PILOT PROJECT PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN CARA PEMILAHAN DI KOTA PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

NOTULENSI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN NO SUMBER INFORMASI HASIL KOORDINASI

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK KOTA BANDA ACEH

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

1. Pendahuluan ABSTRAK:

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

1

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAU-BAU,

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Permukiman Sehat Yang Bersih Dari Sampah

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

PRODUK DAUR ULANG LIMBAH

ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

16,0 13,5. TPST Seminyak TPST Br. Pelase Transfer Depo Kuta

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 14 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN PEMBUANGAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III STUDI LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

Optimisasi pengalokasian sampah wilayah ke tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Surakarta dengan model integer linear programming

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan kepadatan penduduk berjumlah 220 juta jiwa

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Pemulung diidentikkan dengan sampah, dimana ada sampah disana ada

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan pengolahan limbah rumah sakit umum daerah Gambiran Kediri

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING

BUPATI SEMARANG TANGGAL 21 PEBRUARI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KELURAHAN SINDULANG SATU KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

Kata Pengantar. Jakarta, Agustus Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Mohd.

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

1. Lantai a. kuat/ utuh b. bersih c. pertemuan lantai dan dinding berbentuk konus/lengkung d. kedap air e. rata f. tidak licin

BAB I Permasalahan Umum Persampahan

WALIKOTA PROBOLINGGO

Gambar 2.1 organik dan anorganik

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH KELUARGA UPAYA MENGURANGI PENCEMARAN SUNGAI (STUDI KASUS RW 07 KELURAHAN CIBEUREUM, KECAMATAN CIMAHI SELATAN)

PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. kapasitas atau jumlah tonnasenya. Plastik adalah bahan non-biodegradable atau tidak

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI LINGKUNGAN PERUMAHAN STUDI KASUS : KAMPUNG BANJAR SARI KELURAHAN CILANDAK BARAT, JAKARTA SELATAN

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dan KesehatanISSN EISSN

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. umumnya termasuk Indonesia adalah pertumbuhan penduduk yang sangat

TUGAS AKHIR RP

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

PILOT PROJEK PENERAPAN TEKNOLOGI DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PADAT DI TEMPAT KOST DAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB II GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH DI JEPANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tahun 2012 memiliki total jumlah penduduk sebesar jiwa (BPS, 2013).

LOMBA KEBERSIHAN ANTAR RUKUN TETANGGA SE- BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 7 TAHUN 2012

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENANGANAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA

BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari developer Perumahan Cendana

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

Transkripsi:

PKMK-2-2-1 PILOT PROJECT PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN CARA PEMILAHAN DI KOTA PADANG David Darwin, Syafrinaldi, Aci Lesta Triadi Munir, Ferdian Nada Putra Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas, Padang ABSTRAK Peningkatan mutu kebersihan dilakukan pemerintah kota Padang untuk menjadikan kota Padang mejadi salah satu kota terbersih di kawasan ASEAN. Langkah ini berkaitan dengan usaha peningkatan kesadaran masyarakat kota Padang dalam mengelola sampah. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan memilah sampah berdasarkan jenisnya ditingkat rumah tangga. Telah dilakukan kegiatan Pilot Project Peningkatan Kesadaran Masyarakat kota Padang dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Cara Pemilahan. Kegiatan dilakukan di komplek Pelangi Indah RT 01/RW XIII Kel. Korang Gadang Kec Kuranji Padang. Kegiatan ini dimulai dengan memberikan penyuluhan pada warga setempat mengenai arti penting pemilahan sampah. Kemudian dilanjtukan dengan menerapkan metoda pemilahan sampah di komplek tersebut selama satu bulan. Kegiatan ini ditunjang dengan penyediaan fasilitas berupa empat buah kantong sampah per rumah, buku wacana, panduan pemilahan sampah, poster serta pelayanan pengambilan sampah dua kali seminggu. Dari kegiatan yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang cukup baik, dimana tingkat kecenderungan warga dalam memilah sampah mencapai 83,1 %. Nilai ini diperoleh dari persentase jumlah warga yang melakukan pemilahan sampah. Kata Kunci : Warga kota Padang, Sampah rumah tangga, Pemilahan Sampah, PENDAHULUAN Kota Padang merupakan salah satu dari sekian banyak kota di Indonesia yang telah berhasil memperoleh penghargaan Adipura. Penghargaan ini merupakan penghargaan atas keberhasilan dalam menjaga kebersihan kota. Dalam beberapa tahun ke depan pemerintah kota Padang berencana meningkatkan prestasi tersebut menjadi kota terbersih di kawasan ASEAN. Untuk itu berbagai langkah peningkatan mutu kebersihan telah dilakukan oleh pemerintah kota seperti peningkatan fasilitas pendukung pengelolaan sampah(bak-bak sampah, truk pengangkut sampah, becak sampah dan lain sebagainya). Namun dalam kenyataannya langkah ini masih belum mampu mengimbangi jumlah sampah yang disebabkan bertambahnya jumlah penduduk. Masalah persampahan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kota saja, tapi juga seluruh lapisan warga masyarakat. Upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah merupakan langkah yang tepat dalam mengatasi masalah persampahan ini. Selama ini usaha yang dilakukan dalam penanganan sampah adalah bagaimana cara membuang sampah tersebut, aka tetapi sekarang timbul masalah, karena lahan tempat pembuangan semakin sempit, lokasinya makin jauh dari kota dan pada masyarakat disekitar tempat

PKMK-2-2-1 pembuangan sampah timbul ancaman berbagai jenis penyakit yang bersumber dari sampah (Ir.Yul H. Bahar, 1986). Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara memilah sampah berdasarkan jenisnya (Soewedo Hadiyoto. 1981/ 1982). Pemilahan sampah merupakan suatu langkah yang dapat mempermudah proses daur ulang. Daur ulang adalah suatu upaya dalam pemanfaatan sampah menjadi suatu yang lebig bernilai ekonomis. Apabila sampah masih tercampur maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memilahnya di tempat pembuangan akhir (TPA) agar bisa didaur ulang. Sementara jumlah sampah akan bertambah setiap harinya dan lahan PA akan semakin berkurang. Metoda pemilahan sampah ini dapat dimulai dari tingkat rumah tangga karena rumah tangga merupakan sumber dari segala kegiatan jadi apabila dari tingkat rumah tangga sudah terbiasa untuk memilah sampah, maka kebiasaan ini akan terbawa ketempat-tempat yang lebih besar seperti perusahaan, pabrik, kantor dan lain sebagainya. Bertitik tolak dari pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada : 1. Untuk meningkatkan mutu kebersihan kota Padang harus disertai dengan pengelolaan yang baik antara warga masyarakat dengan pemerintah kota. 2. Sistem pengelolaan sampah rumah tangga masih belum menerapkan metoda pemilahan sampah. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat kota Padang dalam mengelola sampah dan menerapkan metoda pemilahan sampah di tingkat rumah tangga. Manfaat yang ingin diperoleh dari kegiatan ini adalah agar kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah dapat meningkat dengan memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Selain itu hasil dari kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi acuan dan rujukan bagi Pemko Padang dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah rumah tangga. METODE PENDEKATAN Pada pelaksanaannya, observasi dilakukan selama satu minggu pada bulan maret 2006 yang bertempat di komplek perumahan Pelangi Indah RT 01/RW XIII Kel. Korong Gadang Kec. Kuranji Padang. Metoda yang dilakukan pada saat observasi adalah metoda diskusi dengan beberapa warga termasuk ketua RT setempat, dari hasil observasi didapatkan informasi bahwa warga komplek pelangi indah telah mempunyai kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka, hal ini terbukti dengan telah adanya kesepakatan dari warga untuk menyewa sebuah mobil sampah (bukan milik Dinas Kebersihan) yang akan menangani masalah sampah komplek namun sampah yang dikumpul masih dalam keadaan bercampur tidak dipisah berdasarkan jenisnya. Berdasarkan hasil observasi yang didapatkan, dapat dirumuskan metoda yang dilakukan untuk mencapai tujuan dari program : 1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat komplek Pelangi Indah. Penyuluhan yang diberikan berupa: a. Pemberitahuan kepada masyarakat mengenai dampak positif dan negatif dari pengelolaan sampah, akibat buruk bagi kesehatan masyarakat yang bisa ditimbulkan dari sampah.

PKMK-2-2-3 b. Memberikan pengajaran kepada masyarakat tentang bagaimana tata cara pemilahan sampah di lingkungan rumah tangga, dan memberikan penerangan tentang keuntungan-keuntungan apa saja yang bisa diperoleh baik di tingkat rumah tangga, kelurahan dan kota Padang apabila metoda pemilahan sampah ini berhasil diterapkan kepada seluruh komponen masyarakat. c. Memberikan gambaran kota-kota lain di negara maju yang telah menerapkan metoda pemilahan sampah ini dengan baik. Hal ini dilakukan sebagai bahan perbandingan bagi masyarakat dan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dari dalam diri masyarakat untuk dapat melakukan pemilahan sampah sejak dini. Penyuluhan ini akan diberikan kepada masyarakat pada tempat-tempat keramaian dan tempat-tempat yang dinilai strategis dan mudah untuk dicapai, seperti: kantor kelurahan, Rumah ketua RT setempat dan TPA (Taman Pendidikan Agama) yang berada di lingkungan mesjid. Penyuluhan yang akan diberikan nantinya dibuat dan disiapkan dalam format slide show dengan menggunakan power point atau menggunakan macromedia Flash yang akan ditampilkan dengan menggunakan media Laptop dan In focus. 2. Memberikan Buku saku /Buku wacana Kepada setiap 30 rumah yang ada di RT 01 komplek Pelangi Indah yang berjudul Ayo Bersiasat dengan Sampah. Buku yang akan diberikan ini dibuat dengan full color dan semenarik mungkin yang berisikan cara pemilahan sampah, pengelolaan sampah, daur ulang yang bisa dilakukan di tingkat rumah tangga, serta dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari sampah. Buku ini juga akan dilengkapi dengan karikatur yang bercerita tentang cara pengelolaan sampah dan pemilahan sampah. Karikatur ini dibuat dengan tujuan agar anak-anak juga dapat membaca buku ini dan dapat merangsang pikirannya untuk dapat melakukan hal pemilahan sampah sejak dari kecil. 3. Membagikan plastik sampah kepada rumah-rumah yang akan digunakan sebagai sampel, rumah yang akan digunakan sebagai sampel adalah 30 buah rumah dalam komplek tersebut. Setiap rumah nantinya akan memperoleh masing-masing 4 (empat) buah kantong plastik sampah yang terdiri dari : a. Sampah Organik Sampah organik ini dapat berupa sisa-sisa makan atau bahan-bahan organik lainnya yang dapat membusuk. b. Sampah Plastik Sampah plastik dapat berupa plastik sisa kemasan suatu produk, bahanbahan plastik seperti ember bekas atau yang lainnya. c. Sampah Kertas Sampah kertas dapat berupa kertas-kertas yang tidak diperlukan lagi seperti koran bekas, buku-buku bekas, dan lain-lain. d. Sampah logam/kaca Dapat berupa benda-benda yang terbuat dari bahan dasar logam ataupun kaca. Setelah disebar kemudian dalam jangka waktu 2 x seminggu sampah-sampah yang telah diklasifikasikan dari tingkat rumah tangga tersebut dikumpulkan dan ditimbang. Disamping itu juga diamati sampai sejauh mana kesadaran masyarakat untuk membuang dan memilah sampah sesuai dengan tempat yang telah disediakan. Hal ini dilakukan kurang lebih selama 1 bulan.

PKMK-2-2-4 Sampah-sampah plastik, logam dan kaca nantinya akan dikumpulkan dan dijual ke tukang loak untuk didaur ulang. Ini dilakukan untuk mengetahui nilai Ekonomi yang bisa diperoleh oleh masyarakat dari sampah-sampah jenis ini. 4. Penyebaran atau pemasangan Poster yang berukuran kira 1 x 1 meter yang berisikan ajakan untuk memilah sampah, bahaya yang dapat ditimbulkan dari sampah, karikatur lucu yang dikemas semenarik mungkin yang isinya berupa ajakan untuk memilah dan membuang sampah pada tempatnya. Poster-poster ini akan dipasang pada tempat-tempat strategis yang banyak dilewati masyarakat seperti : di dekat mesjid, kantor lurah, persimpangan jalan komplek dan ditempat-tempat lain yang dinilai strategis. Pada bulan mei sampai awal Juni 2006 Program Peningkatan Kesadaran Masyarakat ini dilaksanakan berdasarkan metoda pelaksanaan seperti yang telah disusun diatas. program ini diawali dengan tahap persiapan yang dilakukan pada bulan April 2006, kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan ini adalah : Studi pustaka dilakukan untuk mempersiapkan bahan penyuluhan pada warga kompleks, bahan untuk pembuatan buku panduan, selebaran dan Poster Reklame. Studi yang dilakukan berupa browsing Internet, Pengambilan Data perhari sampah kota padang ke TPA Aie Dingin di daerah Lubuak Minturun. Pembutan disain / rancangan buku dan Pembuatan Buku Panduan Pendisainan Poster Reklame dan Pembuatan nya dengan ukuran 1 x 1 meter sebanyak 4 buah Mencari dan membeli karung tepung dan plastik polibek besar yang nantinya digunakan sebagai Kantong sampah pada setiap rumah di RT 01 Pengecatan kantong sampah menjadi tiga warna yang berbeda yaitu merah, kuning, dan biru. Pembuatan selebaran yang berisikan cara pemilahan sampah berdasarkan jenisnya. Setelah tahapan persiapan selesai dilanjutkan dengan tahapan pelaksanaan program. Pelaksanaan dari program ini di awali dengan memberikan penyuluhan pada masyarakat pada hari Sabtu tanggal 6 Mei 2006 jam 16.00 WIB di Mushalla Al-Barqah. Penyuluhan diberikan dengan cara teknik presentasi dan dilanjutkan dengan diskusi agar materi yang diberikan lebih dimengerti dan dipahami oleh masyarakat. Selain pemberian materi penyuluhan, kepada warga yang hadir juga diberikan materi berupa cerita pengalaman hidup di Jepang oleh seseorang pemateri yang merupakan Dosen Jurusan Kimia Unand, adapun materi yang diberikan berupa bagaimana cara masyarakat Jepang dalam pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga. Penyuluhan yang diberikan berjalan jauh dari perkiraan semula karena jumlah warga yang hadir sangat sedikit, walaupun demikian penyuluhan tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan untuk mengantisipasi warga yang tidak hadir, pada hari berikutnya dilakukan penyuluhan ulang dengan sistem door to door atau dari rumah ke rumah agar tujuan dari program ini terlaksana dengan semestinya. Setelah pemberian penyuluhan selanjutnya pada setiap rumah dilakukan penyebaran Kantong Sampah, dimana setiap rumah di beri 4 kantong sampah dengan warna yang berbeda-beda, kantong hitam untuk sampah organik, kantong dengan less kuning untuk sampah kertas, less merah untuk sampah plastik, less biru untuk sampah besi dan kaca. Selain itu kepada setiap rumah juga diberikan buku wacana yang

persentase PKMK-2-2-5 berisikan segala sesuatu tentang sampah dan pengelolaanya, dan juga diberikan selebaran yang berisi Panduan pemilahan sampah agar memudahkan masyarakat dalam memilah. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melihat kecenderungan masyarakat apakah telah melakukan proses pemilahan dengan baik setiap dua kali seminggu selama satu bulan penuh. Menurut Time Schedule yang telah kami buat, sebelum program ini dilaksanakan terlebih dahulu dipasang Poster yang telah direncanakan di lokasi sekitar komplek. dengan tujuan agar ajakan untuk memilah sampah masih terus dapat dirasakan oleh masyarakat ketika masyarakat keluar dari rumahnya masing-masing. Namun tahapan ini telat dilaksanakan karena terkendala masalah pemesanan, dan poster ini akhirnya dipasang pada saat program sedang berlangsung. Adapun instrumen pendukung yang digunakan selama Program kegiatan ini berlangsung adalah : a. Pada saat penyuluhan : Infokus dan Laptop b. Pada saat pelaksanaan program - Kantong sampah 4 buah perumah dengan warna yang berbeda-beda - Buku wacana Ayo bersiasat dengan sampah - Selebaran panduan pemilahan - Poster yang berisikan ajakan untuk memilah sampah. c. Pada saat pengambilan sampah : - Mobil Pick-Up untuk mengangkut sampah HASIL DAN PEMBAHASAN Dari pelaksanaan program yang telah dilakukan selama kurang lebih satu bulan didapatkan hasil sebagai berikut : Dari grafik dapat dilihat bahwa tingkat kesadaran masyarakat dalam pemilahan sampah dari setiap kali pengambilan mengalami perubahan yang bervariasi. Pada pengambilan pertama terlihat bahwa kecenderungan warga untuk memilah sampah cukup tinggi, yaitu 94,37 %. Ini kemungkinan disebabkan karena warga sangat antusias dengan metoda pemilahan sampah ini. Metoda ini juga pertama kalinya diterapkan ditempat tersebut. Tingkat Kesadaran Mayarakat Dalam Sampah 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Terpilah (%) 94.37 83.1 82.44 73.69 54.28 60.81 73.68 83.1 Bercampur % 5.63 16.9 17.56 26.32 45.71 39.19 26.32 16.9 pengambilan Terpilah (%) Bercampur %

PKMK-2-2-6 Pada pengambilan sampah yang kedua terlihat penurunan kecenderungan warga dalam memilah sampah. Penurunan tingkat kecenderungan memilah sampah ini terlihat sampai pengambilan sampah yang kelima. Hal ini disebabkan karena warga mulai mengalami tingkat kejenuhannya dalam memilah sampah dan lebih cenderung untuk tidak memilah sampah melainkan membiarkan dalam keadaan tercampur. Selain itu ajakan dan peringatan untuk selalu memilah sampah belum dilakukan. Jadi warga mulai lupa dengan arti penting pemilahan sampah itu sendiri. Sebelum pengambilan sampah yang keenam, kami mulai mengajak warga untuk selalu memilah sampah dengan cara dan memberikan teguran pada warga yang tidak memilah sampah. Pada pengambilan sampah keenam mulai terlihat kembali peningkatan kecenderungan warga dalam memilah sampah. Teguran selalu diberikan kepada warga yang tidak memilah sampahnya mulai pada saat itu. Pada pengambilan berikutnya sampai pengambilan terakhir terlihat peningkatan yang cukup baik dari warga untuk memilah sampah. Pengambilan sampah yang kedelapan ini memperlihatkan nilai persentase sebesar 83,1 %. KESIMPULAN Dari hasil pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : a. Peningkatan Kesadaran Masyarakat Dalam pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Cara Pemilahan dapat dilaksanakan dengan cara mengajak, memberikan informasi, dan memberikan pelayanan yang baik. b. Metoda Pemilahan sampah ini dapat diterapkan untuk skala yang lebih besar karena dari program yang telah dilaksanakan memperlihatkan hasil yang cukup baik, yaitu dengan persentase akhir sebesar 83, 1% warga telah melakukan pemilahan sampah. c. Masyarakat komplek Pelangi Indah RT 01/RW XIII mempuyai kemampuan untuk dapat memilah sampah berdasarkan jenisnya dari tingkat rumah tangga. d. Kesadaran masyarakat untuk selalu memilah sampah dapat ditingkatkan dengan cara selalu memberikan informasi akan pentingnya pemilahan sampah ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Bahar, Yul H. 1985 / 1986. Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: PT Waca Utama Pramesti. 2. Soekarman. 1983. Pemanfaatan tinja dan Sampah DKI Jakarta Pusat Untuk Menunjang Pembangunan nasional. Jakarta: Era swasta. 3. Hadiwiyoto, Soewedo. 1981/ 1982. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta. PT Inti Idayu Press. 1981