MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM. 18 TAHUN 2011 TENTANG SERTIFIKAT AUDITOR PERKERETAAPIAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM.22 TAHUN 2011 TENTANG SERTIFIKAT INSPEKTUR PERKERETAAPIAN

Negara Republik Indonesia Nomor 5086);

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM. 23 TAHUN 2011

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM. 94 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM. 21 TAHUN 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kemenhub. Perkeretaapian. Sertifikasi. Kecakapn Awak. Pencabutan.

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Pera

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Ta

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Per

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 20 TAHUN 2011

Kebangsaan Nationality. Penyelenggara DIKLAT Training Provider. Tanda tangan pemegang Signature of Holder. Nama Pemegang

RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR :KP 26 TAHUN 2014 TENTANG LISENSI PERSONEL PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA

(3) Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilengkapi dengan :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. NOMOR : KP 481 Tahun 2012 TENTANG LISENSI PERSONEL FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN

Temoat dan Tanqqal Lahir Place and date of birth

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: PM. 36 TAHUN 2011 TENTANG PERPOTONGAN DAN/ATAU PERSINGGUNGAN ANTARA JALUR KERETA API DENGAN BANGUNAN LAIN

Pasal 29. (1) Pemohon rating yang dinyatakan tidak lulus, dapat melaksanakan performance check perbaikan.

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/293/XI/99 TENTANG

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 8 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM. 35 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA DAN STANDAR PEMBUATAN GRAFIK PERJALANAN KERETA API

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM 55 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG

MENnaUPERHUBUNGAN REPUBUK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Operator Radio. Sertifikasi. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PSIKOLOG KLINIS

KONSEP. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama Diperiksa oleh Kasubang Peraturan Perundang-undangan : Endy Irawan, SH, MH

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PRAMUWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK ELEKTROMEDIS

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI

KONSEP. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: SKEP/345/XII/99 TENTANG

2016, No Kartu Tanda Pengenal Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK ANGKUTAN ORANG DENGAN KERETAAPI PELAYANAN KELAS EKONOMI TAHUN ANGGARAN 2011

Konsep. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama Diperiksa oleh Kasubag Peraturan Perundang-undangan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2013, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir deng

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP / 136 / VII / 2010 TENTANG TANDA PENGENAL INSPEKTUR PENERBANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 45 TAHUN 2010 TENTANG

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 31 TAHUN 2001 TENTANG TATA CARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SEARCH AND RESCUE (SAR) MENTERI PERHUBUNGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.03/2014 TENTANG KONSULTAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Menteri tentang Tata Car

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 T E N T A N G

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK. 4135/KP.108/DRJD/2013 T E N T A N G KOMPETENSI INSPEKTUR SUNGAI DAN DANAU

Dengan ini mengajukan permohonan Izin Praktik untuk dapat melakukan pekerjaan sebagai Konsultan Pajak.

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN RADIOGRAFER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Hak Asasi Manusia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Pengangkatan, Perpindahan, Pemberhentian, dan Perpanjangan Masa Ja

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PEREKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 10 Tahun : 2015

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM. 27 TAHUN 2011 TENTANG

2 2015, No.322 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722) 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publi

PERUBAHANATAS PERATURANMENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 63 TAHUN 2011 TENTANGKRITERIA,TUGAS DAN WEWENANGINSPEKTUR PENERBANGAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: SKEP / 019/ III / TENTANG SERTIFIKAT KECAKAPAN TEKNISI FASILITAS TEKNIK BANDAR UDARA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM. 62 TAHUN 2013 TENTANG

KONSEP. Dikerjakan oleh Bagian Hukum dan Kerjasama Diperiksa oleh Kasubang Peraturan Perundang-undangan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 3/BC/2011 TENTANG

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 43 TAHUN 2010

PENGUMUMAN NOMOR: 23/Pansel-JPT/Kemsos/02/2018

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 593 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM. 62 TAHUN 2011 PENGATURAN WAKTU OPERASI KENOARAAN ANGKUTAN BARANG 01 JALAN TOL OALAM KOTA 01 OKI JAKARTA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PERAWAT ANESTESI

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

nl sssssszsrrisafety mana=«

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI KHUSUS UNTUK KEPERLUAN INSTANSI PEMERINTAH DAN BADAN HUKUM

Transkripsi:

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA a. bahwa Peraturan Pemerintah Nemer 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian telah mengatur mengenai Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian; 1. Undang - Undang Nemer 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indenesia Tahun 2007 Nemer 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indenesia Nemer 4722); 2. Peraturan Pemerintah Nemer 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indenesia Tahun 2009 Nemer 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indenesia Nemer 5048); 3. Peraturan Presiden Nemer 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 4. Peraturan Presiden Nemer 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselen I Kementerian Negara; 5. Peraturan Menteri Perhubungan Nemer KM. 52 Tahun 2007 tentang Pendidikan dan Pelatihan Transpertasi; 6. Peraturan Menteri Perhubungan Nemer KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PENGUJI PRASARANA PERKERETAAPIAN. 1. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta api. 2. Kereta Api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rei yang terkait dengan perjalanan kereta api. 3. Prasarana Perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan. 4. Pengujian Prasarana Perkeretaapian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara persyaratan teknis dan kondisi dan fungsi prasarana perkeretaapian. 5. Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian adalah tenaga yang memenuhi kualifikasi keahlian dan diberi kewenangan untuk melaksanakan pengujian prasarana perkeretaapian. 6. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang, berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai untuk melaksanakan tugas keprofesionalannya. 7. Pendidikan dan Pelatihan adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pembentukan sikap perilaku sumber daya manusia yang diperlukan dalam penyelenggaraan transportasi. 8. Sertifikat Kompetensi Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian adalah tanda bukti telah memenuhi persyaratan kompetensi sebagai tenaga penguji prasarana perkeretaapian.

9. Sertifikat Ke3hlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian adalah tanda bukti telah memenuhi persyaratan kompetensi dan keahlian sebagai tenaga penguji prasarana perkeretaapian. 10. Menteri adalah Menteri yang membidangi urusan perkeretaapian. 11. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perkeretaapian. JENIS DAN KLASIFIKASI SERTIFIKAT TENAGA PENGUJI PRASARANA PERKERET AAPIAN (1) Setiap prasarana perkeretaapian wajib dilakukan pengujian untuk mengetahui kesesuaian antara persyaratan teknis dan kondisi dan fungsi prasarana perkeretaapian dalam rangka penerbitan sertifikat kelaikan. (2) Pengujian prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dilaksanakan oleh tenaga yang memiliki kompetensi untuk melakukan pengujian prasarana perkeretaapian. (3) Tenaga yang memiliki kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus memenuhi standar kompetensi yang terdiri atas : a. mengetahui dan memahami tata cara dan prosedur pengujian prasarana perkeretaapian; b. mengetahui dan memahami spesifikasi teknis prasarana perkeretaapian; c. mampu mengoperasikan peralatan pengujian prasarana perkeretaapian; d. mampu menyusun perencanaan kegiatan pelaksanaan pengujian prasarana perkeretaapian; e. mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pengujian sesuai persyaratan dan standar pengujian prasarana perkeretaapian; f. mampu menilai kelaikan operasi prasarana perkeretaapian; dan g. mampu memberikan rekomendasi teknis terhadap hasil pengujian prasarana perkeretaapian;

(1) Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus memiliki Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal. (2) Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh setelah lulus ujian keahlian yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal. (3) Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) berlaku selama 5 (lima) tahun. Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, terdiri dari : a. Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Jalur dan Bangunan Kereta Api; b. Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Fasilitas Pengoperasian Kereta Api. (1) Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, berdasarkan tingkat kewenangan terdiri dari: a. Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji tingkat Pertama; b. Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji tingkat Muda; c. Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji tingkat Madya. (2) Kewenangan pemegang Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji tingkat Pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah melaksanakan pengujian prasarana perkeretaapian. (3) Kewenangan pemegang Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji tingkat Muda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. melaksanakan pengujian prasarana perkeretaapian; dan b. mengevaluasi hasil pengujian prasarana perkeretaapian. (4) Kewenangan pemegang Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji tingkat Madya sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) huruf c, meliputi: a. merencanakan pelaksanaan pengujian prasarana perkeretaapian; b. melaksanakan pengujian prasarana perkeretaapian; eh, Hukum & KSLN SDM Penguji Prasa,ana 27 Des 2010 r

c. melaku!<an evaluasi hasil pengujian prasarana perkeretaapian; d. menilai hasil pengujian prasarana perkeretaapian; e. menetapkan hasil pengujian prasarana perkeretaapian; dan f. merekomendasikan kepada Menteri untuk menetapkan kelaikan prasarana perkeretaapian. PERSYARATAN TENAGA PENGUJI PRASARANA PERKERET AAPIAN Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Jalur dan Bangunan Kereta Api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a meliputi : a. Untuk Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Jalur dan Bangunan Kereta Api tingkat Pertama yaitu : 1) pria atau wanita; 2) sehat jasmani dan rohani; 3) tidak buta warna; 4) telah bekerja selama minimal 2 (dua) tahun di bidang prasarana perkeretaapian; 5) lulus pendidikan tinggi minimal 03 (Jurusan Teknik 8ipil, Perkeretaapian) 6) lulus pendidikan teknis fungsional: a) Pendidikan dan Pelatihan Oasar Tenaga Penguji Jalur dan Bangunan Kereta Api; b) Pendidikan dan Pelatihan Keahlian Tenaga Penguji Jalur dan Bangunan Kereta Api tingkat Pertama. b. Untuk Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Jalur dan Bangunan Kereta Api tingkat Muda yaitu : 1) telah bekerja selama minimal 8 (delapan) tahun sebagai Tenaga Penguji Jalur dan Bangunan Kereta Api tingkat Pertama atau telah menduduki jabatan Eselon IV yang membidangi prasarana Perkeretaapian; 2) memiliki pendidikan tinggi 81 atau sederajat; dan 3) luills Pendidikan dan Pelatihan Keahlian Tenaga Penguji Jalur dan Bangunan Kereta Api tingkat Muda. c. Untuk Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Jalur dan Bangunan Kereta Api tingkat Madya yaitu : 1) telah bekerja selama minimal 8 (delapan) tahun sebagai Tenaga Penguji Jalur dan Bangunan Kereta Api tingkat Bim Hukum & KSLN SDM Penguji Prasarana 27 Des 2010,

Muda atau menduduki jabatan Eselon III yang membidangi prasarana Perkeretaapian; 2) memiliki pendidikan tinggi 51 atau sederajat; dan 3) lulus Pendidikan dan Pelatihan Keahlian Tenaga Penguji Jalur dan Bangunan Kereta Api tingkat Madya. Persyaratan untuk mendapat 5ertifikat Keahlian Tenaga Penguji Fasilitas Pengoperasian Kereta Api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b meliputi : a. Untuk 5ertifikat Keahlian Tenaga Penguji Fasilitas Pengoperasian Kereta Api tingkat Pertama yaitu : 1) pria atau wanita; 2) sehat jasmani dan rohani; 3) tidak buta warna; 4) telah bekerja minimal 2 (dua) tahun di bidang prasarana perkeretaapian; 5) lulus pendidikan formal minimal 03 (Jurusan Teknik Elektro, Teknik Telekomunikasi, Perkeretaapian) 6) lulus pendidikan teknis fungsional: a) Pendidikan dan Pelatihan Oasar Tenaga Penguji Fasilitas Pengoperasian Kereta Api; b) Pendidikan dan Pelatihan Keahlian Tenaga Penguji Fasilitas Pengoperasian Kereta Api tingkat Pertama. b. Untuk 5e rtifi kat Keahlian Tenaga Penguji Fasilitas Pengoperasian Kereta Api tingkat Muda yaitu : 1) telah bekerja selama minimal 8 (delapan) tahun sebagai Tenaga Penguji Fasilitas Pengoperasian Kereta Api tingkat Pertama atau menduduki jabatan Eselon IV yang membidangi prasarana perkeretaapian; 2) memiliki pendidikan tinggi 51 atau sederajat; dan 3) lulus Pendidikan dan Pelatihan Keahlian Tenaga Penguji Fasilitas Pengoperasian Kereta Api tingkat Muda. c. Untuk 5ertifikat Keahlian Tenaga Penguji Fasilitas Pengoperasian Kereta Api tingkat Madya yaitu : 1) telah bekerja selama minimal 8 (delapan) tahun sebagai Tenaga Penguji Fasilitas Pengoperasian Kereta Api Tingkat Muda atau menduduki jabatan Eselon III yang membidangi prasarana perkeretaapian; 4) memiliki pendidikan tinggi 51 atau sederajat; dan 5) tulus Pendidikan dan Pelatihan Keahlian Tenaga Penguji Fasilitas Pengoperasian Kereta Api tingkat Madya.

(1) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7, harus dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh Menteri; (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dalam Peraturan Menteri tersendiri. PROSEDUR SERTIFIKASI KEAHLIAN TENAGA PENGUJI PRASARANA PERKERETAAPIAN (1) Permohonan untuk memperoleh Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dapat diajukan oleh unit kerja tempat pemohon bekerja. (2) Permohonan Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diajukan kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan : a. surat keterangan sehat dari dokter umum; b. foto kopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)/Ijazah yang dilegalisir; c. foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku; d. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah serta berukuran 2 cm x 3 cm sebanyak 1 (satu) lembar dan 3 cm x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar; e. tanda bukti lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang yang dimohon; dan f. foto kopi Sertifikat yang dimiliki (untuk pemohon perpanjangan dan peningkatan keahlian); atau g. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (untuk penggantian yang hilang); atau h. Sertifikat yang rusak (untuk penggantian yang rusak). Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian berbentuk buku sertifikat keahlian tenaga penguji dan tanda pengenal (smart card).

KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PENGUJI PRASARANA PERKERET AAPIAN (1) Pemegang Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian dalam melaksanakan tugas wajib : a. membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian; b. melakukan pengujian prasarana perkeretaapian sesuai ketentuan yang berlaku; (2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian harus : a. minimal dalam kurun waktu 2 (dua) tahun melakukan pengujian prasarana perkeretaapian; dan b. meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian (dalam bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun). Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian wajib membantu pelaksanaan pengujian prasarana perkeretaapian oleh Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian. (1) Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian dapat dicabut apabila pemegang Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian melanggar Pasal 11; (2) Pencabutan Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 7 (tujuh) hari kerja; (3) Apabila peringatan sebagaimana dimaksud da!am ayat (2) tidak diindahkan, dilanjutkan dengan pembekuan Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja;

(4) Apabila selama pembekuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) tidak ada upaya perbaikan, maka Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian dicabut. Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian dibekukan tanpa melalui peringatan dalam hal pemegang Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian tersebut : a. tidak memenuhi standar kesehatan dan mengalami cacat fisik atau terganggu kesehatan jiwanya sehingga tidak dapat menjalankan tugas; b. pindah tugas melaksanakan fungsi lain selain pengujian; atau c. terkena pengaruh alkohol, narkotika atau obat-obatan yang dapat mempengaruhi fisik dan mental. Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian dicabut tanpa melalui proses peringatan dalam hal : a. Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian digunakan oleh orang lain yang tidak berhak; b. Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian diperoleh dengan cara tidak sah; c. Pemegang Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian dijatuhi hukuman disiplin pegawai / karyawan dengan hukuman disiplin berat; d. Pemegang Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian diberhentikan dengan tidak hormat dari pegawai / karyawan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku; e. Pemegang Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya akibat gangguan jasmani dan rohani yang bersifat permanen; atau f. Pemegang Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian melakukan perbuatan dan tindakan yang membahayakan keselamatan dan keamanan operasional kereta api. Peringatan, pembekuan atau pencabutan sebagaimana dimaksud pada Pasal13, 14 dan Pasal15 dilakukan oleh Direktur Jenderal.

BENTUK DAN FORMAT SERTIFIKAT KEAHLIAN TENAGA PENGUJI PRASARANA PERKERETAAPIAN (1) Buku Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris berisikan : a. Nomor dan Kodifikasi sertifikat; b. Nama pemegang; e. Tem pat dan tanggal lahir; d. Jenis kelamin; e. Kebangsaan; f. Alamat tempat tinggal; g. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan; h. Tanda tangan pemegang sertifikat; i. Pas foto ukuran 2 x 3 em; j. Bidang keahlian; k. Tanggal pengeluaran sertifikat; I. Masa berlaku; m. Tanda tangan pejabat yang berwenang; dan n. Perpanjangan masa berlaku sertifikat. (2) Tanda pengenal (smart card) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisikan: a. Logo Perhubungan; b. Tulisan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tanda Pengenal Keahlian; e. Kode Kategori Keahlian; d. Nama; e. Tempat/ Tanggal Lahir; f. Kategori Keahlian; g. Tingkat Keahlian; h. Unit Kerja; i. Tanggal Berlaku; j. Kodifikasi Sertifikat; k. Pas foto ukuran 2 x 3 em; dan I. Tanda tangan pejabat berwenang Bentuk, format, isi dan warna buku Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian dan tanda pengenal (smart card) sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), sebagaimana eontoh dalam lampiran Peraturan ini. Sue Hukum & KSLN SDM Penguji Pras.rana 27 Des 2010 r

BIAYA SERTiFIKASI KEAHLIAN TENAGA PENGUJI PRASARANA PERKERET AAPIAN Untuk memperoleh buku Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian dan tanda pengenal (smart card) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. BABIX KETENTUAN PERALIHAN (1) Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian yang ada pada saat berlakunya Peraturan Menteri In! tetap dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak Peraturan ini berlaku Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian wajib menyesuaikan persyaratan dan kualifikasi yang dimiliki sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan ini. Dalam hal lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 belum ada, penerbitan sertifikat serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian. BABX KETENTUAN PENUTUP

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Serita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Desember 2010 MENTERI PERHUBUNGAN, ttd FREDDY NUMBERI Salinan Peraturan ini disampaikan kepada: 1. Menteri Keuangan; 2. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; 3. Menteri BUMN; 4. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 5. Wakil Menteri Perhubungan; 6. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perkeretaapian, para Kepala Badan, dan para Stat Ahli di lingkungan Kementerian Perhubungan. SALINAN KEPALA sesuai de B UMA ~RIS SH. MM. MH Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19630220 198903 1 001

Lampiran Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 97 TAHUN 2010 Tanggal : 31 DESEMBER 2010 CONTOH 1 : Buku Sertifikat Keahlian Tenaga Penguji Prasarana REPUBLIK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN DIRECTORATE GENERAL OF RAILWAYS BIDANG KEAHLlAN..... AREA OF EXPERTISE Sertifikat ini dikeluarkan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor _ This Certificate is issued in compliance with the Transportation Ministerial Regulation...

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA DlREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN DIRECTORATE GENERAL OF RAILWAYS BIDANG KEAHLIAN..... AREA OF EXPERTISE Sertifikat ini dikeluarkan berdasarkan Nomor Peraturan Menteri Perhubungan _ This Certificate is issued in compliance with the Transportation Ministerial Regulation.. REPUBLIK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PERKERETAAPIAN DIRECTORATE GENERAL OF RAILWAYS BIDANG KEAHLIAN.... AREA OF EXPERTISE Sertifikat ini dikeluarkan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor This Certificate is issued in compliance with the Transportation Ministerial Regulation.

REPUBUK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA IX. Bidang Keahlian Area of Expertise Nomor Number Serti fikat ini menyatakan bahwa personil yang nama dan datanya tercantum dalam halaman 2 (dua), memiliki kompetensi yang telah disahkan untuk melaksanakan Nama Pemegang Name of Holder Tempat dan Tanggal Lahir Place and date of birth This certificate is to declare the person whose name and data are stipulated on page 2 (two), has the competence IV. Jenis Kelamin Sex V. Kebangsaan Nationality Tanggal Pengeluaran Date of issue VI. Alamat Tempat Tinggal Address XI. Berlaku hingga Valid until VII. Penyelenggara DlKLAT Training Provider VIII. Tanda tangan pemegang Signature c:j of Holder 2x3 XII. An. Direktur Jenderal Perkeretaapian. For The Director General of Railways Director of.. 4 XIII. Peroan jangan Renewals XIV. Catatan Records Diperoanjang sampai Renewed until Tanggal pengeluaran Date of issue Penyelenggara DIKLA T Training Provider Tanda tangan dan cap DJKA Signature and Stamp by DGR Diperoanjang sampai Renewed until Tanggal pengeluaran Date of issue Penyelenggara D1KLAT Training Provider Tanda tangan dan cap DJKA Signature and Stamp by DGR

XI. Perhatian Attention a. Dilarang mengadakanlmembuat catatan-catatan atau keterangan-keterangan pada Sertifikat ini, kecuali oleh mereka yang ditugaskan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian. Any notes or writings on this Certificates except by authorized person. are not allowed b. Apabila sertifikat ini hilang, maka pemegang sertifikat harus segera melaporkanlmemberitahukan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian. If this Certificate is lost, the holder should report to Directorate General of Railways. c. Barang siapa yang menemukan buku sertifikat ini diminta untuk mengembajikannya dengan segera kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian di Jakarta. If found, please return this Certificate to Directorate General of Railways UMAR A S SH. MM. MH Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 196302201989031 001

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN JENDERAL PERKERETAAPIAN DIREKTORAT TANDA PENGENAL KOMPETENSI ~ L:::J Nama TempatITgl. Lahlr Kategori Kompetensi : TIngkat Kompetensi Unit Kerja Tanggal Berlaku Kodifikasi $erifikat : 1. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 21 dan PP No. 56 Tahun 2009 pasal 273 : a. Kartu ini sebagai penetapan kualifikasi kecakapan I keahlian SDM Perkeretaapian oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian; dan b. Kartu ini wajib dibawa selama bertugas; 2. Jika terjadi kehilangan I kenusakan, segera melaporkan ke Direktorat Jenderal Perkeretaap;an; dan 3. Masa berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal dikeluarkan, dan wajib divalidasi kembali. Keterangan : Tampak Depan : 1. Ukuran 8,8 X5,5 em 2. Warna Dasar Tampak Depan Putih 3. Warna garis di bawah logo Kementerian Perhubungan tampak depan eoklat, dengan ketentuan: a. Satu garis untuk tingkat Pertama b. Dua garis untuk tingkat Muda e. Tiga garis untuk tingkat Madya 4. Warna Dasar Tampak Belakang Putih UMAR A S SH. MM. MH Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 196302201989031 001