaga jangan lebih dari 18 o C dan tekanan atmosfer. Nitrogliserin yang telah terpisah dicampur dengan larutan pencampur yang panas, berupa soda dan ammonia dan kemudian diemulsi dengan udara. Pemisahan nitrogliserin dan sisa asam berdasarkan pembentukan dua lapisan dan perbedaan densitas. Sisa asam yang densitasnya lebih kecil berada pada lapisan atas dan nitrogliserin pada lapisan bawah. Sisa asam yang keluar dari separator akan direcovery, sedangkan nitrogliserin dicuci dalam menara atau kolom pencuci yang berisi baffle. Di dalam kolom pencuci, campuran dibuat emulsi dengan memakai air yang dingin dan menginjeksikan udara bertekanan. Emulsi mengalir dari atas kolom ke intermediate separator, kemudian dialirkan ke dasar kolom pencuci II. Emulsi mengalir dari puncak menara II menuju separator II, Kemudian cairan dialirkan ke menara III dan separator III sampai stability yang telah diinginkan telah tercapai. 2. Nitro Nobel Injector Process Alat dalam proses ini adalah sebuah injektor yang dipakai untuk mencampur gliserol dengan pre-cooled nitration acid (asam penitrasi yang telah didinginkan). Aliran asam yang lewat injektor akan

menimbulkan kevakuman, hingga gliserin akan tertarik masuk. Pencampuran kedua zat ini sangat cepat dan akan membentuk emulsi. Gliserin yang terisap ke injector pada suhu 48 o C segera bereaksi dengan asam. Reaksi berlangsung pada suhu 45-50 o C. Emulsi yang diperoleh segera didinginkan sampai suhu 15 o C lalu keluar secara gravitasi menuju centrifuge, di sini nitrogliserin akan dipisahkan dari asam bekas, kemudian asam bekas dapat di-recycle atau didenitrisi. Campuran yang mengandung nitrogliserin diemulsikan dengan water jet untuk membentuk campuran non-explosive, lalu dinetralkan dengan Na 2 CO 3, dan dicuci. Nitrogliserin yang telah stabil dilewatkan melalui injector untuk membentuk non-explosive water emulsion demi keamanan dalam penyimpanan. 3. Biazzi Continous Process Biazzi continous adalah proses terbaru dalam produksi nitrogliserin. Perlengkapan terdiri dari nitrator, separator, dan pencuci berpengaduk. Sebagian unit alatnya terbuat dari stainless steel, untuk mencegah penimbunan nitrogliserin. Prosesnya meliputi nitrasi, pemisahan, dan pemurnian nitroglisern dengan cara pencucian. Nitratornya berupa vessel berbentuk silinder kecil yang dilengkapi dengan stainless steel vessel dengan koil pendingin, dimana brine pada suhu (-2) (-5) disirkulasikan selama nitrasi untuk menjaga reaksi pada suhu 15 o C dan tekanan atmosfer (1 atm). Kemudian hasil nitrator masuk ke separator I untuk memisahkan nitrogliserin dari asam sisa berdasarkan berat jenis dan kelarutan, kemudian sisa asam dinetralkan dengan larutan natrium karbonat 2 %. Di dalam tangki pencuci nitrogliserin dibuat emulsi dengan air dan dicuci untuk melarutkan garam-garam hasil netralisasi, lalu dialirkan ke separator II untuk memisahkan garam-garam hasil netralisasi dengan nitrogliserin sampai tercapai standar stabilitas (faktor keamanan). Selanjutnya nitrogliserin yang dihasilkan disimpan dalam tangki penyimpan (Kirk and Othmer, 1996). Dari beberapa proses pembuatan nitrogliserin, dipilih proses Biazzi secara kontinyu berdasarkan: 1) Proses Biazzi lebih effisien dibandingkan dengan proses yang lain o C

Bahan Baku Jenis Spesifikasi (untuk kapasitas yang sama, ukuran alat lebih kecil) 2) Proses Biazzi merupakan proses terbaru dalam pembuatan nitrogliserin, 3) Dibandingkan dengan proses Nitro nobel injector, proses Biazzi produksinya lebih cepat, 4) Proses Biazzi lebih aman, karena jumlah nitrogliserin yang lebih sedikit dalam sistem pada waktu tertentu, 5) Reaktor bekerja pada tekanan atmosfer dan suhu 15ºC dengan konversi 99,43 %. Gliserin, Asam Nitrat a. Gliserin Sifat fisis: Rumus molekul : C 3 H 5 (OH) 3 Berat molekul Bentuk Warna : 92 g/gmol : cair : tidak berwarna Titik didih : 290 ºC Densitas : 1,26 g/cm 3 Suhu kritis : 450 ºC Tekanan kritis Hf (25 ºC) Cp (25 ºC) Sifat kimia: Nitrasi : 39,48 atm : -582,80 kj/mol : 260,94 J/mol.K Jika gliserin direaksikan dengan asam nitrat dapat menghasilkan nitrogliserin. C 3 H 5 (OH) 3 + 3 HNO 3 b. Asam Nitrat Sifat fisis: Rumus molekul : HNO 3 Berat molekul Bentuk C 3 H 5 (ONO 2 ) 3 + 3 H 2 O : 63 g/gmol : cair

Titik didih : 122 ºC Densitas : 1,41 g/cm 3 Suhu kritis : 247 ºC Tekanan kritis : 68 atm Hf (25 ºC) : -135,10 kj/mol Cp (25 ºC) : 110,68 J/mol.K Sifat kimia: a) Nitrasi Asam nitrat direaksikan dengan gliserin membentuk nitrogliserin. C 3 H 5 (OH) 3 + 3 HNO 3 C 3 H 5 (ONO 2 ) 3 + 3 H 2 O b) Asam nitrat dapat terbentuk dari amonia 4 NH 3 + 5 O 2 4 NO + 6 H 2 O (1.3) 2 NO + O 2 2 NO 2 (1.4) 3 NO 2 + H 2 O 2 HNO 3 + NO (1.5) c) Amonia direaksikan dengan natrium bisulfat menghasilkan natrium nitrat dan asam sulfat HNO 3 + NaSO 4 NaNO 3 + H 2 SO 4 (1.6) d) Logam-logam mulia Au dan Pt tidak dapat bereaksi dengan HNO 3. e) HNO 3 terhadap logam Disini terbentuk oksida bukan logam dengan martabat yang tertinggi, yang kemudian berubah menjadi logam. 6 HNO 3 3 H 2 O + 6 NO 2 + 1 1/2 O 2 (1.7) S + 3 O SO 3 (1.8) SO 3 + H 2 O H 2 SO 4 (1.9) 6 HNO 3 + S H 2 SO 4 + 6 NO 2 + 2 H 2 O (1.10) f) Campuran HNO 3 dan HCl dalam perbandingan 1 : 3 disebut aqua regia. Logam-logam mulia tidak dapat bereaksi dengan HCl atau HNO 3 dapat larut dalam aqua regia.

Kebutuhan Gliserin : 2507,7093 kg/jam Asam Nitrat : 51049 kg/jam Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gliserin diperoleh dari PT. Priscolin di Bekasi, asam nitrat diperoleh dari PT. Multi Nitrotama Kimia di Cikampek, asam sulfat diperoleh dari PT. Indonesian Acid Industry di Bekasi, natrium karbonat diperoleh dari PT. Samarth Chemicals Indonesia di Jakarta, dan etanol diperoleh dari PT. JR. Malabar Korea Indonesia di Jakarta. Jenis Spesifikasi Produk Nitrogliserin Nitrogliserin 99 % wt. Nitrogliserin : 99 % wt. Wujud Kenampakan Kemurnian : cairan : jernih : Nitrogliserin min. 99 % berat H 2 O 1 % berat Density : 1,26 g/cm 3 Laju Produksi Daerah Pemasaran 6250,00 kg/jam Industri-industri yang menjadi target pemasaran produk nitrogliserin adalah : Industri farmasi karena nitrogliserin merupakan salah satu bahan kimia yang bisa digunakan sebagai obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi frekuensi serangan angina pektoris Industri tersebut banyak terdapat di seluruh wilayah Indonesia

II. DIAGRAM ALIR PROSES DAN PENERACAAN 2.1. Gambar Flowsheet, instrumen dan kondisi operasinya. (Terlampir)

III. PERALATAN PROSES DAN UTILITAS 3.1 Spesifikasi Alat Utama 1. TANGKI PENYIMPANAN GLISERIN Nama Fungsi Bahan : Tangki Penyimpanan Gliserin : Menyimpan bahan baku gliserin selama 7 hari : Carbon steel (SA-283C) Banyaknya Gliserin yang disimpan = 425550,6608 kg Volume Tangki = 13209,5159 ft 3 Dimensi Tangki : Tinggi Shell Tebal Shell Tinggi Tutup D = 7,8107 m = 25,6255 ft H =7,8107 m = 25,6255 ft Diameter pipa pengisian : D nominal 12 In ID 12.09 In OD 12.75 In Schedule 30 Flow area per pipe 115 in2 = 25,6255 ft = 5/16 in, ¼ in, 3/16 in = 8,7368 m Diameter pipa pengeluaran : D nominal 1/8 In ID 0.269 In OD 0.405 In Schedule 40 Flow area per pipe 0.058 in 2 2. REAKTOR Gambar alat :

Nama : Reaktor Kode : R-01 Fungsi : mereaksikan asam nitrat dan gliserin menghasilkan nitrogliserin dan air dengan katalis asam sulfat Jenis : RATB atau CSTR Bahan : Stainless Steel SA-167 (type 304) Spesifikasi Reaktor Diameter Shell : 1,0377 m Tinggi reaktor total : 3,7128 m Jenis pengaduk : Turbin dengan 6 blade disk standar Jenis motor : variable-speed belt (33-200rpm) Daya motor : 930 Hp Tebal shell : 3/16 in Tebal head :3/16 in Dimensi koil : 1,25 in sebanyak 174 lilitan Beban pendingin : 6642655,1824 kj/jam 3. POMPA Gambar Alat : Nama : Pompa Kode : P-01

Fungsi : Memompa bahan baku asam sulfat dari tangki penampung H 2 SO 4 ke Mixer 01 Tipe : centrifugal, single stage Bahan konstruksi : stainless steel (SA-213) Type 304 Kapasitas pompa : 0,0706 ft 3 /s = 7,1933 m 3 /jam Dimensi Pipa yang digunakan : D nominal : 1,5 in ID : 15,25 in = 1,2708 ft OD : 16 in = 1,3333 ft Schedule : 30 Flow area per pipe : 183 in 2 = 1,2710 ft 2 Tenaga Tenaga pompa : 1,9234 HP Tenaga motor : 2,3745 HP 4. COOLER Gambar Alat : Nama : Cooler Kode : C-03 Fungsi : Mendinginkan output mixer ke netralizer dari suhu 30 0 C menjadi 18 0 C dengan pendingin air pada suhu 10 0 C Tipe : Heat Exchanger tipe Double Pipe Luas transfer panas : 3,6452 ft 2 Faktor kekotoran : 0,003 hr.ft 2. o F/Btu Spesifikasi dirancang

a) Annulus (IPS : 2in) OD : 2,38 in ID : 2,067 in b) Inner pipe (IPS : 1 ¼ in) OD : 1,66 in ID : 1,38 in c) Luas Penampang : 3,6363 ft 2 d) Panjang pipa : 12 ft 5. DEKANTER Gambar Alat : Nama : Dekanter Kode : D-01 Fungsi : untuk memisahkan produkreaktor menjadi fase organic dan fase anorganik Tipe : Continuous Gravity Decanter Silinder Vertical Bahan : stainless steel SA-167 (type 304) Spesifikasi Pipa pengeluaran atas : A = 0,0039 m 2 OD = 2,875 in ID = 2,469 in Tinggi = 1,55 m

Pipa pengeluaran bawah : A = 0,0011 m 2 OD = 1,660 in ID = 1,380 in Tinggi = 2,6455 m Tebal isolasi = 2,5903 cm 3.2. Utilitas AIR Air aporizsebagai pelarut 297,7137 m 3 /jam Air untuk sanitasi 1,675 m 3 /jam Total kebutuhan Air 2978,812 m 3 /hari Didapat dari sumber Sungai Kalimalang, Bekasi, JawaBarat ETHYLEN GLYCOL Kebutuhan untuk refrigerant 210,2122 m 3 /jam LISTRIK Kebutuhan listrik 1468,3976 kw Dipenuhi dari Generator : 1174,7181 kw PLN : 293,679 kw BAHAN BAKAR Jenis Solar Kebutuhan Solar : 67,81 kg/jam Sumber dari PT. Pertamina IV. PERHITUNGAN EKONOMI Physical Plant Cost (PPC) Rp 18.494.756.587,48 Fixed Capital Rp 125.541.093.466,69 Working Capital Rp 80.888.586.346,29 Total Capital Investment Rp 131.860.841.347,47 ANALISIS KELAYAKAN Return on Investment (ROI) Before tax : 56,602 % after tax : 39,621 % Pay Out Time (POT) Before tax :0,732Tahun after tax:1,015tahun Break Event Point (BEP) 27,175 % Shut Down Point (SDP) 40,709 % Discounted Cash Flow (DCF) 31,871 %