BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai faktor produksi yang paling penting bagi perusahaan.salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adalah pemberian motivasi, maka pemberian motivasi terhadap karyawan sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kegiatan. pembangunan yang sedang dilaksanakan di Indonesia dewasa ini,

acuan dalam menentukan standar kerja tersebut seperti tingkat pendidikan, usia, pengalaman kerja atau bahkan status dari calon karyawan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau memperluas usahanya. Oleh karena itu sumber daya yang paling penting bagi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. juga non fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kelangsungan dan perkembangan suatu perusahaan. tercipta semangat kerja yang baik pada pegawai maka perlu dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok dan sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kehidupan kepada organisasi dan memberikan tujuan. Jadi,

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lain,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Penelitian Robbins (2001:39) Pemimpin Wahid (1997:3) Pemimpin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenuhi suatu bentuk persaingan yang semakin kompleks dengan

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan mempunyai sumber daya yang melimpah baik bahan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja (prestasi kerja) menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001 :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Subsistem Manajemen Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat menjalankan aktivitasnya secara maksimal maka

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. profesional, diharapkan karyawan bekerja secara produktif. Pengelolaan karyawan. dan pengembangan karirnya (Mangkunegara, 2011: 1).

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha

perseorangan dengan kinerja organisasi. Dengan kata lain bila kinerja

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pencapaian tujuan perusahaan agar lebih terarah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rogers&Kincaid

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

II. LANDASAN TEORI. 1. Penelitian yang dilakukan olehfebrianti (2014) dalam jurnal Administrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dilupakan sebagai aset yang berharga dalam sebuah perusahaan. Padahal sumber

BAB I PENDAHULUAN. harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama guna mencapai tujuan. pada keeksistensian perusahaan itu sendiri (Suandi:2001).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. manusianya atau tenaga kerja yang dimiliki oleh Perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia merupakan faktor terpenting dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. (output) bagi pelanggan. Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya agar mereka mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dessler (2000)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor dalam kegiatan operasi perusahaan. Perusahaan kecil maupun perusahaan besar untuk saat ini menghadapi masalah dalam pengelolaan sumber daya manusia. Karena sumber daya manusia dipandang sebagai faktor produksi yang paling penting bagi perusahaan.salah satu pelaksanaan manajemen sumber daya manusia yaitu adanya sistem penilaian terhadap kinerja yang disebut dengan penilaian kinerja. Penilaian tersebut adalah suatu proses penilaian yang sistematis yang terarah dan terpadu dalam menilai keseluruhan unsurunsur yang dimiliki oleh karyawan sebagai pekerja yang produktif. Penilaian ini bertujuan untuk menilai secara menyeluruh terhadap pelaksanaan pekerjaan serta perilaku kerja karyawan yang berada dalam organisasi untuk memastikan bahwa semua pekerjaan yang telah dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya dan apabila terjadi suatu kesalahan atau penyimpangan maka pekerjaan tersebut dapat segera diperbaiki dan ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan (Hariandja dikutip Nurholis 2010:1). Unsur karyawan sebagai modal penting bagi perusahaan. Meskipun perusahaan mempunyai teknologi serta sistem operasi yang canggih, namun bila karyawan tidak bisa berperan aktif dan bekerja dengan baik di perusahaan maka

tujuan perusahaan pun tidak akan tercapai. Karyawan akan bekerja dengan baik bila merasa nyaman dengan keadaan lingkungan di sekitar perusahaan dia bekerja. Kinerja karyawan akan berpengaruh pada performa perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu unsur karyawan bagi perusahaan sebagai ujung tombak faktor produksi perusahaan sangatlah penting dan perusahaan harus bisa memperhatikan karyawannya sehingga bekerja dengan baik. Untuk mengukur kinerja karyawan, diperlukan parameter yang tepat. Ada 3 kriteria dalam melakukan penilaian kinerja, yakni (a) tugas, (b) perilaku, (c) ciri individu menurut Robbins dalam buku Perilaku Organisasi (1996). Di setiap perusahaan pasti memiliki sistem penilaian kinerja karyawan dengan caranya sendiri. Pengertian penilaian kinerja menurut Bambang Wahyudi dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2002: 101) adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja atau jabatan (job performance) seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya. Sedangkan menurut Mathis and Jackson di buku Manajemen Sumber Daya Manusia (2001:81) menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah proses evaluasi seberapa baik pegawai mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian mengkomunikasikannya dengan para pegawai. Hasibuan dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (2012:87) berpendapat bahwa penilaian kinerja adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku kinerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya.

Jadi penilaian kinerja adalah suatu proses evaluasi hasil dari prestasi kerja yang dilakukan seorang karyawan dari tanggung jawab yang diberikan kepadanya dan dilakukan oleh pimpinan organisasi. Dalam hal ukuran prestasi kerja yang dilakukan oleh karyawan, perusahaan menetapkan standar yang harus dicapai oleh karyawan. Bila karyawan bisa mencapai target standar yang ditetapkan oleh perusahaan maka bisa dikatakan kinerja karyawan itu sudah baik, sebaliknya bila kinerja karyawan dinilai kurang dari standar ketetapan perusahaan maka hal ini bisa dijadikan evaluasi bagi karyawan dan dicari penyebabnya. Hal ini bertujuan untuk melihat kualitas serta kuantitas yang diberikan karyawan pada saat ia bekerja di perusahaan. Penilaian kinerja juga menjadi tolok ukur pimpinan dalam menilai karyawan di perusahaannya. Kinerja yang terukur dan menghasilkan nilai yang baik bagi karyawan akan meningkatkan motivasi karyawan dalam melakukan pekerjaannya dengan baik. Teori kebutuhan yang dikenal oleh Maslow dapat dijadikan titik acuan oleh sebagian manajer untuk memahami motivasi kerja seseorang dalam organisasi. Untuk meningkatkan kinerja karyawan pimpinan bisa memberikan motivasi. Motivasi menurut Hasibuan dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (2012:219) adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan. Sedangkan Hariandja di buku Manajemen Sumber Daya Manusia (2002:291) menyatakan bahwa motivasi diartikan sebagai faktor-faktor yang

mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan seuatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Pelaksanaan penilaian kinerja diharapkan dapat bermanfaat untuk memotivasi karyawan dalam bekerja dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berusaha mengembangkan dan memanfaatkan inisiatif pikiran serta potensinya dalam bekerja. PT PLN APJ Bandung sebagai unit dari PLN yang bergerak di bidang pelayanan jaringan listrik di kota Bandung dituntut untuk bisa bekerja dan memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum. Motivasi karyawan untuk bisa bekerja dengan baik sangat diharapkan bagi perusahaan karena kinerja karyawan akan meningkatkan produktivitas di perusahaan. Penilaian kinerja yang dilakukan di PLN pun sudah menggunakan sistem penilaian kinerja yang terintegrasi dengan komputer dan adanya ketetapan target yang dilakukan oleh perusahaan. Tetapi timbul suatu masalah karena sistem penilaian tidak sesuai dengan realita di lapangan dan karyawan merasa penilaian kinerja tidak terbuka bahkan sebagian karyawan merasa pekerja yang berprestasi dan tidak berprestasi mendapat reward yang sama (sumber: wawancara beberapa karyawan di PLN APJ Divisi Pelayanan Pelanggan dan Administrasi Umum). Kondisi tersebut membuat motivasi karyawan dalam bekerja menurun karena merasa tidak adil dan merasa penilaian kinerja yang dihasilkan oleh sistem penilaian

kinerjanya tidak sesuai dengan apa yang terjadi. Berdasarkan uraian di atas maka penulis bermaksud melakukan penelitiian mengenai Pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Motivasi Kerja Karyawan. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan identifikasi latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penilaian kinerja pada PT. PLN APJ Bandung? 2. Bagaimana motivasi kerja pada PT. PLN APJ Bandung? 3. Bagaimana pengaruh penilaian kinerjda terhadap motivasi kerja pada PT. PLN APJ Bandung? 1.3 Maksud dan tujuan penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan tersebut, yaitu: 1. Untuk mengetahui dan mempelajari penilaian kinerja di PT. PLN APJ Bandung. 2. Untuk menganalisis tingkat motivasi kerja karyawan PT. PLN APJ Bandung. 3. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh penilaian kinerja terhadap motivasi kerja karyawan PT. PLN APJ Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil suatu kebijakan yang tepat untuk melakukan penilaian kinerja yang baik untuk bisa meningkatkan motivasi kerja karyawan. 2. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman, wawasan dan dapat mengaplikasikan ilmu serta pengetahuan yang di peroleh saat kuliah terutama mengenai teori-teori Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya yang berkaitan dengan perilaku organisasi dan kinerja karyawan. 3. Bagi pembaca Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan pertimbangan bagi pembaca serta peneliti-peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian mengenai tema yang sama lebih lanjut. 1.5 Kerangka Pemikiran Dalam suatu organisasi atau perusahaan,peranan sumber daya manusia sangat penting dalam usahanya untuk mencapai tujuan perusahaan.tetapi semuanya itu tidak akan berjalan lancar, seringkali perusahaan mengalami masalah menyangkut sumber

daya manusia yang diantaranya tentang rendahnya motivasi kerja karyawan. Salah satu faktor penyebab dari rendahnya motivasi kerja karyawan bisa diakibatkan oleh kesalahan dari penilaian kinerja karyawan yang dinilai tidak terbuka dan tidak akurat. Penilaian kinerja menurut Simamora dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (2001 :415) adalah sebagai berikut : Penilaian prestasi kerja ialah suatu alat yang berkaidah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan karyawan. Sedangkan Wahyudi dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (2002:101) mendefinisikan pengertian penilaian kinerja adalah sebagai berikut: Penilaian kinerja merupakan suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja seorang tenaga kerja termasuk potensipengembangannya. Dapat ditarik kesimpulan dari pengertian diatas bahwa penilaian kinerja adalah menjadi suatu bahan evaluasi yang dilakukan secara berkala oleh perusahaan, khususnya pimpinan perusahaan dalam menilai kinerja karyawannya. Dan penilaian kinerja juga bisa menjadi alat manajemen untuk membentuk motivasi, persaingan positif/kompetisi pekerja untuk mencapai nilai maksimal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan nilai atas prestasinya. Pengakuan tersebut bisa berbentuk kenaikan gaji, kenaikan jabatan, fasilitas, bonus dan banyak bentuk pengharaan pada pekerja (Rivai dan Basri: 2004). Hal ini juga bisa menjadikan karyawan bekerja lebih bersemangat lagi dan mengembangakan potensi-potensi yang ada pada dirinya.

Karena penilaian kinerja bisa menjadikan satu hal yang memungkinkan meningkatkan motivasi karyawan untuk bisa bekerja lebih giat lagi sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai. Berbagai definisi motivasi dikemukakan oleh beberapa ahli. Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang sama dengan to move yang memiliki arti mendorong atau menggerakkan. Menurut Rivai dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan (2008:455), mendefinisikan motivasi sebagai berikut : Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu Sedangkan menurut Hasibuan di buku Manajemen Sumber Daya Manusia (2012:219), mendefinisikan bahwa motivasi adalah sebagai berikut : Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah suatu usaha yang mampu mendorong atau menciptakan kegairahan kerja kepada seseorang agar dapat memenuhi kebutuhannya. Jika kebutuhan seseorang terpenuhi, maka akan timbul suatu motivasi untuk bekerja sungguh-sungguh yang akhirnya akan menghasilkan prestasi yang diharapkan. Dan manusia jadi termotivasi untuk bekerja seoptimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya dan orang.

Kemampuan seseorang untuk membangkitkan motivasinya dalam bekerja sangat berpengaruh kepada kinerjanya. Maka dari itu perusahaan harus bisa memberikan feed back yang sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh karyawan. Pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan akan dinilai secara berkala oleh perusahaan untuk melihat kinerja karyawan tersebut. Dari uraian diatas maka penulis mengusulkan hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Penilaian Kinerja Berpengaruh Terhadap Motivasi Kerja Karywan 1.6 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Nazir dalam buku Metode Penelitian (2003:54) mengemukakan bahwa metode deskriptif yaitu, Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai aspekaspek yang sedang diteliti dan melakukan hubungan terhadap variable yang diteliti Jadi metode penelitian deskriptif adalah metode yang melihat dan menggambarkan keadaan perusahaan secara sistematis, faktual dan akurat dengan cara mengumpulkan data dari perusahaan, menganalisanya dan akhirnya mengambil suatu kesimpulan.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini penulis mengadakan penelitian pada PT PLN APJ Bandung yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta no. 436 Bandung 40255.