BAB II KAJIAN TEORI. bimbingan dan konseling di sekolah baik terhadap warga sekolah, orang tua. siswa, komite sekolah serta masyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. membantu murid menguasai pengetahuan secara intelektual,

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

BAB II KERANGKA TEORI. 1. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB I PENDAHULUAN. spiritual, moral, sosial, intelektual, fisik dan sebagainya. 1 Sekolah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah*

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI MAN 2 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman belajar dan merupakan tujuan pertumbuhan. Dengan demikian, tujuan

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling. pelayanan bimbingan dan konseling dalam periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. dalam banyak hal remaja sekarang dihadapkan pada lingkungan yang tidak. karena remaja adalah masa depan bangsa.

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

BAB V PENUTUP. berupa wawancara dan dokumentasi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan profesionalisasi dan sistem menajemen tenaga kependidikan serta

KESIAPAN MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 yang terdapat pada bab 2 pasal 3 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar

BAB I PENDAHULUAN. keserasian, keselarasan, dan keseimbangan dalam aspek-aspeknya yaitu spiritual, moral, sosial,

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

dan memecahkan masalah belajar yang dihadapi. belajar, perencanaan lanjutan dan lain-lain. sehingga tercapai keberhasilan belajar yang optimal.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bimbingan Dan Konseling 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. profesionalitas dan sistem manajemen tenaga kependidikan serta pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. Di sekolah

BAB II KAJIAN TEORI. menjadi petugas pelaksana pelayanan konseling. Sebutan pelaksana pelayanan ini

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini akan membahas tentang kendala pelaksanaan program bimbingan

DESKIPSI PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MTS NEGERI GORONTALO. Irma Amir, Maryam Rahim, Meiske Puluhulawa ABSTRAK

BAB II KAJIAN TEORITIS

PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD MUHAMMADIYAH SE SURABAYA

TINGKAT PENGUASAAN APLIKASI INSTRUMENTASI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMP DI KOTA METRO

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal sekarang sudah merupakan bagian yang integral dan tidak

BAB V PENUTUP. masalah pada siswa dengan pemilihan materi yang berkaitan dengan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dengan bimbingan yang benar akan berjalan baik dan terarah. Begitu juga

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

PELAKSANAAN LAYANAN KLASIKAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 3 KANDANGAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan

HAMBATAN PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK OLEH GURU BK DI SMA NEGERI KOTA PADANG. Oleh: Nurlela* Azrul Said** Rahma Wira Nita**

BAB II KAJIAN TEORITIS. a. Pengertian Evaluasi Bimbingan Konseling. bahasa inggris yaitu evoluation, yang berasal dari kata value.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi

a. Pengertian Bimbingan Mengenai pengertian bimbingan telah banyak dikemukakan oleh para ahli, yaitu diantaranya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan ajaran yang mengandung aturan-aturan tentang jalan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB III PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DAN STANDAR KOMPETENSI

BAB II KAJIAN TEORI. pertumbuhan anak muda atas kekuatannya dalam menentukan dan. pengalaman-pengalaman yang dapat memberi sumbangan yang berarti bagi

SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46)

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING. disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang

BAB II KAJIAN TEORI. guru yang disamping menjabat sebagai guru juga menjadi pembimbing. 1

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful Kadafi

BAB XII PERAN PERSONEL DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Tentang Efektifitas Pelaksanaan Program Bimbingan Dan. 1. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Administrasi & Supervisi. Pegajaran/ Kurikuler. Bimbingan dan Pelayanan pribadi lain bagi murid

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia.

BAB I PENDAHULUAN. konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang di dalamnya

BAB II KAJIAN TEORI. sekolah, yang memberikan kewenangan penuh kepada sekolah dan guru

BAB I PENDAHULUAN. bermatabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Pengertian Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

DESKRIPSI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA KECAMATAN KWANDANG DAN KECAMATAN ANGGREK KABUPATEN GORONTALO UTARA

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat perkembangan diri pelajar (Abu Bakar, 2010 : 8).

PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI MAN 2 BOGOR

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

TANGGUNG JAWAB PERSONAL PELAKSANA BIMBINGAN DALAM PERKEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA. By: Asroful Kadafi

BAB I PENDAHULUAN. Peranan layanan konseling di sekolah-sekolah sangatlah penting bahkan

BAB I PENDAHULUAN. didik), dan mengembangkan kemampuan yang meliputi masalah akademik

1. PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 yang menyatakan tegas

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun suatu bangsa. Melalui pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Evaluasi Program Layanan BK. ini memiliki peran yang sangat penting dan menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. segala sisi. Hal tersebut tidak terlepas dari peran masing-masing lembaga. mudah dalam mencapai perkembangan yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Pendukung utama bagi tercapainya negara yang berkualias adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menuntut ilmu merupakan perkara yang penting di masa

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL

A. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 CIKANDE

I. PENDAHULUAN. menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan

BAB V PEMBAHASAN. analisis dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Analisis data kualitatif dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undangundang. Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 3:

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi siswa terhadap Bimbingan dan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa sekarang Bangsa Indonesia hidup di zaman global yang menuntut

KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1 Mengajar merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, PT.Renaja Rosdakarya, Bandung, 2012, hlm 94

ANALISIS PELAKSANAANBIMBINGAN DAN KONSELING DI SDN MOJOLANGU 1 MALANG SKRIPSI OLEH: YULIA FITRIANI NIM :

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Pengertian Koordinator BK Koordinatorguru pembimbingadalah sebagai pelaksana utama yang mengkoordinir seluruh kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah baik terhadap warga sekolah, orang tua siswa, komite sekolah serta masyarakat. 1 Nawawi menjelaskan dalam buku Dewa Ketut Sukardi bahwa koordinasi adalah kegiatan mengatur dan membawa personil, metode, bahan, buah pikir, saran-saran, cita-cita, dan alat-alat dalam hubungan kerja sama yang harmonis, saling mengisi, dan saling menunjang, sehingga pekerjaan berlangsung efektif dan seluruhnya terarah pada pencapaian tujuan yang sama. Pendapat lain mengungkapkan bahwa koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakantindakan sekelompok menusia. Koordinasi merupakan otak dalamtubuh manajemen. Pendapat lain Newman dalam buku Dewa Ketut Sukardi mengemukakan bahwa koordinasi adalah suatu usaha menyelaraskan tindakan-tindakan dan menyerempakkan waktu yang dilakukan oleh berbagai kesatuan dalam rangka penyatuan tugas-tugas sehingga tercipta keharmonisan dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian dapat 1 Achsan Husairi, Op. Cit.. h 194

dinyatakan bahwa pengkoordinasian adalah menggambaran usaha-usaha untuk memastikan bahwa gigi roda organisasi bertautan dengan lancar. Koordinasi yang efektif dapat menumbuhkan kerja sama yang efektif, sehingga tujuan yang telah ditetapkan mudah dapat diwujudkan. Setiap personil sekolah dan unit kerja mesti diberi kesempatan dan kepercayaan untuk melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan kewenangan. Kunci dari koordinasi yang efektif adalah terletak pada komunikasi antara personil sekolah. 2 Adapun Koordinatorguru pembimbingbetugas sebagai berikut: a. Mengkoordinasikan peran guru pembimbing dalam: 1) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah kepada segenap warga sekolah (siswa, guru, personil sekolah lainnya) orang tua siswa dan masyarakat. 2) Menyusun program kegiatan bimbingan dan konseling (program satuan layanan dan kegiatan pendukung, program mingguan, bulanan, caturwulan, dan tahunan) 3) Melaksanakan program bimbingan dan konseling b. Mengadministrasi program kegiatan bimbingan dan konseling 1) Menilai hasil pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling 2) Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling 3) Memberikan tindak lanjut terhadap analisis hasil penilaian bimbingan dan konseling 2 Dewa Ketut Sukardi, Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung; Alfabeta, 2002 h 130

c. Mengusulkan kepada kepala sekolah dan mengusahakan bagi terpenuhnya tenaga, prasarana dan sarana, alat dan perlengkapan pelayanan bimbingan dan konseling. d. Mempertanggungjawabkan pelaksananaan layanan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah. 3 Dalam bukumamat Supriatna mengatakan bahwa beberapa tugastugas koordinator guru prmbimbing antara lain: 1. Mengkoordinasikan para guru bimbingan dan konseling dalam a. Memasyrakatkan pelayanan bimbingan dan konseling b. Menyusun program bimbingan dan konseling c. Melaksanakan program bimbingan dan konseling d. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling e. Menilai program bimbingan dan konseling f. Mengadakan tindak lanjut 2. Membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhnya tenaga, sarana dan prasarana 3. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah. 4 Achmad Juntika Nurkhsan menjelaskan bahwa beberapa tugas-tugas koordinatorpembimbing antara lain: 1. Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam: a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling b. Menyusun program c. Melaksanakan program d. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling e. Menilai program, dan f. Mengadakan tindak lanjut 2. Membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhinya tenaga, sarana, serta perasarana dan: 3. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan h 88 3 Prayitno.Pelayanan Bimbingan dan Konseling SMU. Padang; 1997, h 188 4 Mamat Supriatna, Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi. Bandung; 2011,

konseling kepada kepala sekolah. 5 Dalam buku Dewa Ketut Sukardi menjelaskan bahwa beberapa tugastugaskoordinator guru pembimbing adalah antara lain 1. Mengkoordinasikan guru pembimbing dalam: a. Mensosialisasikan pelayanan bimbingan dan konseling b. Menyusun program bimbingan dan konseling c. Melaksanakan program bimbingan dan konseling d. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling e. Melaksanakan tindak lanjut bimbingan dan konseling 2. Mengusulkan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhinya tenaga, sarana, dan prasarana bimbingan dan konseling 3. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah. 6 Koordinatorguru pembimbingyang mempunyai tugas tanggung jawab, dan wewenang penuh dalam pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling harus melibatkan guru pembimbing (konselor) dalam perlaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. 2. Pengertian Bimbingan dan Konseling a. Pengertian Bimbingan Menurut Sunaryo Kartadinata mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada siswa yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya siswa tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, 5 Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling, Bandung, Refika Aditama, 2006 hlm 64 6 Dewa Ketut Sukardi, Op. Cit. hlm 127

masyarakat, dan kehidupannya pada umumnya. 7 Dan menurut Tolbert, bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta dapat melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupan sehari-hari. 8 Dan menurut Jones Dkk, bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat pilihan-pilihan dan penyesuaianpenyesuaian yang bijaksana. Bantuan itu berdasarkan atas prinsip demokrasi yang merupakan tugas dan hak setiap individu untuk memilih jalan hidupnya sendiri sejauh tidak mencampuri hak orang lain. Kemampuan membuat pilihan seperti itu tidak diturunkan(diwarisi), tatapi harus dikembangkan. 9 Dan pendapat lain mengatakan bimbingan berupa pemberian bantuan yang diberikan melalui pelayanan bimbingan dan bertujuan agar individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 10 Adapun beberapa tujuan dari bimbingan antara lain sebagai berikut: 1) Merencanakan kegiatan penyelesian studi, perkembangan karir, serta kehidupan pada masa yang akan datang 2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya 7 Syamsu Yusuf, Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung; Pustaka Bani Quraisy, h 29 8 Fenti Hikmawati.Bimbingan dan Konseling. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, h 1 9 Prayitno, Erman Amti, op cit h 59 10 Jamal Ma mur Asmani.Bimbingan dan Konseling di Sekolah.Jogjakarta; Diva Perss, h 33

seoptimal mungkin 3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, serta lingkungan kerjanya dan 4) Mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, ataupun lingkungan kerja. Maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan pemberian bantuan kepada seseorang secara berkesinambungan sehingga mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuain diri terhadap keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. b. Pengertian Konseling Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan klien agar klien mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga klien merasa bahagia dan efektif perilakunya. 11 Menurut Shertzer dan Stone dalam bukunya Fundamental of Counseling menjelaskan bahwa konseling adalah berhubungan dengan usaha untuk mempengaruhi perubahan sebahagian besar tingkah laku klien secara sukarela (klien ingin untuk mengubah dan mendapatkan bantuan dari konselor). 12 Pendapat lain Tolbert konseling adalah hubungan pribadi yang 11 Achmad Juntika Nurihsan, Op. Cit. h 10 12 Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta Ciputat Pers, h 12

dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseling di bantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseling dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. 13 Adapun tujuan dari konseling adalah sebagai berikut: 1) Mengadakan perubahan perilaku pada diri klien sehingga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan. 2) Memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif 3) Penyelesaian masalah 4) Mencapai keefektifan pribadi 5) Mendorong individu mampu mengambil keputusan yang penting bagi dirinya. 14 Maka pengertian bimbingan dan konseling adalah merupakan proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (klien) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar klien memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu 13 Prayitno, Erman Amti, Op cit h 101 14 Achmad Juntika Nurihsan, Op cit h 12

memecahkan masalahnya sendiri. Atau proses pemberian bantuan atau pertolongan yang sistematis dari pembimbing (konselor) kepada Klien (siswa) malalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya untuk mengungkapkan masalah klien sehingga klien mampu melihat masalah sendiri, mampu menerima dirinya sendiri sesuai dengan potensinya, dan mampu memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya. 15 1) Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Hal yang berkaitan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling disekolah antara lain: a) Bersama peserta didik dan personil sekolah madrasah lainnya, konselor berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin, isindential dan keteladanan b) Program layanan bimbingan dan konseling yang direncanakan dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, subtansi, jenis, kegiatan, waktu, tempat, dan pihakpihak yang terkait. 2) Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah a) Jenis Program (1) Program harian, yaitu program yang langsung dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu, yang merupakan jabaran dari program mingguan Pers, h 26 15 Tohirin.Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta; Rajawali

(2) Program mingguan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun waktu satu minggu tertentu dalam satu bulan yang merupakan jabaran dari program bulanan (3) Program bulanan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun waktu satu bulan tertentu dalam satu semester yang merupakan jabaran dari program semesteran (4) Program semesteran, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun waktu satu semester tertentu dalam satu tahun pelajaran, yang merupakan jabaran dari program tahunan (5) Program tahunan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun waktu saru tahun tertentu dalam jenjang sekolah, yang merupakan akumulasi, sinkronisasi, dan rekapitulasi dari seluruh kegiatan BK selama satu tahun b) Penyusunan Program (1) Program bimbingan dan konseling hendaknya disusun oleh seluruh staf bimbingan dan konseling dengan memperhatikan personil sekolah (2) Program bimbingan dan konseling harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik (3) Program bimbingan dan konseling hendaknya disusun secara sederhana dan dapat menunjang program sekolah. (4) Program bimbingan dan konseling hendaknya disusun secara

sederhana dan memiliki unsur keterlaksanaan (5) Program bimbingan dan konseling hendaknya disusun setiap awal tahun pelajaran. 16 3) Tugas Guru Pembimbing Dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 025/O/1995, tanggal 8 Maret 1995 ditetapkan bahwa tugas guru pembimbing adalah: a) Menyusun program bimbingan dan konseling b) Melaksanakan bimbingan dan konseling c) Mengevaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling d) Menganalisis hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling dan e) Tindak lanjut pelaksanaan bimbingan dan konseling. 17 4) Unsur Utama Tugas Pokok Guru Pembimbing Unsur-unsur utama yang terkandung di dalam tugas pokok gurupembimbing adalah meliputi: a) Bidang-bidang bimbingan (1) Bidang Pribadi (2) Bidang Sosial (3) Bidang Belajar (4) Bidang Karir b) Jenis-jenis Layanan BK, yaitu layanan: (1) Orientasi (2) Informasi (3) Penempatan / penyaluran 16 Dewa Ketut Sukardi Op. Cit. h 12 17 Ibid, h 137

(4) Pembelajaran (5) Konseling Perorangan (6) Bimbingan Kelompok (7) Konseling Kelompok c) Jenis-jenis Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling (1) Aplikasi Instrumen Bimbingan dan Konseling (2) Himpunan Data (3) Konferensi Kasus (4) Kunjungan Rumah (5) Alih Tangan Kasus d) Tahapan Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling (1) Persiapan (penyusunan) program bimbingan dan konseling (2) Pelaksanaan program bimbingan dan konseling (3) Evaluasi (hasil) pelaksanaan bimbingan dan konseling (4) Analisis hasil pelaksanaan bimbingan dan konseling (5) Tindak lanjut pelaksanaan bimbingan dan konseling e) Jumlah siswa asuh yang menjadi tanggung jawab guru pembimbing untuk memperoleh pelayanan (minimal 150 orang siswa asuh). Sedangkan kepala sekolah yang berasal dari guru pembimbing minimal 40 orang siswa asuh, dan wakil kepala sekolah yang berasal dari guru pembimbing minimal 75 orang siswa asuh. 18 18 Ibid h 140

3. Peran Koordinator BK dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Penyelenggaraan bimbingan dan konseling dapat melibatkan personil disekolah seperti melibatkan Koordinator BK dalam mensukseskan program bimbingan dan konseling di sekolah karena dengan adanya koordinator BK dalam menyusun program dapat terarah dan juga dapat memasyarakatkan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah kepada personil sekolah (siswa, guru, kepala sekolah, staf, ) orang tua siswa dan masyarakat. Koordinator BK adalah sebagai pelaksana utama yang mengkoordinir seluruh kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Dengan demikian koordinator BK sangat berpengaruh dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling karena dengan adanya koordinasi yang dilakukan pada program-program pelaksanaan bimbingan dan konseling karenadengan adanya koordinasi yang dilakukan pada programprogram pelaksanaan bimbingan dan konseling akan berjalan dengan sistematis dapat terarah. Hal itulah yang menjadi alasan bahwa koordinator BK memiliki kedudukan dan peranan strategisdalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. MenurutKartini Kartono, dalam pelaksanaann layanan bimbingan dan konseling, peran koordinator BK diantaranya sebagai berikut: a. Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam 1) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling 2) Menyusun program bimbingan dan konseling 3) Melaksanakan program bimbingan dan konseling 4) Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling 5) Menilai program bimbingan dan konseling 6) Mengadakan tindak lanjut

b. Membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhnya tenaga, sarana, dan perasarana c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah. 19 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peran Koordinator BK dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Peran koordinator BK dalam menjalankan tugasnya dipengaruhi oleh beberapahal dan dapat dilihat pada faktor-faktor berikut: a. Faktor Intern 1) Tingkat Pendidikan Seorang konselor yang memiliki ijazah atau berlatar belakang pendidikan sarjana bimbingan dan konseling. 20 2) Waktu dan Pengalaman Memiliki waktuyang diberikan koordinatoruntuk menjalankan perannya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling dan pengalaman yang dimiliki koordinator BK. b. Faktor Ekstern 1) Kepala sekolah memberikan sarana, prasarana dan dana yang diberikan kepada koordinator tentang hal-hal yang harus ditingkatkan dalam menjalankan perannya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling 2) Fasilitas yang diberikan oleh pihak sekolah kepada koordinator BK B. Penelitian yang Relevan 19 Kartini Kartono, Bimbingan dan Dasar- Dasar Pelaksanaannya, Jakarta, CV Rajawali, 1985, h 122 20 Achmad Juntika Nurihsan, Op. Cit. h58

Berdarkan penelitian yang dilakukan oleh Akhmad Harum Mahasiswa Universitas Makassar tahun2009 yang berjudul: Pemahaman Koordinator BK dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas Negeri 01 Makassar, permasalahannya kurangnyapemahaman koordinator BK dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, metodologi penelitian objek dalam penelitian ini pemahaman koordinator BK dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, penelitian ini tergolong baik Kemudian Penelitian yang dilakukanoleh Amalia Sawitri Wahyuningsih Mahasiswi Universitas Negeri Malang tahun 2008 yang bejudul: Tugas Pokok Koordinator BK dan Guru Pembimbing dalam layanan bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Atas Negeri 05 Malang, permasalahan tidak berjalannya tugas koordinator BK dan guru pembimbing dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, metodologi penelitian objek tugas pokok koordinator BK dan guru pembimbing dalam sampelbahwa tugas pokok koordinator BK dan Guru Pembimbingdalam layanan bimbingan dan konseling subjek koordinator BK dan guru pembimbingpopulasi koordinatorbk dan guru pembimbing yang berjumla 3 orang dan tidak mengambil sampel sehingga penelitian ini di sebut penelitian populasi teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif, hasil yang di peroleh bahwa Tugas Pokok Koordinator BK dan Guru Pembimbing dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas Negeri 05 Malangtergolong baik. Namun berdasarkan dari penelitian-penelitian yang relevan tersebut

penulis memfokuskan pada penelitian Tugas KoordinatorGuru Pembimbingdalam Pelaksanaan Program BimbinganKonseling di Sekolah Menengah Atas Negeri 05 Pekanbaru. Yang mana penelitian ini belum ada yang meneliti sebelumnya. C. Konsep Operasional Konsep operasinoal ini merupakan alat yang digunakan untuk memberi batasan terhadap konsep teoritis, selain itu juga untuk menentukan ukuranukuran secara spesifikan dan teratur, agar mudah dipahami dan untuk menghindari kesalahpahaman terhadap penulisan ini. Penelitian ini berkenaan dengan Peran Koordinator BK dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMA N 5 Pekanbaru. Adapun indikator koordinator guru pembimbingdalam pelaksanaan bimbingan dan konseling yang diambil dari kerangka teoritis adalah sebagai berikut: 1. Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam a. Mengkoordinasikan gurupembimbing dalammemasyarakatkan pelayanan bimbingankonseling di sekolah. b. Mengkoordinasikanguru pembimbing dalam menyusun program bimbingan dan konseling diantaranya program mingguan, bulanan, dan tahunan. c. Mengkoordinasikan guru pembimbing dalam melaksanakan program bimbingan konseling yang telah di susun. d. Kordinatorguru pembimbing menilai program bimbingankonselingyang dilaksanakan oleh guru pembimbing.

e. Kemudian koordinator beserta guru pembimbing mengadakan tindak lanjut dalam program bimbingan konseling yang telah dilaksanakan. 2. Koordinator mengusulkan kepada kepala sekolah dalam tersedianya saranan dan perasarana dalam pelaksanaan program bimbingan konseling dalam menunjang pelaksanaan layanan bimbingan konseling di sekolah. 3. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan program bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah. Sedangkan indikator faktor-faktor yang mempengaruhi peran koordinator BK dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut: 1. Faktor Intern a. Tingkat Pendidikan Seorang konselor yang memiliki ijazah atau berlatar belakang pendidikan sarjana bimbingan dan konseling. b. Waktu dan Pengalaman Memiliki waktu yang diberikan koordinatoruntuk menjalankan perannya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling dan pengalaman yang dimiliki koordinator guru pembimbing 2. Faktor Ekstern a. Kepala sekolah memberikan sarana, perasaran dan dana yang diberikan kepada koordinator tentang hal-hal yang harus ditingkatkan dalam menjalankan perannya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. b. Fasilitas yang diberikan oleh pihak sekolah kepada koordinator BK.