KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAl NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PENDIDIKAN TEKNIS PEMERINTAHAN BAGI CALON CAMAT

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN,

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI POLEWALI MANDAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN NOMOR : PER.07/MEN/V/2007 TENTANG PEDOMAN POLA KARIR DAN POLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGANTAR KERJA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SENTRALISASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KABUPATEN SERANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PANDEGLANG,

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

menetapkan profesional kompetensi

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.08/MEN/V/2007 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1994 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara (Berita

2016, No Nomor 544); 4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pembinaan Penyelenggaraan Pendid

2011, No Mengingat : 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dal

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG SERTIFIKASI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG

MODUL PROSEDUR DAN PELATIHAN KERJA. Miftakhul Farida Susanti

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

KEPPRES 5/1996, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG

No.1833, 2014 BKN. Pendidikan. Pelatihan. Analis Kepegawaian. Pedoman. Perubahan.

KEPPRES 108/2003, ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

2016, No mineral untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis dan dapat dilaksanakan secara berjenjang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2010

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 11 TAHUN 2011

Transkripsi:

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diatur dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 193/XII1/10/6/2001 tanggal 30 Maret 2001 tentang Pedoman Umum Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, dipandang perlu mengatur penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional; b. bahwa untuk melaksanakan hal tersebut di atas dipandang perlu menerbitkan Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional bagi seluruh instansi pemerintah baik di tingkat Pusat maupun Derah; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok pokok Kepegawaian (Lernbaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3890); 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang,jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547: 5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4910); 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1972 tentang Tanggung Jawab Fungsional Pendidikan dan Latihan; 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2003; 8. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 2003; 9. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 193/XIII/10/6/2001 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil;

10. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 194/XIII/10/6/2001 tentang Pedoman Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil. 11. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1049A/IX/6/4/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 171/1X/6/4/2001; MEMUTUSKAN Menetapkan : PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL. BABI l U M U M Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : a. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional yang selanjutnya disebut Diklat Fungsional adalah Diklat yang memberikan keterampilan dan/atau penguasaan pengetahuan fungsional di bidang tugas yang terkait kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan secara konsisten. b. Diklat Fungsional adalah Diklat untuk melengkapi persyaratan kompetensi jabatan

fungsional yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS. c. Diklat Fungsional merupakan bagian integral dari Sistem Pembinaan karir PNS. d. Instansi Pembina Diklat PNS yang selanjutnya disebut Instansi Pembina adalah Lembaga Administrasi Negara secara fungsional bertanggung jawab dalam aspekaspek Koordinasi, pengaturan, penyelenggaraan serta pengawasan dan pengendalian Diklat Fungsional. e. Instansi Pengendali Diklat yang selanjutnya disebut Instansi Pengendali adalah Badan Kepegawaian Negara yang secara fungsional bertanggung jawab atas pengembangan dan pengawasan standar kompetensi jabatan serta pengendalian pemanfaatan lulusan Diklat. f. Instansi Pembina Jabatan Fungsional adalah Instansi Pemerintah yang bertanggung jawab atas Pembinaan Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994, tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. g. Kebijakan Diklat Fungsional ditetapkan oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional dan berkoordinasi dengan Pembina Diklat PNS. h. Sertifikasi keahlian dan keterampilan Jabatan Fungsional dilaksanakan oleh Instansi Pembina Diklat PNS dan berkoordinasi dengan Instansi Pembina Jabatan Fungsional yang bersangkutan. BAB II TUJUAN DAN SASARAN DIKLAT Pasal 2 Diklat bertujuan : a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, Keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional. dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan Instansi.

b. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembantu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa. c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat. d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik. Pasal 3 Sasaran Diklat adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensai yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing. BAB III PEMBINAAN Pasal 4 Pembinaan Diklat Fungsional dilakukan melalui : a. Penyusunan Pedoman Diklat. b. Pengembangan Kurikulum Diklat. c. Bimbingan Penyelenggaraan Diklat. d. Evaluasi dan pelaporan Diklat. BAB IV IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DIKLAT FUNGSIONAL Pasal 5 (1) Setiap Instansi Pemerintah menyusun rencana Diklat Fungsional berdasarkan rercana pengembangan Pegawai sesuai dengan sasaran bidang tugas masingmasing secara tahunan.

(2) Rencana Kebutuhan Diklat Fungsional tersebut pada ayat (1) disampaikan kepada Instansi Pembina Jabatan Fungsional dan/atau kepada Instansi Pembina Diklat PNS. (3) Lembaga Administrasi Negara selaku Instansi Pembina Diklat PNS melakukan penilaian serta memberikan bantuan konsultasi dalam hal dibutuhkan kepada setiap instansi pemerintah dalam menyusun rencana kebutuhan Diklat Fungsional Instansi yang bersangkutan. (4) Diklat Fungsional dapat diselenggarakan secara sendiri, dikontrakkan, dan kerjasama (baik di da!am maupun luar negeri). BABV JENIS DAN JENJANG DIKLAT FUNGSIONAL Pasal 6 Sebagaimana dimaksud Pasal 2, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 bahwa jenis Diklat Fungsional terdiri dari : a. Diklat Fungsional Keahlian b. Diklat Fungsional Keterampilan; Pasal7 (1) Diklat Fungsional Keahlian adalah Diklat yang memberikan pengetahuan dan keahlian fungsional tertentu yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Keahlian yang bersangkutan. (2) Diklat Fungsional Keterampilan adalah Diklat yang memberikan pengetahuan dan keterampilan fungsional tertentu yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Keterampilan yang bersangkutan.

Pasal 8 (1) Diklat Fungsional keahlian dan keterampilan dilaksanakan secara berjenjang dan tidak berjenjang. (2) Diklat Fungsional berjenjang dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan/atau keterampilan kepada Pejabat Fungsional dalam menduduki jenjang Jabatan Fungsional yang telah ditetapkan. (3) Diklat Fungsional tidak berjenjang dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan/atau keterampilan kepada Pejabal Fungsional da!am rangka memantapkan pelaksanaan tugas. Pasal 9 Jenjang Diklat Fungsional ditetapkan oleh masing-masing instansi Pembina Jabatan Fungsional setelah berkonsultasi dengan Instansi Pembina DiKiat PNS. BABVI PESERTA DIKLAT FUNGSIONAL Pasal10 (1) Peserta Diklat Fungsional adalall Pegawai Negeri Sipi! yang akarl atau telah menduduki Jabatan Fungsional Keahlian atau Jabatan Fungsional Keterampilan. (2) Diklat Fungsional dapat pula diikuti oleh Pejabat Struktural apabila keahlian dan/atau keterampilan dalamdiklat tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Pasal 11 (1) Peserta Diklat Fungsional bersifat selektif dan merupakan penugasan dengan memperhatikan rencana pengembangan karir Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan. (2) Persyaratan Peserta Diklat Fungsional ditetapkan oleh instansi Pembina Jabatan

Fungsional denga 1 memperhatikan ketentuan ketentuan yang termuat dalam Surat Keputusan Kepala Lernbaga Administrasi Negara Nomor 193/XIII/10/6/2001, tentang Pedoman Umum Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. BAB VII KURIKULUM DAN METODE DIKLAT FUNGSIONAL Pasal 12 (1) Kurikulum Diklat Fungsional mengacu pada standar kompetensi Jabatan Fungsional dan disusun dalam rangka menuju profesionalisme Jabatan fungsional masing-masing. (2) Penyusunan dan pengembangan kurikulum Diklat Fungsional dilakukan dengan melibatkan pengguna lulusan, penyelenggara Diklat Fungsional, dan alumni Diklat Fungsional serta unsur ahli lain. (3) Kurikulum Diklat Fungsional ditetapkan oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional setelah berkonsultasi dengan Instansi Pembina Diklat PNS dan tetap mengacu kepada standar kompetensi jabatan PNS yang ditetapkan oleh Instansi Pengendali (BKN). Pasal 13 (1) Pendekatan dalam pengajaran Diklat Fungsional disusun sesuai dengan tujuan dan sasaran Diklat bagi orang dewasa (andragogi). (2) Metode dalam pengajaran Diklat Fungsional disusun sesuai dengan tujuan dan sasaran Diklat Fungsional yang bersangkutan.

BAB VIII WIDYAISWARA Pasal 14 (1) Setiap Instansi yang menyelenggarakan Diklat Fungsional wajib mendayagunakan seoptimal mungkin Widyaiswara di lingkungan instansi yang bersangkutan. (2) Instansi penyelenggara Diklat Fungsional dapat pula mendayagunakan widyaiswara dari instansi lain, atau tenaga kediklatan lainnya sesuai dengan spesifikasi bidang studinya. BAB IX SARANA DAN PRASARANA DIKLAT FUNGSIONAL Pasal 15 (1) Sarana dan prasarana Diklat Fungsional ditetapkan sesuai dengan tujuan, sasaran program dan materi jenis Diklat Fungsional yang bersangkutan. (2) Instansi Pembina Diklat Fungsional menetapkan standar kelengkapan sarana dan prasarana Diklat. (3) Instansi penyelenggara Diklat Fungsional dapat pula mendayagunakan sarana dan prasarana Diklat Instansi Pemerintah lainnya dengan mengikuti standar kelengkapan sarana dan prasarana Diklat yang ditetapkan oleh Instansi Pembina Diklat PNS. BAB X PENYELENGGARAAN Pasal 16 (1) Program Diklat Fungsional diselenggarakan berdasarkan rencana kabutuhan nyata dalam rangka peningkatan tugas pokok instansi yang bersangkutan. (2) Diklat Fungsional dapat diselenggarakan secara klasikal dan/atau non klasikal:

a. Penyelenggaraan Diklat Fungsional secara klasikal dilakukan dengan tatap muka. b. Penyelenggaraan Diklat Fungsional secara non klasikal dapat dilakukan dengan pelatihan di alam bebas pelatihan di tempat kerja, dan pelatihan dengan sistem jarak jauh. (3) Program Diklat Fungsional berjenjang diselenggarakan oleh instansi Pembina Jabatan Fungsional. (4) Program Diklat Fungsional yang tidak berjenjang diselenggarakan oleh masingmasing instansi atau kerjasama dengan instansi pemerintah lainnya, perguruan tinggi, lembaga-iembaga pendidikan baik pemerintah maupun swasta di dalam negeri maupun di luar negeri dan berkoordinasi dengan Instansi Pembina Jabatan Fungsional. (5) Diklat Fungsional dilaksanakan oleh Lembaga Diklat yang terakreditasi. Pasal 17 Untuk keberhasilan penerapan metode pembelajaran yang digunakan, jumlah peserta pada setiap angkatan paling banyak 30 orang. BAB XI SERTIFIKASI Pasal 18 (1) Kepada peserta yang telah menyelesaikan Program Diklat Fungsional dengan baik, diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan atau Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Fungsional. (2) Kepada peserta yang telah menyelesaikan Program Diklat Fungsional dengan Sangat Baik dan menunjukkan prestasi luar biasa dapat diberikan penghargaan dalam bentuk Piagam.

(3) Kepada Widyaiswara dan Pengelo!a Unit Program Diklat Fungsional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya menunjukkan prestasi Sangat Baik dapat diberikan penghargaan dalam bentuk Piagam. (4) Jenis, bentuk, dan ukuran Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan, Sertifikat dan Piagam sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), dan (3) ditetapkan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara. (5) Penandatanganan STIPP / Sertifikat Diklat Fungsional Keahlian dan Diklat Fungsional Keterampilan ditandatangani oieh Pembina Kepegawaian instansi ditingkat Pusat, Pembina Kepegawaian Daerah di Daerah atau Pejabat yang mewakili dan Penanggung Jawab Diklat yang bersangkutan. BAB XII PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 19 (1) Setiap instansi unit pengelola Diklat Fungsional melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program dan alumni, selanjutnya melaporkan kepada Instansi Pembina Jabatan Fungsional. (2) Instansi Pembina Jabatan Fungsional berkewajiban untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program dan alumni Diklat Fungsional yang telah dilaksanakan oleh instansi/unit pengelola Diklat Fungsional. (3) Hasil pemantauan dan,evaluasi oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional selanjutnya dilaporkan kepada Instansi Pembina Diktat PNS.

BAB XIII PENUTUP Pasal 20 (1) Dengan berlakunya Pedoman ini, maka Keputusan Ketua Lembaga Administrasi Negara Nomor 343A/IX/6/4/1995 tentang Pedoman Pokok Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional dinyatakan tidak berlaku lagi. (2) Apabila ada hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini akan ditetapkan dengan Keputusan tersendiri. (3) Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal :29 Desember 2003 KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA ttd ANWAR SUPRIJADI