EVALUASI PEMBELAJARAN GEOLOGI DITINJAU DARI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH METODE GEOLOGI LAPANGAN DI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FT UGM

dokumen-dokumen yang mirip
Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir merupakan mata kuliah wajib dalam kurikulum pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Sirnajaya dan Sekitarnya, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 1

BAB I PENDAHULUAN. Geologi dan Analisis Struktur Daerah Pasirsuren dan Sekitarnya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Menerapkan ilmu geologi yang telah diberikan di perkuliahan.

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Beruak dan Sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN 1.3 LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Geologi dan Studi Longsoran Desa Sirnajaya dan Sekitarnya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Batasan Masalah

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II. METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

Geologi Daerah Sadawarna dan Sekitarnya Kabupaten Subang, Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Sumberboto dan Sekitarnya, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur 1

GEOLOGI DAN STUDI BATIMETRI FORMASI KEBOBUTAK DAERAH GEDANGSARI DAN SEKITARNYA KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROPINSI DIY

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil penelitian ini digambarkan dalam bentuk:

BAB I PENDAHULUAN I - 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

UNTUK MENDAPATKAN MATERI KULIAH. Silahkan kunjungi: kartono.sttnas.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Raden Ario Wicaksono/

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1. PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Permasalahan

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Geologi Daerah Tumpuktengah dan Sekitarnya, Kecamatan Talawi, Kotamadya Sawahlunto, Sumatera Barat BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. geologi secara detail di lapangan dan pengolahan data di studio dan laboratorium.

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada aspek geologi serta proses sedimentasi yang terjadi pada daerah penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan 1.2 Lokasi Penelitian

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memahami gambaran umum perkuliahan dan silabus pemetaan resort

DAFTAR ISI COVER HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1. I.1.

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gambar 2.1 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.

Gambar 1. Lokasi kesampaian daerah penyelidikan di Daerah Obi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Lingkup Kajian

SKRIPSI FRANS HIDAYAT

GEOLOGI STRUKTUR IR. SUKARTONO. MT HERNING DYAH KUSUMA WIJAYANTI, ST

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOLOGI DAERAH KLABANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN UCAPAN TERIMAKASIH KATA PENGANTAR SARI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB 1 PENDAHULUAN

PEMETAAN GEOLOGI. A. Peta Geologi. B. Pemetaan Geologi

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 20 Desember Penyusun III

3.2.3 Satuan lava basalt Gambar 3-2 Singkapan Lava Basalt di RCH-9

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB 2 METODOLOGI DAN KAJIAN PUSTAKA...

8. Pengertian dalam Hubunngan Geologi

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Sukajadi dan Sekitarnya, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Bab I Pendahuluan)

GEOLOGI DAERAH KOTOTUO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SIJUNJUNG, KABUPATEN SIJUNJUNG, PROVINSI SUMATRA BARAT TUGAS AKHIR A

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Prakata. Yogyakarta, September 2011 Ketua Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM. Dr. Sugeng Sapto Surjono, S.T., M.T.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. HALAMAN PERSEMBAHAN...iii. UCAPAN TERIMAKASIH...iv. KATA PENGANTAR...vi. SARI...

BAB III GEOLOGI DAERAH NGAMPEL DAN SEKITARNYA

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

HALAMAN PENGESAHAN...

SKRIPSI. Oleh : ARIE OCTAVIANUS RAHEL NIM

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan geologi Papua diawali sejak evolusi tektonik Kenozoikum

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bertipe komposit strato (Schmincke, 2004; Sigurdsson, 2000; Wilson, 1989).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 3.13 Singkapan dari Satuan Lava Andesit Gunung Pagerkandang (lokasi dlk-13, foto menghadap ke arah barat )

Geologi dan Endapan Batubara Daerah Pasuang-Lunai dan Sekitarnya Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

PEMETAAN GEOLOGI METODE LINTASAN SUNGAI. Norma Adriany Mahasiswa Magister teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

Transkripsi:

P5O-01 EVALUASI PEMBELAJARAN GEOLOGI DITINJAU DARI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH METODE GEOLOGI LAPANGAN DI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FT UGM Subagyo Pramumijoyo 1, Sugeng Wijono 1, dan Bambang Widjaja Hariadi 1 1 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl.Grafika No.2 Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia, Tel. 0274-513668 Abstrak Diterima 20 September 2014 Mata kuliah Metode Geologi Lapangan (MGL) adalah mata kuliah di semester IV yang silabusnya berisi: Integrasi mata kuliah-mata kuliah dasar teknik geologi (mata kuliah prasyarat). Berisi uraian tentang teknik dan metode lapangan yang diperlukan untuk pembuatan peta geologi dari saat pra pemetaan geologi, pemetaan geologi dan pembuatan laporan pemetaan geologi. Mata kuliah MGL bertujuan agar mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan interpretasi geologi melalui data sekunder dalam bentuk peta geologi tentative yang akan digunakan untuk kegiatan pemetaan geologi di lapangan dan pembuatan laporan pemetaan geologi dalam bentuk peta geologi final beserta kelengkapannya, sedangkan keluaran pembelajarannya adalah: Mahasiswa dapat membaca data sekunder seperti peta topografi, citra satelit, Digital Elevation Model, foto udara dan peta geologi regional yang memiliki beramacam-macam skala dan dapat memanfaatkannya untuk interpretasi geologi (tentative). Di samping itu, mahasiswa dapat memanfaatkan peta geologi (interpretative/ tentative) untuk merencanakan dan melaksanakan pekerjaan lapangan pemetaan geologi untuk menghasilkan peta geologi hasil lapangan beserta kelengkapannya. Kenyataannya pada saat pra-pemetaan, mahasiswa masih mengalami kesulitan di dalam melakukan analisis citra, DEM untuk dibandingkannya dengan peta regional. Selain itu mereka masih mengalami kesulitan untuk menentukan unit-unit geomorfologi, unit litostratigrafi dan struktur geologi. Kesulitan ini akan berpengaruh pada saat perencanaan pemetaan geologi. Pada saat pemetaan para mahasiswa masih mengalami kesulitan di dalam deskripsi litologi, membuat sketsa, membuat satu satuan litostratigrafi. Apalagi mencari hubungan antara geomorfologistratigrafi-struktur geologi. Mungkin hal ini antara lain disebabkan oleh karena kekurangan di dalam melihat-lihat di lapangan (peninjauan lapangan pada mata kuliah-mata kuliah dasar). Pendahuluan Kuliah Metode Geologi Lapangan (MGL) diikuti oleh 120an mahasiswa, dibagi menjadi dua kelas. Untuk praktikum, jumlah mahasiswa dibagi menjadi 20 mahasiswa untuk setiap praktikum. Mata kuliah MGL adalah mata kuliah di semester IV yang bertujuan agar mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan interpretasi geologi secara sederhana, melalui data sekunder dalam bentuk peta geologi tentative yang akan digunakan untuk kegiatan pemetaan geologi di lapangan dan pembuatan laporan pemetaan geologi dalam bentuk peta geologi final beserta kelengkapannya. Adapun silabusnya berisi: Integrasi mata kuliahmata kuliah dasar teknik geologi (mata kuliah prasyarat). Berisi uraian tentang teknik dan metode lapangan yang diperlukan untuk pembuatan peta geologi dari saat pra pemetaan geologi, pemetaan geologi dan pembuatan laporan pemetaan geologi. Keluaran pembelajarannya adalah: Mahasiswa dapat membaca data sekunder seperti peta topografi, 897

citra satelit, Digital Elevation Model, foto udara dan peta geologi regional yang memiliki bermacam-macam skala dan dapat memanfaatkannya untuk interpretasi geologi (tentative). Di samping itu, mahasiswa dapat memanfaatkan peta geologi (interpretative/tentative) untuk merencanakan dan melaksanakan pekerjaan lapangan pemetaan geologi untuk menghasilkan peta geologi hasil lapangan beserta kelengkapannya. Pelaksanaan Perkuliahan Pada awalnya telah dilakukan perkuliahan MGL ini dengan Satuan Acara Perkuliahan yang terdiri dari: Minggu Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan ke I Pengenalan MGL - Tujuan MGL Analisis Citra di dalam - Apresiasi perbedaan skala Pemetaan Geolog - Analisis citra di dalam pemetaan geologi II Analisis Peta Topografi - Bentang alam dan perlapisan batuan - Pembagian satuan batuan / formasi - Alur struktur geologi - Peta tentative III Peta Lintasan - Cara membuat lintasan - Membuat kolom dan profil lintasan - Metode pengambilan contoh untuk persiapan analisis petrografi dan paleontologi IV Measure Section (MS) - Beberapa lintasan di dalam MS & untuk Pemetaan Geologi - Menentukan unit/satuan litostratigrafi V - Korelasi stratigrafi (fisik) - Menyusun kolom stratigrafi suatu daerah pemetaan VI Struktur Geologi dan - Struktur geologi dan MS, serta menentukan & Pemetaan Geologi marker - Struktur karena beban dan struktur karena tektonika VII - Cara mengukur struktur pada berbagai satuan batuan - Kekar, sesar, dan perlipatan VIII UJIAN TENGAH SEMESTER IX Petrografi dan - Metode pengambilan contoh petrografi dan Pemetaan Geologi penamaan batuan - Petrografi dan analisis struktur - Batuan beku dan pemetaannya - Batuan metamorf dan pemetaannya X Paleontologi dan - Metode pengambilan contoh Pemetaan Geologi - Penentuan umur - Penentuan lingkungan pengendapan 898

XI Geomorfologi dan - Geomorfologi dan litostratigrafi Pemetaan Geologi - Geomorfologi dan struktur XII Peta Geologi - Peta geologi dan skala - Cara membuat sayatan geologi termasuk sayatan geomorfologi - Menyajikan kolom stratigrafi XIII Sejarah Geologi di - Interpretasi sejarah geologi menyangkut dalam Pemetaan stratigrafi, struktur geologi, dan Geologi geomorfologi XIV Peta Potensi/Tentatif - Potensi positif - Potensi negatif XV XVI Evaluasi dan Penutup UJIAN AKHIR SEMESTER dan disertai praktikum yang dipandu beberapa asisten. Hasilnya sangat kurang memuaskan, sehingga dilakukan perubahan di dalam praktikum, ditangani oleh dosen pengampu, dan yang terakhir dilakukan praktikum secara workshop dengan disertai kewajiban membaca beberapa bab di dalam buku teks. Hasilnyapun menunjukkan sedikit perubahan lebih baik, antara lain: membuat sketsa dengan lebih baik, dengan menunjukkan arah, pemerian batuan berdasarkan tekstur dan komposisi, tetapi mahasiswa masih mengalami kesulitan di dalam menentukan satuan geomorfologi, membuat satuan batuan, membuat kolom stratigrafi dan menentukan struktur geologi. Pada perkuliahan terakhir, semester IV tahun ajaran 2013-2014, dengan Satuan Acara Mingguan sebagai berikut. Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) untuk Mata Kuliah TKG 2119 Metode Geologi Lapangan (MGL), 3 SKS Perkuliahan Tujuan Ajar/Keluaran/Indikator Ke Topik (Pokok bahasan) 01 1) Dapat menjelaskan makna MGL Tujuan MGL, pemetaan geologi yang 2) Analisis citra untuk pemetaan integrasi mata kuliah dasar geologi. geologi Apresiasi perbedaan skala, Mengungkit kembali tentang geomorfologi, kelurusan morfologi, dan struktur pada skala regional dan skala local, rona,kemungkinan jenis batuan, arah sinar, kemungkinan jurus dan kemiringan perlapisan batuan, urutan stratigrafi. 899

02 Mengerti dan dapat melakukan Peta topografi, Digital Elevation Model analisis peta topografi dan DEM (DEM) dan bentang alam Pola kontur dan orientasi jurus/kemiringan lapisan batuan, Pembagian tentative satuan/formasi batuan (tergantung skala) berdasar pola, kerapatan kontur Kombinasi kelurusan citra-kelurusan peta topografi sampai dengan jurus dan kemiringan perlapisan untuk interpretasi struktur geologi. Kombinasi ke 4 sub topik di atas dibandingkan dengan peta geologi regional menghasilkan peta geomorfologi dan geologi tentative. 03 Dapat merencanakan peta lintasan Membuat lintasan memotong berbagai jenis batuan dengan mempertimbangkan kelerengan lintasan. Membuat lintasan memotong jurus dan kemiringan perlapisan serta kelurusan atau struktur geologi. Memilih sayatan melalui suatu profil guna menyusun kolom lintasan Membuat peta lintasan beserta penentuan stasiun pengambilan contoh untuk petrografi dan paleontologi. Smart mapping Merencanakan minimal jumlah hari di dalam menjalani lintasan. 04 Paham dan dapat merencanakan Kapan melakukan MS dan alat-alat yang dan melakukan stratigrafi terukur diperlukan Memilih lintasan untuk MS dan skala yang diperlukan. Menentukan satuan litostratigrafi dan membuat batas satuan litostratigrafi 05 Dapat menyusun kolom stratigrafi Korelasi dari masing-masing kolom daerah pemetaan stratigrafi Menyusun kolom stratigrafi daerah pemetaan dan menentukan ketebalan masing-masing satuan lithostratigrafi Kesebandingan dengan formasi. 06 Dapat mengamati hubungan Tanda-tanda dan hubungan ketidakketidak-selarasan selarasan antar satuan batuan. Struktur khaos pada peta geologi dan systematic mapping / kompas-langkah. Struktur karena gaya berat dan struktur karena tektonika. 900

07 Dapat melakukan pengukuran dan Pengukuran struktur geologi yang rekonstruksi struktur geologi di dilakukan dengan mempertimbangkan dalam pemetaan geologi. skala peta. Mengukur jurus dan kemiringan perlapisan, dan foliasi serta gores-garis. Membuat sayatan dan analisis gaya secara sederhana. 08 UJIAN TENGAH SEMESTER Evaluasi pembelajaran sampai saat ini. 09 Dapat menggunakan data Petrologi Metode pengambilan contoh setangan dan dan petrografi di dalam pemetaan penamaan batuan secara kasar geologi Penamaan batuan dan analisis lingkungan pembentukan batuan 10 Dapat menggunakan data Jenis-jenis data paleontologi dasar yang paleontologi dasar dalam pemetaan digunakan di dalam pemetaan geologi geologi Metode pengambilan contoh untuk analisis paleontologi dan teknik preparasinya. Data paleontologi guna penentuan umur batuan yang mengandungnya. Data paleontologi guna penentuan lingkungan pengendapan. 11 Dapat menentukan dan menggunakan Penentuan satuan geomorfologi dari proses dasar geomorfologi di dalam bentuk lahan / pola kontur pemetaan geologi Hubungan pola penyaluran, kelerengan/ kerapatan kontur dan satuan geomorfologi Membuat sayatan geomorfologi. 12 Dapat melakukan pemetaan geologi Kelengkapan dan ketelitian alat secara mandiri. pada pemetaan geologi. Kelengkapan suatu peta geologi. Pertimbangan Analisis citra, Analisis peta topografi untuk membuat garis batas satuan pada peta geologi, peta geomorfologi. Pembuatan kolom stratigrafi, sayatan geologi, dan juga sayatan geomorfologi 13 Dapat menyusun sejarah geologi Menyusun sejarah geologi dari peta, daerah pemetaan mandiri. geologi kolom stratigrafi dan sayatan geologi serta sayatan geomorfologi. 14 Dapat mengenal perbedaan Peta geologi dan peta alterasi, peta geologi dan peta tematik, peta geologi teknik, peta sumber daya termasuk peta potensi mineral, peta bencana geologi dll. 15 Menyusun laporan geologi dan Kisi-kisi tentang laporan pemetaan evaluasi menyeluruh perkuliahan geologi dan melakukan diskusi tentang dan Penutup. perjalanan perkuliahan,serta menutup kekurangan di dalam perkuliahan. 901

16 UJIAN AKHIR SEMESTER Evaluasi pemahaman mahasiswa terhadap materi pembelajaran secara menyeluruh. Dugaan Penyebab Kelemahan Tidak mudah mencari penyebab kelemahan-kelemahan tersebut. Dugaan-dugaan penyebab kelemahan dapat dipisahkan di dalam tiga penyebab. 1. Mungkin cara pemberian materi kuliah yang kurang bisa diterima oleh para mahasiswa, tetapi hal ini telah dilakukan beberapa cara untuk memperoleh umpan balik dan mahasiswa menyatakan bahwa pelaksanaan perkuliahan sudah mencapai sasaran dan cukup memuaskan mahasiswa. Penyelenggaraan praktikum dengan cara workshop benar-benar membimbing mahasiswa untuk mengerti permasalahan MGL. 2. Diakui oleh beberapa mahasiswa bahwa dari matakuliah prasyarat beserta praktikumnya dirasa sangat berat. Bagi pengampu MGL mungkin diduga bahwa mahasiswa tidak mampu menangkap apa yang mendasar (the most essential) dari perkuliahan dan praktikum. Di samping kurang banyak melakukan field trip. 3. Mungkin dari keadaan bahan yang masuk, yang mengalami bahwa pembelajaran sejak di SD sampai dengan SMA yang tidak mandiri. Misal, mereka terbiasa dengan satu buku, buku yang menjadi pegangan guru sebagai satu-satunya buku yang harus dimiliki dan dibaca siswa. Hal ini akan berlanjut sampai dengan saat menjadi mahasiswa apalagi jika dosen menjual buku pegangan untuk mahasiswa. Mahasiswa tidak lagi mencari dari sumber lain, cukup dari buku yang dari dosen saja, akibatnya perpustakaan kurang terlihat ramai dari mahasiswa. Kesimpulan Sementara Dari dugaan-dugaan tersebut di atas dapat dibuat kesimpulan sementara, bahwa terdapat kesenjangan antara mata kuliah mata kuliah dasar sampai dengan perkuliahan mata kuliah Metode Geologi Lapangan. Yang jelas diperlukan koordinasi di dalam penyelenggaraan perkuliahan mata kuliah mata kuliah dasar. Di samping itu diperlukan cara di awal perkuliahan untuk menyadarkan para mahasiswa baru bahwa pembelajaran di perguruan tinggi sangat berbeda dengan cara belajar sebelumnya. Daftar Pustaka Pengurus Jurusan Teknik Geologi FT UGM, 2014, Buku Panduan Akademik Tahun 2014, Jurusan Teknik Geologi FT UGM. Jurusan Teknik Geologi FT UGM. Panitia Peninjauan Kurikulum S1 Jurusan Teknik Geologi FY UGM, 2014, Draft Mata Kuliah S1 Jurusan Teknik Geologi FT UGM Kurikulum 2016. Jurusan Teknik Geologi FT UGM. 902