EVALUASI LEGISLASI 2012 FORMAPPI
PENGANTAR Sorotan terhadap kinerja DPR tak pernah sepi setiap tahunnya. Sorotan itu muncul bukan sekedar kelatahan publik semata, tetapi terlebih karena fakta bahwa DPR selalu saja gagal berjuang sekedar untuk merealisasikan apa yang mereka rencanakan sendiri. Tahun 2012 ini kinerja legislasi DPR masih memprihatinkan. Dari 64 RUU Prolegnas, hanya 10 saja yang berhasil disahkan DPR. Prestasi ini jelas menunjukkan ketidakseriusan DPR dalam bekerja sebagai wakil rakyat. Prestasi mengecewakan itu seakan sudah menjadi CAP bagi DPR sekarang mengingat dua tahun sebelumnya, mereka tak lebih baik kinerjanya. Tahun 2011, hanya 18 RUU yang berhasil disahkan, dan 2010 hanya 8 RUU. Tahun 2013 target yang dicanangkan kembali terlihat sangat ambisius: 70 RUU lagi menjadi prioritas. Tanpa mengabaikan rasa optimisme, tetapi catatan kinerja yang sudah ditunjukkan selama 3 tahun ini sudah pantas untuk mengatakan sedari awal bahwa target prolegnas 2013 tak lebih dari target imajinatif, mengawang-awang dan tak serius.
Anatomi Prolegnas 2012 Prolegnas 2012 berjumlah 64 RUU dengan rincian 42 diantaranya merupakan inisiatif DPR, 22 lainnya merupakan inisiatif Pemerintah
Anatomi Prolegnas 2012 (2) Disamping 16 RUU Luncuran, 15 RUU diusulkan sejak 2011, 21 RUU diusulkan sejak 2010, 2 RUU diusulkan 2010 tetapi tidak ada di 2011. Hanya 10 RUU baru yang dihasilkan dari prioritas 2012. Sehingga TOTAL Prolegnas Prioritas menjadi 64 RUU
ANATOMI PROLEGNAS 2012 10 26 28 Usulan 2010 Usulan 2011 Usulan 2012
26 RUU Prolegnas 2012 berasal dari 2010 RUU berasal dari 2010 Catatan NO RUU 1 RUU yang selalu Jadi Prioritas 2010, 2011, 2012 tetapi belum pernah dibahas 2 RUU yang pernah dibahas 2010, 2011, 2012 tapi belum selesai 3 RUU yang jadi prioritas 2010, Hilang di 2011, tetapi muncul kembali di 2012 tetapi juga tidak ada yang disahkan jadi UU 4 RUU yang berasal dari 2010 dan disahkan pada 2012 JUMLAH 21 3 2 5 Ternyata 40,6% dari total Prolegnas 2012 adalah RUU yang menjadi Prioritas pada Prolegnas 2010. Bahkan 21 RUU dari Prolegnas 2010 tersebut hingga tahun 2012 belum tersentuh sama sekali DPR hanya mampu mengesahkan lima RUU, artinya setiap RUU ini perlu waktu 3 tahun untuk membahasnya. Menurut Tatip DPR Pasal 141 ayat (2): Ada pembatasan waktu pembahasan Rancangan Undang-undang yakni paling lama 2 kali masa sidang dengan masa perpanjangan waktu selama satu kali masa sidang. Jadi DPR telah melanggar Tatib.
28 RUU Prolegnas 2012 yang Berasal dari 2011 RUU dari Prolegnas 2011 NO RUU 1 RUU yang Berasal dari Prioritas 2011 yang masuk Prioritas 2012 tapi belum dibahas 2 RUU yang pernah dibahas Tahun 2011 dan dilanjutkan pembahasannya tahun 2012 3 RUU yang pernah dibahas 2011 dan Disahkan jadi UU 2012 4 RUU yang belum dibahas 2011 dan dibahas 2012 dan Disahkan jadi UU JUMLAH 15 13 6 2 Dari 64 RUU Prioritas 2012, 43,7% diantaranya merupakan prioritas 2011. Itupun 15 RUU sama sekali Catatan tidak dibahas tahun 2011. Meskipun 13 RUU telah dibahas 2011, hanya 6 diantaranya yang mampu disahkan jadi UU. Ada 2 UU yang disahkan 2012 juga pernah menjadi prioritas 2011 tapi tak pernah dibahas.
10 RUU Baru Prolegnas 2012 RUU Usulan 2012 N O RUU JUMLAH 1 RUU yang telah dibahas 1 2 RUU yang belum dibahas 3 Ruu yang disahkan menjadi Undang- Undang 9 1 Catatan Sesungguhnya hanya 15% dari total Prolegnas 2012 yang merupakan usulan baru. Celakanya, hanya 1 RUU saja yang dibahas hingga menjadi UU. Ini menunjukkan betapa rendahnya kinerja legislasi DPR di Tahun 2012
Jumlah UU yang Dihasilkan 2012 20 10 Prioritas Kumulatif Terbuka Produk legislasi DPR Tahun 2012 didominasi oleh UU Kumulatif Terbuka. 20 RUU dari 30 RUU yang disahkan adalah Kumulatif Terbuka yang secara substantif hanya 3 UU (1. Pemekaran Wilayah 12 UU, 2. Ratifikasi Konvensi 5 UU, 3. APBN 3 UU) Artinya secara substansial, produk DPR 2012 hanya ada 13 UU (10 UU Prioritas 2012, dan 20 Kumulatif Terbuka). DPR seringkali menutupi rendahnya produktifitas dengan mengesahkan sejumlah UU Kumulatif Terbuka. Publik jangan mau tersesat oleh klaim DPR yang menyebutkan seolah-olah produktifitas legislasi 2012 meningkat signifikan.
Prosentasi Realisasi Prolegnas 2010-2012 RUU PRIORITAS PROLEGNAS RUU PRIORITAS + KUM TBK Tahun Prioritas RUU Disetujui % 2010 70 8 11,42 % Tahun Prioritas RUU + KumTbk Disetujui % 2011 93 18 19,35% 2012 64 10 15,25 % 2010 78 16 20,5 % 2011 97 22 22,6 % 2012 84 30 35,7 %
PROSENTASE PENCAPAIAN PROLEGNAS 2010-2012 100 93 90 80 70 60 50 70 64 40 30 20 8 18 10 10 0 2010 2011 2012 RUU PRIORITAS DISETUJUI
Perbandingan Legislasi DPR 2010-2012 (Prioritas+Kumulatif Terbuka) 120 100 97 80 60 78 84 40 20 0 16 2010 2011 2012 22 30 RUU PRIORITAS + KUM TBK DISAHKAN JADI UU
Alokasi Anggaran Pelaksanaan Fungsi Legislasi 2012 No Nama Kegiatan Pagu 2012 Anggaran Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPR RI 541.281.735.000 A. Perancangan Undang-undang 507.277.433.000 B. Harmonisasi dan Evaluasi Pelaksanaan UU 24.954.977.000 C. Administrasi Hukum dan Litigasi DPR RI 9.049.325.000
Rencana Anggaran Pembahasan per RUU Tahun 2012 Nama Kegiatan Besaran per RUU - RUU usul DPR 8.640.486.566 - RUU usul Pemerintah 6.930.390.266 - RUU Pemekaran Wilayah 2.520.141.915 - RUU Ratifikasi 1.680.094.610
ANGGARAN LEGISLASI 2012 No Pengusul Jumlah RUU Anggaran @RUU Total Anggaran 1 DPR 6 8.640.486.566 51.842.919.396 2 PEMERINTAH 4 + 3 RUU APBN 6.930.390.266 48.512.731.862 3 PEMEKARAN WILAYAH 12 2.520.141.915 30.241.702.980 4 RATIFIKASI 5 1.680.094.610 8.400.473.050 TOTAL 138.997.827.288
Studi Banding Selama 2012, DPR melakukan studi banding ke luar negeri sebanyak 53 kali Dari 10 UU Prioritas ada 3 RUU yg terkait dengan studi banding tahun 2012: Industri Pertahanan, Pangan, dan Penanganan Konflik Sosial. Sedangkan UU Pendidikan Tinggi, studi banding dilakukan tahun 2011
RINCIAN UU YANG DIHASILKAN 2012 10 UU NON KUMULATIF TERBUKA 30 5 3 UU KUM TBK RATIFIKASI INTERNASIONAL UU KUM TBK APBN UU KUM TBK DOB JUMLAH 12
Daftar UU 2012 Non Kumulatif Terbuka NO UNDANG-UNDANG USULA N DISAHKAN 1 UU Pemilu DPR 12-04-2012 2 RUU ttg Penanganan Konflik Sosial DPR 11-04-2012 3 RUU ttg Pangan DPR 18-10-2012 4 RUU ttg Pendidikan Tinggi DPR 13-07-2012 5 RUU ttg Keistimewaan Propinsi DIY PEM 30-08-2012 6 RUU ttg Sistem Peradilan Pidana Anak PEM 03-07-2012 7 RUU ttg Koperasi PEM 18-10-2012 8 RUU ttg Industri Pertahanan dan Keamanan DPR 02-10-2012 9 RUU ttg Veteran PEM 02-10-2012 10 RUU tentang Lembaga Keuangan Mikro DPR 11-12-2012
Ratifikasi Perjanjian Internasional UU Kumulatif Terbuka APBN UU Pembentukan Daerah Otonomi Baru Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Daerah Administrasi Khusus Hongkong Republik Rakyat China tentang Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Masalah Pidana. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 22 Tahun 2011 tentang APBN Tahun 2012 RUU tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara Pengesahan ASEAN Convention on Counter Terrorism Pengesahan Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hakhak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya Pengesahan Optional Protocol to the Convention on the Rights of the Child on the Sale of Children, Child Prostitution and Child Pornography RUU tentang Pertanggungjawaban APBN Tahun Anggaran 2011 RUU tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013 11 Kabupaten Baru: Pengandaraan di Provinsi Jawa Barat, Pesisir Barat di Provinsi Lampung, Manokwari Selatan di Provinsi Papua Barat, Pengunungan Arfak di Papua Barat, Malaka di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Mamuju Tengah di Provinsi Sulawesi Barat, Banggai Laut di Provinsi Sulawesi Tengah, Pulau Taliabu di Provinsi Maluku Utara, Penukal Abab Lematang Ilir di Provinsi Sumatera Selatan, Kolaka Timur di Provinsi Sulawesi Tenggara, Mahakam Ulu di Provinsi Kalimantan Timur Pengesahan Optional Protocol to the Convention of Children in Armed Conflic
Klasifikasi Berdasarkan Prioritas Nasional NO PRIORITAS NASIONAL UU YG DIHASILKAN 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2 Pendidikan UU Pendidikan Tinggi 3 Kesehatan 4 Penanggulangan Kemiskinan 5 Ketahanan Pangan UU Pangan 6 Infrastruktur 7 Iklim investasi dan Iklim Usaha 8 Energi 9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 10 Daerah tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca Konflik UU Penanganan Konflik Sosial 11 Kebudayaan krestivitas, dan Inovasi Teknologi 12 Bidang politik, hukum, dan keamanan UU PEMILU, RUU ttg Keistimewaan Propinsi DIY, RUU ttg Sistem Peradilan Pidana Anak, RUU ttg Industri Pertahanan dan Keamanan, RUU ttg Veteran 13 Bidang perekonomian RUU tentang Lembaga Keuangan Mikro, RUU ttg Koperasi 14 Bidang kesejahteraan rakyat
UU 2012 dan Prioritas Nasional 20% 10% 10% Pendidikan Ketahanan Pangan 10% 50% Daerah tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca Konflik Bidang politik, hukum, dan keamanan Bidang perekonomian
UU 2012 yang Di Judicial Review NO UNDANG-UNDANG MATERI 1 UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Pengujian Pasal 96, Pasal 100, dan Pasal 101 Pengujian Pasal 51 ayat (1) huruf a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPRD, DPD Pengujian Pasal 24 ayat (4) dan 27 ayat (4) Pengujian Pasal 22 ayat (4) dan lampiran Pasal 15, Pasal 16 ayat (1),(2), dan (3), serta Pasal 17 (1),(2),(3),(4),dan (5), Pengujian Pasal 8 ayat (1) dan ayat (2) sepanjang frase yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara pada Pemilu sebelumnya atau partai politik baru Pengujian Formil UU No. 8 Tahun 2012 Pengujian Pasal 208 sepanjang frasa...secara nasional... dan Penjelasan Pasal 208 sepanjang frasa...jumlah suara sah secara nasional adalah hasil penghitungan untuk suara DPR Pasal 8 ayat (1) dan ayat (2)
UU 2012 yang Di Judicial Review NO UNDANG-UNDANG MATERI 3 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi Pasal 65, Pasal 73, Pasal 74, Pasal 86 dan Pasal 87 Pasal 50, Pasal 65, Pasal 74, Pasal 76, Pasal 90 4 UU No. 4 Tahun 2012 Pengujian Pasal 7 ayat (1), Pasal 7 ayat (6a) dan Pasal 15A Pengujian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 Pasal 18 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2012
Kesimpulan (1). Secara substansial, Kinerja Legislasi DPR 2012 LEBIH BURUK dibandingkan tahun 2011 (2011 menghasilkan 19,35% dari prioritas, sedangkan 2012 hanya 15,25% dari prioritas). Ada kesalahan dalam hal perencanaan legislasi. Penentuan prolegnas ditentukan oleh kompromi antara pemerintah dan DPR bukan atas dasar prioritas pembangunan dan kebutuhan rakyat secara langsung Tidak ada korelasi antara studi banding yang dilakukan DPR ke luar negeri dengan UU yang dihasilkan (Dari 53 kali studi banding tahun 2012, hanya 3 yang terkait dengan UU yang dihasilkan)
Kesimpulan (2) Banyaknya jumlah UU Kumulatif Terbuka yang disahkan menjelang akhir 2012 (20 UU) merupakan upaya menutupi kelemahan DPR yang hanya menghasilkan 10 UU Prioritas 2012. Bahkan dari 10 UU yang dihasilkan di 2012, 6 diantaranya sudah dibahas sejak 2011, dua lainnya sejak 2010. Artinya, hanya dua UU yang murni merupakan program prioritas 2012. Sementara anggaran pembahasan RUU dari tahun ke tahun terus meningkat (1 RUU tahun 2012 anggarannya mencapai Rp. 8.6 Milyar). Trend kenaikkan anggaran tidak berkorelasi dengan kinerja dan produktivitas DPR di bidang Legislasi.
Kesimpulan (3) Secara kualitas, UU yang dihasilkan tahun 2012 mengandung sejumlah persoalan. Hal itu ditunjukkan dengan sejumlah UU yang digugat oleh publik ke Mahkamah Konstitusi (4 UU digugat: UU Pemilu, UU APBN, UU Penanganan Konflik Sosial, dan UU tenting Pendidikan Tinggi). Rendahnya komitmen dan minimnya visi DPR tentang politik legislasi nasional kita, yang berpihak pada kepentingan rakyat. Itulah sebabnya anggota DPR malas-malasan, bekerja tanpa prioritas, kunker ke luar negeri hanya sekadar pelesiran, dan menghabis-habiskan uang rakyat
Happy New Year 2013