BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
Materi Minggu 4. Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern)

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF. Wahono Diphayana

TEROI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Merkantilisme Klasik)

TEORI KLASIK : ADAM SMITH

b. Bahwa barang-barang yang diperdagangkan antar negara tidaklah didasarkan atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN UMUM EKONOMI INTERNASIONAL

Tugas Ekonomi Internasional Teori Perdagangan Internasional Klasik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bakat, dan IPTEK beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah

KEUNGGULAN. Mohammad Abdul Mukhyi THE PROPORTIONAL FACTORS THEORY ELI HECKSHER DAN BERTIL OHLIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berikut merupakan contoh dari production possibilities Frontier

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat diartikan sebagai proses tukar-menukar yang didasarkan atas kehendak dari

Teori Hecksher-Ohlin (H-O)

Bisnis Internasional Pertemuan Ketiga Bab 5 Teori Perdagangan Internasional

Model Perdagangan Hecksher-Ohlin (Teori, Kritik dan Perbaikan) Darwanto, S.E., M.Si. FE UNDIP

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat meningkatkan perekonomian di negaranya masing-masing, dimana bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Perdagangan luar negeri adalah perdagangan barang-barang suatu negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Perdagangan Internasional

2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Materi Minggu 2. Pengaruh Ekonomi Internasional Terhadap Keseimbangan Ekonomi

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya yang timbul akibat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. negara yang berbeda serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta asing

ERD GANGAN INTERNA INTERN SIONA SION L

EKONOMI INTERNASIONAL. Irwan Sukmawan, S.Pd,,MM.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Teori ini dikenal dengan sebutan teori Heksher-Ohlin (H-O). Nama teori ini

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini setiap negara melakukan

III KERANGKA PEMIKIRAN

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Konsep Dasar Ekonomi Internasional. Abdillah Mundir, SE, MM

PEMBAHASAN UTS GENAP 2015/2016 TEORI EKONOMI MAKRO 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan pustaka ini akan disampaikan teori-teori yang digunakan untuk

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA

Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor

Kebutuhan manusia Pengertian kebutuhan Macam-macam kebutuhan

Teori Heckscher-Ohlin didasarkan pada asumsi-asumsi berikut :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. ekonomi internasional (ekspor dan impor) yang meliputi perdagangan dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masingmasing

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Perusahaan dan produksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Aricha (2013), perdagangan internasional adalah perdagangan yang

Universitas Bina Darma

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka

LECTURE NOTE: MATAKULIAH EKONOMI INTERNASIONAL I. OIeh: Tn Widodo, SE. Mec.Dev

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro

BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Perdagangan antarnegara atau dikenal dengan perdagangan internasional,

teori distribusi neoklasik

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1

B. TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF (COMPARATIVE ADVANTAGE)

Materi Minggu 3. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. ketentuan yang berlaku (Rinaldy, 2000: 77). Dalam aktivitas ekspor ada beberapa tahapan - tahapan yang

MATERI II: TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODERN

III KERANGKA PEMIKIRAN

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Teori-teori Ekonomi Bisnis Internasional

ANALISIS PERILAKU PRODUKSI ANALISIS PERILAKU PRODUKSI. produksi.

ekonomi Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR a. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III KERANGKA PEMIKIRAN

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI

Develop a framework of porter diamond model for different commodities (under your concern)

BAB II URAIAN TEORITIS. pertanian yang memberikan arti sebagai berikut. Suatu ilmu yang mempelajari

Pengantar Ekonomi Mikro

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

Teori Perilaku Konsumen (lanjutan) Bab IV Model Kurva Indiferens

EKONOMI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi beberapa dasawarsa terakhir, mendorong

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perdagangan antar negara. Nopirin (1996:26) mengatakan bahwa perdagangan internasional

Pengantar Ekonomi Mikro

Transkripsi:

BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL Pengertian Ekonomi Internasional diartikan sebagai bagian ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional, yang meliputi perdagangan (Ekspor-impor), keuangan (moneter) dan kerjasama ekonomi antar negara. Problem Ekonomi Internasional Kebutuhan tak terbatas (unlimitted) dan penawaran sumber daya terbatas (scarcity), sehingga permasalahan tersebut menjadi bersifat internasional Pentingnya Ekonomi Internasional Adanya globalisasi ekonomi dunia yang ditandai dengan ciri sebagi berikut : 1. Keterbukaan ekonomi terutama dengan adanya leberalisasi pasar dan arus uang serta transfer teknologi secara internasinal. 2. Keterkaitan dan ketergantungan ekonomi, keuangan, perdagangan dan industri antar negara yang ditunjukkan adanya pembentukan MNC dan integrasi ekonomi regional. 3. Persaingan yang semakin ketat antar negara atau perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektifitas yang optimal. Ruang Lingkup Ekonmi Internasional 1. Teori dan kebijakan perdagangan internasional 2. Teori dan kebijakan keungan internasional 3. Kerjasama ekonomi internasional 4. Bisnis internasional 1

BAB II PENGARUH EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP EKONOMI NASIONAL Aspek Mikro : Dampak ekonomi internasional terhadap suatu perusahaan dapat terjadi, misal : 1. Apresiasi Dollar terhadap Rupiah menyebabkan harga bahan baku impor semakin mahal sehingga jika TR tetap laba perusahaan turun. 2. Apresiasi Dollar terhadap Rupiah menyebabkan permintaan LN naik sehingga TR perusahaan naik Aspek Makro a. Analisis Grafis : P2 E2 St St1 P0 E0 Dt1 P1 E1 Dt Q1 Q0 Q2 2

Keterangan : 1. Jika M naik, maka S barang naik sehingga menggeser St ke St1, Jika D tetap maka P0 turun ke P1 dan produksi dalam negeri turun ke Q1dan titik keseimbangan baru di E1. 2. Jika X naik, maka D barang naik sehingga menggeser Dt ke Dt1, Jika S tetap maka P0 naik ke P2, dan prosuksi dalam negeri naik ke Q2 dan titk keseimbangan daru di E2. 3. Jadi terbukti bahwa kegiatan ekonomi internasional (X dan M) mempengaruhi ekonomi nasional melalui P dan Q dalam negeri. b. Analisis Matematis : GDP = C + I + G + (X M) Dimana : GDP = Gross National Product C = Consumption I = Investment G = Government Expenditure X = Export M = Import (X-M) = Faktor LN 3

BAB III TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Teori Merkantilisme (Pra Klasik) Abad 16 sd 18 di Eropa Barat Ide pokok merkantilisme : Negara akan makmur jika X > M Surplus X > M tersebut menyebabkan pemasukan LM (emas) Negara yang kuat adalah negara yang kaya emas/uang Emas/uang digunakan untuk membiayai armada perang dan memperluas perdagangan Armada yang kuat untuk memperluas perdagangan dan diikuti kolonialisme. Kebijakan Merkantilisme Mendorong ekspor sebesar-besarnya Melarang atau membatasi impor dengan ketat Kebijakan tersebut dilakukan oleh banyak negara dengan bentuk neo merkantilisme yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi industri DN dengan tariff barrier dan non tariff barrier. Kontra dari David Home Negara tak dapat menumpuk emas/uang berlebihan dan kaya dengan alasan adanya Price Specie Flow Mechanism Pada awal X > M, emas masuk Emas banyak menyebabkan JUB naik dan mendorong inflasi Inflasi naik harga barang ekspor naik dan harga barang impor relatif turun Sehingga M > X dan cadangan emas turun negara miskin kembali 4

Pendapat Adam Smith Ukuran kemakmuran bukan LM yang dikuasai Kemakmuran ditentukan GDP GDP dapat naik jika ada free trade Free trade menciptakan competition dan specialisasi Specialisasi menciptakan pembagian kerja inter. berdasarkan Absolute advantage Kerja inter. dengan Absolute Advantage meningkatkan produktivitas dan efisiensi Produktivitas dan efisiensi meningkatkan GDP dan mencapai kemakmuran Teori Klasik Principle of absolute advantage (Adam Smith) Principle of comperative advantage (David Richardo) Principle of cost comperative (David Richardo) Principle of absolute advantage (Adam Smith) Setiap negara akan mendapatkan gain from trade karena melakukan specialisasi produksi dan mengekspor jika negara tersebut memiliki absolute advantage serta mengimpor barang jika negara tersebut tidak memiliki absolute advantage. Jadi masing-masing negara akan dapat melakukan perdagangan jika masing-masing memiliki absolute advantage, dan sebaliknya. Contoh : Output per jam kerja Negara Kain (yard) Minyak grg (barel) DTD Portugis 2 20 1 yard = 10 barel Inggris 5 4 1 yard = 4/5 barel 5

Jika DTI disepakati 1 : 1 maka masing-masing negara akan mendapatkan gain from trade : Portugis setelah dagang : ekspor 1 barel myk grg dapat 1 yard kain (untung 9) Inggris setelah dagang : ekspor 1 yard kain dapat 1 barel myak grg (untung 1/5) Kelemahan : Jika absolute advatage dua barang dimiliki hanya satu nagara maka tidak dapat dilakukan perdagangan yang menguntungkan. Principle of comperative advantage (David Richardo) Teori ini menyempurnakan teori Adam Smith, bahwa walaupun hanya satu negara saja yang memiliki absolute advantage, tetapi kedua negara masih dapat melakukan perdagangan yang menguntungkan dengan prinsip comperative advantage Princip ini menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika masing-masing negara secara coperative advantage memilikinya dan melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang yang mempunyai efisiensi relatif lebih baik, dan mengimpor barang yang relatif kurang efisiensi. Contoh : Output per jam kerja Negara Gandum Jagung DTD Indonesia 10 20 1 ton G = 2 ton J Malaysia 8 12 1 ton G = 1.5 ton J Comperative advantage Negara Gandum Jagung DTD Indonesia 10/8 = 1.25 20/12 = 1.67 1 ton G = 2 ton J Malaysia 8/10 = 0.8 12/20 = 0.6 1 ton G = 1.5 ton J 6

Tabel pertama : secara absolute advantage untuk kedua barang diungguli oleh Indonesia sehingga menurut Adam Smith perdagangan tidak terjadi perdagangan Tabel Kedua : secara comperative advantage kedua negara dapat berdagang dan saling menguntungkan. Gain from trade : dengan perbandingan DTI 1 : (1.5 sd 2) Misalkan DTI yang disepakati : 1 : 1.7 Negara Sebelum Dagang Setelah Dagang Indonesia Ekspor 2 J = 1 G Ekspor 1.7 J = 1 G 0.3 J Gain Malaysia Ekspor 1 G = 1.5 J Ekspor 1 G = 1.7 J 0.2 J Principle of cost comperative (David Richardo) Prinsip ini menyatakan bahwa, suatu negara dapat melakukan perdagangan dengan negara lain dan saling menguntungkan jika kedua negara memproduksi barang dengan ongkos yang relatif rendah dan saling mengekspor dan mengimpor. Contoh : Negara Input of labor Mesin Output Pakaian Amerika 1 Hari 5 20 India 1 Hari 1 10 Secara Absolute advantage (Adam Smith) perdagangan tidak terjadi, dan misalnya Wage Rate per hari di Amerika = $ 20, dan di India = $ 5 maka Perhitungan ongkos produksi : 7

Negara Input of Wage Mesin Pakaian labor rate Output Price Output Price Amerika 1 Hari $ 20 5 $ 4 20 $ 1 India 1 Hari $ 5 1 $ 5 10 $ 0.5 Jadi harga mesin lebih murah di Amerika dan kain di India sehingga Amerika mengekspor mesin dan India mengekspor kain. Kelemahan : Jika fungsi produksi tenaga kerja, produktivitas dan efisiensi sama dikedua negara maka tidak dapat melakukan perdagangan, karena harga barang masing-masing negara sama, kenyataannnya harga dapat berbeda. Teori The Proporsional Factors Theory dari Heckscher Ohlin menjawab persoalan tersebut. Quiz : Menerangkan kembali tentang teori perdagangan internasional Klasik dengan membauat contoh yang berbeda (the principle of absolute advantage, the principle of comperative advantage dan the principle cost comperative) dikumpulkan pertemuan selanjutnya dan diketik pada kertas A4. Teori Modern Heckscher ohlin Perbedaan ongkos produksi produk antara satu negara dengan negara lain dapat terjadi karena adanya pebedaan jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki (endowment factors) masing-masing negara. 8

Negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak atau murah dalam memproduksinya akan melakukan specialisasi produksi dan mengekspornya. Sebaliknya negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif langka atau mahal dalam memproduksinnya. Dalam analisisnya H-O menggunakan dua kurva : Isocost : yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama Isoquant : yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas produksi yang sama Dalam Teori Ekonomi Mikro : Jika isocost dan Isoquant bersinggungan maka akan memperoleh titik optimal, yaitu dengan cost tertentu akan diperoleh produk yang maksimal dan dengan cost yang minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu. Contoh : Misalnya dua negara dengan perbedaan sumber daya : Faktor Negara A Negara B Labor $ 10 $ 20 Capital $ 40 $ 10 Isocost : Negara A dengan $ 400, mendapatkan 40 orang labor atau 10 unit capital Negara B dengan $400, mendapatkan 20 orang labor atau 40 unit capital Digambarkan sebagai berikut : L 60 A L B 40 600 30 400 20 600 400 0 C 0 C 9

Isoquant : 10 15 40 60 Berbagai kombinasi input untuk menciptakan satu output tertentu : L Negara A Negara B Produk X Produk Y 0 C 0 C Isoquant negara A dekat dengan sumbu vertikal karena barang X adalah Labor Intensive Isoquant negara B dekat dengan sumbu horisontal karena barang Y adalah Capital Intensive Isocost Isoquant Analisis : L 60 40 32 X 30 25 20 10 Y 0 2 10 15 20 C 10

Perbandingan Cost : Produk X (Labor Intensif) Cost di negara A : 32 L + 2 C = 320 + 80 = 400 Cost di nagara B : 25 L + 10 C = 500 + 100 = 600 Produk Y (Capital Intensif) Cost di negara A : 20 L + 10 C = 200 + 400 = 600 Cost di negara B : 10 L + 20 C = 200 + 200 = 400 Kesimpulan : negara A spesialisasi produk X dan negara B spesialisasi produk Y Kesimpulan Teori H O Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara Comperative advantage dari produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilikinya Negara akan cenderung berspesialisasi produksi dan mengekspor barang yang mempunyai faktor produksi melimpah dan murah Negara akan cenderung menigmpor barang yang faktor produksinya langka dan mahal Kelemahan Teori H O Karena harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki, maka jika faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara sama sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi Keyataannya walaupun jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara relatif sama, ternyata perdagangan internasional tetap dapat terjadi. 11

Teori Opportunity Cost : Harberler Klasik : Ongkos produksi terdiri hanya tenaga kerja (L), semakin banyak tenaga kerja, upah semakin banyak maka ongkos produksi meningkat dan harga meningkat Harberler : Ongkos produksi tidak hanya tenaga kerja saja tetapi kombinasi pemakaian tenaga kerja (L), tanah, modal (C). Jadi harberler memakai konsep Opportunity Cost (OC), yang dijelaskan dengan kurva Production possibility curve (PPC) dan digabungkan dengan kurva indifference curve untuk melihat terjadinya perdagangan antar dua negara. Opportunity Cost adalah ongkos yang dikorbankan dari memproduksi satu barang untuk memproduksi barang lain atau dapat kikatakan berapa pengorbanan faktor produksi yang dapat digunakan untuk memproduksi satu barang dialihkan pada barang lain yang dianggap mempunyai keuntungan comperatif. PPC : Production Possibility Curve adalah kurva yang memgambarkan berbagai kombinasi barang yang dapat dihasilkan. Ada dua PPC yang digunakan dalam analisis harberler : PPC Constant Cost PPC Increasing Cost 12

PPC Cosntant Cost dan Increasing Cost Produksi MRT Produksi MRT Kain Mesin Kain Mesin 40 0 40 0 32 1 8/1 36 1 4/1 24 2 8/1 30 2 6/1 16 3 8/1 22 3 8/1 8 4 8/1 12 4 10/1 0 5 8/1 0 5 12/1 Ket.: MRT : Marginal rate of tranformation Kain Kain 40 40 36 32 30 24 PPC Constant Cost 20 16 PPC Increasing Cost 8 12 0 1 2 3 4 5 Mesin 1 2 3 4 M Indifference Curve Kurva yang menggambarkan titik-titik kombinasi dua barang yang dikonsumsi dengan tingkat kepuasan konsumen yang sama 13

Kain IC2 IC1 0 Mesin Dalam Teori Ekonomi Mikro, Keseimbangan konsumen terjadi pada titik singgung antara garis anggaran (BL) dengan salah satu kurva indifference (IC) Analisis Gain From Trade dengan PPC dan IC 1. PPC yang Constant Cost Kain 40 USA 20 Ka A A Ka IC2 IC1 0 Ma Ma B 60 Mesin Amerika : Sebelum Perdangan : USA memproduksi dan mengkonsumsi Mesin O Ma, kain O Ka dengan IC 1 14

Setelah Perdagangan : USA berspesialisasi terhadap mesin karena mempunyai keunggulan comperatif, sehingga memproduksi mesin O B dan konsumsi O Ma maka sisa Ma B di ekspor, dan konsumsi Kain O Ka di impor. Kain INA 20 B Ki I Ki I IC2 IC1 Indonesia : 0 Mi Mi 20 30 Mesin Sebelum Perdangan : INA memproduksi dan mengkonsumsi Mesin O Mi, kain O Ki dengan IC 1 Setelah Perdagangan : INA berspesialisasi terhadap Kain karena mempunyai keunggulan comperatif, sehingga memproduksi Kain O B dan konsumsi O Ki maka sisa Ki B di ekspor, dan konsumsi Mesin O Mi di impor. Kesimpulan : Setelah kedua negara melakukan perdagangan internasional maka kepuasan konsumen masing-masing negara meningkat dari IC1 ke IC2 sehigga kesejahteraan masing-masing negara meningkat. 15

2. PPC yang Increasing Cost Barang A A2 M.USA A1 A IC1 E IC2 X.GBR A3 A4 IC2 0 B4 B3 B B1 B2 Barang B IC1 X.USA M. GBR Sebelum berdagang : USA dan GBR mempunyai kemampuan produksi yang sama yaitu O A untuk barang A dan O B untuk barang B. USA konsumen lebih suka A sehingga IC dekat dengan sumbu A. Konsumsi (PPC >< IC) barang A sebanyak OA1 dan Barang B sebanyak barang OB4. GBR konsumen lebih suka B sehingga IC dekat dengan sumbu B. Konsumsi (PPC >< IC) barang B sebanyak OB1 dan Barang A sebanyak barang OA4. Harga barang A lebih mahal di negara USA dan barang B lebih mahal di negara GBR sehingga mendorong perdagangan. USA ingin impor A 16

dan GBR ingin impor B maka mendorong Ekspor impor kedua negara. Setelah Berdagang : Adanya ekspor dan impor barang A dan B maka membentuk Price Line (PL) internasional yang bersinggungan dengan PPC di titik E yang menunjukkan kemampuan produksi dua negara sama Perdagangan menyebabkan terjadinya perubahan pola konsumsi sehingga IC1 masing-masing negara bergeser ke IC 2 yang bersinggungan dengan PL internasional. USA Produksi A sebanyak OA, konsumsi OA2 sehingga A A2 impor dan produksi B sebanyak OB, konsumsi O B3 sehingga B B3 di ekspor. GBR Produksi B sebanyak OB, konsumsi OB2 sehingga B B2 impor dan produksi A sebanyak OA, konsumsi O A3 sehingga A A3 di ekspor. Kesimpulan : Setelah kedua negara melakukan perdagangan internasional maka kepuasan konsumen masing-masing negara meningkat dari IC1 ke IC2 sehigga kesejahteraan masing-masing negara meningkat. 17