PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU KUARTET DALAM UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI WAYANG KULIT PURWA

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

MEDIA BONEKA TANGAN DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN METODE JARIMAGIC DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PENINGGALAN SEJARAH NASIONAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAP

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA ALUS

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

PENGGUNAAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA DENGAN MEDIA SCRABBLE AKSARA JAWA

PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

Transkripsi:

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS Tri Wiratna 1), Jenny IS Poerwanti 2), Samidi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail : ratna.ratna40@yahoo.co.id Abstract: The objective of this research is to improve basa krama alus speaking skills and learning effectiveness of the students in the IV graders of SD Negeri (Public Elementary School) I Purwosari by using hand puppets media.. This research belongs to a classroom action research. The research was carried out in two cycles. Each cycle consists of planning, action, observation, and reflection. Techniques of collecting data used in this research were interview, observation, test, and documentation. The data validation techniques used were data triangulation and method triangulation. Technique of analyzing data used was an interactive model of analysis. The result of the research shows that the use of the hand puppets media can improve the real basa krama alus speaking skills and learning effectiveness. Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara dengan basa krama alus dan meningkatkan efektivitas pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri I Purwosari melalui pengggunaan media boneka tangan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi data dan metode. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbicara dengan basa krama alus secara nyata dan efektivitas pembelajaran. Kata kunci : kemampuan berbicara basa krama alus, media boneka tangan. Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang perlu dilestarikan karena merupakan kekayaan budaya yang adi luhung. Berbicara menggunakan bahasa Jawa khususnya basa krama alus di kalangan masyarakat Jawa merupakan suatu sarana perwujudan sikap budaya yang sarat dengan nilai-nilai luhur. Cara melestarikan bahasa Jawa khususnya basa krama alus, salah satunya dengan mengajarkan kepada generasi penerus. Salah satu putusan Kongres Bahasa Jawa ke-4 memutuskan bahwa bahasa Jawa merupakan sarana berkomunikasi yang memiliki penutur lebih dari 80 juta jiwa yang kebanyakan tinggal di Pulau Jawa. Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa ibu yang terbesar di dunia. Urutan ke-11 di antara kurang lebih 6.000 bahasa di dunia (2006). Dwiraharjo (2001) menyatakan bahwa dalam kehidupan masyarakat Jawa untuk menunjukkan sopan santun anak diharuskan menggunakan bahasa Krama. Lingkungan terdekat yang menuntut anak untuk menggunakan bahasa Krama adalah lingkungan keluarga dan sekolah. Fungsi bentuk Krama dalam lingkungan keluarga masih dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu masih digunakannya bentuk krama dalam 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS 1 komunikasi antar anggota keluarga. Anggota keluarga yang menggunakan bentuk krama antara lain anak kepada orang tua, cucu pada kakek atau nenek, pembantu rumah tangga kepada majikan (tuan rumah). Samidi (2010) mengatakan Basa mudha krama diarani uga basa krama alus, yaiku basa kang ngajeni marang kang luwih tuwa utawa sapa bae sing diajeni, tembungtembunge krama inggil, nanging ora nganggo tembung dalem (hlm.78). Dapat diartikan bahwa basa mudha krama merupakan nama lain dari basa krama alus. Basa krama alus merupakan ragam bahasa Jawa yang menghormati orang yang lebih tua atau siapa saja yang dihormati, halus lembut, bahasanya sopan (krama inggil) tetapi tidak menggunakan kata dalem. Arti kata dalem adalah aku, saya atau orang kedua yang digunakan untuk meninggikan sebutan diri dalam basa krama inggil. Rohmadi, Hartono juga mengemukakan pendapat bahwa kondisi pengajaran dan pelestarian bahasa Jawa cukup menarik perhatian seluruh elemen masyarakat untuk dilestarikan. Oleh karena itu, setiap insan cendekia yang hidup di tanah Jawa khususnya atau di luar tanah Jawa memiliki

2 kewajiban untuk tetap melestarikan eksistensi bahasa Jawa (2011). Oleh sebab itu untuk melestarikan kebudayaan jawa dan membangun karakter sopan santun serta budi pekerti luhur, maka pembelajaran bahasa Jawa khususnya kemampuan berbicara dengan basa krama alus perlu diprioritaskan. Siswa harus bisa menggunakan basa krama alus dengan baik dan benar, tidak sekedar membaca kosa kata basa krama alus namun bisa mempraktikkan. Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Nurgiyantoro (2009) menyatakan bahwa kegiatan berbicara merupakan kegiatan menghasilkan bahasa dan mengkomunikasikan ide dan pikiran secara lisan. Sejalan dengan hal itu, Tarigan menyatakan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, dan perasaan (2001). Untuk itu, agar kemampuan berbicara dengan basa krama alus anak meningkat perlu dilakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi anak. Anitah menyatakan bahwa media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap (2008). Media pembelajaran yang digunakan oleh peneliti untuk meningkatkan kemampuan berbicara dengan basa krama alus yaitu media boneka tangan. Sudjana & Rivai (2010) mengatakan bahwa boneka yang digerakkan oleh tangan disebut boneka tangan. Boneka ini digerakkan dengan memasukkan tangan seseorang ke bawah pakaian boneka. Jadi sesuai dengan namanya boneka tangan cara memainkannya dengan memasukkan tangan ke dalamnya. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran berbicara dengan basa krama alus, boneka tangan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang sangat mendukung. Anak-anak akan menyukai boneka dan antusias dalam pembelajaran, sehingga apa yang dipelajari menjadi lebih berkesan bagi mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara dengan basa krama alus pada siswa kelas IV SD Negeri I Purwosari dan juga meningkatkan efektivitas pembelajaran. Selain itu, dengan meningkatnya kemampuan berbicara yang dimiliki siswa diharapkan siswa menjadi terampil dalam berkomunikasi di kehidupan sehari-hari menggunakan basa krama alus dengan baik dan benar serta memiliki keberanian mental ketika harus tampil di muka umum. METODE Penelitian dilaksanakan di kelas IV SD Negeri I Purwosari, Kecamatan Wonogiri.. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 selama 5 bulan. Penelitian dimulai pada bulan Januari 2013. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 15 siswa terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2009:247). HASIL Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan observasi, wawancara dan pretest kemampuan berbicara dengan basa krama alus pada siswa kelas IV SD Negeri I Purwosari. Berikut ini disajikan data hasil penilaian unjuk kerja kemampuan berbicara dengan basa krama alus sebelum menggunakan media boneka tangan pada Tabel 1:

3 Tabel 1.Data Frekuensi Kemampuan Alus Prasiklus Interval Frekuensi 1 40-46 4 26,7 2 47-53 2 13,3 3 54-60 3 20,0 4 61-67 2 13,3 5 68-74 3 20,0 6 75-81 1 6,7 Berdasarkan data di atas, sebagian besar siswa belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan, yaitu 65. Siswa yang mendapat nilai di bawah 65 (KKM) yaitu sebanyak 9 siswa atau 60% dan siswa yang mendapat nilai 65 (KKM) sebanyak 6 siswa atau 40%. rata-rata kelas pada tahap prasiklus sebesar 58,6. Data observasi prasiklus juga menunjukkan skor rata-rata efektivitas pembelajaran hanya 9 dengan kategori kurang. Setelah diterapkan penggunaan mediaa boneka tangan pada pembelajaran berbicara dengan basa krama alus terdapat peningkatan baik dalam aspek nilai maupun efektivitas pembelajarannya. Dengan menggunakan boneka tangan siswa merasa senang dan tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran sebab mereka bisa belajar sambil bermain. Boneka adalah benda yang tidak asing bagi usia anak SD. Berikut adalah data nilai kemampuan berbicara basa krama alus siswa kelas IV setelah menggunakan boneka tangan pada siklus I: Tabel 2.Data Frekuensi Kemampuan Alus Siklus I Interval Frekuensi 1 46-53 1 6,7 2 54-61 2 13,3 3 62-69 4 26,7 4 70-77 3 20,0 5 78-85 3 20,0 6 86-93 2 13,3 Pada siklus I, siswa yang berhasil mencapai nilai KKM sebanyak 10 siswa atau 66,7%, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 5 siswa atau 33,3%. rata- rata kelas yang diperoleh sebesar 71,03. Pada siklus I juga terjadi peningkatan efektivitas pembelajaran basa krama alus. Hal ini terbukti dengan perolehan skor ratarata di siklus I sebesar 11,28 dengan kategori sedang. ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 66,7% belum memenuhi indikator yang ditargetkan. Efektivitas pembelajaran juga belum memenuhi indikator yang ditargetkan meskipun sudah mengalami peningkatan dari prasiklus. Maka dari itu perlu dilanjutkan ke siklus II. Tabel 3.Data Frekuensi Kemampuan Alus Siklus II Interval Frekuensi 1 63-68 2 13,3 2 69-74 1 6,7 3 75-80 3 20,0 4 81-86 2 13,3 5 87-92 4 26,7 6 93-98 3 20,0 Pada siklus II terjadi peningkatan persentase ketuntasan klasikal dan efektivitas pembelajaran. ketuntasan klasikal kemampuan berbicara dengan basa krama alus pada siswa kelas IV SD Negeri I Purwosari mencapai 86,7%, angka ini di atas target indikator kinerja yang ditargetkan. Indikator yang ditargetkan ketuntasan klasikal yaitu mencapai 85%. Hal serupa juga terjadi peningkatan pada efektivitas pembelajaran yang mencapai kategori baik, dengan skor rata-rata 15,3. Pada siklus I skor rata-rata sebesar 11,28 dengan kategori sedang. Karena indikator sudah tercapai, baik itu dalam aspek nilai kemampuan berbicara dengan basa krama alus dan efektivitas pembelajaran maka penelitian cukup sampai siklus II. Data pada siklus II menunjukkan bahwa siswa yang mampu mencapai nilai KKM sebanyak 13 siswa atau sekitar 86,7%

4 sedangkan siswa yang belum mampu mencapai nilai KKM hanya 2 siswa atau sekitar 13,3%. rata-rata kelas yang diperoleh adalah 82,6. Efektivitas pembelajar an pada siklus II menunjukkan hasil yang memuaskan dengan skor rata-rata 15,3 termasuk kategori baik. PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari pra siklus, siklus I, dan siklus II dikaji sesuai dengan rumusan masalah dan selanjutnya dikaitkan dengan teori yang telah dikemukakan. Berdasarkan hasil observasi, tes, dan analisis data, penelitian ini ditemukan adanya peningkatan kemampuan berbicara dengan basa krama alus dan juga efektivitas pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri I Purwosari tahun ajaran 2012/2013 pada setiap siklus. Peningkatan kemampuan berbicara dengan basa krama alus dapat disajikan pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Data Peningkatan Kemampuan Berbicara dengan Basa Krama Alus Sebelum dan Sesudah Tindakan Tindakan ratarata Jumlah Siswa Tuntas Ketuntasan Prasiklus 58,6 6 40% Siklus I 71,03 10 66,7% Siklus II 82,6 13 86,7% Selanjutnya untuk peningkatan efektivitas pembelajaran berbicara dengan basa krama alus dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini: Tabel 5. Data Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Sebelum dan Sesudah Tindakan Tindakan Skor rata-rata Kategori Prasiklus 9 Kurang Siklus I 11,28 Sedang Siklus II 15,3 Baik Berdasarkan analisis data perbandingan antar siklus dapat diketahui bahwa media boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbicara dengan basa krama alus dan efektivitas pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri I Purwosari tahun ajaran 2012/2013. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan siswa dalam berbicara dengan basa krama alus semakin meningkat dan efektivitas pembelajaran juga meningkat. Hal ini diperkuat dengan pendapat Kristanto yang mengemukakan bahwa penelitian di Harvard University, Columbia menunjukkan jika guru menggunakan alat peraga maka anak-anak dapat mengingat dengan lebih baik materi yang diajarkan. Ada peningkatan sebanyak 14-38 persen dibandingkan bila tidak menggunakan alat peraga sama sekali. Penelitian lain membuktikan bahwa 80-90 persen dari apa yang kita pelajari, kita terima melalui mata (2012). Irlanati (2012) juga mengemukakan beberapa manfaat boneka tangan antara lain: (1) Alat bantu bercerita dan mendongeng, (2) Alat komunikasi langsung dengan anak, sehingga imajinasi anak lebih terlatih dan masuk dalam cerita, (3) Membuat pendongeng lebih kreatif dalam berbahasa dan interaksi komunikasi, (4) Lebih mudah menanamkan nilai dalam sebuah cerita dengan boneka tangan (hlm.35). Didukung oleh penelitian yang dilakukan Gustriningsih (2012) menjelaskan bahwa keterampilan bercerita siswa dapat meningkat setelah dilakukan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media boneka tangan. Media pembelajaran membantu guru untuk mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa agar antusias dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa bersungguh-sungguh dalam belajar yang mengakibatkan kemampuan berbicara basa krama alus dan efektivitas pembelajaran meningkat. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan adanya peningkatan kemampuan berbicara dengan basa krama alus dan efektivitas pembelajaran. Hal ini menandakan bahwa penggunaan media boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbicara dengan basa krama alus dan efektivitas pembelajaran. Media boneka tangan dapat menjadikan pembelajaran berbicara dengan basa krama alus lebih bermakna, karena siswa merasa senang dan nyaman mengikuti pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa salah satu upaya untuk

5 meningkatkan kemampuan berbicara dengan basa krama alus serta efektivitas pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri I Purwosari tahun ajaran 2012/2013 adalah dengan menggunakan media boneka tangan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara dengan basa krama alus melalui penggunaan media boneka tangan serta efektivitas pembelajaran dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus hanya 58,6, siklus I 71,03, dan siklus II meningkat menjadi 82,6. Jumlah siswa dan persentase ketuntasan pada pra siklus sebanyak 6 siswa (40%), siklus I sebanyak 10 siswa (66,7%), dan siklus II sebanyak 13 siswa (86,7%). Skor observasi efektivitas pembelajaran pada prasiklus mencapai 9 (kurang), siklus I mencapai 11,28 (sedang), dan siklus II mencapai 15,3 (baik). DAFTAR PUSTAKA Anitah, S.(2008). Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press Dwiraharjo, M.(2001). Bahasa Jawa Krama. Surakarta : Yayasan Pustaka Cakra. Gustriningsih,K. (2012). Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Gumilir 02 Cilacap Tahun 2012. Universitas Sebelas Maret. Surakarta Irlanati, G. (2012). Ragam Kreasi Boneka Tangan Istimewa. Munjul: Dunia Kreasi Kongres Bahasa Jawa ke-4. (2006) diperoleh tanggal 4 Maret 2013 dari http://ppsjs.multiply.com/journal/item/41/putusan_kongres_basa_jawa_kbj _IV Kristanto, P. (2012). Boneka Mania. Yogyakarta: Footprints Publishing Nurgiyantoro,B. (2009). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Rohmadi,M, Hartono,L. (2011). Kajian Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Teori dan Perkembangannya. Surakarta: Pelangi Press Samidi, (2010). Basa lan Kabudayan Jawi. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press Sudjana, N, & Rivai, A. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta