HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU IBU DENGAN STATUS PERSALINAN DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN TALLO MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

DETERMINAN PERENCANAAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI DAERAH PERDESAAN KABUPATEN TORAJA UTARA

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

HUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan negara tersebut buruk. Hal ini disebabkan ibu hamil dan bersalin

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Determinants Of Labor Planning On Maternity Mother Urban Areas In North District Toraja

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

LUARAN IBU BERSALIN MENOPOUSE. Outcome Maternal Labor In Menopousal Age

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL sdi KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Susi Irianti *

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

PERUBAHAN PEMILIHAN PENOLONG DAN TEMPAT PERSALINAN IBU MULTIPARA DI DAERAH PERKOTAAN KABUPATEN BANTAENG

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) merupakan suatu

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang

PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE BAYI DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

Relationship of Age, Parity And Maternal Education With Intra Uterin Fetal Death In Maternity RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin In 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

DETERMINAN STRES PERSALINAN DAN LAMANYA PROSES PERSALINAN DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. maternal di Kabupaten Bantul tahun didapatkan hasil sebagai

ANALISIS SPASIAL JARAK TEMPAT PERSALINAN DI KELURAHAN BATUA KOTA TAHUN Analysis of Spatial Distance Delivery Places in Batua of Makassar 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSIA PERTIWI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

JURNAL ILMU BERBAGI PEMANFAATAN PENOLONG PERSALINAN DI KELURAHAN MULYAHARJA KOTA BOGOR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang penting, jika tidak ditanggulangi bisa menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Determinan Rendahnya Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Desa Simpang Empat. Kecamatan Tangaran Kabupaten Sambas

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG KOTA MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN. puncak produktivitasnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan Di Desa Moyongkota Baru Kecamatan Modayag Barat

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE (K1-K4) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAMASA

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan wanita. Menurut World Health Organization (WHO), setiap hari

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTARA KOTA MAKASSAR

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS SEDAYU I BANTUL YOGYAKARTA

LUARAN PARTUS LAMA DI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Nunung Nurjanah Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU IBU DENGAN STATUS PERSALINAN DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN TALLO MAKASSAR The Relations of Characteristics and Maternal Behavior with Labor Status in Coastal Areas Tallo Subdistrict Makassar Herlinda Mahdania Harun, A.Zulkifli Abdulllah, Ansariadi Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Helindakesmas@yahoo.co.id, Zulkifliabdullah@yahoo.com, ansariadi@gmail.com, 081343966472) ABSTRAK WHO tahun 2008 sebanyak 358.000 ibu meninggal selama kehamilan dan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dan perilaku ibu dengan status persalinan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Populasi adalah seluruh ibu bersalin tahun 2013 berjumlah 199 orang di dua kelurahan yakni Buloa dan Tallo. Sampel berjumlah 132 ibu bersalin dan penarikan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square p < 0,05. Hasil penelitian diperoleh variabel yang berhubungan dengan status persalinan adalah umur (p=0,004), tingkat pendidikan (p=0,009), status pekerjaan (p=0,003), pendapatan (p=0,043). Variabel yang tidak berhubungan dengan status persalinan adalah paritas (p=0,072), kelengkapan pemeriksaan antenatal (p=0,629), jarak ke fasilitas kesehatan (p=0,418), dukungan suami/keluarga/kerabat (p=0,146). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan antara umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan pendapatan dengan status persalinan di wilayah pesisir kecamatan Tallo Makassar. Disarankan agar ibu hamil pada umur berisiko, tingkat pendidikan rendah dan ibu yang bekerja, serta berpendapatan rendah agar lebih memperhatikan masa kehamilan untuk persalinannya sehingga dapat mengurangi risiko pada saat persalinan, juga bagi peneliti lain agar dapat menggali informasi lebih penyebab ibu mengalami persalinan tidak normal. Kata kunci : Status persalinan, Karakteristik, Perilaku Ibu ABSTRACT WHO In 2008 as many as 358 000 women die during pregnancy and childbirth. This study aimed to examine the relationship between the characteristics and behavior of the mother with labor status. This type of research is an observational cross sectional study. The population is all women giving birth in 2013 amounted to 199 people in two villages namely Buloa and Tallo. Samples totaling 132 maternal and sampling using simple random sampling. Data analysis was performed with univariate and bivariate statistical test chi square p<0,05. The result showed that the variables associated with labor status were age (p=0,004), education level (p=0,009), employment status (p=0,003), income (p=0,043). Variables that are not associated with childbirth is parity status (p=0,072), a diagnostic completeness antenatal (p=0,629), distance to health facility (p=0,418), support the husband/family/relatives (p=0,146). The conclusion of this study that there is a relationship between age, education level, employment status, and income with labor status of coastal districts Tallo Makassar. It is recommended that pregnant women, especially in the age of risk, low education level and working mothers, as well as low-income in order to better pay attention for the birth so that pregnancy can reduce the risk at the time of labor, also for other researchers in order to explore the causes of information more women experience abnormal labor. Keywords : labor status, characteristics, maternal behavior

PENDAHULUAN Data World Health Organization (WHO) tahun 2008, angka kematian ibu di negaranegara Asia menyumbang hampir sepertiga jumlah kematian ibu global. Sebanyak 98% dari seluruh kematian ibu di Asia terjadi di India, Bangladesh, Indonesia, Nepal, dan Myanmar. Tahun 2008 sebanyak 358.000 ibu meninggal selama kehamilan dan persalinan. 1 Menurut WHO pada tahun 2010, sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat persalinan. Pada tahun 2008 sekitar 4.692 jiwa ibu meninggal pada masa kehamilan, persalinan dan nifas. 2 Jumlah kematian ibu di Sulawesi Selatan pada tahun 2010 sebanyak 144 orang atau 77,13 per.000 kelahiran hidup 3 dan khusus untuk Kota Makassar, AKI pada tahun 2010 tercatat 3 kasus kematian ibu dari 25.830 kelahiran hidup. Kematian tersebut disebabkan oleh asma, kehamilan dan persalinan. 3 Proses persalinan dipengaruhi oleh bekerjanya tiga faktor yang berperan yaitu kekuatan mendorong janin keluar, faktor janin dan faktor jalan lahir. Ketiga faktor ini harus dalam keadaan baik, sehat dan seimbang, maka proses persalinan akan berlangsung secara normal atau spontan, tetapi apabila salah satu dari ketiga faktor tersebut mengalami kelainan, misalnya keadaan yang menyebabkan kekuatan his tidak adekuat, kelainan pada bayi atau kelainan jalan lahir maka persalinan tidak dapat berjalan secara normal. 4 Komplikasi sebagai penyebab langsung terjadinya kematian ibu yaitu perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, dan komplikasi kehamilan lain 15%. 5 Persalinan yang dialami oleh ibu baik persalinan yang dilakukan dengan normal maupun tidak normal membutuhkan pertolongan oleh tenaga kesehatan. WHO di tahun 2010 telah menetapkan kelahiran secara sectio caesar yang diperbolehkan sebesar 15% untuk seluruh persalinan rumah sakit. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2010), bahwa tingkat persalinan caesar di Indonesia 15,3%. 6 Berbagai survei dan penelitian lain menemukan bahwa persentase persalinan sectio caesar pada rumah sakit di kota besar seperti Jakarta dan Bali berada jauh di atas angka tersebut. Secara umum jumlah persalinan sectio caesar di rumah sakit Pemerintah adalah sekitar 20-25% dari total persalinan, sedangkan di rumah sakit swasta jumlahnya sangat tinggi yaitu sekitar 30-80% dari total persalinan. 7 Menurut Suryati, dalam penelitiannya bahwa angka tindakan operasi caesar di Indonesia sudah melewati batas maksimal standard WHO. 8 Data tersebut dilihat pada gambaran ibu yang dioperasi caesar sebesar 64,52% bertempat tinggal di kota, 50,25% pendidikan ibu yang rendah yaitu tamat SLTP ke bawah, dan 47,5% penduduk miskin dan sekitar 72% pekerjaan kepala keluarga di sektor informal yakni petani, buruh dan tidak bekerja. 8 Sekitar 38% ibu yang dioperasi caesar yakni anak pertama/primipara, dan 75% ibu

63,4%. 9 Laporan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pertiwi Kota Makassar menunjukkan bahwa caesar dengan umur <20 tahun dan >35 tahun. 8 Penelitian Annisa di RSUD Dr. Adjidamo pada bulan Oktober-Desember 2010 menunjukkan bahwa persalinan seksio sesarea sebesar jumlah ibu yang melahirkan pada tahun 2010 sebesar 3.137 persalinan dimana 31,9% ibu melakukan persalinan secara sectio caesar sedangkan pada tahun 2011 persalinan dengan sectio caesar menurun yaitu sebesar 31,2% dari 3.531 persalinan. Jumlah ini masih cukup tinggi untuk standar persalinan sectio caesar yang ditetapkan WHO pada tahun 2010 yaitu sebesar 15%. 10 Wilayah pesisir merupakan salah satu tempat yang jauh dari akses ke fasilitas kesehatan, sehingga hal tersebut perlu menjadi perhatian di bidang kesehatan karena sebagian besar masyarakat berstatus ekonomi rendah, bertempat tinggal di permukiman yang kumuh, dan rata-rata masyarakat bekerja sebagai nelayan dan buruh bangunan. 11 Letaknya yang jauh dari pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas utama dengan jarak sekitar 5 km menyebabkan masih perlunya penanganan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah pesisir terutama kesehatan ibu yang dapat dilihat dari persalinannya. Penelitian dengan bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik (umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, pendapatan) dan perilaku ibu (paritas, kelengkapan pemeriksaan antenatal, jarak ke fasilitas kesehatan, dukungan suami/keluarga/kerabat dengan status persalinan di wilayah pesisir Kecamatan Tallo Makassar. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah pesisir kecamatan Tallo pada dua kelurahan yakni Buloa dan Tallo pada tanggal 6 sampai 16 Maret 2014. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang bersalin tahun 2013 berjumlah 199 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 132 ibu bersalin. Penarikan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan wawancara langsung pada responden. Pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan narasi. Analisis data yang dilakukan univariat dan bivariat dengan uji chi square.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Sebagian besar responden pada kelurahan Tallo (58,3%), dari 132 responden paling banyak dengan status persalinan normal sebanyak 93 ibu (70,5%), dan ibu dengan persalinan tidak normal paling banyak pada metode persalinan anjuran yaitu menggunakan induksi dengan suntik rangsangan/memecahkan ketuban sebanyak 19 ibu (48,7%), paling banyak responden (62,9%) yang suaminya memiliki pekerjaan sebagai buruh dan nelayan (Tabel 1). Ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik sebesar 45,9% dan sebagian besar responden pada kelompok umur 20-35 tahun (68,9%), dengan pendidikan terakhir tamat SD paling banyak (31,1%) (Tabel 2) dan pendapatan rendah sebesar 66,7% (Tabel 2). Sebagian besar ibu 61,9% yang mengalami persalinan tidak normal pada umur >35 tahun dengan pendidikan terakhir yakni Tamat SLTP sebesar 59,1% dan bekerja sebagai buruh pabrik sebesar (52,9%) (Tabel 3). Terdapat sebagian besar responden dengan paritas yaitu ibu multipara (43,9%) dan paling banyak ibu yang melakukan pemeriksaan antenatal (93,9%), serta sebagian besar ibu yang melakukan frekuensi kunjungan pemeriksaan antenatal lebih dari 4 kali (49,2%). Sebagian besar responden dengan jarak dekat (<1km) dari fasilitas kesehatan (66,7%) seperti Pustu (Puskesmas Pembantu). Kendaraan yang digunakan ke fasilitas kesehatan sebagian besar hanya memilih berjalan kaki (31,8%). Sebagian besar yang berperan utama memberikan dukungan pada ibu yakni suami (67,4%) dan telah mendapat dukungan suami/keluarga/kerabat mulai masa kehamilan sampai persalinan sebesar 70,5% (Tabel 4). Variabel umur responden menunujukkan sebagian besar ibu yang mengalami persalinan tidak normal pada kelompok umur berisiko <20 atau >35 tahun (51,9%), dengan pendidikan rendah (36,2%), yang bekerja (48,6%), pendapatan keluarga per bulan rendah <UMR (35,2%), paritas grandemultipara (52,9%), tidak lengkap pemeriksaan antenatal (30,4%), jarak jauh (>1km) dari fasilitas kesehatan (34,1%) dan kurang mendapat dukungan suami/keluarga/kerabat mulai masa kehamilan sampai persalinan (38,5%). Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p<0,05 yaitu umur (p=0,004), tingkat pendidikan (p=0,009), status pekerjaan (p=0,003) dan pendapatan (p=0,043) yang berarti ada hubungan antara umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, pendapatan dengan status persalinan. Hasil uji statatistik chi square diperoleh nilai p>0,05 yaitu paritas (p=0,072), kelengkapan pemeriksaan antenatal (p=0,629), jarak ke fasilitas kesehatan (p=0,418), dan dukungan suami/keluarga/kerabat p=0,146. Hal itu berarti tidak ada hubungan antara paritas, kelengkapan pemeriksaan

antenatal, jarak ke fasilitas kesehatan dan dukungan suami/keluarga/kerabat dengan status persalinan (Tabel 5). Pembahasan Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur dengan status persalinan. Hal tersebut dapat terlihat dari ibu yang mengalami persalinan tidak normal pada umur >35 tahun sebesar 61,9% dan umur <20 tahun sebesar 25%. Wanita yang hamil pada umur kurang dari 20 tahun, organ-organ reproduksi belum berfungsi dengan sempurna, sehingga bila terjadi kehamilan dan persalinan akan lebih mudah mengalami komplikasi. Kekuatan otot-otot perineum dan otot-otot perut belum bekerja secara optimal, sehingga sering terjadi persalinan lama atau macet yang memerlukan tindakan. Usia muda dalam hal emosional juga masih belum terkendali untuk menerima bahwa dirinya telah hamil dan akan menjadi seorang ibu sedangkan wanita berumur diatas 35 tahun lebih meningkat risikonya dalam masalah-masalah seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional (diabetes yang berkembang selama kehamilan) dan komplikasi selama persalinan karena semakin bertambahnya umur organ-organ di dalam tubuh seseorang juga akan menurun. Umur tersebut kemungkinan mulai memasuki fase usia degeneratif (lanjut usia) sehingga mudah terkena penyakit, juga ibu mulai memasuki masa menopause jadi risiko saat hamil dan melahirkan akan lebih meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian Khudhori, bahwa faktor risiko sulit pada ibu yang belum pernah melahirkan pada kelompok umur dibawah 20 tahun dan pada kelompok umur diatas 35 tahun adalah 3 kali lebih tinggi dari kelompok umur reproduksi sehat yakni 20-35 tahun. 12 Penelitian ini sejalan dengan penelitian Karla, dkk di Brazil menyimpulkan bahwa umur ibu 35 tahun paling kuat berhubungan dengan persalinan dengan tindakan. 9 Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan status persalinan. Pada penelitian ini sebagian besar ibu dengan keluarga yang berpendapatan rendah. Hal tersebut yang menyebabkan kebanyakan dari responden hanya memiliki pendidikan rendah. Olehnya, faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab dari rendahnya pendidikan formal yang dapat dirasakan oleh sebagian ibu. Wanita dengan tingkat pendidikan rendah, menyebabkan kurangnya pengertian mereka akan bahaya yang dapat menimpa ibu terutama dalam hal kegawatdaruratan kehamilan dan persalinan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mulidah, menyatakan bahwa pendidikan ibu yang rendah ( SMP) mempunyai risiko 6 kali lebih tinggi untuk mengalami partus lama dibandingkan ibu dengan pendidikan tinggi (>SMP). 13

Hasil penelitian diperoleh ada hubungan antara status pekerjaan dan pendapatan dengan status persalinan. Ibu hamil yang bekerja rentan terkena penyakit seperti anemia karena pada saat bekerja mulai dari pagi ibu hamil tidak sarapan atau selama bekerja tidak memperhatikan asupan nutrisinya, serta juga dapat menyebabkan kelelahan dan stres akibat kerja sehingga ibu yang bekerja dapat membahayakan kesehatan janin yang akan dilahirkan. Salah satu alasan ibu yang bekerja pada penelitian ini adalah rata-rata pendapatan keluarga rendah sehingga seorang ibu harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Kusumawati menyatakan bahwa ada hubungan antara kondisi ekonomi dengan kejadian persalinan dengan tindakan. 4 Hasil penelitian diperoleh tidak ada hubungan antara paritas dengan status persalinan. Hal ini dapat disebabkan karena lebih banyak ibu multipara pada penelitian ini dan kelompok tersebut sudah memiliki pengalaman sebelumnya sehingga lebih mudah untuk melakukan persalinan selanjutnya. Penelitian ini sejalan dengan Annisa, juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara paritas dengan persalinan seksio sesarea. 10 Variabel kelengkapan pemeriksaan antenatal tidak berhubungan dengan status persalinan karena sebagian besar ibu telah melakukan pemeriksaan antenatal dan melahirkan secara normal. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fitri menyatakan bahwa kelengkapan pemeriksaan antenatal bukan termasuk risiko terjadinya persalinan sectio caesar. 10 Variabel jarak ke fasilitas kesehatan merupakan seberapa jauh atau dekat jarak lintasan yang ditempuh seseorang dari tempat tinggal menuju tempat pelayanan kesehatan yang meliputi rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, dan lainnya. Keterjangkauan masyarakat termasuk jarak akan fasilitas kesehatan akan mempengaruhi pemilihan pelayanan kesehatan. 12 Jarak merupakan komponen kedua yang memungkinkan seseorang untuk memanfaatkan pelayanan pengobatan terutama pada ibu hamil untuk dapat melakukan pemeriksaan kehamilan untuk persalinannya. Ibu yang bertempat tinggal jauh dari jangkauan fasilitas kesehatan cenderung sulit melakukan pemeriksaan kesehatan sehingga risiko saat persalinan tidak mudah terdeteksi, serta ibu akan lebih memilih bersalin dirumah dan ditolong oleh dukun. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa tidak ada hubungan jarak ke fasilitas kesehatan dengan status persalinan karena lokasi penelitian ini terdapat fasilitas pelayanan kesehatan pada dua Kelurahan yakni Buloa dan Tallo yaitu Pustu yang berlokasi di RT 02/RW 01. Hal tersebut kemungkinan karena pada penelitian ini sebagian besar ibu bersalin secara normal, kebanyakan berobat ke Pustu dan sarana transportasi cukup memadai, sehingga dapat memudahkan untuk menuju pelayanan kesehatan yang jauh dari tempat tinggal. Variabel

dukungan suami/keluarga/kerabat tidak berhubungan dengan status persalinan karena disebabkan sebagian besar ibu bersalin normal dan telah mendapatkan dukungan baik dari suami/keluarga/kerabat mulai dari kehamilan sampai menjelang persalinan. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Fitri menyatakan bahwa dukungan keluarga tidak berpengaruh pada kejadian operasi caesar. 10 Hal ini berarti ada faktor lain yang lebih kuat mempengaruhi persalinan tidak normal. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan umur (p=0,004), tingkat pendidikan (p=0,009), status pekerjaan (p=0,003), pendapatan (p=0,043) dengan status persalinan dan paritas (p=0,072), kelengkapan pemeriksaan antenatal (p=0,629), jarak ke fasilitas kesehatan (p=0,418), dukungan suami/keluarga/kerabat (p=0,146) tidak berhubungan dengan status persalinan. Disarankan agar ibu hamil pada umur berisiko, tingkat pendidikan rendah dan ibu yang bekerja, serta berpendapatan rendah agar lebih memperhatikan masa kehamilan untuk persalinannya sehingga dapat mengurangi risiko pada saat persalinan, juga bagi peneliti lain agar dapat menggali informasi lebih penyebab ibu mengalami persalinan tidak normal. DAFTAR PUSTAKA 1. WHO. Caesarean section without medical indication increases risk of short term adverse outcomes for mothers. World Health Organization; 2011. 2. Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:Kementrian Kesehatan RI; 2011. 3. Kusumawati. Faktor-faktor resiko yang berpengaruh terhadap persalinan dengan tindakan (Studi Kasus di RS. Dr. Moewardi Surakarta).[Tesis]. Semarang: Magister Epidemiologi Program Pascasarjana Universitas Diponegoro; 2006. 4. Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan; 2011. 5. Suryati Tati. Analisis Lanjut Data Riskesdas 2010 Persentase Operasi Caesaria Di Indonesia Melebihi Standard Maksimal, Apakah sesuai Indikasi Medis. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan [Online Journal] 2012; 15 (4):331-338 [diakses 7 Oktober2013].http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/viewFile/3031/3001. 6. Astuti, dkk. Hubungan penerapan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi oleh ibu hamil dengan upaya pencegahan komplikasi kehamilan di puskesmas sidorejo kidul salatiga. Jurnal Kebidanan.2010; Vol II, No.02.

7. Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2010. 8. Mutiara. Perbedaan Akan Rasa Takut Akan Kelahiran antara Ibu Hamil dengan Kelahiran Normal dan Ibu Hamil dengan Kelahiran Bedah Caesar di Klinik/RS. Buletin Penelitian Kesehatan; 2006. 9. Annisa Aulia. Faktor-faktor risiko persalinan Sesarea di RSUD Dr.Adjirmo Lebak pada bulan oktober-desember 2010. Jakarta: Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. [Online Journal]. 2010 [diakses 4 Oktober 2013].http://perpus.fiki.uinjkt.ac.id/file_digital/ Silvia%20Aulia%20Annisa.pdf. 10. Fitri Ulfiana. Faktor Risiko Kejadian Sectio Caesar Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Petiwi Periode Januari-April Tahun 2012. [Skripsi]. Makassar: Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin; 2012. 11. Pengalaman Belajar Lapangan (PBL). Laporan Pengalaman Belajar Lapangan I FKM Unhas, Buloa. Kecamatan Tallo Kota Makassar; 2012. 12. Khudhori. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Tempat Persalinan Pasien Poliklinik Kandungan Dan Kebidanan Rumah Sakit IMC Bintaro.[Online Journal] 2012 [diakses 10 Oktober 2013]. http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20315184-t31805 Analisis%20faktor. 13. Mulidah S, dkk. Hubungan antara Kelengkapan Pelaksanaan Deteksi Risiko Tinggi dan Persalinan Lama di Kabupaten Purworejo. Jurnal Sain Kesehatan. Mei 2003;16(2): 301-314. LAMPIRAN TABEL Tabel 1. Pekerjaan Suami Responden Pekerjaan Suami n % Tidak kerja 1 0,8 Pegawai Swasta 4 3,0 Wiraswasta/Pedagang 38 28,8 Nelayan/Buruh/Becak 83 62,9 Supir kampas 6 4,5 Total 132 Sumber : Data primer, 2014

Tabel 2. Karakteristik Responden Karakteristik Ibu bersalin n (132) % Umur (Tahun) < 20 tahun 20-35 tahun >35 tahun Pendidikan Terakhir Tidak pernah sekolah Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat PT Tingkat Pendidikan Terakhir Tinggi (SMA keatas) Rendah (SMP kebawah) Status Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja Pendapatan Keluarga per bulan Tinggi ( UMR) Rendah (< UMR) Sumber : Data Primer, 2014 20 91 21 5 26 41 22 37 1 38 94 37 95 44 88 15,2 68,9 15,9 3,8 19,7 31,1 16,7 28,0 0,8 28,8 71,2 28,0 72,0 33,3 66,7

Tabel 3. Karakteristik Responden dengan Status Persalinan Status Persalinan Variabel Independen Normal Tidak Normal Total n % n % n % Umur <20 tahun 15 75,0 5 25,0 20,0 20-35 tahun 70 76,9 21 23,1 91,0 >35 tahun 8 38,1 13 61,9 21,0 Pendidikan Terakhir Tidak pernah sekolah 3 60,0 2 40,0 5,0 Tidak tamat SD 21 80,8 5 19,2 26,0 Tamat SD 27 65,9 14 34,1 41,0 Tamat SLTP 9 40,9 13 59,1 22,0 Tamat SLTA 32 86,5 5 13,5 37,0 Tamat PT 1,0 0 0,0 1,0 Pekerjaan Ibu Pegawai swasta 3 60,0 2 40,0 5,0 Wiraswasta/pedagang 7 50,0 7 50,0 14,0 Buruh pabrik 8 47,1 9 52,9 17,0 Lainnya 1,0 0 0,0 1,0 Sumber : Data primer, 2014

Tabel 4. Distribusi Menurut Perilaku Ibu Perilaku Ibu n (132) % Paritas Primipara (1x melahirkan) Multipara (2-4x melahirkan) Grandemultipara (>4x melahirkan) Melakukan Pemeriksaan Antenatal Ya Tidak Jarak ke Fasilitas Kesehatan Dekat ( 1 km) Jauh (> 1 km) Kendaraaan yang digunakan ke Fasilitas Kesehatan Jalan kaki Motor pribadi Motor keluarga/teman/tetangga Mobil angkutan umum (pete-pete) Bentor/Becak Yang berperan utama memberikan dukungan pada ibu selama hamil sampai persalinan Suami Orang tua/mertua Keluarga/kerabat Teman Dukungan suami/keluarga/kerabat Mendukung Kurang mendukung Sumber : Data Primer, 2014 57 58 17 124 8 88 44 42 18 40 27 5 89 33 10 0 93 39 43,2 43,9 12,9 93,9 6,1 66,7 33,3 31,8 13,6 30,3 20,5 3,8 67,4 25,0 7,6 0,0 70,5 29,5

Tabel 5. Hubungan Variabel Independen dengan Status Persalinan Status Persalinan Variabel Normal Tidak Total Hasil Independen Normal Uji n % n % n % Statistik Umur 20-35 tahun <20 atau >35 tahun Tingkat Pendidikan Pendidikan tinggi Pendidikan rendah Status Pekerjaan Tidak bekerja Bekerja Pendapatan Tinggi UMR Rendah < UMR Paritas Primipara Multipara Grandemultipara Kelengkapan Pemeriksaan ANC Lengkap Tidak lengkap Jarak ke fasilitas kesehatan Dekat ( 1 km) Jauh ( > 1km) Dukungan suami /keluarga/kerabat Mendukung Kurang mendukung 80 13 33 60 74 19 36 57 43 42 8 15 78 64 29 69 24 Sumber : Data Primer, 2014 76,2 48,1 86,8 63,8 77,9 51,4 81,8 64,8 75,4 72,4 47,1 75,0 69,6 72,7 65,9 74,2 61,5 25 14 5 34 22 18 8 31 14 16 9 5 34 24 15 24 15 23,8 51,9 13,2 36,2 22,1 48,6 18,2 35,2 24,6 27,6 52,9 25,0 34,4 27,3 34,1 25,8 38,5 105 27 38 94 95 37 44 88 57 58 17 20 112 88 44 93 39 p=0,004 p=0,009 p=0,003 p=0,043 p=0,072 p=0,629 p=0,418 p=0,629