FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) PADA IBU BERSALIN DI RSUD WATES KULON PROGO TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

KEHAMILAN LETAK SUNGSANG DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. 1 Infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETUBAN PECAH DINI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

HUBUNGAN STATUS PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

HUBUNGAN POLA SEKSUAL IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

BAB II TINJAUAN TEORI

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN PARTUS PREMATUR DI RUANG (VK) BERSALIN BAPELKES RSD SWADANA JOMBANG. Sri Sudarsih*) ABSTRAK

ISSN No Media Bina Ilmiah 29

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian Metode

HUBUNGAN ANTARA PERSALINAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD DR. SOESELO KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. sebelum ada tanda tanda persalinan dan setelah ditunggu satu jam belum ada. tanda dimulainya persalinan. Ada beberapa penyebab

BAB I PENDAHULUAN. adalah kematian ibu dan angka kematian perinatal. Di dunia, setiap menit

Hubungan Antara Paritas Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Hamil

FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP Dr. KARIADI VINA EKA WULANDARI G2A PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan. indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Ketuban pecah dini (KPD) terjadi pada sekitar sepertiga dari

KARAKTERISTIK IBU BERSALIN YANG DI RUJUK DENGAN KASUS KETUBAN PECAH

BAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEHAMILAN GANDA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN Sri Wahyuni 1), Titin Riyanti 2)

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

HUBUNGAN STATUS PARITAS DENGAN KEJADIAN PERSALINAN KETUBAN PECAH DINI DI RSUD dr. SOESELO SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2008

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2015, terlihat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh persalinan prematur, sedangkan kematian perinatal sendiri

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

KETUBAN PECAH DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

BAB IV HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

102 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

STUDI DESKRIPTIF PENYEBAB KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH KEHAMILAN USIA REMAJA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DAN BBLR DI RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014 ABSTRAK

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn Mulyanti

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA PERIODE NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

Prevalensi Kejadian Asfiksia Neonatorum Ditinjau Dari Faktor Risiko Intrapartum Di PONEK RSUD Jombang

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

BAB I PENDAHULUAN. waktu dan tempat, salah satunya adalah kematian janin sewaktu masih

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Tingkat Pengetahuan Bidan Tentang Penanganan Infeksi Pada Bayi Akibat Ketuban Pecah Dini Di Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2012

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

Bina Marsasi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Popy Handayani, Fitria Primi Astuti, S.SiT., M.Kes, Cahyaningrum, S.SiT Program Studi DIII Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. relatif tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN PERSALINAN KALA II LAMA DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU. LAHIR DI RSUD.Dr.H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN Husin :: Eka Dewi Susanti

HUBUNGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD WATES KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) PADA IBU BERSALIN DI RSUD WATES KULON PROGO TAHUN 2013 1 Asthi Suryaputri 2, Anjarwati 3 INTISARI Latar Belakang: Insidensi KPD berkisar antara 8-10% dari semua kehamilan. Penyebab KPD belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan yang menjadi faktor predisposisi adalah infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban ataupun asenderen dari vagina atau serviks. Dampak terjadinya KPD dapat menyebabkan infeksi maternal ataupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena kompresi tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden seksio sesarea, atau gagalnya persalinan normal Tujuan: Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ketuban pecah dini (KPD) pada Ibu bersalin tahun 2012 di RSUD Wates Kulon Progo tahun 2013.. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah hasil studi dokumentasi yang diambil dari rekam medik tentang data ibu bersalin yang mengalami kejadian KPD di RSUD Wates tahun 2013 sejumlah 168 yang dengan total sampel. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil: Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian KPD pada ibu bersalin tahun 2012 di RSUD Wates Kulon tahun 2013. Faktor-faktor yang berhubungan diantaranya infeksi, Kehamilan kembar (p = 0,781), hidramnion (p = 0,628), kelainan letak janin (p = 0,257), usia (p = 0,089), paritas (p = 0,079), perdarahan antepartum (p = 0,781), kesempitan panggul (p = 0,260), dan aktivitas (p = 0,781) dengan nilai p > 0,05. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara faktor-faktor KPD (infeksi, kehamilan kembar, hidramnion, kelainan letak janin, usia, paritas, perdarahan antepartum, kesempitan panggul, dan aktivitas) dengan kejadian KPD. Saran: Bidan dapat melakukan upaya pencegahan dan penanganan KPD sehingga kejadian KPD menurun Kata Kunci : infeksi, kehamilan kembar, hidramnion, kelainan letak janin, usia, paritas, perdarahan antepartum, kesempitan panggul, aktivitas, ketuban pecah dini Kepustakaan : 24 buku, 7 jurnal, 6 web site Jumlah Halaman : xiv, 114 halaman, tabel 1-22, gambar 1-2 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa Prodi Bidan Pendidik DIV STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta 1

2 PENDAHULUAN Latar Belakang : Setiap tahun diperkirakan ada 5 juta ibu hamil di Indonesia, dari jumlah tersebut, 2 ibu meninggal dalam satu jamnya karena komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya infeksi, eklamsia, perdarahan, emboli air ketuban, trauma anastesi, trauma operasi, dan lain-lain. Infeksi yang banyak dialami oleh ibu sebagian besar merupakan akibat dari adanya komplikasi atau penyulit kehamilan, seperti febris, korioamnionitis, infeksi saluran kemih dan sebanyak 65% adalah karena ketuban pecah dini (KPD) yang banyak menimbulkan infeksi pada ibu dan bayi. Dalam keadaan normal, selaput ketuban pecah dalam proses persalinan (BKKBN, 2012). Menurut Sualman (2009), Insidensi KPD berkisar antara 8-10% dari semua kehamilan. Pada kehamilan aterm insidensinya bervariasi antara 6-19%. Sedangkan pada kehamilan preterm insidensinya 2% dari semua kehamilan. Hampir semua KPD pada kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm atau persalinan akan terjadi dalam satu minggu setelah selaput ketuban pecah. Sekitar 85% morbiditas dan mortalitas perinatal disebabkan oleh prematuritas. KPD berhubungan dengan penyebab kejadian prematuritas dengan insidensi 30-40%. Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di RSUD Wates Kulon Progo menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai tahun 2012 angka kejadian KPD tinggi. Pada tahun 2010 terdapat 129 (7,02%) kejadian KPD dari 1838 persalinan. Di tahun tersebut kejadian KPD merupakan kasus patologi ketiga terbanyak setelah disproporsi kepala panggul (DKP) dan presentasi bokong. Pada tahun 2011, angka kejadian KPD di RSUD Wates sebanyak 181 (8,05%) dari 2248 persalinan. Kejadian KPD pada tahun ini merupakan kasus patologi tertinggi diantara kasus patologi yang lain. Dan angka kejadian KPD tahun 2012 sebesar 190 (7,72%) dari 2462 persalinan dan merupakan kasus patologi terbanyak kedua setelah DKP. Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di RSUD Wates Kulon Progo menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai tahun 2012 angka kejadian KPD tinggi. Pada tahun 2010 terdapat 129 (7,02%) kejadian KPD dari 1838 persalinan. Di tahun tersebut kejadian KPD merupakan kasus patologi ketiga terbanyak setelah disproporsi kepala panggul (DKP) dan presentasi bokong. Pada tahun 2011, angka kejadian KPD di RSUD Wates sebanyak 181 (8,05%) dari 2248 persalinan. Kejadian KPD pada tahun ini merupakan kasus patologi tertinggi diantara kasus patologi yang lain. Dan angka kejadian KPD tahun 2012 sebesar 190 (7,72%) dari 2462 persalinan dan merupakan kasus patologi terbanyak kedua setelah DKP. Rumusan Masalah: Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apa saja Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) pada Ibu Bersalin di RSUD Wates Kulon Progo tahun 2013? Tujuan : Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan KPD (infeksi, kehamilan kembar, hidramnion, kelainan letak janin, usia, paritas, perdarahan antepartum, kesempitan panggul, dan aktiivtas) dengan kejadian ketuban pecah dini (KPD) pada Ibu bersalin di RSUD Wates Kulon Progo tahun 2013.

3 Manfaat: Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan (scienteific), Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan serta memperkaya dan memperkuat teori tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD). Manfaat Pengguna (consumer), Bagi RSUD Wates: Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi bagi pelayanan kebidanan sehingga dapat melakukan upaya pencegahan terhadap terjadinya Ketuban Pecah Dini (KPD) pada ibu hamil untuk menghindari faktor-faktor resiko Ketuban Pecah Dini (KPD). Bagi Bidan: Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan faktor-faktor resiko sebagai pedoman bidan untuk memberikan konseling tentang Ketuban Pecah Dini (KPD). Bagi Perpustakaan STIKES Aisyiyah Yogyakarta: Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai wacana bagi perpustakaan sehingga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa sebagai tambahan pengetahuan tentang fakotr-faktor yang berhubungan dengan kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD). Bagi Peneliti: Sebagai pengalaman langsung bagi penulis dalam menyusun penelitian dan mengaplikasikan materi metodologi penelitian yang sudah diajarkan serta menambah wacana tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Ketuban Pecah dini (KPD). METODE PENELITIAN Desain Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah hasil studi dokumentasi yang diambil dari rekam medik tentang data ibu bersalin yang mengalami kejadian KPD di RSUD Wates tahun 2013 yaitu sejumlah 168 yang memenuhi criteria inklusi dan eksklusi. Sampel Pada penelitian ini, sampel yang digunakan yaitu total sampel yaitu seluruh populasi diteliti (Machfoedz, 2010). Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 168. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data rekam medik pasien. Pada penelitian ini, alat pengumpulan data menggunakan format data responden yang telah dibuat oleh peneliti (format terlampir). Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode dokumentasi (Sugiyono, 2011). Dari hasil penelitian dengan populasi 190 ibu bersalin dengan KPD tahun 2012 ditemukan bahwa sebanyak 22 rekam medik tidak dilakukan penelitian karena terjadi ketidaklengkapan data sebanyak 8, terdapat riwayat abortus sebanyak 8, dan 6 responden mengalami riwayat persalinan preterm sehingga sampel yang diteliti sebanyak 168. Analisis bivariat yang digunakan yaitu analisis chi-square (chi kuadrat). untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat dengan skala nominal. Dan menggunakan uji statistik kendal s tau untuk skala ordinal.

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karaktersitik Responden Tabel 2. Karakteristik Ibu bersalin tahun 2012 yang mengalami KPD di RSUD Wates Kulon Progo Karakteristik N Persentase (%) Pekerjaan PNS 23 13,7 Wiraswasta 28 16,7 Karyawan Swasta 34 20,2 Buruh 12 7,1 Petani 12 7,1 IRT 59 35,1 Total 168 100 Hasil Penelitian Analisa univariat: Kejadian Ketuban Pecah Dini Tabel 3. Kejadian KPD Kejadian KPD N Persentase Preterm 12 7,1% Aterm 156 92,9% Tabel 4. Kejadian KPD berdasarkan faktor infeksi Faktor Infeksi N Persentase Infeksi 0 0% Tidak Infeksi 168 100,0% Tabel 5. Kejadian KPD berdasarkan faktor kehamilan Kehamilan Kembar N Persentase Kembar 1 1% Tidak Kembar 167 99% Tabel 6. Kejadian KPD berdasarkan faktor hidramnion Hidramnion N Persentase Hidramnion 3 2% Tidak Hidramnion 165 98% Tabel 7. Kejadian KPD berdasarkan faktor kelainan letak Kelainan Letak Janin N Persentase Sungsang 5 3% Melintang 0 0% Tidak Terjadi Kelainan 163 97%

5 Faktor Usia Tabel 8. Kejadian KPD berdasarkan faktor usia Usia N Persentase Beresiko 28 17% Tidak Beresiko 140 83% Tabel 9. Kejadian KPD berdasarkan faktor paritas Paritas N Persentase 1 52 31% 2 s/d 3 116 69% >3 0 0% Tabel 10. Kejadian KPD berdasarkan faktor perdarahan antepartum Perdarahan Antepartum N Persentase Terjadi Perdarahan 1 1% Tidak Terjadi 167 99% Perdarahan Faktor Kesempitan Panggul Tabel 11. Kejadian KPD berdasarkan faktor kesempitan panggul Kesempitan Panggul N Persentase Kesempitan 15 9% Tidak Kesempitan 153 91% Faktor Aktivitas Tabel 12. Kejadian KPD berdasarkan faktor aktivitas Aktivitas N Persentase PNS 23 14% Wiraswasta 28 17% Karyaan Swasta 34 20% Petani 12 7% Buruh 12 7% Tidak Bekerja 59 35%

Analisa bivariat Hubungan antara kejadian KPD dengan faktor infeksi Tabel 13. Hubungan antara kejadian KPD dengan faktor infeksi Infeksi F % F % F % Infeksi 0 0 0 0 0 0 Tidak Infeksi 0 0 0 0 0 0 Total 0 70 0 0 0 0 Tabel 14. Hubungan antara kejadian KPD dengan faktor kehamilan kembar Kehamilan Kembar F % F % F % Kembar 0 0 1 0,6 1 0,6 Tidak Kembar 12 7,1 155 92,3 167 99,4 Tabel 15. Hubungan antara kejadian KPD dengan faktor hidramnion Hidramnion F % F % F % Hidramnion 0 0 3 1,8 3 1,8 Tidak Hidramnion 12 7,1 153 91,1 165 98,2 Tabel 16. Hubungan antara kejadian KPD dengan faktor kelainan letak janin Kelainan Letak F % F % F % Kelainan Letak Janin 1 0,6 4 2,4 5 3,0 Tidak Terjadi Kelainan Letak 11 6,5 152 90,5 163 97,0 Tabel 17. Hubungan antara kejadian KPD dengan faktor usia Usia F % F % F % Beresiko 3 1,8 25 14,9 28 16,7 Tidak Beresiko 9 5,4 131 78,0 140 83,3 Tabel 18. Hubungan antara kejadian KPD dengan faktor paritas Paritas F % F % F % 1 4 2,4 48 28,6 52 31,0 2-3 8 4,8 108 64,3 116 69,0 >3 0 0 0 0 0 0 6

Tabel 19. Hubungan antara kejadian KPD dengan faktor perdarahan antepartum Perdarahan Antepartum F % F % F % Perdarahan 0 0 1 0,6 1 0,6 Tidak Perdarahan 12 7,1 155 92,3 167 99,4 Tabel 20. Hubungan antara kejadian KPD dengan faktor kesempitan panggul Kesempitan Panggul F % F % F % Sempit 0 0 15 8,9 15 8,9 Tidak Sempit 12 7,1 141 83,9 153 91,1 Tabel 21. Hubungan antara kejadian KPD dengan faktor aktivitas Aktivitas F % F % F % PNS 2 1,2 21 12,5 23 13,7 Wiraswasta 1 0,6 27 16,1 28 16,7 Karyawan Swasta 2 1,2 32 19,0 34 20,2 Petani 1 0,6 11 6,5 12 7,1 Buruh 0 0 12 7,1 12 7,1 IRT 6 3,6 53 31,5 59 35,1 Tabel 22. Analisa data dengan metode statistic Chi Square Variabel X 2 df p value Infeksi - - - Kehamilan kembar 0,077 1 0,781 Hidramnion 0,235 1 0,628 Kelainan letak janin 1,284 1 0,257 Perdarahan antepartum 0,077 1 0,781 Kesempitan panggul 1,267 1 0,260 Aktivitas 2,467 5 0,781 Dari hasil pengolahan data tersebut, dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan KPD dengan kejaadian KPD pada ibu bersalin tahun 2012 yang dibuktikan dengan nilai X 2 hitung < X 2 tabel dan nilai p value (p > 0,05) sehingga Ho diterima, Ha ditolak. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan Kendall Tau pada faktor usia dan paritas didapatkan angka Tau > 0,05 maka tidak ada hubungan antara faktor usia dan paritas dengan kejadian KPD. 7

8 Pembahasan Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) Berdasarkan tabel 3. Menunjukkan bahwa bahwa kejadian KPD banyak terjadi pada kehamilan aterm yaitu sejumlah 156 (92,9%). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tua umur kehamilan bahkan mendekati waktu persalinan akan mengakibatkan pembukaan serviks dan peregangan selaput ketuban yang berpengaruh terhadap selaput ketuban sehingga semakin melemah dan mudah pecah. Hubungan antara Faktor Infeksi dengan Kejadian KPD Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa ibu bersalin di RSUD Wates Kulon Progo tahun 2012 yang mengalami kejadian KPD sebelumnya tidak mengalami infeksi 168 (100%). Hal ini bisa disebabkan oleh faktor kebersihan diri dan aktivitas seksual yang sehat yang dilakukan oleh ibu bersalin tersebut karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Waters & Brian (2009) menunjukkan bahwa infeksi yang disebabkan oleh clamidia adalah 0,7 kali lebih besar menyebabkan KPD, sedangkan gonorrhea 1,2 kali lebih besar mengalami KPD dan bacterial vaginosis 1,6 lebih besar dapat menyebabkan KPD dibanding ibu yang tidak mengalami infeksi tersebut. Hubungan antara Faktor Kehamilan Kembar dengan kejadian KPD Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa faktor kehamilan kembar tidak memiliki hubungan dengan kejadian KPD yang dibuktikan dengan nilai X 2 hitung < X 2 tabel yaitu 0,077 < 3,841 dan nilai p value 0,781 (p > 0,05) sehingga Ho diterima, Ha ditolak. Hal ini bisa tergantung pada kuat lemahnya selaput ketuban dalam melakukan peregangan karena kehamilan yang semakin membesar dan menahan janin yang berada dalam rahim ibu. Kuat lemahnya selaput ketuban juga dipengaruhi oleh asupan gizi dan nutrisi ibu hal ini sesuai dengan teori Parry & Jerome (2006), bahwa faktor rendahnya vitamin C dan ion Cu dalam serum dalam berpengaruh terhadap produksi struktur kolagen pada selaput ketuban. Hubungan antara Faktor Hidramnion dengan kejadian KPD Pada faktor hidramnion, hasil perhitungan menunjukkan tidak adanya hubungan dengan kejadian KPD yaitu dengan nilai X 2 hitung < X 2 tabel (0,235 < 3,841) dan nilai p > 0,05 (p = 0,628). Pada faktor hidramnion tidak ada hubungan denga kejadian KPD. Hal ini bisa disebabkan oleh kuat lemahnya selaput ketuban menyangga cairan ketuban sehingga menyebabkan terjadi peregangan yang berlebih. Hubungan antara Faktor Letak Janin dengan Kejadian KPD Analisis data dengan Chi Square menunjukkan bahwa faktor kelainan letak janin memiliki nilai X 2 hitung 1,284 dengan X 2 tabel 3,841 dan dapat dilihat hasilnya bahwa X 2 hitung < X 2 tabel yaitu 1,284 < 3,841 (Ho diterima, Ha ditolak) dengan p value 0,257 (p > 0,05) sehingga tidak ada hubungan antara faktor kelainan letak janin dengan kejadian KPD. Besar kecilnya janin dan posisi janin yang dikandung tidak menyebabkan peregangan pada selaput ketuban seperti pada

9 keadaan normal, sungsang, melintang, karena sebenarnya yang dapat mempengaruhi KPD adalah kuat lemahnya selaput ketuban dalam menahan janin. Hal ini sesuai dengan teori Maria (2007). Hubungan antara Faktor Usia dengan kejadian KPD Berdasarkan hasil analisis data menggunakan Kendall Tau pada faktor usia didapatkan angka Tau sebesar 0,089. Jadi 0,089 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor usia dengan kejadian KPD. Hal ini dikarenakan perkembangan atau kematangan organ reproduksi setiap wanita tidak sama. Banyak faktor yang mempengaruhi kematangan organ reproduksi diantaranya nutrisi, pergaulan, media (TV, internet, buku, dan lain-lain). Hubungan antara Faktor Paritas dengan Kejadian KPD Pada faktor paritas didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara faktor paritas dengan kejadian KPD yaitu dengan nilai Tau 0,079 > 0,05. Banyak kenyataan bahwa tidak semua wanita yang pernah melahirkan 1 kali, 2-3 kali bahkan lebih dari 3 mengalami KPD. Hasil penelitian terdahulu juga banyak menunjukkan hasil yang berbeda-beda mengenai hubungan paritas dengan kejadian KPD. Hal ini bisa menunjukkan bahwa faktor paritas belum pasti menjadi salah satu faktor penyebab KPD. Hubungan antara Faktor Perdarahan Antepartum dengan kejadian KPD Hasil perhitungan menggunakan chi square menunujukkan bahwa faktor perdarahan antepartum tidak memiliki hubungan dengan kejadian KPD dengan X 2 hitung < X 2 tabel yaitu 0,077 < 3,841 dan nilai p > 0,05 yaitu p = 0,781. Salah satu perdarahan antepartum yaitu plasenta previa. Plasenta previa tidak akan menyebabkan terjadinya KPD karena letaknya yang berada di segmen bawah rahim. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatkhiyah (2008), bahwa tidak ada hubungan antara perdarahan antepartum dengan kejadian KPD. Hubungan antara Faktor Kesempitan Panggul dengan kejadian KPD Hasil perhitungan chi square menunjukkan bahwa pada faktor kesempitan panggul tidak memiliki hubungan dengan kejadian KPD karena X 2 hitung < X 2 tabel dan nilai p > 0,05 yaitu 1,267 < 3,841 dan 0,260 > 0,05 (Ho diterima, Ha ditolak). Kesempitan panggul tidak menjadi faktor kejadian KPD karena dengan adanya panggul sempit tersebut menyebabkan janin tidak bisa lahir normal karena tertahan oleh sempitnya panggul tersebut sehingga panggul menyangga selaput ketuban karena tekanan salah satu bagian janin yang berada di bawah. Hubungan antara Faktor Aktivitas dengan kejadian KPD Faktor aktivitas memiliki nilai X 2 hitung 2,467 dengan X 2 tabel 11,070. Dapat dilihat hasilnya bahwa X 2 hitung < X 2 tabel yaitu 2,467 < 11,070 (Ho diterima, Ha ditolak) dengan p value 0,781 (p > 0,05) sehingga tidak ada hubungan antara faktor aktivitas dengan kejadian KPD. Aktivitas merupakan kegiatan fisik yang dilakukan diluar tubuh sehingga tidak berpengaruh secara langsung terhadap organ dalam khusunya pada selaput ketuban. Perlu ditegaskan

10 kembali bahwa KPD terjadi karena keadaan selaput yang lemah. Hal ini sesuai dengan teori Parry & Jerome (2006) bahwa kuat lemahnya selaput ketuban dipengaruhi oleh asupan gizi dan nutrisi ibu bahwa faktor rendahnya vitamin C dan ion Cu dalam serum dalam berpengaruh terhadap produksi struktur kolagen pada selaput ketuban dan pendapat Maria (2007), pecahnya selaput ketuban tergantung pada kuat lemahnya selaput ketuban itu sendiri. Ada sebagian ibu dengan kehamilan kembar sampai pada masa persalinan tidak mengalami KPD. PENUTUP Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian KPD pada ibu bersalin tahun 2012 di RSUD Wates Kulon tahun 2013. Faktor-faktor yang berhubungan diantaranya infeksi, Kehamilan kembar (p = 0,781), hidramnion (p = 0,628), kelainan letak janin (p = 0,257), usia (p = 0,089), paritas (p = 0,079), perdarahan antepartum (p = 0,781), kesempitan panggul (p = 0,260), dan aktivitas (p = 0,781) dengan nilai p > 0,05. Saran: Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, penulis memberikan saran kepada Direktur RSUD Wates Kulon Progo, bagi bidan RSUD Wates Kulon Progo dan bagi peneliti Selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Damarati, & Yulis Pujiningsih. (2011) Analisis tentang Paritas dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di RSUD Sidoarjo tahun 2011. Jurnal, vol. 1 no. 1, April 2012, hal. 36-41. Fatkhiyah, Natiqotul. (2008) Hubungan antara Persalinan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Dr. Soeselo Kabupaten Tegal Tahun 2008. Jurnal, vol. no. 14 Juli 2008, hal 90-97. Fazona, Rita. (2011) Hubungan Antara Umur Ibu dan Status Pekerjaan dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta. Harlock. (2004) Publikasi Bidan [internet]. Tersedia dalam: http://bidan-ilfa.blogspot.com [diakses 5 April 2013]. Nugroho, Taufan. (2010) Kasus Emergency Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika. Parry, Samuel & Jerome F. Strauss. (2006) Premature Rupture Of Fetal Membranes. The New England Journal of Medicine vol 338 number 10,

11 February 21, 665-666. Prasetyo, Erwin Edhi. (2008) Yogyakarta, Kematian Ibu Melahirkan Menurun. Kompas, 21 April. Riyanto, Agus. (2009) Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Setiawan, Ari dan Saryono. (2011) Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, SI, dan S2. Yogyakarta: Nuha Medika. Tavassoli, Fatemeh, Marzieh Ghasemi, Ashraf Mohamadzade & Jamileh Sharifian. (2010) Survey of Pregnancy Outcome in Preterm Premature Rupture of Membranes with Amniotic Fluid Index <5 and 5. Oman Medical Journal 2010, Volume 25, Issue 2, April 2010. Varney. (2007) Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC. Wardani, Dyah Kartiko Kusumo. (2011) Hubungan antara Status Gravida dengan Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan di Poliklinik Ibu Hamil RSUP Haji Adam Malik Medan bulan Agustus dan September tahun 2011. Tersedia dalam: <repository.usu.ac.id/abstract.pdf> [diakses 25 Mei 2013]. Waters, Thaddeus. P & Brian M. Mercer. (2009) The Management of Preterm Premature Rupture of The Membranes Near The Limit of Fetal Viability. American Journal of Obstetrics & Gynecology, September 2009.