PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

dokumen-dokumen yang mirip
Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 21 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LOMBOK BARAT

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 6 TAHUN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA PROBOLINGGO

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA BUPATI PANDEGLANG,

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 24 TAHUN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 55 TAHUN 2008

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI POSO PERATURAN BUPATI POSO NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA INSPEKTORAT KABUPATEN BARITO UTARA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 8 TAHUN 2011

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN

PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN MOJOKERTO

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 34 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT

MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN.

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : a. bahwa dalam Pasal 18 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota, disebutkan bahwa apabila Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan telah ditetapkan sesuai peraturan Perundang-undangan, maka Jabatan Struktural di bawah Inspektur Pembantu dihapus; b. bahwa dalam Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 700/875/sj, tanggal 14 Maret 2012, Hal : Impelementasi Kebijakan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2PUPD), pada angka 3 huruf a disebutkan bahwa Jabatan struktural eselon IV dibawah Inspektorat Pembantu beralih ke Jabatan Fungsional P2UPD tanpa menunggu Revisi Peraturan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, dalam rangka implementasi Kebijakan Jabatan Fungsional pengawas Penyelenggaraan urusan Pemerintahan di daerah, perlu diatur kembali Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Pandeglang dengan Peraturan Bupati;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 11. Keputusan Presiden RI Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Departemen Dalam Negeri; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota; 19. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22 Tahun 2010 dan Nomor 03 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 1); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 4 Tahun 2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010; Memperhatikan : Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 700/875/sj, tanggal 14 Maret 2012, Hal : Implementasi Kebijakan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (P2UPD); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Pandeglang. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pandeglang. 3. Bupati adalah Bupati Pandeglang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang. 5. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Pandeglang. 6. Inspektur adalah Kepala Inspektorat Kabupaten Pandeglang. 7. Pejabat Pengawas Pemerintah adalah orang yang karena jabatannya melaksanakan tugas pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk dan atas nama Kepala Daerah. 8. Jabatan Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah, di luar pengawasan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS).

9. Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah, yang selanjutnya disebut Pengawas Pemerintahan, adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan 10. Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi yang dilakukan secara independen, obyektif dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan untuk menilai kebenaran, keakuratan, kredibilitas dan keandalan informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan. 11. Pembinaan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah agar pemerintahan daerah berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 12. Pengawasan adalah proses kegiatan yang ditunjukkan untuk menjamin agar pemerintahan Daerah berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan. 13. Monitoring adalah kegiatan mengamati, mengawasi keadaan dan pelaksanaan di tingkat lapangan yang secara terus menerus atau berkala disetiap tingkatan atas program sesuai rencana. 14. Evaluasi adalah proses kegiatan penilaian kebijakan daerah, akuntabilitas kinerja Daerah atau program dan kegiatan pemerintahan daerah untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah. 15. Wilayah adalah wilayah kerja pembinaan dan pengawasan yang meliputi Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang. 16. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) adalah Inspektorat Jenderal Kementerian, Unit Pengawasan Lembaga Pemerintah Nonkementerian, Inspektorat Provinsi, dan Inspektorat Kabupaten/Kota. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Susunan Organisasi Inspektorat, terdiri dari : a. Unsur Pimpinan adalah Inspektur. b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari : 1. Subbagian Perencanaan; 2. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Administrasi dan Umum. c. Unsur Pelaksana adalah Inspektur Pembantu, terdiri dari : 1. Inspektur Pembantu Wilayah I, terdiri dari : a) Auditor b) Pengawas Pemerintahan

2. Inspektur Pembantu Wilayah II, terdiri dari : a) Auditor b) Pengawas Pemerintahan 3. Inspektur Pembantu Wilayah III, terdiri dari : a) Auditor b) Pengawas Pemerintahan d. Kelompok Jabatan Fungsional. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS Bagian Kesatu Umum Pasal 3 (1) Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dipimpin oleh seorang Inspektur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. (2) Inspektorat mempunyai tugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah kabupaten di bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dibidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa. (3) Inspektorat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan perencanaan bidang pengawasan; b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; c. penyelenggaraan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan pemerintahan desa dan kasus pengaduan; d. pelaksanaan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; e. pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan evaluasi kegiatan pengawasan; f. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Inspektorat; g. pelaksanaan pemeriksaan atas permintaan Instansi lain; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 4 (1) Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah meliputi : a. Administrasi Umum Pemerintahan b. Urusan Pemerintahan

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan terhadap: a. Pengawasan Teknis Pelaksanaan Kegiatan; b. Kelembagaan; c. Pegawai Daerah; d. Keuangan Daerah; e. Barang Daerah. (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan terhadap: a. Urusan Wajib; b. Urusan Pilihan; c. Dana Dekonsentrasi; d. Tugas Pembantuan; e. Kebijakan Pinjaman Hibah Luar Negeri. Pasal 5 (1) Rencana Pengawasan Tahunan disusun dalam bentuk Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan berpedoman pada kebijakan pengawasan. (2) Penyusunan PKPT didasarkan atas prinsip keserasian, keterpaduan, menghindari tumpang tindih dan pemeriksaan berulang-ulang serta memperhatikan efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan sumber daya pengawasan. (3) PKPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) meliputi : a. Ruang Lingkup; b. Sasaran Pemeriksaan; c. SKPD yang Diperiksa; d. Jadwal Pelaksanaan Pemeriksaan; e. Jumlah Tenaga; f. Anggaran Pemeriksaan; g. Laporan Hasil Pemeriksaan Yang Diterbitkan. (1) Kegiatan Pemeriksaan meliputi : Pasal 6 a. Pemeriksaan Berkala dan Komprehensif terhadap kelembagaan, Pegawai Daerah, Keuangan Daerah, Barang Daerah, Urusan Pemerintahan; b. Pengujian terhadap laporan berkala dan atau sewaktu-waktu dari Unit Kerja atau Satuan Kerja; c. Pengusutan atas kebenaran laporan mengenai adanya indikasi terjadinya penyimpangan, korupsi, kolusi dan nepotisme; d. Penilaian atas manfaat dan keberhasilan kebijakan, pelaksanaan program dan kegiatan; e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah dan pemerintahan desa.

(2) Jenis Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi : a. Pemeriksaan Reguler; b. Penanganan Kasus Pengaduan; c. Pemeriksaan Khusus Pelayanan Masyarakat; d. Pemeriksaan Tematik; e. Audit Kinerja; f. Desk Audit; g. Pemeriksaan Akhir Jabatan; h. Pengawasan Represif; i. Pemeriksaan Perhitungan Anggaran; j. Pemantauan Tindak Lanjut; k. Pengawasan Terpadu; l. Inspeksi Mendadak; m. Post Audit. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 7 (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur. (2) Sekretariat mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan koordinasi pengawasan dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat. (3) Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan program kerja pengawasan; b. penghimpunan, pengolahan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil pengawasan aparat fungsional daerah; c. penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional; d. penyusunan, penginventarisasian dan pengolahan data dalam rangka penatausahaan proses penanganan pengaduan; e. pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat dan rumah tangga, kehumasan dan protokol; f. pengelolaan kegiatan evaluasi, dokumentasi dan pelaporan.

(4) Untuk menjabarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Sekretariat mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. menyusun program, mengatur dan mengawasi pelaksanaan penyusunan Arah Kebijakan Umum (AKU), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) belanja tidak langsung dan belanja langsung, evaluasi program penyusunan Renstra, Lakip dan laporan; b. menyusun program, mengatur dan mengawasi pelaksanaan anggaran, pembayaran, pembukuan dan pertanggung jawaban keuangan; c. menyusun program, mengatur dan mengawasi pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan, keprotokolan, perjalanan dinas dan kehumasan; d. menyusun program, mengatur dan mengawasi pelaksanaan urusan pengumpulan dan pengolahan data pegawai, administrasi pegawai dan pembinaan ketatalaksanaan; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas. Paragraf 1 Subbagian Perencanaan Pasal 8 (1) Subbagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (2) Subbagian Perencanaan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan, menghimpun dan menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan, dokumentasi dan pengolahan data pengawasan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan konsep juklak/juknis pelaksanaan kegiatan perencanaan; b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan perencanaan; c. penyelenggaraan kegiatan perencanaan. Pasal 9 Rincian tugas Subbagian Perencanaan adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan bahan koordinasi dan menyiapkan rencana/program kerja pengawasan dan fasilitasi; b. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan anggaran inspektorat; c. Menyiapkan bahan laporan dan statistik kegiatan inspektorat; d. Menyiapkan bahan koordinasi dan menyiapkan peraturan perundangundangan; e. Menyiapkan bahan dokumentasi dan pengolahan data pengawasan;

f. Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengelolaan, analisa dan penyajian data; g. Menyiapkan laporan dan statistik; h. Menyiapkan peraturan perundang-undangan; i. Melakukan dokumentasi dan pengolahan data pengawasan; j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Pasal 10 (1) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan laporan, menghimpun, mengolah, meyimpan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional dan melakukan administrasi pengaduan masyarakat serta menyusun laporan kegiatan pengawasan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan konsep juklak/juknis pelaksanaan kegiatan evaluasi dan pelaporan; b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan evaluasi dan pelaporan; c. penyelenggaraan kegiatan evaluasi dan pelaporan. d. melakukan inventarisasi hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan; e. melaksanakan pengadministrasian laporan hasil pengawasan; f. pelaksanaan evaluasi laporan hasil pengawasan; g. menyusun statistik hasil pengawasan; h. menyelenggarakan kerjasama pengawasan; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 11 Rincian tugas Subbagian Evaluasi dan Pelaporan adalah sebagai berikut : a. Menginventarisasi Hasil Temuan Pengawasan Inspektorat Kabupaten, Inspektorat Provinsi, Inspektorat Jenderal, Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI); b. Membuat Matrik Temuan Hasil Pengawasan Inspektorat Kabupaten, Inspektorat Provinsi, Inspektorat Jenderal, BPKP dan BPK-RI;

c. Merekapitulasi Temuan Hasil Pengawasan Inspektorat Kabupaten, Inspektorat Provinsi, Inspektorat Jenderal, BPKP dan BPK-RI baik yang sudah ditindaklanjuti maupun yang belum ditindaklanjuti; d. Melaksanakan dan Menghimpun Tindak Lanjut Hasil Pengawasan,; e. Mengarsipkan Dokumen Tindak Lanjut Hasil Pengawasan; f. Pelaksanaan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan; g. Pelaksanaan Evaluasi Laporan Hasil Pengawasan; h. Menyelenggarakan Kerjasama Pengawasan; i. Menyampaikan Dokumen Tindak Lanjut Hasil Pengawasan dari SKPD kepada Inspektorat Provinsi, Inspektorat Jenderal, BPKP dan BPK-RI; j. Mendistibusikan Hasil Temuan Pengawasan kepada SKPD; k. Memantau Perkembangan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan; l. Membuat Ikhtisar Kerugian Negara/Daerah; m. Menyampaikan Data Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi kepada Majelis Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi; n. Memantau Perkembangan Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi; o. Memantau Pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN); p. Penyusunan Data Hasil Kegiatan berupa Laporan Bulanan, Laporan Triwulanan dan Laporan Tahunan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten serta Evalusi Hasil Pengawasan; q. Pelaksanaan Tugas Lain Yang Diberikan Oleh Atasan Sesuai Dengan Tugas dan Fungsinya. Paragraf 3 Subbagian Administrasi dan Umum Pasal 12 (1) Subbagian Administrasi dan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (2) Subbagian Administrasi dan Umum mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan pengelolaan urusan surat menyurat, penggandaan, rumah tangga dan perlengkapan, keprotokolan dan kehumasan serta menyelenggarakan kegiatan pengelolaan urusan kepegawaian. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Administrasi dan Umum menyelenggarakan fungsi : c. penyiapan konsep juklak/juknis pelaksanaan kegiatan Administrasi dan Umum; d. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan Administrasi dan Umum; e. penyelenggaraan kegiatan administrasi dan umum.

Pasal 13 Rincian tugas Subbagian Administrasi dan Umum adalah sebagai berikut : a. Melaksanakan urusan tata usaha surat menyurat dan kearsipan; b. Melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian; c. Melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; d. Menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit dan Rencana Tahunan Barang Unit (RKBU dan RTBU); e. Melaksanakan penataan administrasi pendistribusian sarana alat kantor dan keperluan alat kantor terhadap unsur-unsur organisasi unit; f. Menyiapkan bahan dan melaksanakan inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan barang / aset unit; g. Melaksanakan penataan administrasi kepegawaian yang meliputi kebutuhan pegawai (bezetting), formasi, Daftar Urut Kepangkatan (DUK), data pegawai dan rekapitulasi absensi pegawai; h. Menghimpun bahan usulan mutasi kepegawaian meliputi pengusulan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan, pemberhentian dan pensiun; i. Menghimpun data pelaksanaan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P); dan j. Melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan dinas, akomodasi tamu, humas dan keprotokolan; k. Menyusun rencana kerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan kerja tahunan; l. Menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana strategis serta laporan akuntabilitas satuan kerja; m. Menyusun rencana anggaran bulanan/triwulan satuan kerja; n. Menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA) sebagai bahan rapat koordinasi pembangunan (Rakorbang) dan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN); o. Menghimpun, menyiapkan bahan dan menyusun rencana anggaran tidak langsung satuan kerja; p. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi pembayaran belanja satuan kerja; q. Melakukan pengelolaan pembayaran gaji pegawai dan keperluan/kebutuhan kantor; r. Menyiapkan bahan dan membuat pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran; s. Melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data keuangan sebagai bahan perhitungan anggaran; t. Menyiapkan dan menyusun laporan keuangan dan memelihara pengarsipan administrasi keuangan; dan u. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Bagian Ketiga Inspektur Pembantu Pasal 14 (1) Inspektur Pembantu dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur. (2) Inspektur Pembantu mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa di bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan, serta kasus pengaduan di bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur Pembantu menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan program pengawasan pada masing-masing wilayah kerja; b. pengorganisasian pelaksanaan kegiatan pengawasan; c. pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan; d. pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa dalam bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan; e. pelaksanaan perencanaan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan, bimbingan, supervisi, konsultasi, koordinasi, fasilitasi, penelitian, pengembangan, pemantauan, monitoring dan evaluasi. f. Pelaksanaan proses pemeriksaan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi. (4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3), Inspektur Pembantu mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi penyusunan dan pengusulan program pengawasan tahunan di wilayah kerjanya; b. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi penyiapan dan pembuatan PKP pelaksanaan pemeriksaan; c. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah; d. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pengawasan terhadap penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan masyarakat;

e. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan daerah; f. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; g. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pemeriksaan, pengusutan dan pengujian; h. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan penilaian hasil-hasil pengawasan; i. Merumuskan program, membina, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi penyusunan laporan hasil pemeriksaan; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Pasal 15 (1) Inspektur Pembantu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, terdiri dari: a. Inspektur Pembantu Wilayah I; b. Inspektur Pembantu Wilayah II; c. Inspektur Pembantu Wilayah III. (2) Inspektur Pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), melaksanakan pembinaan dan pengawasan pada Satuan Kerja yang meliputi : a. Sekretariat Daerah; b. Sekretariat DPRD; c. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu; d. Dinas Daerah : 1. Dinas Pendidikan; 2. Dinas Kesehatan; 3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; 6. Dinas Pekerjaan Umum; 7. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; 8. Dinas Pemuda dan Olahraga; 9. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; 10. Dinas Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset; 11. Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan; 12. Dinas Kelautan dan Perikanan; 13. Dinas Pertanian dan Perkebunan; 14. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan; 15. Dinas Kehutanan; 16. Dinas Pertambangan dan Energi; 17. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar.

e. Lembaga Teknis Daerah : 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; 3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; 4. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana; 5. Badan Kepegawaian Daerah; 6. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; 7. Kantor Lingkungan Hidup; 8. Kantor Ketahanan Pangan; 9. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi; 10. Rumah Sakit Umum Daerah Berkah; 11. Rumah Sakit Umum Daerah Labuan. f. Satuan Polisi Pamong Praja; g. Kecamatan : 1. Kecamatan Sumur; 2. Kecamatan Cimanggu; 3. Kecamatan Cibaliung; 4. Kecamatan Cikeusik; 5. Kecamatan Cigeulis; 6. Kecamatan Panimbang; 7. Kecamatan Munjul; 8. Kecamatan Angsana; 9. Kecamatan Picung; 10. Kecamatan Bojong; 11. Kecamatan Saketi; 12. Kecamatan Cisata; 13. Kecamatan Pagelaran; 14. Kecamatan Patia; 15. Kecamatan Labuan; 16. Kecamatan Jiput; 17. Kecamatan Cikedal; 18. Kecamatan Menes; 19. Kecamatan Mandalawangi; 20. Kecamatan Cimanuk; 21. Kecamatan Cipeucang; 22. Kecamatan Banjar; 23. Kecamatan Kaduhejo; 24. Kecamatan Pandeglang; 25. Kecamatan Cadasari; 26. Kecamatan Karangtanjung; 27. Kecamatan Cibitung; 28. Kecamatan Carita; 29. Kecamatan Sukaresmi; 30. Kecamatan Mekarjaya; 31. Kecamatan Sindangresmi; 32. Kecamatan Pulosari;

33. Kecamatan Koroncong; 34. Kecamatan Majasari; 35. Kecamatan Sobang. h. Kelurahan : 1. Kelurahan Pandeglang; 2. Kelurahan Kabayan; 3. Kelurahan Sukaratu; 4. Kelurahan Karaton; 5. Kelurahan Saruni; 6. Kelurahan Babakan Kalanganyar; 7. Kelurahan Kadomas; 8. Kelurahan Pagerbatu; 9. Kelurahan Cilaja; 10. Kelurahan Kadumerak; 11. Kelurahan Cigadung; 12. Kelurahan Juhut; 13. Kelurahan Pagadungan. i. Satuan Perangkat Kerja Lainnya 1. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma; 2. Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD.BPR) /Perusahaan Daerah Perkreditan Kecamatan (PD.PK); 3. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD); 4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). (3) Pembagian tugas dan wilayah Kerja Inspektur Pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ayat (2) ditetapkan oleh Inspektur. Bagian Ketiga Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 16 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektorat sesuai dengan keahlian dan kebutuhan (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 terdiri dari : a. Auditor; dan b. Pengawas Pemerintahan (P2UPD). (3) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai rincian tugas : a. Melaksanakan program kerja pemeriksaan yang telah disusun oleh inspektur pembantu sesuai bidang tugas meliputi pengawasan kinerja organisasi dan urusan pemerintahan daerah serta penanganan kasus kasus pengaduan masyarakat;

b. Melaksanakan tugas pembinaan wilayah kerja dan pengawasan pada instansi / satuan kerja di lingkungan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2), dan desa atau sebutan lainnya yang meliputi pengawasan dalam bidang pembangunan, bidang pemerintahan dan kemasyarakatan; c. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan pengawasan secara terpadu dengan Inspektur Kabupaten dan unsur unsur terkait lainnya dalam rangka optimalisasii pelaksanaan tugas; d. Melaksanakan pengumpulan data / informasi dalam ranka pemeriksaan pendahuluan; e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah; f. Mendampingi dan membantu memberikan keterangan dalam proses penyidikan dan atau peradilan kasus atas hasil pengawasan / audit; g. Memberikan saran / telaahan kepada atasan sesuai dengan tugas wilayah kerjanya; h. Menyusun dan membuat laporan hasil pemeriksaaan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan. Pasal 17 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang diangkat dan ditetapkan oleh Bupati. (2) Pembagian tugas dan wilayah Kerja setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Inspektur. (3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 18 Para pejabat di lingkungan Inspektorat diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 19 Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Inspektorat dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pandeglang serta sumber lain yang sah.

BAB VII TATA KERJA Pasal 20 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan unit kerja dalam satuan kerja Inspektorat dan kelompok jabatan fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan unit kerja masingmasing maupun antar unit kerja dalam lingkungan Inspektorat serta instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 21 (1) Apabila Inspektur berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, maka dapat diwakili oleh Sekretaris. (2) Apabila Sekretaris berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, maka dapat diwakili oleh Inspektur Pembantu dalam lingkungan Inspektorat dengan memperhatikan senioritas kepangkatan. Pasal 22 Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Inspektorat, wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang di perlukan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pasal 23 Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Inspektorat bertanggung jawab dalam memimpin dan membina bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 24 Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Inspektorat dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi, wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan hasil pelaksanaan tugas dilaporkan tepat pada waktunya. Pasal 25 Inspektur dan pimpinan unit kerja dalam lingkungan Inspektorat, wajib mengadakan rapat staf secara berkala dalam rangka pemberian arahan, petunjuk dan bimbingan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 26 Inspektur dalam melaksanakan tugas, wajib menyampaikan laporan kepada Bupati dan tembusan laporan disampaikan kepada satuan kerja perangkat daerah dan instansi lainnya yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku,peraturan Bupati Pandeglang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten pandeglang (Berita Daerah Tahun 2008 Nomor 13), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 28 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Pasal 29 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pandeglang. Diundangkan di Pandeglang pada tanggal 21 Februari 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG, Cap/ttd DODO DJUANDA Ditetapkan di Pandeglang pada tanggal 21 Februari 2013 BUPATI PANDEGLANG, Cap/ttd ERWAN KURTUBI BERITA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2013 NOMOR 7