BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NON TUGAS BELAJAR

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 135/KA/IX/2007 TENTANG PERSYARATAN DAN SELEKSI PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Penyesuaian Ijazah. Pencantuman Gelar. Pelaksanaan. Pedoman.

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 137/KA/VIII/2008 TENTANG TUGAS BELAJAR DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 216/KA/XI/2012 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

KEPALA BADAN SAR NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 11 Maret 2016 Rektor. ttd

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 22 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 2 SERI E

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS "IBUKOTA JAKARTA TENTANG

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN (INPASSING) JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

E. PERSYARATAN Bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan mengajukan Tugas Belajar harus memenuhi persyaratan umum dan khusus :

PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

5) Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh;

2017, No dan Geofisika; b. bahwa guna mempermudah pimpinan unit kerja dalam memberikan rekomendasi pemberian tugas belajar dan izin belajar kep

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

MEMUTUSKAN: DAN GEOFISIKA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Transkripsi:

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 179/KA/X/2010 TENTANG UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH NON TUGAS BELAJAR DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang: a. bahwa untuk melaksanakan pembinaan kepegawaian di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah ditetapkan Keputusan Kepala BATAN Nomor 259/KA/VII/2002 tentang Penyesuaian Pangkat Berdasarkan Ijazah Yang Diperoleh Pegawai Yang Mengikuti Pendidikan Di Luar Jam Kerja Atas Biaya Sendiri di Lingkungan BATAN; b. bahwa untuk meningkatkan pembinaan kepegawaian di BATAN perlu meninjau kembali Keputusan Kepala BATAN sebagaimana dimaksud dalam huruf a; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Kepala BATAN tentang Ujian Penyesuaian Ijazah Non Tugas Belajar di BATAN; Mengingat: 1. 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193);

- 2-3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105); Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir; Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2007; Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir; Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN; Peraturan Kepala BATAN Nomor 004/KA/I/2006 tentang Pedoman Pembentukan Peraturan/Keputusan Kepala BATAN; Peraturan Kepala BATAN Nomor 110/KA/V/2009 tentang Jabatan, Syarat Jabatan dan Jumlah Kebutuhan Pegawai pada Unit Kerja di BATAN; MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH NON TUGAS BELAJAR DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL.

- 3 - Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Ujian Penyesuaian Ijazah adalah ujian dalam rangka menyesuaikan pangkat berdasarkan ijazah terakhir yang diperoleh melalui Non Tugas Belajar untuk menilai kemampuan pegawai yang akan disesuaikan ijazahnya ke jenjang yang lebih tinggi di BATAN. 2. Pegawai Non Tugas Belajar yang selanjutnya disebut Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil BATAN yang atas prakarsanya sendiri melanjutkan pendidikan tanpa penugasan dari BATAN termasuk pegawai tugas belajar yang tidak menyelesaikan pendidikan sesuai waktu yang ditentukan oleh Surat Keputusan Kepala BATAN. 3. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. 4. Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian PNS terhadap negara. 5. Kepala Unit Kerja adalah pejabat struktural setingkat Eselon II. 6. Jabatan fungsional adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. 7. Jabatan fungsional umum adalah jabatan fungsional yang kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan dengan angka kredit. 8. Menteri adalah Menteri yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang pendidikan nasional. Pasal 2 (1) Pegawai yang memperoleh ijazah dan telah memenuhi persyaratan dapat dipertimbangkan untuk mengikuti ujian penyesuaian ijazah.

- 4 - (2) Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah ijazah yang diperoleh dari sekolah/perguruan tinggi negeri atau swasta baik dari dalam maupun luar negeri, atau ijazah yang disetarakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang diperoleh atas biaya dan prakarsa sendiri di luar jam kerja dengan status non tugas belajar, termasuk ijazah yang diperoleh sebelum diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. (3) Ijazah yang diperoleh dari sekolah/perguruan tinggi negeri atau swasta baik dari dalam maupun luar negeri melalui pendidikan model kelas jauh dan/atau kelas Sabtu-Minggu tidak dapat dipertimbangkan untuk mengikuti ujian penyesuaian ijazah, kecuali yang diperoleh dari Universitas Terbuka. Pasal 3 Pegawai yang memperoleh ijazah sebagaimana dimaksud Pasal 2, dapat dipertimbangkan untuk mengikuti ujian penyesuaian ijazah, apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Untuk tingkat perguruan tinggi : 1. memiliki ijazah yang lebih tinggi di bidang eksakta bagi pegawai yang sebelumnya memiliki pendidikan bidang eksakta, atau memiliki ijazah yang lebih tinggi di bidang non eksakta bagi pegawai yang sebelumnya memiliki pendidikan bidang non eksakta; 2. dalam hal tertentu ketentuan pada angka 1 dapat dikecualikan dengan pertimbangan dan persetujuan tertulis Kepala BATAN; 3. memiliki ijazah terakreditasi dari Menteri atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan berwenang menyelenggarakan pendidikan setingkat perguruan tinggi; 4. memiliki ijazah dengan Indeks Prestasi Kumulatif (skala 4), yaitu: a) sekurang-kurangnya 2,75 (dua koma tujuh puluh lima) dengan akreditasi sekurang-kurangnya B untuk program Diploma III, Diploma IV dan Strata satu (S1);

- 5 - b) sekurang-kurangnya 3,00 (tiga koma nol nol) dengan akreditasi sekurang-kurangnya B untuk program Strata dua (S2) dan Strata tiga (S3); 5. memiliki ijazah dari sekolah/perguruan tinggi luar negeri yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan 3 dapat dipertimbangkan apabila telah diakui dan ditetapkan sederajat/telah disetarakan dengan ijazah dari sekolah/perguruan tinggi negeri, yang ditetapkan oleh Menteri atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan berwenang menyelenggarakan pendidikan setingkat perguruan tinggi; b. Untuk Tingkat SLTA Memiliki ijazah dari lembaga pendidikan yang telah mendapat izin penyelenggaraan dari Menteri atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan berwenang menyelenggarakan pendidikan setingkat SLTA dan sesuai dengan standar kelulusan nasional. Pasal 4 Pegawai yang memperoleh ijazah tetapi tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tidak dapat dipertimbangkan untuk mengikuti ujian penyesuaian ijazah. Pasal 5 Persyaratan administrasi yang harus dipenuhi untuk menjadi peserta ujian, sebagai berikut: a. Tersedia formasi sesuai dengan syarat jabatan yang tertuang dalam Peraturan Kepala BATAN tentang Jabatan, Syarat Jabatan dan Jumlah Kebutuhan Pegawai pada Unit Kerja di BATAN; b. Surat Tugas Kepala Unit Kerja bahwa yang bersangkutan telah ditugaskan pada satuan unit kerja terkecil yang memerlukan pengetahuan/keahlian sesuai dengan ijazah yang diperoleh, sesuai dengan Lampiran I dan

- 6 - merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini; c. Surat Pernyataan dari Kepala Unit Kerja bahwa yang bersangkutan masih dan telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud pada huruf a, sesuai dengan Lampiran II dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini; d. Foto copy Keputusan pengangkatan dalam pangkat terakhir yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir pada periode kenaikan pangkat berikutnya; e. Foto copy/salinan ijazah yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang, dan ijazah telah berumur sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun; f. Foto copy/salinan NEM/Transkrip Akademik yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; g. Daftar Ikhtisar Jabatan/Tugas berdasarkan nama jabatan sesuai dengan analisa jabatan yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala BATAN, sesuai dengan Lampiran III dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini; h. Foto copy DP3 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa setiap unsur sekurang-kurangnya bernilai baik; i. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; j. tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; k. tidak sedang menjalani cuti di luar tanggungan negara; l. mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sejak diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil BATAN pada periode kenaikan pangkat berikutnya; m. bidang pendidikan yang diikuti harus mendukung pelaksanaan tugas jabatan yang dituju; n. surat Pernyataan Kepala Unit Kerja bahwa pendidikan yang diikuti benarbenar di luar jam kerja dan tidak mengganggu pekerjaan/tugas sehari-hari, sesuai dengan Lampiran IV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini; o. Surat Keterangan dari sekolah/perguruan tinggi yang bersangkutan bahwa

- 7 - pendidikan/perkuliahan yang ditempuh bukan merupakan pendidikan model kelas jauh dan/atau kelas Sabtu-Minggu, sesuai dengan Lampiran V dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini; p. pegawai yang menduduki jabatan fungsional umum, batas usia maksimal untuk mengikuti ujian pada periode April atau Oktober tahun berjalan adalah 1 (satu) tahun sebelum batas persyaratan usia maksimal jabatan fungsional tertentu terkait; q. pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu tingkat terampil, batas usia maksimal untuk mengikuti ujian pada periode April atau Oktober tahun berjalan adalah 1 (satu) tahun sebelum batas persyaratan usia maksimal jabatan fungsional tertentu tingkat ahli. Pasal 6 (1) Ujian penyesuaian ijazah bagi pegawai yang memperoleh ijazah setingkat Sarjana Muda/Akademi/Diploma II/Diploma III/Diploma IV/ Sarjana/ Dokter/Apoteker/Spesialis I/Magister/Spesialis II/Doktor meliputi: a. Tes Psikologi (Psikotes); b. Tes Potensi Akademik (TPA); c. Tes Substansi; dan d. Wawancara. (2) Pegawai yang diusulkan mengikuti ujian penyesuaian ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus membuat makalah sesuai dengan Lampiran VI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini; (3) Pegawai yang tidak lulus tes psikologi tidak berhak mengikuti tes potensi akademik, tes substansi dan wawancara. (4) Pegawai yang tidak lulus tes psikologi diberi kesempatan untuk mengulang setelah 1 (satu) tahun. (5) Kesempatan mengikuti tes psikologi paling banyak 3 (tiga) kali. (6) Pegawai yang telah 3 (tiga) kali tidak lulus tes psikologi, tidak berhak mengikuti tes selanjutnya dan ujian penyesuaian ijazah tidak dapat dilanjutkan dan dinyatakan gagal ujian.

- 8 - (7) Pegawai yang lulus tes psikologi berhak mengikuti tes potensi akademik, tes substansi dan wawancara. (8) Pegawai yang tidak lulus tes potensi akademik atau tes substansi atau wawancara diberi kesempatan untuk mengulang pada periode berikutnya. (9) Kesempatan mengikuti tes potensi akademik atau tes substansi atau wawancara masing-masing paling banyak 3 (tiga) kali. (10) Pegawai yang telah 3 (tiga) kali tidak lulus tes potensi akademik atau tes substansi atau wawancara dinyatakan gagal ujian. (11) Kesempatan mengulang ujian penyesuaian ijazah diberikan bagi pegawai dengan tetap memperhatikan batas persyaratan usia maksimal jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf p dan q. Pasal 7 (1) Ujian penyesuaian ijazah bagi pegawai yang memperoleh ijazah setingkat SLTA meliputi: a. Tes Substansi; dan b. Wawancara. (2) Pegawai yang tidak lulus tes substansi atau wawancara diberi kesempatan untuk mengulang pada periode berikutnya. (3) Kesempatan mengikuti tes substansi atau wawancara masing-masing paling banyak 3 (tiga) kali. (4) Pegawai yang telah 3 (tiga) kali tidak lulus tes substansi atau wawancara dinyatakan gagal ujian. Pasal 8 (1) Pegawai dinyatakan lulus ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) atau Pasal 7 (1) setelah memenuhi kriteria kelulusan. (2) Kriteria kelulusan ditetapkan dengan Keputusan Kepala BATAN.

- 9 - (3) Pegawai yang dinyatakan lulus mendapat Surat Tanda Lulus Ujian Penyesuaian Ijazah sesuai dengan Lampiran VII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. (4) Pegawai yang dinyatakan tidak lulus ujian mendapat pemberitahuan tertulis. Pasal 9 (1) Ijazah yang lebih tinggi tidak dapat disesuaikan apabila ijazah yang setingkat lebih rendah belum disesuaikan. (2) Dalam hal tertentu, ketentuan pada ayat (1) dapat dikecualikan dengan pertimbangan dan persetujuan tertulis Kepala BATAN. Pasal 10 (1) Pegawai Tugas Belajar yang diberhentikan dari tugas belajar dengan Keputusan Kepala BATAN karena sesuatu hal dapat mengikuti ujian penyesuaian ijazah sesuai Peraturan ini. (2) Untuk dapat mengikuti ujian penyesuaian ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dengan pertimbangan dan persetujuan tertulis Kepala BATAN. Pasal 11 Kepala Unit Kerja bertanggung jawab terhadap mutu kelulusan pegawai yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan memberikan arahan dan bimbingan meliputi: a. pemilihan bidang/program studi dan lembaga penyelenggara pendidikan; b. peluang pengembangan karier; c. ketersediaan formasi; dan d. pembinaan dan pengawasan program belajar.

- 10 - Pasal 12 Untuk menjamin objektivitas pelaksanaan ujian penyesuaian ijazah dibentuk Tim Penilai Ujian Penyesuaian Ijazah Non Tugas Belajar yang tugas, fungsi, tata kerja dan susunan anggota Tim ditetapkan dengan Keputusan Kepala BATAN. Pasal 13 Pada saat Peraturan ini mulai berlaku: a. pegawai yang telah lulus ujian penyesuaian ijazah, namun kenaikan pangkatnya belum atau sedang diproses, dianggap telah memenuhi persyaratan/ketentuan dalam Peraturan ini. b. pegawai yang telah diusulkan mengikuti ujian penyesuaian ijazah sebelum peraturan ini berlaku tetapi belum lulus, dapat melanjutkan ujian penyesuaian ijazah sesuai dengan peraturan ini. c. pegawai yang telah dinyatakan tidak berhak lagi mengikuti ujian penyesuaian ijazah, tidak dapat mengikuti ujian penyesuaian ijazah. Pasal 14 Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Keputusan Kepala BATAN Nomor 259/KA/VII/2002 tentang Penyesuaian Pangkat Berdasarkan Ijazah Yang Diperoleh Pegawai Yang Mengikuti Pendidikan Di Luar Jam Kerja Atas Biaya Sendiri Di Lingkungan BATAN dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

- 11 - Pasal 15 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Oktober 2010 KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, HUDI HASTOWO

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 179/KA/X/2010 TANGGAL : 7 Oktober 2010 Nomor : SURAT TUGAS Menimbang : bahwa untuk kepentingan dinas perlu menugaskan pegawai untuk menduduki jabatan... Dasar : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 3. Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir; 4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 5. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil; 6. Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir; 7. Keputusan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN; 8. Peraturan Kepala BATAN Nomor 393/KA/XI/2005 tentang Tata Kerja Balai Elektromekanik; 9. Peraturan Kepala BATAN Nomor 394/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Instrumen dan Elektromekanik;

- 2-10. Peraturan Kepala BATAN Nomor 395/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pemantauan Data Tapak dan Lingkungan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir; 11. Peraturan Kepala BATAN Nomor 396/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Iradiasi, Elektromekanik dan Instrumentasi; 12. Peraturan Kepala BATAN Nomor 110/KA/V/2009 tentang Jabatan, Syarat Jabatan dan Jumlah Kebutuhan Pegawai pada Unit Kerja di Lingkungan BATAN. 13. Surat Edaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2559/D/T/1997 tanggal 21 Oktober 1997 tentang Larangan Kelas Jauh 14. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor SE/18/M.PAN/5/2004 tanggal 14 Mei 2004 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Ijin Belajar Pegawai Negeri Sipil MENUGASKAN Kepada : 1.... 2.... 3.... untuk : untuk menduduki jabatan...terhitung sejak tanggal... Ditetapkan di :... Pada tanggal :... Kepala Pusat/Biro/Ketua STTN/Inspektur, NIP. KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat, -ttd- HUDI HASTOWO Ferhat Aziz

- 3 - LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 179/KA/X/2010 TANGGAL : 7 Oktober 2010 Nomor : SURAT PERNYATAAN TELAH MELAKSANAKAN TUGAS BARU Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :... NIP :... Pangkat/Gol Ruang :... Jabatan :... Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa : Nama :... NIP :... Pangkat/Gol Ruang :... Jabatan :... Pangkat terakhir berdasarkan Keputusan... Nomor...tanggal...terhitung mulai tanggal...telah nyata dan kami anggap mampu melaksanakan tugas baru sebagai..., sesuai dengan ijazah terakhir yang telah diperolehnya. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan seperlunya....,... Kepala Pusat/Biro/Ketua STTN/ Inspektur NIP. KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat, -ttd- HUDI HASTOWO Ferhat Aziz

- 4 - LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 179/KA/X/2010 TANGGAL : 7 Oktober 2010 DAFTAR IKHTISAR JABATAN A. 1. Nama/NIP : 2. Tempat/tanggal lahir : 3. Pangkat/golongan ruang : 4. Unit Kerja : 5. Pendidikan : a. B. TUGAS LAMA YANG DIBERIKAN : 1. Nama jabatan/pekerjaan : 2. Nama unit kerja : 3. Ikhtisar jabatan/pekerjaan : 4. Syarat-syarat yang diperlukan untuk jabatan/pekerjaan : a. Pendidikan : b. Golongan : c. Pengetahuan yang perlu dimiliki : b. c. C. TUGAS BARU YANG DIBERIKAN : 1. Nama jabatan/pekerjaan : 2. Nama unit kerja : 3. Ikhtisar jabatan/pekerjaan : 4. Syarat-syarat yang diperlukan untuk jabatan/pekerjaan : a. Pendidikan : b. Golongan : c. Pengetahuan yang perlu dimiliki :

- 5-5. Formasi dari J-1 a. Kebutuhan : b. Jumlah yang ada : c. Kekurangan : 6. Tugas baru diberikan : terhitung mulai tanggal Jakarta, Kepala Pusat/Biro/Ketua STTN/ Inspektur NIP. KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, -ttd- HUDI HASTOWO Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat, Ferhat Aziz

- 6 - LAMPIRAN IV PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 179/KA/X/2010 TANGGAL : 7 Oktober 2010 Yang bertanda tangan di bawah ini : SURAT PERNYATAAN MELANJUTKAN PENDIDIKAN DI LUAR JAM KERJA Nama : Pejabat Eselon II unit kerja NIP :... Pangkat/Gol :... Jabatan : Kepala Pusat/Biro/Ketua STTN/Inspektur Menyatakan bahwa : Nama : Pegawai yang melanjutkan pendidikan di luar jam kerja NIP :... Pangkat/Gol :... Jabatan :... Unit Kerja :... telah mengikuti pendidikan di luar jam kerja dan tidak mengganggu pekerjaan/tugas sehari-hari, dan BATAN tidak berkewajiban menyesuaikan ijazah yang bersangkutan. Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya....,... Kepala Pusat/Biro/Ketua STTN/ Inspektur NIP. KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat, -ttd- HUDI HASTOWO Ferhat Aziz

- 7 - LAMPIRAN V PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 179/KA/X/2010 TANGGAL : 7 Oktober 2010 Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Jabatan : Nama Perguruan Tinggi : Fakultas : SURAT KETERANGAN PROGRAM PENDIDIKAN Program Pendidikan : DIII/DIV/S1/S2/S3*) Alamat Perguruan Tinggi/ : Program Pendidikan Akreditasi/Nomor : dengan ini menerangkan bahwa program pendidikan yang kami laksanakan bukan merupakan program pendidikan Kelas Jauh dan atau Kelas Sabtu-Minggu. Demikian surat keterangan ini dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dan untuk digunakan sebagaimana mestinya....,...**)...***) Meterai Rp. 6.000 *) coret yang tidak sesuai **) Tempat, tanggal, bulan dan tahun ***) Ketua Jurusan/Program Pendidikan ****) Nama penanda tangan...****) KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat, -ttd- HUDI HASTOWO Ferhat Aziz

- 8 - LAMPIRAN VI PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 179/KA/X/2010 TANGGAL : 7 Oktober 2010 1. Sistematika Penulisan FORMAT PENULISAN MAKALAH a. JUDUL b. BAB I : PENDAHULUAN c. BAB II : PEKERJAAN SEBELUMNYA d. BAB III : PEKERJAAN DALAM SATU TAHUN TERAKHIR (JABATAN BARU) YANG ISINYA ADA KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN YANG DIAMBIL e. BAB IV : PEMBAHASAN YANG INTINYA MENCARI HUBUNGAN ANTARA BAB II DAN BAB III SEHINGGA PEGAWAI PERLU SEKOLAH f. BAB V : KESIMPULAN g. Melampirkan Abstrak Tugas Akhirnya. 2. Teknis Pengetikan a. Jumlah halaman maksimal 10 hal b. Style huruf Times New Roman ukuran 12 c. Spasi 1½ KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat, -ttd- HUDI HASTOWO Ferhat Aziz

- 9 - LAMPIRAN VII PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 179/KA/X/2010 TANGGAL : 7 Oktober 2010 SURAT TANDA LULUS UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH NON TUGAS BELAJAR Nomor : Tim Penilai Ujian Penyesuaian Ijazah Non Tugas Belajar yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor... tanggal... menetapkan bahwa : Nama :... NIP :... Pangkat/golongan ruang :... Jabatan/Pekerjaan :... Unit :... Pendidikan terakhir :... dengan pangkat terakhir berdasarkan Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor... tanggal... dinyatakan: LULUS UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH NON TUGAS BELAJAR TINGKAT... Jakarta,... TIM PENILAI UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH NON TUGAS BELAJAR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL KETUA, NIP. KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat, -ttd- HUDI HASTOWO Ferhat Aziz