Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kematian ibu di dunia pada tahun 2000 disebabkan kehamilan

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PENERAPAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN NGUDI SARAS KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN PERILAKU BIDAN DALAM PENERAPAN 58 LANGKAH APN DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data WHO UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

BAB I PENDAHULUAN. dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

Hubungan antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Retensio Plasenta Eufrasia Zau, Endang BS Akbid Griya Husada Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dilakukan di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSIA KUMALA SIWI PECANGAAN JEPARA. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

Jurnal Siklus Volume 6 No 1 Januari 2017

Meningkatkan Kinerja Bidan dalam Upaya Menurunkan Angka Kejadian Partus Lama di RSUD Rokan Hulu. Andriana* Syafneli**


Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara. AKI dan AKB juga

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

ANALISA HUBUNGAN PENGARUH CARA MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian ibu mulai dari masa kehamilan, persalinan dan nifas. Pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum (Saleha, 2009).

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN RUPTURE PERINEUM PADA IBU BERSALIN SPONTAN

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. partum.dari data WHO menunjukan 25% kematian maternal disebabkan. oleh perdarahan post partum dan di perkirakan 100.

Jurnal Darul Azhar Vol 2, No.1 Agustus Januari 2017: 27-32

Primigravida. Relationship With Birth Weight Normal On Labor Perineal Rupture Primigravida

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium

Kata Kunci : Manajemen aktif kala tiga, Perdarahan Pascapersalinan

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

HUBUNGAN ANEMIA SAAT HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEMUH 01 KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Amerika Latin dan Karibia 85/ KH, Amerika Utara 23/ KH

BAB I PENDAHULUAN. berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban janin. Kala tiga persalinan adalah

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

BAB I PENDAHULUAN. Indikator derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang layak. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN kelahiran, angka ini sangat tinggi apabila dibandingkan angka-angka di

HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Tingginya jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya Angka Kematian Ibu atau AKI di Indonesia merupakan

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PENINGKATAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI PUJI LESTARI MAWUNG TRUCUK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGISIAN PARTOGRAF SECARA LENGKAP OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

PELATIHAN TERHADAP KETERAMPILAN BIDAN DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL

PENDAHULUAN Angka kematian ibu (AKI) hamil di Indonesia masih tinggi yaitu

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. berkembang yaitu sebesar 99 persen (Wiknjosastro, 2002 hlm 23).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. menentukan jumlah Perdarahan yang terjadi karena tercampur dengan air

PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN LEMBAR PARTOGRAF DALAM MEMONITOR PERSALINAN DI RSUD KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 3, Oktober 2009

Transkripsi:

HUBUNGAN TINDAKAN MANAJEMEN AKTIF KALA TIGA DENGAN JUMLAH PENGELUARAN DARAH PADA POST PARTUM OLEH BIDAN DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN DEMAK Budi Yuningsih Imbarwati*) *)Akademi kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi : ibi_jateng@yahoo.co.id ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Demak tahun 2008 berada pada angka 90,99 per 100.000 kelahiran hidup, dari Puskesmas Karang Tengah tahun 2008 pada angka 67,93 per 100.000 kelahiran hidup dan data dari Puskesmas Mranggen I pada angka 80,32 per 100.000 kelahiran hidup. Manajemen aktif berdasarkan alasan bahwa dengan mempersingkat lamanya waktu kala tiga, bisa mengurangi banyaknya darah yang hilang, dan oleh karena itu mengurangi angka kematian dan angka kesakitan yang berhubungan dengan perdarahan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan manjemen aktif kala tiga dengan jumlah pengeluaran darah pada post partum yang ditolong bidan di wilayah Puskesmas Karang Tengah dan Mranggen I. Penelitian ini termasuk kompetensi bidan dalam melaksanakan upaya pelayanan pertolongan persalinan. Jenis penelitian ini adalah studi korelasi ( Correlation Study) menggunakan pendekatan crossectional. Populasi yang diambil adalah keseluruhan bidan desa yang ada di wilayah Puskesmas Karangtengah dan Puskesmas Mranggen yang berjumlah 43 bidan desa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 bidan desa, cara pengambian sampel dengan tehnik purposive sampling.pada analisis univariat variabel diddistribusikan dengan masing-masing proporsi, sedangkan pada analisis bivariat menggunakan uji fisher. Hasil dari penelitian ini adalah manajeman aktif kala tiga di wilayah Puskesmas Karang Tengah dan Mranggen I sudah dilakukan oleh bidan sesuai standart. Dan jumlah pengeluaran darah post partum yang ditolong oleh bidan di wilayah Puskesmas Karang Tengah dan Mranggen I 90% mengalami pengeluaran darah <250 cc. Pada analisis bivariat didapatkan hasil p-value 0,001<0,05 ini berarti ada hubungan signifikan antara tindakan manajemen aktif kala tiga dengan jumlah pengeluaran darah pada post partum yang ditolong bidan di wilayah Puskesmas Karangtengah dan Mranggen I Kabupaten Demak. Saran yang dapat disampaikan bagi bidan selaku penolong persalinan diharapkan tetap konsisten melaksanakan tindakan manajemen aktif kala tiga sesuai standart. Kata Kunci : manajemen aktif kala tiga, jumlah pengeluaran darah pada post partum PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional, salah satu indikator derajat kesehatan negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut WHO, tahun 2005 sebanyak 536.000 perempuan meninggal dunia akibat masalah persalinan, dimana sebanyak 99 % terjadi di negara - negara berkembang. Dalam pernyataan resmi WHO dijelaskan, untuk mencapai target MDGs (Millenium Development Goals) penurunan angka kematian ibu antara tahun 1990 sampai dengan tahun 2015 seharusnya 5,5 % per tahun (Republika Online- 1

Selasa,15 Juni 2004). Sedangkan menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ) 2007, AKI di Indonesia berada pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2007). Angka Kematian Ibu (AKI) di Propinsi Jawa Tengah sebesar 116,3 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian ibu di Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2007 paling banyak adalah pasca persalinan sebesar 41%; dan urutan penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan 28,5%, eklamsi 22% dan infeksi 10% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun, 2007). Perdarahan post partum masih menduduki urutan teratas penyebab kematian ibu, sebagian besar disebabkan retensio plasenta dan atonia uteri, dimana salah satu factor penyebabnya adalah manajemen persalinan kala tiga yang tidak sesuai dengan standar yang diinginkan (JNPK-KR-Revisi, 2007). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Demak tahun 2008 kejadian kematian karena perdarahan sebesar 4 kasus, pre eklamsi 4 kasus, infeksi 2 kasus, penyebab lain (penyakit penyerta) 11 kasus. Tingginya kasus kematian ibu tersebut dapat dicegah melalui upaya pencegahan yang efektif. Upaya pencegahan perdarahan pasca persalinan dimulai pada tahap yang paling dini diantaranya manipulasi minimal proses persalinan, penatalaksanaan aktif kala tiga, pengamatan melekat kontraksi uterus pasca persalinan (JNPK-KR Revisi, 2007). Selama dekade terakhir, penelitian klinis telah menunjukkan bahwa manajemen aktif kala tiga persalinan dapat menurunkan kejadian perdarahan post partum. Berdasarkan penelitian ini, telah direkomendasikan agar semua dokter dan bidan melaksanakan manajemen aktif kala tiga ( PUSDIKNAKES-WHO-JHPIEGO, 2001). Penelitian klinis telah menunjukkan bahwa manajemen aktif kala tiga dapat mengurangi lama kala tiga, mengurangi perdarahan dengan terapi oksitosin (JNPK KR-Revisi, 2007). 2

Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Demak tahun 2008 berada pada angka 90,99 per 100.000 kelahiran hidup, dari Puskesmas Karang Tengah tahun 2008 pada angka 67,93 per 100.000 kelahiran hidup dan data dari Puskesmas Mranggen I pada angka 80,32 per 100.000 kelahiran hidup.(dkk Demak, 2008) Pada studi pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap bidan di wilayah Puskesmas Karangtengah yaitu terdapat 29 orang bidan, dimana sebanyak 25 orang bidan telah melakukan tindakan manajemen aktif dan telah mengikuti pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) dan hanya 4 bidan yang belum mengikuti pelatihan APN tetapi melakukan tindakan manajemen aktif kala tiga. Sedangkan di wilayah Puskesmas Mranggen I terdapat 14 orang bidan, diantara sejumlah itu hanya 5 bidan yang telah mengikuti pelatihan APN dan melakukan tindakan manajemen aktif kala tiga, selebihnya masih ada 9 bidan yang belum mengikuti pelatihan APN tetapi telah melakukan tindakan manajemen aktif kala tiga. Dari data dan penelitian yang penulis lakukan terhadap 5 orang bidan di wilayah puskesmas Karangtengah dimana 3 orang bidan yang sudah mengikuti pelatihan APN telah melakukan tindakan manajemen aktif kala tiga sesuai standar dengan 2 orang bidan yang belum pelatihan APN tetapi melakukan tindakan manajemen aktif kala tiga tidak sesuai standart didapatkan hasil sebagai berikut : 3 orang bidan yang telah melakukan tindakan manajemen aktif kala tiga dalam menolong persalinan tidak mengalami perdarahan post partum, bahkan jumlah perdarahannya lebih sedikit, sedangkan 2 orang yang belum pelatihan APN tetapi melakukan tindakan manajemen aktif kala tiga tidak sesuai standart dalam menolong persalinan mengalami jumlah pengeluaran darah yang lebih banyak. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Tindakan Manajemen Aktif Kala Tiga Dengan Jumlah Pengeluaran Darah Pada Post Partum Yang ditolong Bidan di Wilayah Puskesmas Karang Tengah dan Mranggen I. 3

METODE PENELITIAN Penelitian ini di wilayah Puskesmas Karangtengah dan Puskesmas Mranggen I Kabupaten Demak. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2010. Jenis penelitian ini adalah studi korelasi (Correlation Study) Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah keseluruhan bidan desa yang ada di wilayah Puskesmas Karangtengah dan Puskesmas Mranggen yang berjumlah 43 bidan desa. Dengan jumlah sampel sebanyak 30 bidan desa. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan purposive sampling. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2002). Variabel yang dianalisis univariat dalam penelitian ini meliputi tindakan manajemen aktif kala tiga dan jumlah pengeluaran darah pada post partum yang ditolong bidan di wilayah Puskesmas Karang Tengah dan Mranggen I. Tabel 1. Distribusi frekuensi tindakan manajemen aktif kala tiga oleh bidan desa di wilayah Puskesmas Kabupaten Demak Tabel 1 Tindakan Manajemen Aktif Kala Tiga Tindakan Manajemen Aktif Kala Tiga Frekuensi Prosentase (%) sesuai Tidak sesuai 26 4 86,7 13,3 Total 30 100 4

Dapat diketahui bahwa yang melakukan tindakan manajemen aktif kala tiga (sesuai standar) sebanyak 26 orang (86,7%), sedangkan yang tidak melakukan manajemen aktif kala tiga (sesuai standar) sebanyak 4 orang (13,3%). Tabel 2 Distribusi frekuensi jumlah pengeluaran darah postpartum di wilayah Puskesmas Kabupaten Demak Jumlah Pengeluaran Darah (cc) Frekuensi Prosentase (%) < 250 500 cc > 500 27 3 90 10 Total 30 100 Dapat diketahui bahwa yang jumlah pengeluaran darah <250 500 cc sebanyak 27 orang (90%), sedangkan yang jumlah pengeluaran darah > 500 cc sebanyak 3 orang (10%). 2. Analisis Bivariat Penelitian ini menggunakan uji fisher karena tidak memenuhi syarat uji chi square, hal tersebut dikarenakan memiliki sel yang nilai expected count nya kurang dari 5. Dengan uji fisher didapatkan hasil p-value 0,001<0,05, yang artinya ada hubungan antara tindakan manajemen kala tiga dengan jumlah pengeluaran darah pada post partum yang ditolong bidan di wilayah Puskesmas Karang Tengah dan Mranggen I. 5

Tabel 3 Hubungan Tindakan Manajemen Aktif Kala Tiga dengan Jumlah pengeluaran Darah di wilayah Puskesmas Kabupaten Demak Tindakan Manajemen Aktif Jumlah Pengeluaran Darah Total Kala Tiga Sesuai/tidak sesuai < 250 cc- > 500 cc 500cc Sesuai 26 0 26 P value CC Tidak Sesuai 1 3 4 0,001 0,648 Total 27 90% 3 10% 30 100% Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa yang melakukan tindakan manajemen aktif kala tiga 100% jumlah pengeluaran darah nya <250 cc-500cc. dan sebaliknya bahwa yang tidak melakukan tindakan manajemen aktif kala tiga 75% mengalami perdarahan > 500 cc. Dan hanya 25% yang mengalami perdarahan <250 cc- 500cc, dengan demikian dapat dilihat perlunya tindakan manajemen aktif kala tiga pada post partum. B. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil crosstab hubungan tindakan manajemen aktif kala tiga dengan jumlah pengeluaran darah pada post partum yang ditolong bidan di wilayah Puskesmas Karang Tengah dan Mranggen I, memiliki nilai p value hitung (0,001) < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan antara kedua variabel tersebut. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan tindakan manajemen aktif kala tiga yang sesuai dengan standart dapat mengurangi jumlah pengeluaran darah pada post partum yang ditolong bidan di wilayah Puskesmas Karangtengah dan Mranggen I Kabupaten Demak. 6

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari penelitian-penelitian sejenis sebelumnya, yaitu penelitian dari Retno Wahyuni (2009) menyatakan bahwa manfaat dari manajemen aktif kala tiga sangat mendukung terjaminnya keselamatan ibu bersalin karena manajemen aktif kala tiga mempunyai manfaat yaitu waktu persalinan menjadi lebih singkat, mengurangi jumlah kehilangan darah dan mengurangi kejadian retensio plasenta (JHPIEGO, JNPK-KR, dan Depkes RI, 2001). Hal tersebut juga sesuai dengan PUSDIKNAKES-WHO-JHPIEGO (2001), manajemen aktif adalah berdasarkan alasan bahwa dengan mempersingkat lamanya waktu kala tiga, bisa mengurangi banyaknya darah yang hilang, dan oleh karena itu mengurangi angka kematian dan angka kesakitan yang berhubungan dengan perdarahan. SIMPULAN 1. Tindakan manajeman aktif kala tiga di wilayah Puskesmas Karang Tengah dan Mranggen I sudah sebagian besar dilakukan oleh bidan sesuai standart. 2. Jumlah pengeluaran darah post partum yang ditolong oleh bidan di wilayah Puskesmas Karang Tengah dan Mranggen I 90% mengalami pengeluaran darah <250 cc-500cc 3. Ada hubungan yang signifikan antara tindakan manajeman aktif kala tiga dengan Jumlah pengeluaran darah post partum yang ditolong oleh bidan di wilayah Puskesmas Karang Tengah dan Mranggen I (p value 0,001<0,05). KEPUSTAKAAN Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta. Buku Panduan Peserta Revisi. 2007. Asuhan Persalinan Normal. JNPK KR, Jakarta. Chapman Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan & Kelahiran. Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 7

Depkes RI. 2007. Profil Kesehatan Indonesia. Depkes RI, Jakarta. Dinkes. 2007. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Dinkes, Semarang. Riwidikdo, Handoko. 2007. Statistik Kesehatan. Mitra Cendikia Press, Jogyakarya. IBI, 2001, Bidan Menyongsong Masa Depan, PP IBI, Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. -------. 2005.Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Saifuddin, B.A. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. JNPKKR POGI JHPIEGO, Jakarta. Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung. -------. 2007. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung. WHO-JHPIEGO, 2001. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologis Bagi Dosen Diploma III Kebidanan Buku 3 Asuhan Intrapartum. Pusdiknakes, Jakarta. Wiyati, N, Widyastuti Y dan Sumarah. 2009. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin). Fitramaya, Jakarta. Wiknjosastro, Hanafi. 2005. Ilmu Kebidanan. YBP SP, Jakarta. Wirakusumah, F. 2005. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Verralls, Sylvia. 2003. Anatomi & Fisiologi Terapan dalam Kebidanan. Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 8